You are on page 1of 13

Pengembangan LKS IPA....

(Astuti Widiyarini&Insih Wilujeng) 169

PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH


UNTUK MENGOPTIMALKAN LEARNING OUTCOME SISWA MTs
KELAS VII

DEVELOPING WORKSHEET BASED ON THE SCIENTIFIC APPROACH TO IMPROVE


LEARNING OUTCOME OF GRADE VII STUDENTS OF MTs

Astuti Widiyarini1, Insih Wilujeng2


1)MTs Sunan Pandanaran
2)Universitas Negeri Yogyakarta

E-mail : smilewidhy@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan LKS berbasis Scientific Approach yang layak
dalam meningkatkan Learning Outcome siswa MTs kelas VII, (2) mengetahui hasil peningkatan sikap
ilmiah, keterampilan proses, dan pengetahuan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan LKS
berbasis Scientific Approach. Penelitian ini merupakan research & development dengan model Borg &
Gall. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah teknik observasi, angket, dan tes. Teknik analisis
data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, gain score dan uji Manova dengan taraf
signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Hasil validasi LKS berbasis Scientific
Approach layak digunakan dengan kategori “Sangat Baik”, (2) LKS berbasis Scientific Approach dapat
meningkatkan sikap ilmiah siswa (gain score sebesar 0,64), keterampilan proses siswa (gain score
sebesar 0,67), dan pengetahuan siswa (gain score sebesar 0,55).
Kata kunci: LKS scientific approach, keterampilan proses, sikap ilmiah, pengetahuan

Abstract
The objectives of this research are (1) to investigate the feasibility of the worksheet based on
scientific approach to improve student’s science process skill, attitude, and knowlegde (2) to know
improvement of an attitude, the science process skills, and knowledge improvement by using worksheet
based on scientific approach. Procedure development in this research refers to the steps of model that
adapted from Borg & Gall’s model. Data collection techniques in this research are observations,
questionnaires, and tests. Researcher used analysis data technique wich used in this research are the
score convertion into gradess. Then followed by normality test, homogenity test, independent sample t-
test, and Man-Whitney U test wey with significance level of 0.05.The results of this research are (1)
Validation result worksheet based on scientific approach of science can be used and the category is "Very
Good". (2) Worksheet based on scientific approach can improve the science process skill of students
(gain score 0,67), science attitude of students (gain score 0,64), and the knowlegde of students (gain
score 0,55).

PENDAHULUAN study of nature in an attempt to understand it


IPA memegang peranan penting dalam and to form an organized body of knowledge
kehidupan masyarakat dahulu, sekarang mau- that has predictive power and application in
pun masa yang akan datang. Hal ini disebab- society”. Sains merupakan ilmu yang mempe-
kan kehidupan kita sangat tergantung dari lajari tentang alam dalam rangka untuk me-
alam, zat yang terkandung di alam dan segala mahami dan membentuk pengetahuan yang
jenis gejala yang terjadi di dalamnya. Chiap- terorganisir yang memiliki daya prediksi dan
petta dan Kobala (2010:102) “Science is the aplikasi dalam masyarakat. Pendidikan IPA
170 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun III, No. 2, Desember 2015

diharapkan sebagai wahana bagi siswa untuk inkuiri sebagai kegiatan-kegiatan, eksplorasi,
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, ser- dan investigasi di mana siswa mencari jawa-
ta proses perkembangan lebih lanjut dalam ban atas pertanyaan atau masalah, yang diaju-
menerapkannya di dalam kehidupan sehari- kan oleh salah satu guru, buku teks, atau sis-
hari. wa sendiri. Pendekatan inkuiri berusaha mele-
Pembelajaran IPA di MTs menekankan takkan dasar dan mengembangkan cara berpi-
pada pemberian pengalaman belajar. Orientasi kir ilmiah. Peranan guru dalam pendekatan in-
pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 quiri adalah sebagai pembimbing belajar dan
adalah menghasilkan insan Indonesia yang fasilitator belajar. Pendekatan inkuiri berusa-
produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui ha meletakkan dasar dan mengembangkan ca-
penguatan sikap (tahu mengapa), keterampi- ra berpikir ilmiah. Siswa betul-betul ditempat-
lan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu kan sebagai subyek yang belajar.
apa) seperti diungkap Majid (2014:2). Collete Masih ada guru yang mengajar menggu-
& Chiapetta (1994:41-42) mengemukakan nakan metode ceramah. Alasan yang sering
bahwa pembelajaran sains seharusnya meli- dikemukakan oleh para guru adalah keterbata-
batkan keaktifan siswa sehingga tidak hanya san waktu untuk mengejar materi, sarana ku-
menerima pembelajaran (passive learning) te- rang memadai, lingkungan belajar yang tidak
tapi mendapatkan pengalaman belajar sains mendukung, dan jumlah siswa per kelas yang
lebih dari sekedar menyampaikan informasi. terlalu banyak. Kecenderungan pembelajaran
Hakikat IPA menurut Kemendikbud IPA pada masa kini adalah siswa hanya mem-
(2013) meliputi empat unsur utama yaitu: Si- pelajari IPA sebagai produk, menghafalkan
kap, Proses, Produk dan Aplikasi. Keempat konsep, teori, dan hukum. Keadaan ini diper-
unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang parah oleh pembelajaran yang beorientasi pa-
sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama da tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai proses,
lain. Pembelajaran IPA diharapkan dapat me- sikap dan aplikasi tidak tersentuh dalam pem-
munculkan empat unsur IPA, sehingga siswa belajaran.
dapat mengalami proses pembelajaran secara Menurut permen nomer 65 tahun 2013,
utuh, memahami fenomena alam melalui ke- sasaran pembelajaran yang menggunakan
giatan pemecahan masalah, metode ilmiah da- Scientific Approach mencakup ranah sikap,
lam menemukan fakta baru. Selama proses keterampilan dan pengetahuan. Scientific Ap-
pembelajaran IPA, siswa didorong untuk me- proach adalah pendekatan pembelajaran yang
nemukan sendiri melalui penggunaan dan pe- diterapkan pada aplikasi pembelajaran kuriku-
ngembangan keterampilan proses dan sikap il- lum 2013. Hosnan (2014:34) mengungkapkan
miah yang diharapkan dapat mengembangkan bahwa Scientific Approach merupakan satu
keterampilan berfikir, bekerja, dan sikap ilmi- pendekatan yang digunakan dalam pembelaja-
ah serta mengkomunikasikannya sebagai as- ran dengan menitik beratkan pada pengguna-
pek penting kecakapan hidup. Pembelajaran an metode ilmiah dalam kegiatan belajar me-
harus bergeser dari diberi tahu menjadi aktif ngajar. Scientific Approach erat hubungannya
mencari tahu. Siswa harus didorong sebagai dengan student centered learning, dimana sis-
penemu dan pemilik ilmu, bukan sekedar wa yang aktif mencari tahu sedang pendidik
pengguna atau penghafal pengetahuan. sebagai fasilitator. Melalui pembelajaran ber-
Pendekatan inkuiri menempatkan siswa basis Scientific Approach ini akan melahirkan
untuk lebih banyak belajar sendiri dan me- siswa yang memiliki kompetensi sikap ilmiah,
ngembangkan kreatifitas dalam pemecahan keterampilan proses sains, dan pengetahuan.
masalah. Llewellyn (2011:5) mendefinisikan
Pengembangan LKS IPA.... (Astuti Widiyarini&Insih Wilujeng) 171

Guru berkewajiban membuat perangkat pokok bahasan dan tujuan pembelajarannya


pembelajaran. Proses pembelajaran menuntut yang sesuai dengan karakter siswa setempat.
guru memiliki kreativitas dalam mengem- LKS bukan kumpulan soal-soal, akan
bangkan media pembelajaran. Guru harus tetapi tahapan-tahapan kegiatan yang dilaku-
mampu mengembangkan kiat-kiat tertentu kan siswa untuk membangun pengetahuan-
agar materi yang disampaikan dapat diterima nya. LKS berbasis Scientific Approach meru-
siswa dengan baik. Salah satu kiatnya yaitu pakan lembar kerja yang dapat mengoptimal-
dengan pembuatan atau penyediaan media kan sikap ilmiah, keterampilan proses sains,
pembelajaran bagi siswa. Salah satu media dan pengetahuan dari siswa. Pembelajaran de-
pembelajaran adalah LKS. Menurut Devi, ngan LKS Scientific Approach dapat menum-
Sofiraeni, & Khairuddin (2009:32) LKS ada- buhkan aktivitas, kreativitas, dan mengopti-
lah lembaran-lembaran berisi tugas yang ha- malkan Learning Outcome.
rus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar Furnis, E (2012) menjelaskan “Learn-
kerja biasanya berupa petunjuk dan langkah- ing achievement means assessing the know-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. ledges, skill, and attitude/values pupils have
LKS menurut Susilowati (2013) adalah salah gained”. Hasil belajar adalah penilaian penge-
satu bentuk learning guide yang digunakan tahuan, keterampilan, dan sikap/nilai siswa
dalam pembelajaran yang berfungsi sebagai yang telah didapatkan. Learning Outcome
panduan belajar siswa dan juga memudahkan adalah capaian yang diperoleh peserta didik
siswa dan guru dalam kegiatan belajar- yang diperoleh dari pengalaman maupun pro-
mengajar. ses pembelajaran dalam kegiatan belajar yang
LKS merupakan bagian dari perangkat menyangkut sikap ilmiah, keterampilan pro-
pembelajaran. LKS yang sesuai dengan tuntu- ses, dan pengetahuan.
tan Kurikulum 2013 adalah LKS berbasis Sikap ilmiah (attitudes) merupakan pe-
Scientific Approach. Ketidakmauan dan ke- rasaan rasa ingin tahu terhadap objek pelaja-
malasan guru untuk membuat LKS membuat ran IPA dalam proses pembelajaran meliputi
berbagai penerbit memanfaatkan dan menyu- kegiatan pengamatan, merumuskan hipotesis,
sun LKS tersebut dan kemudian menawarkan melakukan kegiatan eksperimen secara jujur,
ke sekolah-sekolah. LKS yang beredar tidak dan mengkomunikasikan. Keterampilan pro-
sesuai dengan karakteristik siswa dan berten- ses (skills) adalah keterampilan intelektual
tangan dengan paham konstruktivisme. Kebe- yang dapat diperoleh siswa dalam kegiatan
radaan LKS di pasaran hingga saat ini masih belajar secara kontekstual di dalam kelas de-
sangat jarang yang berbasis Scientific Ap- ngan pendekatan ilmiah. Keterampilan proses
proach dan belum efektif sebagai sarana pem- sains merupakan keterampilan yang terjadi
belajaran. pada saat mengamati, mengklasifikasikan,
LKS Scientific Approach merupakan membuat hipotesis, melakukan pengukuran,
lembar kerja berupa lembaran-lembaran yang menyusun data, melakukan eksperimen
berisi panduan bagi siswa yang digunakan da- (menggunakan alat), menyimpulkan, berdis-
lam proses pembelajaran secara terorganisir, kusi, membuat grafik. Pengetahuan atau
sistematik, dan melalui metode ilmiah meli- knowledge adalah hasil dari proses pembelaja-
puti kegiatan pengamatan, merumuskan hipo- ran yang melibatkan indra penglihatan, pende-
tesis, melakukan kegiatan eksperimen secara ngaran, perasaan, dan berfikir manusia ten-
jujur, dan mengkomunikasikan. LKS sebaik- tang suatu hal yang didapatkan dari pengala-
nya dirancang oleh guru sendiri sesuai dengan man yang menjadi dasar manusia untuk
172 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun III, No. 2, Desember 2015

bersikap dan bertindak. Hasil pengetahuan da- uji terbatas, kelas VII G uji lapangan kelas
pat diukur dengan tes. eksperimen, sedangkan kelas VII O sebagai
Berdasarkan permasalahan yang ada di kelas kontrol. Pelaksanaan penelitian dilaku-
lapangan maka dalam penelitian ini dikem- kan pada bulan Mei hingga Juni 2015 tahun
bangkan LKS IPA berbasis Scientific Ap- ajaran 2014/2015 semester 2.
proach pada pokok bahasan kalor dan perpin- Adapun subjek ujicoba dalam penelitian
dahannya. LKS yang dikembangkan dalam sebanyak 101 siswa MTs Sunan Pandanaran
penelitian ini adalah LKS IPA berbasis Scien- meliputi 30 siswa kelas VII H untuk ujicoba
tific Approach untuk meningkatkan Learning empiris, 15 siswa kelas VII P untuk ujicoba
Outcome siswa MTs kelas VII. LKS berbasis terbatas, dan 56 siswa VII G dan VII O untuk
Scientific Approach divalidasi oleh dosen ah- ujicoba lapangan.
li, praktisi, dan teman sejawat serta di ujico- Variabel yang terlibat dalam penelitian
bakan di lapangan. Peningkatkan Learning ini adalah LKS berbasis Scientific Approach,
Outcome dilihat dari gain score sikap ilmiah, peningkatan sikap ilmiah, keterampilan proses
keterampilan proses, dan pengetahuan. Sikap sains dan pengetahuan siswa MTs kelas VII.
ilmiah dilakukan dengan cara penilaian diri Prosedur pengembangan dalam peneliti-
dan penilaian antar teman, keterampilan pro- an ini mengacu pada Borg & Gall berdasarkan
ses diamati secara langsung oleh observer dan sepuluh langkah pelaksanaan strategi peneliti-
observasi tidak langsung dilihat dari hasil ker- an dan pengembangan yang dilakukan. Pene-
ja di LKS, sedangkan pengetahuan dilakukan litian ini menggunakan langkah berupa pene-
dengan soal tes. LKS berbasis Scientific Ap- litian pendahuluan; perencanaan; pengemba-
proach bertujuan untuk meningkatkan Learn- ngan, ujicoba lapangan permulaan; revisi; uji
ing Outcome dalam ranah sikap ilmiah, kete- coba; revisi; menghasilkan produk final; uji
rampilan proses sains, dan pengetahuan. lapangan produk final; revisi terhadap produk
final; mendesiminasi.
METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data meliputi pe-
Penelitian dilaksanakan dengan metode nilaian dengan angket, observasi, dan tes tulis,
penelitian dan pengembangan (Research and sedangkan instrumen pengumpulan data meli-
Development) yang diarahkan untuk mengha- puti lembar validasi produk, angket respon,
silkan suatu produk. Prosedur pengembangan angket penilaian sikap ilmiah, lembar obser-
dalam penelitian mengacu pada langkah-lang- vasi keterampilan proses, dan soal tes penge-
kah model prosedural yang diadaptasi dari tahuan. Teknik analisis data dilakukan dengan
model Borg & Gall (1983:573) meliputi: (1) analisis kualitatif dan kuantitatif. Data yang
studi pendahuluan dan perencanaan; (2) pe- dianalisis meliputi: (1) Analisis data dari Va-
ngembangan; dan (3) penyusunan draft model lidator: Draf awal yang di validasi menghasil-
pembelajaran dan evaluasi. Validasi produk kan data kualitatif. Data tersebut berupa ma-
LKS berbasis Scientific Approach untuk me- sukan dan saran pada tiap butir soal yang ber-
ningkatkan Learning Outcome siswa MTs ke- asal dari validator. Masukan dan saran dari
las VII yang digunakan dalam penelitian dila- validator dipadukan dan digunakan untuk me-
kukan oleh produk dalam penelitian dilakukan revisi draf awal yang sudah diberikan. (2)
oleh dua dosen ahli, dua guru IPA, dan teman Analisis data untuk kelayakan LKS dengan
sejawat. menjumlahkan skor untuk setiap komponen
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Su- dan menghitung dengan rumus:
nan Pandanaran, yaitu dengan mengambil ke- X
X 
las VII H untuk uji empiris soal, kelas VII P n
Pengembangan LKS IPA.... (Astuti Widiyarini&Insih Wilujeng) 173

Skor yang diperoleh kemudian dikategorikan penelitian disimpulkan homogen jika nilai
menggunakan skala lima. Azwar (2015:112- probabilitas perhitungan (sig) > 0.05. Jika da-
113) menyatakan analisis data untuk hasil va- ta tidak memenuhi syarat normalitas dan ho-
lidasi instrumen pengukuran Learning Out- mogenitas jika asumsi-asumsi data tidak dipe-
come dilakukan dengan cara mentabulasi se- nuhi maka dilakukan uji statistik non parame-
mua data yang diperoleh, setelah itu dihitung trik.
content validity coefficient dengan mengguna- Uji Hipotesis untuk mengetahui perbe-
kan formula Aiken’s. Statistika Aiken’s V di- daan hasil belajar dari dua kelompok maka di-
rumuskan sebagai: lakukan statistik uji Manova (Multivariate
Analysis of Varians). Manova adalah teknik
𝑉 = ∑𝑠 / [𝑛(𝑐 − 1)]
statistik yang dapat digunakan secara simultan
Keterangan: untuk mengeksplor hubungan antara beberapa
s = r - l0 kategori variable bebas dengan dua atau lebih
l0 = Angka penilaian validitas yang terendah variabel terikat. Hipotesis dalam pengujian
c = Angka penilaian validitas tertinggi data hasil belajar dua kelompok sebagai be-
r = Angka yang diberikan seorang penilai
rikut:
Rentang angka V yang diperoleh adalah
H0 : µ1 = µ2
antara 0 sampai dengan 1,00. Mengubah skor
H1 : µ1 ≠ µ2
V Aiken’s ke dalam kategori skala lima.
Analisis uji empiris soal digunakan un- Pengambilan keputusan penerimaan
tuk mengukur validitas dan reliabilitas butir atau penolakan H0 dengan taraf signifikansi
soal. Analisis data menggunakan bantuan pro- 5% menggunakan uji manova, jika nilai pro-
gram SPSS. Analisis angket sikap ilmiah dila- babilitas (signifikansi) > 0,05 maka H0 diteri-
kukan dengan menjumlah data angket respon ma dan jika probabilitas (signifikansi) < 0,05
untuk masing-masing siswa kemudian dirata- maka H0 ditolak. Interpretasi hasil pengujian
rata dan dikategorikan menggunakan konversi hipotesis sebagai berikut:
skala 4 menurut Mardapi (2008:123). Analisis H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar
hasil pengetahuan siswa digunakan metode IPA yang signifikan antara kelas dengan
gain ternormalisasi menurut Hake (2007:6). pembelajarannya menggunakan LKS
Uji Prasyarat yang harus dipenuhi sebe- Scientific Approach dibandingkan kelas
lum dilakukan analisis data utama untuk me- yang menggunakan LKS yang tersedia di
nguji hipotesis penelitian ini menggunakan sekolah.
manova yaitu uji normalitas dan uji homoge- H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar IPA
nitas. Uji normalitas sebaran data dilakukan yang signifikan antara kelas yang pembe-
menggunakan program SPSS statistik versi lajarannya menggunakan LKS Scientific
17.0 dengan statistik uji Kolmogorof Smirnov Approach dibandingkan kelas yang
pada taraf signifikansi 5%. Data dikatakan menggunakan LKS yang tersedia di se-
memenuhi normalitas apabila nilai probabili- kolah.
tas hasil perhitungan (sig) > 0,05. Uji homo-
genitas dilakukan untuk mengetahui homogen HASIL DAN PEMBAHASAN
atau tidak dari sampel yang diambil secara Pada pengembangan produk awal, pene-
acak. litian bertujuan untuk: (1) menghasilkan LKS
Uji homogenitas varians dilakukan berbasis Scientific Approach yang layak
menggunakan program SPSS statistik versi dalam meningkatkan Learning Outcome
17.0 dengan taraf kepercayaan 5%. Sampel siswa MTs kelas VII, (2) mengetahui hasil
174 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun III, No. 2, Desember 2015

peningkatan sikap ilmiah, keterampilan pro- berdasarkan skala 5 dengan kategori ‘Sangat
ses, dan pengetahuan dalam pembelajaran Baik’, ‘Baik’, ‘Cukup’, ‘Kurang’, dan ‘ Sa-
IPA dengan menggunakan LKS berbasis ngat Kurang ’. Hasil validasi LKS oleh vali-
Scientific Approach. Untuk mencapai tujuan dator dapat dilihat pada Tabel 1.
itu, maka dilakukan tahap pengembangan se-
Tabel 1. Hasil Validasi LKS
suai dengan model R&D yang dikemukakan
Validator Kriteria
oleh Borg & Gall. Prosedur tersebut berupa Ahli Materi Sangat Baik
pengembangan, uji coba produk, revisi pro- Ahli Media Sangat Baik
duk, dan diseminasi. Keempat langkah terse- Praktisi Sangat Baik
but dilakukan secara sistematis. Teman sejawat Sangat Baik
Langkah pertama, diawali dengan mela-
Hasil validasi menunjukkan bahwa LKS
kukan analisis terhadap kebutuhan mengenai
yang dikembangkan dengan kategori sangat
pengembangan instrumen yang berkaitan de-
baik. Artinya bahwa dari penilaian para ahli
ngan LKS. Analisis kebutuhan dilakukan de-
dan validator menyatakan LKS layak diguna-
ngan melakukan wawancara terhadap guru
kan dalam pembelajaran.
dan studi pustaka. Hasil wawancara yang dila-
Hasil validasi instrumen oleh validator
kukan kepada 8 guru IPA di empat sekolah
untuk instrumen angket penilaian diri, penilai-
pada bulan Desember tahun 2014, ditemukan
an antar teman, lembar observasi langsung,
permasalahan bahwa LKS yang digunakan
lembar observasi tidak langsung, serta peni-
guru dan siswa adalah LKS lebih mementing-
laian instrumen soal untuk mengukur kemam-
kan aspek kognitif berisi ringkasan materi dan
puan dapat dilihat pada Tabel 2.
soal-soal kognitif (LKS banyak berisi latihan
soal saja). Berdasarkan hasil survai LKS, Tabel 2. Hasil Validasi Instrumen
membuktikan bahwa LKS yang digunakan Rt2 Kriteria
belum terlihat langkah-langkah saintifik-nya PD 0,96 Sangat Valid
secara maksimal. PAT 0,95 Sangat Valid
OL 0,98 Sangat Valid
Menurut peneliti hal tersebut juga yang
OTL 0,93 Sangat Valid
menyebabkan keterampilan proses dan sikap Soal 0,95 Sangat Valid
ilmiah siswa belum maksimal karena tidak di-
dukung oleh fasilitas yang mendukung. LKS Hasil validasi pada Tabel 2 menunjuk-
yang digunakan juga kurang cocok jika diba- kan bahwa instrumen untuk mengukur Learn-
rengi dengan pembelajaran IPA menggunakan ing Outcome menunjukkan bahwa instrumen
metode eksperimen, sehingga guru kesulitan sangat valid. Dari hasil penilaian para ahli da-
menggunakan metode eksperimen dalam seti- pat disimpulkan bahwa instrumen mempunyai
ap pembelajaran IPA yang menggunakan nilai validasi yang tinggi sehingga dinyatakan
LKS di pasaran. valid sehingga bisa digunakan untuk mengu-
Langkah kedua, dilakukan pendesainan kur Learning Outcome. Learning Outcome
produk sesuai dengan analisis yang dilakukan dalam pembelajaran mencakup penilaian si-
pada tahap pendefinisian, yang meliputi pemi- kap ilmiah, keterampilan proses sains dan
lihan KI dan KD. Draf produk LKS berbasis pengetahuan siswa. Secara jelas rangkuman
Scientific Approach kemudian divalidasi ahli hasil validasi instrumen disajikan pada
materi, ahli media, praktisi, dan teman seja- Gambar 1.
wat. Validasi dilakukan untuk memperoleh Langkah ketiga, setelah LKS yang di-
penilaian kelayakan dari Expert Judgement. kembangkan divalidasi kemudian oleh va-
Perolehan skor hasil validasi dikonversikan lidator LKS dinilai dan diberi saran serta
Pengembangan LKS IPA.... (Astuti Widiyarini&Insih Wilujeng) 175

masukan untuk revisi terhadap draf awal. Draf O (28 siswa) sebagai kelas kontrol. Data kegi-
awal diperbaiki sesuai dengan masukan dan atan pembelajaran pada uji coba lapangan
saran yang telah diberikan oleh expert judge- operasional terdiri dari data respon siswa ter-
ment. Produk awal hasil revisi digunakan hadap pembelajaran yang menggunakan LKS
untuk mengetahui kelayakan LKS secara uji Scientific Approaach, data observasi keteram-
coba. pilan proses siswa melalui observasi lang-
sung, data observasi keterampilan proses sis-
1 wa melalui observasi tidak langsung, data
skor
0,98 angket penilaian diri dan penilaian antar te-
diperoleh
0,96
man serta data pretest dan posttest uji coba
Skor

0,94
0,92 soal pilihan ganda. Setelah selesai pembelaja-
0,9 Skor ran dengan LKS Scientific Approach, siswa
Maksimal
0,88 pada kelas eksperimen diberikan angket res-
pon terhadap LKS Scientific Approach yang
telah dikembangkan. Data respon siswa kelas
uji coba terbatas kemudian di analisis secara
Gambar 1. Hasil Penilaian Validasi rinci kemudian digunakan untuk memperbaiki
produk akhir dari LKS.
Uji coba produk dilaksanakan tiga kali Uji coba lapangan dilakukan dengan
yaitu uji coba empiris, uji coba terbatas, dan quasi eksperimen atau ekperimen semu de-
uji coba lapangan operasional. Uji coba empi- ngan menggunakan dua kelas, yaitu kelas VII
ris soal dilakukan untuk melihat validitas dan G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII O
reliabilitas soal. Berdasarkan uji empiris yang sebagai kelas kontrol. Uji coba lapangan dila-
telah dilakukan terhadap soal. Analisis butir kukan selama empat kali pertemuan. Pada uji
soal menggunakan bantuan program excel coba lapangan ini jumlah data yang diperoleh
Anbuso. secara keseluruhan terdapat empat jenis data,
Uji terbatas dilakukan di kelas VII H yang meliputi: angket respon siswa terhadap
MTs Sunan Pandanaran. Tujuan dari uji coba produk LKS berbasis Scientific Approach
terbatas yaitu untuk mengetahui respon dan yang dikembangkan, keterampilan proses,
tanggapan siswa setelah menggunakan LKS angket sikap ilmiah, dan soal tes pilihan gan-
Scientific Approach. Hasil dari respon dan da untuk mengukur pengetahuan siswa. Data
tanggapan siswa setelah menggunakan LKS diberikan pada awal dan akhir materi pembe-
kemudian dianalisis dan digunakan sebagai lajaran.
acuan untuk merevisi LKS sebelum di uji co- Uji coba lapangan operasional bertujuan
bakan di kelas lapangan eksperimen. Setelah untuk melihat respon siswa terhadap LKS
LKS selesai direvisi langkah selanjutnya yaitu Scientific Approach serta untuk mengukur pe-
membelajarkan siswa menggunakan LKS ningkatan keterampilan proses, sikap ilmiah
Scientific Approach yang terdiri dari kegiatan- dan pengetahuan siswa setelah menggunakan
kegiatan eksperimen. Siswa secara berkelom- LKS hasil pengembangan. LKS hasil pe-
pok belajar dengan LKS Scientific Approach ngembangan, instrumen berupa lembar obser-
yang telah dikembangkan. vasi keterampilan proses melalui observasi
Uji coba lapangan operasional dilaksa- langsung dan lembar observasi keterampilan
nakan di MTs Sunan Pandanaran kelas VII proses secara tidak langsung, serta angket pe-
dengan jumlah siswa 56 siswa yaitu kelas G nilaian diri dan penilaian antar teman yang di-
(28 siswa) sebagai kelas eksperimen dan VII gunakan sudah valid dan reliabel. Validitas
176 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun III, No. 2, Desember 2015

dan reliabilitas LKS sudah mengalami bebera- mengamati, melakukan eksperimen, dan
pa kali revisi yaitu revisi dari validator dan re- mengkomunikasikan hasil eksperimen melalui
visi selama 4 kali pertemuan pada uji coba diskusi dan presentasi. Observasi langsung di-
terbatas. lakukan oleh 3 observer yaitu peneliti dibantu
Lembar observasi keterampilan proses oleh 2 orang observer.
melalui observasi langsung, lembar observasi Memasuki uji coba kelas lapangan ope-
keterampilan proses observasi tidak langsung, rasional peneliti masuk kelas pada materi se-
angket penilaian diri, angket penilaian antar belumnya yaitu suhu dan perubahannya untuk
teman telah divalidasi oleh ahli dan praktisi. melakukan observasi langsung dengan diban-
Lain halnya dengan instrumen soal pilihan tu oleh dua observer. Peneliti dan dua orang
ganda. Pada tahap ini soal pilihan baru diuji- observer melakukan pengamatan pada saat
kan pada tahap kedua atau tahap revisi satu siswa melakukan kegiatan praktikum.
kali dalam uji empiris. Langkah selanjutnya yaitu penelitian
Setelah LKS Scientific Approach yang pada kegiatan pembelajaran baik pada kelas
telah di uji cobakan pada kelas terbatas kemu- eksperimen maupun kelas kontrol. Kegiatan
dian direvisi, hasilnya digunakan untuk uji pembelajaran pada penelitian kelas lapangan
coba kelas eksperimen lapangan. Data yang operasional terdiri dari 4x pertemuan dengan
diperoleh berupa data respon siswa terhadap perincian pertemuan pertama eksperimen pe-
LKS Scientific Approach. Data ini berupa da- ngertian kalor, pertemuan ke-2 eksperimen
ta respon siswa sebelum dan sesudah diberi- kandungan energi, pertemuan ke-3 eksperi-
kan pembelajaran baik pada kelas eksperimen. men perubahan suhu dan pertemuan ke-4 eks-
Secara ringkas dapat dilihat Tabel 3 untuk perimen perpindahan kalor.
respon Siswa terhadap LKS Scientific Ap-
proach. Tabel 4. Hasil Pemahaman Keterampilan
Proses
Tabel 3. Interval Skor Respon Siswa Sebelum Sesudah Gain
Interval/Rentang Skor (i) Nilai Kategori Kelas Kategori
Treatment Treatment Score
𝑥 > 105,5 A Sangat Baik Eksperimen 3,55 3,85 0,67 Sedang
78,5 < 𝑥 ≤ 105,5 B Baik
Kontrol 3,53 3,71 0,38 Sedang
51,5 < 𝑥 ≤ 78,5 C Cukup
24,5 < 𝑥 ≤ 51,5 D Kurang
𝑥 ≤ 24,5 E Sangat Kurang Data observasi langsung siswa berupa
skor siswa dengan rentang nilai 1-4 yang di-
Berdasarkan Tabel 3 respon siswa ter- peroleh dari pengamatan langsung keterampi-
hadap LKS IPA berbasis Scientific Approach lan proses siswa oleh 3 observer dengan ber-
jumlah skor indikator sebesar 259, dengan pedoman pada rubrik yang telah disiapkan.
melihat pada skala konversi rata-rata x lebih Data observasi tidak langsung siswa berupa
besar dari 105,5 termasuk dalam kategori “Sa- skor jawaban siswa dalam menjawab LKS
ngat Baik (A)” maka dapat dikatakan respon yang dikonfirmasi dengan rubrik. Keterampi-
siswa terhadap LKS Scientific Approach hasil lan proses yang diukur melalui observasi ti-
pengembangan masuk dalam kategori “Sangat dak langsung siswa ada 7 yaitu observasi, hi-
Baik”. potesis, identifikasi variabel, interpretasi data,
Data keterampilan proses meliputi lem- klasifikasi, komunikasi, dan inferensi. Data
bar observasi langsung dan lembar observasi yang didapat dari observasi langsung dan ti-
tidak langsung. Keterampilan proses siswa dak langsung pada penilaian keterampilan
yang dapat diamati secara langsung pada proses untuk kelas kontrol dan kelas eksperi-
penelitian ini meliputi keterampilan dalam men serta sebelum dan sesudah pembelajaran
Pengembangan LKS IPA.... (Astuti Widiyarini&Insih Wilujeng) 177

kemudian dirata-rata untuk dicari nilai gain eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pa-
skornya. Hasil yang didapat ditampilkan da- da Tabel 6.
lam Tabel 4.
Tabel 6. Hasil Pengetahuan pada Materi Kalor
Peningkatan hasil pemahaman konsep Awal Akhir
IPA materi kalor pada kelas eksperimen dan Gain
Kelas pembela- pembela- Kategori
score
kelas kontrol dapat dilihat pada gain score jaran jaran
Eksperimen 57,52 81,15 0,55 Sedang
(<g>) kedua kelas. Kontrol 56,38 69,00 0,29 Rendah
Data sikap ilmiah pembelajaran IPA di-
peroleh melalui angket yang disebarkan pada Peningkatan hasil pengetahuan materi
awal dan akhir pembelajaran meliputi angket kalor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
penilaian diri dan angket penilaian antar te- dapat dilihat pada gain score (<g>) kedua ke-
man. Data yang diperoleh dari angket kemu- las. Jika dilihat dari kemampuan siswa men-
dian dianalisis menggunakan gain score. Hal capai kriteria ketuntasan minimum (KKM)
ini untuk melihat peningkatan ilmiah pada yaitu 75, pada kelas eksperimen semua siswa
IPA selama empat kali pertemuan. Angket si- telah tuntas mencapai standar KKM.
kap ilmiah terdiri penilaian diri dan penilaian Pengujian hipotesis penelitian dilakukan
antar teman. Penilaian sikap dengan memberi- dengan menggunakan uji MANOVA. Sebe-
kan ceklist pada lembar angket yang diberikan lum melakukan uji MANOVA, terlebih dahu-
akhir pembelajaran berdasarkan empat skor lu dilakukan uji prasayarat analisis. Uji pra-
penilaian. Secara ringkas sikap siswa ilmiah syarat analisis meliputi uji normalitas dan uji
hasil rata-rata penilaian diri dan penilaian an- homogenitas.
tar teman dapat dilihat pada Tabel 5. Uji normalitas dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa data sampel berasal
Tabel 5. Hasil Perhitungan Angket Sikap dari populasi yang terdistribusi normal atau ti-
Ilmiah dak. Data yang digunakan adalah data gain
Sebelum Setelah
Gain score dari hasil observasi keterampilan pro-
Kelas Pembela- Pembela- Kategori
Score
jaran jaran ses, sikap ilmiah, dan pengatahuan siswa pada
Eksperimen 2,56 3,48 0,64 Sedang kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji nor-
Kontrol 2,57 3,04 0,33 Sedang
malitas dilakukan dengan statistik uji Kolmo-
Data pengetahuan siswa pada kelas eks- gorov-Smirnov pada taraf signifikasi 5%
perimen dan kelas kontrol diperoleh dari pre- menggunakan program SPSS 17.0 for Win-
test dan posttest yang diberikan. Pretest bertu- dows. Kriteria keputusan yang digunakan
juan untuk mengetahui kemampuan awal sis- adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari
wa sedangkan posttest untuk mengetahui pe- 0,05 maka Ho diterima. Pengujian normalitas
ningkatan pengetahuan siswa setelah dilaku- didasarkan pada hipotesis sebagai berikut:
kan pembelajaran dengan menggunakan LKS Ho : sampel berasal dari populasi yang ter-
berbasis Scientific Approach. Soal pretest dan distribusi normal
posttest terdiri dari 40 soal pilihan majemuk. Hi : sampel bukan berasal dari populasi
Pretest diberikan sebelum pembelajaran mate- yang terdistribusi normal
ri kalor diberikan sedangkan posttest diberi- Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat nilai
kan di akhir pembelajaran materi kalor atau signifikansi yang diperoleh dari hasil analisis
setelah selesai satu materi. Kisi-kisi soal pre- lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpul-
test dan posttest sama baik untuk kelas ekspe- kan bahwa Ho diterima atau data gain score
rimen maupun untuk kelas kontrol. Secara untuk keterampilan proses, sikap ilmiah, dan
rinci hasil pemahaman konsep rata-rata kelas
178 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun III, No. 2, Desember 2015

pengetahuan pada kelas kontrol maupun kelas rata-rata pada kedua kelas, dengan hipotesis
eksperimen terdistribusi normal. sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata kete-
Tabel 7. Uji Normalitas
Signifikansi (Sig)
rampilan proses, sikap ilmiah, dan pe-
Variabel Kelas Kelas Keterangan ngetahuan siswa pada kelas eksperimen
Eksperimen Kontrol dan kelas kontrol
Keterampilan 0,200 0,082 Normal
Proses Hi : Terdapat perbedaan perbedaan rata-rata
Sikap Ilmiah 0,200 0,200 Normal keterampilan proses, sikap ilmiah, dan
Pengetahuan 0,200 0,200 Normal pengetahuan siswa pada kelas eksperi-
Uji homogenitas dilakukan untuk me- men dan kelas control
ngetahui apakah data kedua kelas homogen Tabel 9. Hasil Nilai Signifikansi
atau tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah Analisis F Sig. Keterangan
uji normalitas terpenuhi. Pengujian homoge- Pillai’s trace 1.018E2a 0,000 Ho ditolak
Wilks’ Lambda 1.018E2a 0,000 Ho ditolak
nitas dilakukan secara statistik uji homogeni- Hotelling’s Trace 1.018E2a 0,000 Ho ditolak
tas dengan uji Lavence melalui program SPSS Roy’s Largest Root 1.018E2a 0,000 Ho ditolak
17.0 pada taraf signifikasi 5%. Hasil uji ho-
Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai sig-
mogen varian gain score secara ringkas dapat
nifikansi yang diperoleh Sig (0.000) < 0.05
dilihat pada Tabel 8.
yang artinya Ho ditolak. Hal ini dapat disim-
Tabel 8. Hasil Uji Homogen pulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata ke-
Levene terampilan proses, sikap ilmiah, dan pengeta-
Variabel Statistik
df1 df2 Sig. Keterangan
Keterampilan 0,030 1 54 0,863 Homogen huan pada kelas kelas eksperimen dan kon-
Proses trol.
Sikap Ilmiah 2,109 1 54 0,152 Homogen
Pengetahuan 3,587 1 54 0,064 Homogen
Hasil output MANOVA berupa Tests of
Between-Subjects Effects kita dapat melihat
Berdasarkan Tabel 8, nilai signifikansi pengaruh perlakuan penggunaan LKS berba-
yang diperoleh dari hasil analisis lebih besar sis Scientific Approach secara ringkas dapat
dari 0.05 (sig > 0.05) sehingga dapat disim- dilihat Tabel 10.
pulkan bahwa data gain score keterampilan
proses, sikap ilmiah, dan pengetahuan pada Tabel 10. Output Manova
Variabel F Sig. Keterangan
kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki Keterampilan Proses 81,241 0,000 Ho ditolak
variansi yang sama atau homogen. Sikap Ilmiah 173,008 0,000 Ho ditolak
Hasil uji prasyarat normalitas dan ho- Pengetahuan 96,924 0,000 Ho ditolak
mogenitas yang telah terpenuhi kemudian Hal ini dapat disimpulkan pada variabel
selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan keterampilan proses, sikap ilmiah, dan penge-
MANOVA menggunakan SPSS 16.0 pada ta- tahuan memiliki nilai Sig (0.000) < 0.05 yang
raf signifikasi 5%. Hasil output MANOVA artinya terdapat perbedaan yang siginifikan
berupa Box’s Test of Equality of Covariance ketiga variabel (keterampilan proses, sikap
Matrices dapat melihat uji homogen varian/ ilmiah, dan pengetahuan) yang diakibatkan
kovarian. Nilai Sig (0.304) > 0.05, maka Ho adanya perlakuan penggunaan LKS berbasis
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ma- Scientific Approach.
trik varian/kovarian dari variabel terikat ke- Berdasarkan kajian produk akhir mela-
dua kelas sama. lui validasi keenam validator terhadap LKS
Hasil output MANOVA berupa Multi- Scientific Approach hasil pengembangan ada-
variate Test kita dapat melihat uji perbedaan lah masuk dalam kategori “Sangat Tinggi”
Pengembangan LKS IPA.... (Astuti Widiyarini&Insih Wilujeng) 179

validitasnya pada semua aspek yaitu aspek Data kuantitatif selanjutnya dianalisis untuk
materi, aspek penyajian, aspek kebahasaan. mencari gain skornya untuk melihat pening-
Lembar observasi langsung dan observasi ti- katannya.
dak langsung, angket penilaian diri dan peni- Uji coba tahap ini bertujuan untuk me-
laian antar teman, serta instrumen soal men- ngukur peningkatan keterampilan proses, si-
dapatkan penilaian “Sangat Tinggi”. Penilai- kap ilmiah dan pengetahuan siswa kelas VII
an dari validator secara keseluruhan menyata- MTs pada materi kalor dan perubahannya. Uji
kan bahwa LKS berbasis Scientific Approach coba lapangan menggunakan kelas eksperi-
IPA melalui unjuk kerja, LKS berbasis Scien- men dan kelas kontrol. Pada kelas kontrol
tific Approach, lembar observasi langsung, pembelajaran menggunakan LKS yang bere-
lembar observasi tidak langsung, angket peni- dar di pasaran, sedangkan pada kelas eksperi-
laian diri, angket penilaian antar teman, dan men menggunakan kelas LKS berbasis Scien-
soal layak digunakan untuk uji coba pada ke- tific Approach.
las terbatas. Kriteria layak digunakan dalam Hasil pengukuran keterampilan proses
penelitian ini adalah jika instrumen yang di- menggunakan LKS berbasis Scientific Ap-
gunakan memperoleh penilaian minimal proach maupun LKS yang beredar dipasaran
“tinggi” validitasnya. melalui observasi langsung adalah keterampi-
LKS berbasis Scientific Approach, lem- lan mengamati, keterampilan melakukan eks-
bar observasi langsung, lembar observasi ti- perimen, dan mengkomunikasikan hasil. Na-
dak langsung, angket penilaian diri, angket mun begitu untuk keterampilan mengkomuni-
penilaian antar teman, dan soal dinyatakan la- kasikan hasil sebenarnya ada dua indikator
yak digunakan. Langkah berikutnya adalah yang diamati yaitu keterampilan dalam disku-
mengujicobakan produk pengembangan pada si dan keterampilan presentasi.
uji coba terbatas. Uji coba terbatas bertujuan Pengukuran keterampilan proses obser-
untuk melihat apakah pembelajaran dengan vasi tidak langsung menggunakan LKS hasil
menggunakan LKS berbasis Scientific Ap- diperoleh semua keterampilan proses yang di-
proach untuk materi yang telah dirancang be- ukur yaitu observasi, menyusun hipotesis,
serta penilaian keterampilan proses, sikap il- identifikasi variabel, interpretasi data, klasifi-
miah dan pengetahuannya dapat dilaksanakan kasi, komunikasi, dan inferensi. Dari hasil pe-
sesuai dengan waktu yang tersedia. ngukuran peningkatan keterampilan proses
Dari uji coba terbatas diperoleh data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di-
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif peroleh gain skor masing-masing 0,67 dan
berupa masukan dari proses pembelajaran 0,38.
yang berlangsung yaitu: (1) respon siswa ter- Hasil pengukuran peningkatan sikap il-
hadap LKS hasil pengembangan, (2) guru per- miah menggunakan angket adalah rasa ingin
lu menyiapkan pembelajaran dengan matang tahu, bertanggung jawab, rasional, objektif,
termasuk alat dan bahan praktikum, (3) pe- berfikir terbuka, berfikir kritis, menahan diri
ngantar dari guru sebelum siswa melakukan mengambil keputusan, jujur, dan rendah hati.
praktikum perlu dilakukan. Data kuantitatif Untuk angket penilaian diri maupun penilaian
berupa skor yang diperoleh siswa dari hasil antar teman variabel pertanyaannya sama.
observasi langsung pada saat praktikum, lem- Dalam penelitian ini didapatkan gain skor
bar observasi tidak langsung yaitu dari hasil masing-masing 0,64 untuk kelas eksperiman
pekerjaan LKS milik siswa, angket penilaian dan 0,33 untuk kelas kontrol.
diri, angket penilaian antar teman, dan hasil Hasil pengukuran peningkatan pengeta-
jawaban soal pada saat tes di akhir materi. huan siswa menggunakan soal yang telah
180 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun III, No. 2, Desember 2015

diujikan secara empiris dan diujicobakan pada DAFTAR PUSTAKA


kelas terbatas. Soal untuk pretest dan posttest Azwar, S. 2015. Reliabilitas dan validitas.
dibuat sama. Hasil gain skor pengetahuan pa- Yogyakarta: Pustaka Pelajar
da kelas eksperimen sebesar 0,55 dan 0,29 un- Bao, L. 2006. Theoretical comparisons of
tuk kelas kontrol. average normalized gain calculator. Am.
Berdasarkan hasil uji coba lapangan J. Phys. 74(10): 917-922
operasional, LKS berbasis Scientific Ap-
Borg, W.R., Gall, M.D. 1983. Education
proach hasil pengembangan layak untuk di- research fourth edition, New York and
aplikasikan pada proses pembelajaran di lapa- London: Longman
ngan. Guru dapat menggunakan LKS tersebut
dalam pembelajaran materi kalor dan peruba- Chiapetta, E. L. & Koballa T.R. 2010. Science
instruction in the middle and secondary
hannya dengan pembelajaran berbasis ekspe-
school: Developing Fundamental
rimen. Untuk materi yang berbeda guru masih Knowledge and Skill, seventh edition.
dapat memodifikasi LKS berbasis Scientific Boston: Allyn and Bacon
Approach sesuai dengan materi yang dibela-
Colette, A.T, Chiapetta, E.L. 1994. Science
jarkan.
instruction in the middle and secondary
Diseminasi dilakukan dengan menguji- schools. New York: Macmillan Pub.Co.
kan produk utama. Tujuan dari uji tersebut
untuk mengenalkan dan memperoleh masu- Devi, P. K., Sofiraeni, R., & Khairuddin.
kan dari LKS Scientific Approach sehingga 2009. Pengembangan perangkat
pembelajaran untuk Guru SMP. Jakarta:
hasilnya dapat disebarluaskan di wilayah yang
Pusat Pengembangan dan
lebih luas dan tidak hanya di lingkungan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
MTs. Sunan Pandanaran. Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam
(PPPPTK IPA) untuk Program
SIMPULAN DAN SARAN BERMUTU
Berdasarkan pembahasan sesuai dengan Furnis, E. 2012. Assesing earning
penelitian yang dilakukan, maka dapat disim- achievement. New York: UNICEF.
pulkan hasil penelitian ini menunjukkan bah- Diakses pada tanggal 7 September 2014
wa LKS berbasis Scientific Approach layak dari http://www.unicef.org./lifeskills/
digunakan, dengan kategori “sangat baik”, files/AssesinglearningAchievement.doc
LKS berbasis Scientific Approach dapat me- Hake, R.R. 2007. Analyzing change/gain
ningkatkan sikap ilmiah siswa (gain score se- scores dept. of Physics, Indiana
besar 0,64), keterampilan proses siswa (gain University 2424 5 Hatteras Street,
score sebesar 0,67), dan pengetahuan siswa Woodland Hills, CA91367 USA.
(gain score sebesar 0,55). Diambil pada tanggal 02 Oktober 2014
Adapun saran berdasarkan hasil peneli- Hosnan. 2014. Pendekatan saintifik dan
tian ini adalah LKS Scientific Approach hasil kontekstual dalam pembelajaran abad
pengembangan dapat digunakan sebagai salah 21. Jakarta: Ghalia Indonesia
satu media pembelajaran untuk meningkatkan
Kemendikbud. 2013. Materi pelatihan guru
keterampilan proses, sikap ilmiah dan penge- implementasi kurikulum 2013 SMP/MTs
tahuan siswa. Belajar IPA dianjurkan melalui Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Badan
proses menemukan sendiri, tidak sekedar Pengembangan Sumberdaya Manusia
menghafal. Dengan menggunakan LKS Scien- Pendidikan, Kebudayaan dan
tific Approach yang dikembangkan dapat Penjaminan Mutu Pendidikan
menjadi pembelajaran yang bermakna.
Pengembangan LKS IPA.... (Astuti Widiyarini&Insih Wilujeng) 181

Llewellyn, D. 2011. Differentiated science Saintifik. Jurnal Nuansa Kependidikan


inquiry. New Delhi: A Sage Company 16(1)
Mardapi, D. 2012. Tehnik penyusunan Susilowati. 2013. Integrated science
instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: worksheet pembelajaran IPA SMP
Mitra Cendekia Press dalam Kurikulum 2013. Makalah PPM
“Diklat Pengembangan Student
Majid, Abdul. 2014. Perencanaan Worksheet Integrated Science bagi
pembelajaran. Bandung: PT Remaja Guru SMP/MTs di Kabupaten Sleman”
Rosdakarya Tanggal 24 Agustus 2013. PROGRAM
Sujarwanta. 2012. Mengkondisikan STUDI PENDIDIKAN IPA FMIPA
pembelajaran IPA dengan pendekatan UNY

You might also like