You are on page 1of 10

Contoh Pidato Bahasa Inggris "English Speech Contest"

Entitled "The Youth Responsibility/ Peran Generasi Muda’

In the name of Alloh the beneficent and the merciful.

Praise is to Allah, the lord of the world, and the sequel is for those who keep their duty unto him.
Further, there will be no hostility except against wrongdoers.
Blessing and salutation upon the most honorable prophet and messenger, his families, all his
disciples, and those who follow them in goodness till the any of judgment.
In this good chance, I would like to deliver my speech by title;

THE YOUTH RESPONSIBILITY

Dear Moslem Brothers!


When we talk about the youngsters in the Indonesia, we often find in many articles and we
ourselves even witness and support the development of nation. They are the hope of the nation
who will carry out the struggle for the sake of the brighter future of the country. Similarly, they
are at the same time, the hope of Islam religion who will strive for the sake of Islamic teaching in
the next maintenance of the Islamic laws, who will safeguard the young Moslem generation at
large from the influence of destructive western lifestyle, who will be the leaders for the next, it
was yelled as : (subbanul yaum, rijalul ghoddi)

Today is young, tomorrow will be a leader.


This statement encourages us to pay attention to the youngs existence in the future. By knowing
all the facts, we realize how important the role of the young generation has in the future. The
youth supposedly symbolize the force that never becomes weak quickly. The youngsters play
significant roles and have a great potency and energy that can be prided.

Dear Moslem in One Aqidah!


Therefore our religion enjoins us to be flexible Moslem leaders for the society who ultimately
have to devote themselves for the development of Moslem community at large. Ironically in the
ICT (Information and Communication Technology) era we witness the conducts of young people
are always against the Islamic laws. We pay attention to many young people who are not aware
of their education, their future and it is poor if we see our Moslem brothers in our country
behaving badly and intentionally avoiding Islamic teachings to follow the western culture. We
cant imagine and describe what is going to happen in the next time if all young Moslem people
are careless in their responsibility.

We have to be aware that the responsibility of nation developing and religion establishing
depend on the young generation. By those considerations we should be very careful with any of
destructive western lifestyle and culture that would affect the Islamic values and teachings.

As the Moslem generation, we have a great responsibility to the future of religion and nation.
Young generation is the only hope of the life of nation, the development and the decline of
nation depend on them. And the victory and the destruction of religion and nation are on the
hands of next generation. Its quite right what Mustofa Al-gholayain said in the book of Idhotun
Nasyiin Yaa masyarosyabaab, inna fii yadiikum amrol ummah, wafii aqdaamikum
hayaatahaa

Hi youthssurely all kind of communitys problem, in the success of not depend on your hands,
and surely the development of religion, nation and country are on your shoulder

Dear Moslems!
Last but not the least; I would like to call you all to prepare our generation in order to be able to
replace the old generation in the future. And I hope you and all Moslem society and Moslem
brothers wherever they are to obtain from bad action and furthermore we have to develop our
skill and potency to reach up the brighter future. Amin ya robbal alamiin.

Thats all for my speech and thanks a lot for your attention
Wassalamualiakum Wr. Wb.

Contoh Kumpulan Teks Pidato Bahasa Inggris; English Speech Contest

The opening speech by Ayatullah Seyed Ali Khamenei when he was the president of the Islamic
Republic of Iran, to the 42nd session of the General Assembly of the United Nations in New
York, 22nd September 1987.

In the Name of God, the Beneficent, the Merciful


O Lord, with the holy name I begin and from Thee I seek guidance and support. My life and
death, my petition, prayer and praise belong to Thee. I beseech Thee to grant the clarity and
magnetism of the world of Truth to my utterances and make them a message for the millions of
people who passionately thirst after Truth and for those who shall, in the future, seek the Truth.

Cara Pembukaan Pidato Bahasa Inggris


In the name of Allah, the compassionate and the merciful

All praise is due to Allah, the Lord of the World, the Master and the Creator of everything in the
Universe, the Destroyer of all oppressors and the Hope of the oppressed, for enabling us to meet
together in the simple but peaceful place.

Peace and salutation be upon to the noble Prophet of Islam, Muhammad S.A.W. and his
household, his companions and his faithful followers who strive in Allah s religion of Islam.

I express my gratitude from the bottom of my deepest hearth to the master of ceremony for
giving me valuable chance so that I can speak in front of you all. I take this great opportunity to
deliver a speech under the title;

Degradasi sering diartikan sebagai penurun suatu kualitas. Dalam kesempatan ini saya ingin
berbagi tentang pengamatan saya selama ini kepada para kompasianer.
Moral remaja dari tahun ketahun terus mengalami penurunan kualitas atau degradasi. Dalam
segala aspek moral, mulai dari tutur kata, cara berpakaian dll. Degradasi moral ini seakan luput
dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

Faktor utama yang mengakibatkan degradasi moral remaja ialah perkembangan globalisasi yang
tidak seimbang. Virus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini. Sayangnya kita seakan tidak
sadar, namun malah mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa
memandang (lagi) aspek kesantunan budaya negeri ini. Ketidak seimbangan itulah yang pada
akhirnya membuat moral semakin jatuh dan rusak.

Andai saja pemerintah tak sibuk (terus) mengurus tetek bengek masalah korupsi yang terjadi
akhir-akhir ini. Mungkin mereka para petinggi Negara memiliki sedikit waktu untuk mengamati
anak bangsanya yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Simbol kesantunan warga Indonesia-
pun mulai terkikis pada generasi muda, yaitu remaja. Kalau sudah seperti ini lalu apa yang
sebaiknya kita lakukan?

Globalisasi yang terus menuntut kita untuk bermetamorfosa kadang memang membawa banyak
dampak baik. Tapi jangan salah, dampak buruk pun mengikutinya di belakang. Coba sejenak kita
amati foto-foto remaja tempo dulu. Kita nilai mereka dari aspek berpakaian. Sebagian besar
mereka kelebihan bahan (tertutup). Memang ada satu dua yang memilih pakaian terbuka di era
lalu, namun perbandingannya lebih banyak yang mengenakan pakaian tertutup. Kontras dengan
kenyataan di abad 20 ini. Kalau dulu yang berpakaian memancing kebanyakan para pelaku
entertainer, kalau sekarang tak peduli entertainer atau bukan sama saja.

Sebenarnya hati ini semakin miris melihatnya. Sebagai seorang remaja, saya sendiri berpikir mau
jadi apa bangsa ini kedepannya. Degradasi moral sudah tak dihiraukan lagi. Masih mending jika
yang mengalami degradasi mereka yang sudah dewasa. Sebab setidaknya usia produktif mereka
akan segera habis. Namun bila remaja yang mengalami degradasi? Bagaimana nanti saat dia
dewasa? Takutnya nanti malah semakin menjadi. Terus bagaimana jalan negeri ini bila dipimpin
oleh mereka yang kurang bermoral??

Perlu diingat, yang menyerang moral remaja bukan hanya dalam cara berpakaian, namun masih
banyak lagi. Tapi, baru kita mengamati cara remaja kini berpenampilan saja sudah membuat
kepala jadi pusing. Belum jika kita melihat tingkah polahnya. Dunia narkoba, seks bebas, dan
lainnya belum kita singkap.

Dunia narkoba dan seks bebas akhir-akhir ini memang sangat ngetren di kalangan remaja. Ini
tandanya ada bukti lagi bahwa moral remaja masa kini memang sudah menurun. Kebudayaan
timurnya sudah termakan oleh westernisasi jaman. Sangat memprihatinkan.

Kita tengok ke kejadian beberapa waktu lalu. Saya lupa tepatnya, tapi jelasnya saat masa
kelulusan siswa SMA. Di TV maupun koran banyak sekali berita yang menginformasikan
perayaan kelulusan yang tidak sewajarnya di lakukan di Indonesia. Mungkin kalau di Negara
barat hal seperti itu wajar. Coba tebak dengan cara apa mereka anak ABG yang baru saja
dinyatakan lulus memproklamirkan kelulusannya? Gembar-gembor sepeda motor? Sudah biasa,
dari jaman orang tua saya sudah begitu. Lantas apa?? Inilah uniknya, merayakan kelulusan
dengan melakukan sex party atau pesta sex, masih ditambah acara nyabu bareng atau mabok
bareng. Apa ini cerminan generasi baik untuk masa depan?

Degradasi moral memang seharusnya mendapat perhatian lebih. Luangkan waktu sejenak wahai
para petinggi Negara, Lihat anak bangsa ini!! Moral mereka ter-degradasi. Marilah kita perbaiki
bersama. Saya sebagai remaja merasa takut menatap Indonesia nanti. Siapa tahu dengan
perbaikan moral korupsi kedepannya dapat ditekan, bukankah begitu???

Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat.
Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Politik dan Ekonomi yang terjadi dalam
negeri membuat pemerintah mengesampingkan masalah degradasi moral remaja yang hanya
menjadi bagian kecil dari masalah sosial. Akibat kelalaian dan kurangnya perhatian pemerintah
terhadap masalah degradasi moral remaja, sekarang moral remaja mengalami tingkat degradasi
yang tinggi.

Peningkatan tingkat degradasi moral remaja disebabkan oleh berbagai faktor,seperti pergaulan
bebas,proses sosialisasi yang kurang sempurna,pengaruh budaya barat, kurangnya pengawasan
dan perhatian orang tua,dan tingkat pendidikan yang rendah.

Degradasi moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagi suatu bangsa.
Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh hancurnya moral. Sedangkan
moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa. Pemuda adalah harapan bangsa, di pundak
merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanya hancur,maka hancurlah bangsa
tersebut.

Sering kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan bangsa ini hancur.
Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan budaya sebelumnya tergantikan
dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat anak bangsa tidak mau lagi mengenal akan
budaya lama dan menjadikan budaya baru sebagai pedoman hidupnya.

Di zaman yang serba modern ini, anak-anak semakin lupa terhadap apa yang harus dilakukan
sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang murid untuk belajar, patuh kepada guru terlebih lagi
kepada kedua orang tua kurang diperhatikan. Pemuda-pemuda di zaman sekarang lebih
mendahulukan berhura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi
mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah apa yang mereka lakukan. Padahal selain
merugikan diri mereka sendiri juga dapat merugikan bangsa tempat dimana mereka tinggali.

Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Banyak orang tua kurang
memperhatikan kehidupan buah hatinya. Mereka cenderung memenuhi kebutuhan fisik saja,
sedangkan rohani mereka terabaikan. Para orang tua sering sibuk dengan profesi mereka masing-
masing. Sementara sang anak dipercayakan kepada orang yang kurang berwenang terhadap
dirinya. Dan itulah yang menyebabkan sang anak hidup dengan jalan mereka sendiri dengan
tanpa arah.
Mereka tidak menyadari yang mereka lakukan adalah awal dari mulai hancurnya bangsa ini.
Yang mereka tahu hanyalah mencari kesenangan untuk menghibur hati dengan tidak
mempedullikan halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka tidak mengetehui sama sekali. Jika
kebanyakan orang tua demikian, maka nasib bangsa menjadi taruhannya. Jika moral bangsa telah
tercemar maka tiadalah damai untuk ditempati sebagai sarana kelangsumgan hidup warganya.

Dengan demikian peran serta orang tua sangatlah penting dalam pengawasan pertumbuhan moral
bangsa melalui generasinya. Lingkungan tempat hidup regenerasi juga sangat mempengaruhi
berlangsungnya proses sosialisasi dan interaksi sesama hidup yang kedepannya menentukan.

Hancurnya Moral Remaja

1.Kurangnya perhatian terhadap Degradasi Moral Remaja.

Kondisi suatu bangsa dicerminkan oleh keadaan moral para pemudanya. Moral para pemuda
yang hancur tidak mungkin dapat membangun bangsanya. Untuk itu, moral para pemuda
sekarang sangatlah perlu untuk dibenahi dan diperbaiki. Terlalu sibuknya pemerintah dengan
berbagai masalah Ekonomi,Politik dan Sosial,seperti kenaikan BBM, SEMBAKO,
MARAKNYA KASUS KORUPSI, KECELAKAAN LALU LINTAS, DAN BENCANA
ALAM, membuat pemerintah mengesampingkan masalah mengenai degradasi moral remaja,
sehingga moral para remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi.

Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terjadi
degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilakumenyimpang.

Hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh
sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh
nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung jawab. Tak dimungkiri pula, kehadiran
teknologi yang serba digital dewasa ini banyak menjebak remaja kita untuk mengikuti perubahan
ini.

Hal ini perlu didukung dan disikapi positif mengingat kemampuan memahami pengetahuan dan
teknologi adalah kebutuhan masa kini yang tidak bisa terelakkan. Namun, filterisasi atas
merebaknya informasi dan teknologi super canggih melalui berbagai media komunikasi
seringkali terlepas dari kontrol kita. Pola perilaku budaya luar (baca: pengaruh era global), sering
kali dianggap sebagai simbol kemajuan dan mendapat dukungan berarti di kalangan remaja.
Kemajuan informasi dan teknologi telah membawa ke arah perubahan konsep hidup dan perilaku
sosial. Pengenalan dan penerimaan informasi dan teknologi tumbuh pesat bahkan menjadi
kebutuhan hidup.

Kita mesti prihatin, sekaligus menaruh perhatian lebih bila mengamati dan menjumpai sebagian
dari remaja kita makin gandrung menikmati dan menghabiskan masa remajanya dengan kegiatan
yang kurang berfaedah bahkan sama sekali tak berguna demi masa depannya. Sungguh ironis,
kala daya tarik pendidikan dan pengetahuan yang mestinya wajib didapatkan oleh para remaja,
malah justru menjadi momok yang menakutkan dan memicu kebencian.
Sebab-Sebab Terjadinya Degradasi Moral Remaja

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral remaja.Antara lain sebagai
berikut :

1.Penyimpangan sosial

Menurut James W.van der Zanden,penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh sejumlah
besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan di luar batas toleransi.penyimpangan
sosial umumnya disebabkan oleh proses sosialisasi yang kurang sempurna. Retaknya sebuah
rumah tangga menjadikan seorang anak tidak mengenal disiplin dan sopan santun.Hal ini di
sebabkan karena orang tua sebagai agen sosialisasi tidak melakukan peran yang semestinya.

2.Pengaruh budaya asing

Kota merupakan tempat pusat segala aktifitas,keluar masuknya budaya asing menjadikan
munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama merasuknya budaya-
budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa banyak sekali perubahan walaupun
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi budaya asing membawa dampak positif namun
dalam bidang pergaulan budaya asing membawa dampak yang negatif masuknya budaya
clubing,minum-minuman keras ,juga juga narkotika sekarang menjadi budaya baru di kota-kota
besar,tidak hanya remaja yang hidup dikota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi moral
yang tingi bahkan remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat istiadat yang kuat pun
ikut terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat degradasi moral yang tinggi.

3.Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki untuk terjun
kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memili hak yang sama untuk ikut terjun
kedalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang anak kurang mendapat pengawasan
dan perhatian dari orang tua mereka ,akibatnya banyakdari mereka mncari kebahagiaan yang
salah,seperti clumbing,minum-minuman keras dan menghilangkan stres gengan obat-obatan.

4.Rendahnya tingkat pendidikan

Crow and crow menegaskan; learning is a modification of accompanying growth processes that
are brougt about trought adjusment to sensions initieted though sensory stimulation(Laster D.
crow.Alice D .crow 1956:215) artinya:belajar adalah perubah tingkah laku yang menyertai
proses pertumbuhan yang semua itu di sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang
diawali lewat rangsangan panca indra.Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam
pergaulan dapat membuat seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya,sehingga mereka
mudah terpengaruh degan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka alami.Pendidikan
merupakan faktor yang sangat penting dalam proses sosialisasi,karena pendidikan menjadi
landasan perilaku seseorang.Kurangnya pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang
seimbang.
5.Kurangnya keefisienan dan keefektifan lembaga sosial masyarakat

Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,tingginya tingkat kemiskinan
mengakibatkan berbagai masalah sosial,seperti meningkatnya jumlah kriminalitas,kurangnya
pendidikan,dan banyaknya jumlah penduduk yang kelaparan serta kurang gizi.Hal tersebut
menarik sebagian besar perhatian pemerintah sehingga masalah mengenai degradasi moral
remaja di kesampingkan.Kurangnya perhatian lembaga sosial terhadap moral remaja
mengakibatkan tingkat degradasi moral yang tinggi.Penerapan penerapan norma dan sanksi yang
kurang mengikat dari lembaga sosial mengakibatkan para pemuda mengabaikan aturan-aturan
tersebut.

6.Media masa atau media informasi

Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir seperti televisi,handpone,
internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di peroleh dari media tersebut
menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media tersebut .Banyaknya tayangan-
tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh media masa seperti adegan-adegan kekerasan
dan romantis yang sering di tayangkan oleh media masa membuat para remaja meniru adegan-
adegan tersebut.Tayangan media masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang
dianggap sesuai dengan kemajuan zaman.Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari orang lain
membuat para remaja melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaan atau sering
mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.

Beberapa aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral remaja.

Yang pertama adalah Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan yang lebih
menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif menjadi
faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remaja menuju terbentuknya pribadi
yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial dalam menghadapi benturan-benturan nilai-niai
(clash of value) yang berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.

Kedua, aspek lingkungan keluarga, jelas memberi andil yang signifikan terhadap
berkembangnya pola perilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman nilai-nilai
bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan terus berlangsung sampai
remaja dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh. Remaja akan
menentukan perilaku sosialnya seiring dengan maraknya perilaku remaja seusianya yang
notabene mendapat penerimaan secara utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang
tua termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi
serta memberikan perhatian lebih sedini mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya.

Ketiga, aspek lingkungan pergaulan seringkali menuntut dan memaksa remaja harus dapat
menerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai kompensasi pengakuan
keberadaan remaja dalam kelompok. Maka, perlu diciptakan lingkungan pergaulan yang
kondusif, agar situasi dan kondisi pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh
dan nilai-nilai positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.
Keempat, aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin dapat menjadi
shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang.
Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, kepolisian dan lembaga lainnya.

Terakhir, aspek sosial kemasyarakat. Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik dan serasi di
antara warga masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap tumbuh dan berkembangnya
kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul sikap saling memahami, memperhatikan
sekaligus mengawasi tindak perilaku warga terutama remaja di lingkungannya. Hal ini tentu
sangat mendukung terjalinnya hubungan dan aktifitas remaja yang terkontrol.

10 Aspek Degradasi Moral dan 11 Prinsip Pendidikan Karakter

Posted on 31 Juli 2011 by AKHMAD SUDRAJAT

Menurut Thomas Lickona (Sutawi, 2010), ada 10 aspek degradasi moral yang melanda suatu
negara yang merupakan tanda-tanda kehancuran suatu bangsa.

Kesepuluh tanda tersebut adalah:

meningkatnya kekerasan pada remaja

penggunaan kata-kata yang memburuk

pengaruh peer group (rekan kelompok) yang kuat dalam tindak kekerasan

meningkatnya penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas

kaburnya batasan moral baik-buruk,

menurunnya etos kerja

rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru

rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara

membudayanya ketidakjujuran

adanya saling curiga dan kebencian di antara sesama.

Meski dengan intensitas yang berbeda-beda, masing-masing dari kesepuluh tanda tersebut
tampaknya sedang menghinggapi negeri ini. Dari kesepuluh tanda-tanda tersebut, saya melihat
aspek yang kesembilan yakni membudayanya ketidakjujuran tampaknya menjadi persoalan
serius di negeri ini. Kejujuran seolah-olah telah manjadi barang langka.
Atas dasar itulah maka pendidikan karakter menjadi amat penting. Pendidikan karakter menjadi
tumpuan harapan bagi terselamatkanya bangsa dan negeri ini dari jurang kehancuran yang lebih
dalam.

Meski hingga saat ini belum ada rumusan tunggal tentang pendidikan karakter yang efektif,
tetapi barangkali tidak ada salahnya jika kita mengikuti nasihat dari Character Education
Partnership bahwa untuk dapat mengimplementasikan program pendidikan karakter yang
efektif, seyogyanya memenuhi beberapa prinsip berikut ini:

Komunitas sekolah mengembangkan dan meningkatkan nilai-nilai inti etika dan kinerja sebagai
landasan karakter yang baik.

Sekolah berusaha mendefinisikan karakter secara komprehensif, di dalamnya mencakup


berpikir (thinking), merasa (feeling), dan melakukan (doing).

Sekolah menggunakan pendekatan yang komprehensif, intensif, dan proaktif


dalam pengembangan karakter.

Sekolah menciptakan sebuah komunitas yang memiliki kepedulian tinggi.(caring)

Sekolah menyediakan kesempatan yang luas bagi para siswanya untuk melakukan berbagai
tindakan moral (moral action).

Sekolah menyediakan kurikulum akademik yang bermakna dan menantang, dapat menghargai
dan menghormati seluruh peserta didik, mengembangkan karakter mereka, dan berusaha
membantu mereka untuk meraih berbagai kesuksesan.

Sekolah mendorong siswa untuk memiliki motivasi diri yang kuat

Staf sekolah ( kepala sekolah, guru dan TU) adalah sebuah komunitas belajar etis yang
senantiasa berbagi tanggung jawab dan mematuhi nilai-nilai inti yang telah disepakati. Mereka
menjadi sosok teladan bagi para siswa.

Sekolah mendorong kepemimpinan bersama yang memberikan dukungan penuh terhadap


gagasan pendidikan karakter dalam jangka panjang.

Sekolah melibatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam upaya pembangunan
karakter

Secara teratur, sekolah melakukan asesmen terhadap budaya dan iklim sekolah, keberfungsian
para staf sebagai pendidik karakter di sekolah, dan sejauh mana siswa dapat mewujudkan
karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan nilai-nilai inti etika di sekolah, tentu saya
gembira jika sekolah-sekolah kita dapat menempatkan kejujuran sebagai prioritas utama dalam
pengembangan program pendidikan karakter di sekolah. Gordon Allport menyebutkan bahwa
kejujuran adalah mahkota tertinggi dari sistem kepribadian individu. Jadi. sehebat apapun
kepribadian seseorang jika di dalamnya tidak ada kejujuran, maka tetap saja dia hidup tanpa
mahkota, bahkan mungkin justru dia bisa menjadi manusia yang berbahaya dan membahayakan.

You might also like