You are on page 1of 8

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN

DENGAN KELUHAN PENYAKIT KULIT DI KELURAHAN DENAI


KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2012

Agsa Sajida1, Devi Nuraini Santi2, Evi Naria2


1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara,
Departemen Kesehatan Lingkungan.
2
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara,Medan 20155, Indonesia.
E-mail :axa_nice91@yahoo.com

Abstract
The relation of personal hygiene and environmental health with skin disease in Denai
District Medan Denai Subdistrict. Skin is a part of body that quite sensitive for kind of
diseases. Bad environment intended some of skin diseases. Factors to influence high of
prevalance skin diseases are warm climate and hubidity, bad personal hygiene such as
cleanliness of skin, hair, skin of the head, nails, intensity of take a bath and decrease
economic is also factor to influence.The Purpose of this analytical survey study with cross
sectional design was to analyze the relationship between personal hygiene (cleanliness of skin,
hands and nails, clothes, towels, bed and bed linen and environmental sanitation with
remonstrance of skin diseases at Denai district Medan Denai Subdistrict Medan city in
2012.Kind of this research is analytical survey with cross sectional study design. Population of
this study were all of people in this area with criteria as a female 10-14 years old. Total of that
criteria were 743 people and sampel of this study were 88 people.The result of this study found
that the most of cleanliness of skin, hands and nails and towel were bad category, whereas
cleanliness of clothes, bed and bed linen were good category. Test result showed that there was
a significant relationship between cleanliness of skin (p=0,009), hands and nails (p=0,001),
clothes (p=0,011), towels (p=0,001), bed and bed linen (p=0,025), environmental sanitation
(p=0,014) with skin diseases remonstrance.The management of cadres in community health
center is suggested to provide further information about remonstrance skin diseases through
extension and training in Denai district Medan Denai Subdistrict Medan City and community
need for improving personal hygiene and protect environmental health hope that can out of skin
diseases.

Key words: Skin diseases, Personal Hygiene, Environmental sanitation

Pendahuluan

Menurut Winslow dalam Slamet orang, seperti halnya pada penularan


(2007), usaha masyarakat menentukan penyakit kelamin, penyakit kulit,
kesehatannya, untuk penyakit menular penyakit pernapasan, dan lain-lainnya.
dan lingkungan sosial sangat
berpengaruh tehadap penularan, Menurut laporan bulanan penyakit
penyebaran, dan pelestarian agent di kulit tahun 2012 di Puskesmas Medan
dalam lingkungan ataupun Denai, Januari memiliki kasus penyakit
pemberantasannya. Lingkungan sosial kulit infeksi sebanyak 102 kasus,
yang menentukan norma serta perilaku penyakit kulit alergi 104 kasus,
orang berpengaruh terhadap penularan penyakit kulit karena jamur 10 kasus,
penyakit secara langsung dari orang ke Februari penyakit kulit infeksi 134

1
kasus, penyakit kulit alergi 110 kasus, Penelitian ini bertujuan untuk
penyakit kulit karena jamur 7 kasus, mengetahui hubungan personal
Maret penyakit kulit infeksi 191 kasus, hygiene dan sanitasi lingkungan
penyakit kulit alergi 198 kasus, dengan keluhan penyakit kulit. Adapun
penyakit kulit karena jamur 4 kasus, manfaat dari penelitian ini adalah
April penyakit kulit infeksi 108 kasus, sebagai masukan terhadap perbaikan
penyakit kulit alergi 123 kasus, kebiasan hidup yang merugikan bagi
penyakit kulit karena jamur 7 kasus, kesehatan sehingga dapat menjaga
Mei penyakit kulit infeksi 127 kasus, kesehatan diri khususnya yang
penyakit kulit alergi 116 kasus, berkaitan dengan penyakit kulit dan
penyakit kulit karena jamur 9 kasus, sebagai bahan masukan atau referensi
dan Juni penyakit kulit infeksi yang berkaitan dengan penyakit kulit
sebanyak 133 kasus, penyakit kulit untuk penelitian lebih lanjut.
alergi 146 kasus dan penyakit kulit
karena jamur 4 kasus. Metode Penelitian

Menurut data Kelurahan Denai dalam Jenis penelitian ini adalah survei
kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan analitik dengan rancangan penelitian
Keluarga (PKK) memiliki kelompok cross sectional study yang bertujuan
kerja (POKJA) kelestarian lingkungan untuk mengetahui hubungan personal
hidup, adapun hasil survey ditemukan hygiene dan sanitasi lingkungan
jumlah rumah yang memiliki tempat dengan keluhan penyakit kulit di
pembuangan sampah 2.138, jumlah Kelurahan Denai Kecamatan Medan
kepala keluarga yang menggunakan air Denai Kota Medan tahun 2012. Lokasi
PDAM 2.808 dan sumur 2.048, hal ini penelitian di Kelurahan Denai
memungkinkan tingginya penyakit Kecamatan Medan Denai Kota Medan
kulit karena lebih kurang 50% dari dengan memiliki total 9 lingkungan.
seluruh total penduduk yaitu 4.856 Waktu penelitian dilakukan pada bulan
yang masih menggunakan sumur dan September - November 2012.
jarak antara rumah dengan septik tank
<10 meter sehingga memungkin terjadi Hasil Dan Pembahasan
cemaran air yang dapat mengganggu
kesehatan kulit. Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi yang dilakukan di Kelurahan
Angka kejadian penyakit kulit yang Denai dapat dikategorikan baik atau
berada pada urutan kedua penyakit buruk pada personal hygiene
terbesar di Puskesmas Medan Denai sedangkan untuk penilaian sanitasi
serta perilaku hidup bersih dan sehat lingkungan digunakan formulir
terutama kebersihan perorangan dan penilaian Kepmenkes RI Nomor
sanitasi lingkungan yang kurang bagus 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
menyebabkan angka kesakitan, maka kesehatan perumahan apabila nilai
perumusan masalah yang dapat ≥334 maka masuk dalam kategori
dikembangkan adalah bagaimana sehat, <334 masuk dalam kategori
hubungan personal hygiene dan tidak sehat.
sanitasi lingkungan dengan keluhan
penyakit kulit di Kelurahan Denai Adapun gambaran kebersihan kulit
Kecamatan Medan Denai Kota Medan respoden pada penelitian ini dapat
tahun 2012. dilihat pada tabel 1. Berikut:

2
Tabel 1. Distribusi Kebersihan Kulit Responden di Adapun gambaran kebersihan tangan
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
Medan Tahun 2012 dan kuku respoden pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3. Berikut:
No. Kebersihan Kulit Jumlah %
1. Jumlah mandi dalam sehari Tabel 3. Distribusi Kebersihan
a. 1 kali 2 2 Tangan dan Kuku Responden di Kelurahan Denai
b. 2 kali 86 98 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2012
Total 88 100
2. Cara Mandi
a.Mandi dengan air lalu 7 8 No Kebersihan Tangan dan Kuku Jumlah %
menggosok kulit kemudian 1. Cara mencuci tangan
seluruh tubuh disiram dengan a.Membasuh kedua tangan 13 15
air secukupnya dengan air memakai wadah/
b.Mandi dengan air dan sabun 81 92 mangkuk lalu tangan
dan menggosok kulit kemudian dikeringkan dengan lap
seluruh tubuh disiram sampai b.Membasuh kedua tangan 75 85
bersih dengan air yang mengalir dan
Total 88 100 menggosok kedua permukaan
3. Kebiasaan menggunakan tangan dan sela-sela jari
sabun dengan sabun dan disiram
a.Memakai sabun sendiri 28 32 dengan air mengalir lalu tangan
b.Memakai sabun bergantian 60 68 dikeringkan dengan lap yang
dengan keluarga bersih
Total 88 100 Total 88 100
2. Frekuensi memotong kuku
a.Sekali seminggu 50 57
Berdasarkan tabel 1. responden mandi b.Lebih dari 1 minggu 38 43
Total 88 100
dengan frekuensi yang benar yaitu 3. Membersihkan kuku yang kotor
minimal dua kali dalam sehari tetapi dengan sabun saat mandi
cara mandi dan kebiasaan a.Ya 65 74
b.Tidak 23 26
menggunakan sabun masih banyak Total 88 100
melakukaan nya dengan baik.
Berdasarkan tabel 3. responden masih
Berdasarkan perhitungan jumlah skor banyak yang salah cara mencuci
kebersihan kulit, dapat dikategorikan tangan, frekuensi memotong kuku dan
baik dan buruk. Hasil penelitian dapat membersihkan kuku yang kotor.
dilihat dalam tabel 2.
Berdasarkan perhitungan jumlah skor
Tabel 2. Kategori Kebersihan Kulit Responden di
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
kebersihan tangan dan kuku, maka
Medan Tahun 2012 dapat dikategorikan baik dan buruk.
Hasil penelitian dapat dilihat pada
No. Kebersihan Kulit Jumlah % tabel 4. Berikut:
1. Baik 23 26
2. Buruk 65 74
Total 88 100 Tabel 4. Kategori Kebersihan Tangan dan Kuku pada
responden Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai
Kota Medan Tahun 2012
Berdasarkan tabel 2. kebersihan kulit
paling banyak masuk dalam kategori No. Kebersihan Tangan dan Jumlah %
Kuku
buruk. 1. Baik 39 44
2. Buruk 49 56
Bagi Kenyamanan tubuh, mandi 2 kali Total 88 100

sehari merupakan suatu keharusan.


Mandi akan menyegarkan dan Berdasarkan tabel 4. diketahui
melepaskan dari rasa gelisah, tidak kebersihan tangan dan kuku responden
enak dan bau badan yang kurang paling banyak masuk dalam kategori
sedap. Selain kenyamanan fisik juga buruk. Hasil wawancara dan observasi
merupakan kebutuhan integritas kulit, ditemukan anak mencuci tangan tidak
dan tubuh akan terhindar dari penyakit menggunakan sabun dan air mengalir.
infeksi (Wolf, 2004). Mencuci tangan dengan cara yang

3
salah tidak dapat membunuh bakteri Tabel 6. Kategori Kebersihan Pakaian pada responden
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
yang ada di tangan. Medan Tahun 2012

Menurut Stevens (2000), adapun tujuan No. Kebersihan Pakaian Jumlah %


1. Baik 58 66
perawatan kuku yaitu membersihkan 2. Buruk 30 34
kuku, mengembalikan batas-batas kulit Total 88 100
ditepi kuku ke keadaan normal serta
mencegah terjadinya perkembangan Dari tabel 6. diatas diketahui bahwa
kuman penyakit maka dari itu perlu kebersihan pakaian pada responden
perawatan kuku dengan cara paling banyak masuk dalam kategori
menggunting kuku sekali seminggu baik. Hasil wawancara dan observasi
dan menyikat kuku menggunakan diketahui responden paling banyak
sabun. menjawab selalu menjemur pakaian di
bawah terik matahari. Panas matahari
Adapun gambaran kebersihan Pakaian dapat membunuh bakteri pada pakaian.
Respoden pada penelitian ini dapat Responden selalu mengganti baju yang
dilihat pada tabel 5. telah basah dan lembab oleh keringat.
Keringat merupakan tempat
Tabel 5. Distribusi Kebersihan Pakaian Responden berkumpulnya bakteri.
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
Medan Tahun 2012
Menurut Irianto (2007), pakaian
No. Kebersihan Pakaian Jumlah % banyak menyerap keringat dan kotoran
1. Mengganti baju yang telah
dipakai seharian sebelum
yang dikeluarkan oleh kulit. Pakaian
tidur? bersentuhan langsung dengan kulit
a. Ya 84 95
b. Tidak 4 5
sehingga apabila pakaian yang basah
Total 88 100 karena keringat dan kotor akan menjadi
2. Menjemur pakaian yang tempat berkembangnya bakteri di kulit.
dicuci dibawah terik matahari
a. Ya 82 93 Pakaian yang basah oleh keringat akan
b. Tidak 6 7 menimbulkan bau.
Total 88 100
3. Mengganti baju setelah
berkeringat Adapun gambaran kebersihan Handuk
a. Ya 64 73 Respoden pada penelitian ini dapat
b. Tidak 24 27
Total 88 100 dilihat pada tabel 7. dibawah ini.

Tabel 7. Distribusi Kebersihan Handuk Responden


Berdasarkan tabel diatas responden Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
sudah baik bahwa tidur harus Medan Tahun 2012
mengenakan pakaian yang baru karena No. Kebersihan Handuk Jumlah %
pakaian yang telah di pakai seharian 1. Kebiasaan memakai handuk
sudah berkumpul bakteri yang dapat a.Memakai handuk bergantian 33 37
dengan keluarga
membuat badan gatal-gatal. Menjemur b. Memakai handuk sendiri 55 63
pakaian dibawah terik matahari dan Total 88 100

mengganti baju yang telah kena 2. Meletakkan handuk yang telah


dipakai mandi
keringat. a.Digantung dalam kamar 38 43
b.Dijemur di luar/ dijemuran 50 57
Total 88 100
Berdasarkan perhitungan jumlah skor 3. Keadaan handuk ketika mandi
kebersihan pakaian, maka dapat a.Kering 40 45
b.Lembab 48 55
dikategorikan baik dan buruk. Hasil Total 88 100
penelitian dapat dilihat dalam tabel 6.
Berdasarkan tabel 7. diatas responden
masih banyak yang salah dalam

4
keseharian memakai handuk bergantian Tabel 9. Distribusi Kebersihan Tempat Tidur dan
Sprei Responden pada Kelurahan Denai Kecamatan
dengan keluarga sehingga handuk yang Medan Denai Kota Medan Tahun 2012
di pakai lembab dan tidak di jemur
No. Kebersihan Tempat Tidur Jumlah %
setelah di pakai. dan Sprei
1. Frekuensi mengganti sprei

Berdasarkan perhitungan jumlah skor a. 2 minggu sekali


63 72
kebersihan handuk, maka dapat b. lebih dari 2 minggu 25 29
Total 88 100
dikategorikan baik dan buruk. Hasil 2. Membersihkan sprei
penelitian dapat dilihat dalam tabel 8. sebelum tidur
a.Ya 85 97
b.Tidak 3 3
Tabel 8. Kategori Kebersihan Handuk pada responden Total 88 100
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
Medan Tahun 2012 3. Frekuensi menjemur kasur
dan bantal
a.2 minggu sekali 64 73
No. Kebersihan Handuk Jumlah % b.Lebih dari 2 minggu 24 27
1. Baik 17 19 Total 88 100
2. Buruk 71 81
Total 88 100
Berdasarkan tabel 9. responden sudah
Berdasarkan tabel 8. diketahui baik yaitu mengganti sprei minimal
kebersihan handuk responden paling dua kali dalam seminggu,
banyak masuk dalam kategori buruk. membersihkan sprei sebelum tidur, dan
Hasil wawancara dan observasi frekuensi menjemurnya.
responden banyak menjawab setelah
mandi tidak menjemurkan handuknya Berdasarkan perhitungan jumlah skor
di luar. Saat mandi memakai handuk kebersihan tempat tidur dan sprei,
yang lembab, memakai handuk maka dapat dikategorikan baik dan
bergantian dengan anggota keluarga buruk. Hasil penelitian dapat dilihat
sehingga bakteri dapat berpindah dari dalam tabel 10.
satu orang ke orang lain. Tabel 10. Kategori Kebersihan Tempat Tidur dan
Sprei Responden Kelurahan Denai Kecamatan Medan
Menurut Lita (2005), sebaiknya tidak Denai Kota Medan Tahun 2012
No. Kebersihan Tempat Tidur Jumlah %
boleh memakai handuk secara dan Sprei
bersama-sama karena mudah 1. Baik 48 55
2. Buruk 40 45
menularkan bakteri dari penderita ke Total 88 100
orang lain. Apalagi bila handuk tidak
pernah dijemur dibawah terik matahari Berdasarkan tabel 10. kebersihan
ataupun tidak dicuci dalam jangka tempat tidur dan sprei pada responden
waktu yang lama maka kemungkinan paling banyak masuk dalam kategori
jumlah bakteri yang ada pada handuk baik. Responden banyak yang
banyak sekali dan sangat beresiko mengganti sprei 2 minggu sekali,
untuk menularkan kepada orang lain. membersihkan tempat tidur sebelum
tidur, dan menjemur kasur dan bantal.
Adapun gambaran kebersihan Tempat Responden sudah memiliki
Tidur dan Sprei Respoden pada pengetahuan yang baik untuk
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 9. kebersihan tempat tidur dan sprei.
berikut:
Menurut Lita (2005), kuman penyebab
penyakit kulit paling senang hidup dan
berkembang biak di perlengkapan
tidur. Dengan menjemur kasur sekali
seminggu dan mengganti sprei sekali

5
seminggu ini bisa mengurangi sumur gali sebagai sumber air bersih
perkembangbiakan kuman penyakit dari 4 responden mengeluhkan airnya
kulit. berbau, berwarna dan berasa. Sarana
pembuangan kotoran, hanya 20
Adapun gambaran sanitasi lingkungan responden yang menggunakan jamban
respoden pada penelitian ini dapat leher angsa, mempunyai konstruksi
dilihat pada tabel 11. berikut: yang baik tapi kondisi jamban kurang
bersih untuk digunakan sehari-hari.
Tabel 11. Distribusi Sanitasi Lingkungan Responden Saluran pembuangan air limbah ada
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
Medan Tahun 2012 yang jarak dengan sumber air <10m
sehingga limbah cair dapat mencemari
No. Sanitasi Lingkungan Jumlah %
1. Sarana Air Bersih sumber air bersih, dan ada juga
a.Tidak ada 0 0 responden yang air limbahnya
b.Ada, bukan milik sendiri, 4 4
berbau, berwarna dan berasa dialirkan ke selokan terbuka sehingga
c.Ada, milik sendiri, berbau, 0 0 limbah cair dapat mencemari sumber
berwarna dan berasa
d.Ada, bukan milik sendiri, 84 96 air bersih dan tidak mengalir dengan
tidak berbau, tidak lancar. Sarana pembuangan sampah
berwarna, tidak berasa
e.Ada, milik sendiri, tidak 0 0 responden paling banyak memiliki
berbau, yang tidak kedap air dan tidak ada
tidak berwarna, tidak berasa
Total 88 100 tutup. Kondisi tempat sampah yang
2. Jamban tidak bertutup ini dapat menimbulkan
a. Tidak ada 0 0
b. Ada, bukan leher angsa, 16 18
bau yang tidak enak dari segi estetika.
tidak ada tutup, disalurkan
ke sungai/kolam
c.Ada, bukan leher angsa, ada 5 6
Berdasarkan perhitungan jumlah skor
tutup, disalurkan ke sungai sanitasi lingkungan, maka dapat
atau kolam
d.Ada, bukan leher angsa, ada 47 53
dikategorikan sehat dan tidak sehat.
tutup, septic tank Hasil penelitian dapat dilihat dalam
e. Ada, leher angsa, septic tank 20 23
Total 88 100
tabel 12.
3. Sarana Pembuangan Air
Limbah (SPAL) Tabel 12. Kategori Sanitasi Lingkungan Responden
a.Tidak ada, sehingga 0 0 Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
tergenang tidak teratur di Medan Tahun 2012
halaman No. Sanitasi Lingkungan Jumlah %
b.Ada, diresapkan tetapi 25 28 1. Sehat 16 18
mencemari sumber air (jarak 2. Tidak Sehat 72 82
dengan sumber air <10 Total 88 100
meter)
c.Ada, dialirkan keselokan 7 8
terbuka
Berdasarkan tabel 12. sanitasi
d.Ada, diresapkan dan tidak 40 46 lingkungan paling banyak kategori
mencemari sumber air (jarak
dengan sumber air >10 m
tidak sehat.
e.Ada dialirkan ke selokan
tertutup
16 18
Menurut Notoadmojo (2003), sanitasi
Total 88 100 lingkungan termasuk status kesehatan
4. Sarana Pembuangan suatu lingkungan yang mencakup
Sampah
a. Tidak ada 19 22
perumahan, pembuangan kotoran,
b.Ada, tetapi tidak kedap air 30 34 penyediaan air bersih, dan sebagainya.
dan tidak ada tutup
c.Ada, kedap air, dan tidak 12 4
Banyak sekali permasalahan
bertutup lingkungan yang harus dicapai dan
d.Ada, kedap air dan bertutup 27 30
Total 88 100
sangat mengganggu terhadap
tercapainya kesehatan lingkungan.
Kesehatan lingkungan bisa berakibat
Sarana air bersih dari hasil observasi positif terhadap kondisi elemen-elemen
responden lebih banyak menggunakan

6
hayati dan non hayati dalam ekosistem. Tabel 14. Kategori Keluhan Penyakit Kulit Responden
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota
Bila lingkungan tidak sehat maka Medan Tahun 2012
sakitlah elemennya, tapi sebaliknya
No. Keluhan Penyakit Kulit Jumlah %
jika lingkungan sehat maka sehat 1. a.Mengalami Keluhan 61 69
pulalah ekosistem tersebut. Perilaku 2. b.Tidak Mengalami Keluhan 27 31
Total 88 100
yang kurang baik dari manusia telah
mengakibatkan perubahan ekosistem
Berdasarkan tabel 14. keluhan penyakit
dan timbulnya sejumlah masalah
kulit di Kelurahan Denai paling besar
sanitasi.
masuk dalam kategori mengalami
keluhan
Adapun distribusi keluhan penyakit
kulit respoden pada penelitian ini dapat
Keluhan penyakit kulit disebabkan
dilihat pada tabel 13. berikut:
oleh berbagai faktor. Penyakit kulit
Tabel 13. Distribusi Keluhan Penyakit Kulit Responden karena infeksi bakteri adalah
Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan skrofuloderma, tuberkolosis kutis
Tahun 2012
verukosa, kusta (lepra), patek.
No. Keluhan Penyakit Kulit Jumlah % Gangguan kulit karena infeksi bakteri
1. Kulit terasa gatal dengan
frekuensi yang berulang
pada kulit yang paling sering adalah
a.Tidak mengalami keluhan pioderma (Harahap,2000).
b.Mengalami keluhan 45 51

43 49 Adapun hasil analisa bivariat personal


Total 88 100 hygiene dengan keluhan penyakit kulit
2. Bercak-bercak kemerahan pada
kulit secara statistik dengan menggunakan
a.Tidak Mengalami keluhan 66 75 uji chi-square pada taraf kepercayaan
b.Mengalami keluhan
22 25 95% disajiakan pada tabel 15. berikut :
Total 88 100
3. Bentol-bentol pada kulit Tabel 15. Hubungan Personal Hygiene dengan Keluhan
a.Tidak mengalami keluhan Penyakit Kulit pada Responden Kelurahan Denai
b.Mengalami keluhan 54 61 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2012

34 39 Personal Hygiene Keluhan X2 p-value


Total 88 100 Penyakit Kulit
Tidak Ya
4. Kulit mengelupas seperti sisik
dan kering N % N %
a.Tidak mengalami keluhan 57 65 Kebersihan Kulit
b.Mengalami keluhan Baik 12 52 11 48 6,8 0,009*
31 35 Buruk 15 23 50 77
Total 88 100 Kebersihan Tangan
dan kuku
Baik 19 49 20 51 10,7 0,001*
Buruk 8 16 41 84
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Kebersihan Pakaian
bahwa responden yang merasakan Baik 23 40 35 60 6,4 0,011*
Buruk 4 13 26 87
kulit gatal dengan frekuensi berulang Kebersihan Handuk
sebanyak paling banyak. Baik 11 65 6 35 11,5 0,001*
Buruk 16 23 655 78
Kebersihan Tempat
Berdasarkan perhitungan jumlah skor Tidur dan Sprei
Baik 21 40 32 60 5,0 0,025*
keluhan penyakit kulit, maka dapat Buruk 6 17 29 83
dikategorikan mengalami keluhan dan *) Signifikan pada p-value < 0,05
tidak mengalami keluhan. Hasil
penelitian dapat dilihat dalam tabel 14. Hasil penelitian menunjukkan
kebersihan kulit, kebersihan tangan,
kebersihan pakaian, kebersihan handuk
dan kebersihan tempat tidur dan sprei

7
mempunyai hubungan signifikan Disarankan bagi tenaga kesehatan
dengan keluhan penyakit kulit pada Puskesmas Medan Denai dapat
respoden. memberikan informasi lebih lanjut
tentang penyakit kulit melalui
Adapun hasil analisa bivariat sanitasi penyuluhan dan pelatihan. Bagi
lingkungan dengan keluhan penyakit penduduk Kelurahan Denai perlu
kulit yang meliputi sarana air bersih, meningkatkan kebersihan diri dengan
jamban, sarana pembuangan air limbah memotong kuku sekali seminggu,
dan sara pembungan sampah dilakukan mandi 2x sehari, mengganti baju
secara statistik dengan menggunakan apabila sudah berkeringat, tidak
uji chi-square pada taraf kepercayaan bergantian memakai handuk dengan
95% disajiakan pada tabel 16. berikut keluarga, menjemur pakaian, handuk,
ini. sprei dibawah terik matahari dan
menjaga kebersihan lingkungan dengan
Tabel 16. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya
Keluhan Penyakit Kulit Responden di Kelurahan
Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun membersihkan SPAL agar terhindar
2012 dari keluhan-keluhan penyakit kulit.
Sanitasi Keluhan Penyakit X2 p-
Lingkungan Kulit value Daftar Pustaka
Tidak Ya
N % N %
1. Sehat 9 56 7 44 6,0 0,014* Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit
2. Tidak sehat 18 25 54 75
Kulit. Hipokrates. Jakarta.
*) Signifikan pada p-value < 0,05
Irianto, K. 2007. Menguak Dunia
Hasil penelitian menunjukkandanya Mikroorganisme. CV Yrama
hubungan yang signifikan antara Widya. Bandung.
sanitasi lingkungan dengan keluhan
Lita, S. 2005. Perilaku Santri Dalam
penyakit kulit.
Upaya Pencegahan Penyakit
Skabies di Pondok Pesantren
Kesimpulan Dan Saran
Ulumu Qur’an Stabat. USU
press. Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kebersihan kulit, kebersihan tangan dan Notoadmodjo, 2003. Pendidikan dan
kuku dan kebersihan handuk paling Perilaku Kesehatan. PT
banyak masuk dalam kategori buruk, Rineka Cipta. Jakarta.
sedangkan kebersihan pakaian dan
kebersihan tempat tidur dan sprei Slamet, J. 2004. Kesehatan
paling banyak masuk dalam kategori Lingkungan. Gajah Mada
baik dan sanitasi lingkungan paling University Press. Yogyakarta.
banyak masuk dalam kategori tidak
sehat. Ada hubungan yang bermakna Stevens, P. 2000. Ilmu Keperawatan.
antara kebersihan kulit (p = 0,009), EGC. Jakarta.
kebersihan tangan dan kuku (p=
0,001), kebersihan pakaian (p= 0,011), Wolf, W. 2000. Dasar-Dasar Ilmu
kebersihan handuk (p=0,001), Keperawatan. Penerbit
kebersihan tempat tidur dan sprei Gunung Agung. Jakarta.
(p=0,025) dan sanitasi lingkungan
(p=0,014) dengan keluhan penyakit
kulit.

You might also like