Professional Documents
Culture Documents
Ethics in Public Sector Accounting Practice
Ethics in Public Sector Accounting Practice
1
1. Public sector organizations can be limited to organizations that use public funds, so
the need to carry out accountability to the public. In Indonesia, Public Sector
Accounting covers several key areas, namely:
a. Accounting for Central Government
b. Accounting for Local Government
c. Accounting for political parties and NGOs
d. Accounting Foundation
e. Accounting Education and Health
f. Accounting for Places of Worship
2. Activities are closer to the market was never intended to move public sector
organizations to the private sector.
2
Establishment of the Indonesian Institute of Accountants Compartment begun to raise public
sector. These compartments accommodate workers in accounting and accountants working in
public sector organizations.
The process of developing public sector accounting profession is influenced by:
1. Capacity and economic policy objectives, so that aspect of cultural, social, political
economy became dominant.
2. The orientation of the management of public sector organizations will change the
direction of the development of accounting organization.
3. The key to solving the problems of public sector accounting is a logical simplification to
create the complexity of the field of public sector accounting.
3
3. Accountability program
Accountability program with regard to consideration of whether the set goals can be
achieved or not, and whether the organization has considered alternative programs that
provide optimal results with minimal costs.
4. Accountability Policy
Accountability policies related to the accountability of public institutions on policies
taken. Public institutions should be able to account for policies that have been implemented
by considering the impact in the future.
5. Accountability financial
Financial accountability is the accountability of public institutions to use public
money secaea economic, efficient, and effective, there is no wastage and leakage of funds and
corruption. Financial accountability emphasis on the size of the budget and financial.
Financial accountability is very important for the management of public finances will be the
public's attention.
4
5. Components of the basic financial statements
5
Etika dalam Praktik Akuntansi Sektor Publik
Dari berbagai buku Anglo Amerika, Akuntansi Sektor Publik diartikan sebagai
mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik.
Pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah yang
mengakumulasi utang sektor publik dan permintaan pinjaman sektor publik untuk suatu tahun
tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini
mendominasi perdebatan sektor publik.
Dari sisi kebijakan publik, sektor publik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi
yang berlebihan, pemerintahan yang besar dan nasionalisasi versus privatisasi. Terlihat jelas,
dalam arti luas sektor publik disebut bidang yang membicarakan metode manajemen negara.
Sedangkan dalam arti sempit, diartikan sebagai pembahasan pajak dan kebijakan perpajakan.
Dari berbagai sebutan yang muncul, sektor publik dapat diartikan dari berbagai disiplin ilmu
yang umumnya berbeda satu dengan yang lain.
Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut
akuntansi pemerintah. Dan di berbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan
publik. Berbagai perkembangan terakhir sebagai dampak keberhasilan penerapan accrual
base di Selandia Baru pemahaman ini berubah, akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai
akuntansi dana masyarakat. Dana masyarakat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh
masyarakat bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor publik,
dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.
Jadi, Akuntansi Sektor Publik dapat didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan
analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga
tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN,
BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta. Intinya organisasi sektor publik adalah organisasi-organisasi yang menggunakan
dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat, dan
mempunyai karakter yang menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik, dan karakteristik
menurut undang-undang.
Akuntansi sektor publik merupakan bidang akuntansi yang mempunyai ruang lingkup
lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah
6
daerah, yayasan, partai politik, perguruan tinggi dan organisasi-organisasi nonprofit lainnya,
seperti:
1. Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi-organisasi yang menggunakan
dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggung-jawaban ke masyarakat. Di
Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni:
a. Akuntansi Pemerintah Pusat
b. Akuntansi Pemerintah Daerah
c. Akuntansi Parpol dan LSM
d. Akuntansi Yayasan
e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
f. Akuntansi Tempat Peribadatan
2. Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan
organisasi sektor publik ke sektor swasta.
Profesi akuntan dengan disiplin akuntansinya dianggap oleh Anglo Amerika sangat
mempengaruhi pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Beberapa negara, seperti Rusia dan
negara Eropa Timur, yang dulunya tidak terpengaruh, mulai mengalami perubahan yang
signifikan dalam bidang akuntansi. Selayaknya suatu bidang ilmu, kekuatan terbesar
akuntansi adalah kelemahan utamanya. Uang merupakan alat tukar penengah dan sumber
kekayaan, sehingga akuntan dibayar untuk mengembangkan kekayaan orang lain. Keterkaitan
profesi ini dengan mata rantai uang yang telah menyebabkan penyebaran yang cepat ke
berbagai organisasi.
Awalnya profesi akuntansi dimunculkan dalam suatu organisasi Institute of Chartered
Accountans yang didirikan pada tahun 1880. Perkembangan ini diperkuat oleh lembaga The
Corporate Treasurers and Accounting Institute pada tahun 1885. Dua lembaga ini merupakan
bentukan pemerintah daerah. Namun demikian tujuan sebenarnya adalah mempresentasikan
akuntansi di perusahaan kota praja. Selanjutnya muncullah organisasi Chartered Institute of
Publik Finance and Accounting yang mensertifikasikan para pekerja di sektor publik.
Sehingga legitimasi sub disiplin akuntansi sektor publik resmi ada.
Di Inggris pada akhir abad 19, perusahaan didirikan oleh pemerintah kota praja untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Proses pelayanan ini menjadi sektor publik terbesar, di luar
sektor pertahanan dan keamanan. Akuntansi di pemerintah daerah atau kota praja disebut
7
“akuntansi sektor publik”. Di pertengahan abad ke 12, dengan pertimbangan efisiensi,
perusahaan kota praja disatukan dalam industri nasional dan sistem pelayanan nasional.
Kondisi ini justru memperkuat akuntan sisektor publik. Berdirinya Ikatan Akuntan Indonesia
mulai memunculkan Kompartemen Akuntan Sektor Publik. Kompartemen ini mewadahi para
pekerja bidang akuntansi dan akuntan yang bekerja di organisasi sektor publik.
Proses pengembangan profesi bidang akuntansi sektor publik sangat dipengaruhi oleh:
1. Kapasitas dan tujuan kebijakan ekonomi, sehingga aspek budaya, sosial politik ekonomi
menjadi dominan.
2. Orientasi pengelolaan organisasi sektor publik akan mengubah arah pengembangan
organisasi akuntansi.
3. Kunci pemecahan permasalahan akuntansi sektor publik adalah penyederhanaan yang
logis untuk menciptakan kompleksitas bidang akuntansi sektor publik.
8
2. Akuntabilitas manajerial
Akuntabilitas manajerial adalah pertanggungjawban lembaga publik untuk melakukan
pengelolaan organisasi secara efisien dan efektif. Akuntabilitas manajerial dapat juga
diartiakan sebagai akuntabilitas kinerja.
3. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program berkaitan dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan
dapat dicapai atau tidak, dan apakah organisasi telah mempertimbangkan alternatif program
yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
4. Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban lembaga publik atas
kebijakan-kebijakan yang diambil. Lembaga-lembaga publik hendaknya dapat
mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah diterapkan dengan mempertimbangkan
dampak di masa depan.
5. Akuntabilitas finansial
Akuntabilitas finansial adalah pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk
menggunakan uang publik secaea ekonomi, efisien, dan efektif, tidak ada pemborosan dan
kebocoran dana serta korupsi. Akuntabilitas finansial menekankan pada ukuran anggaran dan
finansial. Akuntabilitas finansial sangat penting karena pengelolaan keuangan publik akan
menjadi perhatian masyarakat.
9
3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi.
4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.
5. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya.
6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintah.
7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan
dalam mendanai aktivitasnya.
10
a. Laporan Kinerja Keuangan
Disajikan oleh entitas yang menerapkan basis akrual. Laporan Kinerja Keuangan
sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos sebagai berikut:
Pendapatan dari kegiatan operasional;
Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi ekonomi;
Surplus atau defisit.
b. Laporan Perubahan Ekuitas
Dalam Laporan Perubahan Ekuitas sekurang-kurangnya hanya disajikan pos-pos:
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran;
Setiap pos pendapatan dan belanja serta totalnya seperti diisyaratkan dalam
standar-standar lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas;
Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang
mendasar diatur dalam suatu standar terpisah
11