You are on page 1of 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN SIKAP

PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS


NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2010

Tri Wani Astuti1, Sjafiq2

Abstrak
One of factor causing morbidity rate of diarrhea in infants and young children is
the lack of public knowledge and caregivers of children on the way face to up
prevent disease and diarrhea, so avoid a state of dehydration that can result in
death. The aim study is to determine the relationship with the mothers level of
knowledge of prevention of diarrhea in children 1-5 years old at the PHC
Ngampilan Yogyakarta in 2010.This study uses descriptive correlation with the
time approaches.This study uses cross sectional method is to study the
dynamics of the correlation between the two dependent variables and
independent variables. Samples taken on 148 respondents. Tools and methods
of data collection using a closed correlation. Statistical test used Kendal tau
correlation formula.There is a significant correlation between the level of
knowledge of mothers with an attitude of prevention of diarrhea in toddlers 1-5
years in health Ngampilan Yogyakarta in 2010.The conclusion of this study is
the level of knowledge of the mother was, while the attitude of both the
prevention of diarrhea in infants.

Keywords : Level of Knowledge, Attitude Diarrhea Prevention, Toddlers


 
Kematian bayi diIndonesia pasien diare pada tahun sebelumnya,
sangat tinggi. Bahkan di seluruh yaitu sebanyak 1.436 orang. Di awal
dunia, Indonesia menduduki tahun 2006, tercatat 2.159 orang di
rangking keenam dengan angka Jakarta yang dirawat di rumah sakit
kejadian sekitar 6 juta bayi yang akibat menderita diare.
mati pertahunnya. Kasus kematian Dinas Kesehatan Kota
bayi di Indonesia ini, menurut Dr. Yogyakarta mengimbau masyarakat
Soedjatmiko (2008), disebabkan agar mewaspadai penyakit diare di
oleh penyakit diare. musim hujan ini. Kematian akibat
Data Departemen Kesehatan diare mengalami peningkatan pada
RI menunjukkan 5.051 kasus diare tahun 2002 sebanyak 15%
sepanjang tahun 2005 lalu di 12 dibandingkan tahun 2000 dan 2001
provinsi. Jumlah ini meningkat yang hanya 13%. Di Indonesia  
drastis dibandingkan dengan jumlah 

                                                            
1
Mahasiswa D IV Bidan Pendidik STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
2
Dosen Pembimbing
sebanyak 8,4/1.000 balita Penelitian dilakukan di
meninggal pada tahun 2002 (WHO, Puskesmas Ngampilan Yogyakarta
2004). Pada tahun 2003 sebanyak dengan menggunakan data primer
14.378 balita di Yogyakarta dari bulan mei- juni 2010.
menderita diare, 3.074 diantaranya Metode Pengumpulan Data
berasal dari Kota Yogyakarta. Metode pengumpulan data
Faktor yang ikut menunjang menggunakan kuesioner yang di isi
timbulnya insidensi diare yaitu oleh ibu-ibu yang memiliki balita.
ketidaktahuan, keadaan sosial Metode analisis data
ekonomi yang kurang hygiene dan Pengolahan data melewati
sanitasi lingkungan yang buruk, proses editing, coding, tabulating,
mengakibatkan tingkat kesakitan transfering selanjutnya analisis data
diare pada bayi dan balita adalah menggunakan korelasi kendal tau
kurangnya pengetahuan masyarakat secara komputerisasi menggunakan
dan pengasuh balita tentang cara SPSS windows for release 15.0 dan
mencegah dan menanggulangi untuk mencari hubungan antar
penyakit tersebut, sehingga variabel menggunakan koefisien
terhindar dari keadaan dehidrasi korelasi kendal tau.
yang dapat mengakibatkan HASIL DAN PEMBAHASAN
kematian (Sunoto, 2000). 1. Karakteristik Responden
Penyebab diare pada balita Berdasarkan Umur dapat
lebih beragam. Bisa karena infeksi dideskripsikan dalam bentuk
bakteri, virus, dan amuba. Bisa jadi tabel distribusi frekuensi sebagai
juga akibat salah mengonsumsi berikut :
makanan. Protein susu sapi Tabel 1
merupakan bahan makanan Distribusi FrekuensiKarakteristi
terbanyak penyebab diare. Makanan Responden Berdasarkan Umur
lain penyebab timbulnya alergi Umur Frekuensi %

ialah ikan, telur, dan bahan pewarna 22 – 30 125 84,5

atau pengawet (melanicyber 2008). tahun

Berdasarkan latar belakang 23 15,5

di atas, maka hal yang menjadi >30 tahun

masalah dalam penelitian ini adalah Jumlah 148 100,0

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Sumber : Analisa data 2010


Dengan Sikap Pencegahan Diare Tabel 1 menunjukkan umur
Pada Balita Di Wilayah Kerja responden tertinggi yaitu umur
Puskesmas Ngampilan Tahun 2010. 22-30 tahun sebanyak 125 orang
METODOLOGI PENELITIAN ( 84,5 % ) dan terendah umur
Penelitian ini adalah >30 tahun 23 orang ( 15,5%)
penelitian deskriptif korelasi.  2. Tingkat pengetahuan ibu tentang
menggunakan pendekatan waktu diare pada balita di Puskesmas
cross sectional. Ngampilan Yogyakarta tahun
Lokasi, waktu, dan responden 2010 di grafikkan sebagi berikut
penelitian :
Tabel II
Tingkat Baik Sedang kurang Jumlah
pengetahu F % F % F % F %
an

Sikap
pencegaha
n diare
Baik 30 20, 8 54, 8 5,40 11 80,4
27 1 73 9
Sedang 1 0,6 2 14, 1 0,68 23 15,5
8 1 19 5
Berdasarkan Dari grafik
Kurang 1 0,6 1 0,6 4 2,70 6 4,06
diatas diketahui bahwa jumlah 8 8
69,6 % ( 103 responden ) Jumlah 32 21, 1 69, 13 8,78 14 100,

dengan tingkat pengetahuan 62 0 6 8 00


3
sedang, dan 8,8 % ( 13
responden ) kurang.
3. Sikap pencegahan diare pada Sumber : Data primer 2010
balita 1-5 tahun di Puskesmas Tabel 2 diatas menunjukkan
Ngampilan Yogyakarta tahun bahwa banyak responden
2010 sebagai berikut : mempunyai tingkat pengetahuan
ibu dan sikap pencegahan diare
pada balita, yaitu 81 responden (
54,73 % ) sedang dari seluruh
responden. Adapun responden
paling sedikit adalah responden
yang tingkat pengetahuan dan sikap
responden yang baik dan kurang
dengan sikap pencegahan diare
kurang yaitu 1 responden atau 0,68
Berdasarkan grafik diatas % dari seluruh responden.
diketahui 80,4 % ( 119 Hasil pengujian dengan
responden ) dengan sikap baik SPSS for windows release 15.0
dan hanya 4,1 % (6 responden) didapatkan hasil sebagai berikut
dengan sikap kurang. korelasi Kendal tau tingkat
4. Hubungan Tingkat Pengeta-huan pengetahuan ibu dengan sikap
Ibu Dengan Sikap Pencegahan pencegahan diare pada balita
Diare Pada Balita Di Puskesmas sebesar 0,218. Nilai positif dalam
Ngampilan Yogyakarta Tahun korelasi tersebut menunjukan arah
2010, dapat dideskripsikan hubungan yang searah
dalam tabel sebagai berikut : Untuk taraf signifikansi 5 %
dan pengujian dua sisi diketahui
sebesar 1,96 sehingga Z-hitung > Z-
tabel, ( 3,97 > 1,96 ), maka dapat
disimpulkan ada hubungan yang
signifikansi antara tingkat
pengetahuan dengan sikap pendidikan kesehatan ibu
pencegahan diare pada balita 1-5 tentang pencegahan diare
tahun di Puskesmas Ngampilan berpengaruh terhadap kejadian
Yogyakarta tahun 2010. diare pada balita.Sumber
informasi juga berperan dalam
B. Pembahasan peningkatan tingkat
1. Tingkat Pengetahuan Ibu pengetahuan ibu dengan sikap
tentang diare pada balita di pencegahan diare pada balita.
Puskesmas Wilayah penelitian yang terletak
NgampilanYogyakarta tahun di tengah kota besar, sarana dan
2010. Hasil penelitian fasilitas tersedia cukup banyak.
menunjukan bahwa banyak Kemajuan teknologi informasi
responden yang mempunyai dan telekomunikasi, yang
tingkat pengetahuan ibu tentang ditandai dengan kemajuan
diare pada balita sedang, yaitu dibidang media massa baik
81 responden ( 54,73 % ) media cetak seperti koran dan
sedang dari seluruh responden. majalah, maupun media
Hal tersebut disebabkan telah elektronik seperti televisi dan
cukup efektifnya tingkat radio, dan juga internet,
pengetahuan ibu-ibu untuk menjadikan salah satu informasi
mencari informasi tentang cara menjadi lengkap.
pencegahan diare pada 2. Sikap pencegahan diare pada
balita,meliputi informasi dari balita di Puskesmas Ngampilan
petugas kesehatan khususnya Yogyakarta tahun 2010
bidan terhadap ibu-ibu yang Hasil penelitian menunjuk-
memiliki balita yang terkena kan bahwa sikap pencegahan
diare di Puskesmas Ngampilan. diare di Puskesmas Ngampilan
Penelitian yang dilakukan oleh Yogyakarta tahun 2010,
Kika ( 2007) mengungkapkan kebanyakan adalah baik, yaitu
terdapat hubungan antara sikap pencegahan diare 119
tingkat pengetahuan ibu responden baik ( 80,4 % ), 23
menangani diare dengan responden dengan sikap sedang
kejadian diare pada balita. ( 15,5 %) dan 6 responden sikap
Pemberian informasi tentang kurang ( 4,06 % ). Hasil
kebersihan lingkungan dan penelitian ini sesuai dengan
pemberian makanan pada balita penelitian Adisasmito ( 2007 )
yang sehat dan bergizi agar yang mengungkapkan bahwa
mengurangi angka kejadian faktor resiko diare menurut
diare pada balita. Pemberian faktor ibu adalah pengetahuan,
informasi tersebut agar tingkat prilaku dan hygiene ibu.
pengetahuan itu tentang Menurut Maya ( 2008 )
pentingnya menjaga kebersihan pendidikan kesehatan metode
lingkungan dan pola makan ceramah dan demonstrasi
yang bersih. Meilani (2008) tentang perilaku hidup bersih
mengungkapkan pemberian dan sehat ( PHBS ) berpengaruh
terhadap perubahan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dan sikap dalam pengetahuan ibu dengan sikap
pencegahan diare. Sikap pencegahan diare pada balita di
pencegahan yang baik tentang Puskesmas Ngampilan
pencegahan diare pada balita Yogyakarta tahun 2010. Sedang
dipengaruhi oleh relatif tingkat tingkat pengetahuan, sehingga
pengetahuan dan tingkat sikap pencegahan samakin baik.
pendidikan. Semakin tinggi Hal tersebut disebabkan karena
tingkat pendidikan, maka tingkat pengetahuan ibu tentang
manajemen stres yang lebih diare sedang, semakin tahu
baik, tahu bagaimana cara bagaimana cara mencegah
mengurangi stres, cara terjadinya diare pada balita.
penaganannya, dan relatif baik Pengetahuan tentang cara
dalam pemecahan masalah pencegahan, akan membuat ibu-
sehingga mengurangi stres. ibu relatif lebih tenang atau
Sosial budaya juga cepat menangani balita yang
berpengaruh terhadap terkena diare sehingga sikap
mekanisme penanganan stres. pencegahan diare lebih baik.
Masyarakat di sekitar Dari hasil penelitian
Puskesmas Ngampilan yang diatas menunjukkan ada
religius, yang membuat hubungan yang positif antara
masyarakat di daerah tersebut tingkat pengetahuan ibu dengan
mempunyai dasar agama yang sikap pencegahan diare pada
cukup baik. Dasar agama yang balita di Puskesmas Ngampilan
cukup baik menjadikan mereka Tahun 2010. Adisasmito (2007)
mampu untuk menangani mengungkapkan ada hubungan
tekanan-tekanan yang yang bermakna pada aspek,
menimpanya dengan selalu prilaku dan hygiene ibu
pasrah kepada Yang Kuasa. Hal terhadap kejadian diare. Pada
tersebut menyebabkan sikap aspek prilaku ibu menunjukkan
pencegahan diare pada balita bahwa perilaku hidup bersih
juga relatif berat. Hal tersebut yang dilakukan ibu mempunyai
sesuai dengan pendapat hubungan yang bermakna dalam
Suwandi ( 1997 ), yang mencegah terjadinya penyakit
menyatakan bahwa cara hidup diare pada bayi dan balita. Salah
di masyarakat sangat satu prilaku hidup bersih yang
mempegaruhi pada timbulnya umum dilakukan oleh ibu
stres. adalah mencuci tangan sebelum
3. Hubungan Tingkat Penge- memberikan makan pada
tahuan Ibu Dengan Sikap anaknya. Pada aspek
Pencegahan Diare Pada Balita pengetahuan ibu, rendahnya
Di Puskesmas Ngampilan pengetahuan ibu mengenai
Yogyakarta Tabun 2010 hidup sehat merupakan faktor
Hasil pengujian hipotesis resiko yang menyebabkan
menunjukkan ada hubungan
penyakit diare pada bayi dan diare sehingga angka kejadian
balita. DIARE di masyarakat dapat
Keterbatasan Penelitian berkurang.
Dalam penelitian ini 2. Bagi Bidan/ Tenaga Kesehatan
masih di rasakan adanya di Puskesmas Ngampilan
keterbatasan, yaitu : 1) Adanya Bidan dapat meningkatkan
variable pengganggu yang perannya dalam memberikan
belum dapat dikendalikan, yaitu konseling dan melakukan
social budaya, dan, 2 ) Tidak penyuluhan tentang Diare pada
menggunakan wawancara untuk balita.
melengkapi data penelitian, 3. Bagi Peneliti Lain
sehingga tidak bisa di ungkap Diharapkan pada Peneliti
lebih luas aspek-aspek yang ada selajutnya dapat melakukan
dalam penelitian, seperti penelitian mengenai sikap
dukungan petugas kesehatan. pencegahan diare pada balita,
dengan mengendalikan semua
KESIMPULAN DAN SARAN variable pengganggu dan
Berdasarkan analisis data dan hendaknya salain menggunakan
pembahasan, maka dapat kuesioner jg dilakukan
disimpulkan: wawancara kepada ibu-ibu yang
1. Data tingkat pengetahuan ibu memiliki balita, untuk
tentang diare pada balita 1-5 melengkapi data penelitian.
tahun di ketahui bahwa 69,6 % ( Dalam penelitian tersebut juga
103 responden ) dengan tingkat diharapkan melibatkan variable
pengetahuan sedang, dan 8,8 % selain tingkat pengetahuan,
( 13 responden ) dengan tingkat misalnya status ekonomi,
pengetahuan kurang. pendidikan, status social, dan
2. Data sikap pencegahan diare lain-lain, sehingga bisa
pada balita 1-5 tahun di ketahui diketahui factor-faktor yang
bahwa 80,4 % ( 119 responden ) dominan terhadap tingkat
dengan sikap baik, dan hanya pengetahuan dengan sikap
4,1 % ( 6 responden ) dengan pencegahan diare pada balita.
sikap kurang.
3. Ada hubungan yang signifikan DAFTAR PUSTAKA
antara tingkat pengetahuan ibu Adisasmito, Wiku ( 2007 ). Faktor
dengan sikap pencegahan diare Resiko Diare Pada Bayi Dan
pada balita di Puskesmas Balita Di Indonesia Systematic
Ngampilan Tahun 2010, yaitu Review Penelitian Akademik
yang ditunjukkan dari Z-hitung Bidang Kesehatan Masyarakat.
> Z-tabel ( 3,97 > 1,96 ). Jurnal. Makara, Kesehatan, Vol
Saran 11, No.1, Juni 2007 : 1-10
1. Bagi Ibu yang mempunyai Arikunto,(2000), Prosedur
balita dapat meningkatkan Penelitian Suatu Pendekatan
tingkat pengetahuan tentang Praktek,Rineka Cipta, Jakarta.
diare dan cara sikap pencegahan
Asnil , (2003). Penatalaksanaan Notoatmodjo, (2007). Promosi
Penderita Diare, Ditjen PPM & Kesehatan dan Ilmu Prilaku.
PLP. Jakarta Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar,( 2002), Sikap Manusia Shelov, Steven P dan Hannemann,
Teori dan Pengukurannya, Bina Robert E. 2004. Panduan
Rupa Aksara, Jakarta. Lengkap Perawatan Bayi Dan
Kompas.com (2008).Manajemen Balita. The American Academy
Terpadu Balita Sakit (MTBS). Of Pediatrics. Jakarta :
Jakarta : Departemen Kesehatan ARCAN.
RI. Ummuauliya, (2008). Ilmu
Ramaiah.(2002).Pengantar Kesehatan Anak 1. Jakarta :
Keperawatan Profesional. FKUI.
Jakarta : EGC. Supartini, (2004). Buku Ajar
Savitri, (2002). Pedoman Diagnosis Konsep Dasar Keperawatan
dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.
Anak Edisi Ke dua.Bandung Sugiono, (2006). Prosedur
:FKU Padjadjaran. Penelitian suatu Pendekatan
Ira, (2002). Riset Keperawatan dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Teknik Penulisan Ilmiah. Suratmajo, ( 2005). Gastroenteritis
Jakarta : Salemba Medika. Anak. Jakarta : CV Sagung
Hidayat, (2006). Struktur Dan Seto.
Fungsi Tubuh Manusia Untuk Tambayong, ( 2000). Patofisiologi
Paramedis. Bandung : Yrama Untuk Keperawatan. Jakarta :
Widya. EGC.
Hendra, (2003). Kamus Widjaja, (2001). Menatasi Diare
Kedokteran. Jakarta : Dan Keracunan Pada Balita ,
Djambaran. Jakarta : Kawan Pustaka.
Mansjoer, (2001). Kapita Selekta ________.( 2003). Pendidikan dan
Kedokteran Edisi ketiga Jilid 1. perilaku Kesehatan. Jakarta : PT.
Jakarta : EGC.. Rineka Cipta.
Maya, Desy Arista, ( 2008 ). "http://www.mediaindonesia.com/re
Pengaruh Pendidikan ad/2009/11/11/107006/124/101/Wa
Kesehatan Metode Ceramah rga-Kota-Yogyakarta-Diminta-
Dan Demonstrasi Tentang Waspadai-Diare)
Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat ( PHBS ) Terhadap
Perubahan Pengetahuan Dan
Sikap Dalam Pencegahan Diare
Pada Siswa Sekolah Dasar.
Skripsi
Ngastiyah, ( 2003). Perawatan
Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, (2002). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

You might also like