You are on page 1of 10

Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) :31-40 ISSN: 2338-0950

Maret 2016

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian


Dan Prospek Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis
Minyak Kelapa Sawit

Calcination Temperature Effect To The Ash Chemical Composition Of


Durian Carp And Its Prospect As A Catalyst In The Reaction Of
Methanolysis Palm Oil
Nurhaeni1), Nurakhirawati2), Tri Rahayu Tiaradewi3*)
1)
Lab. Kimia Organik, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tadulako
2)
Lab. Kimia FisikdanAnorganik, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tadulako
3)
Lab. Penelitian, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tadulako

ABSTRACT
A research about the effect of calcination temperature against the ash chemical
composition of durian carp and it prospect as a catalyst in the reaction of methanolysis palm
oil has been done. This research was conducted using a complete randomized design (RAL),
with the the variation of calcination temperatures were 600oC, 700oC, 800oC, 900oC and
1000oC. The ash of durian carpresulted from calcination, then were used in the methanolysis
reaction at a temperature of 50-70oC for 3 hours, with a molar ratio of oil and methanol was
1:6. The results showed that the calcination temperature had affect to the chemical
composition of the ash of durian carp. Increased of compounds crystal phase was occurred by
increasing calcination temperature up to 800oC. Surprisingly, the compounds crystal phase
decreased at above 800oC. The ash of durian carp would be used as a catalyst in
the methanolysis reaction of palm oil since it produces fatty acid methyl ester.
Keywords : Calcination, Ash of durian carp, Methanolysis, Palm oil, Fatty acid
methyl ester.

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu kalsinasi
terhadap komposisi kimia abu kulit durian dan prospek pemanfaatan abu kulit durian sebagai
katalis dalam reaksi metanolisis minyak kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL), dengan variasi suhu kalsinasi yaitu 600oC, 700oC, 800oC,
900oC dan 1000oC. Abu kulit durian hasil kalsinasi kemudian digunakan pada reaksi
metanolisis pada suhu 50-70oC selama 3 jam, dengan perbandingan molar minyak dan
metanol yaitu 1:6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu kalsinasi sangat mempengaruhi
komposisi kimia dari abu kulit durian. Peningkatan senyawa-senyawa fase kristal terjadi
seiring meningkatnya suhu kalsinasi sampai 800oC. Namun, ketika suhu kalsinasi lebih dari
800oC senyawa-senyawa fase kristal menurun. Abu kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai
katalis dalam reaksi metanolisis minyak kelapa sawit karena dapat menghasilkan metil ester
asam lemak.
Kata Kunci : Kalsinasi, Abu kulit durian, Metanolisis, Minyak kelapa sawit, Metil
ester asam lemak.

*)Coresponding Author : trirahayutiaradewi@yahoo.com


31
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

LATAR BELAKANG biasa disebut dengan kalsinasi (Rilian,


Durian merupakan buah berpotensi 2009).
tinggi karena seluruh bagiannya bisa Abu yang mengandung komponen
dimanfaatkan. Potensi durian di Indonesia kalium baik sebagai katalis basa heterogen
amat besar karena telah ditanam hampir di (Baroi dkk, 2009 dalam Ritonga dkk,
seluruh Indonesia (Widiya dkk, 2013). 2013). Katalis basa heterogen merupakan
Produksi durian di Indonesia menurut suatu zat yang dapat mempercepat reaksi
Badan Statistik (BPS) dijelaskan dalam dengan cara menurunkan energi aktivasi
Lumbantoruan dkk (2014), tahun 2013 sehingga dapat mempercepat reaksi
mencapai sekitar 1.818.949 ton. Bobot metanolisis pembuatan biodiesel
total buah terdiri dari tiga bagian (Murugesan dkk, 2008 dalam Samik dkk,
diantaranya daging buah sekitar 20-30%, 2011). Reaksi metanolisis adalah reaksi
biji 5-15% dan sisanya adalah bagian kulit antara minyak atau lemak dengan alkohol
mencapai 60-70%. Masyarakat hanya untuk membentuk biodiesel dan gliserol
mengkonsumsi bagian buahnya saja, (Helwani dkk, 2009 dalam Enggawati dkk,
sementara bagian kulit dan biji dibuang 2013).
(Lumbantoruan dkk, 2014). Pemanfaatan Biodiesel adalah sejenis bahan
dan pengolahan kembali limbah kulit bakar yang termasuk kedalam kelompok
durian sangat penting untuk bahan bakar nabati (BBN). Biodiesel
meminimalkan produksi limbah di industri merupakan salah satu bahan bakar
pangan dan memberikan nilai tambah dar alternatif yang telah dikembangkan selama
ikulit durian. bertahun-tahun sebagai pengganti minyak
Menurut Daosukho dkk (2012), abu bumi yang persediannya semakin menipis
dari kulit durian mengandung P2O5, MgO, (Zabeti dkk, 2009 dalam Qoniah dan
CaO, SiO2, Fe2O3, SO3, Na2O, Al2O3, Prasetyoko, 2011). Pemilihan minyak
MnO dan K2O sebagai komponen terbesar. kelapa sawit sebagai sumber energi
Senyawa ini dapat terbentuk melalui alternatif sangat tepat dilakukan karena
pemanasan pada suhu 500oC (Daosukho Indonesia merupakan negara penghasil
dkk, 2012). Pemberian panas (treatment) minyak kelapa sawit terbesar di dunia
terhadap suatu material untuk terjadinya setelah negeri jiran Malaysia (Indah dkk,
dekomposisi termal, transisi fasa atau 2011). Tahun 2014 luas areal kelapa sawit
penghilangan fraksi-fraksi yang volatile, mencapai 10,9 juta Ha dengan produksi

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
32
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

29,3 juta ton CPO (Sekretariat Direktorat (X-RD) GBC-Emma (Australia), chamber
Jendral Perkebunan, 2014). pyrex (Jerman), magnetik stirrer spinbar
Berdasarkan hasil penelitian Husin (Jerman), labu leher tiga pyrex (Bandung,
dkk (2011), semakin tinggi suhu kalsinasi Indonesia), oven NDO-400 (Tokyo,
yang digunakan maka dapat meningkatkan Jepang), hotplate stirrer MSH-20D
kristalinitas senyawa, akan tetapi setelah (Korea), neraca analitik AR3130 (New
mencapai suhu tertentu beberapa senyawa Jersey, USA) dan alat-alat gelas yang
mengalami penurunan intensitas. umum digunakan dalam laboratorium.
Fenomena kristalisasi dipengaruhi oleh Metode
kenaikan suhu/ pemanasan yang Kulit durian terlebih dahulu dicuci
menyebabkan semakin kuat ikatan yang dengan air kemudian dijemur di bawah
terjadi sehingga struktur amorf berubah sinar matahari selama 7 hari (Ameen dkk,
menjadi kristal (Setiawan dkk, 2013). Oleh 2013). Kulit durian kering dibakar hingga
karena itu, dalam penelitian ini akan menjadi abu. Selanjutnya dilakukan
dilakukan variasi suhu kalsinasi abu kulit kalsinasi dalam furnace suhu 600oC,
durian dan melihat pengaruhnya terhadap 700oC, 800oC, 900oC, 1000oC selama 3
komposisi kimianya dan memanfaatkan jam. Sampel abu ditumbuk dan dihaluskan.
abu kulit durian sebagai katalis dalam Abu kulit durian yang dihasilkan
reaksi metanolisis minyak kelapa sawit. dikarakterisasi menggunakan XRD (Husin
dkk, 2011). Karakterisasi terhadap abu
BAHAN DAN METODE
kulit durian dimaksudkan untuk
Bahan dan Peralatan mengetahui keberadaan senyawa-senyawa
Bahan dasar yang digunakan dalam didalamnya (Zahrina, 2004).
penelitian ini adalah kulit durian, minyak Abu kulit durian diambil sebanyak
goreng bimoli spesial, akuadest, metanol 4% dari berat minyak, dicampurkan dalam
p.a., kertas saring, aluminium foil, kertas metanol dengan rasio mol minyak dan
Indikator pH Universal, iodium kristal, metanol yaitu 1:6, diaduk selama ± 5
dietil eter, heksan p.a, plat kromatografi menit. Campuran abu kulit durian dan
lapis tipis dan asam formiat. metanol akan digunakan untuk melakukan
Alat yang digunakan terdiri dari reaksi metanolisis terhadap 50 g minyak
Furnace Nabertherm GmbH (Bremen, didalam 500 ml labu leher tiga yang
Jerman), Gas Chromatography Mass dilengkapi dengan termometer, kondensor
Spectroscopy (GC-MS) Shimadzu dan pengaduk magnetik. Reaksi
Qap2010S (Jepang), X-Ray difraktometer
Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
33
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

metanolisis dijaga pada suhu sekitar 50- tersebut menggunakan pipet mikro.
70oC selama 3 jam. Setelah reaksi berjalan Sampel yang diteteskan tersebut kemudian
3 jam, pengadukan dihentikan. Campuran dielusi terlebih dahulu dengan eluen
reaksi disaring menggunakan kertas saring campuran heksan / dietil eter / asam
dan dibiarkan di dalam corong pemisah. formiat (80 : 20 : 2). Penampak noda
Campuran dalam corong pisah akan digunakan iodium kristal (Mappiratu dan
terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas Hardi, 2014). Minyak Kelapa sawit dan
biodiesel mentah sedangkan lapisan bawah Metil Ester digunakan sebagai blanko.
gliserol. Biodiesel mentah dicuci dengan Salah satu sampel biodiesel di analisis
akuadest hangat (50-60oC) dengan menggunakan GC-MS.
perbandingan biodiesel dan akuadest
HASIL DAN PEMBAHASAN
pencucian adalah 1:1, dikocok ± 5 menit.
Campuran didiamkan hingga terbentuk Berdasarkan hasil analisis difraksi
dua lapisan, lapisan atas biodiesel Sinar-X terhadap hasil kalsinasi abu kulit
sedangkan lapisan bawah emulsi (Padil durian untuk senyawa K2CO3 diperlihatkan
dkk, 2010). Pencucian dilakukan beberapa pada tabel 1.
kali sampai pH akuadest cucian netral Tabel 1. Data Difraksi Sinar-X Senyawa
K2CO3 Abu Kulit Durian
(Awaludin dkk, 2009). Biodiesel hasil
pencucian dipanaskan pada suhu 105oC Suhu K2CO3
Kalsinasi Puncak
selama 3 jam untuk menghilangkan
(oC) 2θ Int. (cps)
akuadest yang masih terperangkap dalam
Tanpa
biodiesel (Damayanti dan Bariroh, 2012). 1 26,884 8,2
kalsinasi
Produk biodiesel kemudian
2 29,955 23,5
dianalisis menggunakan Kromatografi
3 31,567 6,7
Lapis Tipis (KLT) untuk mengetahui
600 1 26,291 25,7
bahwa produk biodiesel tersebut dapat
menghasilkan metil ester asam lemak 2 29,859 42,6
(analisis kualitatif). Pertama kali lapisan 3 31,215 22,5
tipis adsorban dibuat pada permukaan plat 4 43,070 23,0
aluminium berukuran 4 x 8 cm dengan
700 1 26,263 39,9
ketebalan 250 𝜇𝑚. Larutan campuran
2 29,941 56,7
senyawa yang dipisahkan diteteskan pada
3 31,347 18,3
kira-kira 1,5 cm dari bagian bawah plat

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
34
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

4 32,575 55,8 Berdasarkan Tabel 1. diperlihatkan

5 38,797 16,9 bahwa suhu kalsinasi meningkatkan


intensitas senyawa K2CO3. Intensitas
800 1 26,297 45,8
senyawa K2CO3 sedikit menurun pada
2 29,849 55,4
suhu kalsinasi 900oC. Pada kalsinasi suhu
3 31,229 38,6 1000oC intensitas senyawa K2CO3
4 31,798 37,8 semakin menurun. Difraktogram X-RD
5 32,304 81,9 yang diperoleh ini dibandingkan dengan

6 38,768 25,6 data dari JCPDS (Joint Committee Powder


Diffraction Standar). Minimal tiga puncak
900 1 26,408 26,6
utama diambil untuk menentukan struktur
2 29,858 22,4
kristal sedangkan tinggi intensitas puncak
3 31,347 21,7 menentukan kristalinitas senyawa
4 32,297 39,4 (Pratapa, 2004 dalam Arifianto dan
5 38,635 10,4 Rosydah, 2012).

6 43,011 27,3 Selain senyawa K2CO3 dalam abu


kulit durian terdapat senyawa-senyawa
1000 1 26,282 14,6
fase kristal yang lain yang diperlihatkan
2 29,809 21,3
pada tabel 2.
3 31,284 15,3
Sumber : Hasil Uji XRD di Laboratorium Analisis Bahan
Departemen Fisika FMIPA IPB, Bogor (2015).

Tabel 2. Data Difraksi Sinar-X Abu Kulit Durian

Senyawa-Senyawa Fase Kristal


Suhu
β-K2SiO3 MgSiO3 β-Na2Si2O5 KCl
Kalsinasi
Int. Int. Int. Int.
(oC) 2θ 2θ 2θ 2θ
(cps) (cps) (cps) (cps)
Tanpa
29,955 23,5 29,955 23,5 14,356 6,0 - -
Kalsinasi
31,567 6,7 40,696 7,7 21,572 5,8 - -
32,914 13,9 44,170 8,2 30,618 8,8 - -
600 29,859 42,6 22,226 16,4 20,463 12,6 13,176 7,0
31,215 22,5 29,859 42,6 22,226 16,4 18,684 7,5
33,340 31,1 40,638 10,7 24,106 25,8 22,226 16,4
700 29,941 56,7 22,345 28,2 20,457 28,5 13,034 16,2
31,347 13,7 29,941 56,7 22,345 28,2 18,558 9,9
32,930 57,7 40,023 18,4 24,101 54,9 22,345 28,2

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
35
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

800 29,849 55,4 22,693 30,2 20,492 46,4 12,920 25,5


31,798 37,8 29,849 55,4 22,693 30,2 18,583 17,2
32,785 81,8 40,018 25,0 24,100 73,9 22,693 30,2
900 29,858 22,4 22,800 22,4 20,501 77,4 18,684 14,9
31,347 21,7 29,858 22,4 22,343 56,4 22,800 22,4
32,721 47,1 39,916 10,4 24,104 72,2 29,858 22,4
1000 29,809 21,3 - - 20,510 55,7 12,952 10,2
31,284 15,3 - - 22,325 50,3 18,621 21,5
32,771 35,6 - - 24,111 34,4 22,863 15,8
Sumber : Hasil Uji XRD di Laboratorium Analisis Bahan Departemen Fisika FMIPA IPB, Bogor (2015).

Data yang ditampilkan pada Tabel Menurut Husin dkk (2011), kristalinitas
2. memperlihatkan bahwa abu kulit durian akan naik dengan peningkatan suhu
tanpa kalsinasi terdapat senyawa β- pemanasan sampai terbentuknya kristal
K2SiO3, MgSiO3, β-Na2Si2O dengan secara sempurna. Menurut Hartman (1956)
intensitas yang rendah. Terjadi dalam Zahrina (2004), kalsinasi dapat
peningkatan senyawa β-K2SiO3, MgSiO3, meningkatkan intensitas senyawa K2CO3.
β-Na2Si2O dan terbentuk senyawa KCl Hal ini dikarenakan fraksi volatil dan
pada suhu kalsinasi 600oC. Senyawa β- kandungan fixed carbon dalam kulit durian
K2SiO3, MgSiO3, β-Na2Si2O5 dan KCl hilang karena kalsinasi. Tujuan kalsinasi
juga terdapat dalam abu kulit durian pada adalah untuk dekomposisi termal dan
kalsinasi suhu 700oC dan 800oC. Intensitas menghilangkan fraksi-fraksi yang volatil
senyawa terjadi peningkatan pada suhu (Rilian, 2009). Semakin tinggi suhu
kalsinasi 700oC dan semakin meningkat kalsinasi maka fraksi volatil dan
pada suhu kalsinasi 800oC. Penurunan kandungan fixed carbon semakin sedikit
intensitas senyawa β-K2SiO3, MgSiO3 dan dalam abu, sehingga senyawa K2CO3
KCl terjadi pada kalsinasi abu kulit durian semakin banyak diperoleh dalam abu kulit
suhu 900oC sedangkan untuk senyawa β- durian.
Na2Si2O5 mengalami peningkatan. Penurunan intensitas senyawa
Intensitas senyawa β-K2SiO3, KCl, β- K2CO3, K2SiO3, KCl dan MgSiO3 terjadi
Na2Si2O5 semakin menurun pada kalsinasi pada kalsinasi suhu 900oC dan semakin
abu kulit durian suhu 1000oC sedangkan menurun pada kalsinasi suhu 1000oC
senyawa MgSiO3 sudah tidak terbentuk. sedangkan senyawa β-Na2Si2O5 terjadi
Intensitas senyawa K2CO3, β- penurunan pada suhu 1000oC. Makin
K2SiO3, KCl dan MgSiO3 paling tinggi tinggi temperatur kalsinasi abu kulit durian
terjadi pada suhu 800oC sedangkan maka makin berkurang kadar kalium dan
senyawa β-Na2Si2O5 pada suhu 900oC. karbonat. Kalium memang bersifat mudah
Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
36
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

menguap bila dipanaskan pada temperatur


tinggi (Othmer, 1991 dalam Zahrina,
2004).
Salah satu sampel biodiesel hasil
sintesis dianalisis menggunakan
Kromatografi Lapis Tipis dengan
menggunakan blanko minyak kelapa sawit
dan metil ester asam lemak, dapat dilihat
pada gambar 1.
Berdasarkan hasil analisis KLT
membuktikan sampel biodiesel
menghasilkan metil ester asam lemak
karena ketika analisis digunakan blanko
yaitu minyak kelapa sawit yang
merupakan bahan baku pembuatan
biodiesel dan metil ester asam lemak yang
merupakan hasil dari reaksi metanolisis
minyak kelapa sawit. Posisi dari Gambar 1. Hasil penampakan noda
penampakan noda metil ester asam lemak Kromatografi Lapis Tipis (a) noda

terdapat pada bagian paling atas di plat sampel biodiesel, (b) noda minyak
kromatografi lapis tipis (KLT) daripada kelapa sawit, dan (c) noda metil

posisi penampakan noda minyak kelapa ester asam lemak.


sawit. Biodiesel yang diperoleh dari hasil
Analisis menggunakan
penelitian memiliki 5 penampakan noda
Kromatogra-fi Lapis Tipis juga dilakukan
dan penampakan noda ini sejajar dengan
pada seluruh sampel biodiesel yang dibuat
penampakan noda dari blanko yaitu
melalui reaksi metanolisis minyak kelapa
minyak kelapa sawit dan metil ester asam
sawit dengan menggunakan abu kulit
lemak.
durian sebagai katalis yang dikalsinasi
pada berbagai temperatur. Hasilnya dapat
dilihat pada gambar 2.

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
37
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

Berdasarkan hasil tersebut dapat


diketahui bahwa biodiesel yang diperoleh
menghasilkan metil ester asam lemak
karena terdapat penampak noda yang
posisinya sama dengan penampakan noda
metil ester asam lemak yang digunakan
sebagai blanko.
Hasil analisis menyatakan bahwa
abu kulit durian dapat digunakan sebagai
katalis dalam reaksi metanolisis minyak
kelapa sawit karena menghasilkan metil
ester asam lemak.
Salah satu produk biodiesel yang
menggunakan abu kulit durian yang
dikalsinasi pada suhu 1000oC sebagai
katalis dianalisis menggunakan GC-MS.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan
GC-MS, komposisi metil ester asam lemak
yaitu metil miristat, metil palmitat, metil
oleat, metil arakidat, dan metil stearat.
Menurut Sibarani dkk (2007) komposisi
produk biodiesel yang dibuat dari bahan
Gambar 2. Hasil penampakan noda dasar minyak kelapa sawit yang dianalisis
Kromatografi Lapis Tipis sampel menggunakan GC-MS yaitu metil kaprilat,
biodiesel menggunakan abu kulit metil kaprat, metil laurat, metil miristat,
durian sebagai katalis yang metil palmitat, metil stearat dan metil
dikalsinasi pada berbagai oleat.
temperatur: (a) abu kulit durian Produk biodiesel yang diperoleh
o
tanpa kalsinasi, (b) 600 C, (c) masih terdapat hasil samping yang
o o o
700 C, (d) 800 C, (e) 900 C, (f) diperkirakan adalah gliserol, mono-, di-,
1000oC. dan trigliserida. Menurut Qoniah dan
Prasetyoko (2011), reaksi transesterifikasi

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
38
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

dari trigliserida minyak sawit akan Aurivillius Lapis Dua CaBi2Ta2O9


dan Aurivillius Lapis Dua
menghasilkan produk berupa metil ester,
BaBi2NbTaO9 dengan Metode Solid
gliserol bebas, mono-, di- dan trigliserida. State, Jurnal Sains dan Seni ITS,
Vol. 1 : C-20-25.
Komposisi gliserol bebas, mono-, di-, dan
trigliserida pada sampel dapat terjadi Awaluddin, A., Saryono, Nelvia, S., dan
Wahyuni, 2009, Faktor-Faktor
karena pemisahan kurang sempurna pada yang Mempengaruhi Produksi
saat pemisahan maupun ekstraksi (Qoniah Biodiesel dari Minyak Sawit
Mentah Menggunakan Katalis
dan Prasetyoko, 2011). Padat Kalsium karbonat yang
Berdasarkan hasil penelitian yang Dipijarkankan, Jurnal Natur
Indonesia, 11 : 129-134.
diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
1. Suhu kalsinasi sangat mempengaruhi Damayanti, A., dan Bariroh, S., 2012,
Pengolahan Biji Mahoni
komposisi kimia dari abu kulit durian. (Swietenia Macrophylla King)
Peningkatan intensitas senyawa terjadi Sebagai Bahan Baku Alternatif
Biodiesel, Jurnal Bahan Alam
seiring meningkatnya suhu kalsinasi Terbarukan, Vol. 1 : 8-15.
sampai 800oC. Namun, ketika suhu
Daosukho, S., Kongkeaw, A., dan
o
kalsinasi lebih dari 800 C intensitas Oengeaw, U., 2012, The
senyawa menurun. Development of Durian Shell
Biochar as a Nutrition Enrichment
2. Abu kulit durian dapat dimanfaatkan Medium for Agriculture Purpose :
sebagai katalis dalam reaksi Part Chemical and Physical
Characterization, Bulletin of
metanolisis minyak kelapa sawit Applied Sciences, Vol. 1 : 133-141.
karena dapat menghasilkan metil ester
Enggawati, E. R., dan Ediati, R., 2013,
asam lemak (biodiesel). Pemanfaatan Kulit Telur Ayam dan
Abu Layang Batubara sebagai
Katalis Heterogen untuk Reaksi
DAFTAR PUSTAKA Metanolisis minyak Nyamplung
(Calophyllum Inophyllum Linn),
Ameen, O. M., Adekola, F. A., Adeboya, Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol.
G. B., Adekola, O. F., Belewu, M. 2 : 2337-3520.
A., dan Rahman, S. G., 2013,
Conversion Of Jatropha Curcas Oil Husin, H., Mahidin, dan Marwan., 2011,
to Biodiesel Using Potash From Studi Penggunaan Katalis Abu
Cocoa Pod Husk (CPH) And Palm Sabut Kelapa, Abu Tandan Sawit
Kernel Frond (PKF) As Catalyst, dan K2CO3 Untuk Konversi Minyak
Nig. J. Pure & Appl. Sci, Vol. 26 : Jarak Menjadi Biodiesel, Jurnal
2419-2426. Reaktor, Vol. 13 : 254-261.

Arifianto, M., F., T., dan Rosyidah, A., Indah, S. T., Said, M., Summa, W. A., dan
2012, Sintesis dan Karakterisasi Sari, A. K., 2011, Katalis basa

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
39
Online Jurnal of Natural Science Vol 5(1) : 31-20 ISSN: 2338-0950
Maret 2016

Heterogen Campuran CaO dan Samik, Ediati, R., dan Prasetyoko, D.,
SrO Pada reaksi metanolisis 2011, Review: Pengaruh Kebasaan
Minyak Kelapa Sawit, Prosiding dan Luas Permukaan Katalis
Seminar Nasional AVoER ke-3, Hal Terhadap Aktivitas Katalis Basa
: 482-493. Heterogen Untuk Produksi
Biodiesel, Prosiding Seminar
Lumbantoruan, D. I. P., Ginting, S., dan Nasional Kimia Unesa 2011, Hal
Suhaidi, I., 2014, Pengaruh B-462.
Konsentrasi Bahan Pengendap dan
Lama Pengendapan Terhadap Sekretariat Direktorat Jendral Perkebunan.
Mutu Pektin Hasil Ekstraksi dari 2014. Pertumbuhan Areal Kelapa
Kulit Durian, Jurnal Rekayasa Sawit Meningkat. Sekretariat
Pangan dan Pert, Vol. 2 : 58-64. Direktorat Jendral Perkebunan
Kementrian Pertanian RI.
Mappiratu dan Hardi, J., 2014, Penuntun http://ditjenbun.pertanian.go.id/setd
Praktikum Modifikasi Minyak dan itjenbun/berita-238-pertumbuhan-
Lemak, Jurusan Kimia FMIPA areal-kelapa-sawit-meningkat.html
Universitas Tadulako, Palu. (diunduh pada tanggal 20 April
2015)
Padil, Wahyuningsih, S., dan Awaluddin,
A., 2010, Pembuatan Biodiesel Setiawan, D., Basit, M., dan Hastiawan, I.,
dari Minyak Kelapa Melalui Reaksi 2013, Karakteristik Gel Titanium
Mtenolisis Menggunakan Katalis Tungstat dan Pengaruhnya
CaCO3 yang Dipijarkankan, Jurnal Terhadap Pelepasan Renium-188,
Natur Indonesia, 13 : 27-32. Iptek Nuklir Ganendra, Vol. 16 : 1-
8.
Qoniah, I. dan Prasetyoko, D., 2011,
Penggunaan Cangkang Bekicot Sibarani, J., Khairi, S., Yoeswono, Wijaya,
Sebagai Katalis Untuk Reaksi K., dan Tahir, I, 2007, Pengaruh
Metanolisis Refined Palm Oil, Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit
Prosiding Skripsi Semester Genap Pada Metanolisis Minyak Kelapa
2010/2011, Hal : 1-9. Sawit Menjadi Biodiesel, Indo. J.
Chem, 7 : 314-319.
Rilian, M., 2009, Transformasi Minyak
Jarak Menjadi Senyawa Metil Widiya, Idral, dan Zultiniar, 2013,
Ester Menggunakan Katalis Pengaruh Suhu dan Waktu
Padatan Asam dan Basa Dengan Destilasi Terhadap Komposisi
Reaktor Fixed Bed Distilasi Kimia Asap Cair Dari Kulit
Reaktif, Skripsi, Departemen Kimia Durian, Teknik Kimia Universitas
FMIPA UI, Depok. Riau, Riau.
Zahrina, I., 2004, Konversi Stearin
Ritonga, M. Y., Sihombing, D. H., dan Menjadi Metil Ester Asam Lemak
Sihotang, A. R., 2013, (Biodiesel) Menggunakan Katalis
Pemanfaatan Abu Kulit Buah Abu Tandan Sawit, J. Sains dan
Kelapa Sebagai Katalis Pada Teknologi, Vol. 3 .
Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa
Sawit Menjadi Metil Ester, Jurnal
Teknik Kimia USU, Vol. 2 : 17-24.

Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Komposisi Kimia Abu Kulit Durian Dan Prospek
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Dalam Reaksi Metanolisis Minyak Kelapa Sawit
(Nurhaeni dkk)
40

You might also like