Professional Documents
Culture Documents
Fullpapers Jakic6136c3c4efull PDF
Fullpapers Jakic6136c3c4efull PDF
ABSTRACT
Since the enactment of the organizers of the HealthSocial Security Agency on January 1, 2014, there
were 144 diagnoses of diseases that can be resolved at first health care provider to be able to accurately
diagnose. First health care provider requires a simple primary laboratory support services. Airlangga Health Care
Center is one of the clinics that collaborate with the HealthSocial Security Agency, but have not a simple
laboratory. The purpose of this study is to analyze the cost benefit of Airlangga Health Care Center between to
organizean independent simple laboratory services or operational collaborate with outsidelaboratories Airlangga
Health Care Center. Thatis an observational-descriptive study with a cross-sectional design to analyze the cost-
benefit ratio of a laboratory holding a specific time period. The results of this study were obtained ratio B / C
implementation of a simple laboratory independently of 7.14 and the ratio of B / C on the implementation of a
simple laboratory Operational Cooperation at 4.39. implementation of a simple laboratory independently more
beneficial and feasible.
2013tentangPelayanan Kesehatan Pada Jaminan klinik sederhana secara mandiri atau KSO dengan
tingkat pertama(PPK I) ada 144 diagnosis pemeriksaan laboratorium yang berupa rujukan
tersebut, PPK I membutuhkan sarana penunjang Jumlah pasien yang dirujuk untuk
laboratorium sederhana termasuk dalam pelayanan cenderung mengalami peningkatan yang signifikan
kesehatan komprehensif. Dalam hal ini, klinik dapat dengan rata-rata peningkatan per tahun sebesar 106
mandiri atau bekerjasama secara operasional (KSO) menyelenggarakan layanan laboratorium baiksecara
dengan laboratorium luar. mandiri atau KSO, PLK-UA perlu mengukur dan
Airlangga (PLK-UA) adalah salah satu klinik yang (cost) pada masing-masing program tersebut. Salah
berencana bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur
Salah satu syarat dalam kerjasama dengan BPJS dan membandingkan manfaat (benefit) dengan biaya
Kesehatan,PLK-UA diwajibkan memiliki layanan (cost) antara 2 (dua) program adalah metode Cost
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis CBA merupakan suatu metode yang praktis
dua program yang paling memberikan manfaat untuk menentukan kelayakan dan daya tarik
(benefit)bagi PLK-UA dalam penyelenggaraan suatuproyek yaitu:proyek itu layak dibangun, dengan
laboratorium klinik sederhana. Dengan maksud proyek memberikan manfaat bagi pemilik
menggunakan metode cost (owner), bagi negara dan bagi masyarakat dan
benefitanalysis.Penelitian ini diharapkan bisa proyek itu menarik untuk dibangun, maksudnya tidak
laboratorium klinik sederhana di PLK-UA. tidak pula merusak lingkungan atau memberi
Cost Benefit Analysis adalahtipeanalisis yang sedangkan hasilnya atau manfaatnya akan terjadi
perawatankesehatan.Tipe analisis ini sangat cocok diproyeksikan pada tingkat nilai sekarang (present
untuk alokasi bahan-bahan jika keuntungan ditinjau value). Present value dari benefit yang akan
dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat dihasilkan harus lebih besar dari investasi sekarang
bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya (present) supaya suatu proyek yang bersangkutan
mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, layak (feasible) di bangun(Nuryadi, 2009).
dengan beberapa ukuran moneter. CBA merupakan perawatankesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok
tipe penelitian farmakoekonomi yang komprehensif untuk alokasi bahan-bahan jika keuntungan ditinjau
dan sulit dilakukan karena mengkonversi benefit dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat
atau manfaat ke dalam nilai uang(Vogenberg, 2001). bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya
Cost Benefit Analysis (CBA) Cara untuk mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion,
alternatif, akan cukup untuk dijadikan alasan dalam Cost Benefit Analysismerupakanteori
adalah suatu teknik yang paling umum untuk ataupun swasta yang membutuhkan informasi
menghitung biaya (cost) dan manfaat (benefit) dalam secara rincitentang manfaatdariprogram
suatu proyek teknologi informasi (Apriliya F.C et all, pengobatanalternatif, modalitas, terapi
mengambil keputusan.Sebagianbesarpemangku
perusahaanasuransi negara sangat membutuhkan Data yang diperoleh dari pihak PLK-UA
informasiini.Pemangku kepentinganlebih memilih berupa informasi gaji pegawai, biaya fasilitas dan
membiayaiprogram yang memberikan keuntungan biaya pemeliharaan fasilitas. Macam alat, harga dan
terletak padagagasan bahwahal-hal yang revenue sharing diperoleh dari penyedia (Provider)
layak dilakukanjika manfaatyang dihasilkan layanan laboratorium klinik. Data yang diperoleh
darimelakukan suatu programlebih besar daripada dianalisis dengan analisis biaya manfaat (cost
yang akan dianalisis, identifikasi biaya dari masing- Penyelanggaraan Laboratorium Klinik Sederhana
secara KSO
masing alternatif atau intervensi, menghitung biaya
Penyelenggaraan laboratorium secara KSO
dari masing-masing alternatif atau intervensi,
merupakan Kerja sama operasional (KSO) adalah
Identifikasi manfaat (benefit) dari masing-masing
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
alternatif atau intervensi, mentransformasikan
bersama-sama melakukan suatu kegiatan usaha
manfaat (benefit) dalam bentuk uang, menghitung
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam
total manfaat (benefit), Menghitung rasio manfaat
Kerjasama operasional, vendor akan mendukung
(benefit), melakukan analisis untuk menentukan
secara penuh proses placement alat, supervisi
pilihan dari alternatif atau intervensi yang paling
maintenance dan pengembangan sistem serta
menguntungkan (Nuryadi, 2009).
memberikan jaminan kepastian sistem akan selalu
laboratorium secara KSO terdiri dari pendapatan dari Perhitungan CBA langkah pertama yang
tarif layanan laboratorium dari jumlah rata-rata harus dilakukan adalah mengidentifikasi masing-
kunjungan pasien per hari dalam satu tahun x masing komponen cost dan komponen benefit dari
Berdasarkan komponen cost dan benefit terlihat laboratorium klinik sederhana secara mandiri atau
adanya efisiensi biaya pada pemeliharaan alat dan KSO. Semua komponen cost dan komponen
pembelian alat yang tidak dikeluarkan oleh pihak benefitharus teridentifikasi dengan baik yang
lainnya.
Tabel 1 Komponen biaya pada penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana secara mandiri dan KSO
secara mandiri dan secara KSO di PLK-UA yang digunakan dalam melakukan kegiatan
penyelenggaraan pemeriksaan laboratorium bagi Total biaya investasi yang dikeluarkan PLK-UA
pasien yang membutuhkan pelayanan penunjang sebesar Rp 258.052.000. Dari perhitungan tersebut
dalam penegakkan diagnosis, yang meliputi : Biaya dapat disimpulkan bahwa biaya pembelian alat
investasi (biaya fasilitas dan pembelian alat laboratorium lebih besar daripada biaya fasilitas.
nilai barang fasilitas yaitu diatas senilai Rp laboratorium sederhana secara KSO hanya pada
2.000.000,00. Pada penyelenggaraan laboratorium biaya fasilitas (Air Conditioner, komputer dan lemari
klinik sederhana secara mandiri, biaya fasilitas (AC, besi 2 pintu VIP) yaitu sebesar Rp 12.852.000, alat
pelayanan laboratorium klinik secara mandiri dan (Nuryadi, 2009). Biaya Total biaya ATK pada tahun
KSO meliputi gaji pegawai, biaya ATK, biaya pertama pendirian laboratorium sederhana secara
umum, biaya BHP, serta biaya pembelian mandiri dan KSO sebesar Rp. 659.938.
perlengkapan yaitu pembelian perlengkapan yang Biaya umum meliputi biaya telepon
kurang dari Rp 2.000.000,00.Informasi tentang sebesar Rp. 3.073.562 pada tahun pertama proyek
biaya gaji pegawai, biaya ATK, biaya umum, biaya berjalan. Biaya umum dihitung dari banyaknya
BHP serta biaya perlengkapan berdasarkan biaya yang dikeluarkan selama setahun pemakaian
datapengeluaran keuangan tahun 2014. Asumsi dan setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar
kenaikan biaya gaji sebesar 10% per tahun, 5% (Nuryadi, 2009).Biaya BHP meliputi biaya yang
sedangkan asumsi kenaikan biaya ATK, biaya dikeluarkan untuk pembelian barang habis pakai
umum, biaya BHP serta biaya perlengkapan (sarung tangan, spluit, masker, reagent, alkohol,
sebesar 5% per tahun (Nuryadi, 2009). kapas dll). Biaya BHP yang paling besar adalah
Biaya gaji diperoleh dari total biaya gaji biaya magnesium sulfate sol sebesar Rp. 1.778.375
dalam satu tahun. Dimana biaya gaji pegawai yang dan biaya BHP yang terkecil adalah cairan klorin
paling besar adalah biaya gaji dokter Sp.PK sebesar Rp 32.500. Biaya BHP dihitung
sebesar Rp 47.412.000 dan gaji yang paling kecil berdasarkan biaya pembelian barang tahun
adalah gaji petugas umum sebesar Rp. 20.400.000. pertama + 5% (kenaikan harga per tahun). Pada
Total biaya gaji pegawai yang harus dikeluarkan tahun pertama proyek berjalan biaya yang harus
oleh PLK- UA pada tahun pertama proyek berjalan dikeluarkan oleh PLK-UA untuk BHP sebesar RP.
Biaya operasional berupa biaya ATK batasan nilai investasi yang ditetapkan pihak
adalah biaya yang digunakan untuk membeli alat manajemen, dalam proses pelayanan laboratorium.
tulis kantor guna mendukung kegiatan pemeriksaan yaitu untuk barang-barang yang nilainya kurang dari
laboratorium (bolpoint, tinta stempel, penghapus Rp 2.000.000.00. Diasumsikan setiap lima tahun
karet, binder clip dll). Biaya ATK yang paling besar sekali dilakukan pembelian ulang barang
adalah biaya pembelian kertas HVS A4 sebesar Rp. perlengkapan tersebut dengan kenaikan tarif 10%
107.100. Biaya pembelian yang paling kecil adalah (Nuryadi, 2009). Biaya yang harus dikeluarkan oleh
pembelian binder clip 107 sebesar Rp. 5.567 per PLK-UA pada tahun pertama proyek berjalan untuk
pembelian ATK tahun pertama = biaya pembelian 14.899.316.Total biaya operasional yang harus
pelayanan laboratorium per hari X 20% kenaikan kembali satu tahun atau beberapa tahun yang akan
per 2 tahun). sehingga diperoleh benefit tidak datang jumlah nilainya sekarang (prsesent value)
secara mandiri Dan benefit tidak langsung sebesar pada penyelenggaraan laboratorium secara mandiri
Rp. 663.264.000 pada penyelenggaraan dan KSO, didapatkan nilai NPV (Net Present
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik secara KSO. Value). Nilai NPV (Net Present Value) pada
Net Present Value (NPV) Pada Penyelenggaraan penyelenggaraan laboratorium secara mandiri
Laboratorium Secara Mandiri dan KSO
danKSO dapat dilihat pada Tabel 2.
Present Value (nilai sekarang) dari
Tabel 2 Nilai NPV (Net Present Value) pada Penyelenggara Laboratorium Secara Mandiri dan KSO di PLK-UA
Alternatif Penyelenggaraan
PV Benefit (B) PV Cost (C) NPV (Rp)
Laboratorium
Mandiri 1.224.009.050 171.517.673 (+)1.052.491.377
KSO 649.186.483 147.850.099 (+)501.336.384
Pada penyelenggaraan laboratorium secara positif yaitu sebesar (+)1.052.491.377 yang berarti
mandiri lebih besar dari biaya (cost) yang proyek tersebut fovourable.
total PV benefit dan total PV cost didapatkan nilai Hasil perhitungan nilai cost dan benefit pada
nett present value (NPV). Pada penyelenggaraan penyelenggaraan laboratorium secara mandiri dan
laboratorium secara mandiri NPV menunjukkan hasil KSO, dapat diketahui rasio antara benefit dan cost
pada Tabel 3.
Tabel 3 Rasio Benefit dan Cost pada Penyelenggaraan Laboratorium secara Mandiri dan KSO di PLK-UA
Alternatif Penyelenggaraan
PV Benefit (B) PV Cost (C) Rasio B/C
Laboratorium
Mandiri 1.224.009.050 171.517.673 7,14
KSO 649.186.483 147.850.099 4,39
Menghitung present value (PV) total biaya penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana
yang dikeluarkan untuk mendirikan laboratorium secara mandiri (PV cost) Rp. 171.517.673 biaya
secara mandiri dengan rumus: Total biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan
mendirikan laboratorium secara mandiri = (biaya laboratorium klinik sederhana secara KSO (PV cost)
biaya resiko kehilangan dan kerusakan barang) laboratorium klinik sederhana secara mandiri
Xdiscount factor. Biaya yang dibutuhkan untuk sebesar Rp. 1.224.009.050, PV benefit pada
Dari perbandingan PV benefit dan PV cost Nuryadi, Alik., 2009.CBA pada pengadaan alat CT-
scan antara pembelian tunaidengan
dari masing-masing alternatif penyelenggaraan KSO Study di RSI Khadijah Sidoarjo.
Skripsi. Surabaya, FKM UNAIR
laboratorium klinik sederhana, dapat diketahui nilai Orion., 1997.,Pharmacoeconomics Primer and
Guide Introduction to Economic
rasio B/C pada penyelenggaraan laboratorium klinik Evaluation, Hoesch Marion Rousell
Incorporation, Virginia.
sederhana secara mandiri adalah 7,14 sedangkan
Permenkes RI., No. 71., 2013. Tentang Pelayanan
rasio B/C pada penyelenggaraan laboratorium klinik kesehatan pada jaminan kesehatan
nasional.Cetakan pertama. Jakarta:
sederhana secara KSO adalah 4,39. Dirjen YanMed RI
secara mandiri lebih memberikan manfaat dan Sen, A, K., 2000. The Discipline of Cost Benefit
Analysis. Journal of Legal studies 29
layak untuk dilaksanakan. Hal tersebut didasarkan (S2):931-952
memiliki nilai > 1 dan nilai NPV Penyelenggaraan William S. Cartwright., 2000.Cost–Benefit Analysis of
Drug Treatment Services: Review of
laboratorium klinik sederhana secara mandiri the Literature. The Journal of Mental
Health Policy and Economics J.
menunjukkan hasil yang positif.Pada Mental Health Policy Econ. 3, 11–26
(2000)
penyelenggaraan laboratorium klinik sederhana
DAFTAR PUSTAKA