Professional Documents
Culture Documents
Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Volume 1 No. 1 (2018)
ABSTRAK
Nowadays, motorcycle was the most popular ride, it because
motorcycle was easy to use and cheap. The component of
motorcycle is frame, electricity, and machine. There was a cooling
system in machine is used to cool the machine when heat. Main
function was to stabilize the temperature of machine. Because of
the problem above, there is an idea to design a radiator with
varian of fluid velocity nad pump. This research method is used to
analyze the influence of fluid velocity and amount of pipe variation
of motorcycle radiator. Each of fluid velocity is 0,000019 m³/min,
0,000026m³/min, and 0,000032m³/min. And amount variable of
pipe is 12, 15, and 18. The examiner tries to do this observation in
each variable for three times on 10 minutes. From the statement
above, it can assume that the higher value of fluid velocity and
pipes of radiator. The efectiveness of heat absorption is about
comparing in-out temperature of fluid and in-out temperature of
the air. The higher value was 0.5389 m³/min with the much pipes
and the higher of fluid velocity.
Keywords: Fluid velocity, pipe radiator and efectivness of heat
absorption
Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Volume 1 No. 1 (2018)
2
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
5. Pompa Air atau water pump (pipa kapiler) pada radiator core dan
merupakan komponen dengan keluar dari lower tank melalui lower
fungsi mensirkulasikan air hose sudah berupa air dingin. Air yang
pendingin dengan jalan telah didinginkan tersebut kembali
membuat perbedaan tekanan disirkulasikan ke sepanjang water
anatara saluran hisap dengan jacket dan melakukan penyerapan panas
saluran tekanan yang terdapat seperti diuraikan di atas.
pada pompa. Pompa yang Proses pembuangan panas air
umumnya digunakan pada radiator terjadi pada radiator core. Air
radiator motor adalah tipe panas yang mengalir pada tube
sentrifugal. memindahkan panas dari air (fluida
6. Selang Radiator memiliki fungsi pendingin) ke permukaan dalam tube
sebagai penghubung antara secara konveksi. Panas selanjutnya
radiator dan blok mesin. Selang dipindahkan dari permukaan dalam ke
radiator ada 2 yaitu upper hose permukaan luar tube secara konduksi,
berfungsi mengalirkan air panas dan diteruskan lagi dari permukaan luar
dari mesin ke radiator, dan yang tube ke fin (kisi-kisi radiator) secara
kedua ada lower hose berfungsi konduksi juga. Panas dari fin radiator di
untuk menyalurkan air yang pindahkan ke udara luar secara
sudah didinginkan kembali ke konveksi (Made Ricki Murti, 2008).
mesin.
7. Water Jacket merupakan Proses Pembuangan Panas pada
komponen terakhir yang ada Radiator
pada radiator yang memiliki Besar pembuangan panas
fungsi sebagai saluran-saluran radiator adalah suatu nilai yang
tempat air mengalir di blok menunjukkan besarnya panas pada air
mesin. radiator yang dapat dibuang ke udara
luar. Persamaan yang digunakan untuk
Prinsip Kerja Radiator Sebagai menghitung adalah (Made Ricki Murti,
Pembuangan Panas Mesin 2008):
Panas mesin terpusat pada ruang
bakar/silinder yang merupakan hasil q = m.Cp ( Th, in - Th,out )
dari proses pembakaran udara dan
bahan bakar. Panas di ruang mesin ini Keterangan:
dipindahkan dari sisi dalam silinder ke q =Laju perpindahan panas (W)
m =Laju aliran massa air (kg/s)
water jacket secara konduksi. Cp =Kalor spesifik fluida air (kj/kg °C)
Kemudian panas pada water jacket Th, in =Temperatur air saat masuk radiator (K)
diteruskan ke fluida pendingin (air) Th, out =Temperatur air saat keluar radiator (K)
secara konveksi, akibatnya air menjadi
panas. Air pendingin yang telah panas Perpindahan panas yang terjadi
ini disirkulasikan (dipompakan) ke pada mesin radiator merupakan
radiator untuk didinginkan lagi agar perpindahan energi dari suatu daerah
mampu menyerap panas kembali. lainnya sebagai akibat dari perbedaan
Air panas masuk radiator ke temperatur antar daerah tersebut. Pada
upper tank melalui upper hose, mesin radiator, perpindahan panas
selanjutnya ke lower tank melalui tube terjadi melalui 2 cara yaitu:
3
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
4
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
5
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
6
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
7
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
Jika fluida dingin ialah fluida digunakan dan variasi jumlah pipa
minimum, maka: radiator. Kecepatan air radiator
T −T divariasikan dengan 0.000019 m3/min,
ɛ= T c2 − Tc1 0.000026 m3/min, dan 0.000032
h1 c1 m3/minSedangkan pipa dengan variasi
Keterangan: jumlah 12, 15, dan 18 buah.
ɛ = efektivitas penyerapan panas
Th1 = suhu masuk fluida panas (°C) Alur Penelitian
Th2 = suhu keluar fluida panas (°C)
Tc2 = suhu masuk fluida dingin (°C) Alur penelitian merupakan
Tc2 = suhu keluar fluida dingin (°C) langkah-langkah yang ditempuh secara
bertahap dan disusun secara sistematis
PERSIAPAN UJI COBA dalam sebuah penelitian dengan tujuan
Dalam penelitian ini, variabel agar penelitian memiliki arah.
yang diukur terdiri dari tiga variabel Diantaranya adalah:
yakni variabel efektivitas penyerapan 1. Start
panas pada radiator mesin motor 2. Studi Literatur
berbahan bakar bensin (Y) sebagai 3. Studi Lapangan
variabel terikat. Sedangkan variabel 4. Penentuan Masalah.
bebas terdiri dari dua variabel yakni 5. Persiapan Alat dan Bahan.
variabel kecepatan air radiatorsebagai 6. Skema alat uji dan bahan pada
variabel bebas pertama (X1) dan jumlah radiator terlihat seperti gambar
pipa sebagai variabel bebas kedua (X2). 6 berikut:
Bila digambarkan, ke tiga variabel 2
tersebut memiliki alur sebagai berikut:
3
Variabel Terikat
Efektivitas
Penyerapan Panas
Radiator
1 5
Variabel Bebas Variabel Bebas
7 4
Pertama Kedua
Kecepatan Air Jumlah Pipa
Radiator Gambar 1. Skema alat uji radiator
(Made, 2008)
Keterangan :
Bagan 1 1. Radiator
Alur Hubungan antara 2. Mesin
3. Kipas radiator
Variabel Bebas dan Variabel Terikat 4. Pompa radiator
5. Flow meter
Variasi dari Variabel Penelitian 6. Thermometer in (T1h1)
7. Thermometer out (T2h2)
Variabel yang digunakan untuk
mendukung bahan penelitian tugas ini
yaitu kecepatan air radiator yang
8
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
9
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
Nilai Efektivitase
ɛ= efektivitas penyerapan panas 0.5300 0.5313
0.5281
Th1= suhu masuk fluida panas (°C) 0.5250 0.5250
Th2= suhu keluar fluida panas (°C) 0.5219
Tc2= suhu masuk fluida dingin (°C) 0.5200
Tc2= suhu keluar fluida dingin (°C) 0.5150 0.5158
0.5127
0.5100
Data tersebut selanjutnya 0.5050
disajikan dalam bentuk 0.5000
visualisasi.Visualisasi ini bertujuan 0.4950
untuk mempermudah penulis maupun Pipa 12 Pipa 15 Pipa 18
orang lain untuk memahami penelitian
ini. Cara visualisasi dalam analisis data Gambar 2. Grafik Hasil Uji Coba
penelitian ini ialah dengan
menampilkan data dalam bentuk grafik, Grafik di atas merupakan hasil
sehingga dapat menggambarkan gabungan dari variasi kecepatan air
fenomena yang terjadi dengan jelas radiator dan jumlah pipa terhadap
(Nazaruddin, 1999). efektivitas penyerapan panas pada
radiator motor bensin. Dilihat dari
HASIL DAN PEMBAHASAN variasi kecepatan aliran 0.000019
Hasil penelitian akan m3/min memiliki nilai efektivitas
dimasukkan dalam tabel seperti di 0.5127 pada jumlah pipa 12 dan 0.5158
bawah ini: pada jumlah pipa 15 yang berarti
Q Julmah Wak Th1 Th2 Tc1 Tc2 Vudara
mengalami kenaikan nilai efektivitas
ɛ
(m3/min) Pipa tu (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (m/min) sebesar 0.9 %. Sedangkan pada jumlah
12 10 61.7 50.2 30.3 46.4 7.5 0.5127 pipa 12 nilai efektivitas 0.5219 dan
0,000019 15 10 62.4 50.8 30.8 47.1 7.5 0.5158
kenaikan lagi sebesar 0.9 %.
Sedangkan pada variasi
18 10 63.2 50.6 31.2 47.9 7.5 0.5219
kecepatan 0.000026m3/min dengan
12 10 63.6 50.9 31.6 48.4 7.5 0.5250
0,000026
jumlah pipa 12 buah, 15 buah dan 18
15 10 63.9 50.9 31.9 48.8 7.5 0.5281 buah memiliki nilai efektivitas secara
18 10 64.1 51 32.1 49.1 7.5 0.5313 berturut-turut yakni sebesar 0.5250,
12 10 64.3 51.2 32.5 49.5 7.5 0.5346
0.5281, dan 0.5313 dimana kenaikan
terjadi adalah sebesar 0,9 % dan 0,9 %.
0.000032 15 10 64.5 51.2 32.5 49.7 7.5 0.5375
Kemudian variasi kecepatan
18 10 64.7 51.5 32.6 49.9 7.5 0.5389
aliran yang terakhir yakni 0,000032
m3/min, nilai efektivitasnya adalah
Tabel 1. Hasil Pengujian Variasi Radiator 0.5346, 0.5375 dan 0.5389 dengan
presentase penurunan sebesar 0,9 % dan
Bila divisualisasikan maka 0,9 %.
tampak pada grafik berikut:
10
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
Dilihat dari variasi jumlah pipa pipa pada radiator mesin motor
mengalami perubahan grafik sebaliknya berbahan bakar bensin.
yakni adanya peningkatan. Dengan
jumlah pipa 12 buah pada kecepatan
aliran 0,000019 m3/min memiliki nilai PENUTUP
efektivitas sebesar 0,5127 dan pada
kecepatan 0,000026 m3/min memiliki Kesimpulan
nilai efektivitas sebesar 0,5250 Setelah dilakukan uji coba dan
sehingga mengalami peningkatan didapatkan hasil analisa data serta
sebesar 0.97 % kemudian pada pembahasan, maka kesimpulan yang
kecepatan aliran 0,000032 m3/min dapat diambil adalah nilai efektivitas
memiliki nilai efektivitas 0,5346 pada radiator mesin motor bensin
dengan presentase sebesar 0.98 % dipengaruhi oleh bertambahnya
Variasi pipa 15 buah dengan kecepatan aliran air dan jumlah pipa.
variasi kecepatan aliran 0.000019, Nilai efektivitas tertinggi adalah 0.5389
0.000026, dan 0,000032 m3/min dengan kecepatan air radiator tertinggi
mengalami peningkatan berturut-turut yakni 0.000032 m3/min dan jumlah pipa
sebesar 0,97 % dan 0,98 %. terbanyak yakni 18 buah. Semakin
Kemudian untuk variasi jumlah cepat aliran air radiator, maka nilai
terakhir yakni 18 buah dengan efektivitas semakin baik atau meningkat
perubahan keceptan yang sama didapat sehingga korelasi yang didapat adalah
nilai efektivitas dengan presentase korelasi positif. Begitu juga dengan
peningkatan sebesar 0,98 % dan 0,98% varian jumlah pipa, semakin banyak
secara berturut-turut. jumlah pipa yang dipakai untuk
mengalirkan air radiator, maka semakin
Pembahasan meningkat nilai efektivitas radiator
Dari penelitian yang sudah sehingga korelasinya adalah positif
dilakukan dan data yang didapat, juga. Korelasi positif antara kecepatan
diketahui bahwa: air radiator dan efektivitas penyerapan
1. Efektivitas tertinggi adalah panas disebabkan karena laju putaran
0.5389 dengan kecepatan air mesin yang meningkat. Sedangkan
paling besar yakni 0.000032 korelasi positif pada jumlah pipa
m3/min dan jumlah pipa variasi dikarenakan adanya kipas pendingin
yakni 18 buah. yang tidak dimodifikasi atau masih
Hal ini menunjukkan bahwa standart dan pembuangan panas tidak
semakin cepat aliran air radiator merata.
maka nilai efektivitas semakin
tinggi. Hal tersebut juga terlihat Saran
dari variasi jumlah pipa, nilai Dari hasil pengujian yang
efektivitas naik seiring dengan berjudul analisa pengaruh kecepatan air
pertambahan jumlah pipa. Maka radiator dan jumlah pipa terhadap
dapat diambil kesimpulan efektifitas penyerapan panas pada
bahwa nilai efektivitas semakin mesin motor bensin, maka beberapa
naik bersamaan dengan semakin saran dapat disampaikan sebagai
bertambah kecepatan air berikut :
radiator dan banyaknya jumlah
11
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
12
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin UNTAG Surabaya – Vol. 1 No. 1 (2018)
13