Professional Documents
Culture Documents
1 Tahun 2015
120
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi dalam Pencemaran Lingkungan Hidup (Suatu
Analisis Normatif)
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015
berbahaya dan beracun dan hasi-hasil lingkungan hidup tidak dapat berfungsi
bioteknologi. sesuai dengan peruntukannya”.
3. pengalihan beban dan resiko kepada Berbeda dengan perusakan lingkungan
generasi berikutnya atau kepada hidup, di dalam Pasal 1 angka 14 Undang-
sector atau kepada daerah lain. Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang
4. kurang berfungsinya sistem organisasi Undang-Undang Lingkungan Hidup
sosial dalam masyrakat. Resiko – resiko dijelakan perusakan lingkungan hidup
ini terutama yaitu: adalah : tindakan yang menimbulkan
pertumbuhan penduduk. perubahan langsung atau tidak langsung
Pertumbuhan produksi untuk terhadap sifat fisik dan/atau hayati yang
memenuhi kebutuhan penduduk dan mengakibatkan lingkungan hidup tidak
Lembaga-lembaga masyarakat dapat berfungsi lagi dalam menunjang
termasuk teknologi yang pembangunan berkelanjutan.
dikembangkan untuk meningkatkan Bila dilihat kenyataan yang ada saat
produksi (M. Hamdan: 2000) ini banyak perusahaan atau badan hukum
Dalam rangka Pembangunan Jangka (korporasi) yang bergerak di bidang
Panjang Kedua (PJP II) ditetapkan industri tidak mengolah limbah industri
bahwa pembangunan industri terus sebagaimana mestinya sehingga
ditingkatkan dan diarahkan agar sector menyebabkan pencemaran terhadap
industri makin menjadi penggerak utama lingkungan, terutama pencemaran kali
ekonomi yang efisien, berdaya saing sebagai tempat pembuangan limbah
tinggi, mempunyai struktur yang makin industri.
kukuh dengan pola produksi yang Korporasi itu sendiri adalah suatu
berkembang dari barang-barang yang badan hasil ciptaan hukum. Badan hukum
mengandalkan pada tenaga kerja yang yang diciptakannya itu terdiri dari
produktif dan sumber daya alam yang “Corpus” yaitu struktur pisiknya dan
melimpah menjadi barang yang makin kedalamnya hukum memasukkan unsur
bermutu, bernilai tambah yang tinggi, dan “animus” yang membuat badan hukum itu
padat keterampilan. mempunyai kepribadian. Oleh karena itu
Pembangunan di Indonesia yang badan hukum itu merupakan ciptaan
dilaksanakan sekarang ini memang harus hukum maka kecuali penciptaannya,
tetap dilanjutkan terutama pembangunan kematiannyapun juga ditentukan oleh
ekonomi di sektor industri yang banyak hukum (H. Setiyono: 2002)
menyerap tenaga kerja, industri yang dapat PERMASALAHAN
mengolah hasil-hasil pertanian dan Adapun yang menjadi permasalahan
industri yang menghasilkan barang-barang dalam makalah ini antara lain:
eksport yang dapat menambah devisa Bagaimanakah Pertanggungjawaban Pidana
negara; karena hal ini secara langsung Terhadap Korporasi Dalam Pencemaran
maupun tidak langsung akan dapat Lingkungan Hidup, Bagaimanakah Sifat
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, dan
karena itu apapun alasannya Kendala Dalam Penegakan Hukum
pembangunan industri tidak mungkin (Pidana) Terhadap Korporasi dan Upaya
dihindarkan, akan tetapi sekarang yang Penanggulangannya.
perlu diperhatikan bagaimana PEMBAHASAN
pembangunan industri yang dilakukan oleh 1. Pertanggungjawaban Pidana
perusahaan atau badan hukum tersebut Terhadap Korporasi Dalam
tidak menimbulkan ekses-ekses yang Pencemaran Lingkungan Hidup
negatif seperti pencemaran atau perusakan Korporasi sebagai pelaku tindak
lingkungan hidup. pidana, dalam hukum positip sudah
Pengertian pencemaran lingkungan diakui, bahwa korporasi dapat
hidup itu sendiri secara yuridis menurut dipertanggungjawabkan secara pidana, dan
Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor dapat dijatuhkan pidana. Di negeri Belanda
23 Tahun 1997 adalah: “Masuknya atau untuk menentukan korporasi sebagai pelaku
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, tindak pidana di dasarkan pada Arrest
dan/atau komponen lain ke dalam “Kleuterschool Babbel” yang menyatakan
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia bahwa perbuatan dari perseorangan/orang
sehingga kualitasnya turun sampai ke pribadi dapat dibebankan kepada Badan
tingkat tertentu yang menyebabkan Hukum/Korporasi, apabila perbuatan-
121
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi dalam Pencemaran Lingkungan Hidup (Suatu
Analisis Normatif)
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015
perbuatan tersebut tercermin dalam lalu- melakukan tindak pidana dan yang dapat
lintas sosial sebagai perbuatan dari Badan dipertanggungjawabkan adalah orang,
Hukum ( M. Hamdan;2000). perumusan ini diatur oleh KUHP (W.v.s).
Perundang-undangan di Indonesia untuk b. ada yang merumuskan bahwa yang dapat
menentukan pertanggungjawaban pidana suatu melakukan tindak pidana ialah orang atau
korporasi dapat dilihat pada Pasal 15 ayat (2) perikatan, akan tetapi yang dapat
Undang-Undanmg Timdak Pidana Ekonomi dipertanggungjawabkan hanyalah orang,
dengan mengunakan peraturan yaitu pertama dalam hal perserikatan yang melakukan,
berdasarkan hubungan kerja atau hubungan yang dapat dipertanggungjawabkan ialah
lain, kedua berdasarkan bertindak dalam (anggota) penggurus, perumusan serupa ini
lingkungan badan hukum. terlihat pada Ordonansi Devisa, Undang-
Dengan diterimanya korporasi sebagai Undang Penyelesaian Perburuhan, Undang-
pelaku tindak pidana sudah tentu, timbul Undang Pengawasan Perburuhan dan
konsekuensi khususnya tentang Peraturan Kecelakaan.
pertanggungjawaban pidananya. Apakah c. ada yang merumuskan bahwa yang dapat
kesalahan terdapat pada korporasi. Sebagai melakukan maupun yang dapat
konsekuensi diterimanya asas kesalahan dalam dipertanggungjawabkan ialah orang dan/atau
Korporasi. Dengan diterimanya asas kesalahan perserikatan itu sendiri, perumusan serupa
pada korporasi maka timbul suatu pertanyaan ini terlihat pada Undang-Undang Tindak
yaitu apakah korporasi dapat mempunyai Pidana Ekonomi, Undang-Undang
kesengajaan atau kelalaian ? untuk itu dapat Subvedrsi dan Narkotika (Loebby Loqman:
kita lihat masalah kesengajaan dan kealpaan 1989).
pada Korporasi. Dari ketiga perumusan tersebut di atas,
dapat diketahui bahwa ada tiga golongan
D.Schaffmeister, sebagaimana dikutip
yang dapat dipertanggungjawabkan apabila
Sutan Remy Sjahdeni, menjelaskan banhwa suatu korporasi melakukan tindak pidana yaitu:
: sangat sulit untuk menentukan kapan 1. Orang sebagai pribadi yang melakukan
suatu badan hukum terdapat apa yang 2. Orang sebagai pengurus badan hukum
disebut dengan kesengajaan. 3. Badan Hukum Itu sendiri.
“Kesengajaan” pada badan hukum pertama- Orang sebagai pribadi yang melakukan
tama berada, apabila kesengajaan itu pada Dalam hal Korporasi sebagai pembuat
kenyataannya terletak dalam politik dan pengurus bertanggungjawab, maka
perusahaan, atau berada dalam keadaan ditegaskan bahwa korporasi mungkin
yang nyata dari suatu perusahaan tertentu sebagai pembuat. Pengurus ditunjuk
(Sutan Remy Sjahdeni:2006). sebagai yang bertanggungjawab yang
Dalam praktek terdapat kemungkinan dipandang dilakukan oleh korporasi
bahwa badan hukum bertindak alpa, adalah apa yang dilakukan oleh alat
sedangkan perorangan mempunyai perlengkapan Korporasi menurut wewenang
kesengajaan, misalnya jika seorang berdasarkan anggaran dasarnya. Tindak
pengawas dari suatu perusahaan, guna pidana yang dilakukan oleh Korporasi
mengisi kantongnya sendiri, menghubungi adalah tindak pidana yang dilakukan oleh
suatu perusahaan kebersihan sampah yang seseorang tertentu sebagai pengurus dari
tidak dapat dipercaya, sedangkan si badan badan hukum tersebut. Sifat dari
hukum sama sekali tidak mengawasi perbuatan yang menjadikan tindak pidana
pelaksanaan pembersihan sampah tersebut. itu adalah: “Onpersoonlijk” orang yang
Pada umumnya yang dapat memimpin korporasi pertanggungjawaban
dipertanggungjawabkan dalam hukum pidana pidana , terlepas dari apakah ia tahu
adalah sipembuat/pelaku. Sipembuat atau pelaku ataukah tidak tentang dilakukannya
dimaksudkan di sini adalah manusia. Akibat
dari perkembangan zaman dan majunya
perbuatan itu.
perekonomian dewasa ini pelaku kejahatan Orang sebagai pengurus badan hukum
subyeknya sudah mengalami perkembangan Dalam hal tindak pidana yang
yang begitu pesat tidak saja manusia yang dilakukan oleh badan hukum, tetapi
melakukan perbuatan pidana, akan tetapi pengurus yang bertanggungjawab adalah
korporasi/badan hukum sudah banyak yang berdasarkan kepada anggapan bahwa suatu
melakukan perbuatan pidana salah satu perbuatan perbuatan hanya dapat dilakukan oleh
pidana tersebut adalah pencemaran lingkungan manusia secara pisik dalam keadaan
hidup. nyata, dan kemampuan bertanggung jawab
Sehubungan dengan pertanggungjawaban
korporasi, menurut Loebby Loqman, selama ini
atas perbuatan itu menyangkut kejiwaan
bermacam-macam cara perumusan yang yang hanya dapat dimiliki oleh manusia
ditempuh oleh pembuat Undang-Undang yaitu: saja. Dengan demikian tidak ada konstruksi
a. ada yang merumuskan bahwa yang dapat lain yang dapat digunakan selain
122
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi dalam Pencemaran Lingkungan Hidup (Suatu
Analisis Normatif)
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015
123
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi dalam Pencemaran Lingkungan Hidup (Suatu
Analisis Normatif)
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015
124
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi dalam Pencemaran Lingkungan Hidup (Suatu
Analisis Normatif)
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015
125
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi dalam Pencemaran Lingkungan Hidup (Suatu
Analisis Normatif)
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015
126
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Korporasi dalam Pencemaran Lingkungan Hidup (Suatu
Analisis Normatif)