You are on page 1of 9

Pengaruh Kontak Kulit ke Kulit Segera terhadap

Keyakinan Ibu Menyusui Paska Bedah Sesar

Triana Dewi1, Imami Nur Rachmawati2, Luknis Sabri2


1
STIKes Cut Nyak Dhien, 2Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia
Email: dhiya_triana@yahoo.com

Abstrak

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan dalam menyusui. Kontak kulit ke kulit segera setelah
bayi lahir merupakan faktor kunci dalam proses laktasi. Proses ini sangat tergantung dari keyakinan ibu dalam
menyusui bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontak kulit ke kulit segera terhadap
keyakinan ibu menyusui paska bedah sesar. Penelitian quasi eksperiment posttest only design with control groups
ini dilakukan pada 52 ibu dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi masing-masing 26 ibu
secara consecutive sampling di kota Langsa-Aceh. Pengambilan data menggunakan instrumen Breastfeeding Self-
Efficacy Scale-Short Form. Hasil uji statistik indenpendent t test menunjukkan adanya perbedaan nilai rerata
keyakinan ibu menyusui pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (59,00±6,54; 49,62±7,78; p=0,001).
Kontak kulit ke kulit dapat meningkatkan keyakinan ibu menyusui yang dapat memengaruhi proses laktasi.

Kata kunci: Bedah sesar, keyakinan ibu menyusui, kontak kulit ke kulit segera.

The Effect of Skin to Skin Contact Immediately to Maternal Breastfeeding


Self-Efficacy after Cesarean Section”

Abstract

There are several factors influence the succesness of breastfeeding. Skin contact immediately after delivery is the
key factor to stimulate the lactation process. This process depend on self efficacy of mother. The aim of this study
was to identify the effect of skin-to-skin contact immediately after cesarean section on maternal breastfeeding
self-efficacy. The method of this research was quasi-experiment, post-test only design with control group, used
consecutive sampling, conducted to 52 women divided into control n intervention group each group consist of 26
woman in Langsa-Aceh. Breastfeeding Self-Efficacy Scale-Short Form used to collect data. The results showed
mean value of mother’s self-efficacy whom are treated by skin-to-skin contact immediately of their baby after
cesarean section is better than control group (59.00 ± 6.54; 49.62 ± 7.78). The value is different significantly with
p= 0.001. Skin to skin contact was needed to increase mother’s self efficacy which influence the lactation process

Keywords: Breastfeeding self-efficacy, cesarean section, skin to skin contact immediately.

136 JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

Pendahuluan tahun akan terhindar dari risiko kanker, hal


ini disebabkan karena didalam ASI terdapat
Menyusui merupakan cara pemberian nutrisi zat Human- Alpha-lactalbumin Made- Lethal
terbaik yang telah terbukti memberi manfaat to Tumor cells atau dikenal dengan HAMLET
kesehatan besar bagi ibu, bayi dan masyarakat yang dapat membunuh 40 jenis sel kanker
(Prior, Santhakumaram, Gale, Philips, Modi, dengan keuntungan tidak membunuh sel-sel
Hyde, 2012). Menyusui dapat mengurangi sehat. Zat ini terdiri dari protein dan asam
kejadian dan keparahan penyakit pada lemak yang ditemukan secara alami didalam
bayi seperti penyakit otitis media, infeksi ASI (Roesli, 2008)
gastrointestinal, enterokolitis, infeksi saluran Menyusui bagi ibu juga dapat mencegah
pernafasan bagian bawah, sindrom kematian terjadinya diabetes tipe 2, hal ini disebabkan
bayi mendadak, obesitas dan diabetes. Hal karena perubahan metabolisme ibu menyusui
ini disebabkan karena ASI memiliki manfaat membantu menstabilkan kadar gula darah
sebagai zat anti infeksi yang mengandung dan meningkatkan sensitivitas tubuh
Immunoglobulin A (Ig.A), Laktoferin, enzim terhadap hormon insulin. Ibu yang menyusui
lysozim, sel darah putih dan faktor bifidus bayinya terus menerus selama paling sedikit
(Riordan, 2005). Immunoglobulin A (Ig.A) satu tahun dapat menurunkan kadar gula
yang terdapat dalam kolostrum atau ASI darah. Selain itu ibu yang menyusui bayinya
kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak memiliki kecenderungan memilih gaya hidup
diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri sehat dibandingkan dengan ibu yang tidak
patogen E. Coli dan berbagai virus pada menyusui. Umumnya ibu-ibu yang menyusui
saluran pencernaan. Laktoferin merupakan lebih selektif memilih makanan sehat dan
zat sejenis protein yang juga dapat menjadi bergizi agar kandungan ASI yang diberikan
komponen zat kekebalan yang mengikat pada bayi juga memiliki zat gizi yang tinggi.
zat besi disaluran pencernaan. Disamping Gaya hidup semacam ini dapat mendorong
ASI juga mengandung enzim lysozim yang metabolisme tubuh untuk mengurangi risiko
dapat membantu melindungi bayi terhadap terjadinya diabetem tipe 2 (Ip, Chung, Raman,
bakteri (E. Coli dan Salmonela) dan virus. Trikalinos & Lau, 2009; Yulfitrawasi, 2011).
Jumlah lysozim dalam ASI 300 kali lebih Bukti-bukti mengenai besarnya manfaat
banyak daripada susu sapi (Kementerian pemberian ASI eksklusif telah banyak
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan diketahui secara luas, namun dilaporkan
Anak Republik Indonesia, 2010). bahwa tingkat pemberian ASI eksklusif masih
Jumlah sel darah putih yang terkandung sangat rendah diberbagai penjuru negara
dalam ASI pada dua minggu pertama berkisar (American Academy of Pediatrics, Section
lebih dari 4000 sel per mil yang terdiri dari tiga on Breastfeeding 2012) Meningkatnya
macam yaitu Bronchus Asociated Lympocyte persalinan melalui bedah sesar belakangan ini
Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut secara signifikan merupakan salah satu faktor
Asociated Lympocyte Tissue (GALT) anti bodi pemicu rendahnya pemberian ASI eksklusif
saluran pernafasan, dan Mammary Asociated diseluruh dunia. Bedah sesar secara luas
Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan dapat mempengaruhi proses menyusui yang
payudara ibu. Faktor bifidus dalam ASI buruk dan berdampak terhadap keberhasilan
yaitu sejenis karbihidrat yang mengandung menyusui. Beberapa hasil studi melaporkan
nitrogen menunjang pertumbuhan bakteri bahwa tingkat menyusui pada ibu dengan
Lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga bedah sesar lebih rendah bila dibandingkan
keasaman flora bayi dan berguna untuk dengan ibu yang melahirkan secara normal
menghambat pertumbuhan bakteri merugikan (Prior et al 2012; Perez-Rioz et al., 2007).
(Kementerian Pemberdayaan Perempuan Hasil temuan lain yang dilaporkan pada ibu
dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, dengan bedah sesar adalah adanya penurunan
2010). minat beberapa ibu untuk menyusui. (Smith,
Menyusui juga memiliki manfaat besar 2010). Rasa percaya diri dan keinginan ibu
bagi ibu diantaranya dapat menurunkan untuk menyusui sangat dipengaruhi oleh
angka kejadian kanker ovarium dan kanker keyakinan ibu untuk menyusui bayinya
payudara. Ibu-ibu yang menyusui selama dua atau breastfeeding self efficacy (BSE).

JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017 137


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

Breastfeeding Self Efficacy (BSE) yakni


keyakinan seorang ibu pada kemampuannya
untuk menyusui atau memberikan ASI pada Metode Penelitian
bayinya (Dennis & Foux, 1999). Menurut
Dennis (1999) BSE merupakan suatu Penelitian menggunakan desain quasi
komponen yang dapat memprediksi seorang eksperiment posttest only design with
ibu untuk memilih memulai menyusui atau control groups yang melibatkan sampel
tidak, berapa banyak usaha ibu untuk tetap 52 ibu terdiri dari kelompok intervensi (26
menyusui bayinya, apakah ibu memiliki pola orang) dan kelompok kontrol (26 orang)
pikir yang dapat meningkatkan menyusui dengan consecutive sampling. Penelitian ini
serta bagaimana ibu dapat mengatasi dilakukan di tiga rumah sakit di Aceh yang
hambatan selama menyusui secara emisional. dilaksanakan selama satu bulan. Rumah
Rendahnya rasa percaya diri terutama pada Sakit yang dipilih adalah RSUD Kota
ibu paska bedah sesar menyebabkan persepsi Langsa, RSU Cut Nyak Dhien Langsa, dan
ibu tentang kurangnya ASI dan berisiko RSUD Aceh Tamiang. Ketiga Rumah Sakit
untuk segera berhenti menyusui (Lauwers ini dipilih sebagai area penelitian karena
dan Swisher, 2011; Handayani, Kosnin, Jiar RS tersebut merupakan rumah sakit rujukan
& Solikhah, 2013). Keyakinan ibu menyusui BPJS dengan jumlah kelahiran bedah sesar
baru-baru ini menjadi topik permasalahan yang tertinggi di Kota Langsa dan Aceh,
yang telah disorot oleh berbagai peneliti selain itu ketiga RS tersebut belum terpapar
dalam menilai kondisi psikologis ibu untuk mengenai SSC di ruang operasi.
meningkatkan menyusui (Meedya, Fahy, & Kriteria responden yang jadikan sampel
Kable, 2010). penelitian adalah semua ibu yang menjalani
Keyakinan ibu dalam memberikan ASI persalinan melalui bedah sesar dengan
pada bayi dikaitkan secara positif dapat anastesi spinal, usia 20–35 tahun, tidak ada
meningkatkan durasi menyusui pada berbagai komplikasi medis yang berbahaya (masalah
budaya dan kelompok usia (Dennis, 1999; psikiatrik, eklamsia), dan ibu bersedia
Alus¸ Tokat, Okumus¸ & Dennis, 2010). melakukan SSC di ruang operasi. Usia 20–
Memfasilitasi ibu dan bayi untuk melakukan 35 tahun dipilih sebagai salah satu kriteria
kontak kulit kekulit segera di ruang operasi karena usia 20–35 merupakan usia produktif
merupakan salah satu intervensi yang dapat yang berdampak pada kondisi sehat sejahtera
diaplikasikan dalam membantu keberhasilan baik ibu maupun bayi saat proses persalinan
inisiasi menyusu, meningkatkan BSE, sehingga risiko kesakitan dan kematian ibu
serta dapat mempertahankan pemberian dan bayi dapat dihindari (Kemenkes RI,
ASI eksklusif selama periode postpartum 2013). Kriteria inklusi untuk bayi adalah
(Aghdas, Talat, Sepideh, 2013; Hung dan bayi cukup bulan, frekuensi DJJ sebelum
Berg, 2011) pembedahan normal (120–160 dpm), berat
Kontak kulit ke kulit segera antara ibu lahir 2500–4000 gram, tanda bugar baik pada
dan bayi atau yang lebih dikenal dengan 30 detik pertama (warna kulit kemerahan,
skin to skin contact (SSC) merupakan menagis kuat, tonus otot baik), dan bayi tidak
metode intervensi yang mudah dan dapat asfiksia (apgar skor 8-9) pada menit pertama,
diaplikasikan pada ibu yang melahirkan serta tidak ada kelainan kongenital.
secara normal maupun bedah sesar (Aghdas Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
et al., 2013). SSC menjadi salah satu dengan bantuan kolektor data. Peneliti
tahap dalam keberhasilan program inisiasi memilih kolektor data berdasarkan kriteria
menyusu dini (IMD) yang secara signifikan yakni kriteria perawat/bidan dan dengan latar
dapat meningkatkan BSE ibu menyusui belakang pendidikan minimal D3 (perawat
(Keemer 2011). Tuuan penelitian ini adalah pelaksana) serta memiliki pengalaman kerja
untuk mengetahui pengaruh intervensi SSC selama tiga tahun. Peneliti dibantu oleh tiga
terhadap keyakinan ibu menyusui paska orang kolektor data. Sebelum pengumpulan
bedah sesar. data dilakukan peneliti melaksanakan

138 JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

pelatihan dan penyamaan persepsi tentang agar peneliti memperoleh informasi ibu-ibu
prosedur selama penelitian. Selanjutnya yang akan melaksanakan bedah sesar di RS
peneliti mengadakan sosialisasi awal untuk tersebut. Peneliti menentukan responden
melaksanakan tujuan, manfaat, prosedur berdasarkan kriteria inklusi yang telah
penelitian kepada bidang keperawatan, ditetapkan. Lembar persetujuan atau informed
kepala ruangan, dan instruktur klinik. Peneliti consent akan diberikan kepada responden
juga langsung melakukan komunikasi setelah peneliti memperkenalkan diri dan
interpersonal dan meminta izin untuk menjelaskan maksud dari pelaksanaan
melaksanakan SSC di ruang operasi kepada penelitian tersebut meliputi tujuan, hak dan
dokter obstetri dan ginekologi. kewajiban responden serta manfaat penelitian
Pelaksanaan SSC ini tidak hanya diketahui pada ibu paska bedah sesar.
oleh bagian obstetri dan ginekologi, tetapi juga Seluruh ibu-ibu yang sudah memenuhi
diketahui oleh bagian departemen anak rumah kriteria inklusi yang telah memperoleh
sakit (RS). Peneliti juga mengomunikasikan informasi mengenai intervensi SSC
perihal mengenai tindakan yang akan selanjutnya akan ditanyakan kesediaannya
dilakukan tersebut dan disambut baik untuk menjadi responden dalam penelitian.
oleh bagian departemen anak RS. Tahap Jika bersedia tahap selanjutnya adalah
selanjutnya adalah peneliti melakukan pelaksanakan intervensi SSC sesuai prosedur
pengumpulan data melalui langkah-langkah SSC di ruang operasi selama 15 menit
sebagai berikut; memilih responden sesuai sesuai panduan intervensi. Jika bayi dalam
kriteria inklusi, memberikan informasi kondisi baik (menangis kuat, tonus otot baik
penelitian kepada responden dengan jelas, dan warna kulit kemerahan) pada 30 detik
meminta persetujuan pasien untuk menjadi pertama kehidupan, selanjutnya pantau apgar
responden, menentukan responden yang akan skor menit pertama (nilai apgar 8-9). Bayi
menjadi kelompok intervensi dan kelompok dengan kondisi buruk tidak dilakukan SSC,
kontrol, dan melakukan kontrak dengan namun dilanjutkan dengan protokol bayi
responden baik pada responden kelompok ke ruang perawatan bayi. Tiga hari paska
intervensi maupun pada responden pada bedah sesar ibu-ibu yang telah mendapat
kelompok kontrol. kan intervensi SSC akan dilakukan penilaian
Waktu Pelaksanaan penelitian ini BSE dengan mengisi lembar kuesioner yang
dilakukan mulai tanggal 26 Mei sampai 17 telah tersedia.
Juni 2014 dengan pembagian kegiatan yaitu Responden untuk kelompok kontrol
melakukan kontak kulit ke kulit (SSC) segera dalam penelian ini diperoleh di RSUD Aceh
setelah bayi lahir di ruang operasi pada saat Tamiang. Peneliti dibantu oleh kolektor data
pertemuan pertama dengan responden serta yang telah ditentukan sebelumnya. Ibu-
melakukan penilaian keyakinan ibu menyusui ibu pada kelompok kontrol hanya dikaji
pada tiga hari paska bedah sesar. Pelaksanaan mengenai perawatan rutin paska bedah
penelitian dilakukan pada tiga Rumah Sakit, sesar di RS tersebut. Seluruh ibu-ibu yang
yaitu RSUD Kota Langsa dan RS Cut Nyak sudah memenuhi kriteria inklusi yang telah
Dhien Langsa pada kelompok ibu-ibu memperoleh informasi mengenai manfaat,
bedah sesar yang diberikan intervensi SSC, dan prosedur penelitian selanjutnya akan
sementara RSUD Aceh Tamiang adalah ibu ditanyakan kesediaannya untuk menjadi
dengan bedah sesar yang hanya mendapatkan responden dalam penelitian. Responden pada
perawatan rutin (kelompok kontrol) kelompok kontrol dilakukan penilaian BSE
Pelaksanaan penelitian di RSUD Kota setelah tiga hari paska bedah sesar dengan
Langsa dan RS Cut Nyak Dhien Langsa mengisi lembar kuesioner yang telah tersedia.
adalah ibu-ibu bedah sesar yang diberikan Instrumen penelitian menggunakan
intervensi SSC. Pelaksanaan intervensi SSC kuesioner terstruktur. Kuesioner terdiri dari
dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti dua kelompok. Kelompok pertama berisi
juga meminta kepada kepala ruangan untuk panduan intervensi SSC dan kelompok
diberikan contact person, hal ini diperlukan kuesioner kedua berisi tentang pernyataan

JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017 139


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

pengukuran Breastfeeding Self-Efficacy dengan menjumlahkan keseluruhan skor


Scale-Short Form (BSES-SF). BSES-FS yang didapat. Nilai skor yang lebih tinggi
merupakan instrumen yang dikembangkan menunjukkan tingkat self-efficacy tinggi
oleh Dennis dan Foux (1999) untuk mengukur (Dennis & Foux, 1999).
keyakinan ibu dalam menyusui bayinya
yang bertujuan untuk mengkaji harapan self
efficacy yang didasarkan pada pengalaman Hasil Penelitian
menyusui ibu sebelumnya, pengamatan
keberhasilan menyusui, dorongan yang Tabel di bawah ini menunjukkan hasil
diterima dari orang lain dan perhatian negara/ uji statistik dari karekteristik responden,
pemerintah terhadap kesehatan ibu. BSES- perbedaan nilai BSE dan variabel perancu
SF merupakan instrumen yang sesuai untuk Tabel 1 diketahui hasil analisis kesetaraan
menilai kepercayaan diri ibu menyusui di dengan menggunakan uji chi square
Indonesia. menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna
Penelitian yang dilakukan Wardani antara kelompok kontrol dan kelompok
(2012) menggunakan BSES-SF yang telah intervensi dilihat dari variabel pendidikan,
dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia pekerjaan, paritas, pengalaman menyusui
menunjukkan bahwa nilai cronbach dan sosial ekonomi, artinya kedua kelompok
alpha coefficient sebesar 0,872. Proses adalah homogen dengan (p value > 0,05)
translasi dan validasi instrumen ini telah Karekteristik responden dalam penelitian
dilakukan kedalam versi bahasa Indonesia. ini meliputi pendidikan, pekerjaan, paritas,
Versi bahasa Indonesia dari BSES-FS pengalaman menyusui dan sosial ekonomi.
merupakan instrumen yang cukup valid Tabel 1 menampilkan mengenai data
dan reliabel untuk menilai kepercayaan diri karekteristik ibu berdasarkan pendidikan,
menyusui dengan nilai Cronbach alfa 0,77 pekerjaan, paritas, pengalaman menyusui dan
(Handayani et al., 2013). Instrumen BSES- sosial ekonomi. Hasil analisis karekteristik
SF menggunakan skala Likert. Ada lima ibu berdasarkan pendidikan dilaporkan
penilaian yang digunakan dalam instrumen bahwa ibu pada kelompok intervensi
BSES-SF, yakni nilai 1 sampai 5. Nilai 1 sebagian besar adalah ibu dengan pendidikan
mempunyai makna tidak percaya diri sama tinggi yakni (76,9%), sementara ibu pada
sekali dan nilai 5 yang berarti sangat percaya kelompok kontrol dengan pendidikan tinggi
diri. Hasil penilaian BSES-SF 14-70 dilihat yakni (61,5%). Karekteristik ibu menyusui

Tabel 1 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan, Pekerjaan, Paritas, Pengalaman


Menyusui dan Penghasilan Tahun 2014 (n=56)

Variabel Kelompok P Value


Kontrol Intervensi
N (%) N (%)
Pendidikan
Rendah 10 (38,5) 6 (23,1) 0,352
Tinggi 16 (61,5) 20 (76,9)
Pekerjaan
Tidak Bekerja 15 (57,7) 18 (69,2) 1,000
Bekerja 11 (42,3) 8 (30,8)
Paritas
Primipara 12 (46,2) 10 (38,5) 0,422
Multipara 14 (53,8) 16 (61,5)
Pengalaman Menyusui

140 JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

Tidak 12 (46,2) 10 (38,5) 0,474


Ya 16 (53,8) 16 (61,5)
Sosial Ekonomi
< UMR 14 (53,8) 12 (46,2) 0,431
≥ UMR 12 (46,2) 14 (53,8)

Tabel 2 Perbedaan Nilai BSE Ibu Paska Bedah Sesar


Kelompok BSE P Value
Mean SD
Kontrol 49,62 7,78 0,001
Intervensi 59,00 6,54
berdasarkan pekerjaan yang ditampilkan utama bagi ibu untuk menunda menyusui dan
dalam tabel tersebut juga menunjukkan dapat memengaruhi kepercayaan diri serta
bahwa ibu tidak bekerja lebih tinggi pada keinginan ibu untuk menyusui selanjutnya
kelompok intervensi yakni 69,2% sementara (Lauwers & Swisher, 2011). Hasil penelitian
pada kelompok kontrol ibu yang tidak bekerja ini mengkonfirmasi dua hal penting yakni
yakni sebesar 57,7%. bahwa dengan memberikan kesempatan
Kareteristik selanjutnya adalah paritas, melakukan kontak kulit ke kulit antara ibu
umumnya ibu-ibu pada kelompok intervensi dan bayi segera saat di meja operasi dapat
adalah ibu multipara yakni sebesar 61,6%; memberikan rasa nyaman pada ibu serta
sementara pada kelompok kontrol ibu dapat memberikan keyakinan yang tinggi
multipara yakni 53,8%. Pengalaman menyusui pada ibu untuk menyusui bayinya.
lebih banyak pada kelompok intervensi yakni Hasil penelitian ini melaporkan bahwa
61,5% dibandingkan pada kelompok kontrol terdapat perbedaan yang signifikan nilai
yakni sebesar 53,8%. Pada karekteristik sosial rerata breastfeeding self-efficacy (BSE) ibu-
ekonomi dilaporkan bahwa sosial ekonomi ibu pada kelompok kontrol dan ibu-ibu pada
pada kelompok intervensi adalah mayoritas kelompok intervensi. Ibu-ibu pada kelompok
berada diatas atau sama dengan UMR yakni intervensi yang diberikan kontak kulit kekulit
53,8%; sementara pada kelompok kontrol segera selama 15 menit di ruang operasi
sosial ekonomi di atas atau sama dengan diketahui memiliki rerata nilai BSE yang
UMR yakni 46,2%. tinggi yakni sebesar 59,00 dibandingkan ibu-
Tabel 2 menunjukkan rerata nilai BSE ibu pada kelompok kontrol yakni sebesar
ibu pada kelompok intervensi lebih tinggi 49,62 perbedaan tersebut signifikan pada (p=
dibandingkan dengan ibu pada kelompok 0,001). Penelitian ini membuktikan hipotesis
kontrol. Rerata BSE intervensi yakni 59,00 mayor dalam penelitian ini bahwa terdapat
(SD=6,54) rerata BSE ibu pada kelompok pengaruh yang signifikan kontak kulit ke
kontrol yakni 49,62 (SD=7,78). Hasil kulit segera terhadap keyakinan ibu menyusui
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat paska bedah sesar.
perbedaan statistik yang signifikan BSE Hasil studi yang relevan dengan penelitian
antara ibu pada kelompok intervensi dan ini yakni penelitian oleh Aghdas et al. (2013)
kelompok kontrol (p=0,001 α= 0,05). yang dilakukan di Iran mengenai pengaruh
kontak kulit ke kulit (SSC) terhadap BSE
ibu pada persalinan normal. Hasil penelitian
Pembahasan ini melaporkan bahwa nilai rerata BSE ibu
menyusui pada kelompok intervensi adalah
Bayi yang lahir melalui bedah sesar dan sebesar 53,42; nilai tersebut lebih tinggi
terpisah dari ibunya akan menjadi lebih sering dibandingkan nilai rerata BSE ibu menyusui
diberikan susu formula sebagai makanan pada kelompok kontrol yang memiliki
pertama dibanding ibu yang melahirkan skor 49,85. Perbedaan tersebut signifikan
secara normal. Hal ini yang menjadi faktor pada (p=0,003). Penelitian lain yang juga

JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017 141


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

mendukung yaitu penelitian yang dilakukan banyak memeluk, menyentuh, memegang dan
oleh Keemer (2013) yang menjelaskan bahwa menunjukkan perilaku bicara positif, selain
SSC merupakan salah satu strategi utama itu bayi juga dapat memulai belajar menyusu.
yang dapat digunakan dalam meningkatkan Pengalaman yang dialami inilah yang dapat
BSE ibu. Hasil studi tersebut menunjukkan menyebabkan kepuasan ibu untuk merawat
bahwa hampir semua yakni sebesar (93%) bayi dan kepercayan diri ibu untuk menyusui
ibu dilaporkan melakukan kontak kulit ke bayinya mulai muncul. Hal ini sejalan dengan
kulit saat lahir dapat memberikan keyakinan konsep BSE yang dikemukakan oleh Dennis
ibu dalam menyusui bayinya. (1999) bahwa (performance accomplishment)
Keyakinan ibu dalam menyusui bayinya atau suatu pengalaman akan keberhasilan
merupakan salah satu aspek yang berkaitan yang telah dicapai sebelumnya merupakan
dengan kondisi psikologis ibu. Kondisi ini salah satu sumber informasi utama yang
dapat dimodifiksi dengan berbagai upaya dapat mempengaruhi BSE ibu.
intervensi serta menargetkan nilai BSE yang Pengalaman positif ibu saat dilakukan SSC
tinggi pada populasi ibu-ibu menyusui. segera selama di ruang operasi sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Damstra dapat memengaruhi keyakinan ibu dalam
(2012) menyebutkan bahwa pemberian merawat dan menyusui bayi selanjutnya.
intervensi serta menargetkan nilai BSE yang Metode SSC ini efektif untuk meningkatkan
tinggi pada ibu menyusui dapat dimulai kepuasan serta keyakinan ibu untuk menyusui
sejak masa kehamilan, sehingga pemberian bayinya, banyak bukti menunjukkan bahwa
ASI eksklusif dan durasi menyusui SSC dapat meningkatkan BSE ibu dan
dapat meningkat pada masa postpartum. kepusaan ibu untuk merawat bayi (Aghdas et
Keberhasilan pemberian ASI eksklusif juga al., 2013; Philips 2013; Keemer 2013) serta
sangat ditentukan pada minggu pertama meningkatkan durasi menyusu hingga dua
postpartum sebagai fase kritis menyusui. Hal kali lipat (Philips 2013)
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Penelitian ini dapat membuktikan
oleh Nurbaeti & Lestari (2013) yang bahwa salah satu cara untuk meningkatkan
menyebutkan bahwa pentingnya pemberian keberhasilan menyusui yaitu melaui
intervensi comprehensive breastfeeding pemberian intervensi skin to skin contact
education pada minggu pertama postpartum (SSC) segera antara ibu dan bayi terutama pada
dalam mensukseskan keberhasilan ASI ibu dengan bedah sesar saat berada di ruang
eksklusif operasi. SSC diketahui dapat meningkatkan
Ketika ibu menjalani persalinan melalui keyakinan ibu untuk menyusui (BSE). Selain
bedah sesar satu hal yang paling sering itu SSC juga dapat mensukseskan program
terjadi yaitu pemisahan antara ibu dan IMD yang masih belum merata dilaksanakan
bayi. SSC segera selama di ruang operasi di seluruh Indonesia.
merupakan salah satu cara yang dapat Perawat dapat menjadi konselor menyusui
dilakukan untuk meningkatkan attachment serta dapat memberikan pemahaman
dan menjalin interaksi segera antara ibu dan mengenai manfaat besar yang dapat diperoleh
bayi. SSC dapat meningkatkan hormon yang dengan melakukan SSC terutama pada ibu
mengatur perilaku attachment. Oksitosin dengan persalinan bedah sesar. Perawat
merupakan hormon yang banyak diteliti dapat memahami bahwa pentingnya SSC
kaitannya terhadap attachment dan sering segera antara ibu dan bayi untuk membantu
disebut sebagai “love hormone”. Hormon ini meningkatkan bonding and attachment,
terbukti meningkatkan relaksasi, daya tarik, mengurangi efek negatif dari pemisahan dini
pengenalan wajah, dan perilaku pengasuhan antara ibu dan bayi serta dapat meningkatkan
ibu serta semua perilaku yang penting untuk BSE ibu.
keberlangsungan hidup bayi (Philips 2013). Hasil penelitian ini juga dapat mengubah
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keyakinan tentang pelaksanaan IMD
SSC segera terutama pada ibu-ibu dengan khususnya SSC pada ibu dengan bedah
bedah sesar selama di ruang operasi juga sesar. Sejauh ini pelaksanaan IMD masih
diketahui dapat memfasilitasi interaksi segera menemukan berbagai masalah dalam
antara ibu dan bayi. Ibu dengan SSC lebih penerapannya di lapangan terutama pada ibu

142 JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

dengan bedah sesar. Masalah ini seringkali Nursing.


justru datang dari tenaga kesehatan yang
tidak mau melaksakan IMD karena berbagai Dennis, C. L., & Faux, S. (1999). Development
pertimbangan. Salah satu pertimbangan yang and psychometric testing of the breasfeeding
muncul di rumah sakit yakni jumlah rasio self-efficacy scale. Res Nurs Health, 22, 399-
tenaga kesehatan terutama bidan dengan 409.
jumlah pasien tidak ideal (Rahayuwati,
Ermiyati, & Trisyani, 2016). Sehingga perlu Handayani, L., Kosnin. A. Md., Jiar, Y. K., &
ditingkatkan pelayanan keperawatan dan Solikhah. (2013). Translation and validation
kebidanan dalam meningkatkan derajad of breastfeeding self-efficacy scale-short
kesehatan ibu dan bayi. form (BSES-SF) into Indonesian: A Pilot
Studi. Kesmas, ISSN: 1978-0575.

Simpulan Hung KJ., & Berg O. (2011). Early skin to


skin after cesarean to improve brestfeeding.
Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai MNC AM J Matern Child Nurs, 36, 318-24,
rerata BSE ibu pada kelompok intervensi quiz 25-6.
lebih tinggi dibandingkan nilai rerata BSE ibu
pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan Ip, S., Chung, M., Raman, G., Trikalinos,
statistik yang signifikan nilai rerata BSE T. A., & Lau, J. (2009). A summary of the
antara ibu pada kelompok kontrol dan agency for healthcare research and quality’s
kelompok intervensi (p value 0,001). Hasil evidence report on breastfeeding in
penelitian ini melaporkan bahwa SSC segera developed countries. Breastfeeding Medicine,
dapat menguatkan keyakinan ibu menyusui 4, S17-S30. doi:10.1089/bfm.2009.0050.
paska bedah sesar.
Keemer, F. (2011). Breastfeeding self-efficacy
and alternative techniques to overcome
Daftar Pustaka maternal or infant breasfeeding challenges:
a retrospective descriptive study. Thesis.
Aghdas, Karimi., Talat, Khadizvzadeh, School of nursing and midwifery. Queensland
Sepideh, & Bagheri. Effect of immediate and University of Technology. Australia.
continuous mother-infant skin to skin contact
on breastfeeding self-efficacy of primiparous Keemer. (2013). Breastfeeding self-efficacy of
women: A randomised control trial. Woman woman using second line strategies for healty
and Birth, 312. No. Of Pages 4. term infants in the first week postpartum: An
Australian observational study. International
Alus Tokat, M., Okumus, H., & Dennis, C. Breastfeeding Journal, 8, 18.
L. (2010). Translationand psychometric
assessment of the Breast-feeding Self- Kemenkes RI. (2013). Rencana aksi
Efficacy Scale-Short Form among pregnant percepatan penurunan angka kematian
and postnatal women in Turkey. Midwifery, ibu di Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina
26, 101–108. Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi dan KIA
Kemenkes RI.
American Academy of Pediatrics, Section on
Breastfeeding.(2012). Breastfeeding and the Kementerian Pemberdayaan Perempuan
use of human milk. Pediatrics, 129, e827– dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
e841. (2010). Pedoman peningakatan penerapan
10 langkah menuju keberhasilan menyusui
Damstra, Kelli. M. (2012). Improving yang responsif gender bagi pusat dan daerah.
breastfeeding knowledge, self-efficacy Tersedia pada http://aimi-asi.org/wp-content/
and intent through a prenatal education uploads/2010/08/17-permenegpp-3-2010.
programe. Dissertation. Faculty of Grand pdf. Diakses tanggal 14 April 2014.
Valley State University. Kinrkhof College of

JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017 143


Triana Dewi : PengaruhKontak Kulit ke Kulit Segera terhadap Keyakinan Ibu Menyusui

Lauwers, J., & Swisher, A. (2011). & Hyde, M.J. (2012). Breastfeeding after
Counseling the Nursing Mother. A Lactation cesarean delivery: A systematic review and
Consultant’s Guide, (5th Ed.). Jones and meta-analysis of world literaure. American
Barlett Publishers, ISBN 978-0-7637-8652- Society for Nutrition, 95, 1113-35.
4, Sudbury, USA.
Rahayuwati, L., Ermiati, & Trisyani, M.
Meedya, S., Fahy, K., & Kable, A. (2010). (2016). Proses evaluasi: Standar, efektifitas,
Factors that positively influence breastfeeding efisiensi dan keberlangsungan pelayanan
duration to 6 months: A literature review. keperawatan maternitas. Jurnal Keperawatan
Women Birth, 23, 135–145. Padjajaran, 4(2), 127–138. ISSN: 2338-
5324.
Nurbaeti, I., & Lestari. K.B. (2013).
Efektivitas comprehensive breastfeeding Riordan, J. (2005). Breastfeeding and human
education terhadap keberhasilan Air Susu lactation (3rd Ed.). Massachusetts. Jones and
Ibu (ASI) pada periode postpartum. Jurnal Bartlett Publisher.
Keperawatan Padjajaran, 1(2), 27–36.
ISSN: 2338-5324. Roesli, U. (2008). Mitos menyusui. Makalah
dalam Seminar Telaah Mutakhir tentang ASI.
Pérez-Ríos, N., Ramos-Valencia, G., & Ortiz, Bali: FAOPS-Perinasia.
A.P. (2007). Cesarean delivery as a barrier
for breastfeeding initiation: The Puerto Rican Smith, L.J. (2010). Impact of birth practices
experience. Journal of Human Lactation, 24, on breastfeeding (2nd Ed.), Jones and Barlett
293-302. doi:10.1177/0890334408316078Pu Publishers, ISBN 978-0-7637-6374-9,
blishers, ISBN 978-0-7637-6374-9, Sudbury, Sudbury, USA.
USA.an (2012). Breastfeeding and the use of
human milk. Pediatrics, 129,827–841. Wardani, M.A. (2012). Gambaran tingkat
self-efficacy untuk menyusui pada ibu
Philips, R. (2013). The scared hour: primigravida. Skripsi. FIK UI. Depok: tidak
Uninterrupted skin to skin contact dipublikasikan.
immediately after birth. Newborn & infant
nursing reviews, 13, 67–72. Yulfitrawasih. (2011). Menyusui mencegah
risiko diabetes type 2. Diterima dari Rumah
Prior, Emily., Santhakumaram, Shalini., Sakit Islam Jakarta. Website: www.rsi.co.id.
Gale, Cris., Philipps, L.H., Modi, Neena.,

144 JKP - Volume 5 Nomor 2 Agustus 2017

You might also like