You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/307531096

Rendahnya asupan zat besi dan kepatuhan


mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan
kejadian anemia pada ibu....
Article · August 2016
DOI: 10.21927/ijnd.2015.3(1).41-50

CITATIONS READS

0 574

3 authors, including:

Detty Nurdiati Siwi Padmawati


Gadjah Mada University Gadjah Mada University
27 PUBLICATIONS 194 CITATIONS 38 PUBLICATIONS 234 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Quit Tobacco International View project

Cochrane Systematic Review View project

All content following this page was uploaded by Detty Nurdiati on 01 November 2016.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
JURNAL GIZI DAN DIETETIK INDONESIA
Rendahnya asupan zat gizi besi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia
41
Vol. 3, No. 1, Januari 2015: 41-50

Rendahnya asupan zat besi dan kepatuhan


mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas I Kembaran, Banyumas
The relationship between nutrient intake and level of compliance in consuming iron tablet
with incidence of anemia in pregnant women at work area of Puskesmas I Kembaran
Banyumas

Ari Purwoko Widji Utomo1, Detty Siti Nurdiati2, Retna Siwi Padmawati3

ABSTRACT

Background: One of the nutritional problems that frequently occur in pregnant women is anemia,
which is the biggest problem of micronutrient and the most difficult to overcome in the world. Anemia
occurs at all stages of the life cycle, more commonly attacked pregnant women and children. The
cause of anemia is iron defi ciency which is needed to the formation of a hemoglobin (Hb). Defficiency
of iron in the body is due to lack of consumption of food sources of iron and the non-compliance of
pregnant women in consuming iron tablets. Supplementation of iron tablets and improvement of
nutrient intake especially good source of iron is one of anemia prevention that has been done.
Objectives: To determine the relationship between nutrient intake and the level of compliance in
consuming iron tablets with incidence of anemia in pregnant women at work area of Puskesmas I
Kembaran Banyumas.
Methods: This was an observational study (survey) with a cross sectional design with 50 subjects of
the third trimester pregnant women. The research used both quantitative and qualitative approaches.
Results: The percentage of anemia in pregnant women in this study was 56.0%. The results of the
multivariable analysis showed that only compliance-related iron tablets consumption signifi cantly had
relationship (p=0.001, RP=3.7, 95% CI:2.06-6.82) with the incidence of anemia in pregnant women.
The high cost of animal food sources, the limitation of animal food sources diversity, and the dislike
animal food sources consumption caused pregnant women choosing plant-based foods that where
cheap and easily obtainable.
Conclusions: This study proved that the intake of nutrients, especially iron and compliance of
pregnant women in consuming iron tablets was still be the cause of anemia in pregnant women.
Therefore, it needs to reduce and prevent maternal anemia by increasing the diversity of the
consumption of iron food sources, awareness of pregnant women to consume iron tablets, and the role
of husband in encouraging pregnant women to consume iron tablets.

KEYWORDS: anemia, compliance in consuming iron tablets, nutrient intake

ABSTRAK

Latar belakang: Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemia gizi, yang
merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia. Hasil Riskesdas tahun 2010
menunjukkan 80,7% wanita usia subur (WUS) yang hamil mendapat/membeli tablet besi, namun sebagian
besar diketahui tidak patuh mengonsumsinya. Kekurangan besi dalam tubuh disebabkan kurangnya
konsumsi makanan sumber zat besi dan ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi. Suplementasi

1 Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Jl. RA. Wiryaatmaja No 4 Purwokerto Kabupaten Banyumas, e-mail: aripurwoko_wu@
yahoo.com
2 Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Sardjito, Jl. Kesehatan, Yogyakarta, e-mail: dnurdiaty@yahoo.com
3 Bagian Program Studi Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM, Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta
42 Ari Purwoko Widji Utomo, Detty Siti Nurdiati, Retna Siwi Padmawati

tablet besi dan perbaikan asupan zat gizi terutama sumber zat besi merupakan upaya
penanggulangan anemia yang banyak dilakukan.
Tujuan: Mengetahui hubungan asupan zat gizi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran Kabupaten
Banyumas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional (survey) dengan rancangan
cross sectional dengan subjek penelitian 50 ibu hamil trimester III. Penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Hasil: Persentase anemia pada ibu hamil sebesar 56,0%. Hasil analisis multivariat hanya kepatuhan
mengonsumsi tablet besi yang berhubungan bermakna (p=0,001, RP=3,7; 95% CI:2,06-6,82) dengan
kejadian anemia pada ibu hamil. Harga sumber makanan hewani yang mahal, keanekaragaman
sumber makanan hewani yang terbatas, dan ketidaksukaan mengonsumsi sumber makanan hewani
menyebabkan ibu hamil memilih sumber makanan nabati yang murah dan mudah didapat.
Kesimpulan: Asupan zat gizi terutama zat besi dan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi
masih menjadi penyebab anemia pada ibu hamil. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya
penanggulangan dan pencegahan anemia ibu hamil dengan cara peningkatan keanekaragaman
konsumsi bahan makanan sumber zat besi, kesadaran ibu hamil untuk mengonsumsi tablet besi, dan
peran serta suami dalam mendorong ibu hamil mengonsumsi tablet besi.

KATA KUNCI: anemia, kepatuhan minum tablet besi, asupan zat gizi
Program untuk mengetahui
suplementasi besi hubungan asupan zat
PENDAHULUAN oleh rendahnya
merupakan gizi dan tingkat
kepatuhan ibu hamil
Anemia penanggulangan kepatuhan
untuk minum tablet
merupakan masalah anemia yang paling mengonsumsi tablet besi
besi (5).
kesehatan banyak dilakukan, di dengan kejadian anemia
Hasil Riskesdas
masyarakat global samping upaya lain pada ibu hamil.
tahun 2010
baik di negara seperti fortifikasi bahan
menunjukkan 80,7%
berkembang maupun makanan dengan zat BAHAN DAN
wanita usia subur
di negara maju besi dan pendidikan METODE
(WUS) yang hamil
dengan konsekuensi gizi lewat strategi
mendapat/membeli Penelitian ini
besar bagi kesehatan komunikasi, informasi,
tablet besi. Sebanyak merupakan penelitian
manusia serta sosial dan edukasi
18,0% minum tablet besi observasional (survei)
ekonomi. Anemia (4). Namun demikian,
dengan jumlah hari 90 dengan rancangan
terjadi pada semua hal ini belum bisa
atau lebih, 19,3% tidak
tahap siklus hidup, potong
mengatasi masalah minum tablet besi dan
namun lebih umum anemia pada ibu hamil 15,3% yang menjawab
menyerang ibu hamil tidak tahu. Ibu hamil
yang disebabkan
dan anak-anak (1). tidak minum tablet Fe
Ibu hamil yang untuk mencegah anemia
mengalami anemia yang tinggal di
memiliki risiko pedesaan (24,8%) lebih
kematian hingga 3,6 tinggi dibanding ibu
kali lebih besar yang tinggal di
dibandingkan dengan perkotaan (14,1%) (6).
ibu hamil yang tidak
Profil Kesehatan
mengalami (2).
Puskesmas I Kembaran
Masalah yang
2013 menunjukkan
sering terjadi pada ibu
cakupan ibu hamil yang
hamil yaitu tidak
mendapat tablet Fe 1
menyadari adanya
sebesar 98,03%
peningkatan kebutuhan
(Banyumas: 95,78%)
gizi selama hamil dan
dan Fe 3 sebanyak
perilaku gizi yang salah
89,26% (Kabupaten
sehingga terjadi
Banyumas: 89,73%).
ketidakseimbangan
Prevalensi ibu hamil
antara konsumsi dan
anemia yaitu 21,9%
kebutuhan. Pola
lebih tinggi dari
makan yang salah
prevalensi anemia ibu
pada ibu hamil
hamil Kabupaten
membawa dampak
Banyumas (18,24%),
terhadap terjadinya
dengan prevalensi
gangguan gizi, antara
anemia lebih dari 20%
lain: anemia,
sudah merupakan
pertambahan berat
masalah kesehatan
badan yang kurang
masyarakat di wilayah
pada ibu hamil, dan
kerja Puskesmas I
gangguan
Kembaran (7).
pertumbuhan janin (3).
Penelitian ini dilakukan
Rendahnya asupan zat gizi besi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia 43
variation sampling mendalam (in-depth
lintang (cross sehingga didapat interview). Penelitian bivariabel, dan
sectional) yaitu sampel 21 informan. dilaksanakan setelah
multivariabel dengan
rancangan penelitian Informan terdiri dari memperoleh Surat
menggunakan uji
yang mempelajari informan utama yaitu Kelaikan Etik (ethical
subjek yang terlibat clearence) dengan statistik chi-square dan
hubungan antara
langsung dalam nomor: KE/FK/1134/EC uji regresi logistik.
paparan (faktor
penelitian) dan interaksi sosial yang tahun 2014. Analisis
penyakit atau efek diteliti dan informan data menggunakan HASIL
pada saat pendukung subjek yaitu software program Stata
yang dapat Intercooled Karakteristik
bersamaan, diukur responden
menurut keadaan memberikan informasi Versi 11.0 Universitas
walaupun tidak Gadjah Mada, Public Untuk studi
atau statusnya pada
langsung terlibat dalam kuantitatif latar belakang
waktu dilakukan Health CHR dengan
observasi (8). interaksi sosial yang pendidikan responden
langkah-langkah:
Penelitian ini diteliti. Informan utama terdiri dari sekolah dasar
terdiri dari 8 ibu hamil. analisis univariabel, (SD), sekolah menengah
menggunakan
pendekatan secara Informan pendukung pertama (SMP), dan
kuantitatif dan yaitu keluarga sekolah menengah atas
kualitatif. terdekat/suami dari ibu (SMA) sedangkan
Penelitian ini hamil sejumlah 8 orang pekerjaan responden
dilaksanakan di dan 5 orang petugas sebagian besar adalah
Puskesmas I kesehatan. ibu rumah tangga.
Kembaran, Kabupaten Variabel bebas Rentang umur
Banyumas selama 4 dalam penelitian ini responden berada
bulan yaitu dari bulan adalah asupan zat gizi antara 17–40 tahun.
November 2013 hingga dan kepatuhan Karakteristik responden
Februari 2014. mengonsumsi tablet berdasarkan umur,
Populasi dalam besi. Variabel terikat pendidikan, dan
penelitian ini adalah adalah anemia pada
pekerjaan ibu
172 ibu hamil trimester ibu hamil, sedangkan
ditampilkan pada Tabel
III yang berada di variabel luarnya adalah
1.
wilayah kerja pendidikan ibu, umur
Puskesmas I ibu, jarak kelahiran,
Tabel 1. Gambaran umum
Kembaran Kabupaten dan paritas.
Data kuantitatif karakteristik
Banyumas. Pemilihan
subjek untuk data diperoleh melalui subjek penelitian
kuantitatif wawancara dengan
Kelompok responden
menggunakan teknik menggunakan Pendidikan ibu
simple random kuesioner kepatuhan, Dasar (SD, SMP)
kuesioner food recall 3 Lanjut (SMA)
sampling sehingga
Pekerjaan
didapatkan sampel x 24 jam dengan waktu
Ibu rumah tangga
sebesar 50 responden, yang tidak berurutan Karyawan swasta
sedangkan pemilihan dengan alat bantu Umur ibu
ukuran rumah tangga Berisiko (>35 tahun dan <20 tahun
subjek untuk data
Tidak berisiko
kualitatif menggunakan (URT) dan alat
metode purposive pengukur hemoglobin
Untuk studi
sampling dengan (Hb) darah, sedangkan
kualitatif latar
pendekatan maximum data kualitatif diperoleh
belakang pendidikan
melalui wawancara
informan utama terdiri
dari SD, SMP, dan
SMA, sedangkan
pekerjaan informan
utama adalah ibu
rumah tangga. Latar
belakang pendidikan
informan pendukung
adalah SD, SMA, dan
sarjana muda (DIII
dan DIV).

Distribusi frekuensi
responden
berdasarkan
variabel penelitian
Tabel 2
menunjukkan bahwa
56% responden
menderita anemia.
Untuk asupan zat gizi
menunjukkan bahwa
60% responden asupan
energinya kurang dari
angka kecukupan gizi
(AKG), 24% responden
asupan proteinnya
kurang dari AKG, 36%
responden asupan zat
besinya kurang dari
AKG, dan 58%
responden asupan
vitamin C nya kurang
dari AKG. Untuk tingkat
kepatuhan responden
minum tablet besi
menunjukkan bahwa
40% responden tidak
patuh. Umur ibu yang
berisiko untuk
melahirkan sebanyak
28% responden.
44 Ari Purwoko Widji Utomo, Detty Siti Nurdiati, Retna Siwi Padmawati
Jarak kelahiran dari kelahiran anak sebelumnya dan Pada penelitian ini dilakukan recall makanan
atau melahirkan pertama kali sebagian besar terhadap responden. Analisis food recall 3 x 24 jam
responden ≥2 atau anak pertama yaitu 68%. Jumlah diperoleh hasil rata-rata asupan zat gizi responden
anak yang dilahirkan (paritas) responden sebagian dibandingkan dengan AKG. Tabel 3 diketahui bahwa
besar ≤2 yaitu 90% dan untuk pendidikan ibu sebanyak rata-rata asupan energi responden dibandingkan
74% responden menempuh pendidikan dasar. AKG sebesar 91,8%, rata-rata asupan protein
dibandingkan AKG sebesar 98,66%, rata-rata
Tabel 2. Distribusi frekuensi responden asupan zat besi dibandingkan AKG sebesar 124%
berdasarkan variabel penelitian untuk asupan zat besi yang berasal dari makanan
Variabel Frekuensi Persentase dan suplemen tablet besi, sedangkan 11,40% untuk
(f) (%) asupan zat besi yang hanya berasal dari asupan
Status anemia makanan saja dan rata-rata asupan vitamin C
Anemia 28 56,0
Tidak anemia 22 44,0 dibandingkan AKG sebesar 70,67%.
Asupan energi
Kurang 30 60,0 Hubungan asupan zat gizi, tingkat kepatuhan
Baik 20 40,0 mengonsumsi tablet besi, umur ibu,
Asupan protein
Kurang 12 24,0 pendidikan ibu, jarak kelahiran, dan paritas
Baik 38 76,0 dengan kejadian anemia
Asupan besi Berdasar Tabel 4 diketahui bahwa dari semua
Kurang 18 36,0
Baik 32 64,0 variabel yang diteliti hanya asupan zat besi, tingkat
Asupan vitamin C kepatuhan mengonsumsi tablet besi, dan umur ibu
Kurang 29 58,0 yang mempunyai hubungan bermakna dengan
Baik 21 42,0 kejadian anemia pada ibu hamil, sedangkan asupan
Tingkat kepatuhan minum
energi, asupan protein, asupan vitamin C,
tablet besi 20 40,0
Tidak patuh 30 60,0 pendidikan ibu, jarak kelahiran, dan paritas tidak
Patuh mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian
Umur ibu anemia pada ibu hamil.
Berisiko 14 28,0
Berdasarkan data kualitatif dapat diketahui
Tidak berisiko 36 72,0
Pendidikan ibu berbagai informasi tentang pengetahuan anemia,
Dasar 37 74,0 asupan zat gizi ibu hamil, dan kepatuhan ibu
Lanjut 13 26,0 hamil dalam mengonsumsi tablet besi yang belum
Jarak kelahiran (tahun)
terungkap yang mendukung dan menguatkan
<2 16 32,0
≥2 atau anak pertama 34 68,0 hasil dari analisis kuantitatif.
Paritas (anak) Berdasarkan hasil wawancara mendalam
>2 5 10,0 diketahui bahwa informan utama ada yang
≤2 45 90,0
Tabel 3. Asupan zat gizi rata-rata responden dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (AKG)

Zat gizi AKG ibu hamil Rata-rata asupan zat gizi Rata-rata asupan zat gizi
trimester 3 responden dibandingkan AKG
Energi (kkal)
Umur 19-29 tahun 2200 1981,22 91,8%
Umur 30-49 tahun 2100
Protein (gram) 67 66,1 98,66%
Zat besi (mg) 39 48,7 (dengan tablet besi) 124,87 %
11,4 (tanpa tablet besi) 29,10 %
Vitamin C (mg) 85 60,1 70,67 %

You might also like