You are on page 1of 7

ISSN : 2354-5852

e-ISSN : 2579-5783

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


KECEMASAN IBU INPARTU KALA I

Effectiveness of Relaxation Technique on The Decrease of The First-Stage Inpartu Mother’s


Anxiety Level

Sutrisno
Prodi Kebidanan Jember Jalan Srikoyo No. 106 Patrang Jember
Email : sutris2303@gmail.com

ABSTRACT
It is normal for mothers who are nearing the laboring stage to feel anxious, worried and frightened,
particularly the primipara mothers. The anxiety may raise the pain level, get the muscles tensed, exhaust
those mothers which, in turn, inhibit the delivery process. Treatment for anxiety states include four main
approaches. These approaches include psychotherapy, relaxation therapy, meditation, and drugs. Relaxation
techniques are a lot of techniques that provide the largest input as relaxation techniques during labor can
prevent excessive postpartum errors. The objective of this research is to find out the effect of the relaxation
technique on the decrease of the anxiety level of the first-stage inpartu mothers at the coverage area of
Maesan Local Health Center Bondowoso Regency August 2016. This research employs pre-experimental
design, by employing the one-group-pre-post test design. The population of this research is the entire first-
stage latent-phase inpartu mothers with the sample numbering 14 individuals. The sampling collection
technique used in this research is accidental sampling. Data is taken using the questionnaire sheet and the
wilcoxon test is employed as the hypothesis-testing device. The data analysis reveals that, upon the
application of the relaxation technique, 42% maternal experience mild anxiety, while 57,1% maternal
experience light anxiety. Upon tested using the Wilcoxon Test, it is found that t count <t table ( 0 < 21 ), thus
H0 is rejected. Therefore, the effect of the relaxation technique on the decrease of the anxiety level of the
first-stage maternal at the coverage area of Maesan Local Health Center Bondowoso Regency August 2016
existed. To address the matter, it is highly recommended that the first-stage maternal perform the relaxation
technique once there is contraction in order to prevent over-anxiety situation which may hinder the laboring
process, respectively.

Keywords: anxiety, inpartu, relaxation technique

1. PENDAHULUAN menjadi cepat lelah, yang pada akhirnya akan


Persalinan adalah kejadian yang menghambat proses persalinan.
berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup Kecemasan adalah gangguan alam
bulan atau hampir cukup bulan, disusul perasaan yang di tandai dengan perasaan
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam
dari tubuh ibu. Persalinan adalah suatu proses dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan
fisiologik yang memungkinkan serangkaian dalam menilai realitas, kepribadian masih
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi
melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini masih dalam batas-batas normal (Hawari,
didefinisikan sebagai pembukaan servik yang 2008 : 18).
progresif, dilatasi atau keduanya, akibat Diperkirakan jumlah mereka yang
kontraksi rahim yang terjadi sekurang- menderita gangguan kecemasan ini baik akut
kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung maupun kronik mencapai 5% dari jumlah
sampai 60 detik (Sujiyatini, 2011 : 25). penduduk, dengan perbandingan antara
Setiap ibu yang akan memasuki masa wanita dan pria 2 banding 1. Dan,
persalinan biasanya diliputi perasaan takut, diperkirakan antara 2% - 4% diantara
khawatir, maupun cemas, terutama pada ibu penduduk di suatu saat dalam kehidupannya
primipara. Perasaan takut bisa meningkatkan pernah mengalami gangguan cemas (Hawari,
nyeri, otot-otot menjadi tegang, dan ibu 2008 : 63).

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. Mei – Agustus 2017 | 35


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

Tidak perlu diragukan lagi bahwa sikap mengakibatkan his menjadi sangat lemah
seorang wanita terhadap kehamilan dan bahkan berhenti secara total dan proses
persalinannya mempengaruhi kelancaran kelahiran itu menjadi sangat terhambat dan
persalinan. Hal itu telah ditemukan oleh Read harus diakhiri dengan pembedahan cesar
dalam Rukiyah (2009), yang mencoba (Rukiyah. 2009 : 34).
menjawab dua pertanyaan berikut : (1) Banyak hasil penelitian menunjukkan
Apakah suatu persalinan lancar karena seorang bahwa jika ibu diperhatikan dan diberi
wanita tenang, atau ia tenang karena dukungan selama persalinan dan kelahiran
persalinan lancar? (2) Apakah seorang wanita bayi serta mengetahui dengan baik mengenai
menderita nyeri dan ketakutan karena proses persalinan dan asuhan yang akan
persalinannya sukar, ataukah persalinannya mereka terima, maka ibu akan merasa aman
nyeri dan sukar karena dia ketakutan? dan keluarga lebih baik, disebutkan juga
Akhirnya Read mengambil kesimpulan bahwa bahwa hal tersebut dapat mengurangi
ketakutan dan kecemasan merupakan faktor terjadinya persalinan dengan vacuum, cunam,
utama yang menyebabkan rasa nyeri dalam seksio sesar dan persalinan berlangsung lebih
persalinan yang seyogyanya normal tanpa rasa cepat (Sujiyatini, 2011 : 9).
nyeri yang berarti. Ketakutan mempunyai Rasa nyeri dalam persalinan sejak zaman
pengaruh yang tidak baik pula terhadap his dahulu sudah menjadi pokok pembicaraan
dan lancarnya pembukaan. diantara wanita, maka banyak calon ibu
Perubahan psikologis keseluruhan menghadapi kehamilan dan kelahiran anaknya
seorang wanita yang sedang mengalami dengan perasaan takut dan cemas. Tidaklah
persalinan sangat bervariasi, tergantung pada mudah untuk menghilangkan rasa takut dan
persiapan dan bimbingan antisipasi yang ia cemas yang sudah berakar dalam itu, akan
terima selama persiapan menghadapi tetapi dokter dan bidan dapat berbuat banyak
persalinan, dukungan yang diterima wanita dengan membantu para wanita yang
dari pasangannya, orang terdekat lain, dihinggapi perasaan takut dan cemas.
keluarga, dan pemberi perawatan, lingkungan Menurut Ramaian (2003), pengobatan untuk
tempat wanita tersebut berada dan apakah bayi keadaan kecemasan mencakup empat
yang dikandungnya merupakan bayi yang pendekatan utama. Pendekatan-pendekatan ini
diinginkan atau tidak. mencakup psikoterapi, terapi relaksasi,
Seorang wanita dalam proses kelahiran meditasi, dan obat-obatan. Teknik relaksasi
bayinya merasa tidak sabar mengikuti irama merupakan teknik yang banyak memberikan
naluriah, dan mau mengatur sendiri, bisaanya masukan terbesar karena teknik relaksasi
mereka menolak nasehat-nasehat dari luar. dalam persalinan dapat mencegah kesalahan
Sikap-sikap yang berlebihan ini pada yang berlebihan pasca persalinan.
hakekatnya merupakan ekspresi dari Menurut Thantawy (1997: 67), Relaksasi
mekanisme melawan ketakutan. Selanjutnya, adalah teknik mengatasi
jika proses kesakitan pertama-tama menjelang kekhawatiran/kecemasan atau stress melalui
kelahiran ini disertai banyak ketegangan batin pengendoran otot-otot dan syaraf, itu terjadi
dan rasa cemas atau ketakutan yang atau bersumber pada obyek-obyek tertentu.
berlebihan, atau disertai kecenderungan- Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat
kecenderungan yang sangat kuat untuk lebih pada aspek fisik dan mental manusia,
aktif dan mau mengatur sendiri proses sementara aspek spirit tetap aktif bekerja.
kelahiran bayinya, maka proses kelahiran bayi Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh
bisa menyimpang dari yang normal dan dalam keadaan homeostatis atau seimbang,
spontan, prosesnya akan sangat terganggu dan dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan
merupakan kelahiran yang abnormal. seluruh otot-otot dalam keadaan rileks dengan
Sebaliknya juga jika wanita yang posisi tubuh yang nyaman.
bersangkutan bersikap sangat pasif atau Berdasarkan penelitian Simamora dari
menyerah dan keras kepala, tidak bersedia beberapa rumah bersalin di Medan tahun
memberikan partisipasi sama sekali, maka 2008 lebih dari 50% ibu bersalin mengalami
sikap ini bisa memperlambat proses kecemasan dengan hasil penelitian ibu
pembukaan dan pendataran servik, juga primigravida mengalami kecemasan sedang

36 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. Mei – Agustus 2017


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

sebesar 65,6% dan pada multigravida dengan nilai pretest dan nilai posttest antara dua
kecemasan ringan 81,3%. Sedangkan variabel yang berskala ordinal. (Nursalam,
penelitian yang dilakukan oleh Astria (2009) 2009)
didapatkan 52,5% ibu hamil trimester 3 Hasil perolehan data di analisa
mengalami kecemasan dalam menghadapi dengan Uji Komparasi Wilcoxon Match Pairs
persalinan (Astria, 2009). Test, bila batas penerimaan dan penolakan Ho
Dari studi pendahuluan yang dilakukan ditetapkan α = 5% / 0,05 dapat disimpulkan
di wilayah kerja Puskesmas Maesan :
Kabupaten Bondowoso oleh peneliti dari 7 a. Jika t hitung terkecil >t tabel pada α
persalinan 5 diantaranya mengalami tertentu ( 0,05 ) maka Ho diterima, Ha
kecemasan dalam menghadapi persalinan kala ditolak. Sehingga tidak ada pengaruh
I. Hal tersebut dikarenakan kekhawatiran ibu teknik relaksasi terhadap penurunan
pada kemungkinan-kemungkinan yang akan tingkat kecemasan ibu inpartu kala I
terjadi pada proses persalinan dan pada fase laten.
bayinya. b. Jika t hitung terkecil <t tabel pada α
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan tertentu ( 0,05 ) maka Ho ditolak, Ha
penelitian ini untuk mengetahui “Pengaruh diterima. Sehingga ada pengaruh teknik
Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan relaksasi tehadap penurunan tingkat
Tingkat Kecemasan Ibu Inpartu Kala I di kecemasan ibu inpartu kala I fase laten.
Puskesmas Maesan”. (Nursalam, 2009)

2. METODE PENELITIAN 3 HASIL PENELITIAN


Peneliti menggunakan rancangan 1. Data Umum
penelitian secara One-group pre-post test a. Karakteristik Responden berdasarkan
design. Umur Responden
Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi responden
berdasarkan Umur di Wilayah Kerja
O1 X O2 Puskesmas Maesan Kabupaten
Bondowoso Agustus 2016.
Keterangan : Umur Jumlah Persentase
O1 = Pengukuran pertama (pretest) (%)
X = Perlakuan atau eksperimen <20 5 35,7
O2 = Pengukuran kedua (posttest) 20-35 9 64,3
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu >35 0 0
inpartu di wilayah puskesmas Maesan Total 14 100
Bondowoso pada bulan Agustus tahun 2016
dengan pengambilan sampel secara teknik Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
Accidental sampling. Alat ukur yang dari 14 responden umur 20-35 tahun lebih
digunakan adalah lembar kuesioner. Dalam banyak daripada umur <20 dan >35 tahun
penelitian ini menggunakan klasifikasi skala yaitu sejumlah 64,3%.
ordinal untuk variabel bebas (tingkat
kecemasan ibu inpartu kala I). (Hidayat, 2009 b. Karakteristik Responden berdasarkan
) Paritas Responden
Tabel 2. Distribusi responden
Analisa data dilakukan dengan Uji berdasarkan paritas di Wilayah Kerja
Komparasi Wilcoxon Match Pairs Test, Jika Puskesmas Maesan Kabupaten
dalam uji peringkat bertanda besarnya selisih Bondowoso Agustus 2016.
nilai angka antara positif dan negatif tidak Paritas Jumlah Persentase
diperhitungkan, sedangkan dalam uji Wilcoxon (%)
Match Pairs Test ini diperhitungkan., uji ini
Primigravida 6 42,9
digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai
pre test dan post test, atau untuk mengetahui Multigravida 8 57,1
pengaruh dengan melihat perbedaan antara Total 14 100

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. Mei – Agustus 2017 | 37


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

Berdasarkan tabel 2 dapat di ketahui ringan sebanyak 8 orang (57,1%) dan yang
responden multigravida lebih banyak daripada mengalami kecemasan sedang sebanyak 6
primigravida yaitu sejumlah 57,1%. orang (42,9%).
2. Data Khusus c. Analisis Hasil Penelitian
a. Distribusi responden berdasarkan Tabel 5. Tabulasi pengaruh teknik
tingkat kecemasan sebelum dilakukan relaksasi terhadap penurunan tingkat
teknik relaksasi. kecemasan ibu inpartu kala I di wilayah
Tabel 3. Distribusi responden kerja Puskesmas Maesan Tahun 2016
berdasarkan tingkat kecemasan Tingkat Persent
Sebelu Sesuda
sebelum dilakukan teknik relaksasi di Kecemas ase
m h Menurun
Wilayah Kerja Puskesmas Maesan an (%)
Kabupaten Bondowoso Agustus 2016. Tidak
ada
0 0 0 0
Tingkat Jumla Persen kecemas
kecemasan h tase an
(%) Ringan 0 8 8 57,1
Tidak ada kecemasan 0 0 Sedang 0 6 6 42,9
Kecemasan ringan 0 0 Berat 14 0 0 0
Kecemasan sedang 0 0 Berat
0 0 0 0
Kecemasan berat 14 100 sekali
Kecemasan berat 0 0 Jumlah 14 14 14 100
sekali
Total 14 100 Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui
Berdasarkan tabel 3. dapat di ketahui dari 14 responden yang mengalami penurunan
dari 14 responden seluruhnya mengalami tingkat kecemasan setelah dilakukan teknik
kecemasan berat sebelum dilakukan teknik relaksasi sebanyak 14 orang (100%).
relaksasi (100%).
Setelah dilakukan perhitungan manual
b. Distribusi responden berdasarkan tingkat dengan menggunakan tabel penolong dengan
kecemasan setelah dilakukan teknik hasil t terkecil = 0 dengan taraf kesalahan α
relaksasi ditetapkan 5% maka harga t tabel sebesar 21.
Tabel 4. Distribusi responden Ternyata harga t hitung terkecil lebih kecil
berdasarkan tingkat kecemasan setelah dari t tabel ( 0 < 21). Karena t hitung terkecil
dilakukan teknik relaksasi di Wilayah < t tabel maka Ho ditolak, yang artinya ada
Kerja Puskesmas Maesan Kabupaten pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan
Bondowoso Agustus 2016. tingkat kecemasan ibu inpartu kala I fase
laten.
Tingkat Jumlah Persen
kecemasan tase (%) 4 PEMBAHASAN
Tidak ada 0 0 Berdasarkan tabel 3. dapat di ketahui
kecemasan dari 14 orang (100%) responden ibu inpartu
Kecemasan 8 57,1 kala I fase laten seluruhnya mengalami
ringan kecemasan berat. Setiap ibu yang akan
Kecemasan 6 42,9 memasuki masa persalinan biasanya diliputi
sedang perasaan takut, khawatir, maupun cemas,
Kecemasan 0 0 terutama pada ibu primipara. Perasaan takut
berat bisa meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi
Kecemasan 0 0 tegang dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada
berat sekali akhirnya akan menghambat proses persalinan.
Total 14 100 Kecemasan adalah gangguan alam
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui perasaan yang di tandai dengan perasaan
dari 14 responden yang mengalami kecemasan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam

38 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. Mei – Agustus 2017


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan responden dengan kecemasan ringan setelah
dalam menilai realitas, kepribadian masih dilakukan teknik relaksasi.
tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi Ibu yang mengalami kecemasan atau
masih dalam batas-batas normal (Hawari, stres, sinyalnya berjalan lewat aksis HPA
2008). (Hipotalamo-Pituitary-Adrenal) yang dapat
Beberapa faktor yang mempengaruhi menyebabkan lepasnya hormon stres antara
persalinan di antaranya faktor power, passage, lain Adreno Cortico Tropin Hormone
passanger, psikologi dan penolong. Psikologi (ACTH), kortisol, katekolamin, ß-
ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan Endorphin, Growth Hormone (GH),
suami dan anggota keluarga yang lain untuk prolaktin dan Lutenizing Hormone (LH) /
mendampingi ibu selama bersalin dan Folicle Stimulating Hormone (FSH).
kelahiran anjurkan mereka berperan aktif Lepasnya hormon-hormon stres tersebut
dalam mendukung dan mendampingi langkah- mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi
langkah yang mungkin akan sangat membantu sistemik, termasuk diantaranya konstriksi
kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk vasa utero plasenta yang menyebabkan
di damping, dapat membantu kenyamanan ibu, gangguan aliran darah di dalam rahim,
hargai keinginan ibu untuk di damping. sehingga penyampaian oksigen ke dalam
Psikologis ibu bersalin berdasarkan miometrium terganggu dan mengakibatkan
(Sujiatini, 2011) meliputi : lemahnya kontraksi otot rahim. Kejadian
1) Melibatkan psikologis ibu, emosi dan tersebut menyebabkan makin lamanya
persiapan. proses persalinan (partus lama) sehingga
2) Pengalaman bayi sebelumnya janin dapat mengalami kegawatan (fetal-
3) Kebisaaan adat. distress). Disamping itu dengan
Perubahan psikologis pada kala I meningkatnya plasma kortisol, berakibat
dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya, menurunkan respon imun ibu dan janin
kesiapan emosi, persiapan menghadapi (Astria, 2009).
persalinan, support system, lingkungan, Kondisi ibu yang kurang mampu
mekanisme kopping, kultur, dan sikap mengontrol kondisinya akan makin
terhadap kehamilan. Masalah psikologis yang memperparah kondisi kecemasan yang terjadi
mungkin terjadi kecemasan terhadap pada ibu inpartu. Selama masih dalam
persalinan, kurangnya pengetahuan tentang kandungan, kondisi janin masih sangat
proses persalinan dan kemampuan mengontrol bergantung pada kondisi ibu, jika kondisi ibu
diri menurun (Sujiyatini,2011 : 49). terganggu akibat kurang mampu mengontrol
Berdasarkan tabel tabulasi dapat di kecemasan, kondisi janin ibu juga akan
ketahui penurunan tingkat kecemasan ibu terganggu yang pada akhirnya akan
multigravida bervariasi, ini dikarenakan menimbulkan gangguan pada proses
pengalaman bayi sebelumnya juga dapat persalinan. Teknik relaksasi nafas dalam ini
mempengaruhi kondisi kecemasan ibu inpartu. akan mengajarkan ibu untuk meminimalkan
Ibu multigravida yang memiliki pengalaman kondisi kecemasan ibu. Jika selama
kurang baik pada proses persalinan persalinan ibu mampu mengontrol
sebelumnya akan mengalami kecemasan yang kondisinya, tentu kondisi janin akan tetap
lebih tinggi dibanding ibu yang memiliki stabil dan ibu juga akan dapat melewati
pengalaman baik. Kecemasan yang timbul proses persalinannya dengan normal.
pada ibu yang dalam proses persalinan akan Berdasarkan hasil penelitian
menimbulkan berbagai macam gangguan. perhitungan manual dengan
Oleh karena itu, kecemasan sangat perlu di menggunakan tabel penolong
minimalkan agar tidak timbul gangguan- Wilcoxon di dapatkan hasil t hitung terkecil =
gangguan yang dapat menghambat proses 0 dengan taraf kesalahan α ditetapkan 5%
persalinan normal. maka harga t tabel sebesar 21.
Berdasarkan tabel 4. menunjukkan Ternyata harga t hitung lebih kecil dari
sebanyak 6 orang (42,9%) responden dengan t tabel (0 < 21). maka Ho ditolak, yang
kecemasan sedang setelah dilakukan teknik artinya ada pengaruh teknik relaksasi
relaksasi, dan sebanyak 8 orang (57,1%)

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. Mei – Agustus 2017 | 39


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu berat sebelum dilakukan teknik relaksasi dan
inpartu kala I fase laten. setelah dilakukan teknik relaksasi sebanyak
Menurut Ramaian (2003), pengobatan 42,5 % berada pada tingkat kecemasan
untuk keadaan kecemasan mencakup empat sedang dan 57,1 % berada pada tingkat
pendekatan utama. Pendekatan-pendekatan ini kecemasan ringan. Berdasarkan analisa data
mencakup psikoterapi, terapi relaksasi, membuktikan bahwa ada pengaruh teknik
meditasi, dan obat-obatan. Teknik relaksasi relaksasi terhadap penurunan tingkat
merupakan teknik yang banyak memberikan kecemasan ibu inpartu kala I fase laten di
masukan terbesar karena teknik relaksasi Wilayah Kerja Puskesmas Maesan dimana
dalam persalinan dapat mencegah kesalahan harga t hitung terkecil < t tabel yang artinya
yang berlebihan pasca persalinan. teknik relaksasi dapat menurunkan tingkat
Menurut Thantawy (1997 : 67), kecemasan ibu inpartu kala I fase laten.
relaksasi adalah teknik mengatasi
kekhawatiran/ kecemasan atau stress melalui SARAN
pengendoran otot-otot dan syaraf, itu terjadi Diharapkan bagi tenaga kesehatan
atau bersumber pada obyek-obyek tertentu. dapat menggunakan teknik relaksasi sebagai
Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan
pada aspek fisik dan mental manusia, pasien pada ibu bersalin.
sementara aspek spirit tetap aktif bekerja.
Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam DAFTAR PUSTAKA
keadaan homeostatis atau seimbang, dalam (1) Asrinah. 2010. Asuhan Kebidanan
keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh Masa Persalinan. Yogyakarta : Graha
otot-otot dalam keadaan rileks dengan posisi Ilmu
tubuh yang nyaman. (2) Astria, Yonne.Hubungan
Teknik pengendalian kecemasan yang Karakteristik Ibu Hamil Trimester III
termasuk relaksasi mengajarkan ibu untuk dengan Kecemasan dalam
meminimalkan aktivitas system saraf simpatis Menghadapi Persalinan di Poliklinik
dan system saraf otonom. Dengan menekan Kebidanan dan Kandungan RSUP
aktifitas saraf simpatis, ibu mampu Fatmawati Tahun 2009.
memecahkan siklus ketegangan (3) http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id
(Astutiningrum, 2008). /file_digital/YONNE%20ASTRIA.pd
Oleh karena itu, memahami tentang f (Diakses tanggal 23 April 2016)
teknik relaksasi sangat berguna bagi ibu (4) Astutiningrum, Dyah. 2008. Teknik
inpartu, utamanya untuk mengurangi Relaksasi Dalam Persalinan.
kecemasan ibu. Jika kecemasan ibu dapat http://www.digilib.stikesmuh
teratasi secara dini akan turut menjaga kondisi gombong.ac.id/files/disk1/4/jt
ibu selama proses persalinan tetap stabil yang stikesmuhgo-gdl-dyahastuti-159 -1-
secara langsung juga akan mempengaruhi teknikr-n.pdf (Diakses tanggal 15
kestabilan kondisi janin, sehingga diharapkan April 2016)
ibu dapat melewati proses persalinannya (5) Chapman, Vicky. 2006. Asuhan
secara normal. Kebidanan Persalinan dan
Pengetahuan yang cukup tentang proses Kelahiran. Jakarta : EGC
persalinan juga akan mempengaruhi karena (6) Cunningham, F Gary.2006.Obtetri
dengan pengetahuan yang cukup tentang Williams. Jakarta : EGC
proses persalinan akan lebih mampu (7) Depkes RI. 2008. Pelatihan Klinik
mengontrol kondisinya dan meminimalkan Asuhan Persalinan Normal.Jakarta
kecemasan terhadap proses persalinan. (8) (diakses tanggal 16 April 2016).
(9) Gufron, M Nur dan Rini Risnawita.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 2010. Teori-Teori Psikologi. Jakarta :
KESIMPULAN Ar-ruz Media
Ibu inpartu kala I fase laten di wilayah (10) Hawari, Dadang. 2008. Manajemen
kerja Puskesmas Maesan pada bulan Agustus Stres Cemas dan Depresi.Jakarta :
2016 sebanyak 100 % mengalami kecemasan FKUI

40 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. Mei – Agustus 2017


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

(11) Hidayat, A Aziz Alimul. 2009.


Metode Penelitian Kebidanan Teknik
Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika
(12) Lukluk, Zuyina dan Siti Bandiyah.
2010. Psikologi Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
(13) Nursalam. 2009. Konsep dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan.Salemba Medika :
Jakarta
(14) Prasetyo, Sigit Nian. 2010. Konsep
dan Proses Keperawatan Nyeri.
Yogyakarta : Graha Ilmu
(15) Rukiyah, Ai Yeyeh. 2009. Asuhan
Kebidanan II. Jakarta : Trans Info
Media
(16) Sijangga, Wyllistik Noerma. 2010.
Hubungan Antara Strategi Coping
Dengan Kecemasan Menghadapi
Persalinan Pada Ibu Hamil
Hipertensi.Surakarta : Fakultas
Psikologi Unmuh
(17) Sujiyatini. 2011. Asuhan Kebidanan II
Persalinan. Yogyakarta : Rohima
Press
(18) Sulistyawati, Ari dan Esti Nugraheni.
2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Bersalin. Medika

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. Mei – Agustus 2017 | 41

You might also like