an BPS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor 1317Mi-VUI0917 Semarang, 11 September 2017
Lampiran : Satu Berkas
Hal Rekomendasi OPM Pusat atas
Kasus Medis Pelayanan Kesehatan
Yth, Kepala Cabang
Se-Kedeputian Wilayah Jawa Tengah & DIY
BPJS Kesehatan
di
Tempat
Menindaklanjuti Surat Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan
Rujukan Nomor 10367/II1.2/0817 hal : Rekomendasi OPM Pusat atas Kasus Medis Pelayanan
Kesehatan, bersama ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut
1. Telah dilaksanakan Perteruan Tim OPM Pusat dalam rangka pembahasan kasus medis
pelayanan kesehatan triwulan I
2. Hasil rekomendasi atas kasus-kasus yang dibahas tersebut untuk dapat diketahui dan
menjadi referensi,
3. Setiap luaran atau rekomendasi DPM Pusat adalah bersifat kasuistik dan bukan untuk
dibertakukan pada kasus lainnya
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima
kasih.
iasmPK oF
KEDEPUTIAN WILAYAH JAWA TENGAH DAN DL. YOGYAKARTA
alan Teuku Umar No. 43 Semarang 50234
Telp. (024) 8501429 - 30 (Hunting)
Fax. (024) 8315466
waucbpis-kesehatan go.id| Data Identitas
eee en See Po
Lampiran Surat Pps. Deputi Direksi Bidang JPKR
Nomor fll.2/0817
Tanggal Agustus 2017
Nama : Tn. X
Uraran Kasus
Pertanyaan
Rekomendasi masukan
DPM Provinsi
Rekomendasi masukan
DPM Pusat
Data Identitas
Peete
‘Anamnesa : Benjolan di punggung tangan Kanan
Pemeriksaan Fisik : WBC 5,4 HB 12 PLT 274 CT4’10' BT3'15.
Diagnosa Utama: Kista Ganglion st Wrist Joint Dextra,
‘Apakah eksisi ganglion harus dilakukan dengan general
anaesthesia dan dirawat inapkan?
General anaesthesia dilakukan agar tidak terjadi recurrent dan
dilakukan rawat inap satu hari. Ganglion terletak disendi - sendi
tulang sehingga tingkat kesulitannya tinggi, dan ini sudan
| menjadi prosedur tetap __|
Tindakan eksisi ganglion seharusnya dilakukan dengan iocal
anesthesia, Kecuall jika ditemukan indikasi penyulit yang tidak
memungkinkan yang dilakukan focal anesthesia. Penyulit :
Lokasi pada area poplitea, metibatkan jaringan yang luas, atau
residit . Tindakan rawat inap dilakukan pada tindakan dengan
kondisi penyulit.
aa eee ee
Uraian Kasus
Giagnosa Primer: 120.0 (Unstable angina )
Diagnosa Sekunder
121.4 (Acute subendocardial myocardial infarction)
AOS (Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious
origin).
N30.0 ( urinary tract infection}
NéO (Hyperplasia of prostate)
Diagnosa Medis : UAP/STEMI, GEA, Gastritis, BPH, ISK
Terapi : Cefotaxim, ASA, CPG. Ondancentron, Ottazol, New
Diatab, Harnal, Hepa Q. Candesartan
Pertanyaan
Rekomendasi masukan
DPM Provinsi
‘Apakah penetapan diagnosa utama dan sekunder pada kasus
ini sudah tepat?
Diagnosa Unstable angina, STEMI (Diagnosis STEMI
ditegakkan dengan anamnesis yang mengarah adanya
penyempitan pembuluh darah jantung, nyeri dada khas angina,
‘menjalar, tidak berkurang dengan pemberian obat analgesik.
metampircan hasil EKG ber-series, dan pemeriksaan Enzim
Jantung), Diagnosis ISK, BPH tidak bisa dikoding karena tidak
ada pemeriksaan penunjang diagnoslik yang mendukung.
sesuai SE Menkes Nomor Hi 03 03/MENKES/518/2018.Untuk menegakkan diagnosis Unstablo Angina dibutuhkan
pemeriksaan EKG Serial dan/atau Pemeriksaan Enzim
Rekomendasimasukan | Jantung
DPM Pusat Pada saat pasien datang, dokter harus mampu membedakan
antara Chest Pain akibat STEM! atau GERD untuk menghindari
‘obat-obat berlebihan yang dapat merugikan pasien.
8
cure
Nama: ZN
Usia : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-taki
RS: RS. X hoa
‘Anamnesa : Nyeri di lutut kanian disertai ada 2 buah benjolan di
ut,
Pemeriksaan Fisik: Texanan Darah: 130/60 mmHg ; Denyut
Nadi : 84ximnt ; Respiratory Rate : 20ximnt ; Suhy tubuh : 36°C.
Diagnosa Utama : Neuroma a/r Knee Dexira.
Diagnosa Sekunder : Multipel Tumor a/r Knee Dextra
Prosedur : Neurectomy (Release entrapment nerve) + Eksisi
Uraian Kasus massa tumor.
Terapi yang sudah diberikan: IVFD RL $00 mi, Anbacim 1 gr inj,
Ranitidin inj, Dextofen inj. Cortidex inj, Astria 4 mg soft cap,
Levofloxacin 100 mg tab, Omperazole 20 mg tab.
Hasil Pemeriksaan Diagnostik: Tidak dilakukan pemeriksaan
PA untuk multiple tumor a/ knee dextra
Data Identitas.
Pasien inap 16/11/2016 sd 19/11/2016 (LOS: 4 hari)
Kasus ini sudah dilakukan konfirmasi dengan DPJP terkait
kasus Soft Tissue Tumor sesuai hasif rekomendasi TKMKB:
bahwa harus wajib Patologi Anatomi dan general anaesthesia.
Pertanyaan Menurut DPJP bahwa multipel tumor ditemukan pada saat
operasi seperti kuti! dan sekalian diangkat dan tidak harus
dilakukan PA. Apakah multipel tumor tsb harus ditakukan
| Patologi Anatomi 2 he
‘Soft tissue tumor adalah semua tumor pada soft fissue (hampir
semua kecuali tulang), kecuali atheroma. Soft tissue tumor
Rekomendasi masukan | dibagi menjadi benign dan malignant. Semua yang keluar dari
DPM Provinsi tuduh manusia (kecuali janin) harus dilakukan pemeriksaan
Patologi Anatomi. Tetap harus melampirkan hasil Patologi
Anatomi dalam penagihan.
Jika ada kecurigaan adanya keganasan atau tumor residif wajib
Gilampirkan dengan pemeriksaan Patologi Anatomi,
Rekomendasi masukan
pst pcst Gunakan obat-obatan yang terdapat dalam Formularium
Nasional,
Pemberian suplemen (astria) tidak memiliki bukti ilmiah
| kemantaatan untuk mengatasi proses peradangan.