Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Oleh :
INICHE TINTA
N 101 14 054
Kepada
ABSTRACT
Background: Students need good cognitive function to help the learning process.
Memory is one of the cognitive functions in which the speed of cognitive processes
depends on the level of short-term memory activation. The deterioration in short-
term memory may lead to decrease in learning ability. One of the conditions
affecting memory formation is an increase in lipid profile due to decreased
adiponectin in people with central obesity. The purpose of this study was to
determine the relationship between the central obesity and short-term memory at
students in Medical Faculty of Tadulako University.
ABSTRAK
Latar Belakang: Mahasiswa memerlukan fungsi kognitif yang baik untuk
membantu proses belajar. Memori adalah salah satu dari fungsi kognitif dimana
kecepatan proses kognitif diketahui tergantung pada tingkat aktivasi memori
jangka pendek. Perburukan pada memori jangka pendek dapat menyebabkan
penurunan kemampuan belajar. Salah satu kondisi yang mempengaruhi
pembentukan memori adalah peningkatan profil lipid akibat penurunan
adiponektin pada orang dengan obesitas sentral. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengan memori jangka pendek
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Kata Kunci: Obesitas Sentral, Memori Jangka Pendek, Digit Span Test.
4
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia tidak terlepas dari proses belajar dan mengingat.
Memori berguna untuk menyimpan informasi yang telah didapat dari proses
belajar dan informasi tersebut dapat dipanggil kembali untuk dipergunakan
beberapa waktu kemudian.[1] Pembentukan memori dimulai dari memori jangka
pendek. Memori ini berlangsung dalam beberapa detik sampai menit. Memori
jangka panjang merupakan memori yang dipertahankan dalam waktu hari hingga
tahun. Memori jangka panjang dibentuk dari memori jangka pendek yang
mengalami konsolidasi, yaitu pengulangan secara terus-menerus.[2]
Pembentukan memori dapat terganggu oleh berbagai penyebab, salah
satunya adalah peningkatan profil lipid akibat penurunan adiponektin pada orang
dengan obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan keadaan kelebihan lemak
yang terakumulasi di daerah abdomen (intraabdominal fat). Lingkar perut
merupakan metode yang digunakan untuk menentukan obesitas sentral. Pria
dinyatakan mengalami obesitas sentral apabila lingkar perut menunjukkan lebih
dari 90 cm.[3] Pola hidup yang tidak sehat seperti kurang melakukan aktivitas
fisik, asupan energi yang berlebihan, pola makan dan pola tidur yang tidak teratur
dapat menyebabkan terjadinya obesitas sentral.[4] World Health Organization
(2014) menyatakan bahwa obesitas merupakan suatu kondisi epidemik global,
sehingga obesitas sudah menjadi masalah kesehatan yang harus segera
ditangani.[5] revalensi obesitas sentral secara nasional tahun 2013 adalah 26.6%,
lebih tinggi dari prevalensi pada tahun 2007 yaitu 18,8%. Prevalensi obesitas
sentral terendah di Nusa Tenggara Timur (15,2 %) dan tertinggi di DKI Jakarta
(39,7 %). Prevalensi di Sulawesi Tengah adalah ±20%.[6]
Mahasiswa kedokteran memerlukan fungsi kognitif yang baik. Bila fungsi
kognitif tidak baik, maka akan menyebabkan penurunan prestasi akademik.
Mahasiswa membutuhkan memori yang baik untuk membantu proses belajar.[7]
Perburukan pada memori jangka pendek dapat mengganggu proses konsolidasi
memori sehingga menyebabkan penurunan prestasi mahasiswa.[2]
5
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan menggunakan
desain observasional yang bersifat analitik dan menggunakan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
pada Maret 2018. Sampel berjumlah 87 orang yang diperoleh secara purposive
sampling berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah pita pengukur untuk mengukur
lingkar perut dalam penentuan obesitas sentral dan digit span test untuk menilai
memori jangka pendek. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan
analisis korelasi Pearson.
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Sampel Penelitian
Karateristik sampel berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian
ini, yaitu :
Tabel 1 Distribusi Karateristik Subjek Penelitian berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 33 37,9
Perempuan 54 62,1
Total 87 100
Sumber : Data primer, 2018
Uji korelasi dilakukan untuk menilai hubungan usia dengan hasil digit
span forward dan diperoleh hasil uji distribusi yaitu 0,261 yakni lebih besar
dari 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji
8
korelasi Pearson dan didapatkan nilai signifikansi p=0,154 yakni lebih besar
dari 0,05 menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara usia dan
hasil digit span forward.
Uji korelasi dilakukan untuk menilai hubungan usia dengan hasil digit
span backward dan diperoleh hasil uji distribusi yaitu 0,004 yakni lebih kecil
dari 0,05 menunjukkan data tidak berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan
uji korelasi Spearman dan didapatkan nilai signifikansi p=0,933 yakni lebih
besar dari 0,05 menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara usia
dan hasil digit span backward.
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengan
memori jangka pendek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Sampel yang diperoleh adalah 87 orang. Jumlah sampel telah memenuhi besar
sampel minimal yaitu 51 orang. Data yang diambil berasal dari data primer
berupa pengukuran lingkar perut dan tes digit span memori jangka pendek. Hasil
pengukuran tersebut dimasukkan ke dalam program SPSS untuk diolah lebih
lanjut.
Uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan obesitas sentral
dengan memori jangka pendek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako adalah uji korelasi Pearson. Hasil penelitian berdasarkan uji tersebut
diperoleh bahwa nilai signifikansi = 0,014 yaitu nilai p<0,05 yang menunjukkan
terdapat hubungan obesitas sentral dengan memori jangka pendek mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Oleh karena itu, hipotesis kerja pada
penelitian ini adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji juga menunjukkan
koefisien korelasi = -0,262 yang menunjukkan semakin tinggi lingkar perut atau
obesitas sentral maka semakin rendah memori jangka pendek, dengan kekuatan
hubungan berada direntang 0,26 – 0,50 menunjukkan hubungan korelasi cukup
kuat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yusliana[8]
dimana terdapat hubungan obesitas dengan fungsi kognitif. Yusliana menemukan
11
Usia subjek masih berada dalam satu kategori yaitu remaja akhir. Uji
korelasi antara usia dengan hasil digit span forward dan backward didapatkan
hasil tidak terdapat hubungan antara usia dengan hasil digit span forward maupun
usia dengan hasil digit span backward. Hal ini sesuai dengan penelitian Myelson,
et al[16] yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara usia dengan digit span
forward, namun terdapat hubungan antara usia dengan digit span backward pada
kelompok usia lanjut. Semakin tinggi usia makan semakin buruk digit span
backward akibat proses neurodegenerasi dan perubahan pada fungsi lobus frontal
yang mengarah ke penurunan fungsi eksekutif yang membutuhkan koordinasi
pemrosesan dan penyimpanan.
Berdasarkan hasil pengukuran memori jangka pendek dapat diketahui 12
orang (13,8%) memiliki memori jangka pendek buruk, 64 orang (73,6%) memiliki
memori jangka pendek sedang, dan 11 orang (12,6%) memiliki memori jangka
pendek baik. Hasil ini menunjukkah bahwa memori jangka pendek mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako didominasi oleh memori jangka
pendek sedang (73,6%). Distribusi memori jangka pendek berdasarkan jenis
kelamin baik pada laki-laki maupun juga menunjukkan hasil didominasi oleh
memori jangka pendek sedang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Putri[12] yaitu sebanyak 57
orang (58,8%) dari 97 subjek memiliki memori jangka pendek sedang. Penelitian
Neneng (2014) pada siswa SD didapatkan siswa yang memiliki memori jangka
pendek sedang sebanyak 65% dan baik sebanyak 35%. Fandokova, et al[17]
menemukan bahwa memori jangka pendek meningkat selama anak-anak hingga
remaja dan menurun pada usia tua. Usia remaja (13-15 tahun) dan dewasa awal
(20-25 tahun) memiliki memori yang lebih baik dibandingkan dewasa (55-75
tahun).
Gunstad, et al[18] melakukan penelitian pada dewasa muda dan dewasa
pertengahan usia 21-50 tahun. Gunstad menyimpulkan bahwa penurunan memori
jangka pendek pada subjek dengan obesitas tidak hanya terjadi pada usia dewasa
akhir, namun juga pada usia dewasa awal. Whitmer et al[19] yang melakukan
penelitian kohort terhadap subjek yang mengalami obesitas sentral menunjukkan
14
KESIMPULAN
1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako dengan obesitas
sentral memiliki rata-rata lingkar perut 91,30.
2. Kategori memori jangka pendek mahasiswa dengan obesitas sentral terbanyak
adalah sedang.
3. Terdapat hubungan antara obesitas sentral dengan memori jangka pendek
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian untuk menilai hubungan obesitas sentral dengan
jenis memori lainnya.
2. Disarankan untuk melakukan penelitian mengenai obesitas sentral dengan
menggunakan metode selain pengukuran lingkar perut seperti pengukuran
lemak sub kutan, bioelectrical impedance analysis dengan body fat monitor
dan dual-energy X-ray.
3. Perlu dilakukan penelitian kohort prospektif untuk menilai hubungan obesitas
sentral dan memori jangka pendek.
15
DAFTAR PUSTAKA
10. Bjorkhem I. Dan Meaney S. Brain Cholesterol: Long Life Behind a Barrier.
Atrerioscler Thromb Vasc Biol. . 2014; 24: 06-15.
14. Shankaran S., Bann C., Das A., Lester B., Baha H. Risk For Obesity in
Adolescence Starts in Early Childhood. Journal of Perinatology. 2011; 31:
711-716.
15. Kaufman A.S. dan Kaufman N.L. Essentials of WAIS IVAssessment. Edisi 2.
New Jersey: John Wiley and Sons Inc; 2013.
16. Myelson, Hester R.L., Kinsella G.J., Ong B. Effect Of Age On Forward And
Backward Span Tasks. J Int Neuropsychol Soc. 2014;10:475–481.
17. Fandakova Y., Sander M.C., Werkie-Bergner M., Shing Y.L. Age differences
in short-term memory binding are related to working memory performance
acress the lifespan. Psychol Aging. 2014;29(1):140-149.
18. Gunstad J., Paul R.H., Cohen R.H., Tate D.F., Gordon E. Obesity is
Assosiated With Memory Deficit In Young And Middle-Age Adults. Eat
Weight Disord. 2006; 11(1): 15-19.
19. Whitmer R.A., Gustafson D.R., Barret C.E., Haan M.N., Gunderson E.P.,
Yaffe K. Central Obesity and Incrased Risk of Dementia More Than Three
Decade Later. Neurology. 2010; 71(14): 1057-1064.