You are on page 1of 11

ISSN: 1979-9292

JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611


Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

MEKANISME KOPING PRIMIPARA PADA PRIMIPARA SAAT DIPUTUSKAN


SECTIO CAESAREA DARURAT

Febria Syafyu Sari* Hema Malini, Basmanelly


*Pasca Keperawatan Fakultas Keperawatan Unand
email: febrina_250288@yahoo.com
Submitted: 03-01-2017, Reviewed: 04 -01- 2017, Accepted 09-01-2017
https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i1.1446

Abstract
Caesarea section (CS) is one of the factors that influence the perception and readiness to face the
birth mother. WHO (2012), as many (16%) CS that exceeds recommended limits for each country.
Maternal deaths due to labor problems or births occur in developing countries as many (99%).
Poor maternal perception and unpreparedness to face CS primiparous mothers may increase the
risk of postpartum depression and trauma. Caesarea section give a psychological impact on
maternal postpartum. CS mother went into labor with no planned or emergency nature expressing
concern such preoperative anxiety.The qualitative research with descriptive phenomenology design
approach that aims to explore the coping mechanisms primiparas the preoperative phase of the CS.
This research was conducted in January - July 2016 in Obstetrics ward, the number of participants
as six primiparous women with emergency indication of CS. By using thematic analysis method
Colaizi, we obtained two themes including orientation of ego and the orientation of the problem.
The results of this study can be concluded that the identified positive coping mechanisms appear to
participants is the result of the husband's family support such as mentoring family support and
health providers. Suggestions for health care can be more attentive in providing psychosocial
nursing care so that mothers do not fall on the condition of maladaptive
Keywords: The Coping Mechanisms, Preoperative CS, Primiparas

Abstrak
Seksio caesarea (SC) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi dan kesiapan ibu
menghadapi persalinan. Menurut WHO (2012), sebanyak (16%) SC yang melebihi batas yang
direkomendasikan untuk setiap negara. Kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran
terjadi di negara-negara berkembang sebanyak (99%). Persepsi ibu yang buruk dan ketidaksiapan
ibu primipara menghadapi SC dapat meningkatkan risiko depresi postpartum dan trauma. Sectio
caesarea memberikan dampak psikologis pada ibu pasca persalinan. Ibu mengalami persalinan SC
tanpa direncanakan atau bersifat darurat mengekspresikan kekhawatiran praoperatif seperti
kecemasan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan desain fenomenologi deskriptif yang bertujuan
untuk mengeksplorasi mekanisme koping primipara pada fase pra operasi SC. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari - Juli 2016 di ruang Kebidanan, dengan jumlah partisipan
sebanyak enam orang wanita primipara dengan indikasi darurat SC dengan menggunakan tematik
analisis metode Colaizi, didapatkan dua tema diantaranya orientasi pada ego dan orientasi pada
masalah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mekanisme koping positif yang
diidentifikasi muncul pada partisipan merupakan hasil dari dukungan keluarga berupa
pendampingan suami dan dukungan keluarga serta petugas kesehatan. Saran untuk pelayanan
kesehatan dapat lebih memperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan psikososial agar ibu
tidak jatuh pada kondisi maladaptif
Kata Kunci : Mekanisme Koping, Praoperatif SC, Primipara

KOPERTIS WILAYAH X 9
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

PENDAHULUAN tidak maju (27,55%), pre eklampsia


Berdasarkan kesepakatan Global (24,55%) dan panggul sempit (16,76%).
(Milenium Development Goals) pada tahun SC adalah salah satu operasi bedah
2015 diharapkan angka kematian ibu yang paling umum dilakukan di dunia.
menurun menjadi 102 per 100.000 Menurut World Health Organization
kelahiran hidup. Beberapa faktor kematian (WHO) (2014), sebanyak (99%) kematian
itu diakibatkan oleh resiko terlambat ibu akibat masalah persalinan atau
diantaranya, terlambat dalam pemeriksaan kelahiran terjadi di negara-negara
kehamilan terlambat dalam memperoleh berkembang. Salah satu indikator utama
pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan derajat kesehatan suatu negara adalah
dan terlambat sampai di fasilitas kesehatan angka kematian ibu (AKI). WHO (2012),
karena sudah masuk keadaan emergency. sebanyak (16%) SC yang melebihi batas
Emergency dalam persalinan yang direkomendasikan. Indikator SC (5–
merupakan tindakan persalinan buatan, 15%) untuk setiap negara (Suryati, 2012)
salah satu tindakan tersebut adalah Berdasarkan data Riskesdas,
persalinan sectio caesarea (SC). (2013), tingkat persalinan SC di Indonesia
Persalinan sectio caesarea merupakan (10%), Sumatera Barat (14%) dimana
persalinan buatan dimana janin dilahirkan angka tersebut hampir mendekati batas
melalui suatu insisi pada dinding perut dan maksimal standar WHO. Indikator SC di
dinding rahim dengan saraf rahim dalam rumah sakit swasta (30%) dari total jumlah
keadaan utuh serta berat diatas 500 gr persalinan (Mulyawati, dkk, 2011; Judhita,
(Mitayani, 2009) Sectio caesarea telah 2009). Pada tahun 2015 data SC RS Islam
menjadi bagian dari kebudayaan manusia Ibnu Sina Bukittinggi sekitar (40%-50%)
sejak jaman kuno, beberapa referensi melebihi dari angka total jumlah
tentang sectio caesarea telah ada pada persalinan. Pada tahun 2015 RS Ibnu Sina
kebudayaan kuno Hindu, Mesir, Yunani, Bukitinggi Yarsi Sumbar, persentase SC
Roma, dan beberapa cerita rakyat dari yang direncanakan sebanyak (56%). Dari
Eropa. Kelahiran melalui SC dapat SC direncanakan diantaranya : gemili
beresiko menimbulkan gangguan fisiologis (anak kembar), keinginan sendiri,
dan psikologis terutama pada SC yang preeklampsia, SC pengulangan, letak
tidak direncanakan atau bersifat tidak sungsang, HAP (pendarahan pada
direncanakan (Green, 2012). Berdasarkan kehamilan) dan penyakit pernyerta
kondisi pasien, tindakan SC dibedakan (mioma, varises, epilepsi, kista, hernia dan
menjadi dua yaitu, SC terencana (elektif) diabetes), sedangkan SC yang tidak
dan SC darurat (emergensi). Sectio direncanakan sebanyak (44%) diantaranya:
Caesarea terencana (elektif) merupakan serotinus, gagal induksi, fetal distress
tindakan operasi yang sudah direncanakan (gawat janin), oligohidromnion (ketuban
jauh-jauh hari sebelumnya sedangkan SC sedikit), CPD (panggul sempit) dan KPD
bersifat emergensi adalah tindakan operasi (ketuban pecah dini). (Data Sekunder,
yang didasarkan pada kondisi ibu saat 2015).
tersebut. Seksio caesarea (SC) merupakan
Menurut hasil penulisan Sumelung salah satu faktor yang mempengaruhi
(2014), dari 167 responden ada empat persepsi dan kesiapan ibu menghadapi
faktor yang paling berperan dalam persalinan. Persepsi ibu yang buruk dan
peningkatan angka kejadian SC darurat ketidaksiapan ibu primipara menghadapi
yaitu gawat janin (31,14%), persalinan SC dapat meningkatkan risiko depresi
postpartum dan trauma. Kesiapan ibu

KOPERTIS WILAYAH X 10
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

menjalani persalinan dipengaruhi oleh lain setelah SC terjadinya, gangguan stres


berbagai hal, salah satunya adalah pasca trauma (PTSD) dan depresi
persepsi ibu terhadap persalinan. postpartum (PPD) (Beck, 2004 dalam
Anggapan individu sebelum hamil, media, Simone 2007; Shuyu, dkk, 2014). Selain
latar belakang sosial, etnis serta budaya itu, komplikasi psikologis lain yang terkait
merupakan hal-hal yang turut berperan dengan awal interaksi ibu dengan bayi
terhadap harapan ibu mengenai persalinan serta peran pencapaian ibu (Clement, 2001
(Meliyana, 2008). Hasil penelitian dalam Simone, 2007). Informasi yang
Widiastuti (2015) ibu primipara saat lengkap tentang anestesi, SC dan
diputuskan emergensi didapatkan hasil, dukungan emosional dari pasangan
persepsi ibu terkait SC emergensi, merupakan faktor-faktor yang dapat
pengaruh spiritualitas terhadap persepsi menurunkan kecemasan serta
positif ibu dan dukungan bagi ibu dalam meningkatkan kepuasan ibu terhadap SC
menghadapi SC emergensi. Dukungan yang dialaminya (Hobson dkk, 2005;
bagi ibu dalam menghadapi SC emergensi, Porter dkk, 2007).
pengaruh spiritualitas terhadap persepsi Menurut Ceronio, dkk (2005),
positif ibu dan persepsi ibu terkait SC mengeksplorasi pengalaman lima wanita
emergensi berperan dalam meningkatkan Kaukasia dan pasangan mereka sebelum,
kesiapan ibu untuk menjalani SC selama, dan setelah SC yang tidak
emergensi. direncanakan dengan menggunakan
SC memiliki dampak pada wawancara terstruktur pada tiga hari post
psikologis ibu. Ibu yang persalinan dengan SC. Ibu melaporkan nyeri, kelelahan dan
SC yang tidak direncanakan (emergensi) stres selama fase pra-operasi, prosedur
mengekspresikan kekhawatiran praoperatif operasi yang dipandang negatif, dan emosi
seperti takut akan kematian, takut akan positif dalam prosedur SC. Menurut
keselamatan hidup bayinya, anestesi dan Simone (2007), dalam penelitian kualitatif
kamar operasi (Somera, dkk, 2010). Ibu terhadap wanita Afrika-Amerika dengan
tertekan pada sebelum, selama dan tujuh partisipan yang dijadwalkan tindakan
sesudah SC yang dialami yaitu SC tidak terencana (emergensi) bahwa ibu-
mengekspresikan kurangnya kepuasan dan ibu mengalami kehilangan konsentrasi,
persepsi yang negatif terhadap SC reaksi awal postoperatif, dan refleksi
(Clement, 2001 dalam Simone, 2007; pengalaman melahirkan secara SC.
Porter dkk, 2007). Ibu sering mengalami Praoperatif SC akan beradaptasi
kekhawatiran psikososial dan fisik. Ibu pada respon fisiologis yang biasanya
mengeluhkan perasaan takut, hilangnya mengalami perubahan pada sistem
konsentrasi, mudah marah, kecemasan dan kardiovaskuler, pernapasan,
gangguan persepsi tentang SC (Simone, neuromuskular, gastrointestinal, serta
2007). Pada wanita SC yang tidak saluran perkemihan dan respon psikologis
direncanakan cenderung melaporkan nyeri biasanya mengalami perubahan perilaku,
pada postoperatif dan persepsi melahirkan kognitif dan afektif. Di samping itu juga
yang negatif (Cranley dkk, 2012). Selain berpengaruh terhadap dukungan dari
itu, psikologis ibu muncul psikososialnya pasangan dan keluarga (sosial), serta
seperti kecemasan, harga diri, dan depresi spiritualitas (spiritual). Pasien nantinya
yang memiliki berbagai pengaruh pada akan mempertahankan diri pada fungsi
persepsi melahirkan yang terkait dengan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dalam
SC yang tidak direncanakan (Bradley, kesiapan ibu untuk menjalani SC
1983 dalam Simone, 2007). Dan dampak emergensi sehingga terbentuknya

KOPERTIS WILAYAH X 11
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

mekanisme koping adaptif atau dapat mengeksplorasi secara langsung primipara


kemungkinan maladaptif (Roy, 1984 dalam praoperatif SC dan menganalisis
dalam Alligood, 2014). dan mendeskripsikan pengalaman
Pada studi pendahuluan, partisipan melalui pengungkapan intuisi
berdasarkan hasil observasi dan peneliti (Afiyanti, 2014). Pemilihan
wawancara di ruang kebidanan, Ibu-ibu partisipan pada asas kesesuaian dan
yang akan menjalani tindakan SC untuk kecukupan sampai mencapai saturasi data
pertama kali pada wanita primipara, pada (Sugiyono, 2014). Populasi dalam
fase praoperatif pada yang akan menjalani penelitian adalah pasien primipara yang
operasi SC, pasien pertama mengalami post SC dengan SC darurat.
mengungkapkan perasaan cemasnya waktu Sampel dalam penelitian ini adalah enam
akan menjalani operasi sesar ini. Pasien ini partisipan dimana pernyataan partisipan
khawatir nanti terjadi apa-apa saat operasi sudah mencapai saturasi (kejenuhan
karena baru pertama kali operasi ini. informasi) yang telah memberikan
Pasien ini mengatakan bahwa dia takut gambaran pengalaman primipara
nanti tidak mempunyai kesempatan praoperatif SC saat diputuskan SC darurat.
melihat bayinya lagi. Pasien berikutnya Peneliti menentukan partisipan
yang diwawancarai mengatakan bahwa dia menggunakan teknik purposive sampling.
merasa sangat stres dengan keputusan akan metode purposive sampling adalah metode
dilakukan operasi sesar ini. Pasien ini pemilihan partisipan dengan pertimbangan
mengungkapkan bahwa dia sangat gelisah tertentu, yaitu partisipan dipilih
sehingga sering terbangun saat tengah berdasarkan kriteria dan tujuan penelitian.
malam karena akan di operasi ini. Partisipan dalam penulisan memenuhi
Informasi tentang pengalaman psikologis kriteria inklusi sebagai berikut:
ibu praoperatif masih sangat terbatas. Oleh (1) partisipan adalah Ibu yang pertama kali
karena itu, penulis ingin meneliti lebih menjalani operasi SC (primipara) dan
dalam tentang makna gambaran belum pernah operasi sebelumnya,
pengalaman yang dihadapi ibu mekanisme (2) partisipan dengan indikasi medis (SC
koping primipara selama fase praoperatif darurat) (3) partisipan tidak pernah
SC. Untuk mengekplorasikan mekanisme mengalami abortus (4) Partisipan bersedia
koping primipara dalam menjalani diwawancarai dan direkam percakapannya.
praoperatif saat diputuskan SC darurat Pengambilan data atau wawancara
dilakukan ditempat yang telah disepakati
METODE PENELITIAN oleh partisipan, dimana tempat yang
ditentukan menggambarkan pengalaman
Penelitian tentang pengalaman partisipan. Sebagian besar partisipan
primipara praoperatif SC menggunakan menghendaki dilakukan wawancara di
penelitian kualitatif fenomenologi, untuk ruang rawat partisipan masing-masing dan
mengeksplorasi dan memahami sebagian kecil partisipan menghendaki
mekanisme koping primipara dalam dirumahnya. Tiga partisipan diwawancarai
menjalani praoperatif saat diputuskan SC pada posisi setengah duduk, dua orang
darurat. Penelitian ini menggunakan diwawancarai pada posisi duduk diatas
pendekatan fenomenologi deskriptif dari tempat tidur dan satu orang duduk dikursi
Husserl Edmund. Fokus penelitian berhadapan dengan peneliti.
Husserl adalah kesadaran yang merupakan Penelitian dilakukan dua kali
kondisi dari semua pengalaman manusia. pertemuan dengan metode wawancara
Fenomenologi deskriptif merupakan dimana hasil wawancara direkam dengan

KOPERTIS WILAYAH X 12
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

menggunakan voice recorder, penulis Hasil penelitian setelah


menjadikan dirinya sebagai alat untuk dilakukannya proses analisa tematik
mengumpulkan data (Speziale & didapatkan dua tema yang sama pada
Carpenter, 2007). Selain itu, penulis juga pasien yaitu : orientasi pada ego dan
menggunakan field note dalam suasana orientasi pada masalah.
lingkungan, respon-respon nonverbal dan
gambaran proses wawancara. Catatan Orientasi pada ego
lapangan dibuat selama proses wawancara Hampir keseluruhan partisipan memiliki
berlangsung dan mencatat suatu kondisi strategi koping adaptif dalam menghadapi
hasil observasi penulis. praoperatif SC yaitu Seperti pernyataan
Hasil penelitian disajikan dalam berikut :
bentuk transkrip verbatim beserta Menyangkal
intisarinya, dari intisari tersebut maka akan Dua partisipan memiliki strategi koping
ditetapkan tema terkait pengalaman ibu dalam menghadapi persiapan operasi
primipara pada praoperatif saat diputuskan Sectio caesarea ini yaitu menyangkal.
SC darurat. Langkah-langkah proses Seperti pernyataan partisipan berikut :
analisa data pada metode Colaizi dalam “kakak tidak tau apa-apa...ini anak
(Afiyanti & Rachmawati, 2014). Setelah kakak pertama...”(P3)
melakukan analisis data didapatkan tema “...sebenarnya kakak tidak
dari masing-masing hasil wawancara, menerima operasi ini
sehingga pada akhirnya didapatkan hasil dek...”(tampak tersenyum) (P4)
atau temuan penelitian yang telah
dilakukan. Hasil atau temuan penelitian Menerima
inilah yang digunakan sebagai informasi Lima partisipan memiliki strategi koping
yang berguna dalam meningkatkan kdalam menghadapi persiapan operasi SC
pelayanan, penulisan dan keilmuan ini yaitu menerima akan menjalani
keperawatan. praoperatif SC. Seperti pernyataan
partisipan berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN “...jalan satu-satunya operasi satu-
satunya... (tampak tenang) (P1)
Karakteristik hasil penelitian “...kakak terima aja lagi, ini yang
didapatkan sebagian besar partisipan terbaik...”(tampak tersenyum) (P3)
dalam penulisan ini tinggal di wilayah “...sebenarnya kakak tidak
Kota Bukitinggi dan Kabupaten Agam. menerima operasi dek tapi
Usia partisipan bervariasi dengan termuda bagaimana lagi untuk keselamatan
usia 26 tahun (16,6%), 27 tahun (50%), 29 kakak dan anak kakak......(tampak
tahun (16,6%) dan usia tertua 30 tahun tersenyum) (P4)
(16,6%). Tingkat pendidikan empat orang “...yang pasti terbaik
berpendidikan SMA dan dua orang gitu......(tampak tersenyum)”(P5)
berpendidikan SI. Empat orang tidak “...memang operasi yang
bekerja dan dua orang bekerja sebagai terbaik......(tampak
karyawan swasta. Keseluruhan partisipan tersenyum)”(P6)
berasal dari suku minang dan beragama
Islam. Adapun alasan dilakukan SC Rasionalisasi
darurat yaitu, lima orang karena panggul Empat partisipan memiliki strategi koping
sempit dan satu orang karena persalinan rasionalisasi dalam menghadapi persiapan
tidak maju (gagal induksi).

KOPERTIS WILAYAH X 13
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

operasi SC . Seperti pernyataan partisipan Orientasi pada masalah


berikut : Kategori berusaha (keaktifan diri). Seperti
“...maklumlah...soalnya ini anak kutipan dari pernyataan partisipan berikut
pertama...”(P1) “...berdoa ke ini:
“...ini anak kakak yang “...persiapkan mental,
pertama...”(P2) fisik..merilekskan badan, pikiran
“Anak kakak yang pertama...(P3) positif...ada suami mendampingi,
“...ini kan operasi pertama kakak, ada keluarga ada mama ...(tampak
anak kakak pertama...(P5) semangat)”(P1)
masuk ruangan operasi aja tidak persiapan mental..kakak hilangkan
pernah...namanya anak rasa rakut, tidak dipikirkan, kakak
pertama...(P6) pikirkan yang baik-baik...
...(tampak tersenyum) (P3)
a. Spiritual (keagamaan) “...persiapan mental...kakak
Keseluruhan partisipan memiliki kuatkan diri...(tampak tersenyum)
strategi koping spiritualitas dalam (P4)
menghadapi persiapan SC. Seperti
pernyataan partisipan berikut : Selanjutnya sub tema mekanisme koping
yang terbentuk yaitu orientasi pada
“Ya Allah mudah-mudahan masalah yang terbentuk dari kategori
operasi hamba lancar tidak terjadi perencanan
masalah apapun”(P1)
“...berdoa ke Allah minta “...dikuat-kuatkan aja hati, pikiran,
perlindungan...yakin, berdoa, rileks-rileks an badan, itu aja cara
berdzikir, yakin operasi akan kakak...pikirkan positif-positif
berjalan lancar...(P2) aja...(tampak menunjuk
“...kakak berdoa agar operasi dahinya)”(P1)
lancar, berserah diri ke “...kakak tenangin saja
Allah...kakak kembali berdoa dek, pikiran...pikirkan operasi tidak
kembali berdzikir ...(P3) sakit...hati kakak menghadapi
“...mengucap kepada Allah, kakak operasi, gimana berjalan
serahkan aja ke Allah dek...berdoa lancar,...berusaha tegar...(tampak
supaya lancar, kakak tidak semangat) (P2)
merasakan sakit dengan anak “...pikirkan yang baik-baik saja,
kakak...menyerahkan diri ke yang pikirkan operasi ini tidak apa-apa,
satu...tawakkal saja kakak, ingat pikiran yang jelekditukar pikiran
Allah percaya operasi akan yang baik...(tampak senang) (P3)
berjalan lancar...(P4) “...menguatkan mental,
“kakak tidak tau apa apa...ini anak semangat...berfikir
yang pasti cari yang terbaik positif...berusaha mengendalikan
gitu...berdoa saja dalam diri......(tampak tersenyum) (P4)
hati...berdzikir...(P5) “...tenangkan diri...persiapan diri
Tuhan, banyak berdzikir..bayangin sendiri...(P5)
saja anak mau lahir..(P6) “menguatkan mental gitu...”(P6)

KOPERTIS WILAYAH X 14
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

PEMBAHASAN janinnya. Learnpapers, (2012) dalam


Sriningsih (2014), menyatakan bahwa
Perubahan psikologis yang terjadi masalah psikologis pada pasien praoperatif
pada setiap partisipan seperti kekhawatiran SC yaitu adanya perasaan cemas dan takut,
prosedur SC, takut akan keselamatan ibu takut sakit, rasa takut kehilangan, takut
dan janin yang dialami oleh partisipan. tehadap pelaksanan operasi, sangat
Seluruh respon psikologis tersebut sensitif. Menurut Wijma, (2010)
merupakan stressor bagi partisipan. menyatakan bahwa dari 53 pasien
Stressor yang dirasakan oleh partisipan praoperatif SC 55%nya mengalami rasa
dapat memicu stres yang menimbulkan takut yang intens terhadap kehidupannya
perasaan cemas (khawatir). Perasaan sendiri atau bayi mereka.
cemas sebagai hal yang dirasakan paling Berbagai reaksi dari partisipan
menonjol selama mereka menjalani terkait kecemasan berusaha diatasi melalui
praoperatif SC. Pernyataan Somera (2010), berbagai bentuk mekanisme koping.
SC yang tidak direncanakan (emergensi) Partisipan berusaha mendekatkan diri pada
akan mengekspresikan kekhawatiran Tuhan, berdoa dan berserah diri. .
praoperatif seperti takut akan kematian, Manusia yang mempunyai keyakinan akan
takut akan keselamatan hidup bayinya, memperoleh ketenangan hidup karena
anestesi dan kamar operasi (Somera, dkk, aspek kenyamanan memberikan kekuatan
2010). jiwa bagi seseorang untuk menghadapi
SC bukan merupakan penyebab tantangan dan cobaan hidup, memberikan
penyakit gangguan jiwa. Namun timbulnya bantuan moril dalam menghadapi krisis,
stres fisik dan psikologis terkait dengan serta menimbulkan sikap rela menerima
SC dapat mengakibatkan krisis emosional kenyataan (Hamid, 2008 dalam Nataliza,
yang berdampak pada kesehatan ibu dan 2011). Oleh karena itu, dibutuhkan
bayi serta mempengaruhi integrasi salahsatu mekanisme koping yang tepat
keluarga dan menghambat ikatan agar dapat berespon adaptif sehingga tidak
emosional ibu dan bayi (Bobak, terjadi maladaptive
Lawdermik & Jensen, 2005). Stressor yang
dirasakan oleh partisipan dalam penulisan Partisipan mendapatkan stimulus
ini terkait dengan respon terhadap harus dari lingkungan seperti halnya stimulus
dilakukannya SC, respon psikologis persepsi saat diputuskan SC sehingga
terhadap persiapan operasi SC dan menghasilkan respon fisik, psikologis
stimulus yang memicu stress. Respon kecemasan serta terjadinya adaptasi.
terhadap harus dilakukannya SC ini Respon yang muncul adaptif dapat
menimbulkan perasaan cemas (khawatir). meningkatkan integritas dalam menjalani
Kecemasan yang terjadi pada praoperatif SC (Roy, 1984 dalam
partisipan dalam penulisan ini disebabkan Alligood, 2014).
karena kekhawatiran pertama kali operasi Sistem adaptasi partisipan adanya
SC, membayangkan peralatan untuk input, proses, efektor dan output. Input,
operasi, operasi tidak lancar dan anak adanya stimulus yang diperngaruhi oleh
tidak selamat. Reeder (2011), menyatakan stimulus fokal, konstektual dan residual.
bahwa kecemasan praoperatif merupakan Stimulus fokal pada partisipan adalah
respon antisipasi terhadap pengalaman adanya persepsi prosedur dan komplikasi
yang dianggap sebagai ancaman terhadap SC. Stimulus kontekstual pada partisipan
peran dalam hidup, integritas tubuh atau adalah stimulus lain yang memberikan
bahkan kehidupannya sendiri dan kontribusi terhadap respon fisik dan

KOPERTIS WILAYAH X 15
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

psikologis yang dialami. Sedangkan berhasil dalam mengatasi perasaan


stimulus residual partisipan yang kecemasannya praoperatif.
mengalami perubahan koping. Strategi Partisipan memiliki perspektif
koping dalam pembentukan mekanisme sendiri tentang persiapan SC yang mereka
koping merupakan proses internal jalani. Ini tergambar dari berbagai
penilaian yang mempergunakan ungkapan yang dikemukakan partisipan
pertahanan emosi (Roy, 1991 dalam terkait dengan persiapan pelaksanaan SC
Aligood, 2014). yang mereka hadapi. Partisipan merasakan
Mekanisme koping partisipan pada keyakinan akan Tuhan karena membuat
subsistem kognator yaitu mekanisme mereka lebih optimis dalam menghadapi
koping dengan melalui proses konsep diri, berbagai tantangan dalam menghadapi SC.
peran diri dan interdependensi sehingga Keyakinan sebagai sumber daya pribadi
memunculkan respon adaptif. Keliat pada partisipan meningkat yang
(1999) menyatakan bahwa koping adalah dipengaruhi oleh adanya kesadaran akan
cara yang dilakukan individu dalam Tuhan (Meezenbroek dkk, 2010). Oleh
menyelesaikan diri dengan perubahan dan karena itu, strategi koping spiritual
respon terhadap situasi yang mengancam. merupakan koping yang paling utama
Hal senada yang diungkapkan Kozier dilakukan oleh partisipan dan berkekuatan
(2011); Nasir & Muthin (2011); Stuart lebih tinggi keterhubungan yang dirasakan
(2013), menyatakan bahwa mekanisme dengan Tuhan.
koping terbagi dua mekanisme koping
adaptif (baik) dan tidak adaptif (tidak UCAPAN TERIMA KASIH
baik). Penulis mengucapkan terimakasih yang
Dua orang partisipan membentuk tidak terhingga kepada Ibu Hema Malini,
mekanisme koping tidak adaptif seperti S.Kp, M.N, Ph.D selaku pembimbing I
menyangkal. Awalnya tidak menerima dan Ibu Ns. Basmanelly, M.Kep, Sp.KepJ
dan tidak menyangka pada keputusan yang selaku pembimbing II yang telah
diberikan. Untuk mengatasinya partisipan memberikan bimbingan, masukan dan
berusaha dan berencana seperti berfikir arahan selama penulis melakukan
positif, persiapan fisik, persiapan mental penyusunan artikel ini dan dengan segala
dan berusaha tegar seperti berdoa dan kerendahan hati dan penuh penghargaan
keyakinan diri bahwa SC akan berjalan penulis mengucapkan terimakasih kepada
lancar. Menurut Asmadi (2008), tingkat Ibu Ns. Ridhyalla Afnuhazi, M.Kep selaku
psikologis koping klien yang konstruktif Direktris Akper Nabila yang telah
adalah penyelesaian masalah dan memberikan izin studi lanjut dan
mengambil keputusan dan bagaimana menfasilitasinya dan kepada Ibu dr.Hj.
berespon terhadap keputusan. Hampir Zulfa, MARS Direktur RS Islam Ibnu Sina
keseluruhan partisipan membentuk koping Bukittinggi Yarsi Sumbar beserta staff
yang konstruktif seperti menerima yang telah mengizinkan dan memberikan
kenyataan, kooperatif terhadap tindakan bantuan kepada penulis untuk
yang diberikan. Strategi koping yang pengambilan data dan pelaksanaan
dilakukan oleh partisipan merupakan bekal penelitian.
membentuk mekanisme koping adaptif
diantaranya; berdoa, berserah diri pada
Tuhan, menerima keputusan SC dan yakin
keputusan SC yang terbaik. Amri (2012)
menyatakan koping beribadah pada Tuhan
KOPERTIS WILAYAH X 16
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

KESIMPULAN Green, C.J, dkk. (2012). Rencana Askep :


Maternal & Bayi Baru Lahir.
Mekanisme koping adaptif berupa Jakarta : EGC
pendekatan seperti spiritual yang
merupakan koping utama yang dilakukan Health, R. (2010). Caesarean section
seluruh partisipan. Mekanisme koping without medical indication
positif yang diidentifikasi muncul pada increases risk of short-term adverse
partisipan merupakan hasil dari dukungan outcomes for mothers, 8(1), 2008–
berupa pendampingan suami, dukungan 2009.
keluarga dan petugas kesehatan.
Herawati, N., Studi, P., Solok, K.,
DAFTAR PUSTAKA Keperawatan, J., Kesehatan, P., &
Padang, K. (n.d.). TUBUH PADA
Afiyanti, Y & Rachmawati, I.N. (2014). KLIEN KELEMAHAN PASCA
Metodologi Penelitian Kualitatif STROKE DI RS DR M, 31–40.
dalam Riset Keperawatan (ed 1).
Jakarta: Rajawali Pers Ibrahim, M. (2012b). THEMATIC
ANALYSIS : A CRITICAL
Alligood, M.R. (2014). Nursing Theorist REVIEW OFITS PROCESS AND
and Their Work, Eighth Edition. EVALUATION, (2011), 8–21.
United States of America : Elsevier
Ii, B. A. B., & Kesiapan, A. P. (2003).
Asmadi. (2008). Konsep Dasar adalah seorang wanita yang pernah
Keperawatan. Jakarta: EGC melahirkan bayi hidup untuk
pertama kalinya (Mochtar, 1998).
Beech, B (2004). Reducing the trend
Association for Improvement in Jeanne, D., & Hastings, P. (2006). The
Maternity Services Journal. Vol effects of women‟s health and life
16. No.2 : 32 experiences on surgical
intervention.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Buku
Ajar Keperawatan Maternitas.
Mitayani, 2009. Asuhan Keperawatan
Jakarta: EGC
Maternitas. Jakarta : Salemba Medika
Conference, I., Programme, T. I.,
Mulyawati I. Dkk. 2012. Faktor-Faktor
Programme, I., Programme, I.,
Yang Berhubungan Dengan
United, T., Population, N., &
Tindakan Persalinan Melalui
Survey, G. (2015). Sexual and
Operasi Sectio Caesarea. Jurnal
reproductive health beyond 2014 :
Kesehatan
Equality , Quality of care and
Masyarakat.http://journal,unnesAn
Accountability position paper.
alisa Indikasi dilakukan Persalinan
Sectio Caesarea Di RSUP Dr.
Decreasing patient ‟ s preoperative
Soeradji Tirtonegoro Klaten
anxiety : a literature review. (2007),
Nasekah, F., Psikologi, F., &
2007.
Dahlan, U. A. (n.d.). Coping
Strategy for Primipara Mother That
Experinced In Postpartum

KOPERTIS WILAYAH X 17
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

Depression. imperative. 4th ed. Lippincott :


Philadelphia.
Nataliaza, Dodi.. (2011). PENGARUH
PELAYANAN KEBUTUHAN Sriningsih, Lis & Dhani, A. (2014).
SPIRITUAL OLEH OPERASI DI Tingkat Kecemasan Pasien
RUANG RAWAT RSI SITI Preoperatif Pada Pembedahan
RAHMAH PADANG 2011 Seksio Sesarea di Ruang Srikandi
Universitas Andalas : Scribd RSUD Semarang. Jurnal
https://www.scribd.com/doc/14224 Keperawatan Maternitas. Vol. 2.
9658/Pengaruh- No. 2 : 106-110
PelayananKebutuhan-Spiritual-
Oleh-Perawat-Terhadap-Tingkat- Stuart, G.W. (2013). Buku Saku
Kecemasan-Pasien-PreOperasi-Di- Keperawatan Jiwa. Ed 5. Jakarta :
Ruang-Rawat-Rsi-Siti-Rahmah EGC

Nursing, P., & Source, A. H. (2011). Sugiyono. (2014). Metode Penelitian


Elective caesarean section : a case Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
study. Bandung : Alfabeta

Of, E., Nursing, P., Module, T., Patient, Sumelung, Veibymiaty. (2015). Faktor –
V., Patient, T. O., On, T., … To, Faktor Yang Berperan
S. (2013). RESEARCH PAPERS Meningkatnya Angka Kejadian
EFFECTIVENESS OF Sectio Caesarea Di Rumah
PREOPERATIVE NURSING Sakit Umum Daerah Liun
TEACHING MODULE VERSUS Kendage Tahuna. Ejournal
PATIENT TO PATIENT keperawatan. Vol. 2. No.1 : 3-4
TEACHING ON ANXIETY
AMONG PATIENTS Strategi koping pasien dalam menghadapi
SUBJECTED TO CORONARY kecemasan pre operasi di ruang
ARTERY BYPASS GRAFT ( rawat inap rsud kraton kabupaten
CABG ), 2(4), 8–12. pekalongan. (2012).

Reeder, S.J, dkk (2011). Keperawatan Suryati, T. (2010). Persentase Operasi


Maternitas : Kesehatan Wanita, Caesaria Di Indonesia Melebihi
Bayi & Keluarga (ed 18). Jakarta Standard Maksimal , Apakah
: EGC Sesuai Indikasi Medis ? (
Percentage of Sectio Caesaria in
Simone, F.K. (2007). African American Indonesia is Passad the Maximum
women and the experience of Standard , is it in accordance to
unplanned cesarean delivery: A Medical Indication ), 331–338.
phenomenological study.
University of Connecticut : Widhiastuti, Ratna. (2014). Studi
Dissertation fenomenologi : Pengalaman Ibu
Primipara Diputuskan SC
Speziale, H. S, & Carpenter, D.R. (2007). Emergensi di RSUD Wates Kulon
Qualitatif research in nursing : Progo Yogyakarta : Tesis
Advancing the humanistic

KOPERTIS WILAYAH X 18
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V11.i1 (9-19)

Wijayanti, R. (2011). RS PKU


MUHAMMADIYAH
PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN „
AISYIYAH YOGYAKARTA.

KOPERTIS WILAYAH X 19

You might also like