Professional Documents
Culture Documents
Work
Office of Fossil Energy
Home » How Gas Turbine Power Plants Work
The compressor, which draws air into the engine, pressurizes it,
and feeds it to the combustion chamber at speeds of hundreds of
miles per hour.
The combustion system, typically made up of a ring of fuel
injectors that inject a steady stream of fuel into combustion
chambers where it mixes with the air. The mixture is burned at
temperatures of more than 2000 degrees F. The combustion
produces a high temperature, high pressure gas stream that
enters and expands through the turbine section.
The turbine is an intricate array of alternate stationary and
rotating aerofoil-section blades. As hot combustion gas expands
through the turbine, it spins the rotating blades. The rotating
blades perform a dual function: they drive the compressor to
draw more pressurized air into the combustion section, and they
spin a generator to produce electricity.
Land based gas turbines are of two types: (1) heavy frame
engines and (2) aeroderivative engines. Heavy frame engines are
characterized by lower pressure ratios (typically below 20) and
tend to be physically large. Pressure ratio is the ratio of the
compressor discharge pressure and the inlet air pressure.
Aeroderivative engines are derived from jet engines, as the name
implies, and operate at very high compression ratios (typically in
excess of 30). Aeroderivative engines tend to be very compact
and are useful where smaller power outputs are needed. As large
frame turbines have higher power outputs, they can produce
larger amounts of emissions, and must be designed to achieve
low emissions of pollutants, such as NOx.
Translate
Turbin gas darat terdiri dari dua jenis: (1) mesin kerangka berat
dan (2) mesin aeroderivatif. Mesin rangka berat dicirikan oleh
rasio tekanan rendah (biasanya di bawah 20) dan cenderung
besar secara fisik. Rasio tekanan adalah rasio tekanan pelepasan
kompresor dan tekanan udara masuk. Mesin aeroderivatif berasal
dari mesin jet, seperti namanya, dan beroperasi pada rasio
kompresi yang sangat tinggi (biasanya lebih dari 30). Mesin
aeroderivatif cenderung sangat kompak dan berguna di mana
output daya yang lebih kecil diperlukan. Karena turbin kerangka
besar memiliki keluaran daya yang lebih tinggi, turbin dapat
menghasilkan jumlah emisi yang lebih besar, dan harus
dirancang untuk mencapai emisi polutan yang rendah, seperti
NOx.
A gas turbine power plant having a hybrid digital computer control system is provided with an
industrial gas turbine which drives a rotating brushless exciter generator coupled to a power system
through a breaker. Control inputs representative of selected operating parameters are continuously
available to provide highly responsive control over a broad range of gas turbine and generator
operating conditions. Predictable errors are effectively eliminated by means of programmed computer
operations to thereby ensure highly accurate control variable derivation essential to maintaining gas
turbine operation at or near design limits while providing synchronized operation of turbine and
generator.
This paper presents a data acquisition and monitoring system for a gas turbine. The proposed
system entitled C-Tune DAS plays an important role to make an analysis of the real-time
operation of the gas turbine under maintenance. The designed LabVIEW based software is
divided into three parts according to their original functions, i.e., data acquisition, data analysis
with display, and data storage. The data acquisition part receives data from a PMS (Plant
Management System) server and two cFPs (Compact-Field Point). To verify the validity of the
developed system, it is applied to gas turbines in the combined cycle power plant in Korea.
Mata Handoyo
menguak fakta dikemas ke dalam sekumpulan kata
INDONESIA POWER UBP SMG adalah salah satu anak perusahaan milik PLN yang bekerja
sebagai suplai pembangkit listrik jawa dan bali. Di INDONESIA POWER UBP SMG terdiri dari
dua pembangkit listrik, yaitu PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan PLTGU (Pembangkit
Listrik Tenaga Gas dan Uap ).
Selama saya kerja praktek disini, saya telah di jtujukan oleh pihak SDM untuk menimba ilmu
di PLTGU. PLTGU sendiri adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. di PLTGU terdiri
dari 2 suplai listrik yaitu 3 GTG ( Gas Turbin Generator) dan 1 STG ( Steam Turbin
generator). Untuk GTG sendiri suplai bahan bakar masih menggunakan minyak HSD dan
MFO, sedangkan pada STG prinsip kerjanya sama dengan PLTU akan tetapi suplai panas
untuk memanaskan boiler uap berasal dari panas exhaust hasil pembakaran pada GTG.
Dalam memproses panas exhaust GTG untuk memanaskan boiler uap yang nantinya akan
disalurkan ke STG itu diolah oleh sistem HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Selama
Proses pembangkitan listrik berlangsung, semua kondisi dikontrol dalam satu ruang
bernama bernama Control Building. Di PLTGU sendiri untuk sistem kontrolnya menggunakan
Speedtronik Mark V , DCS , dan HMI.
SpeedTronik Mark V digunakan untuk mengontrol proses operasi pada GTG, seperti kontrol
kecepatan, starting-up, kontrol temperatur, sinkronisasi, kontrol akselerasi, kontrol bahan
bakar, dan sistem proteksi. Sedangkan DCS digunakan untuk HRSG dan STG dalam
mengontrol operasinya kerjanya. Untuk itu kali ini saya akan menerangkan sistem kontrol di
PLTGU ini:
Speedtronik Mark V
2. DCS
DCS yang terpasang di PLTGU UBP Semarang adalah DCS Bailey Infi 90. DCS ini telah di
pasang sejak awal pendirian PLTGU pada tahun 1997.DCS Bailey Infi 90 terpasangan di
PLTGU UBP Semarang Unit 1 dan 2 (Gambar 1.2) tersusun atas dua komponen utama yaitu
Operator Interface Station (OIS) dan Process Control Unit (PCU). OIS adalah komponen dari
DCS Bailey Infi 90 yang merupakan antar muka antara operator dengan perangkat di
jaringan INFI-NET sedangkan PCU adalah komponen dari DCS Bailey Infi 90 yang tersusun
oleh pengendali (controller) dan modul keluaran masukan (IO module) yang
merupakan antar muka antara piranti lapangan (field device) dengan jaringan INFI-NET.
Lebih jelasnya pada gambar dibawah ini
DCS merupakan sistem instrumentasi dan kontrol yang merupakan pusat pengendali yang
vital di industri proses. Beberapa vendor menawarkan berbagai DCS dengan berbagai variasi
sistem arsitektur yang berbeda. Namun demikian sesuai dengan yang diterangkan pada
, sistem arsitektur DCS secara umum tersusun oleh komponen-komponen yang dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian komponen utama , antara lain :
Pada setiap DCS, HMI pada umumnya tersusun oleh beberapa komputer.
Komputerkomputer tersebut berfungsi sebagai antar muka antara hardware dengan
pengguna. Ada dua jenis HMI berdasarkan kegunaan yaitu operation station dan
engineering station. Operation station yang biasanya berupa console komputer mempunyai
fungsi mendukung pengoperasian. Untuk mendukung fungsi tersebut, operation station
pada umumnya didesain dengan memperhatikan aspek ergonomis dan kemudahan
penggunaan (user friendly) dikarenakan akan digunakan oleh operator dalam waktu yang
lama. Sedangkan engineering station pada DCS adalah komputer yang mendukung fungsi
rekayasa (engineering) komponen-komponen yang menyusun DCS yang meliputi fungsi
konfigurasi dan fungsi pemrograman.
B. Controller dan Chassis IO Module (CIO)
CIO merupakan bagian inti pada DCS. Bagian ini yang pada umumnya tersusun oleh
dua komponen utama yaitu controller dan chassis IO module. Controller yang tersusun
oleh beberapa mikroprosessor merupakan komponen real-time DCS yang memproses
program program operasional yang dibuat pada engineering station. Sedangkan chassis IO
module merupakan komponen yang merupakan antar muka antara controller dengan
termination unit dari field device seperti sensor dan actuator. Chassis IO module ini
berfungsi untuk mengubah sinyal dari field device menjadi standar sinyal yang akan
diproses oleh controller.
Bagian ini adalah bagian yang pada umumnya diletakkan berdekatan dengan field
device atau berhubungan langsung dengan field device. Remote IO module adalah
komponen DCS yang mempunyai fungsi seperti Chassis IO module yang letaknya
berdekatan dengan field device. Distributed controller adalah komponen DCS yang
diletakkan berdekatan dengan field device yang memproses program operasi sederhana dari
field device. Sedangkan termination unit adalah komponen DCS yang merupakan terminal
penghubung antara IO module dengan field device yang mempunyai fungsi seperti Chassis
IO module yang letaknya berdekatan dengan fielddevice. Distributed controller adalah
komponen DCS yang diletakkan berdekatan denganfield device yang memproses program
operasi sederhana dari field device. Sedangkantermination unit adalah komponen DCS yang
merupakan terminal penghubung antara IOmodule dengan field device
Kemudian untuk tampilan pada layar Control Building adalah seperti ini
The gas turbine compresses air and mixes it with fuel that is
heated to a very high temperature. The hot air-fuel mixture
moves through the gas turbine blades, making them spin.
The fast-spinning turbine drives a generator that converts a
portion of the spinning energy into electricity.
2. Heat recovery system captures exhaust.
The steam turbine sends its energy to the generator drive shaft,
where it is converted into additional electricity.