You are on page 1of 6

JBAT 4 (1) (2015) 21-26

Jurnal Bahan Alam Terbarukan


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jbat

Pembuatan Film Plastik Biodegradable Dari Limbah Biji Durian (Durio Zibethinus
Murr)

Prima Astuti Handayani1 dan Hesmita Wijayanti2

DOI 10.15294/jbat.v4i1.3770

Prodi Teknik Kimia D3, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Article Info Abstrak


Sejarah Artikel: Pembuatan film plastik biodegradable dilakukan melalui proses pencampuran
Diterima April 2015 menggunakan pelarut aquades dengan komposisi 10 g tepung biji durian, 50 mL
Disetujui Mei 2015 larutan kitosan 2% , dan gliserol 25% dari berat pati.Variasi suhu pencampuran
Dipublikasikan Juni 2015 yaitu 70oC, 80oC, dan 90oC. Film plastik biodegradable yang dihasilkan dilaku-
Keywords: kan karakterisasi FTIR, biodegradasi, kuat tarik dan elongasi. Hasil penelitian
biodegradable plastic film, menunjukkan variasi suhu proses pengadukan mempengaruhi kemampuan kuat
durian seed, degradation, tensile tarik dan elongasi. Film plastik biodegradable terbaik dihasilkan pada suhu
strength, elongasi, and FTIR. pengadukan 80oC dengan nilai kuat tarik sebesar 1187,732 N/m2 dan % elon-
gasi sebesar 7,547%. Film plastik biodegradable dari limbah biji durian mampu
terdegradasi selama 15 hari, sedangkan variasi suhu proses pengadukan tidak
mempengaruhi kemampuan biodegradasi.Gugus fungsi yang terdapat dalam
film plastik biodegradable diantaranya C-H, O-H, N-H, C-O, C≡C, C=O, dan
C=C. Adanya gugus fungsi amida dan ester dalam analisis FTIR menunjuk-
kan film plastik biodegradable dari limbah biji durian ini dapat terdegradasi dan
dapat dikatakan sebagai plastik yang ramah lingkungan.

Abstract
The manufacture of the biodegradable plastic film was done through the mixing process using an
aquades solvent with 10 g of durian seed flour, 50 mL of 2% chitosan solution, and 25% of glycerol
from the weight of starch. The variation of the mixing temperature are 70oC, 80oC, and 90oC.
The biodegradable plastic film was characterized by FTIR, its biodegradation, tensile strength, and
elongation. The results were showed that the variations of temperature mixing proses affecting the
ability of tensile strength and elongation.The best biodegradable plastic film was produced from the
mixing process at 80oC and the value of tensile strength at 1187,732 N/m2 and percentation of
elongation at 7,547%. The biodegradable plastic from the waste of durian seed was able to relegated
up to 15 days, after while the variation of mixing process temperature was not affect to the ability
of the biodegradation. The functional groups that is contained in the bidegradable plastic film are
including C-H,O-H, N-H, C-O, C=C, C=O, and C=C. The existence of amida and ester functional
groups in the FTIR analysis showed that the bidegradable plastic film from this waste of durian
seed can be degraded and can be regarded as an environmentally friendly plastic.

© 2015 Semarang State University



Corresponding author: ISSN 2303-0623
Gedung E1 Lantai 2 Fakultas Teknik
Kampus Unnes Sekaran Gunung Pati, Semarang 50229
E-mail: hesmitawijayanti@ymail.com
Prima Astuti Handayani dan Hesmita Wijayanti / JBAT 4 (1) (2015) 21-26

PENDAHULUAN manfaatan limbah biji durian dalam pembuatan


film plastik biodegradable dengan penambahan
Plastik banyak digunakan untuk berbagai kitosan dan gliserol sebagai bahan plasticizer
hal, diantaranya sebagai pembungkus makanan, diharapkan mampu memberikan inovasi plastik
alas makan dan minum, untuk keperluan seko- ramah lingkungan yang mudah terurai oleh mik-
lah, kantor, dan berbagai sektor lainnya. Hal ini roba di dalam tanah dan memiliki sifat fisik-me-
dikarenakan plastik memiliki banyak keunggulan kanik yang baik.
antara lain: fleksibel, ekonomis, transparan, kuat,
tidak mudah pecah, bentuk laminasi yang dapat METODE
dikombinasikan dengan bahan kemasan lain dan
sebagian ada yang tahan panas dan stabil (Nur- Pembuatan film plastik biodegradable me-
minah, 2002). Kebutuhan akan plastik tersebut liputi beberapa tahap yaitu pembuatan tepung
sangat besar sehingga memicu permasalahan biji durian, pembuatan larutan kitosan 2%, dan
lingkungan di dunia terutama di Indonesia yaitu pembuatan film plastikbiodegradable. Alat yang
sampah plastik. Sampah plastik yang berasal dari digunakan untuk pembuatan film plastik adalah
bahan baku minyak bumi merupakan sampah pemanas dan stirrer. Bahan yang dibutuhkan
yang sulit terurai oleh mikroba di dalam tanah. meliputi tepung biji durian, kitosan, asam asetat,
Di Indonesia, menurut data statistik persam- dan gliserol.Film plastik yang telah dihasilkan
pahan domestik Indonesia, jenis sampah plas- kemudian dilakukan karakteristikFTIR, biode-
tik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta gradasi, kuat tarik dan elongasi.
ton per tahun atau 14 persen dari total produksi Film plastik dihasilkan melalui proses pen-
sampah.Berbagai upaya dan inovasi untuk men- campuran menggunakan pelarut aquades dengan
gurangi dampak sampah plastik telah dilakukan. perbandingan tepung biji durian dan pelarut ada-
Salah satu diantaranya dewasa ini telah dikem- lah 1:10, larutan kitosan 2% dan pelarut adalah
bangkan plastik ramah lingkungan yang berasal 1:2, dan gliserol 25% dari berat pati. Tepung biji
dari bahan alam seperti pati, selulosa, kolagen, durian terlebih dahulu dilarutkan dalam aqua-
kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam des hingga homogen. Larutan tepung biji durian
hewan.Plastik tersebut mudah diuraikan oleh tersebut selanjutnya ditambahkanlarutan kitosan
mikroba pengurai, yang disebut dengan plastik 2% dan gliserol. Proses pencampuran ini dila-
biodegradable. kukan dengan pemanasan disertai pengadukan
Bahan utama pembuatan bioplastik ada- pada variasi suhu selama 40 menit. Campuran
lah pati. Pati digunakan karena merupakan ba- film plastik kemudian dicetak dan dikondisikan
han yang mudah didegradasi oleh alam (Darni & dalam inkubator selama 12 jam pada suhu 45oC
Utami, 2010). Penelitian Huda & Firdaus (2007), dilanjutkan pada suhu ruang selama 2 jam. Film
telah mengembangkan pembuatan bioplastik plastik yang telah dihasilkan dilakukan uji FTIR,
menggunakan bahan-bahan alam yang mengan- biodegradasi, kuat tarik dan elongasi. Analisis
dung pati diantaranya adalah singkong dan ubi FTIR menggunakan alat spektofotometri infra
jalar. Penggunaan pati dari singkong ataupun ubi merahyang bertujuan untuk mengetahui kompo-
jalar tersebut kurang efektif walaupun kandun- nen dari polimer yang dihasilkan. Analisis kuat
gan pati keduanya tinggi dan dapat menghasilkan tarik dan elongasi dilakukan menggunakan rang-
plastik dengan kualitas yang diharapkan,hal ini kaian alat uji kuat tarik yang bertujuan untuk
dikarenakan bahan-bahan alam tersebut masih mengetahui sifat mekanik dari polimer. Analisis
digunakan masyarakat sebagai bahan pangan. biodegradasi dilakukan dengan menggunakan
Berdasarkan penelitian Megawati (2014), pektin bakteri EM4 dan diamati secara visual yang ber-
dari buah naga (Dragon Fruit) dapat digunakan tujuan untuk mengetahui waktu degradasi yang
sebagai edible film. Dalam penelitian Septiosa- dibutuhkan polimer.
ri (2014) telah mengganti bahan dasar yang di-
gunakan sebagai sumber pati untuk pembuatan HASIL DAN PEMBAHASAN
bioplastik adalah limbah biji mangga. Selain
limbah biji mangga, limbah biji durian juga ber- Pembuatan Tepung Biji Durian
potensi sebagai sumber pati. Limbah biji durian Proses pembuatan tepung dari biji durian
yang ketersediaannya melimpah dan belum di- terdiri daribeberapa tahapan, yaitu pengupasan,
manfaatkan secara optimal memiliki kandungan perendaman, pengeringan (drying), penumbu-
karbohidrat terutama patinya yang cukup tinggi kan, dan pengayakan (screening). Biji durian yang
sekitar 43,6 % dibanding dengan ubi jalar 27,9 diperoleh dari penjual buah durian di wilayah
% atau singkong 34,7 % (Sitomurang, 2009). Pe- Gunungpati, Semarang dikupas untuk memisah-

22
Prima Astuti Handayani dan Hesmita Wijayanti / JBAT 4 (1) (2015) 21-26

kan kulit arinya dengan inti biji durian. Inti biji besar, dan tidak beracun. Penggunaan aquades
durian berwarna putih kekuningan ini dipotong tanpa bahan pemlastis akan menurunkan sifat
dengan ketebalan 2-3 mm. Pengecilan ukuran mekanis film plastik dan sifat rapuh karena pro-
pada inti biji durian bertujuan untuk memperce- ses rekristalisasi yang terjadi rendah. Penggunaan
pat saat proses drying. Inti biji durian direndam pemlastis seperti gliserol lebih unggul karena ti-
dalam air kapur terlebih dahulu sebelum dike- dak ada gliserol yang menguap dalam proses se-
ringkan. Perendaman air kapur dilakukan selama hingga memudahkan proses mekanis (Widyasari,
1 jam untuk mengeluarkan lendir dalam biji duri- 2010). Hal ini disebabkan karena titik didih glise-
an. Inti biji durian yang telah direndam, dibersih- rol yang cukup tinggi yaitu 290oC, sehingga gli-
kan dengan air untuk menghilangkan lendir biji serol cukup sesuai digunakan sebagai pemlastis
durian dan kapur yang menempel pada biji duri- pada pembuatan plastik berbasis pati.
an. Inti biji durian yang telah bersih, dikeringkan Penelitian ini menggunakan 3 variasi suhu
dengan menggunakan oven pada suhu 100oC stirring yaitu suhu 70oC, 80oC, dan 90oC.Hasil
untuk menghilangkan kadar air dalam biji duri- film berupa lembaran berwarna coklat dan tran-
an. Inti biji durian yang telah kering ditumbuk sparan.Hasil pengamatan terhadap film plastik
dengan lumpang alu dan diayak dengan ayakan biodegradable disajikan dalam Tabel 1.
berukuran 150 mesh sehingga menjadi tepung Berdasarkan Table 1, suhu stirring mem-
biji durian. Tepung biji durian yang dihasilkan pengaruhi hasil dari film plastik biodegradable
sebanyak 345,67 gram dari biji durian 800 gram, secara fisik yang meliputi gelembung udara dan
sehingga diperoleh rendemen tepung biji durian keretakan film. Suhu stirring ini menentukan
43,21%. tingkat gelatinisasi hingga mampu terplastisasi.
Pada pati, gelatinisasi akan mengakibatkan ika-
Pembuatan Film Plastik Biodegradable tan molekul pembentuk pati akan saling berde-
Film plastik biodegradable dihasilkan dari katan akibat ikatan hidrogen yang terjadi pada
formula tepung biji durian, larutan kitosan 2% penambahan sejumlah air dan dipanaskan pada
dan gliserol 25% dari berat tepung.Pelarut yang suhu tertentu (Dani & Mawarani, 2012).
digunakan adalah aquades.Pemilihan pelarut Pada variasi suhu stirring 70oC dihasil-
ini karena aman, murah, tersedia dalam jumlah kan film plastik biodegradable yang transpa-

Tabel 1. Hasil Pengamatan Film Plastik Biodegradable

Bentuk Fisik
Suhu Proses
Warna Gelembung Udara Keretakan
70 C o
Coklat - +
80 oC Coklat + -
90 oC Coklat ++ -
Keterangan: (+) = ada
(++) = ada banyak
(-) = tidak ada

Gambar 1. Film Plastik Biodegradable dari Limbah Biji Durian (a) T=70oC, (b) T=80oC, (c) T=90oC

23
Prima Astuti Handayani dan Hesmita Wijayanti / JBAT 4 (1) (2015) 21-26

Gambar 2. Analisis FTIR Film Plastik Biodegradable dari Limbah Biji Durian

ran, berwarna coklat namun cenderung retak 1651,95cm-1. Puncak tersebut sesuai dengan
dan terbentuk garis-garis pada permukaan film penyerapan yang disebabkan oleh ikatan C=O
sehingga rentan putus.Keretakan yang terjadi (tipe senyawa aldehid, keton, asam karboksilat,
di permukaan film karena pada suhu 70oC te- ester) dan C=C (tipe senyawa alkena). Pada ren-
pung biji durian belum tergelatinasi sempurna tang wilayah IV terdapat banyak puncak dengan
dan campuran film plastik biodegradable masih bilangan gelombang dari 1456,91cm-1 hingga
encer sehingga mengakibatkan ikatan molekul 579,03cm-1. Puncak tersebut sesuai dengan pe-
pembentuk pati belum berikatan dengan ikatan nyerapan yang disebabkan oleh ikatan C-H (tipe
hidrogen. Akibatnya pada proses drying film plas- senyawa alkana), C-O (tipe senyawa alkohol,
tik biodegradableakan pecah dan hasil akhir pen- asam karboksilat, ester) dan C-N (tipe senyawa
geringan menghasilkan film plastik biodegradable amina,amida).
yang cenderung retak. Pada variasi suhu stirring Bahan film plastik biodegradable dengan
80oC dihasilkan film plastik biodegradable yang kandungan tepung biji durian dan kitosan den-
transparan, berwarna coklat dan tidak terdapat gan gliserol sebagai bahan pemlastis memiliki
retakan pada permukaan film.Namun terdapat gugus fungsi yang merupakan gabungan dari gu-
gelembung udara dalam jumlah yang relatif se- gus fungsi spesifik yang terdapat pada komponen
dikit.Pada suhu 80oC tepung biji durian sudah penyusunnya diantaranya C-H, O-H, N-H, C-O,
tergelatinasi dengan ditandainya campuran film C≡C, C=O, dan C=C. Terdapat juga gugus fung-
plastik biodegradable yang mengental.Pada variasi si amida dan ester pada sampel film plastik bi-
suhu stirring 90oC dihasilkan film plastik biodegra- odegradable, sehingga film plastik biodegradable
dable yang transparan, berwarna coklat, namun dari limbah biji durian ini dapat terdegradasi dan
terdapat gelembung udara yang relatif banyak. dapat dikatakan sebagai plastik yang ramah ling-
Gelembung udara diakibatkan pada suhu terse- kungan.
but pelarut mulai mencapai titik didihnya.
Karakterisasi Kuat Tarik dan Elongasi
Karakteristik FTIR Rentang kekuatan tarik yang dimiliki oleh
Karakteristik FTIR pada film plastik bio- film plastik biodegradable dari limbah biji durian
degradable dari limbah biji durian berdasarkan berkisar antara 1032,035-1187,732 N/m2, se-
gambar 2 dihasilkan beberapa puncak bilangan dangkan elongasi yang dimiliki sebesar 5,66%
gelombang disetiap rentang wilayahnya. Pada dan 7,547% yang dapat dilihat pada tabel 2. Pada
rentang wilayah I terdapat puncak dengan bi- kadar komposisi bahan yang sama, terjadi perbe-
langan gelombang 3313,87cm-1 dan 2921,8cm- daan nilai kuat tarik disetiap variasi suhu penga-
1. Puncak tersebut sesuai dengan penyerapan dukan. Nilai kuat tarik mengalami peningkatan
yang disebabkan oleh ikatan C-H (tipe senyawa pada suhu 80oC dan terjadi penurunan pada suhu
alkana), O-H (tipe senyawa fenol, alkohol ikatan 90oC. Penurunan tersebut terjadi akibat peningka-
hidrogen) dan N-H (tipe senyawa amina,amida). tan suhu maka polisakarida akan mengalami swel-
Pada rentang wilayah II terdapat puncak dengan ling berlebih. Pada suhu yang lebih tinggi terjadi
bilangan gelombang 2348,35cm-1. Puncak terse- peningkatan deformability yang akan menurunkan
but sesuai dengan penyerapan yang disebabkan sifat mekanis akibat lebih tingginya swelling degree
oleh ikatan rangkap tiga C≡C (tipe senyawa al- pada granula polisakarida (Dani & Mawarani,
kuna). Pada rentang wilayah III terdapat puncak 2012). Sedangkan untuk film plastik biodegradable
dengan bilangan gelombang 1738,98cm-1 dan dengan suhu proses pengadukan 70oC nilai kuat

24
Prima Astuti Handayani dan Hesmita Wijayanti / JBAT 4 (1) (2015) 21-26

tarik cenderung sama dengan suhu proses penga- pemanasan.Peristiwa gelatinisasi ini kemudian
dukan 90oC namun terjadi perbedaan kondisi. diikuti dengan plastisasi. Setelah energi yang di-
Pada suhu yang lebih rendah terjadi ketidakme- perlukan cukup untuk memutuskan ikatan, maka
rataan penyebaran komponen pati kedalam air. peningkatan energi yang diberikan kemudian ti-
Hal ini dikarenakan pada suhu kurang dari 80oC dak akan memberikan pengaruh apapun.
granula-granula pati belum sepenuhnya pecah se- Peningkatan suhu tidak terlalu memberi-
hingga amilosa dan amilopektin tidak terdispersi kan pengaruh terhadap nilai % elongasi. Hal ini
merata ke seluruh air di sekelilingnya. Nilai kuat dikarenakan pengaruh terbesar terhadap nilai
tarik terbaik dihasilkan pada film plastik biode- elongasi dari film plastik adalah kadarplasticizer
gradable dengan suhu proses pengadukan 80oC. yang ditambahkan. Menurut penelitian Dani &
Hal ini menandakan bahwa pada suhu 80oC, te- Mawarani (2012) bahwa semakin besar prosen-
pung biji durian telah mengalami gelatinisasi dan tase kadarplasticizer yang ditambahkan akan
campuran film plastik biodegradable telah ho- menghasilkan nilai elongasi yang besar, namun
mogen.Suhu gelatinasi hanya diperlukan dalam akan berbanding terbalik dengan nilai kuat tarik-
pengaktifan awal pemutusan ikatan pada rantai nya. Film plastik biodegradable dari limbah biji
tepung biji durian akibat energi termal dari suhu durian dengan kadar komposisi bahan yang sama

Tabel 2. Hasil Analisis Sifat Mekanik Film Plastik Biodegradable

Suhu
F (N) l (m) σ (N/m2) % ε (%)
Proses
70oC 0,822 0,003 1033,456 5,66
80 C 0,944 0,004 1187,732 7,547
o

90oC 0,820 0,003 1032,035 5,66

Tabel 3. Hasil Analisis Biodegradasi Film Plastik Biodegradable

Suhu Proses Kemampuan Biodegradasi Film Plastik


Hari ke-0 Hari ke-15
70oC

80oC

90oC

25
Prima Astuti Handayani dan Hesmita Wijayanti / JBAT 4 (1) (2015) 21-26

dihasilkan perbedaan nilai % elongasi dalam suhu menunjukkan film plastik biodegradable dari
proses pengadukan. Tabel 4.4 menunjukkan nilai limbah biji durian ini dapat terdegradasi dan
% elongasi film plastik biodegradable dari limbah dapat dikatakan sebagai plastik yang ramah
biji durian terbesar dihasilkan pada suhu proses lingkungan.
pengadukan 80oC yaitu 7,547%. Sedangkan un- 4. Film plastik biodegradable dari limbah biji du-
tuk suhu proses pengadukan 70oC dan 90oC di- rian mampu terdegradasi selama 15 hari.
hasilkan nilai % elongasi yang sama yaitu 5,66%.
DAFTAR PUSTAKA
Karakterisasi Biodegradasi Dani, I Made dan Mawarani, Lizda Johar. 2012. Pem-
Film plastik biodegradable yang telah dibuat buatan dan Karakterisasi Polimer Ramah Lingkun-
diuji kemampuan biodegradasinya dengan ban- gan Berbahan Dasar Glukomanan Umbi Porang.
tuan Effective Microorganism atau bakteri EM4, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi In-
yang merupakan bakteri pengompos (Dani & dustri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Mawarani, 2012).Analisa biodegradasi film plas- (ITS)
tik biodegradable dari limbah biji durian dilakukan Darni, Y. dan H. Utami.2010. Studi Pembuatan dan
melalui pengamatan film secara visual dengan Karakteristik Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas Bio-
mengamati perubahan yang terjadi setiap ha- plastik dari Pati Sorgum. Jurnal Rekayasa Kimia
dan Lingkungan, 7(4):88-93
rinya.Film plastik biodegradable dipotong dengan
Huda, T. dan F. Firdaus. 2007. Karakteristik Fisikokimi-
ukuran 2cmx2cm selanjutnya direndam dalam awi Film Plastik Biodegradable dari Komposit Pati
bakteri EM4 dan diamati.Dari hasil pengujian Singkong-Ubi Jalar. Jurnal Penelitian dan Sains
diperoleh bahwa film plastik biodegradable dari “Logika”. 4(2):3-10
limbah biji durian terdegradasi biologis pada hari Megawati dan Ulinuha, Adientya Yaniz. 2014. Ektrak-
ke-15.Hal ini ditandai dari perubahan fisik film si Pektin Kulit Buah Naga (Dragon Fruit) dan
plastik biodegradable yang terkoyak pada permu- Aplikasinya sebagai Edible Film. Jurnal Bahan
kaan film plastiknya.Dari hasil inilah, film plastik Alam Terbarukan. 4: 20-29.
biodegradable dari limbah biji durian dapat dikata- Nadarajah, K. 2005. Development and Characterization of
Antimicrobial Edible Dessertation in Department of
kan sebagai plastik yang ramah lingkungan.
Food Science. University of Paradeniya
Nurminah, M. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Ke-
SIMPULAN masan Plastik dan Kertas serta Pengaruhnya terha-
dap Bahan yang Dikemas. Teknologi Pertanian,
1. Film plastik biodegradable dari limbah biji du- Fakultas Pertanian USU.
rian dapat dihasilkan melalui proses pencam- Sanjaya, I Gede dan Puspita, Tyas.2014. Pengaruh
Penambahan Khitosan Dan Plasticizer Gliserol
puranmenggunakan pelarut aquadesdengan
Pada Karakteristik Plastik Biodegradable Dari Pati
komposisi 10 g tepung biji durian, 50 mL
Limbah Kulit Singkong. Jurusan Teknik Kimia
larutan kitosan 2% , dan gliserol 25% dari FTI-ITS
berat pati pada suhu pengadukan optimum Septiosari, A., dkk. 2014. Pembuatan dan Karakterisasi
80oC. Bioplastik Limbah Biji Mangga dengan Penamba-
2. Variasi suhu proses pengadukan mempen- han Selulosa dan Gliserol. Indonesian Journal of
garuhi kemampuan kuat tarik dan elongasi, Chemical Science.
film plastik biodegradable terbaik dihasilkan Sitomurang, R. 2009. Usaha Pembuatan Keripik Biji Du-
pada suhu pengadukan 80oC dengan nilai rian Bumbu Balada Dengan Tingkat Pedas yang
Berbeda.Skripsi. Fakultas Pertanian. Universi-
kuat tarik sebesar 1187,732 N/m2 dan %
tas Sumatera Utara.
elongasi sebesar 7,547%. Sedangkan variasi
Widyasari, Rucitra. 2010. Kajian Penambahan Onggok
suhu proses pengadukan tidak mempenga- Termoplastis Terhadap Karakteristik Plastik Kom-
ruhi kemampuan biodegradasi. posit Polietilen. Teknologi Industri Pertanian.
3. Gugus fungsi yang terdapat dalam film plas- Institut Pertanian Bogor.
tik biodegradable diantaranya C-H, O-H, N-H, Zulfa, Z. 2011. Pemanfaatan Pati Ubi Jalar untuk Pem-
C-O, C≡C, C=O, dan C=C. Adanya gugus buatan Biokomposit Semikonduktor. Depok: Uni-
fungsi amida dan ester dalam analisis FTIR versitas Indonesia.

26

You might also like