Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This study was conducted to determine the effect of the addition of LLDPE to laston asphalt
mixture AC-BC. From the test results pertamina 60/70 bitumen mixed with LLDPE, showed the
value of penetration, ductility, and the flash point and fuel has decreased while the value of the
softening point increases with levels of LLDPE, so that when the greater levels of LLDPE were
mixed into the asphalt then there are some that do not meet the test of asphalt 2010 general
specifications (Revision 3), especially penetration and ductility. Next, the plan done by using a
mixture of pure asphalt and aggregate compositions to rock 1-2 (19%), Stone 1-1 (23%), sand
(23%), and the gray stone (35%) and then make a test specimen of 15 fruit, with asphalt content
range of 5.5% - 7.5%. Based on the results of the analysis proved that the plastic (LLDPE) affect
the asphalt mixture laston AC-BC, but not significant as there some marshall parameters whose
value increases but the difference in the value of each variation are not too large, there is also the
value goes down but the impairment is still eligible specifications. Along with increasing levels of
LLDPE were mixed into the asphalt, at a level of 0.4% LLDPE show the best value from the fifth
variation, because all the testing properties qualify marshall Highways specification revision III in
2010, with a value of 1215.87 stability kg, the value of flow of 3.90 mm, MQ value of 314.01 kg /
mm, the value VIM 4.95%, amounting to 17.03% of VMA value, and the value of VFB amounted to
81.62%.
1. PENDAHULUAN
Aspal merupakan salah satu salah satu langkah kongkrit sebagai
material yang digunakan sebagai bahan penanganan pengurangan sampah yang
pembuatan jalan raya, material ini dipilih sulit terurai serta dengan peningkatan
karena hasil akhirnya yang baik dan nilai fungsinya.
nyaman sebagai perkerasan fleksibel.
Untuk meminimalisir bahan dasar aspal, 2. TINJAUAN PUSTAKA
yaitu dengan menambahakan bahan Asphalt Concrete (AC) atau
tambahan dalam campuran yang sifatnya biasa yang dikenal dengan LASTON
mampu mengatasi kelemahan yang (Lapis Aspal Beton) adalah lapis
dimiliki aspal. Disini penulis mencoba permukaan yang terdiri atas laston
melakukan inovasi pemanfaatan plastik sebagai lapisan aus (AC-WC) dengan
low linear density polyethylene (LLDPE) tebal 4 cm, laston sebagai lapisan antara
sebagai bahan tambahan dalam campuran (AC-BC) dengan tebal 5 cm, dan laston
AC (Asphalt Concrete) guna peningkatan sebagai lapisan pondasi (AC-Base)
nilai stabilitasnya, durabilitas, dan dengan tebal 6 cm. Laston terbuat dari
ketahanannya terhadap air sekaligus agregat yang bergradasi kasar dengan
2.1. Polyethylene
LLDPE (Linear Low Density
Polyethylene) merupakan resin yang
terdiri dari molekul dengan tulang
punggung polyethylene linier yang
ditempel dengan gugus alkil pendek Sumber: Spesifikasi Umum 2010 (revisi 3)
secara radom. LLDPE memiliki densitas
0,90-0,94 g/cm3, dan banyak di gunakan Filler adalah suatu bahan berbutir
sebagai bahan pembuatan berbagai jenis halus yang lewat ayakan No. 200 (0,0075
peralatan rumah tangga ataupun kemasan mm). Bahan filler sendiri dapat berupa :
makanan dan minumamn karena harga debu batu, kapur, Portland cement atau
nya yang murah, sifat yang lentur, bahan lainnya.
resisten terhadap suhu rendah, koefisien Aspal didefinisikan sebagai
gesek rendah, kekuatan elektrik yang material berwarna hitam atau coklat tua,
baik dan umum nya resisten terhadap Jika dipanaskan sampai suatu temperatur
bahan-bahan kimia. (Diansari Sepriskha, tertentu, maka aspal dapat menjadi
2016). lunak/cair. Namun, jika temperatur
menurun aspal akan mengeras dan
2.2. Unsur Utama Pembentuk AC mengikat agregat pada tempatnya (sifat
Bahan utama pembentuk AC termoplastis). Aspal keras dikelompokan
adalah Agregat/batuan. Agregat adalah berdasarkan nilai penetrasi dan nilai
material berbutir yang digunakan untuk viskositasnya. Aspal semen dengan
lapisan permukaan perkerasan jalan. penetrasi rendah digunakan di daerah
2
bercuaca panas. Di Indonesia dan salah 3.1. Bagan Alur Penelitian
satu wilayahnya yaitu pada daerah
Kalimantan Barat umumnya
dipergunakan aspal semen dengan
penetrasi 60/70.
3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode eksperimen.
Agar dalam penelitian ini didapatkan
suatu hasil yang optimal, sebagaimana Tabel 5. Jumlah Benda Uji Aspal +
yang diharapkan mampu memberikan Plastik LLDPE
hasil yang baik dan informasi atau
kejelasan mengenai pengaruh adanya
penambahan plastik LLDPE terhadap
kekuatan campuran beraspal panas
Laston AC-BC dengan uji Marshall.
penelitian ini dilakukan di laboratorium
Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura (UNTAN) dan laboratorium 4. ANALISIS HASIL PENELITIAN
Unit Pengujian Mutu Pembinaan Jasa dan Pada proses mendapatkan data,
Konstruksi (UPMPJK) Dinas Pekerjaan pemeriksaan agregat menggunakan data
Umum Provinsi Kalimantan Barat. primer yaitu dengan melakukan
pengujian terhadap agregat tersebut
seperti analisa saringan, abrasi, berat
jenis, dan kepipihan, sementara pada
3
pemeriksaan aspal penetrasi 60/70 Tabel 9. Hasil Pemeriksaan Agregat
menggunakan data sekunder yang telah Kasar (Batu 1-1 cm)
ada.
4
dari hasil agregat yang dianalisa didapat persyaratan. Hal ini dapat dilihat pada
spesifikasi gradasi rapat yang memenuhi tabel proporsi campuran berikut ini.
inci / no (mm) % Lolos % Lolos % Lolos % Lolos 19,00% 23,00% 23,00% 35,00% 100,00% ( %)
1" 25,400 100,00 100,00 100,00 100,00 19,00 23,00 23,00 35,00 100,00 100
3/ 4 " 19,050 89,10 94,08 100,00 100,00 16,93 21,64 23,00 35,00 96,57 90 - 100
1/ 2 " 12,700 58,22 78,48 100,00 100,00 11,06 18,05 23,00 35,00 87,11 74 - 90
3/ 8" 9,525 29,68 42,89 100,00 100,00 5,64 9,86 23,00 35,00 73,50 64 - 82
#4 4,750 5,46 8,66 99,86 100,00 1,04 1,99 22,97 35,00 61,00 47 - 64
#8 2,360 2,71 3,79 75,17 86,02 0,51 0,87 17,29 30,11 48,78 34,6 - 49
# 16 1,200 1,30 2,69 46,50 72,41 0,25 0,62 10,70 25,34 36,91 28,3 - 38
# 30 0,600 0,45 1,12 19,51 58,19 0,09 0,26 4,49 20,37 25,20 20,7 - 28
# 50 0,300 0,31 0,72 10,60 42,45 0,06 0,17 2,44 14,86 17,52 13,7 - 20
# 100 0,150 0,24 0,40 6,15 25,82 0,04 0,09 1,41 9,04 10,59 4 - 13
# 200 0,075 0,20 0,25 5,11 8,67 0,04 0,06 1,18 3,03 4,30 4- 8
Sumber : Hasil pemeriksaan di Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
Batas Atas
5
4.1. Hasil Uji Aspal Murni Tabel 14. Proporsi Campuran KAO +
Plastik LLDPE
Tabel 13. Hasil perhitungan hubungan
kadar aspal dengan sifat-sifat marshall
dengan aspal murni.
6
Gambar 4. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS Stabilitas
7
Gambar 6. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS MQ
8
Gambar 8. Gabungan Kadar Plastik LLDPE VS VFB
20
18
16
14
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
% LLDPE
9
Tabel 16. Hasil Marshall Test variasi Kadar Plastik LLDPE Terbaik
No. Ketrangan Plastik LLDPE 0,4% Spesifikasi
1. Stabilitas 1215,87 Min. 800 kg
2. Flow 3,90 2 – 4 mm
3. MQ 314,01 200 – 400 kg/mm
4. VIM 4,95 3–5%
5. VFB 81,62 Min. 65 %
6. VMA 17,03 Min. 14 %
Sumber: Hasil Pemeriksaan di Laboratorium Unit Pengujian Mutu dan Pengembangan Jasa
Kosntruksi (UPMPJK) Dinas PU Prov. Kalbar, Syarat Spesifikasi Umum, DPU, 2010, (Revisi 3).
10
e. Nilai Flow variasi kadar plastik LLDPE 0,6%,
Untuk nilai flow yang dihasilkan 0,8%, dan 1% tidak memenuhi
dari kelima variasi plastik LLDPE spesifikasi, karena spesifikasi Bina
mengalami penurunan. Hal ini Marga 2010 revisi 3 untuk nilai
membuktikan bahwa pengaruh VIM yaitu diantara 3% - 5%.
perbedaan jumlah persentase Maka dapat ditarik kesimpulan
cukup berpengaruh terhadap nilai bahwa variasi plastik LLDPE
flow yang dihasilkan namun nilai berpengaruh terhadap
flow yang dihasilkan dari kelima meningkatnya nilai VIM yang
variasi ada yang memenuhi dihasilkan.
persyaratan, pada kadar plastik h. Nilai VFB
LLDPE 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan Nilai VFB yang dihasilkan untuk
1%. Ada juga yang tidak semua variasi kadar plastik
memenuhi persyaratan nilai flow, LLDPE memenuhi spesifikasi
pada kadar plastik LLDPE 0,2% Bina Marga 2010 revisi 3 minimal
nilai flow sebesar 4,17 mm. 65%, akan tetapi nilai VFB
Persyaratan nilai flow dari Bina mengalami penurunan. hal ini
Marga 2010 revisi 3 yaitu 2-4 mm. terjadi karena bertambahnya kadar
f. Nilai Marshal Quotient (MQ) plastik LLDPE yang dicampurkan
Nilai MQ merupakan nilai yang pada aspal. Jadi dapat ditarik
dihasilkan dari perbandingan nilai kesimpulan bahwa pengaruh
Stabilitas dan Flow. Dalam hal ini plastik LLDPE terhadap nilai VFB
nilai MQ yang dihasilkan dari tidak terlalu mempengaruhi
semua variasi plastik LLDPE keawetan campuran.
memenuhi spesifikasi Bina Marga
2010 revisi 3 yaitu diantara 200 5.2. Saran
kg/mm – 400 kg/mm. Maka dari a. Penggunaan bahan tambah atau
itu dapat disimpulkan bahwa bahan pengganti dapat
pengaruh variasi plastik LLDPE dilakukan untuk percobaan lebih
terhadap jenis campuran Laston mendalam serta pengembangan
AC-BC tidak terlalu berpengaruh dari penelitian ini misalnya
terhadap campuran, ditinjau dari menggunakan jenis plastik yang
hasil Marshall Quotient (MQ). berbeda.
g. Nilai VIM b. Penggunan material dari sumber
Perbedaan nilai VIM yang quary yang berbeda dengan
dihasilkan karena meningkat kadar menggunakan jenis plastik yang
plastik LLDPE yang ditambahkan sama bisa menjadi bahan
ke dalam campuran aspal, pertimbangan untuk penelitian
sehingga aspal menjadi semakin berikutnya, karena bukan tidak
kental. Hal ini menyebabkan aspal mungkin penggunaan material
hanya menyelimuti agregat, tidak dari sumber yang berbeda dapat
mengisi rongga-rongga dalam memberikan perubahan dan
campuran secara menyaluruh. perbedaan dari campuran yang
Akan tetapi pada variasi kadar akan dibuat.
plastik LLDPE 0,2% dan 0,4% c. Untuk penelitian selanjutnya
menghasilkan nilai VIM yang peneliti juga dapat diharapkan
memenuhi spesifikasi Bina Marga untuk mampu menganalisa dan
2010 revisi 3 sedangkan pada membandingkan akibat
11
perubahan plastik yang akan Mujiarto, Imam. 2005. Sifat dan
digunakan, karena bukan tidak Karakteristik Material Plastik
mungkin akibat perubahan dan Bahan Aditif. Jurnal Ilmiah
plastik yang digunakan AMNI Semarang.
mempengaruhi karakteristik
serta kekuatan dari campuran Nyoman, Desak Nira Kesestriani. 2011.
aspal tersebut. Karakteristik Marshall Dengan
Bahan Tambahan Limbah
Plastik pada Campuran Split
DAFTAR PUSTAKA Mastic Asphalt (MASTIC).
Carlina, Serli. 2013. Pengaruh Variasi Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Temperatur Pemadatan Universitas Atma Jaya
Terhadap Nilai Stabilitas Yogyakarta.
Marshal pada Laston (AC-WC).
Skripsi teknik sipil Universitas Purwadi, Didik. 2008. Buku Ajar
Lampung. Rekayasa Jalan Raya 2
(Perkerasan Jalan). Universitas
Diansari, Sepriskha. 2016. Aspal Diponegoro.
Modifikasi Dengan
Penambahan Plastik Low RSNI 03-1737-1989. Pelaksanaan Lapis
Liniear Density Polyethylene Campuran Beraspal Panas.
(LLDPE) Ditinjau Dari Badan Litbang Departemen
Karakteristik Marshall dan Uji Pekerjaan Umum. 2005
Penetrasi. Fakultas Teknik
Universitas Lampung. SNI 03-1968-1990. Metode Pengujian
Tentang Analisis Saringan
Departemen Pekerjaan Umum, Pusat Agregat Kasar dan Halus.
Penelitian dan Pengembangan Pusjatan Balitbang Pekerjaan
Jalan dan Jembatan, Departemen Umum.
Pekerjaan Umum. 2009. Modul –
(1, 2, dan 3) Pengambilan Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan
Contoh dan Pengujian Aspal Lentur Jalan Raya. Bandung:
untuk Perkerasan Campuran Nova.
Beraspal.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Tenrisukki, Andi Tenriajeng. Seri Diktat
Kementrian Pekerjaan Umum. Kuliah Rekayasa Jalan Raya
2010. Spesifikasi Umum. Edisi Gunadarma.
2010 (Revisi 3). Divisi 6 Wasiah, Tjitjik Suroso. Pengaruh
Perkerasan Aspal. Penambahan Plastik LDPE
(Low Density Polyethilen) Cara
Maulana, Arief. 2014. Karakteristik Basah dan Cara Kering
Kekutan Campuran Beraspal Terhadap Kinerja Campuran
Akibat Air Laut. Fakultas Teknik Beraspal. Jurnal Ilmiah Teknik
Universitas Tanjungpura. Sipil Pusat Penelitian dan
Pengembangan Jalan dan
Jembatan, Bandung.
12