MeNTEAL KEUANGAN
Retusur noonesa
‘SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
NOMOR 222/PM«.07/2017
‘TENTANG,
PENGGUNAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUAS!
DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
baba ketentuan menyesii pemgyuunian, pemantasan,
dan evaltiasi Dana Bagi Hasil Cukai Masil Tembakau.
telah dintur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 28/PMK.07/2016 tentang Penggunaan,
Pemantauan, dan Bvaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
‘Tembakau;
1b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (7) hural a
dan ayat (17) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
‘Tahun Anggaran 2018, penerimaan Dana Bagi Has
CCukai Hasil Tembakau, baik bagian daerah provinsi
‘maupun bagian daerah kabupaten/kota dialokasikan
tuntuk smendanai program sebagaimana yang diatur
dalam ketentuan peraturanperundang-undangan
mengenai cukai, dengan prioritas pada bidang
kesehatan untuk mendulung program jaminan.
keschatan nasionsl, dan ketentuan lebih lanjut
rmengenai penggunaan Dana Bagi Hasil Cuksi Hasil
‘Tembakau tersebut distur dengan Peraturan Menteri
KeuangansMengingat
Menetapkan
e.babwa untuk mengatur lebih lanjut penggunaan Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau sebegaimana
dimaksud dalam buruf b dan untule meningkatkan
cfektivitas pemantauan serla evaluasi penggunaan
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembaku, perlu mengatur
kembali Ketentuan —mengenai-—_penggunaan,
pemantauan, dan evaluasi Dana Bagi Hasil Cuksi Hasil
‘Tembakau;
Gd. bahwaberdasarkan pertimbangan sebagaimana
ddimaksud dalam huref a, huruf b, dan huruf ¢, peru
menetapkan Peraturan Mentesi Keuangan tentang
Penggunaan, Pemantauan, dan Bvalua
Hasil Cukai Hil Ternbakau;
Dana Bagi
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai
(Wembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 76, Tambshan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomot 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan
tas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cult
(Lembaran Nogara Republi Indonesia Tatun 2007
[Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4755};
MEMUTUSKAN:
PERATURAN —-MENTERI —-KEUANGAN —TENTANG.
PENGGUNAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA BAG!
HASIL CUKAL HASIL TEMBAKAU.
BABI
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Dalam Peraturan Mente ini yang dimalesud dengan:
1. Dana Bagi Hasil yang sclanjutnya disingkat DBH adalah
Gana yang dialokasilan dalam Anggaran Pendapatan
an Belanja Negara kepada daerah berdasarkan angka
&ap
presentase tertentu dari pendapatan negara untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam —ranglea
pelaksanaan desentratisasi
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang
selanjutnya disingkat DBH CHT adalah bagian dari
‘Transfer ke Daerah yang dibagkkan kepada provint
penghasil cukai dan/atau provinsi penghasil tembakau,
Jaminan Kesehatan adalah jaminan —berupa
perlindungan Kesehatan agar peserta_memperoleh
rmanfaat pemeliharaan Kesehatan dan perlindungan
alam memenubi kebutuhan dasar Kesehatan yang
iberikan kepada setiap orang yang telah membayar
furan atau furannya dibayar oleh pemerintah,
Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah
adalah Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
bbatasbatas wilayah berwenang mengatur dan
‘mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
‘masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
Derdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia,
‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana kevangan,
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
isetuju Bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah,
Kepala Daerah adalah gubernur bagi provinsi atau
bupati bagi kabupaten atau wall kota bagi kota
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yang selanjutnya disinglest RPJMD adalah dokumen
perencanaan Daerah untule periode 5 (lima) talun.
vi
kesehatan yang digunaken untuk menyelenggarakan
‘upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif,
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan
folch Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
Masyarakat
jltas Kesehatan adalah fasiitas pelayanan