CASE STUDY

SAFETY MATURITY LEVEL

ASSESSMENT TINGKAT KEMATANGAN BUDAYA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1
 1 2

LATAR BELAKANG - TUJUAN

Melaksanakan pemetaan Memberikan evaluasi &
untuk mengetahui rekomendasi kepada
berapa tingkat perusahaan terkait
kematangan budaya K3 continous improvement
di unit pembangkit yang terhadap budaya
dikelola oleh PT X keselamatan.

2
 PEMDOELAN INSTRUMEN ASSESSMENT
10 COMMITMENT LEADERSHIP 10
ENGAGEMENT AND
9 RESPONSIBILITY
INVOLVEMENT
7

12 RISK COMPETENCE 12
INFORMATION AND ORGANIZATIONAL
10 COMMUNICATION LEARNING
10

Source : Hasil FGD Kamis, 3 Mei 2018

Psychological Aspects [26] Behavioral Aspects [34] Situational Aspects [20]

LK3, Tim Budaya, SDM, dan ITS

‘How people feel’
Can be described as the
‘Safety Climate’ of the
organization, which is
concerned with individual
and group values,
attitudes and perceptions
‘What the
organization has’
‘What people do’
Policies, procedures,
Safety-related actions
regulation, organizational
and behaviors
structures, and the
management systems
3

Metode Triangulasi
Triangulasi adalah pendekatan
analisa data yang mensitesa
data dari berbagai sumber.
Triangulasi mencari dengan
cepat pengujian data yang
sudah ada dalam memperkuat
tafsir/ pemahaman peneliti
yang berbasis pada bukti yang
telah tersedia (Institute of
Global Tech).
MEKANISME ASSESSMENT
The aim of triangulation is not
Triangulasi menyatukan
to determine the truth about
informasi dari penelitian
same social phenomenon,
kuantitatif (kuesioner) dan
rather than to increase one’s
kualitatif (interview dan site
understanding of what ever is
visit).
being investigated (Susan
-Institute of Global Tech-
Stainback).
Triangulation is qualitative
cross validation. It assess the
sufficiency of the data
according to the convergence
of multiple data source or
multiple data collection
procecedures (Wiliam
Wiersma).
4
 MEKANISME ASSESSMENT
> Supervisor ::: < Supervisor ::: Expert

Metode Triangulasi #1. Triangulasi Sumber

#2. Triangulasi Metode #3. Triangulasi Peneliti

Online-paper based questionaire ::: Tim SDM HO ::: expert judgement

interview ::: site visit terhadap kuesioner

5
 SKALA ASSESSMENT
Based on Filho et al ,2010
Based on Anglo American Plc maturity model, 2010

Accept that Prevent a similar Prevent incidents Improve the Way we do

incidents incident before Systems business
happen they occur

Pathological Reactive Bureaucratic Proactive Generative

6
HASIL ASSESMENT : #data kuantitatif

7
UJI VALIDITAS
 Validity test is performed to estimate the extent to which variance in the measure reflects the variance
in the underlying construct (Rosenthal & Westen, 2003).
 Pengukuran uji validitas menggunakan metofe bivariate correlation pada software SPSS (Pearson
Correlation)
 Parameter yang digunakan adalah nilai r (r-table) dan nilai alpha.
Parameter Keterangan
r-hitung ≥ r-tabel valid
Nilai signifikansi ≤  valid

HASIL UJI VALIDITAS

R hitung 0,531 R tabel 0,336 Valid
Nilai signifkansi 0,029  0,05 Valid

8
 HASIL ASSESSMENT
UJI RELIABILITAS
 The reliability test is conducted to see whether the questionnaire has similar result when it is
used on repeated trials (Carmines & Zeller, 1979).
 Pengukuran uji reliabilitas menggunakan pendekatan nilai Cronbach’s Alpha pada software SPSS
pada kuesioner.
 Hasil uji reliabilitas dari kuesioner dibandingkan dengan nilai acceptable alpha yang pada
umumnya bernilai diantara 0,65 hingga 0,80 semakin tinggi semakin baik (Goforth, 2015).

HASIL UJI RELIABILITAS

Common Cronbach’s
Result
Value Alpha
High
0,65 – 0,80 0,966
Reliability
9
HASIL ASSESSMENT
10
PT X
 HASIL ASSESSMENT
SPIDER CHART HASIL ASSESSMENT TINGKAT KEMATANGAN
BUDAYA K3 PT X

11
SPIDER CHART HASIL ASSESSMENT TINGKAT KEMATANGAN
BUDAYA K3 PT X

12
 HASIL ASSESSMENT
PT X

Item Nilai
TFN 1 2,22 Berdasarkan luas area pada gambar Triangular Fuzzy Number
diatas, tingkat kematangan budaya K3 PT X lebih condong pada
TFN 2 3,12 level bureaucratic, dimana luas area berwarna kuning lebih
TFN 3 3,96 besar daripada luas area berwarna hijau.
COA 3,10 Hasil tingkat kematangan budaya K3 PT X memiliki membership
TFN : Triangular Fuzzy Number degree sebesar 90% pada level bureaucratic dan 10% pada level
proactive.
COA : Centre of Area
13
HASIL ASSESMENT : #data kualitatif

14
 TRIANGULASI HASIL ASSESSMENT
P

Rekapitulasi Score
16
PT X

C L R RI EI IC CO OL P B S
11 10 4 9 5 4 10 15 5 5 11
RECOMMENDATION : #action plan

16
 RECOMMENDATION
#9 Update risk RI ACTION PLAN

#8 Peningkatan
OL

kompetensi CO
teknis & safety
PHASE 3 : REINFORCING CHANGE
Transformasi Budaya K3
Change Management :

#5 Plant walk- #6 Reward and Knowledge

down terjadwal L Punishment C #7 Teladan K3 L sharing OL
PHASE 2 : MANAGING THE CHANGE

#1 Komitmen
integrasi K3 C #3 Road map K3 C

#4 Orasi K3
#2 Benchmark OL intensif L Based on PROSCI INC :
The 3-Phase Process
17 PHASE 1 : PREPARING FOR CHANGE of Change Management
 ACTION PLAN PROPERTIES
CONTOH : Identitas khusus untuk tim pelaksana CONTOH : punishment dan edukasi bagi
Plant Walkdown pelanggar K3, khususnya pelanggaran merokok

18
 RECOMMENDATION
Kondisi hubungan antar perusahaan akan mempengaruhi pengelolaan manajemen K3 (1)

CONFLICT
PSMS

STABLE PROBLEM
Three different cooperation SITUATION INDUCING

COMPETITION
COOPERATION
situations can occur in an
industrial area. Hence, three
types of Safety Management
System development
approaches can be discerned,
depending on the will of the PROBLEM STABLE
plants to cooperate. SOLVING SITUATION

JSMS
ON GOOD TERMS CSMS

REMARK : PSMS = Plant Safety Management System ; JSMS = Joint Safety

Management System ; CSMS = Cluster Safety Management System
19
 RECOMMENDATION
Kondisi hubungan antar perusahaan akan mempengaruhi pengelolaan manajemen K3 (2)

If the will to cooperate does not exist between neighboring

Plant Safety plants, each plant draws up its own Individual Plant Safety
Management System Management System.

Joint Safety If the plants are willing to cooperate fully and exchange all
Management System possible information necessary to minimize chemical risks in
their area, a Joint Safety Management System can be drawn.

The third possibility is situated somewhere in-between in the

Cluster Safety cooperation-continuum. In this case, the adjacent power plants
Management System are willing to cooperate, but on a limited scale. In such a case, a
Cluster Safety Management System can be elaborated.
 RECOMMENDATION
Multi-Plant Safety Council (MPSC)
Multi Plant Safety Council
PLTU Bolok

Pengelolaan data di MPC

Data Lembaga/konsultan idependen

Bagian K3 dari masing-masing Data non-
confidential (tidak memihak) yang disepakati
plant yang ada di Bolok confidential
dari masing- oleh masing-masing plant di
(PLTU Bolok – IPP – Karadenis) dari masing-
masing Bolok
masing plant
plant

Memproses data dan
Informasi dari masing-
masing plant
Constructed based on :
- Reniers (2010)
- ISO 45001 : 2018 Occupational
Health and Safety Management
Systems
21

MPSC : Bagian K3 Gabungan
No. MPSC Main Agenda
1 Multi-plant safety team building
2 Multi-plant safety declaration
3 Multi-plant security check
Constructed based on :
- Reniers (2010)
- ISO 45001 : 2018 Occupational Health and Safety Management Systems
RECOMMENDATION
Agenda Properties
― Team MPSC terdiri atas manager/ supervisor/
penanggungjawab K3 di masing-masing unit
pembangkit.
― Pengawas MPSC terdiri atas top management
masing-masing unit pembangkit.
― Deklarasi safety dilakukan dengan melibatkan semua
elemen top management pada masing-masing unit
dan juga melibatkan pimpinan perusahaan alih daya.
― Memperkuat sinergi dan kedisiplinan security check
antara semua unit pembangkit pada pintu utama
masuk wilayah pembangkit.
― Point utama yang wajib ditegakkan adalah disiplin
pelanggaran merokok baik oleh karyawan maupun
oleh security yang bertugas.
22
 RECOMMENDATION
MPSC : Bagian K3 Gabungan

No. MPSC Main Agenda Agenda Properties

4 Multi-plant safety meeting
5 Multi-plant walkdown
― Rapat koordinasi rutin minimal 1 kali dalam 1 bulan
untuk membahas incident yang pernah terjadi pada
masing-masing unit pembangkit serta mencari langkah
mitigasi risikonya.
― Topik bahasan safety meeting yang lain adalah issue-
issues strategis K3 yang harus dikelola bersama.
― Melakukan kegiatan plant walkdown bersama dalam
lintas unit.
― Plantwalkdown juga dapat bertujuan untuk melakukan
sinergi pengecekan/ follow up atas incident yang pernah
disampaikan pada event safety meeting.

Constructed based on :
- Reniers (2010)
- ISO 45001 : 2018 Occupational Health and Safety Management Systems
23

MPSC : Lembaga/ Konsultan Independent
No. MPSC Main Agenda
1 Multi-plant hazard analysis
2 Multi-plant safety training
3 Multi-plant safety promotion
Constructed based on :
- Reniers (2010)
- ISO 45001 : 2018 Occupational Health and Safety Management Systems
RECOMMENDATION
Agenda Properties
― Melakukan kegiatan hazard analysis pada lokasi/ area
yang menjadi wilayah pengelolaan safety bersama.
― Merumuskan mitigasi dan melakukan pengawasan
terhadap upaya perbaikan.
― Melakukan training need analysis yang dibutuhkan
bersama oleh semua unit yang ada dalam power block.
― Mendefinisikan kegiatan promosi/ kampanye K3 yang
diperlukan oleh semua unit.
― Mengadakan event awarding bersama sebagai bagian
dari pembentukan atmosfer K3 yang lebih terkoordinasi
antar unit pembangkit.
― Mendampingi program penyiapan power block untuk
memenuhi kriteria Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
24
25