Professional Documents
Culture Documents
ID Menilai Efektivitas Fogging Fokus Menggunakan Thermalfog Dan Ultralow Volume Ulv PDF
ID Menilai Efektivitas Fogging Fokus Menggunakan Thermalfog Dan Ultralow Volume Ulv PDF
Email : zefiraarchiarafa@yahoo.com
ABSTRACT
All this time fumigation has been often used as the principal method of controlling
DHF in some countries over half of this decade, but the results are not so satisfy,
as shown by an increase in the incidence of dengue in the same time. This study
aimed to evaluate focus Fogging usingThermalFog and ULVportable in dengue
vector control. The method used is a quasi-experimental design with non-
randomized control group pretest posttest design. Samples in this study are 25
houses in each application area of the whole house is in the application area.
Analysis of data using different test Wilcoxon and Mc-Nemar. The results showed
that there was no difference in HI, OI and the number of eggs between before
Fogging with after 1st Fogging and after 1st Fogging with after 2nd Fogging on
both application (p value> 0.05). On the application of ULVportable, p value
before-after Fogging 1: HI = 0.063, OI = 0.774, and the amount of eggs = 0.649
while the p value after Fogging 1-after Fogging 2: HI = 1.000, OI = 0.289, and the
amount of eggs = 0.358 , Then in ThermalFog, p value before-after Fogging 1: HI
= 0.625, OI = 0.267, and the amount of eggs = 0.255 while the p value after
Fogging 1-after Fogging 2: HI = 0.500, OI = 0.344, and the amount of eggs =
0.683.The author suggested the city health office to further tighten supervision
and evaluation of Fogging and to the public that rely more eradication of
mosquito breeding plasce than Fogging.
PENDAHULUAN
transmisi se-harusnya ditujukan kepada
Kota Semarang yang meru-pakan Ibu Ae. aegypti (seba-gai vektor utama) pada
Kota Provinsi Jawa Tengah merupakan habitat stadium pra dewasa dan stadium
daerah endemis DBD. Data dari Dinas dewasa di area rumah dan seki-tarnya,
Kesehatan Kota Semarang pada tahun termasuk tempat dimana kontak manusia
2010-2013 menunjukkan bahwa pada dengan vektor ter-jadi misalnya di
tahun 2010 IR DBD mencapai 368%, sekolah, rumah sakit dan tempat kerja.
kemudian pada tahun 2011 dan 2012 Managemen vek-tor terpadu adalah
turun sampai 297,1% namun pada tahun strategi pende-katan kepada
2013 terjadi kenaikan sebesar 63,19%. pengendalian vektor yang dipro-mosikan
Pencegahan atau mengurangi trans- oleh WHO dan termasuk pengendalian
misi virus dengue seluruhnya tergantung vektor de-ngue.(4–6)Pemutusan penularan
pada pengendalian vek-tor atau meng- pe-nyakit DBD sampai saat ini masih
hentikan kontak ma-nusia dengan mengandalkan pengendalian nya-muk
vektor.(1–3) Aktivitas pengendalian vektor (Aedes aegypti) dengan cara
226
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
pengabutan (Ultra Low Volume) dan vektor. Aplikasi insektisida yang berulang
pengasapan (Thermal Fog-ging).(7–9) di satuan ekosistim akan menimbulkan
Pengasapan dilakukan dua siklus dengan terjadinya resistensi serangga sasa-
interval satu minggu. Pengasapan siklus I ran.(10)Pendapat itu juga didukung oleh
ber-fungsi untuk membunuh nyamuk Kasumbogo, beliau menga-takan bahwa
dewasa yang ada pada saat penga-saan ada beberapa variabel yang mempe-
sedangkan penga-sapan siklus II ngaruhi tingkat resi-stensi nyamuk terha-
berfungsi untuk membunuh jentik nyamuk dap suatu pes-tisida. Variabel-variabel
pada siklus I yang sudah berkembang tersebut an-tara lain konsentrasi pestisida,
menjadi nyamuk de-wasa pada siklus II. frekuensi penyemprotan, dan luas pe-
Pengasapan dilakukan pada areal titik nyemprotan. Fenomena resistensi itu
fokus, satu areal titik fokus maksimalnya dapat dijelaskan dengan teori evolusi yaitu
men-cakup areal seluas 3,1 Ha. ketika suatu lokasi dilakukan penyem-
Pengendalian vektor menggu-nakan protan pestisida, nyamuk yang peka akan
mesin Fog adalah metode penyemprotan mati, seba-liknya yang tidak peka akan
udara berbentuk asap (pengasapan/Fog- tetap melangsungkan hidupnya. Paparan
ging) yang dila-kukan untuk mencegah- pestisida yang terus-menerus menye-
/mengen-dalikan DBD di rumah penderi- babkan nyamuk beradaptasi sehingga
ta/tersangka DBD dan lokasi se-kitarnya jumlah nyamuk yang kebal bertambah
serta tempat-tempat umum yang diper- banyak, apalagi nyamuk yang kebal
kirakan dapat menjadi sumber penularan tersebut dapat membawa sifat resis-
penyakit DBD.(10) tensinya ke keturunanya. Tak berhenti
Di dalam pelaksanaanya penen-tuan sampai situ, nyamuk yang sudah kebal
jenis insektisida, dosis dan metode apli- terhadap satu jenis pestisida tertentu akan
kasi merupakan syarat yang penting untuk terus mengembangkan diri agar bisa kebal
dipahami dalam kebijakan pengendalian terhadap jenis pestisida yang lain.(11)
Keterangan : F1= sebelum fogging, F2= setelah fogging 1, F3= setelah fogging 2
227
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
228
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
229
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
tisida sebelum mencapai sasaran/ target 25-83%. Selain itu penurunan per-sentase
site.(18) HI dan OI lebih tinggi pada aplikasi ULV
Kasumbogo mengatakan bahwa ada portable yang sampai ke dalam rumah
beberapa variabel yang mempengaruhi daripada yang hanya di luar rumah saja.
tingkat resistensi nyamuk terhadap suatu
insektisida. Variabel-variabel tersebut Pelaksanaan Fogging sudah sesuai
antara lain konsentrasi insektisida, fre- standar dalam hal kece-patan angin, suhu
kuensi penyemprotan, dan luas penyem- dan kelembaban, namun untuk dosisnya
protan.(11) Fenomena resistensi itu dapat masih ada yang kurang atau melebihi
dijelaskan dengan teori evolusi yaitu standar yang ditentukan WHO.Jenis
ketika suatu lokasi dilakukan penyem- insektisida yang digunakan dalam aplikasi
protan insek-tisida, nyamuk yang peka seharusnya didasarkan pada hasil
akan mati, sebaliknya yang tidak peka penelitian terhadap efikasi dan tingkat
akan tetap melang-sungkan hidupnya. kerentanan nyamuk di lapangan terhadap
Paparan insektisida yang terus menerus insektisida tertentu.
menyebabkan nyamuk beradaptasi se-
hingga jumlah nya-muk yang kebal Aplikasi ULV portable maupun Thermal
bertambah banyak, apalagi nyamuk yang fog di lapangan seharusnya memper-
kebal tersebut dapat membawa sifat hatikan dosis standar penggunaan
resistensinya ke keturunanya.(11)Nyamuk insektisida.Evaluasi di setiap kegiatan
yang sudah kebal terhadap satu jenis fogging sebaiknya lebih diperketat lagi
insektisida tertentu akan terus mengem- agar fogging berjalan sesuai prosedur
bangkan diri agar bisa kebal terhadap
jenis insektisida yang lain.(11) Dalam
pengendalian vektor demam berdarah ma- DAFTAR PUSTAKA
syarakat seringkali mengandalkan Fog-
ging, padahal untuk pelaksanaan Fogging 1. Harwood JF, Farooq M, Richardson
terdapat beberapa kriteria-kriteria tertentu AG, Carl W, Putnam JL, Szumlas DE,
yang harus dipenuhi karena Fogging yang et al. Exploring New Thermal Fog and
berulang pada suatu wilayah berpotensi Ultra-Low Volume Technologies to
menimbulkan resistesi. Masyarakat yang Improve Indoor Control of the Dengue
wila-yahnya tidak memenuhi kriteria Vector , Aedes aegypti (Diptera : Culi-
Fogging terka-dang mengambil jalur cidae),. J Med Entomol. 2014;54(4).
alternatif dengan mengadakan Fogging
sendiri dengan membeli alat atau menye- 2. Focks DA. A Review of Entomological
wa jasa swasta di yang pengawasannya Sampling Methods and Indicators for
masih dipertanyakan, apakah sudah Dengue Vector. Spec Program Train
sesuai standar atau belum. Trop Dis Res. 2003;TDR/IDE/De.
KESIMPULAN DAN SARAN
3. Harburguer L, Lucia A, Licastro S,
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Zerba E. Field Comparison of Thermal
disimpulkan tidak ada perbedaan secara
and Non-Thermal Ultra-Low-Volume
statistik antara rata-rata OI, HI dan Jumlah
Applications Using Water And Diesel
telur Aedes pada aplikasi ULV portable
as Solvents for Managing Dengue
maupun Thermal Fog baik sebelum apli-
Vector , Aedes aegypti. Trop Med Int
kasi Fogging 1, setelah aplikasi Fogging 1
Heal. 2012;17(10):1274–80.
maupun setelah aplikasi Fogging 2.
Aplikasi ULVportable dianggap lebih 4. WHO and TDR. Dengue, Guidelines for
efektif daripada aplikasi Thermal Fog Diagnosis, Treat-ment, Prevention and
karena penurunan persentase HI, CI, BI Control New edition 2009. WHO Press.
dan OI pada ULV portablelebih tinggi yaitu 2009;
230
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
5. Depkes RI DJPP dan PL. Pencegahan 14.Thomas W.Scott and Amy C.Morri-son.
dan Pemberantan Demam Berdarah Aedes aegypti Density and The Risk of
Dengue di Indonesia. 2010. Dengue-Virus Transmision. Scott and
Morrison. :187–206.
6. World Health Organization. The De-
ngue Strategis Plan for The Asia 15.WHO Reggional Office for Western
Pacific Region 2008-2015. Pacific. Guidelines for Dengue Surveil-
lance and Mosquito Control Second
7. Boesri H, Suwarsono H, Widiarti, Edition. Guidelines. 2003;
Soemardi. Evaluasi Hasil Pengasapan
(Thermal Fogging) Malathion 96 EC, 16.Rozilawati, H.Lee, H.L., Mohd Masri,
Icon 25 EC dan Lorsban 480 EC S., Mohd Noor, I. dan Rosman S. Field
Terhadap Aedes aegypti dan Culex Bioefficacy of Deltamethrin Residual
Quinqu-efasciatus di Kabupaten Kebu- Spraying Against Dengue Vec-tors.
men Jawa Tengah. Bul Penelit Trop Biomed. 2005-;22(2):143–8.
Kesehat. 1993;21(3):22–36.
17.Wuryadi S. Efektifitas Fogging Mala-
8. Salim, Milana, Lasbudi P. Ambarita , thion Satu Kali dan Fogging Malathion
Yahya, Aprioza Yenni YS. Efektivitas Dua Kali dalam Penang-gulangan Fo-
Malathion dalam Pengendalian Vektor kus Demam Berdarah Dengue. 1987.
DBD dan Uji Kerentanan Larva Aedes
aegypti Terhadap Temephos di Kota 18.Widiarti, Boewono DT, Garjito TA,
Palembang. Bul Penelit Kesehat. Tunjungsari R, Asih PB, Syafruddin D.
2007;39(2):1–21. Identifikasi Mutasi Noktah pada” Gen
Voltage Gated Sodium Channel” Aedes
9. Widyana SJM. Efektivitas Be-rbagai aegypti Resisten Terhadap Insektisida
Jarak Jangkauan Aplikasi ULV - Mala- Pyrethroid Di Se-marang Jawa Tengah.
thion Ter-hadap Aedes aegypti di Bul Penelit Kesehat [Internet].
Keca-matan Sewon, Bantul. Bul Penelit 2012;40(1 Mar):6–7. Available from:
Kesehat. 1997;25(2):10–9. http://ejournal.litbang.depkes.go.id/inde
x.php/BPK/article/view/2705
10.Kementerian Kesehatan Republik Indo-
nesia DPPDPL. Modul Pengen-dalian
Demam Berdarah Dengue. 2011.
231
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
232
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
233