Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Oleh
Agra Kuasa Julian
by
This research was conducted to identify the Petroleum System in the Kutai Basin
by using the Coherency parameter "Rho Variance Processing" on Magnetotelluric
data and gravity data. In the analysis of the Petroleum System using processing at
Magnetotelluric data produced a 4-lane model where each model has different 2D
modeling results. The range of resistivity values found in these 4 tracks ranges
from 0 - 1,000 Ohm.m at 0-18,000 meters below sea level. Where from the
Resistivity value is used to identify the location of the Petroleum System by
looking at the value of the Resistivity of each layer that is matched with the value
of rock Resistivity. Then in the processing of gravity data is done to determine the
subsurface structure in the area of magnetotelluric measurement by using the
Second Vertical Derivative method to describe the existence of faults on the 2
processing models. Based on the results of gravity data modeling, it can be seen
the level of layers in each path where each of these layers is dominated by the
Pamaluan Formation, Balang Island and Alluvium.
i
ABSTRAK
Oleh:
Agra Kuasa Julian
ii
IDENTIFIKASI PETROLEUM SYSTEM CEKUNGAN KUTAI
KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN PARAMETER
COHERENCY “Rho VARIANCE PROCESSING”
PADA DATA MAGNETOTELLURIC DAN DATA GAYA BERAT
Oleh
Agra Kuasa Julian
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Ulum Lampung Tengah yang selesai pada tahun 2008. Pendidikan Sekolah
Pada tahun 2014 penulis melanjutkan studi di perguruan tinggi dan terdaftar
Lampung. Pada tahun 2015 penulis menjadi anggota aktif Bidang Dana dan usaha
serta penulis tercatat juga sebagai anggota divisi Fieldtrip American association
2017 penulis diangkat menjadi Kepala divisi untuk divisi Fieldtrip American
vi
association of Petroleum Geologist (AAPG) SC Universitas Lampung. Pada tahun
2017 penulis mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Internal dan Advokasi
Penulis juga tercatat telah menjadi Asisten Dosen mata kuliah Sistem Informasi
dibulan Oktober 2017 penulis melakukan Kerja Praktek (KP) di Pusat Sumber
Pada tahun 2018 di bulan Juni-Juli, penulis melakukan Tugas Akhir (TA) untuk
penulisan skripsi di Pusat Survei Geologi, Bandung, Jawa Barat. Hingga akhirnya
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohiim
Kakak
Partner hidup dengan satu visi yang sama, yaitu
membahagiakan Bapak dan Ibu.
ORL FAMILY
Keluarga yang berjuang bersama demi meraih
cita-cita dan masa depan.
ix
MOTTO
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanawata’ala berkat rahmat dan kuasa- Nya
penelitian Tugas Akhir Penulis di Pusat Survei Geologi sekaligus bagian dari persyaratan
Harapan penulis dengan adanya penelitian ini semoga dapat menambah khazanah
keilmuan Geofisika, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Karenanya, kritik dan saran sangat dibutuhkan guna membangun agar kedepannya
penulis dapat memberikan yang lebih baik lagi. Demikian kata pengantar ini, semoga
Penulis
xi
SANWACANA
SWT yang telah memberikan nikmat dan kesempatan sehingga penulis dapat
tentunya tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, maka pada
1. Kedua orang tua penulis, Bapak (H. Jono Sumo, S.P) dan Ibu (Hj. Liliwati)
segala hal terutama dalam pendidikan. Terimakasih atas segalanya yang telah
sarjana.
2. Kakak (Bella Restu Juliarka, M.Eng) yang selalu memberikan support serta
3. Mas Fani yang selalu membantu dalam hal revisi Skripsi ini dengan tulus dan
ikhlas.
4. Bapak Dr. Nandi Haerudin, S.Si, M.Si. selaku Ketua Jurusan Teknik
Geofisika.
xi
5. Bapak Prof. Suharno, M.S., M.Sc., P.hd selaku dosen pembimbing akademik
Universitas Lampung.
atas ilmu yang sangat membantu penulis selama mengerjakan tugas akhir.
bimbingan, diskusi, arahan serta motivasi dalam mengerjakan tugas akhir ini.
8. Bapak Bagus Sapto Mulyatno, S.Si., M.T selaku dosen pembimbing II yang
akhir ini.
9. Bapak Dr. Nandi Haerudin. S.Si., M.Si selaku pembahas dalam tugas akhir;
10. Dosen-dosen dan Staff Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung yang
11. Sahabat dan keluarga seperjuangan #ORLJAYA (Ridho Reski Saputra, S.T
12. Sahabat-sahabatku Shans (Pras, Haris, Rido, & Defalki) yang selalu setia
menjadi teman kecil yang selalu memberikan support dan tempat curhat.
13. Sahabat Seperjuangan Kampus penulis Aulia Huda, Indah Idenk, Winona
Audia, Rachman Malik, Sidharta Pratiknyo, Romi, Aziz Bibir, Dicki,, Amir,
Norman, Diana Malinda terima kasih telah menjadi semangat, motivator, dan
sahabat penulis semoga kelak masa depan kita cerah dan persahabatan ini akan
selamanya.
xii
14. Keluarga Besar Teknik Geofisika Angkatan 2014, Terima kasih banyak telah
menjadi angkatan yang luar biasa banyak sekali kenangan yang tidak dapat
15. Presidium dan Pimpinan BEM FT 2017 serta Tim TeknikSatu_Unila (Puwala,
Heni, Lihin, Malik, Niko, Bora, Tiwi, Dendi, Ardhi, Nina, Jefri, Nay Ganteng,
Umam, Taufiq, Ari, Firyan, Dewa dan Bram) terimakasih telah menjadi warna
hidup.
16. Teman seperjuangan Kuliah Kerja Nyata (Ijul, Dilla, Indri, Himmah, Paul dan
17. Kak Sinku, Kak Eki, Bang Rian, Bang Yuda, Bang Wilyan, Bang Irwan, Kak
Bari, Kak Esa, Kak Himan, Kak Ghifari, Kak Agung serta senior-senior
18. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu per satu atas bantuan dan
menyelesaikan skripsi.
Penulis memohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini memiliki kesalahan
atau ketidak sempurnaan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT.......................................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix
MOTTO ............................................................................................................. x
KATA PENGANTAR....................................................................................... xi
SANWACANA .................................................................................................. xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xviii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah...................................................................................... 3
xiv
3.4 Persamaan Maxwell ................................................................................ 14
3.5 Metode Pengukuran MT ......................................................................... 17
3.6 Metode Gaya Berat ................................................................................. 18
3.7 Forward Modelling.................................................................................. 19
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvi
Gambar 21. Grafik ln vs k (Lintasan 1) Analisis Spectrum ..................................48
Gambar 22. Grafik ln vs k (Lintasan 2) Analisis Spectrum ..................................49
Gambar 23. Grafik ln vs k (Lintasan 3) Analisis Spectrum ..................................50
Gambar 24. Grafik ln vs k (Lintasan 4) Analisis Spectrum ..................................51
Gambar 25. Grafik ln vs k (lintasan 5) Analisis Spectrum ...................................52
Gambar 26. Peta Anomali Regional Hasil Analisis Spectrum.............................55
Gambar 27. Peta Anomali Regional Hasil Analisis Spectrum.............................56
Gambar 28. Peta SVD Kontur 0 Residual Daerah Penelitian ..............................58
Gambar 29. Lintasan Pemodelan 2D pada Peta Geologi .....................................59
Gambar 30 Lintasan 1 Pemodelan 2D Daerah Penelitian...................................60
Gambar 31. Lintasan 2 Pemodelan 2D Daerah Penelitian...................................62
xvii
DAFTAR TABEL
Gambar Halaman
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan gas dan minyak bumi dunia terus meningkat seiring
penyediaan energi adalah minimal 1.25% - 1.3% lebih besar dari pertumbuhan
ekonomi. Akan tetapi, ketersediaan energi yang ada di Indonesia tidak sepadan
dengan jumlah populasi yang terus meningkat, dimana pada tahun 2012, terdapat
pada Total Primary Energy Supply (TPES) sebesar 3.15%. (Ketahanan Energi
Nasional, 2014).
dan produksi cadangan minyak dan gas bumi non-konvensional seperti shale oil
dan shale gas agar mendapatkan cadangan minyak dan gas bumi dalam jumlah
yang besar. Sebagi contoh shale gas adalah gas yang diperoleh dari batuan induk
atau source rock berupa serpih yang terperangkap dalam batuan induk itu sendiri.
Shale gas merupakan salah satu gas non-konvensional yang memiliki potensi dua
kali lebih besar dari gas konvensional dengan nilai 500 BCFD.
2
Kutai mempunyai potensi sumber daya energi yang cukup besar, berupa minyak,
gas bumi dan juga batubara. Courteney dkk., 1991 dan Pertamina BPPKA (1997)
minyak dan gas terbesar kedua di Indonesia setelah Cekungan Sumatera tengah,
yaitu dengan cadangan terbukti lebih dari 11 BBOE (billion barrel oil equivalent).
gunakan dalam hal pemanfaatan di bidang Oil and Gas. Salah satu contoh nya
disebabkan oleh batugamping yang sangat tebal sebagai low velocity layer
sehingga sulit bagi gelombang mekanik untuk menembus lapisan tersebut. Metode
Daerah tersebut.
Magnetotelluric.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu cekungan yang ada di Indonesia adalah Cekungan Kutai. Pada
Dibagian timur paparan sunda Cekungan Kutai terletak di tepi bagian timur,
akibat dari gaya ekstensi di bagian selatan Lempeng Eurasia(Howes, 1977 op.cit.
Tinggian batuan dasar yang terjadi pada Oligosen (Chambers dan Moss, 2000),
dibagian timur. Di bagian barat, cekungan dibatasi oleh daerah Tinggian Kuching
(Central Kalimantan Ranges) yang berumur Kapur (Chambers dan Moss, 2000).
Struktur tektonik yang berkembang pada Cekungan Kutai berarah timur laut-
barat daya (NE-SW) yang dibentuk oleh Antiklinorium Samarinda, yang berada di
dibatasi oleh sinklin-sinklin yang terisi oleh sedimen silisiklastik Miosen (Satyana
Vertical diapirism, gravitational gliding oleh Rose dan Hartono, 1978 op.cit. Ott
1987; Inversion trough regional wrenching oleh Biantoro dkk., 1992; Micro-
batuan menjadi dasar Cekungan Kutai selama Kapur Tengah sampai Eosen Awal
(Moss, 1998 op.cit Chambers & Moss, 2000). Pada Eosen Tengah, Cekungan
Kutai terbentuk oleh proses pemekaran yang melibatkan pemekaran selat Makasar
bagian utara dan Laut Sulawesi (Chambers & Moss, 2000). Pada Eosen Akhir,
sejumlah half graben terbentuk sebagai respon dari terjadinya fasa ekstensi
regional. Fasa ini terlihat juga di tempat lain, yaitu berupa pembentukan laut dan
Selat Makasar. Half graben ini terisi dengan cepat oleh endapan syn-rift pada
Eosen Tengah-Eosen Akhir dengan variasi dari beberapa fasies litologi. Tektonik
Chambers, 1998).
Menurut Allen dan Chambers (1998), Cekungan Kutai tersusun atas endapan-
dan regresi laut, yaitu: 1) Fase Transgresi Paleogen Fasa sedimentasi Paleogen
dimulai ketika terjadi fasa tektonik ekstensional dan pengisian rift pada kala
Eosen. Pada masa ini, Cekungan Barito, Kutai, dan Tarakan merupakan zona
sedimentasi Paleogen mencapai puncak pada fasa pengisian pada saat cekungan
dalam secara regional dan batuan karbonat pada Oligosen Akhir. 2) Fase Regresi
Neogen Fase ini dimulai pada Miosen Awal hingga sekarang, yang menghasilkan
Sedimen regresi ini terdiri dari lapisan-lapisan sedimen klastik delta hingga laut
dangkal dengan progradasi dari barat kearah timur dan banyak dijumpai lapisan
1995, stratigrafi Cekungan Kutai dibagi menjadi (dari tua ke muda): Formasi
• Formasi Pamaluan
dijumpai struktur sedimen silang siur dan perlapisan sejajar. Tebal lapisan antara
• Formasi Bebuluh
Balang.
berwarna kelabu kehijauan , padat, tebal lapisan antara 50 – 100 cm. Batupasir
Batugamping ini terdapat sebagai sisipan atau lensa dalam Batupasir Kuarsa,
cm. Setempat berselingan dengan batubara, tebal ada yang mencapai 4 m. Tufa
• Formasi Balikpapan
berstruktur sedimen lapisan sejajar dan silang siur, tebal lapisan 20 – 40 cm,
umur Miosen Akhir bagian bawah - Miosen Tengah bagian atas, tebal formasi
1000 – 1500 m.
Lignit, pada umumnya lunak, mudah hancur. Batupasir kuarsa, putih setempat
lapisan tipis uksida besi atau kongkresi, tufan atau lanauan, dan sisipan batupasir
m. Formasi ini menindih selaras dan setempat tidak selaras terhadap Formasi
Balikpapan.
• Aluvium Kerikil,
Pasir dan lumpur diendapkan pada ingkungan sungai, rawa, delta, dan
pantai.
11
BAB III
DASAR TEORI
resistivitas yang bervariasi (Tri, 2011). Respon nilai resistivitas yang bervariasi
permukaan bumi.
metode MT menggunakan sumber sinyal dengan nilai frekuensi yang sangat kecil
bumi yang terinduksi oleh medan elektromagnetik yang terdapat pada atmosfer
vertikal maupun lateral. Dari model tersebut dapat diprediksi jenis-jenis dan
ditimbulkan oleh berbagai proses fisik yang cukup kompleks, sehingga spektrum
Pada frekuensi yang cukup rendah (kurang dari 1Hz), solar wind yang
magnet permanen bumi sehingga menyebabkan variasi medan EM. Variasi pada
jangka frekuensi audio (audio frequency band, di atas 1Hz) terutama disebabkan
oleh aktivitas meteorologis berupa petir. Petir yang terjadi di suatu tempat
frekuensi rendah ini berasal dari interaksi antara solar wind dengan medan
frekuensi tinggi ini berasal dari aktivitas badai petir dan transmisi gelombang
14
c. radio pada lapisan atmosfer. Signal petir oleh cahaya dikenal sebagai
(TM), atau (TEM) gelombang listrik dan magnetic transversal (Zarkasyi, dkk,
penjelasan di atas.
(1a)
(1b)
(1c)
(1d)
15
perubahan fluks magnetik menyebabkan medan listrik dengan gaya gerak listrik
akibat fluks total arus listrik yang disebabkan oleh arus konduksi dan arus
perpindahan. Persamaan (1c) menyatakan hukum Gauss yaitu fluks elektrik pada
suatu ruang sebanding dengan muatan total yang ada dalam ruang tersebut.
Sedangkan persamaan (1d) yang identik dengan persamaan (1c) berlaku untuk
medan magnet, namun dalam hal ini tidak ada monopol magnetik.
Hubungan antara intensitas medan dengan fluks yang terjadi pada medium
(2a)
(2b)
(2c)
16
akumulasi muatan seperti dinyatakan pada persamaan (1c) tidak terjadi dan
(3a)
(3b)
(3c)
(3d)
Tampak bahwa dalam persamaan Maxwell yang dinyatakan oleh persamaan (3)
hanya terdapat dua variabel yaitu medan listrik E dan medan magnet H.
Dengan operasi curl terhadap persamaan (3a) dan (3b) serta mensubstitusikan
besaran-besaran yang telah diketahui pada persamaan (3) akan kita peroleh
(4a)
(4b)
adalah E atau H, serta hubungan yang dinyatakan oleh persamaan (3c) dan
(3d),
17
(5a)
(5b)
dapat membantu dalam proses pemodelan atau interpretasi tahap awal, yaitu
medan listrik saja sedangkan komponen medan magnet sejajar dengan arah
Metode Gaya Berat (Gravity) adalah salah satu metode geofisika yang
dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di
perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam
dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di
base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pasang surut gravitasi, alat
19
yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat perubahan
benda geologi bawah permukaan. Kalkulasi anomali dari model yang dibuat
kemudian dibandingkan dengan anomali Bouger yang telah diperoleh dari survey
sini adalah benda tiga dimensi yang mempunyai penampang yang sama dimana
saja sepanjang tak berhinggga pada satu koordinatnya. Pada beberapa kasus, pola
dinyatakan dalam bentuk dua dimensi karena efek gravitasi dua dimensi dapat
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
1. Penyusunan
Proposal
2. Pelaksanaan
Tugas Akhir
3. Seminar
Proposal
4. Seminar Hasil
5. Ujian Skripsi
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Personal Computer.
3. Software MT Editor
4. Software Winglink
5. Data Pengukuran
Diagram alir pada proses penelitian ini pada gambar seperti berikut :
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat pada selama proses penelitian ini dari tahap
yaitu zona pertama merupakan zona resistivitas rendah (1-10 Ωm), zona
kedua yaitu zona resistivitas sedang (16-158) Ωm, dan zona ketiga
Anomali rendah yang ditunjukkan dengan warna biru tua sampai biru
muda yang memiliki nilai densitas 15.9 sampai 17.3 mGal tersebar pada
bagian Barat, Barat Laut dan Barat Daya, Kemudian pada Anomali sedang
berarah Selatan hingga Barat Daya. Dan Anomali tinggi di tandai dengan
69
daerah Penelitian.
70
B. Saran
Adapun saran yang diberikan penulis pada penelitian ini adalah pentingnya
pendalaman pada pengolahan data gravity kedepan nya sehingga hasil peng
interpretasian yang di dapat lebih optimal dengan penguat data ikat yaitu data
Magnetotelluric.
71
DAFTAR PUSTAKA
Allen, G.P., Chambers, John L.C. 1998. Sedimentation of The Modern and
Miocene Mahakam Delta. Indonesian Petroleum Assosiation, Jakarta.
Chambers, John L.C., Moss, Steve J. 2000. Depositional Modeling and Facies
Architecture of Rift and Inversion Episodes in The Kutai Basin, Kalimantan
Indonesia. Proceeding of the Fourth Annual Convention, XXVII, Indonesian
Petroleum Association, 467-486, Jakarta.
Rock, N.M.S., 1983, Peta Geologi Lembar Lubuk Sikaping, Sumatera, Skala 1:
250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Satyana, A.H., Nugroho, D., Surontoko, I., 1999, Tectonic Controls On The
Hydrocarbon Habitats Of The Barito, Kutai And Tarakan Basin,
EastnKalimantan, Indonesia, Journal Of Asian Earth Sciences Special Issue
Volume 17, hal 99 – 122.
Sugiyo, W.S., Gaffar, E.Z., dan Sudrajat, Y., 2013, Pemodelan Resistivitas Bawah
Permukaan Berdasarkan Metode Magnetotelluric, Jurnal Fisika,Vol 3 No 2.
Talwani, M., J.L., Worzel dan Landisman, M. 1969. Rapid Gravity Computations for
Two-Dimensional Bodies with Aplication to the Mendocino Submaarine Fracture
Zone. Journal of Geophysical Reasearch: Vol.64 No.1
Tri, V., 2011, Metode Magnetotelluric (MT) Untuk Eksplorasi Panas Bumi Daerah
Lili, Sulawesi Barat Dengan Data Pendukung Metode Gravitasi, Skripsi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Zarkasyi, A., Supriyadi, Y., dan Widodo, S., 2013, Survei Magnetotelluric (MT)
Daerah Panas Bumi Sumani, Provinsi Sumatera Barat, Badan Geologi, Pusat
Sumber Daya Geologi.