You are on page 1of 8

226

COST BENEFIT ANALYSISMENDIRIKAN LABORATORIUM KLINIK SEDERHANA MANDIRI DIBANDING


KERJASAMA OPERASIONAL LABORATORIUM LUAR DI PLK- UA

COST BENEFIT ANALYSIS TO ORGANIZE INDEPENDENT LABORATORY THAN OPERATIONAL


COLLABORATE WITH OUTSIDE LABORATORY IN AIRLANGGA HEALTH CARE CENTER SURABAYA

Elli Marini,Thinni Nurul Rochmah


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
E-mail:elli_marini@yahoo.co.id

ABSTRACT
Since the enactment of the organizers of the HealthSocial Security Agency on January 1, 2014, there
were 144 diagnoses of diseases that can be resolved at first health care provider to be able to accurately
diagnose. First health care provider requires a simple primary laboratory support services. Airlangga Health Care
Center is one of the clinics that collaborate with the HealthSocial Security Agency, but have not a simple
laboratory. The purpose of this study is to analyze the cost benefit of Airlangga Health Care Center between to
organizean independent simple laboratory services or operational collaborate with outsidelaboratories Airlangga
Health Care Center. Thatis an observational-descriptive study with a cross-sectional design to analyze the cost-
benefit ratio of a laboratory holding a specific time period. The results of this study were obtained ratio B / C
implementation of a simple laboratory independently of 7.14 and the ratio of B / C on the implementation of a
simple laboratory Operational Cooperation at 4.39. implementation of a simple laboratory independently more
beneficial and feasible.

Keywords:clinical laboratory, cost benefit analysis, health social security agency

PENDAHULUAN Layanan laboratorium tersebut dapat

Berdasar Permenkes RI No.71 tahun diselenggarakan dengan mendirikan laboratorium

2013tentangPelayanan Kesehatan Pada Jaminan klinik sederhana secara mandiri atau KSO dengan

Kesehatan Nasionalcakupan pelayanan yang dapat laboratorium luar.Guna mendukung penegakkan

diselesaikan secara tuntas di pelayanan kesehatan diagnosa, PLK-UA memberikan pelayanan

tingkat pertama(PPK I) ada 144 diagnosis pemeriksaan laboratorium yang berupa rujukan

penyakit.Dalam mendukung penegakan diagnosis pemeriksaan laboratorium diluar PLK-UA.

tersebut, PPK I membutuhkan sarana penunjang Jumlah pasien yang dirujuk untuk

yaitu laboratorium sederhana.pemeriksaan pemeriksaan laboratorium dari tahun 2011-2013

laboratorium sederhana termasuk dalam pelayanan cenderung mengalami peningkatan yang signifikan

kesehatan komprehensif. Dalam hal ini, klinik dapat dengan rata-rata peningkatan per tahun sebesar 106

menyelenggarakan laboratorium sederhana secara orang (0,6 %).Apabila PLK-UA ingin

mandiri atau bekerjasama secara operasional (KSO) menyelenggarakan layanan laboratorium baiksecara

dengan laboratorium luar. mandiri atau KSO, PLK-UA perlu mengukur dan

Pusat Layanan Kesehatan Universitas membandingkan manfaat (benefit) dengan biaya

Airlangga (PLK-UA) adalah salah satu klinik yang (cost) pada masing-masing program tersebut. Salah

berencana bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur

Salah satu syarat dalam kerjasama dengan BPJS dan membandingkan manfaat (benefit) dengan biaya

Kesehatan,PLK-UA diwajibkan memiliki layanan (cost) antara 2 (dua) program adalah metode Cost

penunjang berupa pemeriksaan laboratorium. Benefit Analysis (CBA).

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


121

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis CBA merupakan suatu metode yang praktis

dua program yang paling memberikan manfaat untuk menentukan kelayakan dan daya tarik

(benefit)bagi PLK-UA dalam penyelenggaraan suatuproyek yaitu:proyek itu layak dibangun, dengan

laboratorium klinik sederhana. Dengan maksud proyek memberikan manfaat bagi pemilik

menggunakan metode cost (owner), bagi negara dan bagi masyarakat dan

benefitanalysis.Penelitian ini diharapkan bisa proyek itu menarik untuk dibangun, maksudnya tidak

dijadikan rekomendasi upaya penyelenggaraan menimbulkan kebisingan terhadap lingkungan dan

laboratorium klinik sederhana di PLK-UA. tidak pula merusak lingkungan atau memberi

Pustaka pengaruh negatif terhadap lingkungan.

Cost Benefit Analysis Evaluasi dilakukan sekarang (present)

Cost Benefit Analysis adalahtipeanalisis yang sedangkan hasilnya atau manfaatnya akan terjadi

mengukurbiayadanmanfaatsuatuintervensidenganbe dimasa datang (in the future). Seluruh benefit yang

berapaukuranmoneterdanpengaruhnyaterhadaphasil akan dihasilkan diwaktu yang akan datang

perawatankesehatan.Tipe analisis ini sangat cocok diproyeksikan pada tingkat nilai sekarang (present

untuk alokasi bahan-bahan jika keuntungan ditinjau value). Present value dari benefit yang akan

dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat dihasilkan harus lebih besar dari investasi sekarang

bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya (present) supaya suatu proyek yang bersangkutan

mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, layak (feasible) di bangun(Nuryadi, 2009).

1997). CostBenefitAnalisisadalahtipeanalisis yang

Cost Benefit Analysissebagai tipe analisis yang mengukurbiayadanmanfaatsuatuintervensidenganbe

mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi berapaukuranmoneterdanpengaruhnyaterhadaphasil

dengan beberapa ukuran moneter. CBA merupakan perawatankesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok

tipe penelitian farmakoekonomi yang komprehensif untuk alokasi bahan-bahan jika keuntungan ditinjau

dan sulit dilakukan karena mengkonversi benefit dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat

atau manfaat ke dalam nilai uang(Vogenberg, 2001). bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya

Cost Benefit Analysis (CBA) Cara untuk mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion,

menentukan hasil yang menguntungkan dari sebuah 1997).

alternatif, akan cukup untuk dijadikan alasan dalam Cost Benefit Analysismerupakanteori

menentukan biaya pengambilan alternatif. CBA ekonomiyang diperuntukkan bagi masyarakat

adalah suatu teknik yang paling umum untuk ataupun swasta yang membutuhkan informasi

menghitung biaya (cost) dan manfaat (benefit) dalam secara rincitentang manfaatdariprogram

suatu proyek teknologi informasi (Apriliya F.C et all, pengobatanalternatif, modalitas, terapi

2012). perilakudanterapipharmaco sebagai dasar untuk

mengambil keputusan.Sebagianbesarpemangku

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


122

kepentingandalam penyediaanlayanan pengobatan, yang bersedia bekerjasama dengan PLK-UA.

perusahaanasuransi negara sangat membutuhkan Data yang diperoleh dari pihak PLK-UA

informasiini.Pemangku kepentinganlebih memilih berupa informasi gaji pegawai, biaya fasilitas dan

membiayaiprogram yang memberikan keuntungan biaya pemeliharaan fasilitas. Macam alat, harga dan

bersihdibandingkan denganalternatifkebijakan dan barang penunjang layanan laboratorium (reagen)

strategi.(William S. Cartwright, diperoleh dari pihak vendor suplier alat laboratorium.

2000).AlasandasarCost Benefit Analysis(CBA) Jenis pemeriksaan, sistem kerjasama, pembagian

terletak padagagasan bahwahal-hal yang revenue sharing diperoleh dari penyedia (Provider)

layak dilakukanjika manfaatyang dihasilkan layanan laboratorium klinik. Data yang diperoleh

darimelakukan suatu programlebih besar daripada dianalisis dengan analisis biaya manfaat (cost

biaya yang dikeluarkan (sen, Amartya Kumar,2000). benefit analysis).

Tahapan dalam menghitung cost benefit

analisis adalah Identifikasi alternatif atau intervensi HASIL DAN PEMBAHASAN

yang akan dianalisis, identifikasi biaya dari masing- Penyelanggaraan Laboratorium Klinik Sederhana
secara KSO
masing alternatif atau intervensi, menghitung biaya
Penyelenggaraan laboratorium secara KSO
dari masing-masing alternatif atau intervensi,
merupakan Kerja sama operasional (KSO) adalah
Identifikasi manfaat (benefit) dari masing-masing
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
alternatif atau intervensi, mentransformasikan
bersama-sama melakukan suatu kegiatan usaha
manfaat (benefit) dalam bentuk uang, menghitung
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam
total manfaat (benefit), Menghitung rasio manfaat
Kerjasama operasional, vendor akan mendukung
(benefit), melakukan analisis untuk menentukan
secara penuh proses placement alat, supervisi
pilihan dari alternatif atau intervensi yang paling
maintenance dan pengembangan sistem serta
menguntungkan (Nuryadi, 2009).
memberikan jaminan kepastian sistem akan selalu

berjalan baik. Pembiayaan KSO didasarkan atas


METODE
sistem revenue sharing berdasarkan jumlah pasien
Studi penelitian bersifat observasional
setiap bulannya, sehingga tidak akan memberatkan
deskriptif, dengan membandingkan biaya (cost)
pihak PLK-UA.
dengan manfaat (benefit) dari penyelenggaraan
Komponen cost dan benefit pada
laboratorium sederhana antara mendirikan
penyelenggaraan laboratorium sederhana bersifat
laboratorium sederhana secara mandiri dan
tangible (berwujud uang). Komponen cost terdiri dari
kerjasama secara operasional (KSO).Unit analisis
biaya investasi yaitu biaya fasilitas, biaya
dan sumber informasi penelitian adalah PLK-UA dan
operasional dan biaya pemeliharaan fasilitas.
beberapa suplier alat-alat laboratorium kesehatan
Komponen benefit pada penyelenggaraan
serta penyedia (Provider) layanan laboratorium klinik

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


123

laboratorium secara KSO terdiri dari pendapatan dari Perhitungan CBA langkah pertama yang

tarif layanan laboratorium dari jumlah rata-rata harus dilakukan adalah mengidentifikasi masing-

kunjungan pasien per hari dalam satu tahun x masing komponen cost dan komponen benefit dari

70%pembagian keuntungan sesuaiperjanjian KSO. penyelenggaraan laboratorium dengan mendirikan

Berdasarkan komponen cost dan benefit terlihat laboratorium klinik sederhana secara mandiri atau

adanya efisiensi biaya pada pemeliharaan alat dan KSO. Semua komponen cost dan komponen

pembelian alat yang tidak dikeluarkan oleh pihak benefitharus teridentifikasi dengan baik yang

PLK-UA. bersumber dari anggaran proyek maupun anggaran

lainnya.

Tabel 1 Komponen biaya pada penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana secara mandiri dan KSO

Penyelenggaraan layanan Penyelenggaraan layanan


laboratorium secara KSO laboratorium secara mandiri
Total Biaya Investasi 12.852.000 258.052.000

Biaya Operasional 176.031.527 176.031.527

Biaya Pemeliharaan 70.686 1.419.286

Biaya resiko kehilangan dan - 245.200


kerusakan barang
Analyzer,Auto analyzer clinik chemistry, Urine

Komponen biaya (cost) pada Analyzer, Centrifuge, Photometer, dan Microskop

penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana Binoculer dan micropipet 100-1000 ul Hirschman

secara mandiri dan secara KSO di PLK-UA yang digunakan dalam melakukan kegiatan

merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan laboratorium sebesar Rp 245.200.000.

penyelenggaraan pemeriksaan laboratorium bagi Total biaya investasi yang dikeluarkan PLK-UA

pasien yang membutuhkan pelayanan penunjang sebesar Rp 258.052.000. Dari perhitungan tersebut

dalam penegakkan diagnosis, yang meliputi : Biaya dapat disimpulkan bahwa biaya pembelian alat

investasi (biaya fasilitas dan pembelian alat laboratorium lebih besar daripada biaya fasilitas.

laboratorium).Pihak manajemen memiliki batasan Biaya investasi pada penyelenggaraan

nilai barang fasilitas yaitu diatas senilai Rp laboratorium sederhana secara KSO hanya pada

2.000.000,00. Pada penyelenggaraan laboratorium biaya fasilitas (Air Conditioner, komputer dan lemari

klinik sederhana secara mandiri, biaya fasilitas (AC, besi 2 pintu VIP) yaitu sebesar Rp 12.852.000, alat

laboratorium ditanggung oleh pihak vendor.


komputer dan lemari besi 2 pintu VIP) sebesar Rp
Sedangkan gedung dan IPAL (instalasi
12.852.000, diperoleh dari harga pembelian fasilitas
pembuangan air limbah) tidak termasuk biaya
diatas Rp Rp 2.000.000,00 x jumlah pembelian.
investasi karena PLK-UA sudah memiliki gedung
Biaya pembelian alat laboratorium adalah biaya
dan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) yang
yang dikeluarkan untuk pembelian Hematology
dapat digunakan untuk pelayanan laboratorium.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


124

Biaya operasional penyelenggaraan berikutnya akan mengalami kenaikan sebesar 5%

pelayanan laboratorium klinik secara mandiri dan (Nuryadi, 2009). Biaya Total biaya ATK pada tahun

KSO meliputi gaji pegawai, biaya ATK, biaya pertama pendirian laboratorium sederhana secara

umum, biaya BHP, serta biaya pembelian mandiri dan KSO sebesar Rp. 659.938.

perlengkapan yaitu pembelian perlengkapan yang Biaya umum meliputi biaya telepon

kurang dari Rp 2.000.000,00.Informasi tentang sebesar Rp. 3.073.562 pada tahun pertama proyek

biaya gaji pegawai, biaya ATK, biaya umum, biaya berjalan. Biaya umum dihitung dari banyaknya

BHP serta biaya perlengkapan berdasarkan biaya yang dikeluarkan selama setahun pemakaian

datapengeluaran keuangan tahun 2014. Asumsi dan setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar

kenaikan biaya gaji sebesar 10% per tahun, 5% (Nuryadi, 2009).Biaya BHP meliputi biaya yang

sedangkan asumsi kenaikan biaya ATK, biaya dikeluarkan untuk pembelian barang habis pakai

umum, biaya BHP serta biaya perlengkapan (sarung tangan, spluit, masker, reagent, alkohol,

sebesar 5% per tahun (Nuryadi, 2009). kapas dll). Biaya BHP yang paling besar adalah

Biaya gaji diperoleh dari total biaya gaji biaya magnesium sulfate sol sebesar Rp. 1.778.375

dalam satu tahun. Dimana biaya gaji pegawai yang dan biaya BHP yang terkecil adalah cairan klorin

paling besar adalah biaya gaji dokter Sp.PK sebesar Rp 32.500. Biaya BHP dihitung

sebesar Rp 47.412.000 dan gaji yang paling kecil berdasarkan biaya pembelian barang tahun

adalah gaji petugas umum sebesar Rp. 20.400.000. pertama + 5% (kenaikan harga per tahun). Pada

Total biaya gaji pegawai yang harus dikeluarkan tahun pertama proyek berjalan biaya yang harus

oleh PLK- UA pada tahun pertama proyek berjalan dikeluarkan oleh PLK-UA untuk BHP sebesar RP.

sebesar Rp. 142.944.000 dan tiap tahun 14.454.711.

berikutnyadiasumsikan mengalami kenaikan Biaya perlengkapan adalah Biaya

sebesar 10% (Nuryadi, 2009). pembelian barang-barang yang tidak termasuk

Biaya operasional berupa biaya ATK batasan nilai investasi yang ditetapkan pihak

adalah biaya yang digunakan untuk membeli alat manajemen, dalam proses pelayanan laboratorium.

tulis kantor guna mendukung kegiatan pemeriksaan yaitu untuk barang-barang yang nilainya kurang dari

laboratorium (bolpoint, tinta stempel, penghapus Rp 2.000.000.00. Diasumsikan setiap lima tahun

karet, binder clip dll). Biaya ATK yang paling besar sekali dilakukan pembelian ulang barang

adalah biaya pembelian kertas HVS A4 sebesar Rp. perlengkapan tersebut dengan kenaikan tarif 10%

107.100. Biaya pembelian yang paling kecil adalah (Nuryadi, 2009). Biaya yang harus dikeluarkan oleh

pembelian binder clip 107 sebesar Rp. 5.567 per PLK-UA pada tahun pertama proyek berjalan untuk

tahun.Perhitungan didasarkan pada Biaya biaya pembelian perlengkapan sebesar Rp

pembelian ATK tahun pertama = biaya pembelian 14.899.316.Total biaya operasional yang harus

alat tulis kantor selama satu tahun dan tiap tahun

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


125

dikeluarkan oleh PLK-UA pada tahun pertama


Komponen benefit penyelenggaraan
proyek berjalan sebesar Rp. 176.031.527.
laboratorium klinik sederhana secara mandiri terdiri
Biaya pemeliharaan pada
dari dua macam, yaitu benefit langsung dan benefit
penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana
tidak langsung. Benefit langsung berupa
secara mandiri meliputi biaya pemeliharaan
pendapatan pelayanan laboratorium klinik
fasilitas dan biaya pemeliharaan peralatan
sederhana secara mandiri = pendapatan pelayanan
laboratorium. Perhitungan biaya pemeliharaan
laboratorium tahun pertama/kedua (rata-rata jumlah
fasilitas baik pada penyelenggaraan laboratorium
kunjungan per hari (3 orang/hari) X 288 hari X tarif
klinik sederhana secara mandiri ataupun KSO
pelayanan laboratorium per orang per hari). Asumsi
diperoleh dari 5% X AIC fasilitas. AIC fasilitas
bahwa kenaikan tarif pemeriksaan laboratorium
diperoleh dari biaya investasi fasiitas per tahun (IIC)
adalah 20% per dua tahun.
X 1+ laju inflasi dalam tahun dibagi umur ekonomis
Pada tahun pertama proyek berjalan
barang (Nuryadi, 2009).
diperoleh manfaat langsung sebesar Rp
Dari perhitungantersebut,diperoleh biaya
203.040.000.Pendapatan klinik dari pelayanan
pemeliharaan fasilitas sebesar Rp 70.686 pada
laboratorium secara KSO = Rata-rata jumlah
penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana
kunjungan (3 orang/hari X 288 X tarif pelayanan
secara mandiri dan KSO. Biaya pemeliharaan
laboratorium per orang/ per hari X 70%. Informasi
peralatan laboratorium selama 1 tahun proyek
pembagian hasil (revenue sharing) diperoleh dari
berjalan sebsar Rp.1.348.600 hanya pada
pihak vendor yang bersedia bekerjasama dengan
penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana
PLK-UA. Hasil perhitungan pada tahun pertama
secara mandiri. Biaya pemeliharaan peralatan
proyek berjalan diperoleh benefit langsung sebesar
laboratorium pada penyelenggaraan laboratorium
Rp. 142.128.000.
klinik sederhana secara KSO menjadi tanggung
Benefit tidak langsung dari
jawab pihak vendor.
penyelenggaraan laboratorium secara mandiri dan
Biaya risiko kehilangan dan kerusakan
KSO berupa kualitas pelayanan laboratorium yang
peralatan laboratorium pada penyelenggaraan
dihitung berdasarkan kepuasan pasien terhadap
laboratorium secara mandiri diasumsikan sebesar
pelayanan laboratorium. Kepuasan pasien tersebut
0,1% dari total pembelian peralatan laboratorium.
diperoleh dari penelitian sebelumnya, dimana ada
Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil biaya
14 pasien menyatakan puas terhadap layanan yang
risiko kehilangan dan kerusakan peralatan
diberikan oleh PLK-UA (Siswanto, 2011).
laboratorium yaitusebesar Rp. 245.200 pada tahun
Asumsi kenaikan jumlah pasien yang puas
pertama proyek berjalan.
sebanyak 1% per tahun X rata-rata menggunakan

Komponen benefit pada penyelenggaraan jasa pelayanan laboratorium X (rata-rata tarif


laboratorium klinik sederhana secara mandiri

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


126

pelayanan laboratorium per hari X 20% kenaikan kembali satu tahun atau beberapa tahun yang akan

per 2 tahun). sehingga diperoleh benefit tidak datang jumlah nilainya sekarang (prsesent value)

lanngsung sebesar Rp 947.520.000. pada dengan menghitung discount rate, misalnya

penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana 10%.Perhitungan present value masing-masing

secara mandiri Dan benefit tidak langsung sebesar pada penyelenggaraan laboratorium secara mandiri

Rp. 663.264.000 pada penyelenggaraan dan KSO, didapatkan nilai NPV (Net Present

Penyelenggaraan Laboratorium Klinik secara KSO. Value). Nilai NPV (Net Present Value) pada

Net Present Value (NPV) Pada Penyelenggaraan penyelenggaraan laboratorium secara mandiri
Laboratorium Secara Mandiri dan KSO
danKSO dapat dilihat pada Tabel 2.
Present Value (nilai sekarang) dari

sejumlah uang pinjaman yang akan tunai dibayar

Tabel 2 Nilai NPV (Net Present Value) pada Penyelenggara Laboratorium Secara Mandiri dan KSO di PLK-UA

Alternatif Penyelenggaraan
PV Benefit (B) PV Cost (C) NPV (Rp)
Laboratorium
Mandiri 1.224.009.050 171.517.673 (+)1.052.491.377
KSO 649.186.483 147.850.099 (+)501.336.384

Pada penyelenggaraan laboratorium secara positif yaitu sebesar (+)1.052.491.377 yang berarti

mandiri lebih besar dari biaya (cost) yang proyek tersebut fovourable.

dikeluarkan dibanding penyelenggaraan Rasio Benefit dan Cost Pada Penyelenggaraan


Laboratorium klinik sederhana Secara Mandiri
laboratorium secara KSO. Dari pengurangan antara dan KSO di PLK-UA

total PV benefit dan total PV cost didapatkan nilai Hasil perhitungan nilai cost dan benefit pada

nett present value (NPV). Pada penyelenggaraan penyelenggaraan laboratorium secara mandiri dan

laboratorium secara mandiri NPV menunjukkan hasil KSO, dapat diketahui rasio antara benefit dan cost

pada Tabel 3.

Tabel 3 Rasio Benefit dan Cost pada Penyelenggaraan Laboratorium secara Mandiri dan KSO di PLK-UA

Alternatif Penyelenggaraan
PV Benefit (B) PV Cost (C) Rasio B/C
Laboratorium
Mandiri 1.224.009.050 171.517.673 7,14
KSO 649.186.483 147.850.099 4,39

Menghitung present value (PV) total biaya penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana

yang dikeluarkan untuk mendirikan laboratorium secara mandiri (PV cost) Rp. 171.517.673 biaya

secara mandiri dengan rumus: Total biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan

mendirikan laboratorium secara mandiri = (biaya laboratorium klinik sederhana secara KSO (PV cost)

investasi+biaya operasional+biaya pemeliharaan + Rp. 147.850.099. PV benefit penyelenggaraan

biaya resiko kehilangan dan kerusakan barang) laboratorium klinik sederhana secara mandiri

Xdiscount factor. Biaya yang dibutuhkan untuk sebesar Rp. 1.224.009.050, PV benefit pada

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


127

penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana Metode Cost Benefit Analysis dengan


Microsoft Excel. Jurnal ilmiah Fakultas
secara KSO sebesar Rp. 649.186.483. MIPA., Universitas sebelas Maret.

Dari perbandingan PV benefit dan PV cost Nuryadi, Alik., 2009.CBA pada pengadaan alat CT-
scan antara pembelian tunaidengan
dari masing-masing alternatif penyelenggaraan KSO Study di RSI Khadijah Sidoarjo.
Skripsi. Surabaya, FKM UNAIR
laboratorium klinik sederhana, dapat diketahui nilai Orion., 1997.,Pharmacoeconomics Primer and
Guide Introduction to Economic
rasio B/C pada penyelenggaraan laboratorium klinik Evaluation, Hoesch Marion Rousell
Incorporation, Virginia.
sederhana secara mandiri adalah 7,14 sedangkan
Permenkes RI., No. 71., 2013. Tentang Pelayanan
rasio B/C pada penyelenggaraan laboratorium klinik kesehatan pada jaminan kesehatan
nasional.Cetakan pertama. Jakarta:
sederhana secara KSO adalah 4,39. Dirjen YanMed RI

Siswanto, H, E., 2011. Analisis Ekuitas Merek


SIMPULAN (Brand Equity) Pusat Layanan
Kesehatan Universitas Airlangga
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Surabaya (Studi Pada Mahasiswa
Universitas Airlangga). Skripsi.
penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana Surabaya. FKM UNAIR.

secara mandiri lebih memberikan manfaat dan Sen, A, K., 2000. The Discipline of Cost Benefit
Analysis. Journal of Legal studies 29
layak untuk dilaksanakan. Hal tersebut didasarkan (S2):931-952

atas pertimbangan B/C Penyelenggaraan Vogenberg, F.R., 2001. Introduction ToApplied


Pharmacoeconomics. USA: McGraw-
laboratorium klinik sederhana secara mandiri Hill Companies.

memiliki nilai > 1 dan nilai NPV Penyelenggaraan William S. Cartwright., 2000.Cost–Benefit Analysis of
Drug Treatment Services: Review of
laboratorium klinik sederhana secara mandiri the Literature. The Journal of Mental
Health Policy and Economics J.
menunjukkan hasil yang positif.Pada Mental Health Policy Econ. 3, 11–26
(2000)
penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana

secara mandiri, dalam 10 tahun diperoleh nilai PV

benefit sebesar Rp. 1.224.009.050 dengan PV cost

sebesar Rp. 171.517.673,Pada penyelenggaraan

laboratorium sederhana secara KSO diperoleh PV

benefit sebesar Rp.649.186.483 dan PV cost

sebesar Rp. 147.850.099.Rasio B/C

penyelenggaraan laboratorium sederhana secara

mandiri sebesar 7,14 dan rasio B/C pada

penyelenggaraan laboratorium sederhana secara

KSO sebesar 4,39.

DAFTAR PUSTAKA

Apriliya F.C., dkk., 2012.Analisis Kelayakan


Teknologi Informasi menggunakan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

You might also like