Professional Documents
Culture Documents
2 - April 2019
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292
Muflih
Akademi Keperawatan Helvetia Medan
E-mail: muflihop@gmail.com
Abstract
Anxiety is an unpleasant emotion, which is characterized by worries, concerns, fears
that we sometimes experience, at different levels. According to the RISKESDAS 2012 held
by the Ministry of Health, mental emotional disorders (depression and anxiety) experienced
around JJ.6 percent of Indonesia's population (24, 708,000 respondents) whose age is over
15 years. While the 2014 data, the number of respondents who experience mental health
problems such as stress, depression, excessive anxiety, fear,. to severe cases of schizophrenia
reached 20-30%. Based on the description above, the researcher was interested in
carrying out a research entitled Relationship of Anxiety with Sleep Quality on Preoperative
Patients at Sundari General Hospital Medan. The design used in this study was an analytical
survey with a cross sectional approach. The population in this study were all Preoperative
patients at Sundari General Hospital Medan as marry as 50 respondents with sampling took
the total population with Primary data collection techniques shared questionnaires. The results
of research conducted using Chi-Square Test obtained p value = 0.038 <0.05 which means
that there was a relationship between the level of anxiety and sleep quality on patients with
preoperative surgery at Sundari General Hospital Medan. The conclusion of this study was that
there was a relationship between anxiety levels and sleep quality on preoperative
patients to prevent psychological disturbances that affect worse conditions.
Keywords: Anxiety, sleep quality, pre operative
Abstrak
Cemas merupakan suatu fenomena yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, cemas
merupakan reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus. Namun pada dasarnya cemas yang
berlebihan merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami suatu
perubahan nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui Ada Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Pre
Operasi Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu pengumpulan data yang diperoleh dalam
waktu yang bersamaan satu kali pada saat pembagian koesioner. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien Pre operatif Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan periode Januari - Maret
2016 sebanyak 50 pasien Pre operatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Population
yaitu seluruh population di jadikan sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 50 pasien Pre Operatif.
Hasil Penelitian yang dilakukan Menggunkan Uji Chi-Square di dapatkan nilai p = 0,008 < 0,05
yang berarti Ada Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Pre operasi Di
Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan sebagai dasar
pelayanan untuk meningkatkan pelayan kesehatan secara merata kepada pasien sehingga
ketercapaian kualitas layanan lebih optimal sehingga pasien bisa mengendalikan diri dalam
memenuhi kebutuhan akan kualitas tidur yang baik.
Kata Kunci : Kecemasan, kualitas tidur, pre operatif
Tabel 2. Tabel 3.
Tabulasi Silang Antara Hubungan
Distribusi Frekuensi Kecemasan Pasien
TingkatKecemasan Dengan Kualitas Tidur
Preoperatif Di Rumah Sakit Umum Sundari
Pada Pasien Preoperasi Di Rumah Sakit
Medan.
Umum Sundari Tahun 2016.
No Kecemasan Jumlah
Kecemasan Kualitas Tidur Jumlah p
f %
Teratur Tidak (sign)
1 Tidak ada gejala 5 10.0
teratur
2 Gejala ringan 27 64.0
f % f % f %
3 Gejala sedang 15 30.0
Tidak ada 5 12.5 0 0 5 10.0 0.008
4 Gejala berat 2 4.0
gejala
5 Gejala berat sekali 1 2.0
Gejala 23 57.5 4 40.0 27 54.0
Total 50 100
ringan
Gejala 12 30.0 3 30.0 15 30.0
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sedang 0 0 2 20.0 2 4.0
bahwa mayoritas kecemasanpasien Gejala berat 0 0 1 10.0 1 2.0
preoperatif berada pada kecemasandengan Gejala berat
gejala ringan sebanyak 27 responden(64.0%) sekali
dan minoritas kecemasan pasien preoperatif Total 40 100 10 100 50 100
berada dengan gejala berat dan berat sekali
sebanyak 1responden (2.0%). Berdasarkan tabel 3 di atas
menunjukkan bahwa dari 50 responden
Tabel 3. memiliki kecemasan dengan tidak ada gejala
Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Pasien sebanyak 5 responden (12.5%)dengan Kualitas
PreoperatifDi Rumah Sakit Umum Sundari Tidur Pasien pre operatif dengan teratur dan 0
Medan. responden dengan Kualitas tidur pasien pre
operatif dengan tidak teratur, kecemasan
dengan gejala ringan sebanyak 23 responden
(57.5%)dengan Kualiatas Tidur Pasien Pre RSUD Abdul Wahab Sjahrani (Setiawan, B
operatif dengan teratur dan 4 responden 2014).
(40.0%) dengan Kualitas Tidur Pasien Pre Kecemasan adalah emosi yang tidak
operatif dengan tidak teratur, Kecemasan menyenangkan, yang ditandai dengan
dengan gejala sedang sebanyak 12 responden kekhawatiran, keprihatinan, rasa takut yang
(30.0%)dengan Kualitas Tidur pasien pre kadang kita alami, dalam tingkat yang
operatif dengan teratur dan 3 responden berbeda-beda.Cemas sangat berkaitan dengan
(30.0%) dengan Kualitas Tidur pasien pre perasaan yang sangat tidak enak, khawatir,
operatif dengan tidak teratur, Kecemasan cemas, gelisah, tidak pasti dan tidak berdaya
dengan gejala berat sebanyak 0 responden yang disertai satu atau lebih gejala (Potter,
dengan Kualitas Tidur Pasien Pre operatif P.A., & Perry,A.G, 2009).
dengan teratur dan 2 responden (20.0%) Kecemasan pasien preoperasi
dengan Kualitas Tidur Pasien Pre operatif merupakan suatu respon antisipasi terhadap
dengan tidak teratur dan dengan Kecemasan suatu pengalaman yang dianggap pasien
berat sekali sebanyak 0 responden (0%)dengan sebagai suatu ancaman terhadap perannya
pola tidur pasien Pre operatif dengan teratur dalam hidup, integritas tubuh bahkan
dan 1 responden (10%) dengan Kualitas Tidur kehidupannya. Kecemasan sangat
Pasien Pre operatif dengan tidak teratur. mempengaruhi fungsi tubuh pada tindakan
Dari uji Chi-Square didapatkan nilai p operasi, oleh karena itu perawat perlu
= 0,008< 0,05 yang berarti Ada Hubungan mengidentifikasi kecemasan yang dialami
TingkatKecemasan Dengan Kualitas Tidur pasien.Kecemasan dan reaksi ini bisa
Pada Pasien Preoperasi Di Rumah Sakit didasarkan pada banyak faktor yang meliputi
Umum Sundari Medan . Hasil analisis ini ketidaknyamanan dan perubahan-perubahan
memenuhi kriteria persyaratan hipotesis ada yang diantisipasi baik fisik, finansial,
hubungan, sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologi, spiritual, sosial dan akhir dari
Ada Hubungan TingkatKecemasan Dengan pembedahan tersebut (Notoatmodjo, S. 2013).
Kualitas Tidur Pada Pasien Preoperasi Di Menurut peneliti kecemasan
Rumah Sakit Umum Sundari Medan . merupakan suatu respon stressor yang
merupakan gangguan efek dan emosi. Efek
PEMBAHASAN inilah yang akan menjadi nada perasaan yang
Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Rumah akan dapat menimbulkan rasa menyenangkan
Sakit Umum Sundari Medan . atau tidak menyenangkan yang akan menyertai
Berdasarkan hasil penelitian suatu pikiran yang biasanya berlangsung lama
menunjukkan bahwa mayoritas kecemasan dan disertai oleh banyak komponen fisiologi
dengan gejala ringan sebanyak 27 responden seperti gangguan tidur, gelisah, megkhayal,
(64.0%) dan minoritas kecemasan pasien takut, cemas, dan sebagainya.
preoperatif berada dengan gejala berat dan
berat sekali sebanyak 1responden (2.0%). Kualitas Tidur Pasien Preoperasi Di Rumah
Berdasarkan hasil penelitianSetiawan Sakit Umum Sundari Medan
B dengan judul Hubungan Tingkat Kecemasan Berdasarkan hasil penelitian
dengan Kualitas Tidur Pasien PreOperasi di menunjukan bahwa menunjukkan bahwa
Ruang Angsoka Rumah Sakit Abdul Wahab mayoritas Kualias Tidurpasien PreOperatif
Sjahranie Samarinda. Jenis penelitian ini berada pada Kualitas tidur yang
adalah penelitian deskriptif korelasi dengan teratursebanyak 40 responden (80.0%) dan
pendekatan cross sectional. Hasil penelitian minoritas Kualitas Tidur pasien preOperatif
menunjukkan bahwa pengolahan dan analisa berada pada Kualitas tidur dengan tidak teratur
data menggunakan analisa univariat dengan sebanyak 10 responden (20.0%).
distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan Hasil penelitian Binarti D. dengan
uji statistik Chi Square dengan taraf signifikan judul Hubungan Kecemasan dengan Gangguan
α 0,05. Hasil uji statistik diperoleh nilai Kualitas Tidur Pada Pasien Pre Operasi
p=0,000 yang berarti p<α (0,05) dan dapat Appendicitis Di RSUD Prof. Dr. Soekandar
disimpulkan bahwa ada hubungan antara Mojosari Kabupaten Mojokerto. Jenis
Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur penelitian ini adalah penelitian survey analitik
Pada Pasien Preoperasi di ruang Angsoka dengan pendekatan cross sectional. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji Operatif dengan teratur dan 0 responden
statistik non parametrik Chi Square pada dengan Kualitas Tidur Pasien Pre Operatif
tingkat kemaknaan α = 0,05 didapat nilai pvalue dengan tidak teratur, Kecemasan dengan gejala
= 0,009 karena nilai pvalue< 0,05 maka H0 ringan sebanyak 23 responden (57.5%)dengan
ditolak, yang artinya terdapat hubungan Kualitas Tidur Pasien Pre Operatif dengan
signifikan antara kecemasan dengan gangguan teratur dan 4 responden (40.0%) dengan
Kualitas tidur pada pasien pre operasi fraktur Kualitas Tidur Pasien Pre Operatif dengan
femur di RSUD Prof. Dr. Soekandar tidak teratur, Kecemasan dengan gejala sedang
Mojokerto (Binarti, D, 2015). sebanyak 12 responden (30.0%)dengan
Tidur merupakan kebutuhan mental Kualitas Tidur Pasien Pre Operatif dengan
dan juga kebutuhan fisik bagi manusia, karena teratur dan 3 responden (30.0%) dengan
pada saat tidur akan memberikan kesempatan Kualitas Tidur Pasien Pre Operatif dengan
bagi otot untuk beristirahat. Tidur juga tidak teratur, Kecemasan dengan gejala berat
merupakan waktu saat segala pengalaman sebanyak 0 responden dengan Kualitas Tidur
yang dirasakan oleh manusia setiap harinya Pasien Pre Operatif dengan teratur dan 2
diproses dan diintegrasikan oleh pikiran.Hal responden (20.0%) dengan Kualitas Tidur
ini benar-benar sangat berpengaruh pada bayi Pasien Pre Operatif dengan tidak teratur dan
dan anak, namun segala sesuatunya tergantung dengan kecemasan berat sekali sebanyak 0
pada seberapa nyenyak mereka tidur responden (0%)dengan Kualitas Tidur Pasien
(Arikunto, S. 2012). Pre Operatif dengan teratur dan 1 responden
Potter & Perry mendefinisikan tidur (10%) dengan Kualitas Tidur Pasien Pre
merupakan suatu keadaan berulang-ulang, Operatif dengan tidak teratur.
perubahan status kesadaran yang terjadi Dari uji Chi-Square didapatkan nilai p
selama periode tertentu.Tidur yang cukup = 0,008< 0,05 yang berarti Ada Hubungan
dapat memulihkan tenaga.Tidur dapat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada
memberikan waktu untuk perbaikan dan Pasien Preoperasi Di Rumah Sakit Umum
penyembuhan sistem tubuh untuk periode Sundari Medan .Hasil analisis ini memenuhi
keterjagaan berikutnya. kriteria persyaratan hipotesis ada hubungan,
Menurut peneliti Setiap orang sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada
memiliki siklus bangun tidur yang sudah biasa Hubungan TingkatKecemasan Dengan
dilakukan menentukan kapan waktu yang tepat Kualitas Tidur Pada Pasien Preoperasi Di
untuk tidur.Waktu tersebut dapat didukung Rumah Sakit Umum Sundari Medan .
oleh cahaya lampu atau matahari di siang hari, Penelitian yang dilakukan Andika B.
kebiasaan waktu makan dan aktivitas yang dengan judul Hubungan Tingkat Kecemasan
dilakukan seperti biasanya dalam waktu Klien Preoperasi Dengan Kualitas Tidur di
tertentu setiap harinya. Ruang Kenanga Rumah Sakit Pelni
Seseorang yang mempunyai Kualitas Jakarta.Jenis penelitian ini adalah penelitian
tidur-bangun yang teratur lebih menunjukan deskriftif analitik dengan pendekatan cross
tidur yang berkualitas dan performa yang lebih sectional.
baik daripada orang yang mempunyai Kualitas Hasil penelitian ini menunjukkan
tidur- bangun yang berubah-ubah. Kualitas bahwa Hubungan Tingkat Kecemasan Klien
tidur yang diubah-ubah dan apabika individu Preoperasi dengan Gangguan Kualitas Tidur
belum beradaptasi dengan perubahan tersebut Di Ruang Kenanga RS Pelni Jakarta, 14
maka akan mengakibatkan gangguan Kualitas responden (46,7%) tidak cemas dalam
tidur. menghadapi operasi sedangkan 16 responden
(53,3%) cemas menghadapi operasi, dan 17
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan responden (56,7%) tidak mengalami gangguan
Kualitas Tidur Pada Pasien Pre Operasi Di tidur sedangkan 13 responden (43,3%)
Rumah Sakit Umum Sundari Medan . mengalami gangguan tidur. Maka dapat
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan terdapat hubungan yang
menunjukkan bahwa dari 50 responden bahwa bermakna antara kecemasan klien pre operasi
yang yang memiliki Kecemasan dengan tidak dengan Kualitas tidur di Ruang Kenanga
ada gejala sebanyak 5 responden Rumah SakitPelni Jakarta Tahun 2010
(12.5%)dengan Kualitas Tidur Pasien Pre (Andika, B, 2014).
Kecemasan adalah emosi yang tidak preoperatif berada pada umur <30 tahun
menyenangkan, yang ditandai dengan sebanyak 1 (2.0%).
kekhawatiran, keprihatinan, rasa takut yang 2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
kadang kita alami, dalam tingkat yang mayoritas kecemasan dengan gejala
berbeda-beda.Cemas sangat berkaitan dengan ringan sebanyak 27 responden (64.0%)
perasaan yang sangat tidak enak, khawatir, dan minoritas kecemasan pasien
cemas, gelisah, tidak pasti dan tidak berdaya preoperatif berada dengan gejala berat
yang disertai satu atau lebih gejala (Potter, dan berat sekali sebanyak 1 responden
P.A., & Perry, A.G. 2009). (2.0%).
Fisiologi tidur merupakan pengaturan 3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
kegiatan tidur yang melibatkan mekanisme mayoritas Kualitas Tidur pasien
serebral secara bergantian dengan periode preoperatif berada pada Kualitas tidur
yang lebih lama, agar mengaktifkan pusat otak yang teratur sebanyak 40 responden
untuk tidur dan terjaga (Potter & Perry, 2010).
(80.0%) dan minoritas pola tidur pasien
Tidur diatur oleh tiga proses, yaitu;
preoperatif berada pada pola tidur dengan
mekanisme, hemeostasis, irama sirkandian dan
tidak teratur sebanyak 10 responden
irama ultradian.Kualitas tidur adalah kepuasan
(20.0%).
seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang
4. Berdasarkan hasil uji Chi-Square
tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah,
didapatkan nilai p = 0,008< 0,05 yang
mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis,
berarti Ada Hubungan Tingkat
kehitaman di sekitar mata, kelopak mata
Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada
bengkak, konjungtiva merah, mata perih,
Pasien Preoperasi di Rumah Sakit Umum
perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan
Sundari Medan.
sering menguap atau mengantuk.
Menurut peneliti bahwa tindakan
pembedahan akan menimbulkan ketakutan dan SARAN
1. Bagi Perpustakaan
kecemasan pada pasien walaupun respon
Hasil penelitian ini disarankan dapat
individu terhadap tindakan tersebut berbeda -
menjadi bahan sumber referensi
beda. Beberapa pasien menyatakan takut dan
diperpustakan Akademi Keperawatan
menolak dilakukan tindakan pembedahan,
Helvetia dan menambah pengetahuan
tetapi klien mengatakan tidak tahu yang
yang berkaitan dengan Hubungan Tingkat
menjadi penyebabnya, namun ada juga
Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada
beberapa pasien yang menyatakan
Pasien Preoperasi.
ketakutannya dengan jelas dan spesifik. Segala
2. Bagi Akademi Keperawatan Helvetia
bentuk prosedur pembedahan selalu dilalui
Hasil penelitian ini disarankan Sebagai
dengan reaksi emosional klien baik
aplikasi ilmu peneliti yang telah
tersembunyi atau jelas, normal dan
didapatkan selama perkuliahan di
abnormal.Kecemasan sangat mempengaruhi
Akademi Keperawatan Helvetia dan
fungsi tubuh pada tindakan operasi, oleh
untuk menambahkan pengetahuan lebih
karena itu perawat perlu mengidentifikasi
lanjut tentang HubunganTingkat
kecemasan yang dialami pasien. Kecemasan
Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada
dan reaksi ini bisa didasarkan pada banyak
Pasien Preoperasi.
faktor yang meliputi ketidaknyamanan dan
3. Bagi Peneliti
perubahan-perubahan yang diantisipasi baik
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai
fisik, finansial, psikologi, spiritual, sosial dan
dasar pelayanan untuk meningkatkan
akhir dari pembedahan tersebut.
pelayanan kesehatan secara merata
kepada pasien sehingga ketercapaian
KESIMPULAN
kualitas layanan lebih optimal sehingga
Dari hasil penelitian yang dilakukan
pasien bisa mengendalikan diri dalam
peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut :
memenuhi kebutuhan akan Kualitas Tidur
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
yang baik.
mayoritas umur pasien preoperatif berada
pada umur 30 - 35 tahun sebanyak 38
(76.0%) dan minoritas umur pasien