You are on page 1of 6

Andalas Dental Journal Page |2

LAPORAN KASUS

REPLACEMENT OF POSTERIOR MISSING TEETH WITH


PORCELAIN FUSED TO METAL (PFM) BRIDGE

Eni Rahmi1
1
Staff pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas

ABSTRACT
Background: Porcelain fused to metal (PFM) bridge is the most of treatment that commonly used
as a fixed partial dentures. One of the indication for PFM bridge is to replacing the loss of posterior teeth.
This case report discussed about the treatment of posterior missing teeth with PFM bridge. Objective: to
explain the clinical procedures of PFM bridges to treat the patient with posterior missing teeth. Case report:
A 29-years old woman came to prosthodontic clinic in Faculty of Dentistry University of Padjadjaran with
chief complaint of right maxillary posterior missing teeth. The treatment planning that have been choosen for
this case was the porcelain fused to metal bridge due this excellent characteristic of resistence to mastication
force compared with other types of bridge such as all ceramic or all acrylic bridge. Beside that, the aesthetic
achievement of this kind of bridges is more excellent than all metal bridges. Disscussion: A spatial analysis,
calculation the number of abutment against which used, and selected design bridge very determine the
success of this treatment. In addition to that, the clinical procedures consisting of abutment teeth
preparation, an accurate impression, and appropriate cementation were needed to get the satisfactory result.
Conclusions: The porcelain fused to metal bridge is a appropriate option for posterior missing teeth
treatment that fullfil satisfactorical biomechanical and esthetic factors.

Key words: porcelain fused to metal bridge, posterior missing teeth

Affiliasi penulis: 1Staff Pengajar Fakultas segera diganti akan menyebabkan


Kedokteran Gigi Universitas Andalas
Korespondensi: Eni Rahmi perubahan-perubahan dalam rongga
email: enirahmi@yahoo.com mulut seperti terjadi resorpsi tulang
PENDAHULUAN alveolar, migrasi dan drifting gigi
Kehilangan satu atau lebih gigi sebelahnya, serta ekstrusi gigi
permanen dapat berpengaruh pada antagonis.1,2 Love dan Adam menyatakan
penampilan seseorang dan kesehatan bahwa biasanya pergerakan gigi ke arah
secara keseluruhan yang akan berdampak daerah tidak bergigi di sebelahnya terjadi
pada kualitas hidupnya. Kondisi ini 5 tahun setelah pencabutan gigi.
sangat mempengaruhi jaringan mulut Penggunaan gigitiruan jembatan masih
khususnya fungsi sistem mastikasi dan menjadi pilihan pasien untuk
estetik. Dampak kehilangan gigi anterior menggantikan kehilangan satu atau dua
lebih terlihat pada fungsi estetik dan gigi karena faktor kenyamanan, estetik,
fonetik, sedangkan kehilangan gigi dan biaya yang relatif lebih murah
posterior akan mempengaruhi fungsi dibandingkan implant gigi.3
mastikasi. Hilangnya gigi ini jika tidak

159
Andalas Dental Journal P a g e | 160

Meskipun perkembangan gigitiruan kondisi lingkungan mulut sehingga


jembatan sangat cepat, yang terbukti terjadi korosi yang menyebabkan
dengan berkembangnya berbagai macam terlepasnya ion-ion logam. Schmaltz dan
gigitiruan jembatan seperti all ceramic Garhammer melaporkan bahwa ion
bridge dan adhesive bridge, gigitiruan logam yang dilepaskan dari gigitiruan
jembatan metal porselen masih menjadi metal porselen melalui proses korosi
pilihan karena secara klinis dapat menyebabkan reaksi yang luas pada
digunakan dalam jangka waktu lama dan gingival. Berdasarkan hasil penelitian
bersifat biokompatibel. Karlsson (1986) Ristic Secara analisis histopatologis,
melaporkan 93% angka keberhasilan diskolorisasi gingival diduga
penggunaan jembatan metal porselen berhubungan dengan deposisi
dalam jangka waktu 10 tahun. Palmqvist mikropartikel logam pada jaringan
dan Swartz (1993) melaporkan tingkat gingival. Penelitian ini sejalan dengan
keberhasilan penggunaan gigitiruan ini penelitian Wataha yang melaporkan ion
selama 18 – 23 tahun sekitar 79%. logam seperti as Ni3+ dan Cr3+ yang
Kegagalan yang ditemukan biasanya dilepaskan dapat mengakibatkan
adalah fraktur lapisan porselen.4 perubahan sifat fibriblast gingival
Jenis jembatan ini digunakan secara termasuk metabolism dan proliferasi,
luas untuk menggantikan kehilangan serta peningkatan level mediator
dalam jumlah yang banyak terutama gigi inflamasi. Hasil yang berbeda dilaporkan
posterior.4-6 Keuntungan gigitiruan oleh MinTian (2016) yaitu tidak terdapat
jembatan metal porselen antara lain ion Ni dan Cr pada gusi yang mengalami
penampilan struktur yang dapat pigmentasi.7
diprediksi, estetis yang lebih baik dan LAPORAN KASUS
4
biaya yang relatif terjangkau. Jembatan Seorang pasien wanita usia 29
ini menggabungkan kekuatan dan tahun datang ke klinik Prostodonsia FKG
keakuratan dari metal dan sifat estetik Universitas Padjadjaran dengan keluhan
dari porselen.6 telah kehilangan gigi geraham atas lebih
Tipe jembatan ini juga memiliki kurang 8 tahun yang lalu. Pasien belum
kekurangan, antara lain terjadi pigmentasi pernah menggunakan gigitiruan
gingival berwarna biru keabu-abuan sebelumnya dan ingin dibuatkan
akibat pengaruh alloy logam Ni-Cr yang gigitiruan yang cekat demi kenyamanan
menjadi koping. Hal ini terjadi karena dan pengunyahan.
Andalas Dental Journal P a g e | 161

Dari pemeriksaan intra oral


diketahui pasien kehilangan gigi 15, 25,
27, 47 dan 48. Karies media terdapat
dipermukaan oklusal gigi 26 dan Gigi
16, 26 28 mengalami pergerakan
sehingga ruangan di regio gigi 15, 25,
Gambar 2. Gambaran radiologis panoramic
dan 27 mengalami penyempitan ruangan. pasien
Gigi 26 mengalami mesial drifting sekitar Berdasarkan hasil anamnesis,
6 derajat. (Gambar 1) Pada gigi 14, 24, pemeriksaan klinis, dan radiologis,
45, 46, dan bucal pit 37 terdapat tambalan rencana perawatan yang akan dilakukan
klas 1 amalgam, sedangkan pada gigi 37 adalah pembuatan gigitiruan adhesive
terdapat tambalan klas 1 komposit. bridge pada regio gigi 14, 15, dan 16
Pemeriksaan radiografis dari serta porcelain fused to metal bridge
rongent panoramik menunjukkan gigi 12 pada regio gigi 24, 25, 26, 27, dan 28.
dan 21 post perawatan endodontik dan Desain jembatan PFM adalah fixed-
telah dipasangkan gigitiruan mahkota movable bridge, abutment pada gigi 24,
pasak. Rasio mahkota akar gigi 14, dan 26, dan 28, retainer berupa mahkota jaket
24 adalah 1 : 2, sedangkan rasio mahkota metal porselen pada gigi 24,26 dan inlay
akar gigi 16, 26, dan 28 adalah 2 : 3. pada oklusal gigi 28, modified ridge lap
Jaringan periodontal di sekitar gigi 16, pontic pada gigi 25 dan conical pontic
14, 24, 26, dan 28 terlihat normal serta pada gigi 27, serta konektor rigid antara
tidak terdapat kelainan periapikal pada 24 dan 25 dan nonrigid pada 27 dan 28.
gigi-gigi tersebut. (Gambar 2)
Penatalaksanaan Kasus
Setelah dilakukan preprosthetic
mouth preparation berupa skeling dan
perbaikan tambalan yang ada, perawatan
dimulai dengan melakukan preparasi gigi
abutment. Pengurangan jaringan di
Gambar 1. Gambaran klinis kehilangan gigi permukaan bukal dan palatal gigi 24 dan
25 dan 27.
26 dilakukan dengan flat end tapering
bur sebanyak 1,5 mm, sedangkan pada
bagian oklusal sebanyak 2 mm. Akhiran
Andalas Dental Journal P a g e | 162

servikal preparasi berbentuk shoulder porselen dalam mulut untuk melihat


selebar 1 mm dibuat dengan estetik, adaptasi tepi retainer terhadap
menggunakan flat end tapering bur. akhiran preparasi, adaptasi akhiran pontik
Preparasi inlay dilakukan pada terhadap gusi linggir, titik kontak dengan
permukaan oklusal gigi 28 dengan gigi sebelah serta kontak saat oklusi dan
menggunakan cilindris bur.5,6,9 artikulasi. Sementasi dilakukan dengan
menggunakan semen resin adhesive.
Instruksi pasca insersi dijelaskan pada
pasien untuk pemeliharaan kebersihan
mulut pasien. Pada tahap kontrol tidak
A B terdapat adanya impaksi makanan dan
Gambar 3. Preparasi gigi dilihat dari palatal peradangan di sekitar jembatan.
(A) dan oklusal (B)
Setelah preparasi selesai, dilakukan
pencetakan dengan double impression
technique menggunakan bahan cetak
polyvinyl siloxan. Tahap selanjutnya
dilakukan bite registrasion dan
pemasangan jembatan sementara. Model
Gambar 5. Jembatan metal porselen setelah
kerja dikirim ke laboratorium untuk diinsersi
pembuatan koping logam. Uji coba PEMBAHASAN
koping logam dilakukan untuk melihat Tujuan utama perawatan
ketepatan adaptasi koping dengan prostodonsia adalah mengembalikan
preparasi serta memastikan ruang yang pasien pada keadaan dan fungsi yang
tersedia untuk porselen adekuat. normal. Pada kasus ini, pasien
menginginkan dibuatkan gigi tiruan yang
cekat agar fungsi pengunyahannya dapat
kembali normal. Dari hasil pemeriksaan
klinis maupun radiografis diketahui
terdapat beberapa masalah yang harus
diperhatikan yaitu terdapat penyempitan
Gambar 4. Uji coba koping logam
Sebelum tahap sementasi, ruangan karena migrasi gigi sebelahnya.

dilakukan ujicoba jembatan metal Disamping itu, ruang intermaksilaris pada


regio 25 juga berkurang.
Andalas Dental Journal P a g e | 163

Pemilihan full crown atau partial Pontik yang digunakan pada gigi
crown atau restorasi lain sebagai retainer 25 adalah modified ridge lap dengan
pada jembatan posterior harus pertimbangan estetik karena gigi 25
disesuaikan dengan keadaa n dalam terlihat saat pasien tersenyum. Untuk
mulut lain.9 Berdasarkan hukum Ante, menggantikan gigi 27 yang hilang,
kehilangan gigi 25 dan 27 pada kasus ini digunakan pontik conical untuk
dapat diganti dengan jembatan yang memudahkan pasien dalam menjaga oral
disangga oleh gigi 24 dan 26 dengan hygiene. Tetapi sayangnya, karena ruang
major retainer berupa full crown PFM, intermaksilaris di regio 25 terlalu kecil,
serta inlay pada gigi 28 sebagai minor servical line pontik 25 dan 27 terletak
retainer. Disain fixed-moovable bridge lebih rendah dari gigi yang lainnya.
ini dipilih karena terdapat pier abutment Pasien menerima hal ini karena jika
pada gigi 26 dan ruangan yang sempit dibuatkan lebih panjang akan
pada regio 27. Fixed-movable bridge menyulitkan dalam membersihkan area di
adalah jembatan yang memiliki rigid bawah pontik. Pontik modifikasi ridge
connector dan movable connector yang lap menggabungkan sifat-sifat dari disain
memungkinkan pergerakan vertikal yang pontik sanitary dan ridge lap, yaitu
minimal. Biasanya pada jembatan ini menggabungkan antara estetika dan
terdapat minor retainer berupa mahkota pembersihan yang mudah. Permukaan
5,8,9
sebagian atau inlay. yang berbentuk ridge memberikan
Penggunaan inlay sebagai retainer penampilan seolah-olah pontik muncul
merupakan pilihan dalam pembuatan dari gingiva, sedangkan permukaan
gigitiruan jembatan karena pembuangan palatal berbentuk ovoid memungkinkan
jaringan gigi yang minimal, mudah kontrol plak yang optimal.4
menilai jaringan periodontal, dan relative Disain substruktur yang tidak baik
lebih murah. Penelitian yang dilakukan menyebabkan kegagalan restorasi metal
oleh Al Moaleem mengevaluasi keramik. Hal-hal yang mempengaruhi
penggunaan porcelain fused to metal- antara lain disain koping metal harus
inlay retained bridge dalam periode memberikan ketebalan porselen yang
waktu 3 tahun. Hasil penelitian ini uniform, margin dibuat shoulder atau
menunjukkan hasil yang memuaskan chamfer atau butt joint, dan permukaan
karena semua masih berfungsi dengan koping logam yang menghadap porselen
baik dan tidak memerlukan perbaikan.10 harus membulat tidak boleh ada sudut
Andalas Dental Journal P a g e | 164

yang tajam untuk mencegah potensi titik prosthodontics. Ed 11. 2005. Mosby. St.
Louis.
keretakan yang akan memicu terjadinya
3. Love WD, Adams RL. Tooth movement into
fraktur jika ada stress pada daerah
edentulous areas. J Prosth Dent 1971; 25:
tersebut.5-9
271–277. In Hemming K, Harrington Z.
Jika koping metal terlalu tipis Replacement of Missing Teeth with Fixed
(kurang dari 0,4 mm), porselen akan Prostheses. Dent update. April. 2004

mengalami shringkage sehingga 4. Motta AB, Pereira LC, Da Cunhaa Ar. All-
menyebabkan distorsi pada koping ceramic and porcelain-fused-to-metal Fixed
partial dentures: a comparative study by 2d
logam. Ketebalan koping metal di daerah
finite element analyses. J Appl Oral Sci.
insisal yang tidak cukup akan 2007;15(5):399-405
mengakibatkan deformasi metal dibawah 5. Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J.
stress mastikasi. Oleh karena itu, Contemporary fixed prosthodontic. 3rd Ed.

pencakupan metal di insisal dan di St. Louis. Mosby Inc: 2001; p. 216-220.

lingual harus cukup tebal dan luas.4 6. Goldstein R. Esthetics in dentistry. Vol. 1:
Principles communication treatment
SIMPULAN
methods. Hamilton: B.C. Decker Inc; 1998.
Gigitiruan jembatan metal p. 414-430
porselen merupakan pilihan untuk 7. Tian M, Sai Ma, Lina Niu, Jihua Chen.
mengganti beberapa gigi posterior yang Gingival pigmentation by Ni-Cr-based metal

hilang. Keberhasilan perawatan dengan ceramic crowns: A clinical report. J Prosth


Dent. 2016; 115(1): 1-4
gigitiruan ini membutuhkan pemilihan
8. Zinner ID. Panno FV. Miller RD. et al.
kasus yang selektif, perencanaan desain
Ceramometal full coverage restoration. In:
tepat, dan prosedur perawatan yang Aschheim KW. Dale BG.Ed. Esthetic
benar. Ketahanan gigitiruan juga dentistry: a clinical approach to techniques
didukung kemampuan dan kemauan and materials.2nded. St.Louis: Mosby, Inc;

pasien untuk menjaga kebersihan 2001.p. 61-64, 114 - 134.


9. Smith BGN, Lowe LC. Planning and
mulutnya.
making crown and bridges
KEPUSTAKAAN
10. Al- Moaleem MM. Clinical Evaluation of
1. Binobaid A. A novel dental bridge design. Porcelain Fused to Metal Inlay-Retained
Thesis. University Of Manchester. 2012
Bridges. J Dent Med Scie .Volume 13, Issue
2. Carr. AB, McGivney. GP, Brown. DT. 9 Ver. VI (Sep. 2014), PP 129-133
McCracken’s Removable partial

You might also like