Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Pada
Disusun oleh:
0
Abstract
Reliability and Validity Test of Fatigue Severity Scale Questionnaire Indonesia Version For
Resident Doctors in Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta
Debora Theresia Butarbutar* Putu Gede Sudira *Astuti**Indarwati Setyaningsih**
1
Uji Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Fatigue Severity Scale Versi Bahasa Indonesia
Pada Dokter Residen Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito
Penelitian
ABSTRAK
Latar Belakang : Fatigue Severity Scale adalah sebuah metode untuk mengevaluasi dampak
kelelahan seseorang. Dokter residen dalam tahapan pendidikan klinisnya rentan mengalami
kondisi kelelahan. Kondisi ini dapat berlangsung secara akut maupun kronis. Dampak
berkelanjutan kondisi ini tidak saja merugikan dokter residen sendiri, namun juga merugikan
lingkungan terutama keselamatan pasien. Uji reliabilitas dan validitas Fatigue Severity Scale
versi bahasa Indonesia belum pernah dilakukan.
Tujuan Penelitian : Mengukur reliabilitas dan validitas Fatigue Severity Scale versi bahasa
Indonesia pada dokter residen yang bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito tahun
2014.
Metodologi : Kuesioner Fatigue Severity Scale dibagikan secara acak kepada tiga puluh dua
orang dokter residen tingkat madya dari empat bagian besar yaitu Bagian Ilmu Bedah, Ilmu
Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Dalam dan Obstetri dan Ginekologi. Hasil kuesioner diuji
reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha dan uji validitas dengan dengan uji Korelasi
Pearson Product Moment program SPSS 16.0 secara komputerisasi dilakukan untuk
menganalisa data.
Hasil : Tiga puluh dua orang dokter residen bagian besar RSUP Dr. Sardjito mengisi sendiri
kuesioner Fatigue Severity Scale . Semua subjek berusia antara 25-35 tahun dengan usia paling
muda adalah 26 tahun dan usia paling tua adalah 34 tahun. Sebanyak 16 orang laki-laki (50%)
dan 16 orang perempuan (50%). Status pernikahan sebanyak 37,5 % sampel sudah menikah dan
62,5% sampel belum menikah. Uji validitas item pertanyaan dilakukan dengan menggunakan uji
Korelasi Pearson Product Moment. Nilai r tabel (uji 2 sisi) pada signifikansi 5% dengan n = 32,
didapat sebesar 0,349. Nilai korelasi (r hasil) seluruh pertanyaan 1 hingga 9 > r tabel (0,349).
Metode yang dipakai untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah metode Cronbach’s Alpha.
Dari hasil analisis didapat nilai Alpha sebesar 0,880.
Kesimpulan : Kuesioner Fatigue Severity Scale versi Indonesia merupakan suatu instrumen
pemeriksaan yang reliabel / dapat dipercaya dan valid untuk menilai tingkat kelelahan pada
dokter residen RSUP Dr. Sardjito
Kata kunci : uji reliabilitas, validitas, Fatigue Severity Scale versi Indonesia
2
LATAR BELAKANG
Ketepatan hasil dari sebuah pengujian dalam penelitian tergantung dari instrumen
penelitian yang digunakan, sedangkan analisis statistika yang digunakan tergantung dari skala
pengukuran data yang digunakan. Oleh karena itu instrumen penelitian harus benar-benar
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas (Agusyana, 2011).
Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih jika instrumen tersebut mampu mengukur
apa yang akan diukur. Sedangkan instrumen yang memenuhi persyaratan reliabilitas atau handal,
jika instrumen tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun instrumen tersebut
digunakan untuk mengukur berkali-kali (Agusyana, 2011).
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat reliabilitas dan validitas kuesioner
Fatigue Severity Scale versi Indonesia.
METODOLOGI
3
Penelitian ini menggunakan metode observasional kuesioner yang diisi sendiri (self-
administered). Hingga saat ini belum ada pemeriksaan baku emas untuk menilai dan
mendiagnosis kelelahan. Kuesioner Fatigue Severity Scale (FSS) digunakan untuk mengukur
derajat keparahan dari kelelahan yang dirasakan seseorang di berbagai fasilitas kesehatan.
Pengukuran dilakukan pada berbagai kondisi dari populasi normal hingga populasi dengan
kelainan neurologis berat (systemic lupus erythematosis, multiple sclerosis, amyotrohpic lateral
sclerosis, fibromyalgia, cancer, dsb) (Krupp, et al., 1989).
Kuesioner ini terdiri dari sembilan pernyataan yang mewakili tingkat kelelahan responden.
Penilaian dilakukan untuk melihat efek kelelahan terhadap motivasi, aktivitas, fungsi fisik,
menjalankan tugas, gangguan terhadap pekerjaan, keluarga, ataupun kehidupan sosial. Skala
yang digunakan adalah skala Likert dengan skala 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju).
Intepretasi hasil menandakan makin tinggi skor, makin tinggi derajat keparahan dari kelelahan
yang dirasakan (Schwartz, et al., 1993).
Reliabilitas kuesioner ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s Alpha ini untuk penilaian pada
responden dengan systemic lupus erythematosis, multiple sclerosis, dan populasi normal
berturut-turut adalah 0,89; 0,88; dan 0,88 (Krupp, et al., 1989; Schwartz, et al., 1993).
Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 32 orang yaitu dokter residen yang
sedang menjalani pendidikan tingkat madya (pin kuning) pada empat bagian besar yaitu Bedah,
Anak, Obstetri dan Ginekologi dan Penyakit Dalam.
Analisis Statistik
Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan program komputer Statistical Package
for the Social Sciences (SPSS) 16.0. Hasil uji dianalisa sebaran data berdistribusi
normal dengan uji Kolmogorov Smirnov. Sembilan komponen pertanyaan telah pada kuesioner
Fatigue Severity Scale dinilai melalui analisis uji validitas dengan korelasi Pearson Product
Moment dan koefisien reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha.
4
Penelitian uji reliabilitas dan validitas kuesioner Fatigue Severity Scale versi Indonesia
dilakukan pada bulan Agustus 2014. Pada penelitian ini diberikan kuesioner yang diisi sendiri
(self-administered) pada 32 orang dokter residen RSUP Dr. Sardjito. Sampel yang diambil
adalah dokter residen yang sedang menjalani pendidikan tingkat madya (pin kuning) pada empat
bagian besar yaitu Bedah, Anak, Obstetri dan Ginekologi dan Penyakit Dalam. Setiap bagian
diambil secara acak delapan orang dokter residen. Semua subjek berusia antara 25-35 tahun
dengan usia paling muda adalah 26 tahun dan usia paling tua adalah 34 tahun. Sebanyak 16
orang laki-laki (50%) dan 16 orang perempuan (50%). Status pernikahan sebanyak 37,5 %
sampel sudah menikah dan 62,5% sampel belum menikah.
Hingga saat ini belum ada pemeriksaan baku emas untuk menilai dan mendiagnosis
kelelahan. Kuesioner Fatigue Severity Scale (FSS) digunakan untuk mengukur derajat keparahan
dari kelelahan yang dirasakan seseorang di berbagai fasilitas kesehatan. Pengukuran dilakukan
pada berbagai kondisi dari populasi normal hingga populasi dengan kelainan neurologis berat
(systemic lupus erythematosis, multiple sclerosis, amyotrohpic lateral sclerosis, fibromyalgia,
cancer, dsb) (Krupp, et al., 1989).
5
Kuesioner ini terdiri dari sembilan pernyataan yang mewakili tingkat kelelahan responden.
Penilaian dilakukan untuk melihat efek kelelahan terhadap motivasi, aktivitas, fungsi fisik,
menjalankan tugas, gangguan terhadap pekerjaan, keluarga, ataupun kehidupan sosial. Skala
yang digunakan adalah skala Likert dengan skala 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju).
Intepretasi hasil menandakan makin tinggi skor, makin tinggi derajat keparahan dari kelelahan
yang dirasakan (Schwartz, et al., 1993).
Reliabilitas kuesioner ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s Alpha ini untuk penilaian pada
responden dengan systemic lupus erythematosis, multiple sclerosis, dan populasi normal
berturut-turut adalah 0,89; 0,88; dan 0,88 (Krupp, et al., 1989; Schwartz, et al., 1993).
Konstruksi validitas dengan penilaian analisis fungsi diskriminasi menunjukkan 98%
responden dengan multiple sclerosis dan 90% responden dengan systemic lupus erythematosis
dapat diklasifikasikan berbeda dibanding kelompok kontrol normal. Validitas konkuransi
kuesioner ditunjukkan dengan penilaian korelasi FSS terhadap visual analog scale, dengan hasil
r = 0,68 dengan p < 0,001 (Winstead-Fry, 1998; La Chapelle & Finlayson, 1998).
Hasil Analisis Statistik Masing-masing Pertanyaan pada Kuesioner Fatigue Severity Scale Versi
Indonesia
N %
Total 32 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.880 9
6
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Uji validitas item pertanyaan dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi Pearson
Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang
dimaksud. Pertanyaan yang mempunyai nilai korelasi lebih kecil dari angka kritis tabel korelasi
pearson - r dengan df = n-2, maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan tersebut tidak valid atau
tidak mengukur aspek yang sama dengan yang diukur oleh pertanyaan lain yang mempunyai
korelasi yang lebih besar dari angka kritis. R tabel dicari pada signifikan 5% dengan uji 2 sisi
dan n= 32, maka didapatkan r tabel sebesar 0, 349.
1 0,746 6 0,766
2 0,416 7 0,789
3 0,621 8 0,769
4 0,715 9 0,687
5 0,863
7
Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi seluruh pertanyaan 1 hingga 9 lebih dari
0,349. Maka dapat disimpulkan bahwa tiap item pertanyaan berkorelasi signifikan dengan skor
total dan dinyatakan valid.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Metode
yang dipakai untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah metode Cronbach’s Alpha. Dari
hasil analisis didapat nilai Alpha sebesar 0,880, sedangkan nilai r tabel (uji 2 sisi) pada
signifikansi 5% dengan n = 32, didapat sebesar 0,349. Maka dapat disimpulkan bahwa item-item
pertanyaan kuesioner penelitian ini reliabel.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Agusyana, Y., 2011. Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta : 35-42
Akerstedt, T., Wright Jr, K.P., 2009. Sleep loss and fatigue in shift work and shift work disorder.
Sleep Med Clin, 4(2): pp.257-71.
8
La Chapelle, D.L., Finlayson, M.A.J., 1998. An evaluation of fatigue in patients with brain injury
and healthy controls. Brain Inj, 12: pp.649-59
Johnston, F., 2007. Why Need to Reduce Fatigue Risk. Australia: Shift Work Services
Krupp, L.B., LaRocca, N.G., Muir-Nash, J. and Steinberg, A.D., 1989. The fatigue severity
scale: application to patients with multiple sclerosis and systemic lupus erythematosis.
Arch Neurol, 46: pp.1121-3.
Murti, B., 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
Schwartz, J.E., Jandorf, L. and Krupp, L.B., 1993. The measurement of fatigue: a new
instrument. J Psychosom Res, 37: pp.753-62
Winstead-Fry, P., 1998. Psychometric assessment of four fatigue scales with a sample of rural
cancer patients. J Nurs Meas, 6: pp.111-22
Lampiran
Fatigue Severity Scale versi Bahasa Indonesia
Fatigue Severity Scale (FSS) adalah sebuah metode untuk mengevaluasi dampak kelelahan
pada anda. FSS adalah sebuah angket pendek yang meminta anda memberikan peringkat pada
tingkat kelelahan anda. FSS questionnaire berisi sembilan pernyataan yang menggambarkan
derajat keparahan gejala kelelahan anda.
9
Bacalah masing-masing pernyataan dan lingkarilah angka dari 1 sampai 7, berdasarkan
pada seberapa akurat pernyataan itu mencerminkan kondisi anda selama seminggu terakhir dan
seberapa sesuai atau seberapa tidak sesuai pernyataan-pernyataan itu dengan anda.
Nilai rendah (contoh, 1) menunjukkan sangat tidak sesuai sedangkan nilai tinggi (contoh,
7) menunjukkan sangat sesuai. Perlu diingat bahwa anda harus melingkari sebuah angka (1
sampai 7) untuk setiap pertanyaan.
10