Professional Documents
Culture Documents
Etika Privacy Respondent
Etika Privacy Respondent
Disusun oleh:
Witri Fadilah 190110160001
Hana Masruroh 190110160021
Dimas Septian Viarasi MS 190110160065
Muhammad Ramdhani F. 190110160089
Aryati Tsania 190110160095
Hana Salsabila 190110160103
Azizah Fathiyah Din 190110160107
Rofa Hasna Nafisah 190110160115
Pandhit Satrio Aji 190110160147
Muhammad Agusman H. 190110160161
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2018
BAB I
KASUS ISU PRIVASI RESPONDEN
1.1 PAPARAN KASUS
Rachel’s physicians were the first people she came out to as a lesbian. She decided to be
open about her sexuality with her physicians because she wanted her partner with her at medical
appointments. I sensed that Rachel still kept her sexuality a secret in many aspects of her life.
Rachel’s disclosure of her sexuality and her discomfort with the idea of attending the support
group is an example of an ethically important moment (Guillemin & Gillam, 2004). Guillemin
and Gillam define ethically important moments as those occurrences, which are often seemingly
routine, that cause researchers to make decisions that have ethical implications (see also
Goodwin, Pope, Mort,& Smith, 2003). Rachel’s comments presented me with an ethical
dilemma: What should I do with this information? My dissertation did not address the
experiences of sexual minority women. Nonetheless, Rachel’s experiences could be shared with
the Edgewater Center and with the local health care providers to improve support services. In
fact, early in the development of the project, the Edgewater Center director asked me if I would
be willing to present my findings to the doctors and nurses who worked with the breast cancer
patients. I had readily agreed.
Sharing Rachel’s insights with the Edgewater Center or with local nurses and doctors
would likely compromise our confi-dentiality agreement. If I spoke with physicians and nurses in
the hospital about the experiences of a lesbian patient, they would likely associate these fin-dings
with Rachel via deductive disclosure, even if I changed her name. The one hand, I could assume
that no harm would be done by sharing her comments even if others could identify her via
deductive disclosure. It seems reasonable that sharing this information would not cause
physicians to alter Rachel’s care. Any changes in the doctors’ behavior would likely benefit
Rachel; for example, they might provide her with additional support. On the other hand, I could
assume that Rachel’s comments could not be shared because doing so would compromise my
promise of confidentiality, regardless of whether or not harm occurred.
BAB II
PEMBAHASAN DILEMA ETIKA
Dilema etika yang terjadi dalam kasus tersebut adalah confidentiality. Menurut Oliver
(2003), confidentiality adalah janji peneliti kepada responden tentang kerahasiaan data yang
responden berikan. Kerahasiaan yang dimaksud termasuk pihak mana saja yang dapat
mengetahui data yang diberikan responden, prosedur pengambilan data, dan hal-hal lain.
Confidentiality merupakan bagian dari proses informed consent.
Pada kasus tersebut peneliti mengalami dilema etika ketika harus mengungkapkan
orientasi seksual respondennya yang bernama Rachel. Di tengah penelitian yang dilakukan
Karen Caiser, Rachel mengungkapkan fakta bahwa ia merupakan seorang lesbian. Padahal
penelitian tersebut bertujuan untuk melihat persepsi orang yang telah menjalani treatment untuk
kanker payudara terhadap orang yang sembuh (survivor) dari kanker payudara, dan penelitian ini
tidak berhubungan sama sekali dengan orientasi seksual. Dilema etika muncul saat peneliti tidak
tahu apa yang harus ia lakukan dengan informasi ini.
2.1 PRO MEMBERIKAN DATA
Sebelum Caiser memulai penelitian yang ia lakukan terhadap pasien pengidap kanker
payudara, ia sempat menjanjikan kepada direktur dari Edgewater Center untuk membagikan data
yang didapatkan olehnya kepada pekerja kesehatan setempat. Apabila hal tersebut benar
dilakukan oleh Caiser, tidak hanya ia akan menepati janjinya kepada direktur, tetapi juga dapat
memberikan kesempatan Rachel untuk mendapatkan dukungan dan perawatan dari pekerja-
pekerja yang ada disana. Selain itu, data tersebut dapat digunakan oleh pusat kanker untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang mereka berikan. Juga data yang diberikan kepada
Edgewater Center akan bersifat anonim sehingga pihak Edgewater Center tidak akan mengetahui
kerahasiaan data tersebut secara eksplisit. Dan juga, seharusnya, ketika seorang physician
mengetahui sesuatu hal yang tabu dari seorang pasiennya, ia memiliki kode etik tersendiri
sehingga ia tidak akan berperilaku negatif atau diskriminatif kepada pasien tersebut.
BAB III
SIMPULAN
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi yang telah kami lakukan, kami mempertimbangkan beberapa
aspek keuntungan dan kerugian atas sikap yang dilakukan oleh peneliti. Kelompok kami lebih
memilih untuk tidak memberitahukan data mengenai orientasi seksual responden karena peneliti
hanya menjanjikan hasil dari penelitian. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika hasil yang
dipaparkan merupakan hasil olahan terakhir sehingga data mentah tidak perlu dipaparkan. Tanpa
memaparkan data responden, peneliti pun sudah memenuhi janjinya untuk memaparkan hasil
disertasinya pada pihak terkait yaitu Edgewater Center.
Selain itu, kami meninjau dampak negatif dari pemaparan data orientasi seksual
responden. Dampak negatif yang mungkin terjadi diantaranya adalah :
1. Perubahan sikap dari staff Edgewater Center, perubahan ini tidak dapat dikendalikan oleh
peneliti. Jika perubahan sikap yang terjadi pada staff Edgewater Center adalah negatif,
hal ini sangat memungkinkan untuk menjadi sumber stressor sehingga proses adjustment
responden akan semakin terhambat.
2. Melanggar confidentiality yang telah dijanjikan kepada responden sehingga responden
kehilangan trust pada peneliti
3.2 SARAN
Menurut kami, Kaiser tidak perlu memberikan data mengenai orientasi seksual Rachel
kepada staff Edgewater Center. Hal tersebut dapat mencegah perubahan ekologi sosial pada
setting penelitian. Jika peneliti memberikan data mengenai orientasi seksual Rachel, meskipun
dengan identitas yang dirahasiakan, para staf dan pasien lain yang berada di sana akan dapat
mengetahui bahwa seseorang yang berorientasi seksual berbeda itu adalah Rachel. Dengan
diketahuinya orientasi seksual Rachel oleh para staf dan pasien lainnya, sangat mungkin untuk
terjadi perubahan sikap dan perilaku mereka terhadap Rachel, yang dikhawatirkan akan
timbulnya diskriminasi terhadap Rachel.
Selain itu, akan lebih baik jika responden diinformasikan lebih jelas mengenai bagaimana
data akan digunakan dan siapa saja yang dapat mengakses data tersebut. Berdasarkan kasus
Kaiser terhadap data Rachel, seharusnya Kaiser berbicara terlebih dulu kepada Rachel mengenai
pandangan Rachel terhadap para staf yang ada di Edgewater Center sehingga peneliti dapat
dengan bijak dalam membagikan data tersebut kepada staf kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Oliver, P. (2011). The students guide to research ethics. Maidenhead: Open University Press.