You are on page 1of 5

BAB 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil pemeruman kedalaman di pesisir perairan Angsana selama 2 (dua)


hari disajikan dalam tabel (Tabel 3) data lebih lengkap disajikan dalam Lampiran 1.
x y z x y z x y z
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343183 9582861 -0,55
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343185 9582860 -0,65
343177 9582867 -0,54 343182 9582862 -0,55 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,34 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,34 343182 9582862 -0,55 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,34 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,75
343177 9582867 -0,34 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,75
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,65
343177 9582867 -0,44 343182 9582862 -0,65 343187 9582859 -0,75
343180 9582864 -0,54 343182 9582862 -0,55 343187 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,54 343183 9582861 -0,55 343187 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,55 343187 9582859 -0,75
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,55 343187 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,65 343188 9582859 -0,75
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,65 343188 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,75
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,65 343188 9582859 -0,75
343180 9582864 -0,64 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,65 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,65 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,65
343180 9582864 -0,65 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,75
343182 9582862 -0,65 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,75
343182 9582862 -0,65 343183 9582861 -0,55 343188 9582859 -0,75
343182 9582862 -0,65 343183 9582861 -0,55 343189 9582857 -0,75
343182 9582862 -0,65 343183 9582861 -0,55 343190 9582856 -0,75
343182 9582862 -0,65 343183 9582861 -0,55 343191 9582854 -0,75
Gambar 9. Batimetri di perairan Angsana
Gambar di atas (Gambar 9.) merupakan peta hasil interpolasi kedalaman di
perairan Angsana, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan
Selatan. Interpolasi peta kedalaman tersebut dilakukan di perairan laut bagian barat
perairan Angsana. Kedalaman ini diukur dari pertama pemeruman menggunakan kapal
dari daerah pesisir menuju lautan lepas bagian barat. Berdasarkan gambar 4 di atas,
kedalaman paling dangkal berada pada daerah pesisir dengan nilai 0,5 m atau 50 cm
yang ditunjukkan dengan warna biru pudar. Kemudian kedalaman tertinggi berada
pada daerah laut lepas dengan nilai 7 m, ditunjukkan pada peta dengan warna biru tua.
Gambaran hasil pola interpolasi peta kedalaman di atas menunjukkan bahwa
kedalaman perairan apabila menuju ke lautan lepas akan semakin dalam dengan
kelandaian yang semakin bertambah pula. Pada titik bagian tenggara terdapat hasil
interpolasi dengan warna biru muda yang memiliki nilai kedalaman ±2,5 m, hal ini
terekam oleh transducer dan menghasilkan gambar interpolasi.
Adapun Gambaran morfologi di perairan Angsana dalam bentuk 3D seperti
pada Gambar 10 di bawah ini, yaitu :
Gambar 10. Gambaran 3D dan Morfologi perairan Angsana

Perairan Angsana merupakan salah satu pantai dengan perairan terbuka yang
berhadapan langsung dengan Laut Jawa. Perairan Angsana memiliki karakteristik
pantai berpasir dan berlumpur.
Dari hasil perekaman data kedalaman oleh transducer di perairan dapat di
ketahui bahwa pada lokasi pengambilan data menghasilkan nilai kedalaman yang
berkisar antara 0,5 – 6,5 m. Hal ini juga ditunjukkan pada skala warna yaitu biru muda
hingga biru tua. Biru muda menandakan perairan dengan kedalaman yang dangkal dan
biru tua menandakan perairan yang dalam. Dibagian selatan perairan laut Angsana
pada Gambar 10. di atas terlihat dengan tampilan menggunakan 3D hasil interpolasi
bahwa kedalaman air laut menjadi semakin dalam dari daerah pesisir mengarah ke laut
lepas bagian utara.

4.1. Klasifikasi Substrat Dasar Perairan


Substrat dasar perairan adalah seluruh benda yang terdapat dalam suatu
perairan terutama yang bersifat anorganik. Bahan Substrat ini biasanya bergantung
pada proses sedimentasi, sebagai contoh pada daerah pantai substrat lebih banyak
berbentuk pasir, untuk daerah sungai dan muara lebih banyak berbentuk lumpur hal ini
disebabkan juga oleh kondisi sekitarnya (baik yang bersifat organik maupun yang
anorganik).
Perbedaan tipe substrat yang terdeteksi akan terlihat secara jelas pada echogram
yang ditunjukan melalui perbedaan warna pada echoview. Semakin merah menuju
coklat maka tipe substrat yang dideteksi semakin keras dan kasar. Pasir dengan ukuran
butiran lebih besar akan memberikan pantulan yang lebih kuat (ditunjukan dengan
warna merah dan coklat).
 E-1 (Echo-1) dari sedimen yang halus tidak akan banyak tereflesikan sehingga
hasil E-1 dari sedimen halus akan relative kecil.
 E-2 (Echo-2) akan kecil bila sedimen bertekstur lembut karena penetrasi akan
besar sehingga melemahkan kekuatan sinyal akustik.
Pada hal ini penggunaan echoview belum dapat diaplikasikan pada praktik ini
sehingga klasifikasi substrat-substrat perairan dapat dilihat secara visual dengan
camera underwater atau secara langsung dengan media menyelam.
BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Akustik Kelautan merupakan ilmu yang mempelajari gelombang suara dan
perambatannya dalam medium air laut dengan menggunakan Echosounder yang
memancarkan gelombang vertikal kedalam air.
2. GPS Map Sounder adalah salah satu alat yang digunakan dalam akustik kelautan
untuk mengukur. Dengan menggunakan GPS Map Sounder diketahui kedalaman
di perairan Angsana berkisaran antara kedalaman 0.5 – 7 meter.
3. Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan
tekanan gelombang dari permukaan kedasar air dan dicatat waktunya sampai
echo kembali dari dasar air. Bagian-bagian echosonder adalah transmitter,
tranducer, receiver dan recorder/display unit.
4. Selain dari faktor kondisi perairan, keadaan dari peralatan echosounder juga
mempengaruhi hasil pengamatan.

5.2. Saran
Lebih baik lagi dalam praktik berikutnya agar memperhatikan persiapan dan
peralatan yang dibutuhkan mulai dari pra praktikum hingga pasca praktikum sehingga
data yang diperoleh akan jauh lebih baik dan lengkap. Dalam praktik ini diperlukan
kerjasama dalam menganalisis data dan kejelasan pembagian tugas antar praktikan.

You might also like