You are on page 1of 12

PENGARUH PENAMBAHAN

PLASTIK LOW LINIER DENSITY POLYETHYLENE (LLDPE)


PADA LAPISAN ASPAL BETON (AC-BC)
DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL

Ilham Mokoginta1), Komala Erwan2), Eti Sulandari2)


ilhammokoginta@gmail.com

Abstract
This study was conducted to determine the effect of the addition of LLDPE to laston asphalt
mixture AC-BC. From the test results pertamina 60/70 bitumen mixed with LLDPE, showed the
value of penetration, ductility, and the flash point and fuel has decreased while the value of the
softening point increases with levels of LLDPE, so that when the greater levels of LLDPE were
mixed into the asphalt then there are some that do not meet the test of asphalt 2010 general
specifications (Revision 3), especially penetration and ductility. Next, the plan done by using a
mixture of pure asphalt and aggregate compositions to rock 1-2 (19%), Stone 1-1 (23%), sand
(23%), and the gray stone (35%) and then make a test specimen of 15 fruit, with asphalt content
range of 5.5% - 7.5%. Based on the results of the analysis proved that the plastic (LLDPE) affect
the asphalt mixture laston AC-BC, but not significant as there some marshall parameters whose
value increases but the difference in the value of each variation are not too large, there is also the
value goes down but the impairment is still eligible specifications. Along with increasing levels of
LLDPE were mixed into the asphalt, at a level of 0.4% LLDPE show the best value from the fifth
variation, because all the testing properties qualify marshall Highways specification revision III in
2010, with a value of 1215.87 stability kg, the value of flow of 3.90 mm, MQ value of 314.01 kg /
mm, the value VIM 4.95%, amounting to 17.03% of VMA value, and the value of VFB amounted to
81.62%.

Keywords : Plastics Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), Asphalt Concrete-


Binder Course (AC-BC), Specification for Highways 2010 Revision III.

1. PENDAHULUAN
Aspal merupakan salah satu salah satu langkah kongkrit sebagai
material yang digunakan sebagai bahan penanganan pengurangan sampah yang
pembuatan jalan raya, material ini dipilih sulit terurai serta dengan peningkatan
karena hasil akhirnya yang baik dan nilai fungsinya.
nyaman sebagai perkerasan fleksibel.
Untuk meminimalisir bahan dasar aspal, 2. TINJAUAN PUSTAKA
yaitu dengan menambahakan bahan Asphalt Concrete (AC) atau
tambahan dalam campuran yang sifatnya biasa yang dikenal dengan LASTON
mampu mengatasi kelemahan yang (Lapis Aspal Beton) adalah lapis
dimiliki aspal. Disini penulis mencoba permukaan yang terdiri atas laston
melakukan inovasi pemanfaatan plastik sebagai lapisan aus (AC-WC) dengan
low linear density polyethylene (LLDPE) tebal 4 cm, laston sebagai lapisan antara
sebagai bahan tambahan dalam campuran (AC-BC) dengan tebal 5 cm, dan laston
AC (Asphalt Concrete) guna peningkatan sebagai lapisan pondasi (AC-Base)
nilai stabilitasnya, durabilitas, dan dengan tebal 6 cm. Laston terbuat dari
ketahanannya terhadap air sekaligus agregat yang bergradasi kasar dengan

1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN


2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT. UNTAN
1
dominasi pasir dan aspal keras yang Agregat merupakan komponen utama
dicampur, dihampar dan dipadatkan dari struktur perkerasan jalan, yaitu 90 -
dalam keadaan panas pada temperature 95% berdasarkan persentase berat atau 75
tertentu. Ketentuan sifat-sifat campuran - 85% agregat berdasarkan persentase
beraspal panas menurut Spesifikasi Bina volume. Pada campuran aspal khususnya
Marga 2010 revisi 3. aspal beton, gradasi agregat sangat
berpengaruh pada kualitas campuran
Tabel 1. Sifat-sifat Campuran Laston aspal itu senidiri. Pada agregat tingkat
keseragaman butir beraneka ragam dan
biasa dinyatakan dalam presentase lolos,
atau presentase tertahan, yang didapat
dari proses perhitungan berdasarkan berat
agreagat dengan menggunakan satu set
saringan agregat dengan pengujian Sieve
Analysis Test. Berikut adalah amplop
gradasi agregat.

Tabel 2. Amplop gradasi agregat


gabungan untuk campuran aspal.

Sumber: Spesifikasi umum 2010 (revisi 3)

2.1. Polyethylene
LLDPE (Linear Low Density
Polyethylene) merupakan resin yang
terdiri dari molekul dengan tulang
punggung polyethylene linier yang
ditempel dengan gugus alkil pendek Sumber: Spesifikasi Umum 2010 (revisi 3)
secara radom. LLDPE memiliki densitas
0,90-0,94 g/cm3, dan banyak di gunakan Filler adalah suatu bahan berbutir
sebagai bahan pembuatan berbagai jenis halus yang lewat ayakan No. 200 (0,0075
peralatan rumah tangga ataupun kemasan mm). Bahan filler sendiri dapat berupa :
makanan dan minumamn karena harga debu batu, kapur, Portland cement atau
nya yang murah, sifat yang lentur, bahan lainnya.
resisten terhadap suhu rendah, koefisien Aspal didefinisikan sebagai
gesek rendah, kekuatan elektrik yang material berwarna hitam atau coklat tua,
baik dan umum nya resisten terhadap Jika dipanaskan sampai suatu temperatur
bahan-bahan kimia. (Diansari Sepriskha, tertentu, maka aspal dapat menjadi
2016). lunak/cair. Namun, jika temperatur
menurun aspal akan mengeras dan
2.2. Unsur Utama Pembentuk AC mengikat agregat pada tempatnya (sifat
Bahan utama pembentuk AC termoplastis). Aspal keras dikelompokan
adalah Agregat/batuan. Agregat adalah berdasarkan nilai penetrasi dan nilai
material berbutir yang digunakan untuk viskositasnya. Aspal semen dengan
lapisan permukaan perkerasan jalan. penetrasi rendah digunakan di daerah

2
bercuaca panas. Di Indonesia dan salah 3.1. Bagan Alur Penelitian
satu wilayahnya yaitu pada daerah
Kalimantan Barat umumnya
dipergunakan aspal semen dengan
penetrasi 60/70.

Tabel 3. Ketentuan aspal pen 60/70

Gambar 1. Bagan alur penelitian

3.2. Jumlah Sampel/Benda uji

Tabel 4. Jumlah Benda Uji Aspal Murni

Sumber: Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2)

3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode eksperimen.
Agar dalam penelitian ini didapatkan
suatu hasil yang optimal, sebagaimana Tabel 5. Jumlah Benda Uji Aspal +
yang diharapkan mampu memberikan Plastik LLDPE
hasil yang baik dan informasi atau
kejelasan mengenai pengaruh adanya
penambahan plastik LLDPE terhadap
kekuatan campuran beraspal panas
Laston AC-BC dengan uji Marshall.
penelitian ini dilakukan di laboratorium
Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura (UNTAN) dan laboratorium 4. ANALISIS HASIL PENELITIAN
Unit Pengujian Mutu Pembinaan Jasa dan Pada proses mendapatkan data,
Konstruksi (UPMPJK) Dinas Pekerjaan pemeriksaan agregat menggunakan data
Umum Provinsi Kalimantan Barat. primer yaitu dengan melakukan
pengujian terhadap agregat tersebut
seperti analisa saringan, abrasi, berat
jenis, dan kepipihan, sementara pada

3
pemeriksaan aspal penetrasi 60/70 Tabel 9. Hasil Pemeriksaan Agregat
menggunakan data sekunder yang telah Kasar (Batu 1-1 cm)
ada.

Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Aspal

Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium


Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura .

Tabel 10. Hasil Pemeriksaan Agregat


Halus (Pasir)
Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium
Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura (UNTAN). (Data Sekunder)

Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Aspal +


Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium
Plastik LLDPE Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura.

Tabel 11. Hasil Pemeriksaan Fille (Abu


Batu)

Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium Unit


Pengujian Mutu Pembinaan Jasa Konstruksi Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium
(UPMPJK) Dinas PU Prov. Kalbar. (Data Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas
Primer) Tanjungpura.

Tabel 8. Hasil Pemeriksaan Agregat Dari hasil pengujian analisa


Kasar (batu 1-2 cm) saringan untuk masing - masing agregat
maka diperoleh data untuk menentukan
hasil proporsi pada campuran jenis AC-
BC. Dalam perhitungan penentuan
proporsi campuran yang akan dibuat
untuk jenis AC-BC, perhitungannya
dengan menggunakan cara coba - coba
Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium (trial and error). Dengan cara ini, maka
Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas akan diperoleh seberapa besar presentase
Tanjungpura.
campuran dari masing-masing agregat
pada campuran AC-BC tersebut yang
ideal untuk digunakan dalam proses
pencampuran. Maka dalam grafik akan
dapat terlihat batasan-batasan spesifikasi
untuk jenis campuran AC-BC baik itu
yang gradasi sendang maupun rapat dan

4
dari hasil agregat yang dianalisa didapat persyaratan. Hal ini dapat dilihat pada
spesifikasi gradasi rapat yang memenuhi tabel proporsi campuran berikut ini.

Tabel 12. Campuran Proporsi Agregat Gradasi Gabungan


Jumla h Spe sifikasi
ASTM Sie v e Size CA (1/ 2) M A (1/ 1) Pa sir Abu Batu
CA (1/ 2) M A (1/ 1) Pasir Abu Ba tu ( %) AC-BC

inci / no (mm) % Lolos % Lolos % Lolos % Lolos 19,00% 23,00% 23,00% 35,00% 100,00% ( %)

1" 25,400 100,00 100,00 100,00 100,00 19,00 23,00 23,00 35,00 100,00 100
3/ 4 " 19,050 89,10 94,08 100,00 100,00 16,93 21,64 23,00 35,00 96,57 90 - 100
1/ 2 " 12,700 58,22 78,48 100,00 100,00 11,06 18,05 23,00 35,00 87,11 74 - 90
3/ 8" 9,525 29,68 42,89 100,00 100,00 5,64 9,86 23,00 35,00 73,50 64 - 82
#4 4,750 5,46 8,66 99,86 100,00 1,04 1,99 22,97 35,00 61,00 47 - 64
#8 2,360 2,71 3,79 75,17 86,02 0,51 0,87 17,29 30,11 48,78 34,6 - 49
# 16 1,200 1,30 2,69 46,50 72,41 0,25 0,62 10,70 25,34 36,91 28,3 - 38
# 30 0,600 0,45 1,12 19,51 58,19 0,09 0,26 4,49 20,37 25,20 20,7 - 28
# 50 0,300 0,31 0,72 10,60 42,45 0,06 0,17 2,44 14,86 17,52 13,7 - 20
# 100 0,150 0,24 0,40 6,15 25,82 0,04 0,09 1,41 9,04 10,59 4 - 13
# 200 0,075 0,20 0,25 5,11 8,67 0,04 0,06 1,18 3,03 4,30 4- 8

Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

Batas Atas

Desing Batas Bawah

Gambar 2. Grafik amplop gradasi gabungan

5
4.1. Hasil Uji Aspal Murni Tabel 14. Proporsi Campuran KAO +
Plastik LLDPE
Tabel 13. Hasil perhitungan hubungan
kadar aspal dengan sifat-sifat marshall
dengan aspal murni.

Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium Unit


Pengujian Mutu Pembinaan Jasa Konstruksi
(UPMPJK) Dinas PU Prov. Kalbar.

4.2. Hasil Uji Aspal + Plastik

Tabel 15. Hasil perhitungan hubungan


kadar aspal + plastik LLDPE dengan
sifat-sifat Marshall menggunakan KAO
aspal murni.

Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium Unit


Pengujian Mutu Pembinaan Jasa Konstruksi
(UPMPJK) Dinas PU Prov. Kalbar.

Untuk memudahkan penentuan


kadar aspal optimum dari hasil analisa
grafik diatas selanjutnya kita plot ke Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium Unit
dalam diagram batang (Bar Chart) Pengujian Mutu Pembinaan Jasa Konstruksi
seperti pada Gambar 3. di bawah ini : (UPMPJK) Dinas PU Prov. Kalbar.

Berikut ini adalah grafik dari


hasil perhitungan sifat-sifat Marshall
yang menggunakan plastik LLDPE,
kemudian untuk grafik sifat-sifat
Marshall dibuat menjadi grafik gabungan
untuk nilai Stabilitas, Flow, MQ, VIM,
dan VFB agar dapat membandingkan
perubahan akibat perbedaan kadar plastik
LLDPE yang dicampurkan dalam aspal.
Gambar 3. Diagram Batang Penentuan Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
KAO aspal murni Gambar 4 sampai dengan Gambar 9 :

6
Gambar 4. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS Stabilitas

Gambar 5. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS Flow

7
Gambar 6. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS MQ

Gambar 7. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS VIM

8
Gambar 8. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS VFB

Aspal + LLDPE VS VMA


24
y = 1,5611x2 - 0,6015x + 17,082
22 R² = 0,486
VMA ( % )

20

18

16

14
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
% LLDPE

Gambar 9. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS VMA

Berdasarkan hasil pengujian variasi hasil yang menujukan niai terbaik


marshall test dan hasil analisis, maka terdapat pada variasi kadar plastik
didapatkan hasil yang terbaik untuk LLDPE 0,4% karena semua parameter
variasi plastik LLDPE dari 0,2%, 0,4%, marshall terpenuhi sesuai dengan
0,6%, 0,8%, dan 1% pengujian yang persyaratan spesifikasi umum dinas
dilakukan adalah Stabilitas, Flow, MQ, pekerjaan umum tahun 2010 (Revisi 3).
VIM, VFB, dan VMA. Dari kelima Dapat dilihat pada tabel berikut ini:

9
Tabel 16. Hasil Marshall Test variasi Kadar Plastik LLDPE Terbaik
No. Ketrangan Plastik LLDPE 0,4% Spesifikasi
1. Stabilitas 1215,87 Min. 800 kg
2. Flow 3,90 2 – 4 mm
3. MQ 314,01 200 – 400 kg/mm
4. VIM 4,95 3–5%
5. VFB 81,62 Min. 65 %
6. VMA 17,03 Min. 14 %
Sumber: Hasil Pemeriksaan di Laboratorium Unit Pengujian Mutu dan Pengembangan Jasa
Kosntruksi (UPMPJK) Dinas PU Prov. Kalbar, Syarat Spesifikasi Umum, DPU, 2010, (Revisi 3).

5. KESIMPULAN & SARAN yang dihasilkan menunjukan hasil


5.1. Kesimpulan yang berbeda-beda dan dapat
a. Berdasarkan hasil penelitian dan mempengaruhi sifat-
pengamatan yang dilakukan di sifat/parameter marshall, akan
Laboratorium Jalan Raya Fakultas tetapi tidak signifikan. Hal tersebut
Teknik Universitas Tanjungpura dapat dilihat pada :
dan di Laboratorium Unit d. Nilai Stabilitas
Pengujian Mutu dan Dari kelima variasi plastik LLDPE
Pengembangan Jasa Kosntruksi menghasilkan nilai stabilitas yang
(UPMPJK) Dinas PU Prov. Kalbar berbeda-beda, pada kadar 0,2%
serta dilengkapi dengan analisa sebesar 1175,22 kg, kadar 0,4%
data, selanjutnya dari hasil analisis sebesar 1215,87 kg, kadar 0,6%
data yang diperoleh dalam sebesar 1333,96 kg, kadar 0,8%
penelitian maka peneliti menarik sebesar 1328,15 kg, dan pada
beberapa kesimpulan yaitu: kadar 1% sebesar 1345,55 kg. Hal
b. Penggunaan plastik LLDPE ini juga membuktikan bahwa
sebagai bahan yang dicampurkan perbedaan nilai stabilitas yang
pada aspal ternyata berpengaruh dihasilkan tidak terlalu
terhadap sifat-sifat/parameter berpengaruh terhadap campuran
aspal. Dari hasil pengamatan yang beraspal laston AC-BC, karena
dilakukan selama penelitian di perbedaannya tedak terlalu besar.
laboratorium, plastik LLDPE Dilihat dari nilai stabilitas dengan
sangat berpengaruh pada uji adanya penambahan plastik
penetrasi dan daktilitas. Semakin LLDPE membuat nilai stabilitas
banyak kadar plastik LLDPE yang semakin baik, sebab variasi
dicampurkan pada aspal maka memenuhi syarat spesifikasi Bina
aspal tersebut semakin keras Marga 2010 (revisi 3) yaitu
penetrasinya dan semakin getas. minimal 800 kg, akan tetapi harus
c. Penggunaan variasi plastik LLDPE mempertimbangkan dari sifat-sifar
pada campuran beraspal laston pararameter marshall yang lain
AC-BC dengan persentase plastik juga.
LLDPE mulai dari 0,2%, 0,4%,
0,6%, 0,8%, dan 1%. Dari data

10
e. Nilai Flow variasi kadar plastik LLDPE 0,6%,
Untuk nilai flow yang dihasilkan 0,8%, dan 1% tidak memenuhi
dari kelima variasi plastik LLDPE spesifikasi, karena spesifikasi Bina
mengalami penurunan. Hal ini Marga 2010 revisi 3 untuk nilai
membuktikan bahwa pengaruh VIM yaitu diantara 3% - 5%.
perbedaan jumlah persentase Maka dapat ditarik kesimpulan
cukup berpengaruh terhadap nilai bahwa variasi plastik LLDPE
flow yang dihasilkan namun nilai berpengaruh terhadap
flow yang dihasilkan dari kelima meningkatnya nilai VIM yang
variasi ada yang memenuhi dihasilkan.
persyaratan, pada kadar plastik h. Nilai VFB
LLDPE 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan Nilai VFB yang dihasilkan untuk
1%. Ada juga yang tidak semua variasi kadar plastik
memenuhi persyaratan nilai flow, LLDPE memenuhi spesifikasi
pada kadar plastik LLDPE 0,2% Bina Marga 2010 revisi 3 minimal
nilai flow sebesar 4,17 mm. 65%, akan tetapi nilai VFB
Persyaratan nilai flow dari Bina mengalami penurunan. hal ini
Marga 2010 revisi 3 yaitu 2-4 mm. terjadi karena bertambahnya kadar
f. Nilai Marshal Quotient (MQ) plastik LLDPE yang dicampurkan
Nilai MQ merupakan nilai yang pada aspal. Jadi dapat ditarik
dihasilkan dari perbandingan nilai kesimpulan bahwa pengaruh
Stabilitas dan Flow. Dalam hal ini plastik LLDPE terhadap nilai VFB
nilai MQ yang dihasilkan dari tidak terlalu mempengaruhi
semua variasi plastik LLDPE keawetan campuran.
memenuhi spesifikasi Bina Marga
2010 revisi 3 yaitu diantara 200 5.2. Saran
kg/mm – 400 kg/mm. Maka dari a. Penggunaan bahan tambah atau
itu dapat disimpulkan bahwa bahan pengganti dapat
pengaruh variasi plastik LLDPE dilakukan untuk percobaan lebih
terhadap jenis campuran Laston mendalam serta pengembangan
AC-BC tidak terlalu berpengaruh dari penelitian ini misalnya
terhadap campuran, ditinjau dari menggunakan jenis plastik yang
hasil Marshall Quotient (MQ). berbeda.
g. Nilai VIM b. Penggunan material dari sumber
Perbedaan nilai VIM yang quary yang berbeda dengan
dihasilkan karena meningkat kadar menggunakan jenis plastik yang
plastik LLDPE yang ditambahkan sama bisa menjadi bahan
ke dalam campuran aspal, pertimbangan untuk penelitian
sehingga aspal menjadi semakin berikutnya, karena bukan tidak
kental. Hal ini menyebabkan aspal mungkin penggunaan material
hanya menyelimuti agregat, tidak dari sumber yang berbeda dapat
mengisi rongga-rongga dalam memberikan perubahan dan
campuran secara menyaluruh. perbedaan dari campuran yang
Akan tetapi pada variasi kadar akan dibuat.
plastik LLDPE 0,2% dan 0,4% c. Untuk penelitian selanjutnya
menghasilkan nilai VIM yang peneliti juga dapat diharapkan
memenuhi spesifikasi Bina Marga untuk mampu menganalisa dan
2010 revisi 3 sedangkan pada membandingkan akibat

11
perubahan plastik yang akan Mujiarto, Imam. 2005. Sifat dan
digunakan, karena bukan tidak Karakteristik Material Plastik
mungkin akibat perubahan dan Bahan Aditif. Jurnal Ilmiah
plastik yang digunakan AMNI Semarang.
mempengaruhi karakteristik
serta kekuatan dari campuran Nyoman, Desak Nira Kesestriani. 2011.
aspal tersebut. Karakteristik Marshall Dengan
Bahan Tambahan Limbah
Plastik pada Campuran Split
DAFTAR PUSTAKA Mastic Asphalt (MASTIC).
Carlina, Serli. 2013. Pengaruh Variasi Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Temperatur Pemadatan Universitas Atma Jaya
Terhadap Nilai Stabilitas Yogyakarta.
Marshal pada Laston (AC-WC).
Skripsi teknik sipil Universitas Purwadi, Didik. 2008. Buku Ajar
Lampung. Rekayasa Jalan Raya 2
(Perkerasan Jalan). Universitas
Diansari, Sepriskha. 2016. Aspal Diponegoro.
Modifikasi Dengan
Penambahan Plastik Low RSNI 03-1737-1989. Pelaksanaan Lapis
Liniear Density Polyethylene Campuran Beraspal Panas.
(LLDPE) Ditinjau Dari Badan Litbang Departemen
Karakteristik Marshall dan Uji Pekerjaan Umum. 2005
Penetrasi. Fakultas Teknik
Universitas Lampung. SNI 03-1968-1990. Metode Pengujian
Tentang Analisis Saringan
Departemen Pekerjaan Umum, Pusat Agregat Kasar dan Halus.
Penelitian dan Pengembangan Pusjatan Balitbang Pekerjaan
Jalan dan Jembatan, Departemen Umum.
Pekerjaan Umum. 2009. Modul –
(1, 2, dan 3) Pengambilan Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan
Contoh dan Pengujian Aspal Lentur Jalan Raya. Bandung:
untuk Perkerasan Campuran Nova.
Beraspal.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Tenrisukki, Andi Tenriajeng. Seri Diktat
Kementrian Pekerjaan Umum. Kuliah Rekayasa Jalan Raya
2010. Spesifikasi Umum. Edisi Gunadarma.
2010 (Revisi 3). Divisi 6 Wasiah, Tjitjik Suroso. Pengaruh
Perkerasan Aspal. Penambahan Plastik LDPE
(Low Density Polyethilen) Cara
Maulana, Arief. 2014. Karakteristik Basah dan Cara Kering
Kekutan Campuran Beraspal Terhadap Kinerja Campuran
Akibat Air Laut. Fakultas Teknik Beraspal. Jurnal Ilmiah Teknik
Universitas Tanjungpura. Sipil Pusat Penelitian dan
Pengembangan Jalan dan
Jembatan, Bandung.

12

You might also like