You are on page 1of 4

ANALISA PENGARUH SPRINGBACK TERHADAP SUDUT TEKUK PADA PROSES

PENEKUKAN PELAT ALUMINIUM


Dody Praharja Surya, Dan Edi Septe1

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri


Universitas Bung Hatta
Email : Dody_praharja@yahoo.com

ABSTRACT

The process of bending is one type of metal forming processes are widely applied in
manufacturing. The process of bending is particularly prevalent in the metal material that is
widely used in daily life. More expect precision bending process in order to get a shape
corresponding to the desired. In the process of bending will be a force behind the
phenomenon called springback phenomenon. Aluminum plate is one of the widely used
materials of everyday life.
Springback is the force behind the effect caused by the elasticity of the plate material is
process of formation. The force behind this price is determined by the modulus of elasticity of
the material. In this bending process springbok must to be consider.
Type of research conducted is descriptive, a study aimed to describe a situation or
phenomenon is. Research is carried on an existing phenomenon in order to draw conclusions
from the existing phenomena.
Results revealed that there is a difference of bending process turning the corner on the corner
of 45° studies with 90° angle where on the corner of 45° if the note chart tends to fall while in
the corner of the 90° tends to rise the difference is due to differences in tensile and
compressive force when bending angles of 45° and 90° while the bending angle, the optimal
angle showed large bending or bending angle is used to obtain the results of bend 45 ° is
143 °, and the bending process results in the optimal angle showed large bending or bending
angle is used to obtain the results of 90 ° bend is 96 ° the conclusions obtained from the study
of the bending angle is given the greater the turning angle is obtained.

Keywords: angle bending, springback and bending angle results.

1. PENDAHULUAN Proses penekukan (bending)


merupakan salah satu jenis proses pembentukan
1.1 Latar Belakang logam yang banyak dilakukan dalam bidang
manufaktur. Proses penekukan (bending)
Bidang manufaktur dewasa ini
terutama sekali banyak ditemui pada material
berkembang dengan pesatnya khususnya
logam yang banyak digunakan pada kehidupan
bidang pengerjaan dan pembentukan logam
sehari-hari. Sehingga proses penekukan
yang sangat membutuhkan ketelitian yang
diharapkan lebih presisi agar mendapatkan
tinggi untuk pengerjaannya, sehingga dalam
bentuk yang sesuai dengan yang diinginkan.
proses pengerjaan dan pembentukan logam
Dalam proses penekukan akan terjadi suatu
tersebut dituntut untuk mampu dikerjakan
fenomena gaya balik yang dinamakan
dengan hasil yang lebih baik dan dengan
fenomena springback. Fenomena tersebut
tingkat keakuratan yang tinggi.
terjadi karena adanya gaya balik yang
ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan penekukan tidak sama, artinya terjadi kelebihan
logam yang mengalami proses pembentukan atau kekurangan terhadap sudut tekuk yang
sehingga bentuk yang diinginkan akan sulit diinginkan, yang menyebabkan ketidaksesuaian
terbentuk. dimensi akhir produk yang diharapkan,
Pembentukan logam yang dimaksud sehingga menurunkan kualitas benda kerja
dalam analisa ini adalah plat aluminium. Plat tersebut.
aluminium merupakan salah bahan yang Kelebihan dan kekurangan dari hasil pada
banyak digunakan pada berbagai macam proses penekukan (bending) pada plat
konstruksi bangunan, alat rumah tangga, cover aluminium yang sering kali terjadi, sebagai
pintu, dekorasi, talang air, atap rumah, dinding mahasiswa jurusan teknik mesin menuntut
pabrik, ducting, dll. untuk mampu meneliti fenomena tersebut yang
Proses penekukan terhadap Plat diuraikan dalam bentuk tugas akhir yang
aluminium ini yang sering dilakukan pada berjudul “Analisa Pengaruh springback
bidang manufaktur, konstruksi bangunan, alat terhadap Sudut Tekuk Pada Proses Penekukan
rumah tangga, cover pintu, dekorasi, talang air, Plat Aluminium”.
atap rumah, dinding pabrik, ducting, dll Diharapkan dari penelitian ini, didapat sudut
umumnya digunakan ketebalan 0,3mm s.d. yang optimal untuk digunakan sesuai
2mm dengan sudut tekuk 450, 600, 750, dan 900. kebutuhan yang diperlukan.
Proses penekukan dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin tekuk manual dan mesin 1.2 Tujuan Penelitian
tekuk otomatis. Yang mana pada proses ini Plat Tujuan penelitian dilakukan adalah
aluminium akan mengalami kombinasi tarik sebagai berikut :
dan tekan. 1. Menganalisa perubahan
Banyak hal yang terjadi dalam proses springback dari hasil proses
penekukan khususnya pada penekukan plat penekukan benda kerja dengan
aluminium, hal ini menjadi kasus permasalahan sudut yang bervariasi
yang menarik untuk dibahas. Salah satu 2. Menentukan besarnya sudut tekuk
diantaranya adalah bagaimana menemukan untuk setiap penekukan benda
sudut optimal yang diingikan untuk membentuk kerja.
suatu konstruksi agar dalam proses penekukan,
plat yang digunakan tidak terbuang, hal ini 1.3 Batasan Masalah
diakibatkan karena adanya fenomena gaya Agar penelitian ini dapat mencapai
balik (springback) sehingga sudut yang tujuan yang diinginkan, maka batasan yang
diinginkan tidak presisi. Salah satu solusi yang diberikan adalah sebagai berikut :
dilakukan oleh kebanyakan orang adalah 1. Penelitian dilakukan menggunakan
melakukan percobaan dahulu sebelum pada mesin tekuk manual.
benda kerja sebenarnya, error yang terjadi pada 2. Material yang digunakan plat
percobaan tersebut mengakibatkan beberapa aluminium dengan ketebalan 1.2
material terbuang percuma sehinga proses mm.
penekukan plat menjadi tidak efektif, tidak 3. Jenis Aluminium yang digunakan
efisien, dan tidak ekonomis. adalah jenis aluminium murni
Hasil proses penekukan ini terlihat (1XXX)
pada plat aluminium yang mengalami 4. Besaran sudut tekuk yang diteliti
perubahan bentuk dari kondisi datar menjadi setelah terjadinya springback
0 0
tekuk sesuai besar sudut yang diberikan, tetapi adalah sudut 45 dan 90 .
dari hasil pengamatan dilapangan menunjukan 5. Variasi sudut penekukan yang
bahwa besar sudut yang diberikan pada proses digunakan untuk mendapatkan
penekukan plat aluminium dengan hasil sudut adalah sudut
penekukan Tabel 4.1 Data hasil pengujian setelah
, , dan . penekukan, tebal pelat 1,2 mm.
6. Variasi sudut penekukan yang Analisa sudut penekukan yang
digunakan untuk mendapatkan diinginkan 45°.
untuk sudut 90° adalah sudut
penekukan , dan Su Su Ra
Ra Su
98° . dut dut ta-
Juml Sudut ta- dut
7. Waktu tahan pada proses aw ak rat
N ah penek rat bal
penekukan 10 detik. al hir a
o spesi ukan a ik
1.4 Manfaat ( ( (°
men (°) (° (°
Manfaat yang didapat dari hasil )( )( )
) )
pengujian dalah sebagai berikut : °) °)
1. Dengan adanya penelitian ini dapat 1 135 45 54 9
diketahui besarnya perubahan 1 1 135 45 55 55 10 10
springback pada sudut yang 1 135 45 56 11
bervariasi. 1 137 43 52 9
2. Dengan adanya penelitian ini dapat 2 1 137 43 53 52 10 9
diketahui seberapa besar perubahan 1 137 43 51 8
sudut tekuk benda kerja. 1 139 41 51 10
3. Memberikan pengetahuan tentang 3 1 139 41 51 51 10 10
pemakaian sudut optimal terhadap
1 139 41 51 10
proses penekukan.
1 141 39 48 9
Hasil penelitian ini dapat 48. 9.6
4 1 141 39 49 10
digunakan oleh pengerjaan 67 7
1 141 39 49 10
kontruksi rangka industri atau
1 143 37 45 8
asesoris pagar dan tangga rumah
5 1 143 37 45 45 8 8
serta dikembangkan dengan
1 143 37 45 8
perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2.4 Hasil Penekukan Sudut 90°
2. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.2 Data hasil pengujian setelah
2.1 Hasil Penelitian penekukan, tebal pelat 1,2 mm.
Analisa sudut penekukan yang
Hasil penelitian dilihat dengan merujuk diinginkan 90°.
pada data-data hasil pengamatan yang
dilakukan selama proses penekukan pelat
alumunium tebal 1,2 mm. Data-data ini Su Sud
menggambarkan secara keseluruhan dari dut ut Rata
Sud
pengujian penekukan pelat alumunium yang aw Ak
Ra Su
rata
Jum ut
dilakukan. Proses pengambilan data dilakukan al aka
ta- dut
(°)
N lah Pene
dengan cara mengukur langsung, mengamati ( (
Ra bal
o Spesi kuk
dan menganasilis dengan pendekatan. ta ik
men an
( ° ) ( °)
(°) )( )(
2.2 Data Hasil Penekukan °) °)
Setelah melakukan pengujian penekukan, maka
1 90 90 95 5
diperoleh data sebagai berikut : 95.
1 1 90 90 96 6 5.33
2.3 Hasil Penekukan Sudut 45° 33
1 90 90 95 5
1 92 88 94 6 5. http://novirita.blogspot.com/2011/01/defor
2 1 92 88 94 94 6 6 masi-plastic-dan-delastic.html
1 92 88 94 6 6. http://tokobersamabisa.com/produkdetail24
1 94 86 93 7 03-HARGA-Plat-Alumunium.html
92. 7. George E. Dieter. 1961. Mechanical
3 1 94 86 93 7 6.67
67 Metallurgy. Mc.Graw-Hill Book Company.
1 94 86 92 6
1 96 84 90 6 Inc
8. Sofyan, Bondan T. 2010. Pengantar
4 1 96 84 90 90 6 6 Material Teknik. Salemba Teknika
1 96 84 90 6 9. William Nash. 1998.Strength of Materials.
1 98 82 88 6 Schaum’s Outlines
10. William D. Callister Jr.2004.Material
5 1 98 82 88 88 6 6
Science and Engineering: An
1 98 82 88 6 Introduction.John Wiley&Sons
11. http://www.scribd.com/doc/25300537/Mak
alah-Aluminium
3. KESIMPULAN 12. http://www.lontar.ui.ac.id
Berdasarkan hasil pengujian tekuk pada pelat
aluminium 1,2 mm, yang dilakukan untuk
mendapatkan sudut tekuk 45° dan 90° , dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Semakin besar sudut penekukan yang
diberikan maka sudut balik (springback)
yang terjadi akan semakin besar pula, hal
ini disebabkan oleh karena pengaruh
elastisitas bahan alumunium.
2. Semakin kecil sudut tekuk yang akan
dihasilkan maka semakin besar springback
yang terjadi.
3. Besarnya sudut penekukan yang diberikan
untuk mendapatkan sudut hasil 45° adalah
sudut penekukan 143°.
4. Besarnya sudut penekukan yang diberikan
untuk mendapatkan sudut hasil 90° adalah
sudut penekukan 96°.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ambiyar. 2008. Teknik Pemebentukan


Logam. Direktorat Pembinaan
2. Hajime Shudo.1983.Material Testing
(Zairyou Shiken). Uchidarokakuho
3. http://id.shvoong.com/exact-
sciences/chemistry/2105104-pengertian-
aluminium/
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium

You might also like