You are on page 1of 12

ROCK MASS DESCRIPTION DATA SHEET Date 2 mei 2019

Project Name : geologi teknik Field Party geotek


Project No : 1 Weather BERAWAN

GENERAL INFORMATION

Location lawa Station/Hole No. _

Locality No. of Sheets of


1 Slope Length 15 m _
Type Discontinuity Data
1. Natural Exposure
2. Construction Excavation
3. Trial Pit
Slope Height 12 m Sketch
4. Trench
5. Adit
Core Size _ Photograph
6. Tunnel
7. Drill Hole
ROCK MATERIAL INFTORMATION
Compressive Method to Determine Rock
Color 1 4 3 Grain Size 3 5 _ 25 1 sedimen
Strength Compressive Strength Type
Mpa
1. Light 1. Pinkish 1. Pink 1. Very coarse - boulders (>60 mm) S1 Very soft clay <0,025 1. Meassured Qualifying terms to describe rock:
2. Dark 2. Reddish 2. Red 2. Coarse - cobbles (20-60 mm) S2 Soft clay 0,025-0,05 2. Assesesed
3. Yellowish 3. Yellow 3. Medium - gravel (60 mikron-20 mm) S3 Firm clay 0,05-0,1
4. Brownish 4. Brown 4. Fine - sand (20-60 mikron) S4 Stiff clay 0,1-0,25
5. Olive 5. Olive 5. Very fine - silt/clay (<20 mikron) S5 Very stiff clay 0,25-0,5
warna kuning kecoklatan, tekstur, ukuran butir 4 - 16
6. Greenish 6. Green S6 Hard clay >0,5 mm, bentuk rounded -sub rounded sortasi medium
7. Bluish 7. Blue R0 Extremely weak rock 0,25-1 sorted , porositas baik, permeabilitas baik,
8. Greyish 8. White R1 Very weak rock 1-5 (Moldable by fingers, but retains fabric) komposisi mineral kuarsa dan kalsit dan dolomit,
struktur graded bedding nama batuan kalkarenit
9. Grey R2 Weak rock 5-25 (Hammer creaters surface, side push up)
10. Black R3 Medium strong rock 25-50 (Hammer creaters smooth dent)
R4 Strong rock 50-100 (Hammer creaters rough pil)
R5 Very strong rock 100-250 (Hammer rebounds)
R6 Extremely strong roc >250

ROCK MASS INFORMATION LINE SURVEYS TO DETERMINE DISCONTINUITY SPACING


Block (OR DRILL HOLE ORIENTATION)
Fabric 1 1 State of Weathering 3
Size Length of line / hole No. of
Plunge of line / hole Trend of line / hole Spacing Remarks/True Spacing
(m) Fractures
1. Blocky 1. Very large (>8m3) 1. Fresh
2. Columnar 2. Large (0,20-8m )
3
2. Slight
Line 1 0 215 15 6 5
3. Tabular 3. Medium (0,008-0,20m3) 3. Moderete
4. Shattered 4. Small (0,0002-0,008m )3
4. High
Line 2
5. Very small (>0,0002m3) 5. Completely
6. Residual soil
Line 3

Discontinuity Spacing 1. Extremely close (<20 mm) 5. Wide (600-2000 mm)

Failure Mode e.g No. of Major 2. Very close (20-60 mm) 6. Very wide (2000-60000 mm)
wedges
Toppling, Wedges Discontinuity Sets 3. Close (60-200 mm) 7. Extremely wide (>60000 mm)
4. Moderate (200-600 mm)
DISCONTINUITY SURVEY DATA SHEET Date 2 juni 2019
Project Name geologi teknik Field Party
Project No : Weather : Berawan
GENERAL INFORMATION
Location: lawa Station/Hole No: 1 Discontinuity Data Sheet No: 1 of 1

NATURE AND ORIENTATION OF DISCONTINUITY

Station or Dip Aperture/Wi Nature of Strength of Surface Surface Waviness Waviness


Depth Type Dip Direction Persistence Termination dth Filling Filling Roughness Shape Wavelength Amplitude JRC Water Flow Spacing Remarks
1 2 80 172 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.1
2 2 83 174 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.6
3 2 81 164 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.87
4 2 78 170 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.8
5 2 76 150 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.6
6 2 86 153 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.5
7 2 78 173 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.6
8 2 86 163 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.76
9 2 75 130 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.34
10 2 78 178 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.3
11 2 76 180 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.4
12 2 76 177 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.45
13 2 77 177 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.65
14 2 87 137 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.8
15 2 83 110 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.6
16 2 84 101 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.23
17 2 81 139 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.54
18 2 79 145 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.56
19 2 80 120 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.32
20 2 80 110 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.64

2
DISCONTINUITY SURVEY DATA SHEET Date 2JUNI 2019
Project Name GEOLOGI TEKNIK Field Party
Project No : Weather : Berawan
GENERAL INFORMATION
Location: LAWA Station/Hole No: 1 Discontinuity Data Sheet No: 2 of 2

NATURE AND ORIENTATION OF DISCONTINUITY

Station or Dip Aperture/Wi Nature of Strength of Surface Surface Waviness Waviness


Depth Type Dip Direction Persistence Termination dth Filling Filling Roughness Shape Wavelength Amplitude JRC Water Flow Spacing Remarks
21 2 88 100 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.32
22 2 86 95 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.44
23 2 86 118 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.21
24 2 76 113 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.12
25 2 84 102 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.34
26 2 81 125 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.45
27 2 82 97 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.7
28 2 85 129 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.5
29 2 83 155 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.54
30 2 78 158 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.3
31 2 79 94 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.24
32 2 76 116 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.32
33 2 77 102 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.54
34 2 76 116 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.22
35 2 77 116 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.53
36 2 85 118 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.45
37 2 79 97 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.55
38 2 77 158 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.67
39 2 72 97 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.32
40 2 73 154 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.44
DISCONTINUITY SURVEY DATA SHEET Date : 5 Januari 2016
Project Name : Landslide Survey of Tawaeli-Toboli Road Field Party
Project No : Weather : Berawan
GENERAL INFORMATION
Location: KM 24-64 Station/Hole No: C 52-53 Discontinuity Data Sheet No: 2 of 3

NATURE AND ORIENTATION OF DISCONTINUITY

Station or Dip Aperture/Wi Nature of Strength of Surface Surface Waviness Waviness


Depth Type Dip Direction Persistence Termination dth Filling Filling Roughness Shape Wavelength Amplitude JRC Water Flow Spacing Remarks
41 2 76 95 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.65
42 2 78 94 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.43
43 2 81 98 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.98
44 2 80 104 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.5
45 2 86 97 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.8
46 2 76 97 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.7
47 2 84 98 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.32
48 2 83 95 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.54
49 2 84 100 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.32
50 2 86 106 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.76
51 2 76 109 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.4
52 2 79 98 3 2 5 2 S5 1 2 10 2 0.8
DATA ANALISIS WEDGE SLIDING

SEBELUM REKAYASA

Analisis data lereng yang telah di ukur di lapangan dengan mengukur banyak data ,namun yan
untuk selanjutnya di tentukan seberapa besar potensi longsoran, kemudian bagaimana potensi long
rekomendasi .berdasrkan hasil analisis data dip dan dip direction secara digital (analisis lewat softw
sleding ) deengan potensi 8 % untuk mengurangi potensi ini sampai tidak ada lagi potensi longsoran
berdasarkan hasil pengukuran nilai slope adalah 80 derajat .olehkarena itu nilai slope harus di rekay
nilai slope yang dijadikan rekomendasi untuk rekayasa adalah 30 derajat berdasarkan hasil analisis y

Longsoran baji terjadi apabila terdapat dua bidang lemah atau lebih perpotongan sedemikian ru
Longsoran baji tersebut akan terjadi bila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Kemiringan lereng lebih besar daripada kemiringan garis potong kedua bidang lemah
b. Sudut garis potong kedua bidang lemah lebih besar daripada sudut geser dalamnya

longsoran baji ini juga diakibatkan oleh adanya struktur geologi yang berkembang. Perbedaann
sama jenis atau berbeda jenis dan dapat single ataupun set) yang berkembang dan saling berpotong
bidang diskontinue berpotongan dan besar sudut garis potong kedua bidang tersebut lebih besar da
kemiringan lereng .

Data analisis flexural topling


sebelum REKAYASA

Analisis data lereng yang telah di ukur di lapangan dengan mengukur banyak data ,nam
direction nya untuk selanjutnya di tentukan seberapa besar potensi longsoran, kemudian ba
dan digunakan sebagai rekomendasi .berdasrkan hasil analisis data dip dan dip direction seca
peroleh tipe flexurals sliding deengan potensi 28,85 % untuk mengurangi potensi ini sampai
diperlukan rekayasa slope. berdasarkan hasil pengukuran nilai slope adalah 80 derajat .olehk
sampai potensi lonsorannya adalah 0 % dan nilai slope yang dijadikan rekomendasi dan berd
longsor tidak akan terjadirekomendasi slopenya adalah 30 derajat.
Longsoran flexural sliding umumnya terjadi pada material yang bersifat lepas (loo
Sesuai dengan namanya, bidang longsorannya berbentuk busur.Faktor-faktor yang me
:
a. Geometri lereng
b. Sifat fisik dan mekanik batuan
c. Struktur geologi
d. Kandungan air tanah
e. Gaya luar
Struktur geologi yang berpengaruh terhadap kestabilan lereng antara lain sesar (f
rekahan (crack), dan bidang perlapisan (bedding plane). Struktur-struktur geologi tese
sebagai bidang lemah. Untuk mengetahui karakteristik bidang lemah tersebut, perlu d
serta arah (dip direction) dari bidang lemah tersebut. Adanya bidang lemah tersebut
dan dapat berfungsi sebagai jalur rembesan air yang dapat mengakibatkan terjadinya
batuan dimana hal tersebut dapat mengurangi nilai safety factor dari lereng.
Longsoran jenis ini banyak terjadi pada lereng batuan lemah, lapuk atau sangat terkekarkan d

DATA ANALISIS DIRE

SEBELUM REKAYASA
SEBELUM REKAYASA

Dari data hasil Analisis data lereng yang telah di ukur di lapangan dengan men
direction nya untuk selanjutnya di tentukan seberapa besar potensi longsoran, kem
rekomendasi .berdasrkan hasil analisis data dip dan dip direction secara digital (ana
19,255 % untuk mengurangi potensi ini sampai tidak ada lagi potensi longsoran seh
adalah 80 derajat .olehkarena itu nilai slope harus di rekayasa sampai potensi lonso
berdasarkan hasil analisis yang memungkinkan longsor tidak akan terjadirekomend
longsoran ini umumnya terjadi pada lereng yang terjal dan pada batuan yang k
ini terjadi apabila bidang-bidang lemah yang ada berlawanan dengan kemiringan le
ANALISIS WEDGE SLIDING

SESUDAH REKAYASA

gukur banyak data ,namun yang akan di analisis yakni dip dan dip direction nya
mudian bagaimana potensi longsoran itu di kurangi dan digunakan sebagai
ara digital (analisis lewat software ) di peroleh tipe longsoran baji ( wedge
tidak ada lagi potensi longsoran sehingga diperlukan rekayasa slope.
ena itu nilai slope harus di rekayasa sampai potensi lonsorannya adalah 0 % dan
ajat berdasarkan hasil analisis yang memungkinkan longsor tidak akan terjadi.

ebih perpotongan sedemikian rupa ehingga membentuk baji terhadap lereng


erikut :
edua bidang lemah
t geser dalamnya

yang berkembang. Perbedaannya adalah adanya dua struktur geologi (dapat


rkembang dan saling berpotongan Longsoran baji ini terjadi bila dua buah jurus
a bidang tersebut lebih besar dari sudut geser dalam dan lebih kecil dari sudut

lisis flexural topling

sesudah REKAYASA
sesudah REKAYASA

an mengukur banyak data ,namun yang akan di analisis yakni dip dan dip
potensi longsoran, kemudian bagaimana potensi longsoran itu di kurangi
s data dip dan dip direction secara digital (analisis lewat software ) di
mengurangi potensi ini sampai tidak ada lagi potensi longsoran sehingga
i slope adalah 80 derajat .olehkarena itu nilai slope harus di rekayasa
ijadikan rekomendasi dan berdasarkan hasil analisis yang memungkinkan
erajat.
terial yang bersifat lepas (loose material) seperti material tanah.
k busur.Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng ini adalah

lan lereng antara lain sesar (fault), kekar (joint), lipatan (fold),
Struktur-struktur geologi tesebut selain lipatan selanjutnya dikenal
idang lemah tersebut, perlu dilakukan pengukuran kemiringan (dip)
anya bidang lemah tersebut akan mengurangi kekuatan massa batuan
at mengakibatkan terjadinya rekahan tarik (tensile crack) pada massa
ty factor dari lereng.
lapuk atau sangat terkekarkan dan juga di lereng-lereng timbunan.

DATA ANALISIS DIRECT TOPPLING

SETELAH REKAYASA
SETELAH REKAYASA

i ukur di lapangan dengan mengukur banyak data ,namun yang akan di analisis yakni dip dan dip
pa besar potensi longsoran, kemudian bagaimana potensi longsoran itu di kurangi dan digunakan sebagai
dip direction secara digital (analisis lewat software ) di peroleh tipe direct toppling deengan potensi
k ada lagi potensi longsoran sehingga diperlukan rekayasa slope. berdasarkan hasil pengukuran nilai slope
i rekayasa sampai potensi lonsorannya adalah 0 % dan nilai slope yang dijadikan rekomendasi dan
sor tidak akan terjadirekomendasi slopenya adalah 4 derajat.
ng terjal dan pada batuan yang keras dimana struktur bidang lemahnya berbentuk kolom Longsoran jenis
rlawanan dengan kemiringan lereng.

You might also like