You are on page 1of 8

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805

Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701

PENGEMBANGAN MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN


KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SMA/MA

Triana Asih

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro


E-mail: asih.triana@yahoo.com

Abstract: Science learning in senior high school was designed with the goal of achieving
the competencies of graduates that includes aspects of attitudes, skills, and knowledge
competency. Skill aspect refers to the Scientific Approach. Skills such as observing the
process are observing, trying, processing, serving, and reasoning. All of these skills,
leading to the aspects that exist within SPS. Learning needs analysis conducted by
researchers at the SMA/ MA class XI IPA that is in the Purbolinggo district of East
Lampung SPS shows a lack of provision in the learning process. Supposedly, learning
based on SPS is further enhanced, the researchers created a learning guide model based
on SPS. The objectives of the reasearch: 1) produce a learning guide model based on SPS
class XI, 2) improve outcomes (process) and output (learning cutcomes) biology learning
class XI. Type of the research is Research and Development (R&D). The research was
conducted in SMA N 1 Purbolinggo in class XI Science. Procedures R&D is adapted from
Borg and Gall consisting of five steps: 1) literature review and the results of relevant
research, 2) Design and carry out preliminary study, 3) the development/conceptualization
models, 4) test the model through experimentation, 5) revision of the model. conclusion; 1)
learning guide SPS models has been validated by the user and learning experts, instrument
validation, model validation, and it is suitable.

Kata Kunci: Model Panduan Pembelajaran, Keterampilan Proses Sains (KPS),


Biologi Kelas XI

Keberhasilan suatu pendekatan studi awal Asih (2012)


yang digunakan dalam pembelajaran, mengungkapkan bahwa guru-guru
salah satu kuncinya adalah sekolah menengah belum memahami
keberhasilan guru dalam menyajikan hakikat pengembangan KPS dan belum
materi pelajaran yang dapat melakukannya.
memfasilitasi siswanya untuk mencapai Peneliti kemudian melakukan
kompetensi yang diharapkaan. Menurut analisis kebutuhan pembelajaran pada
kurikulum 2013, pembelajaran sains di sekolah-sekolah SMA/MA yang ada di
SMA dirancang dengan tujuan kecamatan Purbolinggo Lampung
pencapaian kompetensi lulusan dengan Timur. Analisis kebutuhan yang
meningkatkan dan menyeimbangkan dilakukan di sekolah negeri diwakili
soft skills dan hard skills yang meliputi oleh SMA N 1 Purbolinggo, dan pada
aspek kompetensi sikap, keterampilan sekolah swasta diwakili oleh MA
dan pengetahuan. Aspek keterampilan Muhammadiyah 1 Purbolinggo, dan
yang dilakukan mengacu pada didapati hasil analisis pada tabel 1.
pendekatan sains (Scientific Approach) Berdasarkan data di atas,
seperti keterampilan mengamati, menunjukan bahwa kurangnya
menanya, mencoba, mengolah, pemberian KPS pada proses
menyaji, dan menalar, semua proses pembelajaran. Salah satu penyebab
tersebut mengarah pada aspek-aspek masalah ini karena tidak adanya
yang ada dalam KPS. Namun, dalam keyakinan dan pemahaman yang benar

30
TRIANA ASIH –MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN…

pada guru, bahwa hasil yang baik mengkoordinasikan kegiatan belajar


hanya bisa diperoleh dari proses yang siswa. Fokus proses pembelajaran
baik juga. Ketidakserasian antara diarahkan pada pengembangan
tuntutan kurikulum dan penilaian keterampilan siswa dalam memproses
diduga menjadi penyebab utama pengetahuan, menemukan dan
kekurangbergariahan guru dalam mengembangkan sendiri fakta, konsep,
mengembangkan KPS di Indonesia dan nilai-nilai yang diperlukan. Siswa
(Rustaman, 2005). Kondisi ini bisa diberi kesempatan untuk langsung
menjadi kendala pada implementasi terlibat dalam aktivitas dan pengalaman
kurikulum 2013 yang sangat kental ilmiah seperti apa yang dilakukan
dengan pendekatan sains (Scientific ilmuan. Di dalam model ini juga
Approach) yang mengarah pada aspek- tercakup penemuan makna (meanings),
aspek KPS. organisasi, dan struktur dari idea tau
Model pembelajaran yang gagasan, sehingga secara bertahap
dibutuhkan adalah yang mampu siswa belajar bagaimana
menghasilkan kemampuan untuk mengorganisasikan dan melakukan
belajar, bukan saja diperoleh sejumlah penelitian. Model pembelajaran
pengetahuan, keterampilan dan sikap berbasis keterampilan proses sains
saja, tetapi yang lebih penting adalah berpotensi membangun kompetensi
bagaimana pembelajaran keterampilan dasar hidup siswa melalui
proses sains diharapkan dapat menjadi pengembangan keterampilan proses
alternatif (Joice & Weil, 1996). Model sains, sikap ilmiah, dan proses
ini menekankan pada proses pencarian konstruksi pengetahuan secara
pengetahuan dari pada transfer proses bertahap.
pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan

Tabel 1: Analisis Kebutuhan Pelaksanaan pembelajaran berbasis KPS


Pelaksanaan pembelajaran berbasis KPS
Nama Sekolah Sering Jarang (≤ 2 Tdak
kali) pernah
SMA N 1 Purbolinggo 16,44% 48,11% 35,45%
MA Muhammadiyah 1
13,33% 36,67% 50%
Purbolinggo

Tujuan penelitian dan kepada peserta didik dengan uji coba


pengembangan ini antara lain: 1) baik eksperimen maupun non
menghasilkan model panduan eksperimen, dan dapat di gunakan
pembelajaran berbasis KPS biologi untuk membantu guru-guru SMA/MA
kelas XI, 2) meningkatkan outcome menguasai keterampilan proses serta
(proses) dan output (hasil belajar) mengimplementasikan keterampilan
pembelajaran biologi kelas XI. Produk proses dalam suatu kegiatan
hasil penelitian dan pengembangan ini pembelajaran Biologi.
menyajikan keterampilan proses dasar
maupun terpadu yang dapat dilatihkan

BIOEDUKASI VOL 6. NO 1. MEI 2015 31


TRIANA ASIH –MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN…

METODE Instrumen pengumpulan data


Jenis penelitian ini adalah dan teknik analisis data dalam
Research and Development (R&D). penelitian ini menggunakan beberapa
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 instrumen seperti analisis kebutuhan,
Purbolinggo pada kelas XI IPA. validasi ahli, validasi model, observasi,
Prosedur R&D ini diadaptasi dari Borg dan tes yang terdapat pada Tabel 2.
and Gall yang terdiri dari lima langkah
seperti pada gambar 1.

LANGKAH I: LANGKAH II: LANGKAH III: LANGKAH IV LANGKAH V

Studi Pustaka Merancang dan Pengembangan/ Uji Model


dan Hasil-hasil Melaksanakan Konseptualisasi Revisi
melalui
Penelitian Penelitian Model Model
yang relevan Pendahuluan
Eksperimen

DESKRIPSI: PROTOTYPE MODEL:

1. Keterampilan proses MODEL PANDUAN 1. MODEL PANDUAN


sains siswa. PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
2. Keterampilan proses BERBASIS KPS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES
sains guru. SAINS (dalam bentuk buku panduan).
3. Model panduan 2. Deskripsi tentang Keefektifan dan
KPS di SMA saat ini. feasibilitas Model dalam mengembangkan
keterampilan proses sains siswa

Gambar 1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan KPS, Diadaptasi dari Brog &
Gall (1989:571)

Tabel 2. Instrumen Pengumpulan data dan Teknik Analisis Data

Instrumen
Teknik Analisis Data
Pengumpulan
Jumlah KPS yang terceklis
Analisis Presentase KPS = x 100%
Kebutuhan Jumlah Siswa x Jumlah Indikator

Jumlah Skor yang diperoleh


Validasi Ahli Presentase Penskoran Ahli = x 100%
5 x 30

Melalui Eksperimen Matching Pretest-Postest Control Group. Diuji


perbedaan secara statistik antara A dan B menggunakan Uji-t, data yang
Validasi dianalisis berupa data gain.
Model (Skor pos-tes – Skor pre-tes)
Normalisasi Gain=
(Skor Maksimum – Skor pre-tes

Observasi Skala Rating, diuji melalui Validitas dan Reliabilitas

Soal Pilihan Ganda , diuji (indeks kesukaran, daya beda, kekuatan option
Tes validitas, reliabilitas)

BIOEDUKASI VOL 6. NO 1. MEI 2015 32


TRIANA ASIH –MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN…

Tabel 3. Hasil Penilaian Pengguna dan Ahli terhadap Model Panduan


No. Penilai Kategori
1 Guru 1 : Nurhayati, S.Pd. Sangat Baik (82%)
2 Guru 2 : Risma Diana, S.Pd. Baik (76%)
3 Ahli : Dr. Hening Widowati, M.Si. Sangat baik (97%)
Ket.: *berdasarkan kategori tingkat kelayakan buku pelajaran menurut ahli
dan pengguna

HASIL instrument KPS agar lebih


Hasil produk pada penelitian dan dispesifikasikan ke dalam masing-
pengembangan ini meliputi tiga pokok masing macam-macam KPS; (2) materi
data hasil yaitu hasil identifikasi uji coba langsung dicantumkan ke
penilaian model panduan KPS oleh dalam model panduan pembelajaran
guru dan ahli pembelajaran, hasil KPS; (3) pembagian alokasi waktu
analisis instrument KPS, dan hasil pembelajaran pada RPP, harus benar-
penerapan model. benar disesuaikan untuk pembagian
1. Hasil Identifikasi Penilaian Model beberapa jenis KPS yang di uji coba
Panduan KPS oleh Guru dan Ahli pada tiap pertemuan.
Berdasarkan target pencapaian
kelayakan untuk model panduan KPS, 2. Hasil Analisis Instrumen KPS
ketiganya telah memenuhi target Setelah melaksanakan uji coba
pencapaian kelayakan untuk validasi instrumen, maka dilakukan analisis
ahli (expert) yaitu minimal baik. data berupa validasi dan reliabilitas
Diperoleh tiga saran penting dari dengan hasil analisis pada Gambar 2.
penilaian tersebut: (1) penilaian

1
0,8
0,6
Nilai 0,4 r-butir (semua valid)
Validitas
0,2 r-tabel (0,361)
0
A B C D
E F G KPS
H I J K
Gambar 2. Hasil Analisis Validitas melalui Korelasi r-Product momen

Ket:
A : Mengamati G : Menngidentifikasi variabel
B : Mengklasifkasikan H : Mendefinisikan variabel secara operasional
C : Mengukur I : Menyimpulkan
D : Memprediksi J : Mengkomunikasikan
E : Hipotesis K : Eksperimen
F : Interpretasi Data

BIOEDUKASI VOL 6. NO 1. MEI 2015 33


TRIANA ASIH –MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN…

0,8

0,6 Relibialitas KPS


Nilai
Reliabilitas 0,4
0,2 Batas minimal
0 reliabilitas
(0.400)
ABCD EFGHI
JK KPS

Gambar 3. Hasil Analisis Reliabilitas melalui Teknik Alfa Cronbach


Ket:
A : Mengamati G : Menngidentifikasi variabel
B : Mengklasifkasikan H : Mendefinisikan variabel secara operasional
C : Mengukur I : Menyimpulkan
D : Memprediksi J : Mengkomunikasikan
E : Hipotesis K : Eksperimen
F : Interpretasi Data

Berdasarkan Gambar 2 hasil nilai (0,51), termasuk kriteria


analis dengan menggunakan rumus reliabilitas cukup.
Korelasi Product Momen Pearson, Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh hasil rhitung terkecil= 0,472 , dengan rumus Alpha Cronbah
rhitung terbesar = 0,859 dengan rtabel = diperoleh hasil sebesar rJK = (0,61),
Berdasarkan kriteria reliabelitas bahwa
0,361, berdasarkan data tersebut dapat
nilai (0,61), termasuk kriteria
dibandingkan bahwa rhitung > rtabel reliabilitas tinggi.
berarti instrumen butir yang diuji 3. Hasil Uji Perbandingan Model
semuanya dinyatakan valid. Analisis Panduan KPS
data selanjutnya berupa uji reliabilitas Hasil belajar yang dibandingkan
melalui teknik Alpha Cronbach. Hasil merupakan skor perolehan (gain) siswa
analisis melalui teknik Alpha Cronbach berdasarkan selisish dari pos-tes dan
dapat dilihat pada Gambar 3. pre-tes yang telah dinormalisasi (gain
Berdasarkan hasil perhitungan normalize). Pengujian dilakukan pada
dengan rumus Alpha Cronbach kelompok subjek penelitian yang
diperoleh hasil sebesar rABCD = (0,63), secara teoritis dikategorikan setara dan
Berdasarkan kriteria reliabilitas bahwa homogen.
nilai (0,63), termasuk kriteria Hasil analisis dan interpretasi
reliabilitas tinggi. data hasil pembelajaran menggunakan
Berdasarkan hasil perhitungan model panduan KPS pada pokok
dengan rumus Alpha Cronbach bahasan transport pada membran
diperoleh hasil sebesar rEFGHI = (0,51), seperti terlihat pada Tabel 4 dan 5.
Berdasarkan kriteria reliabilitas bahwa

BIOEDUKASI VOL 6. NO 1. MEI 2015 34


TRIANA ASIH –MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN…

Tabel 4. Rata-rata Masing-masing Kelompok

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean


Hasil A 30 .7222 .20781 .03794
Test B 30 .5716 .33867 .06183

Tabel 5. Hasil Independent Sample T-test


Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. t Df
tailed) Difference Difference
y Equal variances
3.570 .064* 2.076** 58 .042** .15061 .07255
assumed
Equal variances
2.076 48.126 .043 .15061 .07255
not assumed
Ket ** signifikan pada α = 0,05

Berdasarkan Tabel 4 terlihat rata-rata hasil belajar biologi siswa


jumlah data baik dari kelompok melalui proses pembelajaran
variabel perlakuan (treat) maupun dari konvesional.
kelompok variabel non perlakuan
adalah sama, yaitu masing-masing 30 PEMBAHASAN
siswa. Rata-rata (mean) kelompok Berdasarkan hasil uji
pelakuan adalah 0,72 (peningkatan perbandiangan model panduan KPS,
tinggi) dan data kelompok non diketahui ada perbedaan rata-rata hasil
perlakuan 0,57 (peningkatan sedang). belajar berbasis KPS dengan rata-rata
Data yang dianalisi merupakan data hasil belajar biologi tanpa proses
gain yang telah dinormalisasi (N-gain). pembelajaran berbasis KPS. Hal
Berdasarkan analisis uji tersebut dikarenakan, model panduan
kesamaan dua rata-rata tabel 5 KPS menekankan bagaimana siswa
didapatkan nilai t hitung > t tabel belajar dan mengelolah perolehannya
(2,076 > 1,70), maka Ho ditolak. sehingga mudah dipahami dan
Kesimpulan ada perbedaan rata-rata digunakan dalam kehidupan di
hasil belajar berbasis KPS dengan rata- masyarakat. Dalam proses
rata hasil belajar biologi tanpa proses pembelajaran, siswa dapat memperoleh
pembelajaran berbasis KPS. Sedangkan pengalaman dan pengetahuan sendiri,
analisis uji perbedaan dua rata-rata penyelidikan ilmiah melatih
tabel 5 didapatkan nilai t hitung > t kemampuan intelektualnya (Subagio,
tabel (2,076 > 1,70), maka Ho ditolak. Wiyanto, dan Marwoto : 2009). Hal
Kesimpulan rata-rata hasil belajar tersebut didukung oleh penelitian
biologi siswa melalui proses Haryono (2006), Subagio (2009),
pembelajaran berbasis KPS lebih dari Cholvistaria (2012) dan Yuniastuti

BIOEDUKASI VOL 6. NO 1. MEI 2015 35


TRIANA ASIH –MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN…

(2013) bahwa, pembelajaran dengan bahwa; ada perbedaan rata-rata


menggunakan KPS berdampak pada hasil belajar berbasis KPS dengan
kenaikan ketuntasan hasil belajar rata-rata hasil belajar biologi tanpa
siswa. proses pembelajaran berbasis KPS.
Model panduan pembelajaran Hasil belajar biologi siswa melalui
KPS ini juga dirancang dengan proses belajar menggunakan
menekankan interaksi siswa terhadap model panduan pembelajaran KPS
lingkungannya, Melalui pengamatan lebih dari rata-rata hasil belajar
siswa sendiri, siswa dapat menemukan biologi siswa melalui proses
jawaban atas permasalahan yang pembelajaran konvesional.
diperolehnya. Menurut Piaget Saran
(Karwono, 2012) menemukan bahwa 1. Guru agar dapat menggunakan
perkembangan kognitif sebagian besar model pembelajaran KPS,
bergantung pada seberapa jauh anak menguasai berbagai keterampilan
akan aktif beinteraksi dengan proses, merancang skenario
lingkungannya. Di dalam kelas, siswa pembelajaran, dan dapat membuat
menemukan sendiri pengetahuan LKS yang menyajikan
tersebut melalui interaksi inkuiri atau pembelajaran menggunakan KPS.
penemuan, karena pembelajaran 2. Siswa agar lebih memahami
biologi yang baik ialah pembelajaran macam-macam KPS, dan
yang dilandaskan pada prinsip membantu mengimplementasikan
keterampilan proses, dimana siswa keterampilan proses dalam proses
menemukan dan mengembangkan pembelajaran.
sendiri fakta dan konsepnya. Hal 3. Sekolah, agar memdukung dan
tersebut didukung oleh penelitian melengkapi fasilitas pembelajaran
Jehdoloh (2012), Asih (2012), dan yang mendukung proses
Yuniastuti (2012) bahwa, melalui pembelajaran khususnya
penemuan-penemuan yang dilakukan implementasi pada aspek
sendiri oleh siswa, maka KPS siswa keterampilan proses.
dapat lebih ditingkatkan. Maka, untuk Pengembangan proses model
membekali guru-guru sebelum proses panduan pembelajaran tergantung pada
pembelajaran, model panduan kemauan, kemampuan pelaksana, serta
pembelajaran KPS ini dapat menjadi kondisi pada tingkat satuan pendidikan.
alternatif untuk mengembangkan aspek
psikomotorik pada pembelajaran
biologi. DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Kesimpulan _______. 2009. Prosedur Penelitian.
1. Model panduan pembelajaran KPS Jakarta: Rineka Cipta
yang dihasilkan telah divalidasi
oleh pengguna dan ahli Asih, Triana. 2012. Pengembangan
pembelajaran, validasi instrumen, Keterampilan Proses Sains Siswa
validasi model, dan layak Menggunakan Metode Inkuiri
digunakan. Terbimbing Berbasis Portofolio
2. Uji coba produk melalui Siswa Kelas X4 SMA Negeri 1
Independent t-test menunjukan Purbolinggo Semester Ganjil

BIOEDUKASI VOL 6. NO 1. MEI 2015 36


TRIANA ASIH –MODEL PANDUAN PEMBELAJARAN…

Tahun Pelajaran 2011/2012. Rustaman, Nuryani. 2005. Strategi


Bioedukasi Jurnal Pendidikan Belajar Mengajar Biologi
Biologi FKIP UM Metro. Malang: UM Press.
Volume 3 Nomor 1 Mei 2012. Subagyo, Y., Wiyanto, dan Marwoto,
Metro: UM Metro. P. 2009. Pembelajaran dengan
Borg, W.R. & Gall, M.D (1989). Pendekatan Keterampilan Proses
Educational Research, Longman, Sains untuk Meningkatkan
New York London. Penguasaan Konsep Suhu dan
Pemuaian. Jurnal Pendidikan
Cholvistaria, Mia. Penerapan
Fisika Indonesia. Volume 5
Pembelajaran Berbasis
Nomor, Mei 2009. Semarang.
Lingkungan dalam upaya
UNNES.
Meningkatkan Keterampilan
Proses Sains Siswa SMA Metro. Yuniastuti, Euis. 2013. Peningkatan
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Keterampilan Proses, Motivasi,
Biologi FKIP UM Metro. dan Hasil Belajar Biologi dengan
Volume 3 Nomor 1 Mei 2012. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Metro: UM Metro. Terbimbing pada Siswa Kelas
VII SMP Kartika V-1
Haryono. 2006. Model Pembelajaran
Balikpapan. Jurnal Penelitian
Berbasis Peningkatan
Pendidikan. Volume 14 Nomor
Keterampilan Proses Sains.
1, April 2013. Samarinda.
Jurnal Pendidikan Dasar.
Pascasarjana Univ. Mulawarman.
Volume 7 Nomor 1, 2006.
Semarang: UNNES.
Jehdoloh, Rohaning. dan Portjanatanti,
Nathavit. 2012. Effects of
Inquiry-Base Learning on
Science Chievment, Science
Process Skills and Attitude
Towards Science Student in
Multicultural Society. Thaksin
University Library Journal.
Volume 1, Juli 2012. Thaksin,
Thailand. University Thaksin.
Joice, Bruce. and Marsha, Weil. 1996.
Model of Teaching. Boston:
Allyn and Bacon
Karwono. dan Mularsih, Heni. 2012.
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Pers.
Rezba, Richard J. 2012. Science
Process Skills. Virginia:
Kendall/hunt Publishing
Company.

BIOEDUKASI VOL 6. NO 1. MEI 2015 37

You might also like