You are on page 1of 6

KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN

Syaifurrahman Hidayat, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,


e-mail;sr.hidayat@yahoo.com
Sri Sumarni, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
e-mail;sri.sumarni73@yahoo.co.id

ABSTRACT

Background: The World Health Organization (WHO) in 2005 explained that the global mental
health status showed 25% of Fiscardo have experienced emotional and behavioral disorders, but
only 40% are diagnosed. Anxiety or anxiety of pregnant women who will face one of the delivery
process emotional problems frequently encountered disorders and psychological impact is quite
serious. Astuti (2005) regarding the factors that cause anxiety pregnant women, from 50 obtained
46% of respondents experienced mild anxiety, anxiety was 50%, and 4% severe anxiety
0bjective: To analyze the maternal anxiety in the face of labor in Orchid Village Polindes Anggrek
Pabean Sumenep
Methods: this research is descriptive design used in this study was cross-sectional. For
processing the data using the completed questionnaires are then processed by stages including
Editing, Coding, Scoring and Tabulating
Results: The results showed that most respondents showed anxiety in the face of labor is as much
as 69.6%. Where Anxiety liability part of the logic functions those weaken intuition or vice versa.
Anxiety caused by the individual in the form of maladaptive coping responses that are destructive
(destructive). Adjustment or normalization stressor failed resulting in tension and improves
concentration on issues that are considered important
Conclusions: The majority of respondents are experiencing anxiety in the face of the delivery
process as much as 69.6% and the fraction of respondents in the category of mild anxiety and
worry do not each as much as 8.7%.

Keywords: Anxiety, Pregnancy, Childbirth Process

PENDAHULUAN anak yang belum lahir, dan mempersiapkan diri


Salah satu upaya pelayanan kesehatan menghadapi persalinan.
terpenting adalah meningkatkan Kesehatan Ibu Laporan World Health Organization (WHO)
dan Anak (KIA) melalui pelayanan dan tahun 2005 menjelaskan bahwa status
pemeliharaan ibu hamil, misalnya dengan kesehatan jiwa secara global memperlihatkan
Program Gerakan Sayang Ibu (GSI). GSI ini 25% penduduk duni pernah mengalami
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup gangguan emosional dan perilaku, namun
perempuan sebagai sumber daya manusia, hanya 40% yang terdiagnosis. Proporsi
khususnya pada saat kehamilan dengan penduduk dunia yang mengalami gangguan
merencanakan kehamilan dan persalinan yang emosiaonal dan perilaku sekitar 10% orang
sehat (Depkes RI, 2007). dewasa dan sekitar 20% lainnya teridentifikasi
Menurut Naim (2010) kehamilan dan mengalami gangguan jiwa. Gangguan
persalinan adalah suatu krisis maturitas yang emosional yang sering terjadi adalah
dapat menimbulkan kecemasan atau bahkan kecemasan, stres, atau bahkan depresi.
stres, tetapi berharga karena wanita tersebut Kecemasan atau ansietas ibu hamil yang
menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan akan menghadapi proses persalinan salah satu
mengemban tanggung jawab yang lebih besar. masalah gangguan emosional yang sering
Seiring persiapan menghadapi peran baru, ditemui dan menimbulkan dampak psikologis
wanita mengubah konsep dirinya agar siap cukup serius. Menurut Stuart dan Laraia (2005)
menjadi orang tua. Pertumbuhan ini kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak
membutuhkan penguasaan tugas-tugas jelas dan menyebar berkaitan dengan perasaan
tertentu, menerima kehamilan, mengidentifikasi tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi
peran ibu, mengatur hubungan dengan ini tidak memiliki objek yang spesifik, dialami
pasangannya, membangun hubungan dengan secara subjektif dan dikomunikasikan secara
interpersonal. Kegelisahan dan kecemasan

67
68 Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika

selama kehamilan merupakan kejadian yang menimbulkan ketegangan, menghalangi


tidak terelakkan, hampir selalu menyertai relaksasi tubuh, menyebabkan keletihan atau
kehamilan, dan bagian dari suatu proses bahkan mempengaruhi kondisi janin dalam
penyesuaian yang wajar terhadap perubahan kandungan. Kondisi tersebut yang
fisik dan psikologis yang terjadi selama mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama
kehamilan. Perubahan ini terjadi akibat otot-otot yang berada di jalan rahim ikut
perubahan hormon yang akan mempermudah menjadi kaku dan keras sehingga sulit
janin untuk tumbuh dan berkembang sampai mengembang. Tidak hanya itu, emosi yang
saat dilahirkan (Kushartanti, dkk., 2004). tidak stabil dapat membuat rasa sakit
Maramis (2005) juga menyebutkan bahwa meningkat. Menjelang persalinan, ibu hamil
sebagian besar calon ibu yang menghadapi membutuhkan ketenangan agar proses
kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan persalinan menjadi lancar tanpa hambatan.
cemas Semakin tua kehamilan, maka perhatian Semakin ibu tenang menghadapi persalinan
dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu maka persalinan akan berjalan semakin lancar
yang dianggap klimaks, sehingga kecemasan (Zaenal, 2002).
dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan Bailon dan Maglaya dalam Sudiharto
semakin intensif saat menjelang persalinan (2007) menyatakan bahwa keluarga adalah dua
(Aprianawati, 2007). Hal senada juga diungkap atau lebih individu yang bergabung karena
Hasuki (2007). bahwa pada usia kandungan hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
tujuh bulan ke atas, tingkat kecemasan ibu Keluarga mempunyai fungsi dasar berupa
hamil semakin akut dan intensif seiring dengan fungsi afektif, yaitu fungsi internal keluarga
mendekatnya kelahiran bayi. Rasa cemas dan untuk pemenuhan kebutuhan psikososial,
takut menjelang persalinan menduduki saling mengasuh dan memberikan cinta kasih,
peringkat teratas yang paling sering dialami ibu serta saling menerima dan mendukung.
selama hamil (Lestaringsih, 2006). (Friedman dalam Sudiharto, 2007). Kualitas
Penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan kuantitas dukungan keluarga dinilai dari
(2005) mengenai faktor-faktor penyebab tiga parameter yaitu, dukungan materi,
kecemasan ibu hamil, dari 50 responden informasi, dan psikologis. Jadi sangatlah jelas
diperoleh 46% mengalami kecemasan ringan, jika dukungan keluarga yang diberikan kepada
50% kecemasan sedang, dan 4% kecemasan ibu selama kehamilan hingga menjelang
berat. Sedangkan penelitian Yuliana (2008), persalinan akan membentuk kooping efektif
mengenai kecemasan pada ibu hamil trimester yang dapat mengeliminasi masalah psikologis
III, dimana kecemasan yang dialami dibagi ke (kecemasan) ibu.
dalam kategori jenis kehamilan (graviditas), Upaya untuk mengatasi kecemasan ibu
usia, dan tingkat pendidikan, dari 51 responden selama kehamilan hingga menjelang persalinan
yang diteliti diperoleh 49% tidak mengalami dapat dilakukan dengan prinsip care
kecemasan (normal), 47.1% kecemasan ringan, keperawatan melalui three levels of prevention.
3.9% kecemasan sedang, dan tidak ada yang Mengutamakan promosi kesehatan tentang
mengalami kecemasan berat. pemeliharaan kesehatan ibu hamil yang
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti bertujuan untuk memberikan informasi pada ibu
di Polindes Anggrek Desa Pabean Kecamatan dan keluarga dalam membentuk keluarga sehat
Kota tanggal 3 sampai 7 April 2013 pada 10 siaga. Keluarga sehat siaga dapat memberikan
orang ibu hamil yang akan menghadapi proses jaminan atau kepastian dalam memlihara dan
persalinan sebanyak 60% ibu hamil meningkatkan derajat kesehatan fisologis dan
mengatakan mengalami kecemasan atau takut psikologis ibu selama kehamilan hingga
menghadapi persalinan sedangkan 40% ibu menjelang persalinan. Tujuan penelitian ini
hamil mengatakan tidak mengalami kecemasan adalah Menganalisis kecemasan ibu hamil
atau tidak takut menghadapi persalinan. Alasan dalam menghadapi proses persalinan di
mendasar yang membuat ibu hamil cemas Polindes Anggrek Desa Pabean Kecamatan
menghadapi persalinan adalah keadaan yang Kota Kabupaten Sumenep.
mungkin terjadi selama persalinan, seperti rasa
nyeri pada waktu persalinan, ibu melahirkan METODE PENELITIAN
normal atau dengan SC, bayi lahir selamat atau Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan
tidak, ibu selamat atau tidak, dan pembiayaan rancang bangun yang digunakan dalam
setelah persalinan. penelitian ini adalah Cross Sectional.
Kecemasan selama kehamilan dalam populasinya adalah semua ibu hamil yang
proes persalinan yang tidak dapat diatasi ibu memeriksakan dirinya di Polindes Anggrek
Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika 69

Desa Pabean. Teknik sampling menggunakan 4. Umur Kehamilan/Trimester


total sampling yaitu jumlah populasi yang Tabel 4. Karakteristik Responden
dijadikan sampel atau sampel berjumlah sama Berdasarkan Umur Kehamilan
dengan populasi sebanyak sebanyak 23 orang. Umur
Jumlah Prosentase
Tabulating adalah penyusunan dan Kehamilan
penjumlahan data dalam bentuk tabel dari hasil Trimester I 3 13,0%
jawaban kuisioner untuk memudahkan bahan Trimester II 7 30,4%
pengevaluasian dan analisa data setelah Trimester III 13 56,5%
dihitung dengan menggunakan kriteria. Total 23 100%
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa
HASIL PENELITIAN sebagian besar responden dengan dengan
1. Umur umur kehamilan/ pada trimester III sebanyak
Tabel 1. Karakteristik Responden 56,5% dan sebagian kecil responden
Berdasarkan Umur dengan umur kehamilan/trimester I
Umur Jumlah Prosentase sebanyak 13,0%.
18-25 Tahun 12 52,2% 5. Gravida
26-32 Tahun 9 39,1% Tabel 5. Karakteristik Responden
33-39 Tahun 2 8,7% Berdasarkan Gravida
Total 23 100% Gravida Jumlah Prosentase
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa 1 (satu) 6 26,1%
sebagian besar responden berumur 18-25 2 (dua) 14 60,9%
tahun sebanyak 52,2% dan sebagian kecil 3 (tiga) 3 13,0%
responden berumur 33-39 tahun sebanyak Total 23 100%
8,7%. Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa
2. Pendidikan sebagian besar responden dengan gravida 2
Tabel 2. Karakteristik Responden (G2) sebanyak 60,9% dan sebagian kecil
Berdasarkan Tingkat Pendidikan responden dengan garavida 3 (G3)
Pendidikan Jumlah Prosentase sebanyak 13,0%.
SD/MI 1 4,3% 6. Deskripsi Data Khusus
SMP/MTs 9 39,1% Tabel 6. Kecemasan Ibu Hamil Dalam
SMA/MA 13 56,5% Menghadapi Proses Persalinan
Total 23 100% Kecemasan
Jumlah Prosentase
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa Ibu Hamil
sebagian besar responden dengan tingkat Tidak cemas 2 8,7%
pendidikan terakhir SMA/MA sebanyak Kecemasan
56,5% dan sebagian kecil responden 2 8,7%
ringan
dengan tingkat pendidikan SD/MI sebanyak Kecemasan
4,3%. 16 69,6%
sedang
3. Pekerjaan Kecemasa
Tabel 3. Karakteristik Responden 3 13,0%
berat
Berdasarkan Pekerjaan Total 23 100%
Pekerjaan Jumlah Prosentase Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa
IRT 6 26,1% sebagian besar responden mengalami
Petani 4 17,4% kecemasan sedang dalam menghadapi
Pedagang 5 21,7% proses persalinan sebanyak 69,6% dan
Wiraswasta 6 26,1% sebagian kecil responden pada kategori
PNS 2 8,7% tidak cemas dan kecemasan ringan masing-
Total 23 100% masing sebanyak 8,7%.
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden dengan status PEMBAHASAN
pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan Wiraswasta masing-masing sebanyak sebagian besar kecemasan ibu hamil dalam
26,1%, dan sebagian kecil responden menghadapi proses persalinan di Polindes
dengan pekerjaan sebagai PNS sebanyak Anggrek Desa Pabean Kecamatan Kota
8,7%. Kabupaten Sumenep tahun 2014 yaitu pada
kategori kecemasan sedang sebanyak 69,6%.
70 Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika

Menurut Stuart dan Laraia (2005) kehamilan, mental sudah matang, dan mampu
mengatakan kecemasan adalah keadaan emosi merawat dirinya (Draper, 2001).
yang tidak memiliki objek yang spesifik dan Umur ibu menentukan status fisiologis dan
kondisi ini dialami secara subjektif. Dan Hall psikologis ibu selama kehamilan hingga
dan Lindzey (2000) menyebutkan bahwa menjelang persalinan. Pada umur ideal (20-35
terdapat tiga jenis kecemasan yang dapat tahun) terjadi kematangan subjektif yang
terjadi, yaitu: kecemasan realita, neurotik, dan berpengaruh terhadap status kesehatan ibu.
moral. Kematangan kognitif dan afektif menjadi dua
Kecemasan bagian dari labilitas fungsi kombinasi sempurna menciptakan kooping atau
logika yang melemahkan intuisi ataupun memvariasikan untuk mengatasi stressor.
sebaliknya. Kecemasan terjadi akibat respon Idealnya, ibu yang berumur 20-35 tahun mudah
maladaptif individu berupa koping yang bersifat mengatasi stressor karena potensi alamiah
merusak (destruktif). Penyesuaian atau (koping efektif) mengatasi kecemasan. Umur
normalisasi stressor yang gagal mengakibatkan <20 dan >35 tahun memungkinkan trejadi
ketegangan dan meningkatkan pemusatan konflik dua elemen kepribadian sebagai sebuah
pada masalah yang dianggap penting. Fokus stressor. Keadaan yang menggambarkan
berlebihan tanpa kontrol akan kondisi aktual ibu (penuh resiko) berbeda jauh
mengesampingkan koping konstruktif sehingga dengan yang diharapkan ibu. Kesenjangan
individu mengalami perhatian selektif yang antara kenyataan dengan ketakutan realisasi
relatif menyesatkan (lost). Dalam rentang harapan mudah memicu timblnya kecemasan
respon adaptif terhadap kecemasan individu pada ibu hamil.
dituntut memodifikasi kecerdasan kognitif dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
afektif untuk membentuk koping konstruktif. sebagain besar responden dengan tingkat
Koping konstruktif lebih berakselerasi dengan pendidikan terakhir SMA/MA sebanyak 56,5%.
kemampuan menerima yang variatif dan Pada dasarnya usaha pendidikan adalah
terdispersi. perubahan sikap dan perilaku pada diri
Ibu yang mengalami kecemasan dalam manusia menuju arah positif dengan
menghadapi proses persalinan adalah mengurangi faktor-faktor perilaku dan sosial
faktualisasi sikap skeptis terhadap kondisi budaya negatif (Notoatmodjo, 2003).
kesehatan yang diinginkan dan kurang Eliminasi pandangan negatif ibu terhadap
berdasar pada pemahaman. Persalinan bisa masalah hidup (kehamilan dan menantikan
dikatakan sebagai ancaman nyata berupa rasa persalinan) dapat terjadi karena pendidikan.
takut terhadap bahaya yang datang dari dari Pendidikan basis fundamental yang menunjang
dalam dan luar ibu. Ketakutan yang berlebihan penyampaian dan penerimaan informasi yang
terhadap rasa sakit, kematian, dan selalu diperbaharui. Pendidikan juga dapat
responsibilitas destruktif terhadap keluarga menanamkan pemahaman positif yang akan
merupakan hal yang selalu terjadi pada ibu merubah konseptual kepribadian ibu.
setiap mengahadapi persalinan. Kecemasan Mekanisme koping semakin konsisten
ibu semakin meningkat jika terjadi kegagalan terbentuk dan bermodifikasi akibat respon
fisiologis atau penurunan kapasitas psikologis adaptif tepat terhadap kecemasan ibu.
memanfaatkan kooping konstruktif. Dan pada Akumulasi ilmu karena pendidikan dapat
dasarnya, kecemasan terjadi karena ketidak membentuk perilaku sehat (health behaviour)
mampuan ibu beradaptasi pada kondisi aktual yang semakin menyejahterakan kesehatan
(kehamilan) dan potensial (menghadapi proses fisiologis dan psikologis ibu. Kesehatan ibu
persalinan). menjamin konsistensi respon adaptif ibu
Faktor yang berhubungan dengan terhadap kecemasan ibu.
kecemasan ibu dalam menghadapi persalainan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara relatif dapat ditelusuri dari karakteristik sebagian besar ibu bekerja sebagai Ibu Rumah
umum ibu (umur, pendidikan, pekerjaan, status Tangga (IRT) dan Wiraswasta masing-masing
kehamilan, dan graviida) menggunakan uji sebanyak 26,1%. Karakteristik pekerjaan
statistik deskriptif. seseorang dapat mencerminkan pendapatan,
Hasil penelitian menunjukkan sebagian status sosial, pendidikan, status sosial
besar berumur 18-25 tahun sebanyak 52,2%. ekonomi, risiko cedera atau masalah kesehatan
Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu dalam suatu kelompok populasi (Widyastuti,
untuk hamil adalah 20-35 tahun karena pada 2005).
usia tersebut rahim sudah siap menerima Pekerjaan replikasi kontekstual ruang dan
waktu yang terbatas pada teritorial
Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika 71

responsibilitas ibu. Pekerjaan menentukan streesor ibu (kecemasan) menantikan


wahana dan media interaksi sosial yang persalinan. Gravida ibu faktor destruktif dalam
berfungsi sebagai substansi koping adaptif ibu. mensintesis koping yang menyebabkan
Informasi variatif dan berorientasi kesehatan kegagalan penggunaan koping efektif
mudah diperoleh ibu yang bekerja pada sektor mengatasi kecemasan. Sedangkan untuk
formal dibandingkan non formal. Sektor formal gravida yang tidak beresiko (G-II-III)
adalah memungkinkan siap menghadapi persalinan
daya yang menggradasikan eksistensi akibat kompensasi respon adapatasi ibu
pemahaman dalam membentuk respon adaptif. terhadap kecemasan. Prediksi persalinan yang
Adaptasi yang terbentuk saat melaksanakan menarasikan potensi persalinan sehat juga
pekerjaan dimungkinkan terjadi akibat distraksi bermanfaat untuk diposisikan sebagai faktor
berupa dispersi fokus pemikiran. Fokus ibu positif pembentuk koping ibu.
yang tidak terpusat pada masa kehamilan dan
persalinan akan memicu timbulnya mekanisme KESIMPULAN
koping konstruktif. Kajian idealitas, pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
ibu sebagai sumber mekanisme koping kesimpulan bahwa sebagian besar responden
konstruktif dalam mengatasi kecemasan mengalami kecemasan sedang dalam
menghadapi persalinan. menghadapi proses persalinan sebanyak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69,6% dan sebagian kecil responden pada
sebagaian besar gravida ibu adalah dengan kategori tidak cemas dan kecemasan ringan
gravida 2 (G2) sebanyak 60,9%. Status gravida masing-masing sebanyak 8,7%.
merupakan faktor penting dalam menentukan
nasib ibu baik selama kehamilan maupun SARAN
persalinan (Mochtar cit Nurdiyansyah, 2012). 1. Bagi Instansi terkait
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instansi kesehatan harus menjadi fasilitator
sebagaian besar kehamilan ibu pada trimester pendidikan dan penelitian dalam
III sebanyak 56,5%. Semakin tua kehamilan, mengembangkan kualitas pelayanan
maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai kesehatan. Pembaharuan referensi
tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, pendidikan dan hasil penelitian secara
sehingga kecemasan dan ketakutan yang berkelanjutan dijadikan dasar dalam
dialami ibu hamil akan semakin intensif saat merencanakan atau melakukan program
menjelang persalinan (Aprianawati, 2007). aktif promosi kesehatan perinatal (ibu dan
Puncak perhatian ibu terhadap kajian bayi) khususnya untuk mengatasi
sehat-sakit selama kehamilan sering terjadi kecemasan ibu.
pada umur kehamilan tua. Prediksi dan proteksi 2. Bagi masyarakat/Ibu hamil
ibu pada kondisi kehamilan dan kemungkinan Masyarakat dalam lingkup individu dan
yang akan terjadi selama persalinan menjadi keluarga harus berperan aktif mencari
fokus bahasan dalam sistem keluarga. Ibu pemahaman hingga berbuah perubahan
cenderung merasa canggung dan ambigu untuk dalam bentuk pengetahuan, kemauan, dan
memutuskan dan menyiapkan kebutuhan kemampuan mewujudkan kesehatan secara
persalinan. Pengalaman masa lalu ibu juga mandiri. Masyarakat bukan sebagai objek
menjadi hal penting sebagai dasar penilaian (namun subjek) kesehatan dengan
menghadapi persalinan berikutnya. Predisposisi melakukan pencegahan, perawatan, dan
yang terikat pada kearakter maternitas ibu pengobatan masalah kesehatan (kecemasan
(umur kehamilan) menciptakan koping selama hamil dan persalinan) secara
destruktif akibat sifat statis umur kehamilan ibu. bersama (memvisi-misikan sama).
keadaan yang berkepanjangan dan tanpa
intervensi tepat semakin mengaskan derjat DAFTAR PUSTAKA
kecemasan ibu hamil dalam mengahadapi Aprianawati, R.B., (2007) Hubungan antara
persalinan. Dukungan Keluarga dengan Kecemasan
Kecemasan pada ibu timbul karena gravida Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak
selalu dikaitkan dengan keadaan normal dan Pertama pada Masa Triwulan Ketiga.
komplikatif kehamilan dan persalinan. Gravida Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
sebagai prediktor kondisi aktual dan mendatang Astuti, Ratna, (2005). Faktor-faktor Penyebab
yang mungkin terjadi pada ibu. Informasi dini Kecemasan Primigravida di Puskesmas
tentang gravida beresiko (G-I dan G->III) Tanjung Sari Sumedang. Bandung :
terhadap persalinan semakin menguatkan
72 Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Naim, Nur, Jannatun, (2010). Hubungan


Padjajaran. Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Depkes RI, United Nations Population Found, Kecemasan Ibu Primipara Menghadapi
(2007). Yang Perlu Diketahui Petugas Persalinan di Puskesmas Pamulang Kota
Kesehatan tentang: Kesehatan Tangerang Selatan. Jakarta : Universitas
Reproduksi. Jakarta : Departemen Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Kesehatan Republik Indonesia. Stuart, G. W., Laraia, M. T., (2005). Principles
Friedman, Marilyn, (2003). Keperawatan and practice of psychiatric nursing. (8th
Keluarga, Teori dan Praktek, Jakarta : ed.). St. Louis : Mosby.
EGC. Stuart dan Sundden, (2002). Buku Saku
Kushartanti, Hanim, L., Nuhriawangsa, L., Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Sumarni, (2004). Keadaan Kecemasan Sudiharto, (2007). Asuhan Keperawatan
dan Depresi pada Emesis Gravidarum di Keluarga dengan Pendekatan
RSUP. Dr. Sardjito dan Klinik Trisnowati Keperawatan Transkultural. Jakarta :
Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas EGC
Sebelas Maret. Suliswati, (2005). Konsep dasar Keperawatan
Maramis, Willy F., (2005). Catatan ilmu Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Kedokteran jiwa Cetakan 9. Surabaya : Wiknjosastro, (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta :
Airlangga University Press. Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo.

You might also like