A.

PERHITUNGAN

1. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG

Perhitungan daya dukung tanah dihitung berdasarkan rumus dari
Terzaghi, yaitu :

f nc nq ng nc' nq' ng'

0 5.71 1 0 3.81 1 0
5 7.32 1.64 0 4.48 1.39 0
10 9.64 2.7 1.2 5.34 1.94 0
15 12.8 4.44 2.4 6.46 2.73 1.2
20 17.7 7.43 4.6 7.9 3.88 2
25 25.1 12.7 9.2 9.86 5.6 3.3
30 37.2 22.5 20 12.7 8.32 5.4
35 57.8 41.4 44 16.8 12.8 9.6
40 95.6 81.2 114 23.2 20.8 19.1
45 172 173 320 34.1 35.1 27

Data Tanah :

c= 7.85 kN/m2

f= 26.75

gsat = 16.07 kN/m3

d= 0.20 m

b= 3.60 m

Didapatkan, Nc = 27.69

Nq = 14.54

Ng = 10.81
N = 10.55
c'

Nq' = 6.20

Therefore, Soil Bearing Capacity is : Ng' = 3.76

Terzaghi Formula's : qall = [ c * Nc + gt * d * Nq + 0.5 * gt * B * Ng ]
q = 576.64 kN/m2
ult
192.21 kN/m2
Without Quake Condition, qall = qult / 3 =
With Quake Condition, qall = qult / 2 = 288.32 kN/m2

Horizontal Quake Coefficient, kh = 0.18

Vertical Quake Coefficient, kv = 0.10
 2. ANALISA STABILITAS SALURAN

A. Struktur Geometri

No Sat. (m) No Sat. (m2) No Sat. (m2) DATA PERENCANAAN KETERANGAN

B1 = 0.20 A1 = 0.28 A5 = 0.00 Sudut geser tanah 26.75

B2 = 1.10 A2 = 0.17 A6 = 0.00 Massa jenis tanah jenuh 1607 Kg/m³

B3 = 0.20 A3 = 0.29 A7 = 0.00 Massa Jenis Beton Bertulang 2400 Kg/m³
H1 = 0.20 A4 = 0.30 A8 = 0.00 Koefisien gempa horizontal 0.18
H2 = 0.50 Koefisien gempa vertikal 0.10
H3 = 0.10 Massa Jenis Air 1000 Kg/m³
B. ANALISI PEMBEBANAN

1. BEBAN SENDIRI
Berat sendiri (self weight ) merupakan berat bahan struktural utama dan berat non-struktural
yang bernilai tetap. Berat sendiri saluran dihitung dengan meninjau selebar 1 meter (tegak lurus
bidang gambar) sebagai berikut :

Tabel 1.1. Perhitungan berat sendiri,

Segmen Perhitungan Berat Sendiri Berat (kg)
ϒ
W1 A1 * beton= 683.52 Kg/m
ϒ
W2 A2 * beton= 411.84 Kg/m
ϒ
W3 A3 * beton= 684.00 Kg/m
ϒ
W4 A4 * beton= 720.00 Kg/m
WTOTAL = 2499.36 Kg/m

Tabel 1.2. Perhitungan momen akibat berat sendiri saluran

Lengan (m) Momen (kgm)
Segmen Beban Vertikal (kg)
X y Mtahanan Mguling

W1 683.52 0.10 0.89 69.99 607.10

W2 411.84 0.75 1.64 309.00 676.45
W3 684.00 1.40 0.89 956.10 607.53
W4 720.00 0.75 0.10 540.00 72.00
S 2499.36 1875.09 1963.08

2. TEKANAN TANAH
Beban akibat tekanan tanah aktif terjadi akibat berat timbunan pada dinding saluran. Beban
akibat tekanan tanah aktif dihitung dengan meninjau selebar 1 meter (tegak lurus bidang
gambar) sebagai berikut :

2.1. TEKANAN TANAH NORMAL

Parameter tanah timbunan :

Beban merata di atas timbunan + beban truk q= 2000.00 kg

Sudut Geser tanah, f= 26.75
Tinggi tekanan tanah dibawah M.A.T, H1 = 0.39 m
Tinggi tekanan tanah dibawah M.A.T, H2 = 1.11 m
Koefisien tekanan tanah aktif Kaktif = 1 - sin f / 1 + sin f = 0.38
Koefisien tekanan tanah pasif Kp = 2.64
 Tabel 2.1. Perhitungan tekanan akibat tanah aktif pada saluran,
Segmen Perhitungan Beban Horizontal Berat (Kg)

PA1 PA1 = KAktif * q * H1 + H2= 1137.65

PA2 PA = 1/2 * K * g * (H + H )2 = 789.24
2 Aktif sat 12

P =TOTAL TANAH 1926.89

Tabel 2.3. Perhitungan momen akibat tekanan tanah aktif pada saluran,
Beban (kg)
Segmen Lengan (m) Momen (kgm)
Horizontal Vertikal

PA1 1137.65 0.00 0.75 853.24

PA2 789.24 0.00 0.50 394.62
S MOMEN (Kgm) 1247.86

2.2. TEKANAN TANAH GEMPA

Parameter tanah timbunan :

Sudut Geser tanah, f= 26.75

-1
q = tan [kh / (1 - kv)] = 11.06
d= 0.00
b= 0.00
i= 0.00
Kaktif =
Koefisien tekanan tanah aktif 0.53

Tabel 2.3. Perhitungan tekanan akibat tanah aktif pada saluran,

Segmen Perhitungan Beban Horizontal Berat (Kg)

PA1 = Kaktif gempa * q * H1 =
PA1 0.00
2
PA2 PA = 1/2 * K * gsat * (H +H ) = 1095.54
2 aktif gempa 1 2

PTOTAL TANAH = 1095.54

Tabel 2.4. Perhitungan momen akibat tekanan tanah aktif pada saluran,
Beban (kg)
Segmen Lengan (m) Momen (kgm)
Horizontal Vertikal

PA1 0.00 0.00 0.75 0.00

PA2 1095.54 0.00 0.50 547.77
S MOMEN (Kgm) 547.77
3. GAYA GEMPA (AKIBAT BERAT SENDIRI)

3.1. GAYA GEMPA HORIZONTAL

Koefisien gempa horizontal, KH = 0.176 m

W =
Berat total sendiri saluran, TOTAL 2499.36 Kg/m
PQUAKE = KH * WTOTAL =
Gaya gempa horizontal, 439.89 Kg
M =M *K =
Momen akibat gempa horizontal, QUAKE GULING H 345.50 Kgm

3.2. GAYA GEMPA VERTIKAL

Koefisien gempa vertikal, KV = 0.10 m

WTOTAL =
Berat total sendiri saluran, 2499.36 Kg/m
PQUAKE = KV * WTOTAL =
Gaya gempa vertikal, 249.94 Kg
MQUAKE = MTAHANAN * KV =
Momen akibat gempa vertikal, 187.51 Kgm

4. AKUMULASI BEBAN YANG TERJADI PADA SALURAN

Tabel 4.1. Akumulasi beban yang terjadi pada saluran,

Gaya (kg) Momen (kgm)
No Keterangan
Vertikal Horizontal MGULING MTAHANAN
1 2 3 4 5 6
Tekanan Tanah

a Normal 0.00 1926.89 1247.86 0.00

b Gempa 0.00 1095.54 547.77 0.00

Beban Sendiri

c Berat Sendiri 2499.36 0 0 1875.09

Gaya Gempa

e Gempa Horizontal 0 439.89 345.50 0

f Gempa Vertikal 249.94 0 0 187.51

5. KONTROL STABILITAS SALURAN

Ketentuan, Normal Gempa

Overturning safety factor, f= 1.5 1.2

Sliding safety factor, f= 1.5 1.2

5.1. KEADAAN KOSONG TANPA GEMPA

Jumlah beban horizontal, S H = a(4) = 1926.89

Jumlah beban vertikal, S V = c(3) = 2499.36

Jumlah momen tahanan, S MTAHANAN = c(6) = 1875.09

Jumlah momen guling, S MGULING = a(5) = 1247.86

Kontrol terhadap guling,

MGULING / MTAHANAN > 1.5

1.5 > 1.5 SAFE [OK]

Kontrol terhadap daya dukung tanah,

Resultante beban vertikal bekerja sejarak a dari titik guling,

a=M -M / V=
TAHANAN GULING S 0.25 m
Lebar saluran, B= 1.50 m

Eksentrisitas resultante beban, e=B/2-a= 0.50 m

Tegangan yang terjadi pada telapak dinding penahan

σ = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] =
smax = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] * 10-2 = 4992.3 kg/m2
smin = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] * 10-2 = -1659.86 kg/m
2

5.2. KEADAAN KOSONG DENGAN GEMPA HORIZONTAL

Jumlah beban horizontal, S H = a(4) + e(4) = 1535.4

Jumlah beban vertikal, S V = c(3) = 2499.4

Jumlah momen tahanan, S MTAHANAN = c(6) = 1875

Jumlah momen guling, S MGULING = a(5) + e(5) = 893

Kontrol terhadap guling,

M /M
GULING TAHANAN > 1.2
2.1 > 1.2 SAFE [OK]
 Kontrol terhadap daya dukung tanah,

Resultante beban vertikal bekerja sejarak a dari titik guling,

a=M -M / V=
TAHANAN GULING S 0.39 m
Lebar saluran, B= 1.50 m

Eksentrisitas resultante beban, e=B/2-a= 0.36 m

Tegangan yang terjadi pada telapak dinding penahan

σ = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] =
smax = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] * 10-2 = 4046.8 kg/m2
smin = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] * 10-2 = -714.30 kg/m2

5.3. KEADAAN KOSONG DENGAN GEMPA VERTIKAL

Jumlah beban horizontal, S H = a(4) = 1926.89

Jumlah beban vertikal, S V = c(3) + f(3) = 2749.30

M = c(6)
Jumlah momen tahanan, S TAHANAN + f(6) = 2062.60
Jumlah momen guling, S MGULING = a(5) = 1247.86

Kontrol terhadap guling,

MGULING / MTAHANAN > 1.2

1.7 > 1.2 SAFE [OK]

Kontrol terhadap daya dukung tanah,

Resultante beban vertikal bekerja sejarak a dari titik guling,

a=M -M / V=
TAHANAN GULING S 0.30 m
Lebar saluran, B= 1.50 m

Eksentrisitas resultante beban, e=B/2-a= 0.45 m

Tegangan yang terjadi pada telapak dinding penahan

σ = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] =
smax = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] * 10-2 = 5158.8 kg/m2
smin = (ΣV / B) * [ 1 ± (6 * e / B) ] * 10-2 = -1493.09 kg/m
2
C. CHECK KEKUATAN GESER DINDING SALURAN (TINJAUAN 1)

DATA PERENCANAAN

Mutu Beton Karakteristik K- 250 kg/cm3

Kuat tekan beton (silinder) fc' = 20.75 MPa
Regangan beton ec = 4700 * √ fc' = 21410 MPa
=
Berat jenis beton normal gbeton 2400 Kg/m³
Mutu Baja Tulangan Ulir BJTS - 40
Tegangan leleh baja fy = 390 MPa
Modulus elastisitas baja Eb = 200000 MPa

Dimensi Penampang
Lebar tinjauan penampang b= 1000 mm
Tinggi penampang tinjauan h= 200 mm
Tebal selimut beton Ts = 75 mm

Faktor Reduksi Kekuatan

Faktor reduksi kekuatan aksial tekan f= 0.80
Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.75
BEBAN RENCANA

DATA TANAH
Massa jenis tanah jenuh g = 16.07 kN/m3
sat

Tinggi timbunan jenuh HW = 0.39 m

K =
Koefisien tekanan tanah aktif active gempa 0.53
TEKANAN TANAH AKTIF

V1 = 1/2 * KActive * ϒsat * HW2 = 0.64 kN

V =K *q*H =
2 Active 2 4.08 kN
Vult = V1 + … Vn = 4.72 kN
KUAT GESER PENAMPANG
V =
Beban geser ultimit ult 4.72 kN
Lebar tinjauan penampang b= 1000 mm

Tinggi efektif penampang d' = h - Ts - 1/2 * Dutama = 117 mm

Gaya geser nominal beton fVC = f * 0.17 * √(fC') * b * d' = 67.95 kN

f Vc (kN) > Vult (kN)

67.95 > 4.7 SAFE(OK)
D. PENULANGAN DINDING BETON SALURAN (TINJAUAN 1)

DATA PERENCANAAN

Mutu Beton Karakteristik K- 250 kg/cm3

Kuat tekan beton (silinder) fc' = 20.75 MPa
Regangan beton ec = 4700 * √ fc' = 21410 MPa
=
Berat jenis beton normal gbeton 2400 Kg/m³
Mutu Baja Tulangan Ulir BJTS - 40
Tegangan leleh baja fy = 390 MPa
Modulus elastisitas baja Eb = 200000 MPa

Dimensi Penampang
Lebar tinjauan penampang b= 1000 mm
Tinggi penampang h= 300 mm
Tebal selimut beton Ts = 75 mm
Diameter tulangan utama D= 16 mm
Diameter tulangan bagi D= 13 mm
Faktor Reduksi Kekuatan

Faktor reduksi kekuatan aksial tekan f= 0.80

Faktor reduksi kekuatan lentur f= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser f= 0.75

BEBAN RENCANA
MOMEN AKIBAT TEKANAN TANAH AKTIF
M1 = V1 * 1/3 * HW = 0.08 kNm
M2 = V2 * 1/2 * HW = 0.79 kNm
Mult = M1 + … Mn = 0.87 kNm

RENCANA PENULANGAN

DESAIN PENULANGAN (TULANGAN TARIK)

Momen ultimit Mult = 0.87 kN

Lebar tinjauan penampang b= 1000 mm

Tinggi efektif penampang d' = h - Ts - 1/2 * Dutama = 217 mm
Faktor tahanan momen, Rn = Mult * 106 / ( f * b * d'2 ) = 0.02 N/mm²

Faktor tahanan momen maksimum, Rmax = 5.50 N/mm²

(OK)
Rn < Rmax
Rasio penulangan yang dibutuhkan,

ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.00005

ρmin = 0.00359
Rasio penulangan minimum,
Rasio tulangan maksimum, ρmax = 0.75 * rb = 0.01573
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.00359
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d' = 778.974 mm2
Dipasang tul. Tarik 16 - 150 As= 1,340 mm2

DESAIN PENULANGAN (TULANGAN TEKAN)

Lebar tinjauan penampang b= 1000 mm

Tinggi efektif penampang d' = h - Ts - 1/2 * Dutama = 217 mm

Luas tulangan yang diperlukan, As = 1/2 * AStarik = 389.487 mm2

Dipasang tul. Tarik D 16 - 150 As= 1,340 mm2

DESAIN PENULANGAN (TULANGAN BAGI)

Tulangan susut / pembagi tipikal = 0,0018 bh = 540.00 mm2/m,

Dipasang tul. bagi D 13 - 200 As= 663 mm2

E. PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB) SALURAN

A. DATA BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton, fc' = 20.75 MPa

Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 390 MPa

B. DATA PLAT LANTAI

Panjang bentang plat arah x, Lx = 1.10 m

Panjang bentang plat arah y, Ly = 2.00 m
Tebal plat lantai, h= 200 mm
Koefisien momen plat untuk : Ly / Lx = 1.82 KOEFISIEN MOMEN PLAT
Lapangan x Clx = 40
Lapangan y Cly = 13
Tumpuan x Ctx = -82
Tumpuan y Cty = -57

Diameter tulangan yang digunakan, D= 16 mm

Tebal bersih selimut beton, ts = 75 mm

C. BEBAN PLAT LANTAI

1. BEBAN MATI (DEAD LOAD)

No Jenis Beban Mati Berat Lebar (m) Q (kN/m2)

1 Berat total saluran (kN) 25.0 1.10 22.721

Total beban mati, QDS = 22.721

2. Tegangan Tanah Minimum

No Jenis Beban Mati Q (kN/m2)
1 Reaksi tegangan tanah minimum, -7.143
QD = -7.143
3. BEBAN RENCANA TERFAKTOR

Beban rencana terfaktor, Qu = 1.4 * (QDS - QD) = 41.810 kN/m2

4. MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Momen lapangan arah x, Mulx = Clx * 0.001 * Qu * Lx2 = 2.024 kNm/m

2
Momen lapangan arah y, Muly = Cly * 0.001 * Qu * Lx = 0.648 kNm/m
2
Momen tumpuan arah x, Mutx = Ctx * 0.001 * Qu * Lx = -4.158 kNm/m
2
Momen tumpuan arah y, Muty = Cty * 0.001 * Qu * Lx = -2.884 kNm/m
Momen rencana (maksimum) plat, Mu = -4.158 kNm/m

D. PENULANGAN UTAMA PLAT

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0.85

Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance,

rb = b1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0233

Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [ 1 – ½* 0.75 * rb * fy / ( 0.85 * fc') ] = 5.4981
Faktor reduksi kekuatan lentur, f= 0.80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + / 2 = 83.0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 117.0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1.1 m, b= 1100 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / f = -5.197 kNm
-6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = -0.34514
Faktor tahanan momen,
Rn < Rmax (OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :

r = 0.85 * fc' / fy * [ 1 - [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = -0.0009

Rasio tulangan minimum, rmin =
0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 322 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 687 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 400 mm
Jarak tulangan maksimum, smax =
150 mm
Jarak yang harus digunakan, s= 150.0 mm
Diambil jarak : s= 150 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * 2 * b / s = 1474 mm2

D. PENULANGAN BAGI PLAT

Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 117.0 mm

Ditinjau plat lantai selebar 2 m, b= 2000 mm
rmin =
Rasio tulangan minimum, 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 585 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 454 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 400 mm
smax =
Jarak tulangan maksimum, 200 mm
Jarak yang harus digunakan, s= 200.0 mm
Diambil jarak : s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 200
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * 2 * b / s = 730 mm2