You are on page 1of 37

In the ancient time, lived a little family.

The family consists of father, mother, and a beautiful


girl named Bawang Putih. They are a harmonious and happy family despite his father worked
as an ordinary merchant. One day, the happiness in this family was lost because the mother
died. Bawang Putih was very sad because she was very fond of her mother. Her father was
also so sad because he loved his wife so much.

After Bawang Putih’s mother died, her house was visited frequently by a widow who had a
daughter named Bawang Merah. The widow often came with Bawang Merah to the Bawang
Putih’s home by bringing food, helping to clean the house, and chatting with Bawang Putih’s
father. Finally, the father thinks that he should marry the widow and made the widow as a
new mother for Bawang Putih.

He asked for consideration of the proposal to Bawang Putih. After being allowed to get
married by Bawang Putih, then her father immediately carried out the marriage. They become
a new family and lived in a house. At first, the mother and Bawang Merah’s behaved Bawang
Putih very well. However, the good behavior did not to be last long. Soon, the Bawang Merah
and her mother began to show their bad attitude. Bawang Putih was often scolded and given
heavy works when the father went to trade. She had to do a lot of housework while the
Bawang Merahs just sit and did not work at all. However, the situation was never told by her
to his father, so the Bawang Putih continued to be treated badly by Bawang Merah’s and her
mother.

One day, his father was sick and passed away. Since then, Bawang Putih was treated worse
than before. Bawang Putih almost never had a break every day. In the morning, she had to get
up in order to prepare breakfast and the water for Bawang Merah and her mother. Later, she
also gave eating to the livestock, washing clothes, and even watering the entire garden.
Although she should do so many works, she always did it happily. She hoped, with such
sincerity, her mother would love her sincerely someday.

On the morning, Bawang Putih went to the river to wash the clothes. She was so excited and
washed vigorously. Because of getting too excited, she was not aware that there was a shirt
that washed away. She realized that the shirt had been washed away when the flow carried it
far enough. Later, she pursued but did not get the shirt. She felt hopeless and immediately
went home.

The shirt was her mother's favorite. Of course, the mother was angry and told her to look for
the shirt until she could found it. Bawang Putih came back to the river and walked to the west
to seek her mother's favorite shirt. She walked along the river up to tens of kilometers. After
that, Bawang Putih suddenly saw someone who was bathing the buffalo in the river. She
asked the man about the clothes were washed away. Later, she was informed that the shirt
drifting and it was not far from where she was standing. At that moment, Bawang Putih
immediately ran down the river to find the shirt.

It was getting dark and the Bawang Putih found a home. Because of completely exhausted,
she decided to take a break in the house. Apparently, it housed an old lady who had
previously found the shirt. The old lady wanted to return the shirt to her, but she should
accompany the old lady during a week. She agreed to stay with the lady for a week. Within a
week, she made the old lady to be so happy because she was diligent and never complained
even though felt so tired.

After accompanying for a week, she was given a pumpkin as the gift. When opening it, she
was very surprised because there were so much gold and gems. She immediately went home
and told the happening to her mother and also Bawang Merah. However, the gold and jewels
that she got immediately seized and she was forced to tell where the jewelry could be
obtained. Bawang Putih immediately said that she got it from an old lady who lived near the
river.

In the next day, Bawang Merah came to that house and stayed for a week like what Bawang
Putih did. However, because Bawang Merah was a lazy girl, the old lady gave a different
pumpkin from Bawang Putih. Bawang Merah did not care and Bawang Merah immediately
went home to open the pumpkin with her mother. Apparently, the content was not gems or
gold, but the venomous snake that bit of Bawang Merah and the mother. Both of them died
because of their greed.

After the happening, Bawang Putih was living alone, but she was more calm and lived
happily with its gold and gems.

Terjemahan :

Bawang Merah dan Bawang Putih

Pada zaman dahulu, ada sebuah keluarga kecil yang hidup bahagia. Keluarga tersebut terdiri
dari ayah, ibu, dan seorang gadis cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang
harmonis dan bahagia meskipun sang ayah hanya bekerja sebagai seorang pedagang biasa.
Suatu hari, kebahagiaan yang ada di dalam keluarga tersebut hilang karena sang ibu
meninggal. Bawang putih sangat sedih karena ia sangat menyayangi ibunya, begitu juga sang
ayah yang sangat sedih karena sang istri telah meninggal.

Setelah ibu bawang putih meninggal, rumahnya sering dikunjungi oleh seorang janda yang
mempunyai anak bernama bawang merah. Ibu bawang merah sering datang ke rumah bawang
putih dan membawakan makanan, membantu membersihkan rumah, dan mengobrol dengan
ayah bawang putih. Akhirnya, ayah bawang putih berpikir bahwa sebaiknya ia menikah
dengan janda tersebut dan menjadikannya sebagai ibu baru untuk bawang putih.

Ia meminta usul dan pertimbangan dari bawang putih. Setelah diizinkan untuk menikah oleh
bawang putih, maka sang ayah segera melaksanakan pernikahan dengan ibu bawang merah.
Mereka menjadi sebuah keluarga baru dan tinggal di rumah tersebut. Pada awalnya, ibu
bawang merah dan bawang merah sangat baik terhadap bawang putih. Namun, perilaku baik
tersebut tidak bertahan lama. Lama-kelamaan bawang merah dan ibunya mulai menunjukkan
sikap buruk mereka. bawang putih sering dimarah dan diberikan pekerjaan berat ketika sang
ayah pergi berdagang. Ia harus mengerjakan banyak pekerjaan rumah sementara bawang
merah hanya duduk dan tidak bekerja sama sekali. Namun, keadaan tersebut tidak pernah
diceritakan olehnya kepada sang ayah, sehingga bawang putih terus diperlakukan secara
buruk oleh bawang merah dan ibunya.

Pada suatu hari sang ayah sakit dan meninggal dunia. Sejak saat itu, bawang merah dan
ibunya memperlakukan bawang putih semakin buruk. Bawang putih hampir tidak pernah
istirahat setiap hari. di pagi hari, ia harus bangun untuk mempersiapkan air dan sarapan bagi
bawang merah dan ibunya. Kemudian, ia juga harus member makan ternak, mencuci baju,
dan bahkan menyirami seluruh kebun. Meskipun pekerjaan yang harus ia kerjakan begitu
banyak, namun bawan putih melakukan semua itu dengan gembira. Ia berharap, dengan
keikhlasan tersebut, sang ibu mau menyayanginya dengan tulus dan menganggapnya sebagai
anak kandung.

Pada suatu pagi, bawang putih pergi ke sungai untuk mencuci baju. Dia begitu gembira dan
mencuci dengan penuh semangat. Karena terlalu semangat, ia tidak sadar bahwa ada sebuah
baju yang hanyut. Ia menyadari bahwa baju tersebut hanyut ketika telah terbawa aliran yang
cukup jauh. Kemudian, ia mengejarnya dan tidak mendapatkan baju tersebut. Ia merasa putus
asa dan segera pulang ke rumah.

Baju tersebut merupakan baju kesayangan ibu bawang merah. Tentu saja, sang ibu marah dan
menyuruhnya untuk mencari baju tersebut hingga ditemukan. Bawang putih kembali lagi ke
sungai dan berjalan ke arah barat untuk mencari baju kesayangan ibunya. Ia berjalan
menyusuri aliran sungai hingga puluhan kilometer. Setelah itu, bawang putih tiba-tiba melihat
seseorang yang sedang memandikan kerbau di sungai. Ia bertanya kepada orang itu mengenai
baju yang hanyut. Kemudian, ia mendapat informasi bahwa baju ibu bawang merah hanyut
namun baju tersebut tidaklah jauh dari tempatnya berdiri. Saat itu juga, bawang putih segera
berlari menyusuri sungai untuk menemukan baju tersebut.

Hari semakin gelap dan bawang putih menemukan sebuah rumah. Karena sangat lelah, ia
memutuskan untuk beristirahat sejenak di rumah tersebut. Ternyata, di dalamnya tinggal
seorang nenek yang sebelumnya sudah menemukan baju milik ibu bawang putih. Sang nenek
ingin mengembalikan baju tersebut kepada bawang putih, dengan syarat bawang putih harus
menemaninya selama seminggu. Bawang putih begitu iba dengan nenek tersebut, dan ia
setuju untuk tinggal bersama sang nenek selama seminggu. Dalam waktu satu minggu, ia
membuat nenek tersebut amat gembira karena bekerja dengan rajin dan tidak pernah
mengeluh.

Setelah bawang putih menemani sang nenek selama seminggu, ia diberikan satu buah labu
sebagai hadiah. Ketika membuka labu tersebut, ia sangat terkejut karena didalamnya terdapat
emas dan permata yang begitu banyak. Ia segera pulang dan memberitahukan kejadian
tersebut kepada sang ibu dan juga bawang merah. Namun, emas dan permata yang ia
dapatkan segera direbut dan ia dipaksa untuk memberitahukan dimana perhiasan tersebut
dapat diperoleh. Bawang putih segera mengatakan bahwa ia mendapatkannya dari seorang
nenek yang tinggal di dekat sungai.
Esok hari, bawang merah datang ke rumah nenek tersebut dan tinggal selama satu minggu.
Namun, karena bawang merah adalah gadis yang malas, maka sang nenek memberikannya
labu yang berbeda dari bawang putih. Bawang merah tidak peduli dan ia segera pulang dan
membuka labu tersebut bersama ibunya. Ternyata, isi labu tersebut bukanlah permata atau
emas, namun ular berbisa yang menggigit bawang merah dan ibunya. Kedua orang tersebut
meninggal karena keserakahannya.

Bawang putih kini hidup sendiri namun ia lebih tenang karena tidak ada lagi orang yang
menganggunya. Ia hidup bahagia dengan emas dan permata yang dimilikinya.

The Golden Slug (Keong Mas)

In the ancient time, lived a young man named Galoran. He was respected because of
his wealth and honor. His parents were nobleman so he could live with luxury.
However, he was very wasteful and every day just squandered the wealth of his
parents.

One day, his parents died, but he did not care and continued to spend money as well
as before. Because his life was so extravagant, all the treasure that he had was
running out and he became an unemployed person. Many people sympathized with
him and offered a job. But every time he got the job, he just dallied and it made him
always be fired. Several months later, there was a wealthy widow who interested him.
He married the widow and of course, he was very happy to be living in luxury again.

The widow had a daughter who was very diligent and clever to weave. Her name is
Jambean, a beautiful girl and had been famous because of her weaving. However,
Galoran did not like the girl, because the girl often scolded him because of his
laziness. Finally, he threatened to torture and kill Jambean. He revealed the plan to his
wife and the wife was very sad to hear of the threat.

Hearing the news, Jambean was very sad but she volunteered herself to be killed by
her father. She told that she wanted to be dumped into a dam and did not burry under
the ground after the death. The mother agreed and did all of her wants. In the dam,
her body and head suddenly turned into the golden slugs.
Several years later, there are two widows who were looking for firewood. They were
kindred, the first widow named Mbok Sambega Rondo and the second called Mbok
Rondo Sembagil. When looking for the firewood in the jungle, they were very
surprised because of finding the beautiful golden slugs. They brought it and
maintained at home.

Once they brought the snails, there was always a miracle every day. Their kitchen was
always filled with the delicious food when they came home from work. They were
very surprised, and wanted to know the person who made those foods. They
pretended to go to work and hid in the back of the house. A few moments later, there
was a beautiful girl came from the inside of the conch and she began to cook the
delicious meals.
Both widows then secretly held and did not let the girl to get into the snail anymore.
The girl apparently was Jambean who had been killed by her father. Both widows
then allowed her to stay with them. Because of their versatility in weaving, she got
her famous back and made a handsome prince attracted. In the end, she married the
prince and lived happily.
Terjemahan :

Keong Mas

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Galoran. Ia merupakan
salah satu orang yang disegani karena mempunyai kekayaan dan kehormatan. Orang
tuanya merupakan bangsawan sehingga ia dapat hidup dengan mewah. Namun, ia
merupakan seseorang yang sangat boros dan setiap hari hanya menghambur-
hamburkan harta orang tuanya.

Suatu hari, orang tuanya meninggal dunia namun ia tidak peduli dan terus
menghabiskan uang seperti sebelumnya. Karena hidupnya begitu boros, maka harta
yang ia miliki habis dan ia menjadi seorang pengangguran. Banyak warga yang iba
terhadapnya, namun setiap kali ia mendapatkan pekerjaan, ia hanya bermalas-malasan
dan membuat ia sering dipecat. Beberapa bulan kemudian, terdapat seorang janda
kaya raya yang tertarik dengannya. Ia kemudian menikah dengan janda tersebut.
Tentu saja, ia sangat senang karena bisa hidup mewah seperti sebelumnya.

Janda tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang sangat rajin dan pandai
menenun. Namanya Jambean, seorang gadis yang tenunannya sangat indah dan
terkenal di desa tersebut. Namun, Galoran tidak menyukai gadis tersebut, karena sang
gadis selalu menegurnya karena selalu bermalas-malasan. Karena begitu benci
dengan Jambean, ia mengancam akan menyiksa dan membunuhnya. Ia
mengungkapkan rencana tersebut kepada istrinya dan sang istri sangatlah sedih
mendengar ancaman tersebut.

Mendengar berita tersebut, Jambean sangat sedih namun ia merelakan dirinya


dibunuh oleh sang ayah. Ia berpesan ketika ia telah meninggal, ia ingin agar
mayatnya dibuang ke sebuah bendungan dan jangan dikubur di dalam tanah. Setelah
meninggal, sang ibu memenuhi permintaan tersebut dengan membawa mayatnya ke
bendungan dan menceburkannya. Di dalam bendungan, tubuh dan kepalanya berubah
menjadi udang dan siput atau disebut sebagai keong dalam bahasa jawa.

Beberapa tahun kemudian, dua orang janda sedang mencari kayu bakar. Mereka
adalah kakak beradik dengan nama Mbok Rondo Sambega dan Mbok Rondo
Sembagil. Ketika sedang mencari kayu di hutan, mereka sangat terkejut karena
menemukan keong dan siput yang berwarna emas serta sangat indah. Keduanya
kemudian membawa keong dan siput tersebut untuk dipelihara di rumah.

Setelah mereka membawa siput tersebut dan menjadikannya sebagai hewan


peliharaan, selalu ada keajaiban setiap hari. Dapur mereka selalu dipenuhi makanan
lezat ketika mereka pulang dari bekerja. Mereka sangat heran, dan mereka ingin
mengetahui siapa orang yang selalu membuat makanan lezat tersebut. Mereka
berpura-pura pergi bekerja dan bersembunyi di belakang rumah. Beberapa saat
kemudian, muncullah seorang gadis cantik dari dalam keong tersebut dan ia mulai
memasak makanan-makanan lezat.

Kedua janda tersebut kemudian secara diam-diam memegang gadis tersebut dan tidak
membiarkannya lagi untuk masuk ke dalam keong. Gadis itu ternyata adalah Jambean yang
telah dibunuh oleh ayahnya. Kedua janda tersebut kemudian mengizinkan Jambean untuk
tinggal bersama mereka. Karena kepandaiannya dalam menenun, ia sangat terkenal dan
seorang pangeran tampan tertarik kepadanya. Pada akhirnya, ia menikah dengan pangeran
dan hidup bahagia.
Mouse Deer and Crocodile
One day, Mouse Deer went down to the river to take a drink. But he knew that the
crocodile might be waiting underwater to eat him, so he said out loud. “I wonder if
the water’s warm. I’ll put in my leg and find out.” Of course Mouse Deer didn’t put
in his leg. He picked up a stick instead and put one end into the water. Chomp…!
Crocodile grabbed the stick and pulled it underwater. Mouse Deer laughed. “Ha…
ha…ha… Stupid crocodile! Cant you tell the difference between a stick and a leg?”
Then Mouse Deer ran off to drink somewhere else.
In the next day, Mouse Deer wanted to cross the river. He wanted to eat the fruits on
the other side of the river. He saw a floating log in the river. He knew that Crocodile
looked like a log when he floated. Mouse Deer didn’t want to be eaten by Crocodile
when he crosses the river. He had an idea. He called out loud, “Crocodile!” Crocodile
rose from the water, “Hello, Mouse Deer. Have you come to be my lunch?” Mouse
Deer smiled. “Sorry, not today, Crocodile. I have orders from the King. He wants to
invite all the crocodiles in this river to a party. He wants me to count all the
crocodiles so he could prepare enough meal for you.”
“Really…? Tell us what to do,” said Crocodile. “You must line up from this side of
the river to the other side,” said Mouse Deer. Crocodile then got all his friends and
family. They lined up across the river. Mouse Deer then jumped onto Crocodile’s
back. “One,” he counted. He jumped onto the next crocodile, “Two.” And the next
crocodile, “Three.” Mouse Deer kept jumping until he arrived on the other side of the
river. “How many are there?” asked Crocodile. “Just enough,” said Mouse Deer. He
laughed as he ran to the forest.***

Terjemahan

Cerita Kancil dan Buaya dalam Bahasa Inggris

Suatu hari, Kancil pergi ke sungai untuk minum. Tapi ia tahu bahwa buaya mungkin
menunggu didalam air untuk memakannya, jadi dia berteriak keras-keras. “Aku ingin
tahu apakah air hangat. Aku akan memasukkan kaki saya ke dalam air dan mencari
tahu. “Tentu saja Kancil memasukkan kakinya. Dia mengambil tongkat dan
memasukkan satu ujung ke dalam air. Chomp …! Buaya menyambar tongkat dan
menariknya ke bawah air. Kancil tertawa. “Ha … ha … ha … buaya bodoh! Tidak
bisakah membedakan antara tongkat dan kaki? “Lalu Kancil lari untuk minum di
tempat lain.
Pada hari berikutnya, Kancil ingin menyeberang sungai. Dia ingin makan buah-
buahan di sisi lain sungai. Dia melihat batang kayu mengambang di sungai. Dia tahu
bahwa Buaya tampak seperti kayu mengambang ketika ia mengambang. Kancil tidak
mau dimakan oleh buaya ketika ia melintasi sungai. Dia punya ide. Ia berseru keras,
“Buaya!” Buaya terangkat dari air, “Halo, Kancil. Apakah kamu datang untuk
menjadi makan siang saya? “Kancil tersenyum. “Maaf, tidak hari ini, Buaya. Saya
mendapat perintah dari Raja. Dia ingin mengajak seluruh buaya di sungai ini ke pesta.
Dia ingin aku menghitung semua buaya sehingga ia bisa mempersiapkan cukup
makanan untuk kamu. ”
“Sunggu…? Beritahu kami apa yang harus dilakukan, “kata Buaya. “kamu harus
berbaris dari sisi sungai ke sisi lain,” kata Kancil. Buaya kemudian memanggil semua
teman-temannya dan keluarganya. Mereka berbaris di seberang sungai. Kancil lalu
melompat ke punggung buaya. “Satu,” ia menghitung. Dia melompat ke buaya
berikutnya, “Dua.” Dan buaya berikutnya, “Tiga.” Kancil terus melompat sampai ia
tiba di sisi lain sungai. “Berapa banyak?” Tanya Buaya. “Cukup,” kata Kancil. Dia
tertawa sambil berlari ke hutan.
Terjemahan :

Pinokio
Dia di hutan pinus Italia yang besar, kesepian. Dia selalu memimpikan memiliki
seorang anak laki-laki.

Setiap hari, ia pergi memotong kayu untuk orang-orang kota. Suatu hari, sebuah ide
terlintas dalam pikirannya, sebuah ide membuat sebuah boneka, yang akan ia beri
nama Pinokio. Dia membuat boneka itu dan pada malam hari, boneka tersebut
menjadi hidup!
Satu tahun kebahagiaan dan ketakutan berlalu, pada hari Minggu pagi, Gepetto
berkata pada Pinokio :
"hari ulang tahun saya segera tiba, putra kecilku! Saya harap kamu tidak lupa!"
"Euh, tentu, saya tidak lupa!"

Pinokio merasa canggung. Dia tidak memikirkan hal itu. Ulang tahun Gepetto hanya
tiga hari lagi, dan dia bahkan belum punya kado.

Setelah malam yang panjang dan berfikir, Pinokio akhirnya memutuskan untuk
membuatkan kue coklat buatannya sendiri untuk Gepetto sebagai hadiah ulang
tahunnya.
Ketika matahari terbit, Pinokio sudah siap untuk pergi ke luar untuk mendapatkan
bahan-bahannya. Masalah utama ia bahkan tidak tau bahan-bahan dan resepnya.

Jadi sepulang sekolah, ia memutuskan bertanya ke seseorang bahan-bahan untuk


membuat kue. Selama perjalanannya, Pinokio, si boneka kayu, bertemu penyihir kota.

"Hei, anak kecil, kamu membutuhkan bantuan untuk kue cokelatmu?"

"Hum ... Anda dapat membantu saya?", Tanya Pinokio.

"Tentu, aku bisa. Ikuti aku!"

Setelah berjalan beberapa menit, Pinokio melihat rumah permen yang sangat besar.
Mereka masuk bersama-sama dan Pinokio tertangkap oleh kandang besar.

"Mouahahaha! Saya akhirnya berhasil menangkap mu! Kamu akan menjadi milikku,
kau akan bekerja untuk ku!", Kata penyihir jahat.
Pinokio sangat takut. Ketika penjaga datang dan membawanya keluar dari kandang,
dia segera lari dengan sangat cepat dan dia berhasil melarikan diri.

Pada saat yang sama, penyihir jahat, memanggil semua pasukannya, berlari
mengejarnya dan dia mengeluarkan tongkat sihirnya. Iblis jahat mengubah boneka
kayu kecil itu menjadi kue cokelat!

Ketika ia kembali ke rumah, dia menceritakan semuanya kepada ayahnya dan mereka
pergi mencari peri dewa.
Setelah perjalanan panjang, mereka akhirnya menemukan peri dewa dan mereka
mendapatkan ramuan ajaib untuk Pinokio.
Pinocchio

He great Italian pine forest, was lonely. He always dreamed about having a son.

Each day, he went cutting woods for the town’s people. One day, an idea illuminated
his mind, the idea of crafting a puppet, which he will call it Pinocchio. He crafted that
puppet and during the night, the puppet becomes alive!
One year of happiness and thriller passed, on a Sunday morning, Gepetto told
Pinocchio:
"It’s my birthday soon, my little son! I hope you didn’t forget it!"
"Euh, sure, I didn’t!"

Pinocchio felt awkward. He didn’t thought about that. Gepetto’s birthday was coming
in only three days, and he hadn’t even a present.

After a long night of reflecting, Pinocchio finally decided to offer a homemade


chocolate cake to him as a present.
When the sun rose, Pinocchio was already ready to go outside to find the ingredients.
The main problem was he didn’t even known the ingredients and the recipe.

So after school, he decided to go ask someone for the ingredients to bake a cake.
During his walk, Pinocchio, the wooden puppet, met the town’s sorcerer.

"Hey, little boy, do you need some help for your chocolate cake?"
"Hum… You can help me?", asked Pinocchio.
"Sure, I can. Follow me!"

After walking few minutes so, Pinocchio saw a big, big, big candy house. They
entered together and Pinocchio got caught by a big cage.

"Mouahahaha!!! I finally caught you! You’ll be mine, you’re going to work for me!",
said the evil sorcerer.
Pinocchio was so scared. When the guards came and took him out of the cage, he
immediately ran away very fast and he succeeded to escape.

At the same time, the evil sorcerer, calling all his troops with him, ran after him and
he took out his magic wand. The evil devil changed the little wooden puppet into a
chocolate cake!
When he came back home, he told the entire story to his father and they went to find
the god fairy.
After a long trip, they finally find the god fairy and they got the magical potion for
Pinocchio.
Snow White

Once upon a time there lived a little, named Snow White. She lived with her
aunt and uncle because her parents were died.
One day she heard her aunt and uncle talking about leaving Snow White in the
castle because they wanted to go to America and they didn't have enough money to
take Snow White with them.
Snow White didn't want her uncle and aunt to do this. So she decided to run
away. The next morning she run away from home when her aunt and uncle were
having breakfast, she run away into the wood.
In the wood she felt very tired and hungry. Then she saw this cottage. She
knocked but no one answered so she went inside and felt asleep
Meanwhile seven dwarfs were coming home from work. They went inside.
There, they found Snow White woke up. She saw the dwarfs. The dwarfs said; “What
is your name?”. Snow White said; “My name is Snow White”. One of the dwarfs
said; “If you wish, you may live here with us”. Snow White told the whole story
about her. Then Snow white and the seven dwarfs lived happily ever after.

Terjemahan :

Putri Salju

Dahulu kala hiduplah sedikit , bernama Putri Salju . Dia tinggal bersama bibi
dan pamannya karena orang tuanya meninggal.
Suatu hari ia mendengar bibi dan pamannya berbicara tentang meninggalkan
Putri Salju di benteng karena mereka ingin pergi ke Amerika dan mereka tidak punya
cukup uang untuk membawa Putri Salju dengan mereka .
Salju tidak ingin paman dan bibinya untuk melakukan hal ini . Jadi, dia
memutuskan untuk melarikan diri . Keesokan harinya dia lari dari rumah ketika bibi
dan pamannya sedang sarapan , ia melarikan diri ke dalam hutan .
Dalam kayu ia merasa sangat lelah dan lapar . Lalu ia melihat pondok ini . Dia
mengetuk tapi tidak ada yang menjawab jadi dia masuk ke dalam dan merasa tertidur
Sementara tujuh kurcaci datang pulang dari kerja . Mereka masuk ke dalam.
Di sana, mereka menemukan Putri Salju terbangun . Dia melihat kerdil . Para kurcaci
mengatakan , " Siapa namamu ? " . Putri Salju mengatakan , " Nama saya Snow
White" . Salah satu kurcaci berkata , " Jika Anda ingin, Anda dapat tinggal di sini
bersama kami " . Putri Salju menceritakan seluruh kisah tentang dia . Kemudian Putri
Salju dan tujuh kurcaci hidup bahagia selamanya .
A bear and a lion

One upon a time a lion and a bear caught and killed a goat. They had a quarrel
over it.
“It is mine,” said the bear. “I caught it with my strong paws.”
“It is not yours. It is mine,” said the lion. “I killed it with my strong jaws.”
Then they began to fight over it. They ran up and down the hill, under and over
the fallen trees, in and out of the forest. They bit and scratched with their strength, but
no one could overcome the other.
At last they both were tired out and could fight no longer. They lay upon the
ground, panting and looking at each other.
A fox who was passing by at the time saw them with a dead goat near by. She
ran up to them, took the goat home and ate it up.

Terjemahan :

Beruang dan singa

Suatu ketika seekor singa dan seekor beruang menangkap dan mebunuh seekor
kambing. Mereka pun berdebat.
“Ini milikku,” kata beruang “Saya menagkapnya dengan kekuatan cakarku.”
“itu bukan milikmu. Itu milikku,” kata singa. “Saya membunuhnya dengan
kekuatan rahangku.”
Mereka pun mulai bertengkar. Mereka saling kejar naik turun bukit melewati
bawah dan atas batang pohon tumbang, keluar dan masuk hutan. Mereka saling
menggigit dan mencakar dengan kekuatan mereka yang mereka miliki, tapi tidak ada
yang mampu mengalahkan satu sama lain.
Dan pada akhirnya mereka berdu letih dan tidak bias berkelahi lagi. Mereka
berbaring dengan nafas terengah-engah dan saling melihat.
Pada saat yang bersamaan tiba-tiba seekor rubah lewat dan melihat mereka
bersama seekor kambing mati di dekatnya. Dia pun mendekat, dan membawa pergi
kambing tersebut.
The fools of two men
Gotham (Go’tem) was a little town in England.
Once there was a man from Gotham going to market to buy sheep. At gotham
bridge, he met a man who had just come back from the market.
“Where are you going?” asked the man who had come back to Gotham.
“I am going to market to buy sheep,” answered the other.
“Which way are you going to bring your sheep home?” asked the first man
again.
“Over this bridge,” answered the second man.
“You shall not go over this bridge,” said the first man. “You shall go that way,”
“I will go over this bridge,” said the second man.
“You shall not,” said the first man again.
“But I will,” replied the other.
Soon the two men began to fight. They fought and fought until they both got
quite hurt.
How foolish they were! They fought over the sheep which were not here.

Terjemahan :

Kebodohan dua orang pria

Gotham adalah sebuah kota kecil di Inggris.


Suatu hari seorang pria dari Gotham pergi ke pasar untu membeli domba. Pada
Jembatan Gotham, di bertemu dengan seorang pria yang baru pulang dari pasar.
“mau kemana?” Tanya pria yang baru pulang dari pasar.
“Saya akan ke pasar untuk membeli domba,” jawabnya
“Jalan yang mana akan kamu lalui untuk membawa dombamu pulang ke
rumah?” Tanya pria pertama lagi
“Lewat jembatan ini,” jawab pria kedua
“Kamu tidak boleh melewati jembatan ini,” Kata pria pertama. “kamu harus
lewat jalan sana,”
“Saya akan lewat jembatan ini,” kata pria kedua
“Tidak boleh,” kata pria pertama
“tapi saya akan tetap lewat sini,” jawab pria kedua.
Akhirnya keduanya pun bertengkar. Mereka berkelahi dan berkelahi sampai
mereka kesakitan.
Betapa bodohnya mereka! Mereka mempermasalahkan jalan yang kakan dilalui
domba yang belum ada.
The Legend of Malin Kundang

A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra, a woman and her
son lived. They were Malin Kundang and her mother. Her mother was a single parent
because Malin Kundang's father had passed away when he was a baby. Malin
Kundang had to live hard with his mother
.
Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea to
catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sold the caught fish in
the town. One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant's ship which
was being raided by a small band of pirates. He helped the merchant. With his brave
and power, Malin Kundang defeated the pirates.

The merchant was so happy and thanked to him. In return the merchant asked Malin
Kundang to sail with him. To get a better life, Malin Kundang agreed. He left his
mother alone. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship
and was helped by many ship crews loading trading goods. Perfectly he had a
beautiful wife too. When he was sailing his trading journey, his ship landed on a
beach near a small village. The villagers recognized him. The news ran fast in the
town; “Malin Kundang has become rich and now he is here”. An old woman ran to
the beach to meet the new rich merchant. She was Malin Kundang’s mother.

She wanted to hug him, released her sadness of being lonely after so long time.
Unfortunately, when the mother came, Malin Kundang who was in front of his well
dressed wife and his ship crews denied meeting that old lonely woman. For three
times her mother begged Malin Kundang and for three times he yelled at her. At last
Malin Kundang said to her "Enough, old woman! I have never had a mother like you,
a dirty and ugly woman!" After that he ordered his crews to set sail. He would leave
the old mother again but in that time she was full of both sadness and angriness.
Finally, enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he
didn't apologize. Malin Kundang just laughed and really set sail
.
In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it
was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his
ship. He fell on a small island. It was really too late for him to avoid his curse.
Suddenly,
he turned into a stone.
Terjemahan :

The Legend of Malin Kundang

Dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera Barat, seorang wanita dan
anaknya tinggal. Mereka adalah Malin Kundang dan ibunya. Ibunya adalah seorang
single parent karena ayah Malin Kundang telah meninggal ketika ia masih bayi.
Malin Kundang harus hidup keras dengan ibunya
.
Malin Kundang adalah, rajin, dan kuat laki-laki yang sehat. Dia biasanya pergi ke laut
untuk menangkap ikan. Setelah mendapatkan ikan dia akan membawanya kepada
ibunya, atau menjual ikan yang ditangkap di kota. Suatu hari, ketika sedang berlayar
Malin Kundang, ia melihat sebuah kapal pedagang yang sedang diserbu oleh
sekelompok kecil pembajak.

Dia membantu pedagang. Dengan berani dan kekuasaannya, Malin Kundang


mengalahkan bajak laut. Pedagang itu sangat senang dan berterima kasih kepadanya.
Sebagai imbalannya pedagang meminta Malin Kundang untuk berlayar bersamanya.
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Malin Kundang setuju. Dia
meninggalkan ibunya sendirian. Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi
kaya. Dia memiliki kapal besar dan dibantu oleh banyak awak kapal memuat barang
dagangan. Sempurna dia punya istri yang cantik juga.

Ketika ia sedang berlayar perjalanan trading, kapal mendarat di pantai dekat sebuah
desa kecil. Penduduk desa mengenalinya. Berita itu berlari cepat di kota, "Malin
Kundang telah menjadi kaya dan sekarang dia ada di sini". Seorang wanita tua berlari
ke pantai untuk memenuhi saudagar kaya baru. Dia adalah ibu Malin Kundang ini.
Dia ingin memeluknya, dirilis kesedihannya menjadi kesepian setelah sekian lama.
Sayangnya, ketika ibu datang, Malin Kundang yang berada di depan berpakaian istri
dan awak kapalnya membantah pertemuan yang tua wanita kesepian. Selama tiga kali
ibunya meminta Malin Kundang dan tiga kali ia berteriak padanya.

Akhirnya Malin Kundang berkata kepadanya "Cukup, wanita tua! Saya tidak pernah
memiliki ibu seperti Anda, wanita kotor dan jelek!" Setelah itu ia memerintahkan kru
untuk berlayar. Dia akan meninggalkan ibu tua lagi tapi pada saat itu dia penuh baik
kesedihan dan angriness. Akhirnya, marah, dia mengutuk Malin Kundang bahwa ia
akan berubah menjadi batu jika dia tidak meminta maaf. Malin Kundang hanya
tertawa dan benar-benar berlayar
.
Di laut yang tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal yang besar rusak dan itu terlalu
terlambat bagi Malin Kundang untuk meminta maaf. Ia dilemparkan oleh gelombang
dari kapalnya. Dia jatuh di sebuah pulau kecil. Itu benar-benar terlambat baginya
untuk menghindari kutukan. Tiba-tiba,
ia berubah menjadi batu.
Lutung Kasarung
Cerita rakyat from West Java

Prabu Tapa Agung had led a kingdom in West Java for a long time. He was getting old and
therefore wanted to choose a successor. But unfortunately, he had no son. He thought of
choosing one of his daughters, Purbararang and Purbasari. But it wasn’t an easy choice. They
were both very pretty and smart. The only difference was their temperament. Purbararang
was rude and dishonest, while Purbasari was kind and caring. With those considerations,
Prabu Tapa Agung finally chose Purbasari to be his successor.
Purbararang didn’t agree with her father’s decision. “It’s supposed to be me, Father. I’m the
eldest daughter!” Purbararang said. Prabu Tapa Agung smiled. “Purbararang, to be a queen
takes more than age. There are many other qualities that one must possess,” explained Prabu
Tapa Agung wisely. “What does Purbasari have that I don’t?” Purbararang pouted. “You’ll
find out when Purbasari has replaced me,” Prabu Tapa Agung answered.
After the discussion, Purbararang went back to her room. “Is there something wrong?” asked
Indrajaya. Indrajaya is Purbararang’s future husband. “I’m upset! Father chose Purbasari as
his successor and not me! I have to do something!” Purbararang said. Driven mad by her
anger, she came to a witch and asked her to send rash all over Purbasari’s body. Before going
to bed, Purbasari started to feel itch all over her body. She tried applying powder to her body,
but it’s no use. Instead, the itching grew even worse. She didn’t want to scratch it, but she just
couldn’t help it. In the next morning, there were scratch mark all over Purbasari’s body.
“What happened to you?” asked Purbararang, pretending to be concerned. “I don’t know, sis.
Last night, my body suddenly felt very itchy. I scratched and scratched, and this is what
happened,” Purbasari answered. Purbararang shook her head. “You must have done
something really awful. You’ve been punished by the gods!”
That day, the whole kingdom was scandalized. “What have you done, Purbasari?” demanded
Prabu Tapa Agung. Purbasari shook her head. “I didn’t do anything that would upset the
gods, Father,” she answered. “Then how can you explain what happened to your body?”
Prabu Tapa Agung asked again. “If you don’t confess, I’ll banish you to the woods.”
Purbasari took a deep breath. “Like I said before, I didn’t do anything wrong. And I’d rather
be thrown into the woods than to confess to a deed I didn’t commit.”
After a short discussion with his advisor, Prabu Tapa Agung ordered Purbasari to be moved to
the woods. Purbasari was very sad, but she couldn’t do anything to defy her father’s order.
She was accompanied to the woods by a messenger. He built a simple hut for Purbasari. After
the messenger left, suddenly a black monkey came to Purbasari’s hut. He carried a bunch of
bananas. From behind him, some animals looked on. “Are the bananas for me?’ Purbasari
asked. The black monkey nodded, as if he understood what Purbasari said. Purbasari took the
bananas with pleasure. She also said thanks. The other animals that were looking on also
seemed to smile. “Are you willing to be my friend?” Purbasari asked them. All the animals
nodded happily. Although she was living by herself in the woods, Purbasari never lacked of
supplies. Everyday, there were always animals bringing her fruits and fish to eat.
A long time had passed since Purbasari was banished to the woods, but her body still itched.
At some places, her skin was even ulcerating. What am I supposed to do?” Purbasari sighed.
The monkey who was sitting next to her stayed still, there were tears in his eyes. He hoped
Purbasari would remain patient and strong.
One night, on a full moon, the monkey took Purbasari to a valley. There is a pond with hot
spring water. The monkey suddenly spoke, “The water of this pond will heal your skin,” he
said. Purbasari was surprised, ”You can talk? Who are you?” she asked. “You’ll find out, in
time,” the monkey said. Purbasari didn’t want to force the monkey. She then walked to the
pond. She bathed there. After a few hours, Purbasari walked out of the pond. She was
shocked to see her face reflected on the clear pond water. Her face was beautiful again, with
smooth and clean skin. Purbasari observed her entire body. There were no traces of any skin
ailments. “I’m cured! I’m cured!” Purbasari shouted in joy. She quickly offered thanks to the
gods and also to the monkey.
The news of Purbasari’s condition quickly spread to the kingdom, irritating Purbararang. She
then accompanied by Indrajaya go to the woods to see Purbasari. Purbasari asked if she
would be allowed to go home. Purbararang said she would let Purbasari return to the palace if
Purbasari’s hair were longer than hers. Purbararang then let her hair down. It was so long, it
almost touched the ground. But it turned out that Purbasari’s hair was twice longer than
Purbararang’s hair.
“Fine, so your hair is longer than mine.” Purbararang admitted. “But there is one more
condition you must fulfill, do you have a future husband who is handsomer than mine?” said
Purbararang as she walked toward Indrajaya. Purbasari felt miserable. She didn’t have a
future husband yet. So, without much thought, she pulled the black monkey beside her.
Purbararang and Indrajaya burst out, but their laughter didn’t last long. The monkey
meditates and suddenly transformed into a very handsome young man, a lot more handsome
than Indrajaya. “I’m a prince from a kingdom far away. I was cursed to be a monkey because
of a mistake I committed. I could regain my true form only if there’s a girl who would be
willing to be my wife,” said the young man.
Finally, Purbararang gave up. She accepted Purbasari as the queen, and also confessed
everything she had done. “Please forgive me. Please don’t punish me,” Purbararang said,
asking for forgiveness. Instead of being angry, Purbasari smiled. “I forgive you, sis,” she said.
Soon after, Purbasari become queen. Beside her was the handsome prince, the former
monkey known as Lutung Kasarung.

Terjemahan :

Lutung Kasarung
Prabu Tapa Agung telah memimpin kerajaan di Jawa Barat untuk waktu yang lama . Dia
sudah tua dan karena itu ingin memilih penggantinya . Namun sayangnya , ia tidak punya
anak . Dia berpikir untuk memilih salah satu putrinya , Purbararang dan Purbasari . Tapi itu
bukan pilihan yang mudah . Mereka berdua sangat cantik dan cerdas . Satu-satunya
perbedaan adalah temperamen mereka . Purbararang kasar dan jujur , sementara Purbasari
adalah baik dan peduli . Dengan pertimbangan tersebut , Prabu Tapa Agung akhirnya memilih
Purbasari menjadi penggantinya .Purbararang tidak setuju dengan keputusan ayahnya . " Ini
seharusnya menjadi aku , Ayah . Aku adalah putri sulung ! " Kata Purbararang . Prabu Tapa
Agung tersenyum . " Purbararang , untuk menjadi seorang ratu memakan waktu lebih dari
usia . Ada banyak kualitas lain bahwa seseorang harus memiliki, "jelas Prabu Tapa Agung
bijaksana . " Apa Purbasari memiliki aku tidak? " Purbararang cemberut . " Anda akan
menemukan ketika Purbasari telah menggantikan saya, " jawab Prabu Tapa Agung .
Setelah diskusi , Purbararang kembali ke kamarnya . " Apakah ada sesuatu yang salah ? "
Tanya Indrajaya . Indrajaya adalah suami Purbararang masa depan . " Aku marah ! Bapa
memilih Purbasari sebagai penggantinya dan bukan aku! Aku harus melakukan sesuatu ! "
Kata Purbararang . Gila karena kemarahannya , dia datang ke penyihir dan memintanya untuk
mengirim ruam seluruh tubuh Purbasari itu . Sebelum tidur , Purbasari mulai merasa gatal di
seluruh tubuhnya . Dia mencoba menerapkan bubuk tubuhnya , tapi itu tidak ada gunanya .
Sebaliknya , gatal tumbuh bahkan lebih buruk . Dia tidak ingin menggaruknya , tapi dia tidak
bisa menahannya . Pada keesokan paginya , ada goresan tanda seluruh tubuh Purbasari itu . "
Apa yang terjadi padamu ? " Tanya Purbararang , berpura-pura menjadi khawatir . " Saya
tidak tahu , sis . Tadi malam , tubuh saya tiba-tiba merasa sangat gatal . Aku menggaruk dan
menggaruk , dan ini adalah apa yang terjadi , "jawab Purbasari . Purbararang menggeleng . "
Anda harus melakukan sesuatu yang benar-benar mengerikan. Anda telah dihukum oleh para
dewa ! " Hari itu , seluruh kerajaan itu tersinggung . " Apa yang telah Anda lakukan,
Purbasari ? " Menuntut Prabu Tapa Agung . Purbasari menggeleng . " Aku tidak melakukan
apa pun yang akan mengganggu para dewa , Bapa , " jawabnya . " Lalu bagaimana Anda bisa
menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh Anda? " Tanya Prabu Tapa Agung lagi . " Jika Anda
tidak mengaku , aku akan mengusirmu ke hutan . " Purbasari menarik napas panjang . "
Seperti saya katakan sebelumnya , saya tidak melakukan sesuatu yang salah . Dan aku lebih
suka dilemparkan ke dalam hutan daripada mengakui perbuatan yang tidak saya lakukan . "
Setelah diskusi singkat dengan penasihat , Prabu Tapa Agung memerintahkan Purbasari untuk
dipindahkan ke hutan . Purbasari sangat sedih , tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk
menentang perintah ayahnya . Dia ditemani ke hutan oleh seorang utusan . Ia membangun
sebuah pondok sederhana untuk Purbasari . Setelah utusan kiri , tiba-tiba seekor monyet
hitam datang ke gubuk Purbasari itu . Dia membawa setandan pisang . Dari belakangnya ,
beberapa hewan memandang . " Apakah pisang untuk saya? " Tanya Purbasari . Monyet
hitam mengangguk , seolah-olah ia mengerti apa yang dikatakan Purbasari . Purbasari
mengambil pisang dengan senang hati. Dia juga mengucapkan terima kasih . Hewan-hewan
lain yang mencari di juga tampak tersenyum . " Apakah Anda bersedia menjadi teman saya ?
" Purbasari bertanya kepada mereka . Semua binatang mengangguk senang . Meskipun ia
hidup sendirian di hutan , Purbasari tidak pernah kekurangan pasokan . Setiap hari , selalu
ada hewan yang membawa buah-buahan dan ikan untuk makan .
Sebuah waktu yang lama berlalu sejak Purbasari dibuang ke hutan, tapi tubuhnya masih
gatal . Di beberapa tempat , kulitnya bahkan ulserasi . Apa yang harus saya lakukan? "
Purbasari mendesah . Monyet yang duduk di sampingnya tinggal diam, ada air mata di
matanya . Dia berharap Purbasari akan tetap sabar dan kuat .
Suatu malam , pada bulan purnama , monyet mengambil Purbasari ke sebuah lembah . Ada
sebuah kolam dengan mata air panas. Monyet tiba-tiba berbicara , " Air kolam ini akan
menyembuhkan kulit Anda , " katanya . Purbasari terkejut , " Anda dapat berbicara ? Siapa
kau ? " Tanyanya . " Kau akan tahu , pada waktunya , " kata monyet . Purbasari tidak mau
memaksa monyet . Dia kemudian berjalan ke kolam . Dia mandi di sana. Setelah beberapa
jam , Purbasari keluar dari kolam. Dia terkejut melihat wajahnya tercermin pada air kolam
jernih . Wajahnya cantik lagi , dengan kulit halus dan bersih . Purbasari mengamati seluruh
tubuhnya . Tidak ada jejak penyakit kulit apapun. " Saya sembuh ! Aku sembuh ! " Purbasari
berteriak dalam sukacita . Dia cepat menawarkan berkat para dewa dan juga untuk monyet .
Kabar kondisi Purbasari dengan cepat menyebar ke kerajaan , menjengkelkan Purbararang .
Dia kemudian disertai oleh Indrajaya pergi ke hutan untuk melihat Purbasari . Purbasari
bertanya apakah dia akan diizinkan pulang ke rumah . Purbararang mengatakan dia akan
membiarkan Purbasari kembali ke istana jika rambut Purbasari yang lebih panjang daripada
miliknya . Purbararang kemudian membiarkan rambutnya turun . Itu begitu lama , hampir
menyentuh tanah . Tapi ternyata bahwa rambut Purbasari adalah dua kali lebih panjang dari
rambut Purbararang itu . " Baik-baik saja , sehingga rambut Anda lebih panjang dari saya . "
Purbararang mengakui . " Tapi ada satu syarat lagi yang harus dipenuhi, apakah Anda
memiliki calon suami yang tampan dariku ? " Kata Purbararang sambil berjalan menuju
Indrajaya . Purbasari merasa sengsara . Dia tidak memiliki calon suami belum. Jadi , tanpa
banyak berpikir , ia menarik monyet hitam di sampingnya .
Purbararang dan Indrajaya meledak , tapi tawa mereka tidak berlangsung lama . Monyet
bermeditasi dan tiba-tiba berubah menjadi seorang pemuda yang sangat tampan , jauh lebih
tampan dari Indrajaya . " Saya seorang pangeran dari kerajaan yang jauh . Aku dikutuk
menjadi kera karena kesalahan yang saya lakukan. Saya bisa mendapatkan kembali bentuk
saya benar hanya jika ada seorang gadis yang bersedia untuk menjadi istriku , " kata pemuda
itu . Akhirnya , Purbararang menyerah . Dia menerima Purbasari sebagai ratu , dan juga
mengakui semua yang telah ia lakukan . " Maafkan saya . Tolong jangan menghukum saya, "
kata Purbararang , meminta pengampunan . Alih-alih marah , Purbasari tersenyum . " Aku
memaafkanmu , sis , " katanya . Segera setelah itu , Purbasari menjadi ratu . Di sampingnya
adalah pangeran tampan , mantan monyet yang dikenal sebagai Lutung Kasarung .
Cindelaras
Cerita rakyat from East Java
Raden Putra was the king of Jenggala kingdom. He had a beautiful queen and concubine.
Unlike the queen, the concubine had bad personalities. She was envious and jealous with the
queen, so she planned to make the queen leave the palace. The concubine then asked the
royal healer to help her in her plan. One day, the concubine pretended to be ill. Raden Putra
called the royal healer to give the concubine treatments. “What is her disease?” Raden Putra
asked the royal healer. “I’m very sorry, My Majesty. She is sick because the queen put poison
in her meal,” the royal healer lied.
Raden Putra was shock and angry to hear the explanation. He called the queen and asked her
if the story was true. Of course the queen denied, but Raden Putra won’t listen. “Please Your
Majesty, have mercy. I really didn’t do anything,” cried the queen in her tears. Raden Putra’s
anger ended in a decision. The queen should be banished to the woods and terminated. He did
not know that the queen was already pregnant. Raden Putra commanded one of his general to
do the punishment. The queen was banished to the woods, but the wise general didn’t have
the heart to kill her. He built a simple house in the woods for her. On his way back to the
palace, he smeared his sword with rabbit blood, so Raden Putra would believe that he had
killed the queen.
After the general left, the queen lived by herself in the woods. Several months later, she gave
birth to a healthy baby boy. The baby was named Cindelaras. He grew up as a nice, healthy,
and handsome boy. One day, while Cindelaras helped her mother to collect some fire woods,
an eagle dropped an egg. Cindelaras brought the egg to be brooded by a chicken behind their
house. The egg hatched into a chick and then it slowly became a strong rooster. The rooster is
no ordinary rooster. The rooster could sing. Every morning, the rooster woke Cindelaras up
with its beautiful song, “My master is Cindelaras. His house is in the woods. He’s the son of
Raden Putra.” The rooster often sang that song.
Cindelaras always woke up early in the morning and listen happily to his rooster’s song. He
didn’t realize the meaning of the song until one day, he started to think. “Who is Raden
Putra?” he asked his mother. The queen then told him the whole story. She also told him why
they were banned from the kingdom and lived in the woods. Cindelaras was very surprised.
He decided to go to the palace to meet the king, his father. Cindelaras asked her mother’s
permission to go to the kingdom and to tell the king what really happened. He also brought
his rooster that grew bigger and stronger each day.
On his way, Cindelaras stopped at a village. There, he met some people who were involved in
cockfighting. They challenge him to see how strong his rooster was. “If your rooster wins,
you’ll get a reward,” said the man who challenged him. Cindelaras accepted the challenge. In
a few minutes, his rooster defeated the opponent’s rooster. He was challenged again by other
man, and one more time, his rooster won. He won again and again.
The news about Cindelaras’ rooster quickly spread to the whole Jenggala kingdom and made
Raden Putra curious. So, he invited Cindelaras to the palace. “What is your name, boy?”
Raden Putra asked as Cindelaras arrived in the palace. “My name is Cindelaras, Your
Majesty,” Cindelaras answered. He felt both thrilled and happy to see Raden Putra.
Raden Putra challenged Cindelaras with one condition. If Raden Putra’s rooster won,
Cindelaras’ head would be cut off. But if Cindelaras’ rooster won, Raden Putra would share
half of his wealth. Cindelaras accepted the condition. The competition was held in the front
yard of the palace. The two roosters fought bravely. But in just a few minutes, Cindelaras’
rooster won the fight! Raden Putra shook his head and stared at Cindelaras from his seat,
“That rooster is no ordinary rooster, and the boy is not an ordinaty boy either. Who is he
exactly?” he thought. Raden Putra was about to asked when suddenly Cindelaras’ rooster
sang the song, “My master is Cindelaras. His house is in the woods. He’s the son of Raden
Putra.”
Raden Putra was surprised. “Is it true?” he asked. “Yes, My Majesty. My name is Cindelaras
and my mother was the queen,” said Cindelaras. Raden putra called the general who had
banished the queen. The general then confessed that he never killed the queen. Later, the
royal healer also admitted his mistake. Raden Putra was so shocked. He immediately went to
the woods to pick up the queen. Ever since, Cindelaras and his parents lived happily together.
As for the concubine, she was sent to the jail as punishment.

Terjemahan :

Cindelaras
Cerita rakyat dari Jawa Timur

Raden Putra adalah raja dari kerajaan Jenggala . Dia memiliki seorang ratu yang
cantik dan selir . Tidak seperti ratu , selir memiliki kepribadian buruk . Dia iri dan
cemburu dengan ratu , jadi dia berencana untuk membuat ratu meninggalkan istana .
Selir kemudian meminta penyembuh kerajaan untuk membantunya dalam rencananya
. Suatu hari , selir pura-pura sakit . Raden Putra disebut penyembuh kerajaan untuk
memberikan perawatan selir . " Apakah penyakit itu ? " Raden Putra meminta
penyembuh kerajaan . " Saya sangat menyesal , Yang Mulia saya . Dia sakit karena
ratu menaruh racun dalam makan nya , " penyembuh kerajaan berbohong .
Raden Putra syok dan marah mendengar penjelasan . Dia disebut ratu dan bertanya
apakah cerita itu benar . Tentu saja Ratu membantah , tapi Raden Putra tidak akan
mendengarkan . " Tolong Yang Mulia , kasihanilah . Aku benar-benar tidak
melakukan apa-apa , "teriak ratu dalam air matanya . Kemarahan Raden Putra
berakhir dengan keputusan. Ratu harus dibuang ke hutan dan dihentikan . Dia tidak
tahu bahwa ratu sudah hamil . Raden Putra memerintahkan salah satu jenderalnya
untuk melakukan hukuman . Ratu dibuang ke hutan, tapi umum bijaksana tidak tega
membunuhnya . Dia membangun sebuah rumah sederhana di hutan untuknya . Dalam
perjalanan kembali ke istana , ia mengoleskan pedangnya dengan darah kelinci ,
sehingga Raden Putra akan percaya bahwa ia telah membunuh ratu .
Setelah kiri umum , ratu tinggal sendirian di hutan . Beberapa bulan kemudian , ia
melahirkan bayi laki-laki yang sehat . Bayi itu diberi nama Cindelaras . Ia dibesarkan
sebagai baik , sehat , dan tampan anak laki-laki . Suatu hari , sementara Cindelaras
membantu ibunya untuk mengumpulkan beberapa kebakaran hutan , seekor elang
menjatuhkan telur . Cindelaras membawa telur untuk merenung oleh ayam di
belakang rumah mereka . Telur menetas menjadi ayam dan kemudian perlahan-lahan
menjadi ayam jantan yang kuat . Ayam ada ayam biasa . Ayam bisa menyanyi . Setiap
pagi , ayam Cindelaras terbangun dengan lagu yang indah , " Tuanku adalah
Cindelaras . Rumahnya adalah di hutan . Dia adalah putra dari Raden Putra . " Ayam
sering menyanyikan lagu itu .
Cindelaras selalu bangun pagi-pagi dan mendengarkan dengan senang hati lagu ayam
nya . Dia tidak menyadari makna dari lagu hingga suatu hari , ia mulai berpikir . "
Siapa Raden Putra ? " Ia bertanya kepada ibunya . Ratu kemudian menceritakan
seluruh cerita . Dia juga mengatakan kepadanya mengapa mereka dilarang dari
kerajaan dan tinggal di hutan . Cindelaras sangat terkejut . Dia memutuskan untuk
pergi ke istana untuk bertemu raja , ayahnya . Cindelaras meminta izin ibunya untuk
pergi ke kerajaan dan memberitahu raja apa yang sebenarnya terjadi . Dia juga
membawa ayam jantan nya yang tumbuh lebih besar dan kuat setiap hari .
Dalam perjalanannya , Cindelaras berhenti di sebuah desa . Di sana, ia bertemu
dengan beberapa orang yang terlibat dalam adu ayam . Mereka menantang dia untuk
melihat seberapa kuat nya ayam jantan . " Jika menang ayam Anda , Anda akan
mendapatkan hadiah , " kata pria yang menantangnya . Cindelaras menerima
tantangan itu . Dalam beberapa menit , ayam jantan nya mengalahkan ayam lawan .
Dia ditantang lagi oleh pria lain, dan sekali lagi , ayam nya menang. Dia menang lagi
dan lagi .
Berita tentang ayam Cindelaras ' dengan cepat menyebar ke seluruh kerajaan
Jenggala dan membuat Raden Putra penasaran . Jadi , ia mengundang Cindelaras ke
istana . " Siapa namamu , anak laki-laki ? " Tanya Raden Putra sebagai Cindelaras
tiba di istana . " Nama saya Cindelaras , Yang Mulia , " jawab Cindelaras . Dia
merasa baik senang dan senang melihat Raden Putra .
Raden Putra menantang Cindelaras dengan satu syarat . Jika ayam Raden Putra
memenangkan , kepala Cindelaras ' akan dipotong . Tetapi jika ayam Cindelaras '
menang , Raden Putra akan berbagi setengah dari kekayaannya . Cindelaras
menerima kondisi tersebut . Kompetisi ini diadakan di halaman depan istana . Kedua
ayam jantan bertempur dengan gagah berani . Tapi hanya dalam beberapa menit ,
ayam Cindelaras ' memenangkan pertarungan! Raden Putra menggeleng dan menatap
Cindelaras dari tempat duduknya , " ayam jantan Itu bukan ayam biasa , dan anak itu
bukan anak ordinaty baik . Siapa dia sebenarnya ? " Pikirnya. Raden Putra hendak
bertanya ketika tiba-tiba ayam Cindelaras ' menyanyikan lagu , " Tuanku adalah
Cindelaras . Rumahnya adalah di hutan . Dia adalah putra dari Raden Putra . "
Raden Putra terkejut . " Apakah itu benar? " Tanyanya . " Ya , saya Yang Mulia .
Nama saya Cindelaras dan ibu saya adalah ratu , " kata Cindelaras . Raden putra
disebut jenderal yang telah dibuang ratu . Jenderal itu kemudian mengaku bahwa ia
tidak pernah membunuh ratu . Kemudian , penyembuh kerajaan juga mengakui
kesalahannya . Raden Putra sangat terkejut . Dia segera pergi ke hutan untuk
mengambil ratu . Sejak saat itu, Cindelaras dan orang tuanya hidup bahagia bersama-
sama . Adapun selir , ia dikirim ke penjara sebagai hukuman .
Timun Mas
Long time ago in the island of Java, Indonesia, lived a couple of farmer. They had
married for some years but they had no children. So they prayed to a monster called
Buta Ijo to give them children. Buta Ijo was a ferocious and powerful monster. He
granted their wish on one condition. When their children had grown up, they had to
sacrifice them to Buta Ijo. He liked eating fresh meat of human being. The farmers
agreed to his condition. Several months later the wife was pregnant.
She gave birth to a beautiful baby girl. They named her Timun Emas. The farmers
were happy. Timun Emas was very healthy and a very smart girl. She was also very
diligent. When she was a teenager Buta Ijo came to their house. Timun Emas was
frightened so she ran away to hide. The farmers then told Buta Ijo that Timun Emas
was still a child. They asked him to postpone. Buta Ijo agreed. He promised to
come again. The following year Buta Ijo came again. But again and again their
parents said that Timun Emas was still a child.
When the third time Buta Ijo came their parents had prepared something for him.
They gave Timun Emas several bamboo needles, seeds of cucumber, dressing and
salt.
‘Timun, take these things’
‘What are these things?’
‘These are your weapons. Buta Ijo will chase you. He will eat you alive. So run as
fast as you can. And if he will catch you spread this to the ground. Now go!’
Timun Emas was scared so she ran as quickly as she could. When Buta Ijo arrived
she was far from home. He was very angry when he realized that his prey had left.
So he ran to chase her. He had a sharp nose so he knew what direction his prey ran.
Timun Emas was just a girl while Buta Ijo was a monster so he could easily catch her
up. When he was just several steps behind Timun Emas quickly spread the seeds of
cucumber. In seconds they turned into many vines of cucumber. The exhausted Buta
Ijo was very thirsty so he grabbed and ate them. When Buta Ijo was busy eating
cucumber Timun Emas could run away.
But soon Buta Ijo realized and started running again. When he was just several steps
behind Timun Emas threw her bamboo needles. Soon they turned into dense
bamboo trees. Buta Ijo found it hard to pass. It took him some time to break the
dense bamboo forest. Meanwhile Timun Emas could run farther.
Buta Ijo chased her again. When he almost catch her again and again Timun Emas
threw her dressing. This time it turned into a lake. Buta Ijo was busy to save himself
so Timun Emas ran way. But Buta Ijo could overcome it and continued chasing her.
Finally when Timun Emas was almost caught she threw her salt. Soon the land where
Buta Ijo stood turned into ocean. Buta Ijo was drowned and died instantly.
Timun Emas was thankful to god and came back to her home.
Terjemahan :

Timun Mas

Lama waktu yang lalu di pulau Jawa , Indonesia , tinggal beberapa petani . Mereka
telah menikah selama beberapa tahun , tetapi mereka tidak punya anak . Jadi mereka
berdoa kepada rakasa yang disebut Buta Ijo untuk memberi mereka anak-anak . Buta
Ijo adalah rakasa ganas dan kuat . Dia mengabulkan permintaan mereka dengan satu
syarat . Ketika anak-anak mereka telah dewasa, mereka harus mengorbankan mereka
untuk Buta Ijo . Dia suka makan daging segar manusia . Para petani setuju untuk
kondisinya . Beberapa bulan kemudian istri sedang hamil .
Dia melahirkan seorang bayi perempuan cantik . Mereka menamai dia Timun Emas .
Para petani senang . Timun Emas sangat sehat dan seorang gadis yang sangat cerdas .
Dia juga sangat rajin . Ketika ia masih remaja Buta Ijo datang ke rumah mereka .
Timun Emas ketakutan sehingga dia melarikan diri untuk bersembunyi . Para petani
kemudian mengatakan Buta Ijo bahwa Timun Emas masih anak-anak. Mereka
memintanya untuk menunda . Buta Ijo setuju . Dia berjanji untuk datang lagi . Tahun
berikutnya Buta Ijo datang lagi. Tapi lagi dan lagi orang tua mereka mengatakan
bahwa Timun Emas masih anak-anak.
Ketika ketiga kalinya Buta Ijo datang orang tua mereka telah mempersiapkan sesuatu
untuknya . Mereka memberi Timun Emas beberapa jarum bambu , biji mentimun ,
saus dan garam .
' Timun , mengambil hal-hal ini '
' Apa ini ? '
' Ini adalah senjata Anda . Buta Ijo akan mengejar Anda . Dia akan makan Anda hidup
. Jadi berlari secepat Anda bisa. Dan jika ia akan menangkap Anda menyebarkan ini
ke tanah . Sekarang pergi! '
Timun Emas takut sehingga ia berlari secepat yang dia bisa . Ketika Buta Ijo tiba ia
jauh dari rumah . Dia sangat marah ketika ia menyadari bahwa mangsanya telah
meninggalkan . Jadi dia berlari mengejarnya . Dia memiliki hidung yang tajam
sehingga ia tahu apa arah berlari mangsanya .
Timun Emas hanya seorang gadis sementara Buta Ijo adalah rakasa sehingga ia bisa
dengan mudah menangkapnya up . Ketika ia hanya beberapa langkah di belakang
Timun Emas cepat menyebar benih-benih mentimun . Dalam hitungan detik mereka
berubah menjadi banyak tanaman merambat mentimun . The kelelahan Buta Ijo
sangat haus sehingga ia meraih dan makan mereka . Ketika Buta Ijo sedang sibuk
makan mentimun Timun Emas bisa melarikan diri .
Tapi segera Buta Ijo menyadari dan mulai berlari lagi . Ketika ia hanya beberapa
langkah di belakang Timun Emas melemparkan jarum bambu nya . Tak lama
kemudian mereka berubah menjadi pohon bambu lebat . Buta Ijo merasa sulit untuk
lulus . Ini membawanya beberapa waktu untuk memecahkan hutan bambu lebat .
Sementara itu Timun Emas bisa berlari lebih jauh .
Buta Ijo mengejarnya lagi . Ketika ia hampir menangkapnya lagi dan lagi Timun
Emas melemparkan riasnya . Kali ini berubah menjadi danau . Buta Ijo sedang sibuk
menyelamatkan diri sehingga Timun Emas berlari jalan . Tapi Buta Ijo bisa
mengatasinya dan terus mengejarnya .
Akhirnya ketika Timun Emas hampir tertangkap ia melemparkan garam itu . Segera
tanah tempat Buta Ijo berdiri berubah menjadi laut . Buta Ijo itu tenggelam dan tewas
seketika .
Timun Emas bersyukur kepada Tuhan dan kembali ke rumahnya .
Roro Jonggrang
Long time ago, there was a kingdom named Prambanan. All the people of Prambanan
lived peacefully. But then, Prambanan kingdom was attacked and occupied by the
Pengging kingdom. Prambanan then was ruled by Bandung Bondowoso of Pengging
kingdom. He was a mean king. He also had great supernatural power. His soldiers
were not only humans, but also genies.
The king of Prambanan had a beautiful daughter named Loro Jonggrang. Bandung
Bondowoso fell in love with her and wanted to marry her. “You’re very beautiful.
Would you be my queen?” asked Bandung Bondowoso. Loro Jonggrang was
shocked. She didn’t like Bandung Bondowoso because he was a mean person. She
wanted to refuse, but she afraid that Bandung Bondowoso would be angry and
endangered the people of Prambanan. Then, she came up with a plan. “If you want to
marry me, you have to build a thousand temples for me in just one night,” said Loro
Jonggrang. “What? That’s impossible!” said Bandung Bondowoso. But he did not
give up. He consulted with his advisor. “Your Majesty can asked the genies to help
built the temples,” said the advisor.
So, Bandung Bondowoso summoned his entire genies soldier and commanded them
to help him built a thousand temples. The genies worked in unbelievable speed.
Meanwhile, Loro Jonggrang heard from her servant that the building of a thousand
temples was almost finished. She was so worried. But again, she came up with a great
idea. She asked all of her servants to help her. “Please prepare a lot of straw and
mortar. Please hurry up!” said Loro Jonggrang. “Burn the straw and make some noise
pounding the mortar, quickly.” All those servants did what Loro Jonggrang ordered
them; burning straw and pounding the mortar, making the genies think that the sun is
going to rise.
“It’s already dawn. We have to go,” said the leader of the genies to Bandung
Bondowoso. All the genies immediately stopped their work and ran for cover from
the sun, which they afraid of. They didn’t know that the light was from the fire that
burning the straw, not from the sun.
Bandung Bondowoso can’t stop the genies from leaving. He was angry. He knew
Loro Jonggrang had just tricked him. “You cannot fool me, Loro Jonggrang. I already
have 999 temples. I just need one more temple. Now, I will make you the one-
thousandth temple.” He pointed his finger to Loro Jonggrang and said some mantras.
Magically, Loro Jonggrang’s body turned into stone. Until now, the temple is still
standing in Prambanan area, Central Java. And the temple is called Loro Jonggrang
temple.
Terjemahan :

Roro Jonggrang

Lama waktu yang lalu , ada sebuah kerajaan bernama Prambanan . Semua orang dari
Prambanan hidup damai . Tapi kemudian , Kerajaan Prambanan diserang dan
diduduki oleh kerajaan Pengging . Prambanan kemudian diperintah oleh Bandung
Bondowoso Pengging kerajaan . Dia adalah raja berarti . Dia juga memiliki kekuatan
gaib yang besar . Tentara -Nya tidak hanya manusia , tetapi juga jin .
Raja Prambanan memiliki seorang putri cantik bernama Loro Jonggrang . Bandung
Bondowoso jatuh cinta padanya dan ingin menikahinya . " Kau sangat cantik .
Apakah Anda menjadi ratu saya? " Tanya Bandung Bondowoso . Loro Jonggrang
terkejut . Dia tidak suka Bandung Bondowoso karena dia orang yang berarti . Dia
ingin menolak , tapi dia takut bahwa Bandung Bondowoso akan marah dan
membahayakan orang-orang Prambanan . Kemudian , dia datang dengan rencana. "
Jika Anda ingin menikah , Anda harus membangun seribu candi untuk saya hanya
dalam satu malam , " kata Loro Jonggrang . " Apa? Itu tidak mungkin! " Kata
Bandung Bondowoso . Tapi dia tidak menyerah . Dia berkonsultasi dengan
penasihat . " Yang Mulia bisa meminta jin untuk membantu membangun kuil , " kata
penasehat .
Jadi , Bandung Bondowoso memanggil jin seluruh prajurit dan memerintahkan
mereka untuk membantunya membangun seribu candi . Para jin bekerja dalam
kecepatan yang luar biasa . Sementara itu, Loro Jonggrang mendengar dari
pelayannya bahwa pembangunan seribu candi itu hampir selesai . Dia sangat khawatir
. Tetapi sekali lagi, dia datang dengan ide bagus . Dia meminta semua pelayannya
untuk membantunya . " Silahkan persiapkan banyak jerami dan mortir . Tolong cepat
sedikit ! " Kata Loro Jonggrang . " Membakar jerami dan membuat beberapa
kebisingan berdebar mortir , dengan cepat . " Semua hamba-hamba itu melakukan apa
Loro Jonggrang memerintahkan mereka , membakar jerami dan menumbuk lesung ,
membuat jin berpikir bahwa matahari akan meningkat .
" Ini sudah fajar . Kita harus pergi , " kata pemimpin jin ke Bandung Bondowoso .
Semua jin segera menghentikan pekerjaan mereka dan berlari untuk berlindung dari
matahari , yang mereka takut . Mereka tidak tahu bahwa terang itu dari api yang
membakar jerami , bukan dari matahari .
Bandung Bondowoso tidak dapat menghentikan jin meninggalkan . Dia marah . Dia
tahu Loro Jonggrang baru saja menipunya . " Anda tidak bisa membodohi saya , Loro
Jonggrang . Saya sudah memiliki 999 candi . Aku hanya perlu satu kuil lagi.
Sekarang, saya akan membuat Anda candi satu per seribu . " Dia menunjuk jarinya ke
Loro Jonggrang dan mengatakan beberapa mantra . Ajaib , tubuh Loro Jonggrang
berubah menjadi batu . Sampai saat ini , candi masih berdiri di wilayah Prambanan ,
Jawa Tengah . Dan candi Loro Jonggrang disebut candi .
The Legend of Batu Menangis
In a village, there lived a mother and her daughter. Her daughter was very beautiful,
but she had very bad behavior. She was very lazy to help her mother work. Every day
the girl was just spending her time by beautifying herself and admiring her beauty in
the mirror, while her mother had to work hard to earn a living to support their life.
Besides lazy, she was also very spoiled. She always asked to be given something and
if she wasn’t, she would cry. Of course, that situation made her mother sad but
somehow she still loved her daughter.

One day, the girl asked her mother to buy new gown for her. At first, her mother
rejected her request because she did not have enough money. Nevertheless, because
her mother was forced to obey her request, she fulfilled her daughter request. Then
her mother asked her daughter to accompany her to the market. “All right, but I do
not want to walk beside you. You should walk behind me, I’m embarrassed if others
see me “she said. Although her mother was sad, she continued to obey her request. So
they went to the market to buy gown for her daughter. The girl was walking in front
while her mother was walking behind her and carrying a basket on their way to the
market.

Although they were a mother and a daughter, they looked very different. As if they
did not come from the same family. Even, they looked like a boss and a maid. How
couldn’t be like that? Her daughter dressed up beautifully and wore a very nice gown.
While her mother looked old and wore very simple dress.

On the way to the market, a man greeted them. “Hey pretty girl, is that your mother?”
asked the man. “Of course she is not. She is my servant, “said the girl. His mother
was sad to hear her answer. But she was silent though her heart was crying. Along the
street the beautiful girl kept being asked by people about his mother. But the girl
always said that the old woman behind her was her assistant.

Finally, the mother could not bear any longer to hear the answer that comes out of her
daughter mouth. Then she prayed to god “Lord, punish this ungrateful child,” she
said. Immediately the girl’s legs turned to be stone. The change came slowly from her
feet up to her head. Seeing his legs turned to be a stone, the girl screamed “ohhhh no!
What happened to my legs?” She shouted. Then she cried and realized that she had
done something bad to her mother. “Mom,! Forgive me. Please forgive me! “She
cried in panic. The girl kept crying and crying but it was too late. The whole body
eventually became a stone. Her mother was sad to see what happened to her daughter
but she could not do anything else. Although she had become the rock completely,
people can still see her tears. That was why the stone named Batu Menangis.
Artinya:

Legenda Batu Menangis


Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang ibu dan putrinya. Putrinya itu sangat
cantik, tapi dia memiliki perilaku yang sangat buruk. Dia sangat malas untuk
membantu pekerjaan ibunya. Setiap hari gadis itu hanya menghabiskan waktunya
dengan mempercantik dirinya dan mengagumi kecantikannya di cermin, sementara
ibunya harus bekerja keras untuk mencari nafkah untuk mendukung kehidupan
mereka. Selain malas, dia juga sangat manja. Dia selalu meminta untuk diberikan
sesuatu dan jika dia tidak diberikan, dia akan menangis. Tentu saja, situasi ini
membuat ibunya sedih tapi bagaimanapun juga dia masih mencintai putrinya.

Suatu hari, gadis itu meminta ibunya untuk membeli gaun baru untuknya. Pada
awalnya ibunya menolak permintaannya karena dia tidak punya cukup uang. Namun,
karena ibunya dipaksa menuruti permintaannya, ia memenuhi permintaan putrinya.
Kemudian ibunya meminta putrinya untuk menemaninya ke pasar. “Baiklah, tapi aku
tidak ingin berjalan di samping ibu. ibu harus berjalan di belakangku, aku malu jika
orang lain melihat” katanya. Meskipun ibunya sedih, ia terus mematuhi
permintaannya. Jadi mereka pergi ke pasar untuk membeli gaun untuk putrinya.
Gadis itu berjalan di depan sementara ibunya berjalan di belakangnya dan membawa
keranjang dalam perjalanan mereka ke pasar.

Meskipun mereka adalah ibu dan anak, mereka tampak sangat berbeda. Seolah-olah
mereka tidak berasal dari keluarga yang sama. Bahkan, mereka tampak seperti bos
dan pembantu. Bagaimana tidak bisa seperti itu? Putrinya berpakaian indah dan
mengenakan gaun yang sangat bagus. Sementara ibunya tampak tua dan mengenakan
pakaian yang sangat sederhana.

Dalam perjalanan ke pasar, seorang pria menyapa mereka. “Hei gadis cantik, apakah
itu ibumu?” tanya pria itu. “Tentu saja bukan. Dia adalah pelayanku,” kata gadis itu.
Ibunya sedih mendengar jawabannya. Tapi dia diam meskipun hatinya menangis.
Sepanjang jalan gadis cantik terus ditanyai oleh orang-orang tentang ibunya. Tapi
gadis itu selalu mengatakan bahwa wanita tua di belakangnya adalah asistennya.

Akhirnya, sang ibu tidak tahan lagi mendengar jawaban yang keluar dari mulut
putrinya. Lalu ia berdoa kepada Tuhan “Tuhan, hukumlah anak tidak tahu berterima
kasih ini,” katanya. Segera kaki gadis itu berubah menjadi batu. Perubahan itu datang
perlahan-lahan dari kakinya hingga kepalanya. Melihat kakinya berubah menjadi
batu, gadis itu berteriak “ohhhh tidak! Apa yang terjadi dengan kakiku?” Dia
berteriak. Lalu dia menangis dan menyadari bahwa ia telah melakukan sesuatu yang
buruk terhadap ibunya. “Ibu,! Maafkan aku. Maafkan aku!” Dia menangis panik.
Gadis itu terus menangis dan menangis, tapi sudah terlambat. Seluruh tubuh akhirnya
menjadi batu. Ibunya sedih melihat apa yang terjadi pada putrinya tapi dia tidak bisa
melakukan apa-apa lagi. Meskipun ia telah menjadi batu seluruhnya, orang masih
bisa melihat air matanya. Itulah sebabnya batu itu bernama Batu menagis.

You might also like