You are on page 1of 11

Pengaruh Paritas Dan Usia Kehamilan Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil di

Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo

Ambika Kurnia Mustikawati


Akbid Harapan Mulya Ponorogo

ABSTRACT

Background: Pregnancy is a valuable thing, but also one of the great stresses for a
woman both physically and mentally. Pregnant women with high anxiety will increase the
risk of hypertension, difficulty sleeping and stroke, seizures and even death in the mother
and fetus. At Puskesmas Kabupaten Ponorogo the number of pregnant women is 5903.
Interview results, 21 out of 27 mothers say very anxious during pregnancy. The purpose
of this study was to analyze the factors of parity and gestational age to anxiety in
pregnant women.
Subjects and Methods: The type of research is analytical with cross-sectional approach.
Location of research at health center of Balong Kabupaten Ponorogo. Research
conducted on September 1 to October 15, 2016. Sample of 30 pregnant women using
proportional random sampling technique. Dependent variable is anxiety, while the
independent variable is parity and gestational age. Data collection techniques using
questionnaires. Data analysis using Spearman's Rho using SPSS 18.0 for windows
computer program.
Results: The results showed that from 40 respondents, almost half were 13 (32.5%)
multiparous had mild anxiety and nearly half were 13 (32.5%) primipara experienced
moderate anxiety. of the 40 respondents, nearly half (12%) of 3 trimester pregnant
women had moderate anxiety and a small proportion of 9 (22.5%) of 2 trimester pregnant
women had mild anxiety. The result of calculation using spearman's rho statistic test
obtained p = 0,006 <α 0,05 mean there is influence between parity with anxiety in
pregnant woman with correlation coefficient of -0,424 which show intensity of influence
of medium that is if the smaller parity hence more anxiety level. The calculation of
gestational age with spearman's rho p = 0,023 <α 0.05 means that there is an influence
between parity with anxiety in pregnant women with a correlation coefficient of 0.359
which shows the weakness of weak influence.
Conclusion: Different parity and gestational age affect anxiety levels in each pregnant
woman. It is hoped for research sites to provide a solution for pregnant women so as to
reduce perceived anxiety and respondents are expected to have a good coping mechanism
in the face of anxiety for his health and his fetus as well as preparation for labor.

Keywords: anxiety, parity, gestational age, pregnant women

PENDAHULUAN kehamilan dengan tingkat tinggi pada


Latar Belakang Masalah trimester pertama dan ketiga
Kehamilan tidak hanya masa (Madhavanprabhakaran, 2015). Pada
sukacita yang besar, tetapi juga salah masa ini wanita hamil mengalami
satu stress besar untuk seorang wanita kecemasan yang berakibat munculnya
baik secara fisik maupun mental. depresi dan kesulitan tidur (Wahyuni
Bahkan pada wanita yang sehat, dan Nida, 2010).
kehamilan dapat menimbulkan banyak Kecemasan sering kali mengganggu
kecemasan (M. Rauchfuss, 2011). tidur. Seseorang yang pikirannya
Prevalensi bervariasi dari kecemasan dipenuhi dengan masalah pribadi dan
kehamilan pada trimester berbeda dari merasa sulit untuk rileks saat akan

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 54


memulai tidur. Kecemasan kegagalan dalam menghadapi persalian
meningkatkan kadar norepinefrin dalam (Sulistyawati, 2012).
darah melalui stimulasi sistem saraf Bukti menunjukkan bahwa
simpatis (Kozier et al, 2010). kehamian dengan kecemasan tidak
Data statistik mencatat angka hanya mempengaruhi kesehatan ibu
kematian ibu dalam kehamilan dan hamil, tetapi dapat mengakibatkan
persalinan mencapai 515.000 jiwa setiap kelahiran premature, persalinan lama,
tahun, 99% terjadi di Negara-negara kelahiran SC dan berat badan lahir
berkembang. Di Negara miskin, sekitar rendah (M. Rauchfuss, 2011).
20-50% kematian usia subur disebabkan Solusi ibu hamil yang mengalami
hal yang berkaitan dengan kehamilan. kecemasan diantaranya meyakinkan
Prevalensi tingkat kecemasan wanita pada ibu kalau semuanya akan baik-baik
hamil di Portugal (18,2%), Bangladesh saja. Karena pada ibu yang mengalami
(29%), Hongkong (54%) dan Pakistan kecemasan akan meningkatkan hormon
(70%) (WHO, 2013). adrenalin dan noradrenalin, atau
Angka Kematian Ibu (AKI) di epinefrin dan norepinefrin menimbulkan
provinsi Jawa Timur sudah berada disregulasi biokimia tubuh, sehingga
dibawah target Millenium Development muncul ketegangan fisik pada diri ibu
Goals (MDGs) 2015 sebesar 102 hamil. Mengurangi faktor penyebab
kematian ibu per 100.000 kelahiran kecemasan pada ibu hamil sangat
hidup. Secara rinci, data laporan penting untuk menurunkan kecemasan
kematian ibu Dinkes Kabupaten/ Kota dan gangguan tidur, untuk itu peran
melaporkan tahun 2011 sebesar 101,4 sebagai tenaga kesehatan sangat
per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun diperlukan (Kristanto, 2012).
2012 sebesar 97,43 per kelahiran hidup Tujuan penelitian ini adalah untuk
dan pada tahun 2013 sebesar 97,39 per mengetahui pengaruh paritas dan usia
100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2013). kehamilan terhadap kecemasan tidur
Data dari Dinas Kesehatan pada ibu hamil.
Ponorogo Tahun 2016 bulan Januari
sampai Juli sebanyak 5903 ibu, TINJAUAN PUSTAKA
sedangkan jumlah ibu hamil di Konsep Kecemasan
puskesmas Balong sebanyak 292 ibu. Kecemasan adalah keadaan
Berdasarkan studi pendahuluan yang emosi negatif yang kuat yang disertai
dilakukan pada tanggal 8 Juni 2016 di dengan kegelisahan, kekhawatiran, dan
Puskesmas Balong Kabupaten Ponorogo pikiran mengganggu yang tidak
didapatkan data jumlah ibu hamil 292 diinginkan. khawatir, atau keprihatinan
orang. Kemudian diambil secara acak, atas peristiwa masa depan. Misalnya,
dari hasil wawancara dengan ibu hamil seorang wanita hamil dengan tingkat
didapatkan 21 dari 27 orang mengatakan kekhawatiran tentang kesehatan bayinya
sangat cemas selama kehamilan ini. Dari mungkin cenderung untuk mencari saran
21 (77,8%) ibu yang mengalami medis lebih sering dan terlibat dalam
kecemasan. Hal ini dapat dikatakan mempromosikan kesehatan perilaku
bahwa masih banyak ibu hamil yang dengan mengkonsumsi vitamin dan
mengalami kecemasan selama makan sehat. Namun, jika dia merasa
kehamilan. bahwa dia tidak bisa mengontrol hasil
Penyebab kecemasan antara lain kehamilannya atau tidak dapat
adanya ancaman terhadap tubuh, jiwa mengatasi kecemasan, emosi dapat
atau psikisnya, perentangan karena menjadi bermasalah (Taylor G et al,
danya dua keinginan yang keadaannya 2014).
bertolak belakang, kebutuhan yang tidak Penyebab kecemasan diantaranya
terpenuhi dan bila gagal untuk yaitu :
memenuhinya maka timbullah a. Alkohol
kecemasan, misalnya ketakutan akan

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 55


Kecemasan dan depresi dapat Pilihan perawatan kecemasan yang
disebabkan oleh penyalahgunaan tersedia termasuk perubahan gaya hidup,
alkohol, yang dalam banyak kasus terapi, dan obat-obatan. Obat hanya
membaik dengan pantang dianjurkan jika langkah-langkah lain
berkepanjangan (Bankole, 2011). tidak efektif. Berhenti merokok
Konsumsi kafein dapat memiliki manfaat dalam kecemasan
menyebabkan atau memperburuk besar seperti atau lebih besar daripada
gangguan kecemasan. Sejumlah studi obat-obatan. Mengurangi asupan kafein
klinis telah menunjukkan hubungan dan olahraga teratur juga langkah-
positif antara kafein dan efek langkah yang berguna (G Taylor, 2014).
anxiogenic dan / atau gangguan Olahraga teratur sering berguna
panik (MM Vilarim, 2011). dalam mengobati kecemasan. Sebuah
b. Kondisi medis study pada tahun 2006 menemukan
Gangguan kecemasan mungkin manfaat kecil tentang latihan untuk
efek samping dari penyakit endokrin kegelisahan pada anak-anak. Ada bukti
yang mendasari yang menyebabkan bahwa yoga dan meditasi mungkin
sistem hiperaktivitas saraf, seperti efektif dalam mengurangi kecemasan
pheochromocytoma atau (Li, AW and Goldsmith, 2012).
hipertiroidisme (Kantorovich, 2008). Aromaterapi telah menunjukkan
c. Stres (Tekanan) beberapa manfaat untuk pengurangan
Gangguan kecemasan dapat kecemasan pada orang karena pengaruh
timbul dalam menanggapi tekanan relaksasinya (Co Mi Yeon, et al, 2013).
kehidupan seperti kekhawatiran Dukungan merupakan salah satu
keuangan atau penyakit fisik kronis. faktor yang dapat membantu anak dalam
Kecemasan di kalangan remaja dan mengadapi stressor. Wills cit Friedman
dewasa muda adalah umum karena menyatakan bahwa dukungan keluarga
tekanan interaksi sosial, evaluasi, dan dapat menimbulkan efek penyangga
citra tubuh. Kecemasan juga umum yaitu dukungan keluarga menahan efek-
di antara orang tua yang memiliki efek negatif dari stres terhadap
demensia (J Calleo, 2008). kesehatan dan efek utama yaitu
d. Genetika dukungan keluarga secara langsung
GAD (General Anxiety mempengaruhi peningkatan kesehatan
Disorder) berjalan dalam keluarga (Hu H et al, 2015).
dan enam kali lebih sering terjadi Olahraga teratur sering berguna
pada anak-anak dari seseorang dalam mengobati kecemasan. Sebuah
dengan kondisi tersebut (G Patel, study pada tahun 2006 menemukan
2013). Orang dengan gangguan ini manfaat kecil tentang latihan untuk
memiliki sistem yang sangat sensitif, kegelisahan pada anak-anak. Ada bukti
oleh karena itu, sistem mereka bahwa yoga dan meditasi mungkin
cenderung bereaksi berlebihan efektif dalam mengurangi kecemasan
terhadap rangsangan yang tampaknya (Li, AW and Goldsmith, 2012).
tidak berbahaya. Aromaterapi telah menunjukkan
Kadang gangguan kecemasan beberapa manfaat untuk pengurangan
terjadi pada mereka yang memiliki kecemasan pada orang karena pengaruh
pemuda traumatis, menunjukkan relaksasinya (Co Mi Yeon, et al, 2013).
peningkatan prevalensi kecemasan Dukungan keluarga merupakan
ketika muncul seorang anak akan salah satu faktor yang dapat membantu
memiliki masa depan yang sulit. anak dalam mengadapi stressor. Wills
Dalam kasus ini, gangguan tersebut cit Friedman menyatakan bahwa
timbul sebagai cara untuk dukungan keluarga dapat menimbulkan
memprediksi bahwa lingkungan efek penyangga yaitu dukungan
individu akan terus berpose ancaman keluarga menahan efek-efek negatif dari
(Bandelow et al, 2013). stres terhadap kesehatan dan efek utama

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 56


yaitu dukungan keluarga secara Adapun karakteristik ibu hamil
langsung mempengaruhi peningkatan yang mempengaruhi kecemasan dalam
kesehatan (Hu H et al, 2015). menghadapi persalinan antara lain:
a. Umur
Konsep Kecemasan dalam Kehamilan WHO memberikan
Kecemasan pada kehamilan rekomendasi umur yang dianggap
adalah keadaan emosi yang mirip paling aman menjalani kehamilan
dengan kecemasan pada umumnya dan persalinan adalah 20-35 tahun.
namun berbeda karena secara khusus Di rentang usia ini kondisi fisik
berakar pada keprihatinan pada wanita wanita dalam keadaan prima. Rahim
hamil dalam konteks kehamilan mereka. sudah mampu memberi
Kecemasan kehamilan sebagai keadaan perlindungan, mental pun siap untuk
emosi negatif yang terkait dengan merawat dan menjaga kehamilannya
kekhawatiran tentang “kesehatan dan secara hati-hati.
kesejahteraan seseorang bayi, siapa yang Kehamilan di umur kurang dari
membantu melahirkan, rumah sakit dan 20 tahun bisa menimbulkan masalah,
pengalaman perawatan kesehatan karena kondisi fisik belum 100 %
(termasuk seseorang kesehatan sendiri siap. Beberapa resiko yang bisa
dan kelangsungan hidup pada terjadi pada kehamilan di umur ini
kehamilan), kelahiran dan postpartum, adalah kecenderungan naiknya
dan peran orang tua atau ibu (Dunkel tekanan darah dan pertumbuhan janin
Schetter, 2011). terhambat. Di luar urusan kehamilan
Kecemasan kehamilan dalam dan persalinan, resiko kanker leher
beberapa tahun terakhir ini dapat dilihat rahim pun meningkat akibat
dari temuan penelitian yang hubungan seks dan melahirkan.
menghubungkan dengan kelahiran Sedangkan setelah umur 35 tahun,
prematur. Kelahiran prematur terjadi sebagian wanita digolongkan pada
sebelum 37 minggu gestasi. Sebuah 12% kehamilan beresiko tinggi terhadap
dari bayi yang lahir di US dilahirkan kelainan bawaan dan adanya penyulit
preterm, dan tingkat prematur kelahiran pada waktu persalinan. Di kurun
yang tinggi di US dibandingkan dengan umur ini, angka kematian ibu
lain yang patut negara-negara maju. Ada melahirkan dan bayi meningkat
juga permasalahan ras, etnis, dan (Tobing, 2007).
kesenjangan sosial ekonomi di tingkat b. Paritas
pra lahir. lahir. Misalnya, sekitar 17% Paritas adalah banyaknya
kelahiran antara Afrika-Wome Amerika kelahiran hidup yang dipunyai oleh
pada tahun 2011 yang prematur, seorang wanita (BKKBN, 2006).
sedangkan tingkat untuk perempuan Primipara adalah wanita yang telah
kulit putih adalah 10,5%. Hasil dari melahirkan seorang anak, yang
multi studi berbasis komunitas etnis cukup besar untuk hidup di dunia
besar di Amsterdam yang melibatkan luar (Varney, 2006). Sedangkan
7740 wanita hamil mengungkapkan multipara adalah wanita yang telah
bahwa kehamilan kecemasan terkait melahirkan seorang anak lebih dari
dengan hasil kerja yang merugikan satu kali (Prawirohardjo, 2009).
seperti prematur dan berat badan lahir Ibu akan cenderung merasa
rendah (Dijk, et al., 2013). Perbedaan ini cemas dengan kehamilannya, merasa
terutama menyangkut karena hasil gelisah, dan takut menghadapi
kelahiran prematur secara lebih risiko persalinan, mengingat ketidaktahuan
kesehatan bagi bayi dan sering menjadi faktor penunjang terjadinya
membawa biaya emosional dan finansial kecemasan. Bagi primipara,
yang luar biasa untuk keluarga kehamilan yang dialaminya
(Hamilton et al., 2013). merupakan pengalaman pertama kali,
sehingga trimester III dirasakan

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 57


semakin mencemaskan karena bahaya fisik yang akan timbul pada
semakin dekat dengan proses saat melahirkan (Sulistyawati, 2012).
persalinan. Ibu akan cenderung Perubahan psikologis pada
merasa cemas dengan kehamilannya, trimester ketiga, perubahan
merasa gelisah, dan takut psikologis ibu hamil periode
menghadapi persalinan, mengingat trimester terkesan lebih kompleks
ketidaktahuan menjadi faktor dan lebih meningkat kembali dari
penunjang terjadinya kecemasan. trimester sebelumnya. Hal ini
Sedangkan ibu yang pernah hamil dikarenakan kondisi kehamilan
sebelumnya (multigravida), mungkin semakin membesar. Kondisi itu tidak
kecemasan berhubungan dengan jarang memunculkan masalah seperti
pengalaman masa lalu yang pernah posisi tidur yang kurang nyaman dan
dialaminya (Zamriati, 2013). mudah terserang rasa lelah atau
c. Usia Kehamilan kehidupan emosi yang fluktuatif.
Perubahan psikologis pada Perubahan emosional trimester III
trimester pertama, setelah konsepsi terutama pada bulan-bulan terakhir
kadar hormon progesterone dan kehamilan biasanya gembira
estrogen dalam tubuh akan bercampur takut karena kehamilan
meningkat dan ini menyebabkan telah mendekati persalinan. Rasa
timbulnya mual dan muntah pada kekhawatirannya terlihat menjelang
pagi hari, lemah, lelah dan melahirkan, apakah bayi lahir sehat
membesarnya payudara. Pada dan tugas-tugas apa yang dilakukan
trimester pertama seringkali timbul setelah kelahiran (Sulistyawati,
kecemasan dan rasa kebahagiaan 2012).
bercampur keraguan dengan d. Status Kesehatan
kehamilannya antara ya atau tidak, Pemeliharaan dan pelayanan
terjadi fluktuasi emosi sehingga kesehatan dapat terjamin. Seorang
beresiko tinggi untuk terjadinya ibu dapat mengetahui semua
pertengkaran atau rasa tidak nyaman, informasi kesehatan mengenai
adanya perubahan hormonal, dan dirinya dan bayi yang ada dalam
morning sickness. Diperkirakan ada kandungannya, sehingga dapat
80% ibu-ibu mengalami perubahan menjalani kehamilan yang aman
psikologis, seperti rasa kecewa, sikap dan menyenangkan, serta mencegah
penolakan, cemas dan rasa sedih timbulnya kecemasan.
(Rukiyah, 2011). e. Dukungan Sosial (Keluarga)
Reaksi psikologis pada trimester Dukungan sosial merupakan
kedua, ibu hamil tampak lebih tenang bantuan atau dukungan yang
dan mulai dapat beradaptasi, diterima individu dari orang-orang
perhatian mulai beralih pada tertentu dalam kehidupannya dan
perubahan bentuk tubuh, kehidupan berada dalam lingkungan sosial
seksual, keluarga, dan hubungan tertentu seperti suami, orangtua,
batiniah dengan bayi yang mertua, teman atau tetangga yang
dikandungnya, serta peningkatan membuat penerima merasa
kebutuhan untuk dekat dengan figur diperhatikan, dihargai dan dicintai
ibu, melihat, dan meniru peran ibu. sedang-kan untuk orang yang
Ibu seringkali merasa khawatir atau menerima dukungan sosial
takut kalau bayi yang akan memahami makna dukungan sosial
dilahirkannya tidak normal. yang diberikan oleh orang lain.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap Dukungan keluarga
melindungi bayinya dan menghindari terutama dari suami merupakan
orang atau benda yang dianggap faktor utama yang berpengaruh
membahayakan bayi. Ibu mulai terhadap terjadinya kecemasan pada
merasa takut atas rasa sakit dan ibu hamil dalam menghadapi masa

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 58


kehamilan sampai persalinan. pertanyaan, dinilai dengan skala
Beberapa bentuk dukungan suami interval: diberi nilai 1 apabila
yang sangat dibutuhkan oleh ibu Trimester 1 (0-12 minggu), nilai 2
hamil antara lain, pelayanan yang apabila Trimester 2 (13-24 minggu),
baik, menyediakan transportasi atau nilai 3 Trimester 3 (25-36 minggu).
dana untuk biaya konsultasi, dan c. Kecemasan
menemani berkonsultasi ke dokter Kecemasan kehamilan
ataupun bidan sehingga suami merupakan keadaan emosi negatif
dapat mengenali tanda-tanda yang terkait dengan kekhawatiran
komplikasi kehamilan dan juga tentang “kesehatan dan kesejahteraan
kebutuhan ibu hamil (Asrinah, seseorang bayi, siapa yang
2010). membantu melahirkan, rumah sakit
dan pengalaman perawatan kesehatan
METODE PENELITIAN (termasuk seseorang kesehatan
Penelitian ini termasuk sendiri dan kelangsungan hidup pada
penelitian ex post facto. Lokasi kehamilan), kelahiran dan
penelitian di Puskesmas Balong postpartum, dan peran orang tua atau
Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini ibu. Kecemasan menggunakan alat
dilaksanakan pada 01 September – 15 ukur HARS (Hamilton Anxiety
Oktober 2016. Populasi 292 ibu hamil Rating Scale). Skala HARS terdapat
yang mengalami kecemasan. Sampel 14 syptoms yang nampak pada
sebanyak 40 dengan menggunakan individu yang mengalami kecemasan.
teknik fixed exposure sampling. Teknik Dinilai dengan skala likert: diberi
pengumpulan data menggunakan nilai 0 = tidak ada gejala sama
kuisioner. sekali, 1 = Satu dari gejala yang ada,
Definisi operasional dalam 2 =sedang/ separuh dari gejala yang
penelitian ini yaitu: ada, 3 = berat/lebih dari setengah
a. Paritas gejala yang ada, 4 = sangat berat
Paritas adalah banyaknya semua gejala ada. Penentuan derajat
kelahiran hidup yang dipunyai oleh kecemasan dengan cara menjumlah
seorang wanita. Primipara adalah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:
wanita yang telah melahirkan 1) Skor kurang dari 6 = tidak ada
seorang anak, yang cukup besar kecemasan
untuk hidup di dunia luar. Sedangkan 2) Skor 7 – 14 = kecemasan ringan
multipara adalah wanita yang telah 3) Skor 15 – 27 = kecemasan
melahirkan seorang anak lebih dari sedang
satu kali. Paritas menggunakan alat 4) Skor lebih dari 27 = kecemasan
ukur kuesioner. Kuesionar dengan 1 berat
pertanyaan, dinilai dengan skala Analisis data menggunakan
interval: diberi nilai 1 apabila Spearman’s rank dengan bantuan
primipara (hamil pertama ini), nilai 2 program komputer yaitu SPSS 18.0 for
multipara (hamil ke 2-4), nilai 3 Windows pada taraf signifikan 0,05. Jika
apabila grandemultipara (hamil > 4). p < α 0.05 H0 ditolak dan jika p > α 0.05
b. Usia Kehamilan H0 diterima.
Usia kehamilan adalah ukuran
lama waktu janin berada di dalam HASIL PENELITIAN
rahim (minggu) yang dibagi menjadi 1. Paritas Ibu Hamil
3 yaitu trimester 1 usia kehamilan 0- Tabel 1 Distribusi Frekuensi Paritas
12 minggu, trimester 2 yaitu usia Ibu Hamil di Puskesmas Balong
kehamilan 13-24 minggu, trimester 3 Tahun 2016
yaitu usia kehamilan 25-40 minggu.
Usia kehamilan menggunakan alat
ukur kuesioner. Kuesioner dengan 1

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 59


Persen
Kriteria Frekuensi
Kriteria Frekuensi Persen (%) (%)
Primigravida 19 47.5 Tidak ada
3 7.5
Multigravida 20 50.0 kecemasan
Grandemulti 1 2.5 Kecemasan ringan 19 47.5
Total 40 100.0 Kecemasan sedang 18 45.0
Sumber : Kuesioner Total 40 100.0
Sumber : Kuesioner
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa setengahnya menunjukkan bahwa hampir
yaitu sebanyak 20 responden (50%) setengahnya responden yaitu
merupakan primipara, hampir sebanyak 19 (47,5%) mengalami
setengahnya sebanyak 19 responden kecemasan ringan, hampir
(47,5%) merupakan multigravida dan setengahnya responden yaitu
sebagian kecil yaitu sebanyak 1 sebanyak 18 (45%) mengalami
(2,5%) merupakan grandemulti. kecemasan sedang dan sebagian kecil
yaitu sebanyak 3 (7,5%) mengalami
2. Usia Kehamilan Ibu Hamil kecemasan sedang.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Usia
Kehamilan Ibu Hamil di Puskesmas 4. Tabulasi Silang Paritas Terhadap
Balong Tahun 2016 Kecemasan Pada Ibu Hamil
Tabel 4 Tabulasi silang paritas
Kriteria Frekuensi Persen (%) terhadap kecemasan pada ibu hamil
Trimester 1 2 5.0 di Puskemas Balong
Trimester 2 18 45.0
Trimester 3 20 50.0 Kecemasan
Total 40 100.0 Paritas Tidak Total
Sumber : Kuesioner Ringan Sedang
ada

Berdasarkan tabel diatas Primigravida 1 5 13 19


menunjukkan bahwa setengahnya Multigravida 2 13 5 20
yaitu sebanyak 20 responden (50%)
Grandemulti 0 1 0 1
merupakan trimester 3, hampir
setengahnya yaitu sebanyak 18 Total 3 19 18 40
responden (45%) merupakan Sumber : Kuesioner
trimester 2 dan sebagian kecil yaitu 2 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
responden (5%) merupakan trimester bahwa dari 40 responden, hampir
setengahnya yaitu sebanyak 13 (32,5%)
1.
multipara mengalami kecemasan ringan
dan hampir setengahnya yaitu sebanyak
3. Kecemasan Ibu Hamil 13 (32,5%) primipara mengalami
Tabel 3 Distribusi Frekuensi kecemasan sedang.
Kecemasan Ibu Hamil di Puskesmas
Balong Tahun 2016 5. Tabulasi Silang Usia Kehamilan
Terhadap Kecemasan Pada Ibu
Persen Hamil
Kriteria Frekuensi
(%) Tabel 5 Tabulasi silang paritas
Tidak ada terhadap kecemasan pada ibu hamil
3 7.5 di Puskemas Balong
kecemasan
Kecemasan ringan 19 47.5
Kecemasan sedang 18 45.0

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 60


dengan taraf signifikan 0,05 yaitu
Kecemasan
Usia p=0,023 < α 0,05 artinya Ho ditolak dan
Kehamilan Tidak Total H1 diterima, sehingga ada pengaruh
Ringan Sedang
ada antara paritas dengan kecemasan pada
ibu hamil di Puskesmas Balong dengan
Trimester 1 0 2 0 2
koefisien korelasi 0,359 yang
Trimester 2 3 9 6 18 menunjukkan keeratan pengaruh lemah.
Trimester 3 0 8 12 20
3 19 18 40 PEMBAHASAN
Sumber : Kuesioner 1. Pengaruh antara paritas terhadap
Berdasarkan tabel diatas kecemasan
menunjukkan bahwa dari 40 Hasil uji statistik Spearman Rank
responden, hampir setengahnya 12 didapatkan nilai probabilitas p=0,006
(30%) ibu hamil trimester 3 dengan taraf signifikan 0,05 yang
mengalami kecemasan sedang dan artinya Ho ditolak dan H1 diterima,
sebagian kecil 9 (22,5%) ibu hamil sehingga ada pengaruh antara paritas
trimester 2 mengalami kecemasan dengan kecemasan pada ibu hamil di
ringan. Puskesmas Balong dengan koefisien
korelasi -0,424 yang menunjukkan
6. Uji Statistik Pengaruh Paritas dan keeratan pengaruh sedang yaitu apabila
Usia Kehamilan Terhadap semakin kecil paritas maka tingkat
Kecemasan Pada Ibu Hamil kecemasan lebih.
Tabel 6 pengaruh paritas dan usia
kehamilan terhadap kecemasan pada
ibu hamil di Puskemas Balong

Paritas UK Kecemasan
Spearman' Paritas Correlation Coefficient 1.000 -.243 -.424**
s rho Sig. (2-tailed) . .130 .006
N 40 40 40
UK Correlation Coefficient -.243 1.000 .359*
Sig. (2-tailed) .130 . .023
N 40 40 40
Kecemasan Correlation Coefficient -.424** .359* 1.000
Sig. (2-tailed) .006 .023 .
N 40 40 40

Berdasarkan tabel 6 diatas dengan hasil Berdasarkan hasil tabulasi silang


perhitungan menggunakan uji statistik pada tabel 4 menunjukkan bahwa dari
spearman’s rho dengan taraf signifikan 40 responden, hampir setengahnya yaitu
0,05 yaitu p=0,006 < α 0,05 artinya Ho sebanyak 13 (32,5%) multipara
ditolak dan H1 diterima, sehingga ada mengalami kecemasan ringan dan
pengaruh antara paritas dengan hampir setengahnya yaitu sebanyak 13
kecemasan pada ibu hamil di Puskesmas (32,5%) primipara mengalami
Balong dengan koefisien korelasi -0,424 kecemasan sedang.
yang menunjukkan keeratan pengaruh Hasil penelitian ini mendukung hasil
sedang yaitu apabila semakin kecil penelitian yang dilakukan oleh Zamriati
paritas maka tingkat kecemasan lebih. (2013), faktor-faktor yang berhubungan
Hasil perhitungan usia kehamilan dengan kecemasan ibu hamil menjelang
dengan uji statistik spearman’s rho

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 61


persalinan di Poli KIA PKM Tuminting koefisien korelasi 0,359 yang
dengan hasil uji statistik menunjukkan keeratan pengaruh lemah.
menunjukkan Berdasarkan hasil tabulasi silang
bahwa ada hubungan umur, paritas dan pada tabel 5 menunjukkan bahwa dari
pengalaman traumatis dengan 40 responden, hampir setengahnya 12
tingkat (30%) ibu hamil trimester 3 mengalami
kecemasan ibu. Bagi primipara, kecemasan sedang dan sebagian kecil 9
kehamilan yang dialaminya merupakan (22,5%) ibu hamil trimester 2
pengalaman pertama kali, sehingga mengalami kecemasan ringan.
trimester III dirasakan semakin Hasil penelitian ini mendukung
mencemaskan karena semakin dekat hasil penelitian yang dilakukan oleh
dengan proses persalinan. Sedangkan Cole L (2014) dengan judul “pregnancy
ibu yang pernah hamil sebelumnya specific stress, preterm birth and
(multigravida), mungkin kecemasan gestasional age among high risk young
berhubungan dengan pengalaman masa women” menyimpulkan bahwa
lalu yang pernah dialaminya (Zamriati, hubungan kehamilan dengan stress
2013). secara spesifik penyebab terjadinya
Selama periode kehamilan hampir keguguran pada kehamilan usia muda
sebagian besar ibu hamil sering (trimester 1). Sedangkan untuk trimester
mengalami kecemasan terutama pada 2 dan trimester 3 hubungan kehamilan
ibu primipara dibandingkan dengan ibu dengan stress jarang berpengaruh
multipara karenasudah berpengalaman terhadap kematian janin. Pada trimester
dalam menjalani kehamilan sehingga 3 hubungan kehamilan dengan spesifik
lebih memahami dan lebih tenang dalam stress terjadi ketika akan menghadapi
menghadapinya (Bobak, 2005). persalinan untuk itu diperlukan
Berdasarkan hal tersebut diatas manajemen stress yang baik agar
maka dapat disimpulkan bahwa adanya persalinan berjalan lancar.
kesamaan antara primipara dan Perubahan psikologis pada
multipara terhadap kecemasan, tetapi trimester pertama, seringkali timbul
tingkat kecemasan yang berbeda, kecemasan dan rasa kebahagiaan
dimana jika primipara maka kecemasan bercampur keraguan dengan
ibu hamil akan meningkat karena kehamilannya antara ya atau tidak,
kehamilan yang dialaminya merupakan terjadi fluktuasi emosi sehingga beresiko
pengalaman pertama kali, sehingga tinggi untuk terjadinya pertengkaran
trimester III dirasakan semakin atau rasa tidak nyaman. Diperkirakan
mencemaskan karena semakin dekat ada 80% ibu-ibu mengalami perubahan
dengan proses persalinan. Sedangkan psikologis, seperti rasa kecewa, sikap
pada multipara semakin meningkatnya penolakan, cemas dan rasa sedih
paritas maka kecemasan ibu hamil juga (Rukiyah, 2011). Reaksi psikologis pada
akan meningkat karena beban trimester kedua, ibu hamil tampak lebih
pikirannya akan semakin bertambah tenang dan mulai dapat beradaptasi, ibu
seiring jumlah anaknya. mulai merasa takut atas rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada saat
2. Pengaruh antara usia kehamilan melahirkan (Sulistyawati, 2012).
terhadap kecemasan Berdasarkan hal tersebut maka
Hasil uji statistik Spearman Rank dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
didapatkan nilai probabilitas p=0,023 yang positif antara usia kehamilan dan
dengan taraf signifikan 0,05 yang kecemasan secara langsung. Dimana
artinya Ho ditolak dan H1 diterima, perubahan psikologis ibu hamil pada
sehingga ada pengaruh antara usia trimester 3 lebih meningkat dari pada
kehamilan dengan kecemasan pada ibu trimester sebelumnya. Perubahan
hamil di Puskesmas Balong dengan emosional pada akhir trimester 3
biasanya gembira bercampur takut

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 62


karena kehamilan telah mendekati kecemasan sehingga kehamilan
persalinan dan hal ini menimbulkan bisa berjalan lancar dan nyaman.
kecemasan. 2. Bagi Responden
Disarankan responden untuk
KESIMPULAN DAN SARAN memiliki mekanisme koping yang
a. Kesimpulan baik dalam menghadapi
Berdasarkan analisa data kecemasan untuk kesehatannya
penelitian yang telah dilakukan, dan juga janinnya.
maka dapat disimpulkan sebagai 3. Bagi Peneliti selanjutnya
berikut: Disarankan peneliti selanjutnya
1. Setengahnya yaitu sebanyak 20 meneliti faktor-faktor atau
responden (50%) merupakan pengaruh lain yang
primipara di Puskesmas Balong mempengaruhi kecemasan dan
2. Setengahnya yaitu sebanyak 20 bisa menggunakan metode
responden (50%) merupakan penelitian yang berbeda sehingga
trimester 3 mampu meneliti secara lebih
3. Hampir setengahnya responden mendalam lagi.
yaitu sebanyak 19 (47,5%)
mengalami kecemasan ringan DAFTAR PUSTAKA
4. Hampir setengahnya yaitu Ada, Y. (2008). Kebisingan,
sebanyak 13 (32,5%) primipara Pencahayaan, dan Getaran di
mengalami kecemasan sedang Tempat Kerja. Mitra No. 3
5. Hampir setengahnya 12 (30%) Tahun XIV Desember 2008.
ibu hamil trimester 3 mengalami
kecemasan sedang Bobak, I. M., et al. ( 2005). Maternity
6. Ada pengaruh antara paritas Nursing. Ed. 4 Mosby Year
terhadap kecemasan pada ibu Book.
hamil di Puskesmas Balong,
berdasarkan analisis data Cole L, Kershaw V, Yonkers A, Lin H,
p=0,006 < α 0,05 artinya Ho Ickovics J. (2014). Pregnancy
ditolak dan H1 diterima, Specific Stress, Preterm Birth
sehingga ada pengaruh antara And Gestasional Age Among
paritas dengan kecemasan pada High Risk Young Women,
ibu hamil di Puskesmas Balong Health Psychol. NIH Public
dengan koefisien korelasi -0,424 Access33 (9): 1033-1045. doi:
yang menunjukkan keeratan 10.1037/a0034586
pengaruh sedang yaitu apabila
semakin kecil paritas maka Dunkel SC, Lobel M. (2011) .
tingkat kecemasan lebih. Pregnancy And Birth: A
7. Ada pengaruh antara usia Multilevel Analysis Of Stress
kehamilan terhadap kecemasan And Birth Weight. In:
pada ibu hamil di Puskesmas Revenson, T.; Baum, A.;
Balong, berdasarkan analisis data Singer, J., editors. Handbook
spearman’s rho dengan taraf of health psychology 2.
signifikan p=0,023 < α 0,05 Lawrence Erlbaum; Mahwah,
dengan koefisien korelasi 0,359 NJ: 2011. p. 427-453.
yang menunjukkan keeratan
pengaruh lemah Huliana,M.2007.Panduan Menghadapi
b. Saran Kehamilan
1. Bagi Tempat Penelitian Sehat.Jakarta.Puspa Swara
Disarankan pada tempat
penelitian agar memberikan solusi
bagi ibu hamil yang mengalami

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 63


Janiwanty B, Pieter H.Z. (2013).
Pendidikan Psikologi Untuk Rukiyah, et al. (2011). Asuhan
Bidan. Yogyakarta: ANDI Kebidanan I (Kehamilan).
Jakarta: CV. Trans Info
Kızılırmak A, Timur S, and Kartal B, Media
(2012). Insomnia in Pregnancy
and Factors Related to SDKI, (2013). Angka Kematian Ibu
Insomnia.
ScientificWorldJournal. 2012; Sulistyawati, Ari.2012.Asuhan
2012: 197093. Published online Kebidanan pada Masa
2012 Apr 24. doi: Kehamilan.Jakarta: Salemba
10.1100/2012/197093 PMCID: Medika
PMC3349327
Ulrike Gehring, Tamburic Lillian, Sbihi
Kristianto (2013). Efektifitas Teknik Hind, Davies Hugh W, Brauer
Relaksasi Nafas Dalam dan Michaelb (2014). Impact of
Guided Imagery Terhadap Noise and Air Pollution on
Penurunan Nyeri Pada Pasien Pregnancy Outcomes.
Post Operasi Sectio Caesarea Epidemiology: May 2014 -
Di Irina D BLU RSUP Volume 25 - Issue 3 - p 351–
Prof.Dr.R.D.Kandou. Manado 358
Kozier, et al. (2010). Buku Ajar doi:
Fundamental Keperawatan: 10.1097/EDE.0000000000000
Konsep, Proses Dan Praktik. 073
Jakarta. EGC Wahyuni, Nida Q. (2010). Pengaruh
Senam Hamil Terhadap
Madhavanprabhakaran GK and MS Perubahan Kadar Hemoglobin
D’Souza, KS. (2015). (Hb) Pada Kehamilan Trimester
Prevalence Of Pregnancy Ketiga. Jurnal Kesehatan, 3(2)
Anxiety And Associated
Factors. International Journal Whalley, Janet dkk. 2008.Kehamilan
Of Africa Nursing Sciences dan Persalinan.Jakarta: PT
Volume 3, 2015, Pages 1–7 Bhuana Ilmu Populer.

M. Rauchfuss, B. (2011). Maier WHO, (2013). Trend in Maternal


Biopsychosocial Predictors Mortality 2013. www.who.int.
Of Preterm Delivery.
Journal of Perinatal Zamriati, Wa Ode. (2013). Faktor-
Medicine, 39 (5) (2011), Faktor Yang Berhubungan
pp. 515–521 Dengan Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan di Poli
Murti, B. (2013). Desain Dan Ukuran KIA PKM Tuminting. ejournal
Sampel Untuk Penelitian keperawatan (e.Kp) Volume. 1
Kuantitatif Dan Kualitatif Di Nomor. 1 Agustus 2013.
Bidang Kesehatan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.

. (2011). Validitas Dan


Reliabilitas Pengukuran.
Internet available from
fk.uns.ac.id/index.php/download
/file/61 Diakses pada tanggal 18
November 2015.

Jurnal Delima Harapan Volume 8 No.7 (Februari-Juli 2017) 64

You might also like