Professional Documents
Culture Documents
Aku adalah
……
Letusan Ketakterdugaan
Aku sedang mencari sebuah jawaban, tapi tak pernah tepat. Berteriak-lah
makhluk tak berakal, memberi tahu sebuah rahasia Tuhan. Sampai, aku
bertanya kepada diriku, siapa aku?
Tenagaku kini lemas, menjadi malas yang memiliki pelajaran. Tanpa kusadari,
aku berkata “seorang perenung adalah penjantan yang tangguh.”
Dan, pemikir berhak untuk malas karena kenapa? Jelas saja karena kemampuan-
nya menumpahkan seisi ide-nya untuk dibagikan kepada para pembaca.
Kecurigaan yang telah mendekati-mu akan menjadi dera akibat kalian yang
melihat dengan pelan-pelan. Walau kau punya transport cepat, kelihaian
berkomunikasi-mu menakjubkan, dan memiliki senjata efiesien untuk
perlindungan, lalu berbincang dengan mereka yang memiliki pandangan berbeda,
aku tak mungkin kabur dari itu, sebab ada bunyi letusan yang sedikit cepat jika
sekarang datang.
{KA}
Sungguh, dunia dengingku selalu melihat kisah yang sesungguhnya ingin tercipta.
Kidung Asmara, nama yang menarik, membuat mataku berdiri di atas air
kekaguman yang sengaja tak ingin terjatuh ke bawah sela-sela hidung ini yang
sedikit kusam dan kehitaman.
Aku ingin berkenalan denganmu lebih jauh, bukan untuk mencari-cari kesalahan
ataupun ingin menilai penampilanmu yang berbeda.
Karena itulah, aku dengan malu-malu berkata bahwa perjalanan hidupku pasti
berkaitan terhadapmu.
Walaupun katanya tak terlihat, padahal bukan, bukan seperti yang dikatakan
oleh mereka yang tersesat. Mending, berikan panganmu kepadaku sehingga
mengatasi “laper bego”, kata seorang teman.
Bersama Schimmel yang mengingatkan bahwa 36 ialah angka pengatur yang
komprehensif menurut sebuah kerajaan Cina, aku ingin menjadi penyanyi yang
angkuh, namun tetap memuja-Nya.
Sampailah ide pada pembuatan album kumpulan ide pemikir yang bercampur,
menjadi berubah-ubah, mengenai pendapatNya.
Hentakkan kaki-ku kini sedang menghina sesuatu yang tak ada, bagaimana bisa?
Perlakukan seseorang sesuai dengan aturan dan norma yang telah di Doktrin
Tuhan.
Aku hanya berusaha mengutarakan, namun dianggap sebagai seorang gila yang
kebegoan.
Maka, lampauilah dirimu dengan keanggunan, bukan dengan keburaman wajah
yang terpancar kemana-mana cahayanya.
Benar itu milik seorang, maaf, maksud-ku semua orang. Karena memang ada
ruh Tuhan.
Benar itu milik hewan dan tumbuhan juga yang lainnya. Bagaimana bisa? Apa
ada makhluk tak berakal yang mengatur?
Aku tidak akan meninggalkan semacam pesan yang tak sengaja tertumpah dalam
kadar kenormalan, karena aku adalah pengamen yang melakukan akibat sebuah
tujuan.
Tak ada yang lebih besar, tak ada yang lebih besar, dari segala sesuatu. Bunyi
sendok-pun jatuh, dan Dia tetap menakutkan. Bunyi lemari es terbuka, dan
sesuatu itu Maha Menakutkan, tak tahu dimana, dimana Ia. Dia adalah Dia
yang tetap Dia, kumohon.. Ampuni kesalahan daku, yang sering berbuat tidak
senonoh.
Engkau adalah sahabatku yang dulu, aku yakin engkau berontak di dalam segala
rasaku. Bunyi piring bergoyang dan telur menetas akibat minyak yang terbakar
di penggorengan. Kau menjatuhkan sebagian pengaruh sisa-nya di dalam
penantian akan kehidupan panjang, dan bunyi telur kembali menetas.
Dan takkan terlihat, dan dia tidak gentar menghadapi kutukan orang yang
sedang mencela. Aku sangat cemburu ketika, ketika seseorang lihat dia begitu
saja. Ya akhirnya sama saja, sama saja akhirnya. Mengganti-ganti suatu hal
yang sama, tapi aku bingung, maksud apa pecahan gelas yang sama dari satu
bentuk. Aku sungguh kenyamanan makan instan kali ini, dibikinlah isyarat-
isyarat yang menjijikan, malah membuatmu mati perlahan-lahan.