You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS POSTUR KERJA TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL


PADA PEKERJA DI TEMPAT PENGASAPAN IKAN X KALI ASIN,
KELURAHAN BANDARHARJO, KECAMATAN SEMARANG UTARA

Dhiny Sartika Larasandi,Suroto, Baju Widjasena


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: dhinysartika16@gmail.com

Abstract :Informal sector has high health risk, but it has not been touched by its
owners to care about workers’ health. One of the risks that may occur is
Musculoskeletal complaints, which is complaints on parts of the skeletal muscles
that felt starting from very mild to very sick. Previous research on gold miners
load transport workers in Cilograng in 2010 that 79,2 percent experienced
Musculoskeletal complaints as result of their work. One aspect which is
considered by ergonomic is working postures, which is various positions of the
worker's body during work activities. Fish smoking is manual work with simple
and traditional tools. Activities in fish smoking are at risk for MSDs because of the
static and repetitive postures. The purpose of this study was to analyze the
working posture towards Musculoskeletal complaints of workers at a fish
smokehouse X Kali Asin, Bandarharjo village, District of North Semarang. This
type of research is descriptive with qualitative approach. Seven workers of fish
smokehouse X participated in this research. Triangulation tool in this study is the
assessment of Rapid Entire Body Assessment (REBA) methods. The results
showed 3,33 percent of medium risk; 46,67 percent of high risk; and 50 percent
of very high posture. Complaints from workers are aches, cramps, tingling,
stiffness, heat, and pain. All results of Musculoskeletal complaints that should be
felt by workers are different from REBA assessment. It is caused by difference
postures of the trunk, neck, legs, upper arms, lower arms, and wrists, and the
actions taken to resolve the complaints. Workers should have the correct working
posture and stretching to overcome the Musculoskeletal complaints.

Key word : working postures, Musculoskeletal complaint, fish smoking,


Rapid Entire Body Assessment

PENDAHULUAN
Indonesia mengalami perubahan selama beberapa tahun
kemajuan yang amat pesat dalam terakhir.1Sektor informal saat ini
bidang industri formal maupun mengalami proses pertumbuhan
industri informal. Pangsa pekerjaan yang lebih pesat dibandingkan
di sektor formal dan informal di dengan sektor formal sehingga
Indonesia telah mengalami menjadi salah satu penopang

352
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

perekonomian di Indonesia.2 diakui oleh Dinas Perindustrian dan


Berdasarkan data Berita Perdagangan Kota Semarang.
Resmi Statistik Provinsi Jawa Sejak beberapa bulan terakhir,
Tengah, jumlah penduduk yang tempat pengasapan ikan X tetap
bekerja di Jawa Tengah pada buka di saat hari libur meskipun
Februari 2015 sebesar 17,32 juta tempat pengasapan ikan lainnya di
orang. Dari 17,32 juta orang sana tutup. Juragan di tempat
tersebut; 38,42 persen bekerja pada pengasapan ikan X memiliki modal
kegiatan formal dan 61,58 persen lebih karena tetap membeli ikan di
bekerja pada kegiatan informal.3 saat harga ikan mentah mahal
Pengusaha sektor informal karena cuaca buruk.Artinya, pekerja
pada umumnya kurang di tempat pengasapan ikan X
memperhatikan kaidah keamanan memiliki durasi kerja yang lebih
dan kesehatan kerja.4 Salah satu panjang dibandingkan pekerja
risiko kesehatan yang dapat terjadi tempat pengasapan ikan lainnya di
di sektor informal adalah risiko Kali Asin. Pekerja juga mengalami
Musculoskeletal Disorders.Keluhan keluhan pada leher, kaki, pinggang,
Musculoskeletal adalah keluhan dan punggung. Belum terdapat
pada bagian-bagian otot skeletal penelitian sebelumnya yang meneliti
yang dirasakan oleh seseorang postur kerja serta keluhan
mulai dari keluhan sangat ringan Musculoskeletalpada pekerja
sampai sangat sakit.5 pengasapan ikan. Hal ini
Salah satu usaha yang menyebabkan peneliti tertarik untuk
bergerak di sektor informal adalah melakukan penelitian di tempat
pengasapan ikan. Pengasapan ikan pengasapan ikan X Kali Asin.
adalah salah satu cara mengolah Aktivitas pengasapan ikan
dan mengawetkan ikan yang cukup diawali dengan pembersihan ikan
popular di Indonesia. Pengasapan mentah, pemotongan kepala dan
ikan merupakan pekerjaan yang badan ikan, pembersihan,
prosesnya dilakukan secara manual pemberian lidi atau biting pada ikan
dengan alat yang sederhana atau agar ikan tidak mudah terurai, dan
tradisional.Kali Asin adalah Sentra pengasapan ikan.Aktivitas tersebut
Pengasapan Ikan terbesar yang dilakukan dengan posisi duduk
terdapat di Semarang yang telah menggunakan kursi kecil tanpa

353
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sandaran.Pekerja bekerja setiap hari postur punggung, leher, kaki, lengan


selama terdapat ikan mulai pukul atas, lengan bawah, dan
08.00-17.00 WIB.Aktivitas tersebut pergelangan tangan; serta
aktivitas yang dapat menyebabkan wawancara mendalam
risiko MSDs. informan.Keabsahan data dilakukan
Peneliti menggunakan Metode dengan teknik triangulasi
Rapid Entire Body Assessment metodologidengan menggabungkan
karena aktivitas tersebut melibatkan dan membandingkan metode
semua anggota tubuh serta aktivitas kualitatif dan data kuantitatif atau
di pengasapan ikan statis dan melengkapi data wawancara dengan
dinamis. Selain itu, metodeREBA data observasi.
memperhitungkan beban yang
ditangani dalam suatu sistem kerja, HASIL DAN PEMBAHASAN
coupling-nya, dan aktivitas yang A. Karakteristik Informan
dilakukan.6 Usia pekerja antara 38-55
Tujuan penelitian ini adalah tahun yang artinya berisiko karena
untuk menganalisis postur kerja keluhan pertama MSDs biasanya
terhadap keluhan dirasakan pada usia 35 tahun dan
Musculoskeletalpada pekerja di tingkat keluhan tersebut akan terus
tempat pengasapan ikan X Kali Asin, meningkat sejalan dengan
5
Kelurahan Bandarharjo, Semarang bertambahnya usia. Enam dari tujuh
Utara. pekerja adalah pekerja wanita.
Penyakit Musculoskeletal umumnya
METODE PENELITIAN menyerang lebih banyak wanita
7
Metode penelitian yang dibanding pria. Masa kerja di tempat
digunakan adalah deskriptif pengasapan ikan X antara 4-25
kualitatif.Subjek penelitian dalam tahun. Namun, semua pekerja telah
penelitian ini adalah semua pekerja bekerja di dunia pengasapan ikan >
pengasapan ikan di tempat 5 tahun. Hal ini berisiko karena
pengasapan ikan X dengan jumlah keluhan Musculoskeletal biasanya
tujuh pekerja.Pengumpulan data dirasakan pada masa kerja lebih
penelitian dilakukan dengan cara sama lima tahun.8 Empat dari tujuh
observasi terhadap 11 aktivitas di pekerja melakukan lebih dari satu
pengasapan ikan dengan melihat aktivitas. Keluhan otot

354
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

akanmeningkat sejalan dengan dalam satu menit. Postur janggal


bertambahnya aktivitas fisik.5 punggung adalah membungkuk dan
B. Aktivitas dan Postur Kerja miring, leher adalah menunduk dan
Aktivitas tersebut dilakukan memutar, lengan atas dan bahu
dengan postur janggal.Semakin diangkat, lengan bawah berekstensi
lama bekerja dengan postur janggal, penuh, dan pergelangan tangan
semakin banyak energi yang melakukan fleksi dan ekstensi > 15°.
dibutuhkan untuk mempertahankan Sudut terbesar pada pergelangan
kondisi tersebut sehingga dampak tangan saat melakukan aktivitas di
kerusakan otot rangka yang pengasapan ikan terbentuk saat
ditimbulkan semakin kuat.9 Aktivitas aktivitas memotong kepala ikan.
di pengasapan ikan juga bersifat Pergelangan tangan terus
statis.otot yang bekerja statis akan membungkuk dapat menyebabkan
terasa nyeri dan langsung menjadi saraf lokal menjadi meradang dan
lelah.10 Gerakan sama yang terjebak, mengakibatkan rasa sakit
dilakukan pekerja selama periode pergelangan tangan dan kesemutan
waktu tertentu sehingga dapat di jari.13
menyebabkan kelelahan otot.11Kursi D. Analisis Postur Kerja Aktivitas
yang digunakan adalah kursi kecil Mengasah Pisau
tanpa sandaran punggung. Posisi Aktivitas mengasah pisau
kerja duduk tanpa sandaran dapat dilakukan selama 2 menit disela-sela
menyebabkan keluhan pada aktivitas memotong kepala ikan.
7
punggung tengah. Pekerja hanya Postur janggal punggung adalah
beristirahat kurang dari 15 menit membungkuk, leher menunduk,
saat siang hari. Semakin lama durasi lengan atas diangkat, dan jari
kerja, waktu pemilhan yang pergelangan tangan menekan objek
dibutuhkan untuk mengurangi risiko (finger press). Lengan atas kanan
12
Musculoskeletal semakin panjang. cenderung mendekati punggung
C. Analisis Postur Kerja Aktivitas karena tangan kanan memegang
Memotong Kepala Ikan pegangan pisau yang berada di
Aktivitas memotong kepala bawah, sedangkan lengan atas kiri
ikan dilakukan selama 3 jam mulai cenderung menjauhi punggung
dari jam 07.00-10.00 WIB. Pekerja karena tangan kiri tidak memegang
mampu memotong 6 kepala ikan beban, hanya menekan ujung pisau

355
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

agar tetap dapat diasah. Semakin tangan yang lunak akan menerima
jauh posisi bagian tubuh dari pusat tekanan langsung dari pisau. Apabila
gravitasi bumi, semakin tinggi pula hal ini sering terjadi, dapat
risiko terjadinya keluhan sistem menyebabkan rasa nyeri otot yang
5
Musculoskeletal. menetap.15
E. Analisis Postur Kerja Aktivitas G. Analisis Postur Kerja Aktivitas
Membersihkan Ikan Membiting Daging Ikan
Aktivitas membersihkan ikan Aktivitas memotong badan
dilakukan selama 45 menit disela- ikan dilakukan selama 9 jam dari
sela aktivitas memotong kepala ikan. pukul 08.00-17.00 WIB. Pekerja
Postur janggal punggung adalah mampu membiting 6 potongan ikan
membungkuk dan miring, leher dalam satu menit. Postur janggal
memutar, kaki jongkok, lengan atas punggung adalah membungkuk dan
diangkat, lengan bawah memutar, miring, leher menunduk dan
dan pergelangan tangan melakukan memutar, lengan atas dan bahu
fleksi dan ekstensi > 15° serta diangkat, lengan bawah memutar,
berdeviasi. Postur jongkok tidak dan pergelangan tangan melakukan
direkomendasikan sebagai postur fleksi dan ekstensi > 15°, berdeviasi,
kerja yang sehat karena postur dan jari melakukan pinch grip. Risiko
jongkok mengakibatkan kurva tulang keluhan Musculoskeletal meningkat
berubah menjadi salah satunya karena lamanya
membungkuk(overflexed). Kondisi waktu terhadap postur janggal
14 16
jongkok tanpa. tersebut.
F. Analisis Postur Kerja Aktivitas H. Analisis Postur Kerja Aktivitas
Memotong Badan Ikan Menusuk Ikan dengan Bambu
Aktivitas memotong badan Aktivitas menusuk ikan dengan
ikan dilakukan selama 4 jam dari bambu dilakukan selama 5 jam dari
pukul 08.00-12.00 WIB. Postur pukul 12.00-17.00 WIB. Pekerja
janggal pada aktivitas ini hampir mampu menusuk 11 ikan tongkol
sama dengan aktivitas memotong dalam satu menit.Postur janggal
kepala ikan. Aktivitas memegang punggung adalah membungkuk dan
alat, yaitu pisau, menyebabkan miring, leher memutar, lengan atas
terjadi tekanan langsung pada dan bahu diangkat dan dibelakang
jaringan otot lunak.Jaringan otot tubuh, lengan bawah memutar, dan

356
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pergelangan tangan melakukan cepat dari membungkuk menjadi


fleksi dan ekstensi > 15° dan berdiri.Postur janggal punggung
berdeviasi.Abduksi lengan atas pada adalah membungkuk, leher
sendi bahu tanpa penyokong dalam mendongkak, lengan atas dan bahu
waktu yang cukup lama akan diangkat, lengan bawah berabduksi
mengakibatkan rasa cepat lelah menjauhi tubuh, dan pergelangan
karena bahu harus diangkat ke atas tangan melakukan power grip.“The
dan tangan dalam posisi deviasi Inverted-V kurva” atau posisi
17
ulnar. punggung membungkuk membentuk
I. Analisis Postur Kerja Aktivitas “V” menciptakan ketegangan yang
Mengangkut Batok Kelapa lebih besar pada punggung.13
Aktivitas mengangkut batok K. Analisis Postur Kerja Aktivitas
kelapa termasuk penanganan Mengangkut Keranjang Ikan
manual.Batok kelapa tersebut Aktivitas mengangkut
mencapai 11 kg.Postur janggal keranjang ikan termasuk aktivitas
punggung adalah miring, leher penanganan manual. Keranjang ikan
menunduk dan miring, lengan atas yang diangkut mencapai 4,5 kg.
dan lengan bawah diangkat dan Postur janggal pada aktivitas ini
dibelakang tubuh, dan pergelangan hampir sama dengan aktivitas
tangan melakukan power mengangkut batok kelapa.
grip.Aktivitas tersebut merupakan L. Analisis Postur Kerja Aktivitas
aktivitas dengan peregangan otot Meletakkan Ikan di atas Kawat
yang berlebihan karena aktivitas Pengasapan
kerjanya menuntut pengerahan Pekerja mampu meletakkan 24
tenaga yang besar.Apabila hal potong ikan di atas kawat
serupa sering dilakukan, akan dapat pengasapan dalam satu menit.
mempertinggi risiko terjadinya Postur janggal punggung adalah
keluhan otot, bahkan dapat membungkuk dan miring, leher
menyebabkan cedera otot skeletal.5 miring, kaki berjongkok, lengan atas
J. Analisis Postur Kerja Aktivitas dan bahu diangkat, lengan bawah
Mengangkat Keranjang Ikan memutar, pergelangan tangan
Aktivitas mengangkat melakukan fleksi dan ekstensi > 15°
keranjang ikan merupakan aktivitas dan berdeviasi. Gerakan berulang
dengan perubahan postur yang yang konstan menyebabkan iritasi

357
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pada tendon dan tungkai atas.5 menimbulkan ketegangan otot dan


Pekerjaan yang dilakukan secara meningkatkan tekanan pada saraf.17
repetitif dalam jangka waktu lama N. Hasil Penilaian REBA
akan meningkatkan risiko MSDs, Berdasarkan 11 aktivitas
apalagi ditambah dengan gaya atau dengan 30 postur yang dinilai
beban serta postur janggal.18 dengan REBA; terdapat 3,33 persen
M. Analisis Postur Kerja Aktivitas (1 postur) risiko menengah; 46,67
Mengasap Ikan persen (14 postur) risiko tinggi; dan
50 persen (15 postur) risiko sangat
tinggi. Hasil penilaian tersebut dapat
berbeda disebabkan postur dan
sudut yang dibentuk saat melakukan
aktivitas tersebut.Jika postur tubuh
semakin janggal, skor REBA akan
semakin bertambah.19
O. Analisis Keluhan
Aktivitas mengasap ikan Musculoskeletal pada Pekerja
adalah aktivitas yang menyebabkan Keluhan Musculoskeletal yang
perubahan postur yang cepat pada dialami pekerja berupa pegal, lemas,
kaki karena pekerja melakukan sakit, kaku, kesemutan, linu, kram,
jongkok sambil berjalan saat panas, dan numbness. Keluhan
mengasap ikan. Postur janggal yang dirasakan semua pekerja
punggung adalah membungkuk dan tersebut merupakan keluhan bersifat
miring, leher mendongkak dan menetap karena rasa sakit pada otot
miring, kaki berjongkok, lengan atas masih terus berlanjut walaupun
dan bahu diangkat, lengan bawah pembebanan kerja telah
5
berabduksi menjauhi tubuh, dan dihentikan. Hal tersebut disebabkan
pergelangan tangan melakukan semua pekerja merasakan
melakukan fleksi dan ekstensi > 15° keluhansaat bangun tidur serta
dan berdeviasi. Posisi leher setelah bekerja. I1 merasakan
berekstensi akan menyebabkan keluhan pada lengan atas dan
kelelahan dan penggunaan yang pergelangan; I2 pada leher dan
berlebihan pada otot, tendon, dan punggung; I3 pada leher, punggung,
persendian leher sehingga dapat dan pergelangan; I4 pada punggung,

358
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kaki, lengan atas, dan pergelangan; glikogen otot dipecah menghasilkan


I5 pada leher, punggung, lengan karbon dioksida dan air.20
atas, dan lengan bawah; I6 pada KESIMPULAN
leher, kaki, lengan atas, dan 1. Pekerja berusia > 35 tahun.
pergelangan; serta I7 pada leher, Pekerjanya lebih banyak pekerja
punggung, kaki, dan pergelangan. wanita. Masa kerja > 5 tahun.
Semua keluhan yang dirasakan Pekerja lebih banyak melakukan
berbeda dengan hasil penilaian lebih dari satu aktivitas.
REBA. Seharusnya I1 juga 2. Aktivitas dilakukan dengan posisi
merasakan keluhan pada punggung, duduk dengan kursi kecil tanpa
leher, kaki, dan lengan bawah; I2 sandaran. Aktivitas memiliki
pada lengan atas, lengan bawah, durasi lama, statis, dan repetitif.
dan pergelangan; I3 pada kaki, 3. Postur kerja aktivitas memotong
lengan atas, dan lengan bawah; I4 kepala ikan termasuk risiko
pada leher dan lengan bawah serta sangat tinggi dari sisi kanan,
tidak merasakan pada punggung tetapi risiko tinggi dari sisi kiri.
dan kaki; I5 pada pergelangan; I6 4. Postur kerja aktivitas mengasah
pada punggung dan lengan bawah pisau termasuk risiko menengah
serta tidak merasakan pada kaki; dari sisi kanan, tetapi risiko tinggi
serta I7 pada lengan atas dan dari sisi kiri.
lengan bawahnya. 5. Postur kerja aktivitas
Hal ini dapat disebabkan membersihkan ikan termasuk
tindakan yang dilakukan untuk risiko sangat tinggi.
mengatasi keluhan bervariasi mulai 6. Postur kerja aktivitas memotong
dari pijat, minum jamu, kerokan, badan ikan termasuk risiko tinggi
peregangan, dan mandi air hangat; dari sisi kanan dan risiko sangat
waktu tidur pekerja; dan postur tinggi dari sisi kiri.
dinamis yang juga dilakuakn oleh 7. Postur kerja aktivitas membiting
pekerja. Kerja otot dinamis adalah daging ikan termasuk risiko tinggi
pergerakan otot secara bergantian untuk I4 dari kedua sisi, I5 dari
untuk berkontraksi dan berelaksasi sisi kanan, dan I6 dari sisi kiri;
secara berirama sehingga aliran serta risiko sangat tinggi untuk I5
darah ke otot berambah dan dari sisi kiri dan I6 dari sisi
kanan.

359
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

8. Postur kerja aktivitas menusuk penilaian REBA. Hal tersebut


ikan dengan bambu termasuk disebabkan tindakan yang
risiko tinggi. dilakukan untuk mengatasi
9. Postur kerja aktivitas keluhan seperti pijat, kerokan,
mengangkut batok kelapa mandi air hangat, minum
termasuk risiko tinggi dari sisi kiri jamu;serta postur dinamis dan
I3, tetapi risiko sangat tinggi dari waktu istirahat pekerja.
sisi kiri I7.
10. Postur kerja aktivitas SARAN
mengangkat keranjang ikan 1. Pekerja melakukan postur kerja
termasuk risiko sangat tinggi. yang aman dan peregangan
11. Postur kerja aktivitas anggota tubuh sebelum, saat,
mengangkut keranjang ikan dan setelah bekerja.
termasuk risiko tinggi dari sisi 2. Peneliti lain melakukan
kiri. penelitian eksperimental untuk
12. Postur kerja aktivitas meletakkan mengubah stasiun kerja
ikan di atas kawat pengasapan terutama meja dan kursi yang
termasuk risiko sangat tinggi dari disesuaikan dengan pekerja.
sisi kanan I3, tetapi risiko tinggi
dari sisi kanan I7. DAFTAR PUSTAKA
13. Postur kerja aktivitas mengasap 1. International Labour
Organization. Tren
ikan termasuk dalam risiko
Ketenagakerjaan Dan Sosial Di
sangat tinggi dari sisi kanan. Indonesia 2014-2015.; 2015.
http://www.ilo.org/wcmsp5/group
14. Terdapat 3,33 persen aktivitas
s/public/---asia/---ro-bangkok/---
risiko menengah; 46,67 persen ilo-
jakarta/documents/publication/w
risiko tinggi; dan 50 persen risiko
cms_233250.pdf.
sangat tinggi.
2. Mindayani S. Gambaran
15. Keluhan Musculoskeletal yang Keluhan Muskuloskeletal pada
dirasakan bervariasi yaitu pegal, Pengrajin Sulaman Tangan di
Jorong Subarang Tigo Jorong
kram, kesemutan, kaku, panas, Nagari Koto Gadang, Sumatera
dan sakit. Keluhan terbanyak Barat Tahun 2010. 2010.
adalah pada punggung. Semua 3. Berita Resmi Statistik Provinsi
keluhan yang dirasakan oleh Jawa Tengah. Keadaan
Ketenagakerjaan Jawa Tengah.
pekerja berbeda dari hasil 2015.http://jateng.bps.go.id/web

360
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

site/brs_ind/brsInd- Published 1995.


20150505083456.pdf.
13. Kuswana WS. Ergonomi Dan
4. Situmorang HAM. Gambaran K3. Bandung: PT. Remaja
Keluhan Musculoskeletal pada Rosdakarya; 2014.
Pekerja Pembuat Tas di Jalan
Bajak V Kecamatan Medan 14. Sriwarno, B. A. Efek Ketinggian
Amplas Tahun 2013. 2013. Permukaan Duduk terhadap
Beban Kerja dalam Posisi Kerja
5. Tarwaka. Ergonomi Industri. Jongkok. J Ilmu Desain ITB.
Surakarta: Harapan Press; 2008.
2010.
15. Parkes K. Musculu-skeletal
6. Stanton N, Hedge A, Brookhuis Disorders, Mental Health, and
K. Handbook of Human Factors The Work Environment. 2005.
and Ergonomics Methods. CRC
Press LLC; 2004. 16. Occupational Health and Safety
Council of Ontario. Resource
7. Helander M. A Guide to The Manual for the MSD Prevention
Ergonomic of Manufacturing, Guideline for Ontario. In:
Tailor, and Francis. United Musculoskeletal Disorders
States of America: University of Prevention Series. ; 2007.
New York at Buffalow; 1995.
17. Harrianto R. Buku Ajar
8. National Institute of Kesehatan Kerja. Jakarta:
Occupational Safety and Health. Penerbit Buku Kedokteran EGC;
Musculoskeletal Disorders and 2008.
Workplace Factors: A Critical
Review of Epidemiologic 18. Kurniawati I. Tinjauan Faktor
Evidence for Work-Related Risiko Ergonomi dan Keluhan
Musculoskeletal Disorders. Subjektif terhadap Risiko
2000. Terjadinya Musculoskeletal
Disorders di Departemen PPC
9. Humantech. Applied PT. SCTI, Ciracas, Jakarta
Ergonomics Training Manual. Timur. 2009.
Second Edi. Australia: Barkelery
Vale; 1995. 19. Finnish Institute of Occupational
Health. REBA (Rapid Entire
10. Budiono S, Jusuf RMS, Body Assessment). 2009.
Pusparini A. Bunga Rampai http://www.ttl.fi/en/ergonomics/m
Hiperkes Dan KK. Edisi Kedu. ethods/workload_exposure_met
Semarang: Badan Penerbit hods/table_and_methods/Docu
Universitas Diponegoro; 2003. ments/REBA.pdf.

11. Michelle Zainab B. Managing 20. Bridger RS. Introduction to


Ergonomics Risk Factors on Ergonomics. Second Edi.
Contruction Sites. 2007. London: Taylor and Francis;
2003.
12. Ergoweb. Ergonomics
Concepts.
https://ergoweb.com/knowledge/
ergonomics-101/concepts/.

361

You might also like