You are on page 1of 9

PENGAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS: MASALAH DAN SOLUSINYA

Aryuliva Adnan
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS UNP

Abstract

For along time language teachers tend to ignore teaching listening. Among the
four skills (listening, speaking, reading and writing) that are recognized as the
keys to ‘knowing’ the language, listening is probably the least important to be
taught. Actually speaking and listening are always interrelated. However
listening is the most underdeveloped skill. In Indonesia the teachers tend to
ignore to teach this skill by skipping it eventhough it is clearly stated in
curriculum. Many reasons are mentioned by the teachers for not teaching
listening, such as lack of teaching material, lack of school facilities, the
speakers in the recorded material speak too fast, the students do not
understand the vocabularies and the sentences used by the speakers. Basically,
they realized that listening cannot be separated from other language skills like
speaking, reading and writing. Listening is important since students may
receive much of their information of their school through listening to
instructors and to another. Listening has been regarded as the most frequently
used language skills in the classroom. Besides, listening skill is important in
the workplace, the family and the community. Furthermore nowadays listening
skill is included in national examination for the level of Senior High School.
The teachers then have no reasons to ignore and skip teaching listening, for
they can vary their teaching materials, tasks, techniques and activities. Kinds
of authentic materials can be taken from many recources, and kinds of
activities to support teaching listening in the classroom can be done as well.
Key words: teaching listening, listening materials, listening activities

A. Pendahuluan puan menyimak yang baik juga merupakan


Dalam pengajaran keterampilan berbaha- komponen yang penting dalam berkomu-
sa Inggris di Indonesia, menyimak nikasi. Di kalangan masyarakat terdapat
(listening) merupakan salah satu keteram- anggapan bahwa kesuksesan seseorang
pilan yang dianggap sulit namun terabaikan, dalam berkomunikasi ditentukan oleh
bila dibandingkan dengan keterampilan kemampuannya dalam berbicara. Mereka
berbahasa lainnya seperti berbicara, terfokus pada suatu keyakinan bahwa
membaca dan menulis. Hal ini disebabkan seseorang yang belajar bahasa terutama
karena dalam pengajaran bahasa Inggris di bahasa asing dapat dilihat atau diukur dari
sekolah-sekolah guru cenderung meng- kemampuannya berbicara, menulis dan
utamakan pengajaran keterampilan berbica- membaca, yang secara langsung dapat
ra (speaking), membaca (reading) dan diamati. Namun sangat jarang orang melihat
menulis (writing). Selain itu kondisi ini bahwa kemampuan berbahasa seseorang
diperburuk dengan penilaian masyarakat sebenarnya juga ditentukan oleh kemam-
yang beranggapan bahwa bila seseorang puannya dalam memahami bahasa lisan
mampu berbicara dengan baik, maka hal (kemampuan listening).
tersebut merupakan cerminan bahwa orang Kemampuan seseorang dalam mema-
tersebut juga mampu berkomunikasi dengan hami bahasa lisan merupakan salah satu
baik. Kemampuan untuk berbicara dengan faktor penting dalam belajar bahasa, karena
baik merupakan komponen penting dalam pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-
kesuksesan berkomunikasi, namun kemam- hari aktifitas berbahasa yang paling banyak

1
Lingua Didaktika Volume 6 No 1, Desember 2012

dilakukan seseorang adalah aktifitas B. Pembahasan


menyimak. Schwartz (2004:2) mengatakan 1. Mengapa Listening itu Sulit?
bahwa orang dewasa menggunakan separoh Dari berbagai penelitian yang telah
dari kegiatan komunikasinya untuk me- dilakukan oleh para ahli pengajaran bahasa
nyimak, sedangkan siswa menerima 90% terlihat bahwa belajar keterampilan
informasi di sekolah dari menyimak baik Listening mempunyai kesulitan tersendiri
dari guru maupun dari orang lain. Namun jika dibandingkan dengan belajar kete-
kalau dilihat kenyataanya dalam proses rampilan berbahasa lainnya. Menurut
belajar bahasa Inggris di Sumatera Barat Underwood (1990:15) ada beberapa
mulai dari tingkat SD, SLTP dan SLTA kesulitan yang terdapat dalam keterampilan
pengajaran keterampilan menyimak ini ini dalam Listening yang dialami oleh
tidak mendapatkan porsi yang berimbang pembelajar bahasa Inggris, yaitu (1)
dengan pengajaran keterampilan berbahasa Pendengar tidak dapat mengontrol
lainnya seperti berbicara, membaca dan kecepatan berbicara orang yang me-
menulis. nyampaikan pesan, dan mereka merasa
Dalam rangka meningkatkan mutu pen- pesan yang disampaikan sudah hilang
didikan, akhir-akhir ini hampir semua sebelum mereka dapat mengerti isi pesan
perguruan tinggi mensyaratkan bagi maha- tersebut. Pada saat mereka dapat mengerti
siswa yang akan menyelesaikan studinya satu pesan, pada saat itu pula pesan yang
baik di tingkat S1, S2, maupun S3 lain hilang. (2) Pendengar tidak mempunyai
diharuskan menyerahkan sertifikat TOEFL kesempatan untuk meminta pembicara me-
dengan batas skor minimal tertentu sesuai ngulangi atau mengklarifikasi pesan yang
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh disampaikan, misalnya saat mendengarkan
jurusan dan program studinya. Dari tiga radio, menonton TV, sehingga pendengar
mata uji TOEFL®; Listening Compre- harus dapat memahaminya apa adanya (3)
hension, Structure and Written Expression Keterbatasan kosa kata yang dimiliki oleh
dan Reading Comprehension, sebagian pendengar, membuat pendengar tidak dapat
besar peserta TOEFL® mengatakan bahwa memahami isi teks yang didengarnya
mata uji Listening Comprehension bahkan dapat membuat mereka menjadi
merupakan mata uji yang paling sulit begitu bosan dan frustasi (4) Kegagalan pendengar
juga dengan TOEIC®. untuk mengenali dan memahami ‘tanda-
Hal ini menyebabkan banyak diantara tanda’ yang dikirim oleh pembicara yang
para mahasiswa yang mengambil TOEFL® menyebabkan pendengar salah dalam
harus mengulang beberapa kali sampai memahami isi pesan yang diterimanya (5)
mereka mencapai skor yang diinginkan. Kesalahan dalam menginterpretasikan pesan
Masalah tersebut tidak hanya dialami oleh yang diterima, sehingga isi pesan yang
mahasiswa yang berasal dari jurusan non- disampaikan tersebut diterima atau
bahasa Inggris, tetapi juga oleh mahasiswa dimaknai berbeda oleh pendengar (6) Tidak
jurusan bahasa Inggris sendiri. mampu berkonsentrasi karena berbagai hal,
Dari penjelasan di atas setidaknya ada misalnya topik yang tidak menarik, kele-
beberapa hal yang perlu didiskusikan yaitu: lahan fisik, lingkungan yang bising dan
(1) Mengapa listening itu sulit? (2) sebagainya. (7) Kekhawatiran akan perbe-
Bagaimana pentingnya listening dalam daan cara dan materi yang diajarkan guru
pengajaran keterampilan berbahasa? (3) dengan materi yang didengar melalui
Bagaimana model pengajaran listening yang perangkat audio atau penutur asli bahasa
dilakukan oleh guru di sekolah? (4) Inggris.
Bagaimana konsep pengajaran listening Sejalan dengan apa yang disampaikan
yang ideal? (5) Apa kesulitan yang dialami oleh Underwood di atas, Nunan (2003)
guru dalam mengajarkan keterampilan mengatakan bahwa ada empat faktor utama
menyimak? yang mempengaruhi penyampaian pesan
dalam keterampilan menyimak (listening),

2 ISSN: 1979-0457
Pengajaran Menyimak Bahasa Inggris – Aryuliva Adnan

yaitu; (1) Berapa banyak pembicara yang pa non reciprocal listening dianggap lebih
terlibat dalam suatu pembicaraan atau sulit daripada reciprocal lisening. (3)
dialog, aksen atau dialek apa yang mereka Karakteristik penerima pesan atau pende-
gunakan, (2) Apa peran pendengar dalam ngar. Perbedaan individu menyebabkan
konteks tersebut, dan respon seperti apa pesan yang sama dapat dipahami secara
yang diinginkan dari keterlibatan pende- berbeda-beda. Hal ini terjadi karena
ngar? (3) Bagaimana ketertarikkan pende- perbedaan motivasi, usia, kemampuan
ngar dengan topik yang dibicarakan? (4) berkonsentrasi dalam waktu yang lama,
Seberapa kompleks tata bahasa, dan kosa kondisi fisik dan lain sebagainya, contohnya
kata yang digunakan oleh pembicara, (5) bagi orang yang kondisi fisiknya lemah
Berapa banyak fasilitas penunjang yang mungkin harus mendengarkan suatu pesan
diberikan kepada pendengar untuk me- yang berulang-ulang, sedangkan bagi oaring
mahami pesan yang disampaikan, misalnya yang kondisi fisiknya baik, mungkin hanya
media yang digunakan dalam membantu membutuhkan satu kali penyampaian saja.
pendengar memahami pesan yang di- Hal yang sama juga terjadi dengan orang
sampaikan seperti gambar, diagram, atau yang sudah lanjut usia dan tidak dapat
media visual lainnya. berkonsentrasi untuk waktu yang lama.
Pendapat Nunan tersebut di atas Mereka hanya bisa menerima pesan yang
disarikan oleh Wilson (2008: 12) yang tidak utuh atau tidak lengkap, bila
mengelompokkan faktor penyebab kesulitan dibandingkan dengan orang yang masih
siswa dalam menyimak menjadi tiga berusia muda dan mampu berkonsentrasi
kelompok umum yaitu: (1) Karakteristik untuk waktu yang cukup lama, tentu akan
pesan dimana pesan yang disampaikan mendapatkan ppesan yang lebih lengkap.
berisikan kata-kata dan tata bahasa yang (4) Karakteristik lingkungan.seperti suhu
sulit, ketidak tahuan pendengar akan topik ruangan, suara-suara yang mengganggu di
yang dibicarakan, serta penyampaian secara sekitar ruangan, kondisi peralatan yang
cepat, akan ‘memaksa’ pendengar untuk kurang baik juga mempengaruhi kualitas
berkonsentrasi penuh mendengarkan pesan pemahaman seseorang dalam memahami
tersebut. Faktor-faktor ini merupakan salah bahasa lisan. Bila seseorang yang berada
satu penyebab kesulitan dalam listening. (2) dalam lingkungan yang hiruk pikuk, ada
Karakteristik penyampaian pesan. Apakah kecenderungan orang tersebut akan
pesan yang disampaikan secara reciprocal berbicara dengan suara yang keras atau
listening atau nonreciprocal listening. dengan menggunakan alat pengeras suara,
Reciprocal listening bila interaksi terjadi tujuannya adalah agara pesan yang
dengan melibatkan dua orang atau lebih disampaikannnya dapat ditangkap dengan
seperti dalam percakapan. Dalam kesem- jelas oleh orang yang mendengar. Begitu
patan tersebut pendengar dapat bereaksi, juga bila alat atau media yang digunakan
bertanya atau meminta klarifikasi kepada kurang atau tidak baik kondisinya, maka
orang yang menyampaikan pesan bila pesan yang disampaikan melalui media
mereka merasa ada sesuatu yang tersebut akan diterima kurang baik juga oleh
membingungkan. Pada kesempatan lain orang yang mendengarnya.
mereka dapat meminta orang yang berbicara Yagang (2011:2) melihat faktor
agar dapat berbicara dengan pelan dan jelas kesulitan menyimak yang lain dari sudut
sehingga apa yang disampaikannya dapat pandang yang berbeda. Yagang mengatakan
mereka mengerti. Sedangkan non reciprocal bahwa memahami teks lisan lebih sulit
listening pendengar tidak bisa mengontrol dibandingkan dengan memahami teks
pembicara, atau untuk mengetahui apakah tulisan, karena teks lisan diterima dalam
pesan yang diterimanya sudah benar atau waktu singkat, sehingga isi pesan yang
salah. Contohnya pada waktu mendengar- disampaikan diterima atau dimaknai
kan siaran radio, pengumuman, menonton berbeda oleh pendengar, kemudian hilang
TV dan sebagainya. Itulah sebabnya menga- dari pendengaran sedangkan teks tertulis
3
Lingua Didaktika Volume 6 No 1, Desember 2012

dapat dibaca berulang-ulang sesuai keingin- kesulitan dalam listening yaitu: (1) mereka
an pembaca. Di samping itu teks lisan berusaha untuk mengerti setiap kata, pada
mencakup hal yang berkenaan dengan hal yang seharusnya mereka lakukan adalah
segala sisi kehidupan, bahkan dalam memahami isi pesan yang disampaikan
percakapan seringkali pembicara berpindah- secara umum dan beberapa informasi secara
pindah membicarakan suatu topik ke topik khusus. Untuk itu mereka tidak perlu
yang lainnya. Dalam berbagai kesempatan mengerti arti kata satu persatu, karena hal
pendengar tidak dapat memprediksi apa tersebut memang sulit untuk dilakukan. (2)
yang akan disampaikan pembicara. siswa tidak menggunakan pemahaman
Ditambahkan oleh Yagang bahwa mereka tentang kata-kata yang sudah
dalam keterampilan menyimak bahasa dipelaajari untuk memahami teks listening
Inggris, faktor lain yang menyebabkan yang baru, sehingga siswa tersebut merasa
sulitnya memahami isi teks lisan adalah asing dengan teks yang didengarnya
faktor linguistik seperti liaison (mengga- walaupun mereka sudah pernah mengetahui
bungkan bunyi akhir suatu kata dengan kata-kata yang ada pada teks yang
bunyi awal kata berikutnya bila kata yang didengarnya pada teks-teks sebelumnya. (3)
kedua diawali dengan bunyi vokal Siswa tidak mengetahui mana kata-kata
contohnya an hour / @naw@r dan elision yang penting dan yang tidak penting
(menghilangkan satu atau lebih bunyi dalam didengarnya. Sebenarnya hal ini dapat
suatu kata contohnya because diucapkan diantisipasi guru atau dengan menerangkan
/koz/ dalam kondisi pembicara berbicara kata-kata sulit yang akan keluar dalam teks
cepat. Fenomena tersebut akan menyulit- listening yang akan didengar siswa pada
kant bagi pendengar khususnya bagi saat pre-listening, sehingga kata-kata sulit
pembelajar bahasa Inggris yang kurang yang ada dalam teks sudah dapat diketahui
mendapatkan latihan. Sehingga hal tersebut siswa. (4) Siswa tidak dapat membedakan
akan mendatangkan kesulitan lain bagi kata yang bunyinya mirip atau sama.
mereka untuk mengenali masing-masing Misalnya antara bunyi kata /l/ dan /r/ dalam
kata dalam suatu rangkaian bunyi. “led” dan “red”, atau kata dengan bunyi
Kesulitan lainnya yang juga sering yang sama seperti “there”, “their “ dan
muncul adalah bila siswa atau mahasiswa “they’re”. (5) Siswa bermasalah dengan
mendengarkan materi listening mengenai aksen yang digunakan oleh pembicara,
percakapan sehari-hari. Dalam percakapan misalnya bahasa Inggris dengan aksen
tersebut akan muncul ungkapan-ungkapan Amerika, Inggris, Austraia, China, Korea,
bahasa sehari-hari misalnya stuff untuk India dan sebagainya. Di sinilah guru
material, guy untuk man atau bahasa slang dituntut untuk menyajikan materi dengan
(bahasa yang digunakan oleh kalangan berbagai aksen bahasa Inggris sehingga
tertentu, biasanya anak muda di Amerika). mereka terbiasa. (6) Kelelahan fisik yang
Untuk itu siswa tidak hanya perlu sering terjadi pada siswa saat mereka
mengetahui bahasa formal tetapi juga mendengarkan teks. (7) Mitos dan
bahasa non formal, karena bila berbicara kekuatiran tentang kesulitan yang akan
dalam kondisi gugup atau terburu-buru dialami dalam mendengarkan teks
pembicara adakalanya menggunakan bahasa berbahasa Inggris.(8) Gangguan-gangguan
yang tata bahasanya salah dengan cara yang berasal dari lingkungan sekitar,
menghilangkan beberapa unsur atau rekaman materi yang kurang bersih, ataupun
menggunakan ungkapan bahasa yang dari perangkat audio yang kurang baik akan
berlebih-lebihan. Seringkali apa yang mendatangkan kesulitan lain bagi siswa..
disampaikan oleh pembicara tidak (9) Kebanyakan siswa sekarang tidak
dimengerti oleh orang yang mendengrnya. dapat memahami konteks listening tanpa
Pendapat yang lebih lengkap disam- bantuan multimedia. Bukan hanya tanpa
paikan oleh Case (2012). Case menyatakan multimedia, bahkan mereka juga tidak
alasan-alasan mengapa siswa mengalami dapat memahami bahasa tubuh dan tanda-

4 ISSN: 1979-0457
Pengajaran Menyimak Bahasa Inggris – Aryuliva Adnan

tanda lainnya untuk membantu pemhaman kata yang mereka miliki terbatas bila
mereka terhdap teks yang diperdengarkan. dibandingkan dengan kosa kata pembicara
(10) Siswa bermasalah dengan pendenga- dalam menyampaikan pesan, sudah tentu
rannya terutama menyangkut suara-suara hal ini akan menyulitkan pendengar dalam
berisik dari teks yang didengar, (11) Siswa memahami pesan yang disampaikan. (3)
tidak dapat menceritakan perbedaan Media. Dalam komunikasi lisan banyak
diantara suara-suara yang berbeda. Suara media yang digunakan oleh pembicara
yang terdengar sangat jelas perbedaanya untuk menyampaikan pesannnya kepada
bagi penutur aslinya akan terdengar pendengar. Dalam perakapan sehari-hari,
membingungkan bagi penutur asing dimana antara pembicara dan pendengar
(pembelajar). dapat saling berinteraksi, pengaruh media
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa tidak banyak. Jika pendengar tidak mengerti
begitu banyak faktor yang menyulitkan dengan pesan yang disampaikan, maka
seseorang dalam memahami bahasa lisan. pendengar tersebut dapat meminta
Faktor-faktor tersebut berupa faktor internal pembicara untk mengulanginya kembali.
yaitu factor kesulitan yang muncul dari diri Namun bila komunikasi yang terjadi hanya
pendengar sendiri. Faktor-faktor internal satu arah, maka peran media dapat
yang dikemukakan oleh para ahli di atas membantu pemahaman pendengar.
seperti keterbatasan kosa kata yang dimiliki 2. Model Pengajaran Listening yang
oleh pendengar serta kekurangan ilmu tata Diterapkan di Sekolah
bahasa yang dimiliki oleh pendengar dalam, Dalam kurikulum pengajaran bahasa
kondisi fisik, tidak dapat berkonsentrasi Inggris untuk SMP dinyatakan bahwa salah
dalam waktu yang lama terlihat jelas satu tujuan pengajaran bahasa Inggris
sebagai factor penyebab kesulitan dalam adalah agar peserta didik memiliki
memyimak. kemampuan mengembangkan kompetensi
Sedangkan factor eksternal yang berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis
menyulitkan pendengar dalam menyimak untuk mencapai tingkat literasi functional.
atau memahami bahasa lisan dapat Sedangkan untuk tingkat SMA salah satu
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, tujuan pengajaran bahasa Inggris adalah
yaitu: (1) Pembicara. Dalam kapasitasnya agar siswa mampu mengembangkan
sebagai pendengar, maka seorang kompetensi berkomunikasi dalam bentuk
pendengar tidak dapat mengontrol lisan dan tulis untuk mencapai tingkat
pembicara dalam menyampaikan pesannya. literasi informational. Pengajaran bahasa
Pendengar tidak bisa mengontrol kecepatan Inggris baik di tingkat SMP maupun SMA
si pembicara dalam menyampaikan pesan, haruslah mengintegrasikan keempat kete-
pendengar juga tidak dapat mengklarifikasi rampilan berbahasa menyimak, berbicara,
suatu pesan yang tidak dimengertinya membaca dan menulis. Namun kenyataan
kepada pembicara, dan bila dialek yang yang terjadi di lapangan guru cenderung
digunakan pembicara tidak pula dimengerti memfokuskan pengajaran mereka kepada;
oleh pedengar, tidak ada cara bagi (1)keterampilan berbicara (speaking)
pendengar untuk memudahkannya dalam dimana siswa diberikan suatu dialog dan
memahami isi pesan yang disampaikan. menyuruh mereka menghafal serta menam-
Dalam hal ini pendengar tersebut harus pilkannya di depan kelas, (2) keterampilan
berusaha sendiri untuk memahami pesan membaca yang terfokus pada membaca
yang disampaikan. (2) Pengetahuan nyaring suatu teks yang diikuti dengan
kebahasaan. Bila seorang pendengar menjawab pertanyaan dan (3) menulis suatu
mempunyai kemampuan yang terbatas teks monolog atau dialog berdasarkan
dalam kosa kata, tata bahasa serta unsur- contoh teks yang diberikan oleh guru.
unsur linguistik lainnya, maka hal ini akan Untuk keterampilan menyimak guru
menyulitkan pendengar tersebut dalam memberikan porsi yang kurang disbanding-
memahami bahasa lisan. Misalnya bila kosa kan ketiga keterampilan yang lain. Untuk
5
Lingua Didaktika Volume 6 No 1, Desember 2012

keterampilan ini pengajaran keterampilan pengajaran menyimak melakukan tiga tahap


menyimak diajarkan guru dengan cara pengajaran tersebut, yang masing-
membacakan suatu teks dan siswa disuruh masingnya mempunyai tujuan dan jenis
mendengar. Guru mengulang membaca teks kegiatan sendiri-sendiri namun menyatu
tersebut sampai dua atau tiga kali, setelah dalam satu rangkaian proses mengajar.
itu siswa diminta menjawab pertanyaan Tahap pre-teaching betujuan untuk
yang diajukan guru . Informasi ini didapat mempersiapkan siswa dengan materi yang
dari guru-guru yang mengikuti pelatihan akan diperdengarkan. Tahap ini berfungsi
yang dilakukan oleh instansi terkait, guru- juga untuk menggali sebanyak-banyaknya
guru yang mengikuti program PLPG, pengetahuan atau pengalaman siswa yang
mahasiswa yang mengikuti program praktek terkait dengan materi yang akan dipelajari
lapangan di sekolah-sekolah serta dari siswa (tahap eksplorasi). Sehingga pengetahuan
sendiri baik siswa SMP maupun siswa dan pengalaman yang sudah mereka miliki
SMA. dapat menjembatani mereka untuk
Bila dilihat dari cara guru menyampaikan menguasai materi baru yang akan diajarkan.
materi menyimak (listening), terlihat bahwa Wilson (2008) mengatakan bahwa dengan
cara atau tehnik yang digunakan guru tidak adanya tahap pre-teaching tersebut siswa
memadai untuk mengajarkan sebuah mendapat kesempatan yang luas untuk
keterampilan berbahasa. Menyimak bahasa dapat mengerjakan berbagai latihan
Inggris atau bahasa asing memerlukan menyimak (listening) yang akan diberikan
latihan yang intensif sebagaimana halnya guru pada tahap whilst-teaching) dengan
dengan keterampilan bahasa lainnya. baik. Hal ini disebabkan karena dalam tahap
Dengan latihan itulah kemampuan siswa pre-teaching ini guru biasanya mengaktif-
akan terbentuk. Guru perlu memberikan kan schemata siswa agar siswa dapat
latihan yang materinya direkam dari suara memprediksi materi listening yang akan
penutur asli bahasa Inggris, sehingga sejak didengarnya. Dengan cara ini diharapkan
awal siswa sudah diperkenalkan dengan siswa mempunyai ekspektasi tentang materi
latihan bahasa Inggris lisan dengan penutur yang akan didengarnya, baik ekspektasi
aslinya. Hal ini akan menyebabkan siswa secara umum maupun secara khusus. Tahap
tidak hanya mengenal bahasa lisan gurunya ini diyakini akan lebih membantu siswa
saja pada saat menerangkan suatu pelajaran memahami materi yang akan didengarnya.
atau memberikan instruksi kepada siswa. Di Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan
samping itu kepada siswa juga perlu guru dalam tahap pre-listening ini antara
diperkenalkan bahasa Inggris lisan dengan lain; mengajukan pertanyaan, mendiskusi-
dialek lain, seperti bahasa Inggris dengan kan gambar, meminta siswa menceritakan
dialek Korea, Jepang, Cina, Amerika Latin pengalaman yang relevan dengan topik
atau Timur Tengah. Bila upaya ini sudah yang akan diajarkan, menggali ide-ide atau
dilskuksn guru, pemahaman siswa tentang kosa kata yang terkait dengan materi yang
bahasa Inggris lisan akan menjadi lebih akan diajarkan. Di samping itu guru juga
baik. dapat meminta siswa untuk memprediksi
3. Konsep Pengajaran Menyimak informasi yang akan didengarnya, serta
(listening) menuliskan pertanyaan.
Dalam pengajaran menyimak (listening) Dengan adanya kegiatan ini maka guru
seorang guru diminta untuk menerapkan telah memfokuskan perhatian siswa ke
tiga tahap pengajaran yaitu pre-teaching, suatu topik tertentu, sehingga siswa sudah
whilst-teaaching dan post-teaching atau dapat menghubungkan pengetahuan atau
istilah lainnya sekarang lebih dikenal pengalaman yang sudah dimiliki dengan
dengan tahap eksplorasi, elaborasi dan materi yang akan didengarnya pada tahap
konfirmasi. Hal ini sesuai dengan apa yang (whilst-listening).
direkomendasikan oleh Underwood (1990) Tahap kedua yang harus dilakukan guru
dan Davis dkk, (2000) agar guru dalam adalah tahap whilst–teaching dimana pada

6 ISSN: 1979-0457
Pengajaran Menyimak Bahasa Inggris – Aryuliva Adnan

saat ini guru menyampaikan materi diharapkan siswa dari pengajaran keteram-
listening. Di tahap ini guru memperdengar- pilan menyimak akan dapat diwujudkan.
kan teks lisan yang sudah dipersiapkan
sesuai dengan rancangan pembelajaran. 4. Kesulitan Guru dalam Pengajaran
Tahap ini bertujuan untuk membantu siswa Ketermpilan Menyimak (Listening)
memahami teks yang didengarnya. Pada dan Solusinya
prinsipnya dalam pengajaran listening, pada Secara sepintas terlihat bahwa tahapan
saat siswa mendengarkan teks, mereka tidak mengajar menyimak seperti yang disampai-
perlu mengerti arti setiap kata. Mereka kan di atas sangat mudah untuk diterapkan,
dapat saja diminta untuk memahami dan hampir semua guru sudah mengetahui-
informasi yang didengarnya secara umum, nya. Namun pada parkteknya banyak
atau memahami informasi yang spesifik. kendala yang dihadapi guru dalam menga-
Kegiatan lainnya yang dapat dilakukan guru jarkan keterampilan menyimak ini.
pada tahap ini adalah memberi tanda atau Dari diskusi yang dilakukan dengan
cek pada tempat yang sudah disediakan, guru-guru yang mengikuti program
menyusun gambar yang diacak berdasarkan Pelatihan Meningkatkan Keterampilan
urutan yang benar, mengidentifikasi topic, Listening guru SMP dan SMA yang
menuliskan informasi tertentu, menjawab diadakan oleh Dinas Pendikan Propinsi
pertanyaan, melengkapi kalimat, tabel, peta Sumatera Barat tahun 2011, didapat
atau gambar, membandingkan informasi informasi bahwa sebagian besar dari guru-
lisan dan tulisan serta menemukan guru peserta pelatihan tersebut mendapat
perbedaan informasi pada kedua jenis kesulitan dalam mengajarkan keterampilan
informasi tersebut. menyimak karena beberapa alasan.
Materi yang akan digunakan guru untuk Diantara kesulitan yang dikemukakan oleh
tahap saat menyimak (whilst-listening) ini guru-guru tersebut adalah ketidaktersediaan
dapat berupa materi otentik yang diambil materi untuk mengajarkan keterampilan
dari berbagai sumber seperti internet, tersebut, kekurangan ide untuk melakukan
televisi atau radio sesuai dengan silabus. kegiatan-kegiatan dalam proses pengajaran,
Dengan penyajian materi yang otentik ini sehingga guru sendiri merasa apa yang
guru sudah membiasakan siswa dengan diajarkannya terkesan monoton.
situasi menyimak yang ril, yang akan Di zaman tehnologi modern seperti
ditemuinya dalam memahami informasi sekarang ini, sebenarnya apa yang
lisan dalam aktifitasnya sehari-hari. dikeluhkan oleh guru-guru tersebut tidak
Tahap yang terakhir dalam pengajaran perlu menjadi kendala dalam proses
menyimak adalah setelah- menyimak (post- pengajaran listening. Untuk materi
listening). Tahap ini bertujuan untuk pengajaran listening untuk semua tingkat
membantu siswa menghubungkan antara pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP dan
apa yang mereka dengar ide-ide atau SMA sudah banyak yang dapat diambil dari
pengalaman mereka sendiri. Pada tahap ini internet. Selain itu materi listening juga bisa
guru dapat melakukan beberapa kegiatan diambil dari televisi atau radio. Beberapa
seperti meminta siswa untuk menceritakan situs di internet bahkan menyediakan materi
kembali informasi yang telah didengarnya, listening yang sangat menarik karena
memberikan tanggapan atau pendapat, berupa materi audio visual yang sudah
bermain peran, menulis laporan sederhana dilengkapi dengan latihan-latihannya. Untuk
dan berdiskusi. Di sini dapat dilihat bahwa pengadaan materi ini yang dituntut dari guru
guru dapat mengintegrasikan keterampilan adalah kemauan dalam mencari materi.
menyimak dengan keterampilan berbahasa Seperti diketahui untuk tingkat SMP
lainnya seperti berbicara, membaca dan materi yang diajarkan adalah teks functional
menulis. dan transactional. Untuk teks functional
Dengan melaksanakan tiga tahap seperti undangan, pengumuman, iklan dan
pengajaran menyimak ini, maka apa yang percakapan atau conversation, dapat diambil
7
Lingua Didaktika Volume 6 No 1, Desember 2012

guru dari internet, televisi atau radio. mudah menyajikan materi, di sisi lain
Banyak jenis pengumuman yang bisa penggunaan media akan membantu siswa
diambil dari media televisi, sehingga akan memahami materi yang disampaikan oleh
menghasilkan materi berupa audio visual. guru. Salah satu keuntungan dari media
Misalnya pengumuman di lapangan terbang, sekarang ini adalah kemudahan bagi guru
di dalam pesawat terbang, pengumuman untuk menyajikan materi yang bervariasi
pemenang suatu kontes dapat digunakan dengan cara yang menarik.
untuk materi pengajaran menyimak dengan C. Kesimpulan Dan Saran
situasi yang ril. Berbagai iklan yang ada di Pengajaran menyimak bahasa Inggris
televisi dapat dijadikan materi pengajaran. yang sering ditinggalkan oleh guru dengan
Dengan menkakses situs-situs tertentu alasan yang beragam, sudah saatnya
seperti www.keepvid guru akan dapat mendapatkan porsi pengajaran yang
mengambil materi percakapan (conver- berimbang seperti pengajaran keterampilan
sation) yang sangat menarik untuk disajikan berbahasa lainnya dalam pengajaran bahasa
kepada siswa di kelas. Inggris di sekolah-sekolah. Dibandingkan
Hal yang sama juga dapat dilakukan dengan keterampilan berbahasa lainnya
untuk mendapatkan teks monolog seperti dalam kehidupan sehari-hari keterampilan
procedure, report, descriptive, narrative menyimak lebih sering digunakan.
and recount. Berbagai jenis teks tersebut Ditambah lagi dengan kebijakan baru
tersedia di internet dengan tingkat kesulitan pemerintah yang memasukkan tes listening
yang juga bervariasi. Begitu juga dengan (menyimak) bahasa Inggris dalam ujian
materi untuk tingkat SMA dengan dua belas akhir SMA, akan dapat lebih meyakinkan
genre teks yang berbeda (descriptive, para guru bahasa Inggris untuk
narratine, procedure, recount, report, news memperhatikan pengajaran keterampilan
item, spoof, analytical exposition, hortatory, menyimak dalam pengajaran bidang studi
review, discussion, dan explanation). bahasa Inggris.
Sedangkan untuk listening activities Dari beberapa masalah yang sering
guru dapat merujuk ke beberapa kegiatan dikemukakan oleh guru bahasa Inggris,
seperti yang telah dibahas pada bagian dalam makalah ini penulis mencoba
sebelumnya baik untuk kegiatan pre- memberikan solusi terhadap masalah yang
listening, whilst-listening maupun post- dihadapi guru. Ada beberapa upaya yang
listening. Cara lain untuk mendapatkan dapat dilakukan guru dalam mengatasi
model kegiatan dalam pengajaran masalah yang sering dikeluhkan dalam
menyimak ini dapat pula diakses guru dari mengajar keterampilan menyimak, baik dari
berbagai artikel di internet. Selain itu model segi variasi kegiatan yang dapat dilakukan
kegiatan listening dapat dilihat pada maupun cara untuk mendapatkan materi
Underwood (1990), Davies (2000), Wilson menyimak sesuai dengan tuntutan silabus.
(2008), Field (2009). Dengan apa yang Berdasarkan uraian yang sudah
diuraikan di atas maka sebenarnya tidak ada disampaikan pada bagian terdahulu penulis
alasan bagi guru untuk mengatakan menyarankan kepada guru bahasa Inggris
ketidaktersediaan materi pengajaran, terutama di wilayah Sumatera Barat untuk
sehingga untuk masa yang akan datang dapat memberikan porsi pengajaran
pengajaran keterampilan menyimak (listen- keterampilan menyimak yang berimbang
ing) di sekolah-sekolah mulai dari tingkat sebagaimana halnya dengan keterampilan
SD sampai perguruan tinggi akan mendapat berbahasa lainnya. Pengajaran keterampilan
porsi yang berimbang dengan pengajaran menyimak tidak lagi merupakan
keterampilan berbahasa lainnya. keterampilan yang terabaikan. Dengan
Media pengajaran bukanlah sesuatu demikian tujuan pengajaran bahasa Inggris
yang mutlak dalam mengajar, namun media agar siswa mampu berkumunikasi baik lisan
tersebut sangat membantu tugas guru dalam maupun tulisan dalam bahasa Inggris akan
mengajar. Dengan media guru akan lebih tercapai.

8 ISSN: 1979-0457
Pengajaran Menyimak Bahasa Inggris – Aryuliva Adnan

Daftar Pustaka

Brown, Steven. 2006. Teaching listening.


Cambridge: Cambridge Univer sity
Press.

Field, John. 2009. Listening in the


Classroom. Cambridge: Cambridge
University Press.

Flowerdew, John and Miller, Lindsay. 2005.


Second Language Listening. Theory
and Practice. Cambridge: Cambridge
University Press.

Harmer, Jeremy. 2006. The Practice nglish


Language Teaching. Edinburgh:
Pearson Longman Limited.

Lawson, Karen. 2007. The Importance of


Listening. www. Growing Greatness.
Com. 1 April 2012

Meskill, Carla. Listening Skills Deelopment


through Multimedia. University at
Albany, state University of New
York

Nation I.S.P, and Newton, Jonathan. 2008.


Teaching ESL/EFL Listening and
Speaking. New York: Routledge.

Nunan, David. 2003. Listen in. Teacher’s


Edition. Singapore: Thomson Heinle.

Staiano, Maureen. The Importance of


Listening in Communication. WWW.
Achieveyourdreamcoaching.com. 1
April 20012

Underwood, Mary. 1990. Teaching


Listening. London: Longman.

Wilson,JJ. 2008. How to Teach Listening.


Edinburgh:Pearson Longman
Limited.

Yagang, F. 1993. Listening: Problems and


Solution: English Teaching Forum
January 31, pp, 16-19

You might also like