You are on page 1of 15

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Gambaran skala visual analog dan hemodinamik pada pasien yang


diberikan kombinasi tramadol dan ketorolak pasca bedah laparotomi

1
Galuh R. Mufti
2
Harold F. Tambajong

2
Diana Lalenoh

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado

Email: galuhmufti2@gmail.com

Abstract: Pain as an unpleasant sensory and emotional experience associated with tissue damage
or potential tissue damage or a condition that indicates tissue damage. This study aimed to
describe the visual analogue scale (VAS) and hemodynamic among patients given combination of
tramadol and ketorolac post laparotomy. Evaluation of pain was assessed by using VAS. This was
a descriptive prospective study and was carried out in the recovery room (RR) postoperation and
in inpatient A and D instalations of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from December
2015 to March 2016. There were 20 respondents that were handled with laparotomy and had met
the inclusion criteria. The results showed that the average VAS score at the 2 nd hour was 5, while
the average VAS score at the 4th hour and the 6th hour were 6.4 and 8.5 respectively. The average
systolic pressure at the 2nd hour was 124 mmHg, the 4th hour was 126 mmHg, and the 6 th hour
was 131.6 mmHg. The average diastolic pressure at the 2nd hour was 78 mmHg, at the 4th was 80
mmHg, and at the 6th was 85 mmHg. The average pulse rate at the 2nd hour was 85.4 per minute,
at the 4th was 86.7 per minute, and at the 6th was 90.3 per minute. The average MAP at the 2nd
hour was 91 mmHg, at the 4th was 91.3 mmHg, and at the 6th was 94 mmHg.

Keywords: visual analog scale, haemodynamic, ketorolac, tramadol

Abstrak: Nyeri adalah suatu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan
dihubungkan dengan adanya kerusakan jaringan atau potensial terjadinya kerusakan jaringan atau
suatu keadaan yang menunjukan kerusakan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran skala analog visual dan hemodinamik pada pasien yang diberikan kombinasi tramadol
dan ketorolak pascabedah laparotomi. Gambaran nyeri dinilai dengan menggunakan visual
analog scale (VAS). Jenis penelitian ini deskriptif prospektif dan dilakukan di ruang pemulihan
recovery room (RR) pascabedah dan di Instalasi Rawat Inap A dan D RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado pada bulan Desember 2015-Maret 2016. Jumlah sampel yaitu 20 orang yang
dilakukan operasi laparotomi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rerata skor VAS pada jam ke-2 ialah 5 sedangkan rerata skor VAS pada jam ke-4 dan jam
ke-6 ialah 6,4 dan 8,5 secara berurutan. Rerata tekanan sistolik pada jam ke-2 ialah 124 mmHg,
jam ke-4 ialah 126 mmHg dan jam ke-6 menjadi 131,6 mmHg. Rerata tekanan diastolik pada jam
ke-2 ialah 78 mmHg, jam ke-4 ialah 80 mmHg, dan jam ke-6 menjadi 85 mmHg. Rerata laju nadi
pada jam ke-2 ialah 85,4 x/menit, jam ke-4 ialah 86,7 x/menit, dan jam ke-6 menjadi 90,3 x/menit
mmHg. Rerata MAP pada jam ke-2 ialah 91 mmHg, jam ke-4 ialah 91,3 mmHg, dan jam ke-6
menjadi 94 mmHg.

Kata kunci: visual analog scale, hemodinamik, ketorolak, tramadol


Mufti, Tambajong, Lalenoh: Gambaran skala visual...
2 atau tindakan
jaringan.
Nyeri bedah selama
merupakan Nyeri operasi dapat
problem dalam merupakan menimbulkan
dunia kedokteranproses nyeri, trauma
karena bukan mekanisme juga dapat
hanya berkaitan pertahanan menimbulkan
dengan tubuh untuk gejala
kerusakan dari memberi kardiovaskul
saraf dan kesadaran er berupa
jaringan tetapi bahwa peningkatan
juga menyangkuttubuhnya tekanan
kelainan sedang sakit. darah,
mediator dan Sebagian peningkatan
neurotransmiter. beranggapan laju jantung
Para ahli bahwa nyeri dan disritmia.
menyadari merupakan Hal ini
pentingnya penderitaan dikaitkan
pengendalian yang sangat dengan
nyeri pascabedahmengerikan respon stres
yang adekuat. melebihi dan refleks
Masalahnya datangnya simpatis yang
mencakup aspek maut, dan 5
berlebihan.
manusia dan ketakutan
dikaitkan dengan penderita Sekitar 50-
arti klinis serta untuk 70% pasien
biaya yang dioperasi yang
1
dikeluarkan. ialah menjalani
Nyeri menurut kemungkinan pembedahan
The adanya nyeri biasanya
International pascabedah mengalami
Association for setelah nyeri sedang
the Study of pengaruh sampai berat,
Pain (IASP) obat bius hal ini
yaitu sebagai hilang. menunjukan
suatu Faktor manajemen
pengalaman psikologik nyeri yang
sensoris dan juga sangat baik dan
emosional yang berpengaruh rasional
tidak terhadap diperlukan
menyenangkan perasaan untuk
dihubungkan nyeri mencegah hal
dengan adanya penderita.3 tersebut.
kerusakan Manajemen
jaringan atau Laparotomi nyeri yang
potensial adalah suatu popular
terjadinya tindakan belakangan
kerusakan bedah berupa ini yaitu
jaringan atau insisi pada analgesia
suatu keadaan dinding perut multimodal.
yang atau Analgesia
menunjukan 4 multimodal
abdomen.
kerusakan merupakan
Setiap insisi
kombinasi opiod juga = nyeri
dan nonopiod menemukan sedang dan
yang memiliki bahwa 7-10 = nyeri
sel target yang pemberian 9
berat.
berbeda dalam tramadol
sistem saraf sebagai Skor VAS
pusat dan perifer mnoterapi sebagai skala
dalam upaya biasanya pengukur
meningkatkan tidak nyeri
kontrol nyeri, memberikan biasanya
dengan lebih efek tidak
sedikit efek analgetik memiliki
samping opiod yang nilai normal
seperti sedasi, memadai.8 dalam nyeri
mual, muntah, pascabedah
pruritis, Untuk tertentu
6
konstipasi. menilai dalam klinis.
Salah satu efektifitas Hal ini
contoh obat karena nyeri
kombinasi penilaian pascabedah
nyeri merupakan
analgesia pascabedah pengalaman
multimodal yaitu penting sensorik
ketorolak dan diperlukan sekaligus
tramadol. penilaian emosional
Pada tahun 2006,nyeri secara yang sudah
terapi kombinasi subjektif, dapat diduga
analgesia umumnya terjadi.
tramadol- menggunaka Gambaran
ketorolak n Visual nyeri secara
dilaporkan Analog Scale lebih objektif
memberikan (VAS). VAS dapat
hasil yang lebih merupakan digambarkan
memuaskan skala berupa melalui
dibandingkan suatu garis perubahan
penggunaan lurus yang hemo-
monoterapi panjangnya dinamik,
tramadol pada biasanya 10 sehingga
patient- cm (atau 100 dalam klinis
controlled mm), dengan kita dapat
analgesia pengambaran mengategorik
(PCA). Hal ini verbal pada an normal
disebabkan masing- tidaknya
kombinasi masing peningkatan
ketorolak- ujungnya, nyeri yang
tramadol kurang seperti angka terjadi
memberikan 0 (tanpa disertai
efek samping nyeri) sampai pengamatan
seperti mual, angka 10 terhadap
muntah dan (nyeri kondisi
keringat berlebih terberat). hemodinamik
dibandingkan Nilai VAS 0- pasien.
7 <4 = nyeri Selanjutnya
tramadol.
Penelitian lain ringan, 4-<7 dokter lebih
memilih mengetahui pascabedah
menggunakan gambaran laparotomi.
data klinis skala analog
seperti laju nadi, visual dan METODE
tekanan darah, hemodinamik PENELITIA
dan MAP dalam pada pasien N
10
menilai nyeri. yang
diberikan Jenis
Penelitian ini kombinasi penelitian ini
bertujuan untuk tramadol dan ialah
ketorolak deskriptif
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
penelitian umum.
prospektif yang dengan metode Sebelum
dilakukan di ruang purposive jahitan
pemulihan recovery sampling, subkutis
room (RR) diberikan
pascabedah, Instalasi Variabel bebas analgesik
Rawat Inap A penelitian ini bolus
(IRINA A) dan ialah ketorolak ketorolak 30
Instalasi Rawat Inap 30 mg IV dan mg IV selama
D (IRINA D) di tramadol 1 15 detik,
RSUP Prof. Dr. R. D. mg/kgBB/IV kemudian
Kandou Manado sedangkan dilanjutkan
pada bulan Desember variabel terikat dengan
2015 sampai Maret ialah skor tramadol 1
2016. Sampel nyeri VAS mg/kgbb bolus
penelitian ialah (Visual Analog lambat selama
pasien pascabedah Scale) dan 2-3 menit yang
laparotomi yang hemodinamik diinjeksikan
memenuhi kriteria (tekanan darah, lewat saluran
inklusi dan telah laju nadi, dan infus,
menandatangani MAP). selanjutnya
lembar surat Pasien yang lama operasi
persetujuan telah dicatat pada
(informed consent) menandatanga akhir operasi.
untuk ikut dalam ni informed Skor VAS,
penelitian. Kriteria consent untuk tekanan darah,
inklusi dari menjadi laju nadi dan
penelitian yaitu jenis sampel MAP dinilai
kelamin pria dan penelitian setiap 2 jam
wanita, ASA I-III, dicatat dihitung pada
usia 17-80, lama identitas saat akhir
operasi <4 jam, pasien (nama, pemberian dari
anestesi umum, berat usia, jenis tramadol dan
badan sesuai IMT kelamin, berat ketorolak
18,5- 22,9, dan badan dan hingga 6 jam
pasien yang tinggi badan). setelah
mendapatkan Pemasangan pemberian
analgesik pascabedah alat monitor obat.
laparatomi dengan tanda vital
kombinasi tramadol dilakukan HASIL
30 mg IV dan ketika pasien PENELITIA
ketorolak 1 memasuki N
mg/kgBB/IV. Kriteriaruang operasi
eksklusi penelitian kemudian Berdasarkan
ini ialah pasien diberikan data yang telah
dengan kelainan premedikasi diperoleh dari
ginjal, kelainan fentanyl dan ruang
pembekuan darah, midazolam pemulihan
riwayat ulkus peptik, sebelum recovery room
riwayat asma, serta induksi, (RR)
alergi tramadol dan dilanjutkan pascabedah
ketorolak. dengan RSUP. Prof.
Pengambilan sampel anestesi Dr. R. D.
Kandou Manado, 80 4
didapatkan sampel 20
penelitian sejumlah Jumlah
20 pasien. Penelitian 20 61-80
dan pengambilan 100 0
0
sampel dilakukan
pada bulan Desember Tabel 2
menunjukkan Jumlah
2015 dan Maret
angka kejadian 20
2016. Hasil 100
penelitian disajikan bedah
menyangkut laparotomi
Tabel 3
distribusi umur, jenis paling banyak menunjukkan
kelamin, berat badan, pada kelompok angka kejadian
lama operasi, VAS, umur 41-50 bedah
tekanan darah, laju tahun laparotomi
nadi dan MAP. berjumlah 9
paling banyak
Berdasarkan Tabel 1, pasien. pada kelompok
diperoleh hasil berat badan
bahwa sampel yang Tabel 2. 51-60 kg
Distribusi
paling banyak ialah pasien berjumlah 9
wanita yaitu 16 dari berdasarkan pasien (45%).
20 pasien (80%). umur Tabel 4
menunjukkan
Tabel 1. Distribusi lama operasi
pasien berdasarkan Usia (tahun) bedah
jenis kelamin Jumlah laparotomi
% paling banyak
Jenis pada lama
20-30
n operasi 60-120
3
% menit
15
berjumlah 12
Kelamin 31-40 pasien (60%).
4 Tabel 5
20 menunjukkan
bahwa efek
Laki-laki 41-50 samping paling
4 9 banyak ialah
20 45 pusing
berjumlah 1
Perempuan 51-60 pasien (5%).
16
Mufti, Tambajong, Lalenoh: Gambaran skala visual...
0 2 yaitu 5
Tabel 3. kemudian
Distribusi pasien 60-120 meningkat
berdasarkan berat 12 pada jam ke-
badan 60 4 menjadi
6,4, dan jam
121-180 ke-6 menjadi
Berat Badan 7
8,5
Jumlah 35
%
181-240
10
(kg) 0
0

>240 5

45-50 1
2 5
0
10
Jumlah
51-60 20
100 Jam ke-2
9
Jam ke-4
45
Tabel 5. Jam ke-6

61-70 Distribusi
3 pasien
15 berdasarkan Gambar 1.
efek samping Rerata
perkembangan
71-80
skor VAS pada
5
Efek samping jam ke-2, 4
25
Jumlah dan 6
81-90 %
1 Gambar 2
5 Mual Menunjukan
0 rerata
Jumlah 0 tekanan
20 darah sistolik
100 Muntah pada jam ke-
0 2 ialah 124,9
Tabel 4. 0 mmHg
Distribusi kemudian
berdasarkan lama Pusing meningkat
operasi bedah 1
pada jam ke-
laparotomi 5
4 dan ke-6
Bradikardi masing-
0 masing 126,5
Lama operasi
0 mmHg dan
Jumlah
%
Gambar 1 131,6 mmHg.
(menit) menunjukkan Tekanan
rerata darah
perkembanga diastolik
n skor VAS pada jam ke-
<60 pada jam ke- 2 ialah 78
0 mmHg
kemudian 70
meningkat pada
jam ke- 4 dan Jam ke-2 Jam
ke-6 masing- Gambar 2. ke-4 Jam ke-6
masing 80,2 Rerata tekanan
darah sistolik Gambar 3.
mmHg dan 84,5
dan diastolik Rerata laju
mmHg. nadi pada jam
pada jam ke-
2,4, dan 6 ke-2, 4, dan 6
140

Gambar 3
120 menunjukkan
rerata 95
perkembanga
100 n laju nadi
94
pada jam ke-
2 yaitu 85,4
80 x/menit
93
sistolik kemudian
meningkat
60 pada jam ke- 92
4 dan jam ke-
6 masing-
masing 86,7 91
diastolik x/menit dan
90,3 x/menit
40
90

104 89
102
100
98
20 96
94 Jam ke-2
92
Jam ke-4
90
88 Jam ke-6
0 86
84
Jam ke-2Jam ke- 82
4Jam ke-6 80
78 Gambar 4.
76 Rerata MAP
74
72
pada jam ke-2,
4, dan 6
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
Berdasarkan secara
Gambar 4 Gambar 1 submukosa
menunjukkan rerata rerata skor pasca-operasi.
perkembangan MAP VAS pada jam Rasa sakit
pada jam ke-2 yaitu ke -2 pasca operasi
91,7 mmHg pascabedah dievaluasi
kemudian meningkat laparatomi menggunakan
pada jam ke-4 dan ialah 5, skala analog
jam ke-6 masing- kemudian visual (VAS)
masing 91,3 mmHg meningkat 0,5, 1, 2, 4, 6,
dan 94 mmHg. pada jam ke-2 12, 24, dan 48
menjadi 6,4 jam pasca
BAHASAN dan meningkat operasi. Dalam
lagi pada jam kelompok T,
Penelitian dilakukan ke-6 menjadi skor VAS
di ruang pemulihan 8,5. Hal ini pasca operasi
recovery room (RR) disebabkan secara
pascabedah Instalasi efek analgesik bermakna
Bedah Sentral (IBS), dari kombinasi lebih rendah
Instalasi Rawat tramadol dan dibanding-kan
Darurat (IRD), ketorolak dengan yang di
Instalasi Rawat Inap makin lama kelompok S (p
D (IRINA D), akan <0,05).
Instalasi Rawat Inap berkurang dan Penelitian ini
A (IRINA A) RSUP. pasien mulai juga
Prof. Dr. R. D. merasakan menunjukkan
Kandou Manado nyeri dari bahwa nilai
pada bulan Desember derajat sedang VAS pada
2015 sampai dengan bahkan kelompok T
Maret 2016. Jumlah puncaknya meningkat
sampel 20 orang pada jam ke-6 pada jam ke 1
yang berjenis dengan nyeri dan ke 4,
kelamin laki-laki 4 sangat hebat sedangkan
orang (20%) dan sehingga pada penelitian
perempuan 16 orang diperlukan yang dilakukan
(80%) dengan rescue
rentang umur 20-80 analgetik. Meriwijanti12
tahun. dengan
Nyeri pasca bedah Hal ini sejalan memban-
merupakan dengan dingkan obat
pengalaman sensorik penelitian ketoprofen 100
dan motorik yang Onur et al.11 mg intravena
tidak menyenangkan, pada pasca dengan
yang berhubungan operasi gigi ketorolak 30
dengan kerusakan molar ketiga mg pasca
jaringan dan bersifat dengan bedah
sangat subjektif. kelompok T (1 tonsilektomi
Untuk penilaian mg/kgBB dan
nyeri secara subjektif tramadol) dan menemukan
umumnya kelompok S bahwa pada
menggunakan visual (2-mL saline) kelompok
analog scale (VAS).9 yang ketorolak
diaplikasikan terlihat nilai
rata- rata VAS, pada jam ke-6 otot. Respon
terdapat peningkatan menjadi 84,5 ini disebabkan
dari menit awal pascammHg. Pada oleh refleks
bedah sampai jam penelitian laju simpatis yang
ke-12. nadi rata-rata berlebihan
pada jam ke-2 dimana hal ini
Untuk melihat ialah 85,4 akan
gambaran nyeri x/menit berbahaya bagi
secara lebih objektif kemudian prenderita
dapat digambarkan meningkat dengan faktor
melalui perubahan menjadi 86,7 risiko seperti
hemodinamik x/menit pada hipertensi,
sehingga dalam jam ke-4, dan coronary
klinis kita dapat meningkat lagi artery disease,
mengkategorikan menjadi 90,3 cerebrovaskul
normal tidaknya x/menit. ar disease dan
peningkatan nyeri Penelitian ini aneurisma
yang terjadi disertai juga 14,1
intrakranial.
pengamatan terhadap menunjukkan 5
Penelitian
kondisi hemodinamikbahwa MAP
13 pada jam ke-2 Schwenzer KJ
pasien. et al.
Berdasarkan data ialah 91,7
mmHg melaporkan
tentang distribusi bahwa
hemodinamik, kemudian
meningkat pemberian
diperoleh hasil ketorolak 30
bahwa tekanan darah pada jam ke-4 mg IV tidak
sistolik rata-rata pada menjadi 91,3 berpengaruh
jam ke-2 ialah 124,9 mmHg, dan terhadap
mmHg kemudian meningkat lagi
tekanan
meningkat pada jam menjadi 94 sistolik dan
ke-4 menjadi 126,5 mmHg. diastolik
mmHg, dan karena
meningkat lagi pada Hal ini ketorolak
jam ke-6 menjadi dikarenakan
respon selektif
131,6 mmHg, menghambat
sedangkan untuk fisiologis
terhadap nyeri enzim
tekanan darah cyclooxygenas
diastolik, rerata meliputi
peningkatan e-1
tekanan darah
diastolik pada jam tekanan darah, (COX-1) dan
ke-2 ialah 78 mmHg denyut nadi, sintesis
kemudian meningkat pernapasan, prostaglandin
pada jam ke-4 keringat,
yang berakibat
menjadi 80,2 mmHg, diameter pupil terhambatnya
dan meningkat lagi dan impuls nyeri di
ketegangan
Mufti, Tambajong, Lalenoh: Gambaran skala visual...
menemukan VAS pada
perifer tanpa tidak adanya jam ke-2
memengaruhi perbedaan ialah 5,
reseptor opiod; bermakna meningkat
dengan demikian pada menjadi 6,4
tidak frekuensi pada jam ke-
memengaruhi nadi pada 4, dan
nilai pasien yang meningkat
16 diberikan lagi pada jam
hemodinamik.
tramadol IV. ke-6 menjadi
17 Tabel 5 8,5
Ajartha
menunjukkan Rerata
menemukan bahwa efek tekanan
bahwa pada samping darah sistolik
pasien yang paling pada jam ke-
diberikan banyak ialah 2 ialah 124
tramadol pusing mmHg,
intravenous tidakberjumlah 1 meningkat
terdapat pasien (5%) . pada jam ke-
perbedaan Hal ini 4 menjadi
bermakna pada dikarenakan 126 mmHg,
tekanan darah efek samping dan
sistolik dan yang umum kemudian
diastolik. antara lain meningkat
18
Rerungan juga mual, lagi pada jam
tidak muntah, ke-6 menjadi
menemukan mulut kering, 131,6 mmHg.
adanya sedasi, dan Rerata
perbedaan sakit kepala. tekanan
bermakna pada Penggunaan darah
tekanan darah ketorolak diastolik
sistolik, oral juga pada jam ke-
diastolik, dan dapat 2 ialah 78
nadi. Hal ini menyebabkan mmHg,
disebabkan somnolen, meningkat
karena tramadol sakit kepala, pada jam ke-
bekerja sentral nyeri 4 menjadi 80
pada gastrointestin mmHg, dan
neurotransmitter al, dispepsia, meningkat
noradrenergik mual, dan lagi pada jam
dan serotonergik nyeri di ke-6 menjadi
dengan tempat 85 mmHg.
meningkatkan suntikan.8,20
aktivitas saraf Rerata laju
penghambat SIMPULAN nadi pada
monoaminergik jam ke-2
menyebabkan Berdasarkan ialah 85,4
terhambatnya hasil x/menit,
transmisi nyeri penelitian ini meningkat
sehingga tekanandapat pada jam ke-
darah tidak akan disimpulkan 4 menjadi
meningkat. Long bahwa: 86,7 x/menit,
19
dan Yue juga Rerata skor dan
meningkat lagi from: Goudas LC.
pada jam ke-6 http://www.ias Acute pain.
menjadi 90,3 p- Lancet.
pain.org/Taxon
x/menit. omy.X 1999;353:205
1-8.
Rerata MAP
7.
pada jam ke 2 3. Riwanto I.
Pengelolaan Lepri A, Sia
ialah 91,7 S, Catinelli S,
mmHg, menurun Nyeri Casali R,
Pascabedah.
pada jam ke-4 In: Soetedjo,
menjadi 91,3 Indra W,
mmHg, dan Hertanto WS, Novella
meningkat lagi Soeharyo H, G.
menjadi 94 editors.
mmHg. Penatalaksana Patient–
an Nyeri Masa Controlled
SARAN Kini dan
Mendatang.
Perlu penelitian Semarang: Analgesia
Badan with
lanjut dengan
Penerbit Tramadol
kombinasi obat Universitas
Versus
yang up to date. Diponegoro,
Disarankan 1996; p. 1-49.
untuk penelitian Sjamsuhidaja
Tramadol
lanjut agar dapat t, Jong. Buku Plus
lebih memahami Ajar Ilmu Ketorolac.
penggunaan Bedah (2nd Minerva
VAS serta dapat ed). Jakarta:
membandingkan EGC, 2005; 8.
dengan skala Anestesiol.
penilaian nyeri 620-38. 2006;72:59-
SIGN.
yang lain. 67.
Postoperative
Management
DAFTAR In Adults:
PUSTAKA practical guide
to WHO.
Knape KG. postoperative Tramadol
Postoperative care for Update
Analgesia In clinical staff. Review
Geriatric Patients. Scottish Report:
In: Smith RB, intercollegiate
Gurkowski MA, guidelines
Bracken CA. network.2004. Expert
Anesthesia And [cited 2015 Committee
Pain Control In Oct 11]. On
The Geriatric Available Drug
Patient. New from:
York: Mc Graw- http://trove.nla
Hill Inc, 1995; p. .gov.au/work/8 Dependence
457-75. 679732 ? Thirtysixth
H. Merskey, selectedversio Meeting.
Bogduk N. IASP n=NBD26544
Taxonomy. 129
Geneva. 2014.
1994. [cited 2015 Carr DB, [cited
Oct 11]. Available
2015 Oct 11].
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
Nyeri Pada in Pain
Available from: Pasien Pasca Management.
http://www.who.int/med Laparatomi Di Drugs.1997;53(
icines/areas/q RSUP Dr. 1):139-88.
uality_safety/6_1_Updat Kariadi Ajartha R.
e.pdf Semarang Efek Pemberian
Faculty of Tramadol
Keefe FJ, Holzberg Medicine
AD, Beaupre PM. [Skripsi]. Intramuskular
Contributions of pain Semarang:
behavior assessment Diponegoro Terhadap
and pain assessment to University; Nyeri
the a development of 2012. Persalinan Pada
pain clinics. In: Cohen Primigravida
MJ, Campbell JN, Scott B. [Tesis].
editors. Pain treatment Groudine, MD, Medan: FK-
centers at a crossroads. et al. USU; 2008.
A practical and Intravenous Rerungan E.
conceptual reappraisal. Lidocain Speeds Penggunaan
Seattle: IASP press, the Return Of Modifikasi
1996; p. 79-99. Bowel Function, Analgesia
Lecher DE, Bradbury Decreases Balans sebagai
SF, Bradley LA. Postoperative Metode
Pain, and Pengelolaan
Detecting sincerity of Shortens Nyeri Persalinan
effort: a summary of Hospital Stay In Normal [Tesis].
metods and Patients Makassar:
approaches. Phys ther. Undergoing Bagian Obstetri
1998;78:867-88. Radical dan Ginekologi
Onur G, Satılmış T, Retopubic Universitas
Ferit B, Gökhan G, Prostatectomy. Hasanuddin;
Aysegül S, Kamil G. Anesth Analg. 2002.
Effect of 1998;86:235-9. Long J, Yue
Mallick A, Y. Patient
Submucosal Klein H, Mosse Controlled
Application of E. Prevention
Tramadol on Intravenous
Postoperative Pain of Analgesia with
After Third Molar Cardiovascular Tramadol for
Surgery. Head & Face Response to Labor Pain
Medicine, 2015;11:35. Tracheal Relief. Chin
Meriwijanti. Evaluasi Intubation. Br J med J.
Efek Analgesi Anesth. 2003;116(11):17
Pemakaian Ketoprofen 1996:296-77. 52-5.
dan Ketorolak 20. Gunawan
Intravena Pasca Gillis JC. SG, Nafrialdi
Tonsilektomi [Skripsi]. Brogden RN. RS, Elysabeth.
Semarang: FK- Ketorolac A Farmakologi
Universitas Reappraisal of dan Terapi (5th
Diponegoro; 2011. its ed). Jakarta:
Hartawan D. Pharmacodyna FKUI, 2011; p.
Efektifitas Pemberian mics and 228-44.
Pharmacokineti
Lidocain Intravena 1,5 c Properties and
mg/kg/jam Untuk Therapeutic Use

You might also like