You are on page 1of 8

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN

DAN SIKAP REMAJA TENTANG RESIKO KEHAMILAN DI USIA


REMAJA DI SMA YAYASAN PENDIDIKAN SINGOSARI
DELITUA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

Rentawati Purba
DELI HUSADA Delitua
Jl.Besar No.77
Rentawatipurba2@gmail.com

ABSTRACT

Teen pregnancy is a pregnancy that applies to women aged 11-19 years. In the last few decades,
teenage pregnancy has become an important health issue not just among teenagers, but also in a
large number of developed and developing countries. However, teen pregnancy is not a new
phenomenon. This is because people in large regions of the world such as South Asia, Middle East
and North Africa follow the tradition of marriage at a young age from generation to generation
This study aims to determine the effectiveness of health education on knowledge and attitude of
pregnancy risk in adolescence at SMA Singosario Delitua . Type pre research eksperman with
design pre test and post test. The research was done by observation of pre-test and post test. The
sample of research is 53 people. Sampling is done proportionally with simple random sampling
technique.
Data analysis method using univariate and bivariate with t-test. The result of this research shows
that the knowledge before health education 1.57 after becoming 0.70, attitude before health
education 0,42 to 0,64 with p value 0,000 (<0,005), meaning effective health education to increase
knowledge and attitude value p value 0,013 <0.005), meaning less effective health education to
shape attitudes in adolescents in Singosari Delitua Senior High School
.It is expected that Singosari Delitua Senior High School provides sexuality education to its
students, thereby adolescent knowledge about the risks and dangers of pregnancy in adolescence
can be prevented as early as possible to reduce abortion rates, drop out rates, premature infants
and the death of young mothers.

Keywords: HIV/AIDS, Health Counseling, Knowledge, Attitude, Practice

PENDAHULUAN penduduk dunia. Pada tahun 2014


“Bagian terbesar dalam populasi menurut WHO, bahwa data
dinegara berkembang adalah remaja menunjukkan 900 juta remaja yang
yang merupakan bagian terpenting berumur 10-19 tahun. Sedangkan di
didalam suatu masyarakat. Dilihat dari Indonesia menurut Biro Pusat Statistik
aspek demografi remaja merupakan pada tahun 2015 sebanyak 22% yang
jumlah penduduk yang cukup besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu
dibandingkan dengan keseluruhan remaja laki-laki sebanyak 50,9% dan
selebihnya yaitu remaja perempuan Group).
sebanyak 49,1%” ( Haryanto, 2015) “Penyebab kematian yang terjadi
Menurut data yang diambil dari pada kalangan remaja yaitu kehamilan
WHO, “Kehamilan pada remaja berlaku dan komplikasi persalinan pada remaja
kepada wanita yang berusia tidak lain tersebut. Contohnya seperti aborsi, aborsi
yaitu pada usia 11-19 tahun dilihat dari sangat tidak aman karena dapat
beberapa tahun terakhir ini, masalah menyebabkan kematian ibu dan dapat
yang dialami oleh negara maju dan menjadikan masalah kesehatan yang akan
negara bekembang yaitu pada kalangan datang. Tetapi pada tahun 2000 terutama
remaja yang diakibatkan karena di Asia Tenggara terdapat dalam
kehamilan yang dialami pada masa penurunan dalam masalah kematian pada
remaja. Terdapatnya masalah dalam remaja yaitu dari 21 menjadi 9 per
kehamilan pada saat remaja bukanlah hal 100.000 perempuan. Jika pada usia muda
yang baru terjadi, karena beberapa remaja sudah hamil dapat beresiko
daerah mengikuti adat atau kebiasaan kepada ibu dan anak yang dikandung.
untuk menikah pada usia dini ataupun Apabila ibu berumur kurang dari 20 taun
usia muda yaitu pada daerah Asia mempunyai resiko 50% resiko lebih
Selatan, Timur Tengah dan Afrika Utara” tinggi untuk mati pada saat beberapa
(WHO, 2014). minggu pertama dan bayi yang
Menurut World Health dilahirkan biasanya memiliki berat badan
Organisation mengemukakan bahwa, bayi lahir rendah” (WHO, 2014).
“Pada tahun 2015 terjadi penurunan yang Dilihat dari Profil Kesehatan
sangat pesat pada tingkat kehamilan reja Sumatera Utara pada tahun 2012,
perempuan. Namun pada seluruh dunia “Angka kematian ibu terfokus pada
masih terjadi kehamilan dini sebanyak kejadian yang meninggal yang
11% pada umur remaja 15-19 tahun. diakibatkan oleh gangguan pada saat
Pada masalah tersebut sering terjadi pada hamil seperti proses penanganan saat
negara - negara yang mempunyai hamil, juga pada saat masa nifas wanita
penghasilan sedang sampai penghasilan tersebut. Mereka tidak pernah
rendah” (WHO,2015) menghitung secara baik lama kehamilan
Pada tahun 2014, World Health mereka per 100.000 kelahiran hidup”
Statistics menyatakan bahwa “Indonesia (Profil Kesehatan Sumatera Utara, 2002)
mempunyai angka kejadian paling tinggi Di Indonesia menurut Survey
kehamilan remaja pada usia 15 sampai Demiografi dan Kesehatan Indonesia
19 tahun dibandingkan dengan Malaysia pada tahun 2012, menunjukkan bahwa
dan Thailand yaitu 48 per 1.000 “Tinggi angka kematian ibu yaitu
perempuan di Indonesia” (World Bank sebanyak 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Namun pada tahun 2009, terjadi dengan mengunakan rumus Gaspertz”
sedikit penurunan yaitu menjadi 390 per (Vicent, 1991) yaitu :
100.000. pada tahun 2014”. Menurut N Z 2 P 1  P 
n=
Direktorat Kesehatan, “Ibu perdarahan N G 2  Z 2 P(1  P)
merupakan penyebab yang paling utama
yang menjadi penyebab terbesar
kematian ibu pada saat tahun 2010 Dengan perhitungan sebagai berikut:
114 1,96 2 0,5 1  0,5
sampai tahun 2013” (Kemenkes, 2014).
“Sangat besar resiko kesehatan
114 (0,5) 2  1,96 2 0,5(1  0,5)
yang dialami ibu yang hamil pada saat
(437,9) 0,5 0,5
usia muda. Latin America melakukan = = 52,1 ≈ 53
1,14  1,96 2 0,5(0,5)
penelitian yang menunjukkan bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
apabila seorang perempuan sebelum usia
Berdasarkan hasil penelitian yang
16 tahun sudah melahirkan,
telah dilakukan terhadap 53 responden,
kemungkinan besar akan mengakibatkan
didapatkan hasil sebagai berikut :
kematian wanita yang melahirkan diusia
Tabel 1. Karakteristik Responden
dibawah 20 tahun” (UNICEF, 2011).
Karakteristik Jumlah Persentase
Menurut BKKBN pada taun 2012, No
Mahasiswa (n) (%)
“Kompliasi yang sering bersangkutan
pada penyebab kematian ibu hamil yaitu 1 Umur

pengguguran kandungan atau yang a. 16 tahun 23 43,4

sering disebut dengan aborsi, pre b. 15 tahun 19 35,8

eklamsia dan pada saat melahirkan berat c. 17 tahun 11 20,8

badan bayi lahir rendah” (BKKBN, Total 53 100,0

2012). 2 Jenis kelamin

Tujuan yang dilakukan peneliti dalam a. Perempuan 31 41,5

penelitian ini adalah untuk mengetahui b. Laki-laki 22 58,5

Efektivitas Pendidikan Kesehatan terhadap Total 53 100,0

pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko 3 Agama

kehamilan di usia remaja di SMA Singosari a. Islam 26 49,1


Delitua tahun . b. Protestan 18 34,0

METODE c. Katolik 9 17,0


“Penelitian yang dipilih peneliti Total 53 100,0
dengan cara pra eksperimen dan penelitian 4 Suku
tersebut dilakukan dengan menunakan cara a. Jawa 12 22,6
one group pre test post test. Sedangkan b. Karo 12 22,6
populasi yang dipilih dari penelitian adalah
c. Toba 12 22,6 penelitian ini adalah pada penetahuan baik
d. 6 11,3 sebanyak 23 orang (43,4%). Senagkan
Simalungun 3 5,7 setelah dilakukannya penelitian dan
e. Minang 3 5,7 dilakukan pendidikan kesehatan kepada
f. Melayu 5 9,4 remaja, peneliti memperoleh hasil bahwa
d. Mandailing responden tertinggi mengenai pengetahuan
Total 53 100,0 remaja terdapat pada kategori baik sebanyak
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui 37 orang (69,8%) dan responden terendah
bahwa remaja di Yayasan Pendidikan pada penelitian sesudah dilakukkannya
Singosari Delitua berdasarkan kelompok pendidikan kesehatan kepada remaja
umur 16 tahun paling banyak berjumlah 23 sebanyak 16 oran (30,2%).
orang (43,4%), berdasarkan jenis kelamin Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Remaja
paling banyak perempuan berjumlah 31 N Sikap Sebelum Sesudah

orang (58, 5%), sedangkan dari agama o Remaja (n) (%) (n) (%)

islam paling banyak berjumlah 26 orang 1 Baik 22 41,5 39 47,9


2 Buruk 31 58,5 19 26,8
(49,1%) dan paling sedikit agama katolik
Total 53 100 53 100
berjumlah 9 orang (17,0%). Selanjutnya
berdasarkan suku batak jawa, karo dan toba
Berdasarkan table 3 dapat dilihat
yang paling banyak masing-masing
kalau reponden tertingi pada penelitian ini
berjumlah 12 orang (22,6%) dan yang paling
yaitu pada kategori buruk sebanyak 31 orang
sedikit suku minang dan melayu masing-
(58,5%) dan responden terndah pada
masing sebesar (5,7%).
penelitian ini adalah pada penetahuan baik
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
sebanyak 22 orang (41,5%). Senagkan
N Pengetahuan Sebelum Sesudah
setelah dilakukannya penelitian dan
o Remaja (n) (%) (n) (%)
dilakukan pendidikan kesehatan kepada
1 Baik 23 43,4 37 69,8
2 Buruk 30 56,6 16 30,2 remaja, peneliti memperoleh hasil bahwa

Total 53 100 53 100 responden tertinggi mengenai sikap remaja


terdapat pada kategori baik sebanyak 39

Berdasarkan table 2 dapat dilihat orang (47,9%) dan responden terendah pada

kalau reponden tertingi pada penelitian ini penelitian sesudah dilakukannya pendidikan

yaitu pada kategori buruk sebanyak 30 orang kesehatan kepada remaja sebanyak 19 orang

(43,4%) dan responden terndah pada (26,8%).


Tabel 4. Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan
Nilai CI 95% Nilai
Variabel Mean Mean difference SD
t Lower Upper p
Pengetahuan 0,70 0,463
sebelum 1,57 0,500
0,868 8,599 0,665 1,070 0,000
Pengetahuan
sesudah

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat sebelum diberikannya pendidikan


bahwa perbedaan pengetahuan sebelum kesehatan oleh peneliti sebesar 0,463 dan
remaja diberikan pendidikan kesehatan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
oleh peneliti adalah 0,70 dan sesudah oleh peneliti menjadi 0,500.dengan nilai p-
pendidikan kesehatan yan telah diberikan value penelitian menegnai efektifitas
oleh peneliti menjadi 1,57. Dengan mean pendidikan kesehan terhadap penetahuan
difference 0,868. Sedangkan pada SD 0,000 (p<0,05).

Tabel 5 Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Sikap

Mean CI 95%
Variabel Mean SD Nilai t Nilai p
difference Lower Upper
Sikap sebelum 0,42 0,497
-0,226 -2,576 -0,050 0,403 0,013
Sikap sesudah 0,64 0,484

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat value penelitian menegnai efektifitas


bahwa perbedaan sikap sebelum remaja pendidikan kesehan terhadap sikap 0,013
diberikan pendidikan kesehatan oleh (p<0,05) artinya pendidikan kesehatan
peneliti adalah 0,42 dan sesudah efektif terhadap sikap remaja tentang
pendidikan kesehatan yan telah diberikan resiko kehamilan pada usia remaja di
oleh peneliti menjadi 0,64. Dengan mean SMA Singosari Delitua artinya
difference -0,226. Sedangkan pada SD pendidikan kesehatan efektif terhadap
sebelum diberikannya pendidikan sikap remaja tentang resiko kehamilan
kesehatan oleh peneliti sebesar 0,497 dan pada usia remaja di SMA Singosari
sesudah diberikan pendidikan kesehatan Delitua.
oleh peneliti menjadi 0,484.dengan nilai p-
PEMBAHASAN penelitian memiliki rata-rata dari 59,0
Hasil penelitian yang sudah sebelum dilakukannya penyuluhan kesehatan
dilakukan penelitian menunjukkan bahwa kepada remaja dan menjadi perubahan yaitu
pengetahuan remaja tentang resiko 73,5 setelah dilakukaknnya penyuluhan
kehamilan yang terjadi pada usia remaja kesehatan kepada remaja tersebut. Penelitaian
sebelum diberikan pendidikan kesehatan yang dilakukan tersebut mengahasilkan
oleh peneliti memiliki kategori buruk bahwa pemahaman siswa terhadap usaha
sebanyak 30 orang (56,6%) dan setelah dalam penanggulangan bahaya narkoba dan
dilakukannya pendidikan kesehatan yang pencegahan kehamilan pada remaja”
dilakukan oleh penelitu dengan kategori (Faturahman, 2006).
baik berjumlah 37 orang (69,8%), yang Penelitian yang telah dilakukan peneliti
artinya terjadi peninglkatan pengetahuan bahwa penelitian ini sejalan dengan
sesudah dilakukakan nya penyuluhan penelitian yang telah dilakukan oleh Emelia
kesehatan dan sesudah pendidikan (2009), dari penelitian tersebut “terdapat
kesehatan menjadi 0,500 dengan nilai t perbedaan nilai signifikan rata-rata
8,599. Hasil uji t-test diperoleh p value= pengetahuan ibu yang sedang hamil sebelum
0,000 (p<0,05) artinya pendidikan dilakukan pendidikan kesehatan sebesar
kesehatan sangat efektif terhadap 20,81 dan hasil sesudah dilakukaknnya
pengetahuan remaja tentang kehamilan pendidikan kesehatan menjadi
pada usia remaja di SMA Singosari Delitua. 32,88.penetilian tersebut sangat didukung
Hasil penelitian yang telah pada penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan peneliti bahwa penelitian ini veronica (2009) yang membuktyikan adanya
sejalan dengan penelitian yang telah perbedaan variable pengetahuan pada guru
dilakukan oleh Astuti dkk (2002), dari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
penelitian tersebut bahwasanya “Metode awalnya 31,27 yang menjadi 34,00 setelah
pendidikan kesehatan yang telah diberikan dilakukannya penyuluhan kesehatan”
melalui penyuluhan kesehatan dapat (Emelia, 2009).
menjadikan peningkatan pengetahuan Dari hasil yang diperoleh oleh peneliti
remaja tersebut. Penelitian tersebut – peneliti diatas, maka peneliti
dibuktikan dengan adanya hasil dari post menyimpulkan bahwa “terdapat perbedaan
test dan membandingkannya dengan hasil sebelum dan sesudah dilakukannya
pre test” (Astuti, 2002). penyuluhan kesehatan. Yang arti dari
Penelitian yang telah dilakukan peneliti penelitian diatas bahwa pendidikan
bahwa penelitian ini sejalan dengan kesehaqtan yang dilakukan bias
penelitian yang telah dilakukan oleh meningkatkan pengetahuan walaupun
Faturahman dan Bulkani (2006), dari peningkatan yang terjadi tidak signifikan”.
penelitian tersebut bahwasanya “hasil “Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa sikap remaja tentang resiko KESIMPULAN
kehamilan pada usia remaja di SMA 1. Ada pengaruh pendidikan kesehatan
Singosari Delitua sebelum pendidikan terhadap pengetahuan remaja di SMA
kesehatan kategori baik berjumlah 22 orang Singosari Delitua dengan nilai p value=
(41,5%) dan kategori buruk paling besar 0,000 (p<0,05)
berjumlah 31 orang (58,5%) . Sedangkan 2. Ada pengaruh pendidikan kesehatan
sesudah pendidikan kesehatan kategori terhadap sikap remaja di SMA Singosari
paling banyak adalah sikap baik naik Delitua dengan nilai p value= 0,013
berjumlah 39 orang (47,9%). Hal ini (p<0,05)
menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan SARAN
dalam penelitian ini dapat meningkatkan 1. Bagi Praktek Keperawatan
persentase dari sikap yang tadinya kategori Dengan adanya penelitian ini,
buruk lebih banyak sebelum penyuluhan peneliti mengharapkan kepada proferi
kesehatan menjadi kategori baik sesudah dalam bidang keperawatan lebih aktif
penyuluhan kesehatan”. memberikan pendikan keheahatan yang
“Penelitian ini juga sejalan dengan efektif kepada masyarakat agar
penelitian Emelia (2009) yang membuktikan pengetahuan dan sikap masyarakat akan
bahwa ada perbedaan nilai mean secara lebih meningkat. Dan sangat diharapkan
nyata antara sikap ibu hamil sebelum bahwa apabila pendidikan kesehatan
penyuluhan kesehatan sebesar 16,69 dan dilaksanakan dengan sangat baik akan
sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan meningkatkan derajat kesehatan di
menjadi 26,6. Demikian juga dengan Indonesia
penelitian Veronika (2009) membuktikan 2. Bagi Masyarakat
bahwa ada perbedaan variabel sikap pada Masyarakat lebih meninkatkan
guru sebelum dilakukan penyuluhan dari kepeduiliannyua terhadap pendidikan
25,04 menjadi 27,81 setelah dilakukan kesehatan terkhusus pada kesehatan
penyuluhan kesehatan”. reproduksi remaja yang akan membentuk
“Dari semua hasil penelitian di atas karakter remaja yang lebih berkualitas
menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan dan lebih beretika
sesudah penyuluhan kesehatan semuanya 3. Bagi peneliti selanjutnya
meningkatkan nilai mean. Artinya dari Penelitan yang telah dilakukan peneliti
ketiga penelitian di atas menunjukkan bahwa diharapkan dapat menjadi pengetahuan
penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan yan baru terhadap mahasiswa DELI
atau merubah sikap yang kurang sebelum HUSADA Delitua dan sebaai bahan
penyuluhan kesehatan menjadi sikap yang materi tambahan apabila penelitian ini
positif atau baik walaupun tidak secara ingin dikembangkan oleh peneliti
signifikan untuk menaikkan”.
DAFTAR PUSTAKA pembelajaran.
Ajeng A., 2014. Perbedaan Pengaruh Sastroasmoro. S. & Ismael, S. (2011).
Metode Ceramah Dan Diskusi Dasar – dasar metodologi
Dibandingkan Metode Problem penelitian klinis. Edisi ke – 4.
Solving Terhadap Perubahan Jakarta: Sagung seto.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Suryoputro, A,. 2006. Faktor-Faktor
Seks Pranikah. Tesis, Universitas yang Mempengaruhi Perilaku
Sebelas Maret, Surakarta. Seksual Remaja di Jawa Tengah :
Buzarudina, F. 2013. Efektifitas Implikasinya Terhadap
Penyuluhan Kesehatan Kebijakan dan Layanan
Reproduksi Remaja Terhadap kesehatan Seksual dan
Tingkat Pengetahuan Siswa Reproduksi. Jurnal Ilmiah
SMAN 6 Kecamatan Pontianak Universitas Diponegoro
Timur, Skripsi Universitas Semarang 10 (1) : 29-40.
Tanjungpura Pontianak. Tjiptaningrum,K.,2009. Hubungan
BKKBN Direktorat Bina Ketahanan Pengetahuan Kesehatan
Remaja., 2014. Pedoman Reproduksi Remaja dan
Pengelolaan Pusat Pencegahan Perilaku Hubungan
Informasi dan Konseling Remaja dan Seksual Pranikah pada Siswa
Mahasiswa (PIK R/M), Jakarta. SMA di Jakarta. Tesis.
BPS., BKKBN., Kemenkes RI., 2012. Yogyakarta: Program Studi ILmu
Macro USAID, Laporan Kesehatan Masyarakat Fakultas
Pendahuluan Survei Demografi Kedokteran Universitas Gadjah
dan Kesehatan Indonesia. Mada.
http://www.bkkbn.go.id/litbang/ Yufdel., 2012. Pengaruh Teman Sebaya
pusdu/Hasil dan Sumber Informasi terhadap
Penelitian/SDKI2012/LaporanPe Perilaku Seksual Pranikah pada
ndahuluan. SDKI 2012. Siswa SMA Negeri 2 Medan.
BKKBN., 2010. : 51 Persen Remaja Tesis Fakultas Kesehatan
Jabodetabek Tidak Perawan, Masyarakat Universitas Sumatera
Diakses pada tanggal 26 Maret Utara.Medan.
,http://m.antaranews.com/berita/1 Zulfikar,N., 2012. Keterpaparan Media
290923462/ bkkbn-51-persen- dan Lingkungan terhadap
remaja-jabodetabek-tidak- Perilaku Seksual Remaja di SMA
perawan. Kemala Bhayangkari I Medan.
Direktorat Remaja dan Perlindungan Tesis Fakultas Kesehatan
Hak-hak Reproduksi BKKBN,. Masyarakat Universitas Sumatera
2013. Panduan Pengelolaan Pusat Utara.Medan.
Informasi & Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja
(PIK-KRR), Jakarta.
Nursalam.(2009). Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Nurlaili,2009.Metode - Metode
Pembelajaran, diakses tanggal
11 Maret
:http://www.scrib.comdoc/13065
635/Metode metode

You might also like