You are on page 1of 10

JSIKA Vol. 4, No. 2.

September 2015 ISSN 2338-137X

Rancang Bangun Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Gigi


Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor
Mochammad Irfan 1) Jusak 2) Tania Saskianti 3)
Program Studi/Jurusan Sistem Informasi
ST MIK ST IKOM Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1)mochammadirfan17@gmail.com, 2)jusak@stikom.edu, 3)taniapedo@yahoo.com

Abstract: This research is motivated by common dental diseases that are present among people. it
is evident that people will visit dentist only when they experience serious problems with their teeth,
this mainly because a lack of understanding against the dental dis ease and also expensive charge of
dental checkup. therefore, in this study we build an application for diagnosing common dental
disease. a web-based application that is available to be accessed freely. The purpose of this study is
to build a expert system for identifying dental disease.
The expert system utilized the certainty factor method as the inference engine. The reason
behind this is because this method is able to produce alternatives diagnosis (the output of the system
comprises of some diagnosis results). It can be seen that certainty factor method is very suitable for
expert system problem solving for disease diagnosis . This research was done by way of anamnesis
process (giving a question to the user). The system produces a possibility of the diseases as well as
causative factor and handling factor.
This work has been tested by an expert using 30 times experiment. Based on our
examination some result were obtained as follows: Firstly, the system gives similar results in
reference to the expert judgment of disease. Secondly, the system gives possibilities of the disease
when we considered confidence level above 80%. Thirdly, the results were considered invalid when
the diagnosis of the system didn’t match with the expert judgment

Keywords: Certainty factor, Dental Disease and Expert System

Gigi merupakan bagian keras yang ada mendiagnosa serta memberikan faktor pendorong
di dalam mulut. Gigi tersebut memiliki struktur dan faktor penanganan pada penyakit seseorang.
bervariasi yang berfungsi sebagai pemotong, Hal ini untuk meningkatkan kesadaran
pengoyak dan pengunyah makanan. Apabila gigi masyarakat dalam merawat giginya. Aplikasi ini
tersebut tidak dibersihkan setelah makan, maka menggunakan sistem pakar dengan metode
dapat menyebabkan munculnya bakteri. Dimana certainty factor. Sistem pakar mampu
bakteri tersebut dapat merusak gigi dan memodelkan dalam menyelesaikan masalah
menyebabkan seseorang terkena penyakit gigi. seperti layaknya seorang pakar dan metode
Selain gigi merupakan alat pencernaan makanan, certainty factor ini dipilih karena metode ini
gigi juga merupakan sebagai tampilan seseorang. menghasilkan keluaran berupa beberapa alternatif
Tampilan ini sangat dibutuhkan dan diperlukan diagnosis penyakit (keluaran tidak hanya satu
seseorang untuk bertatap muka dengan orang lain. jenis penyakit), sehingga metode CF sangat
Ketika gigi berlubang, otomatis akan mengurangi sesuai untuk penyelesaian masalah sistem pakar
tampilan seseorang. Apalagi gigi berlubang yang diagnosis penyakit. Aplikasi ini dilakukan dengan
disertai dengan sakit gigi, hal ini dapat cara memberi pertanyaan kepada pengguna, yang
menggangu aktifitas seseorang dalam melakukan nantinya dari jawaban pengguna akan diproses
pekerjaan. dengan sistem pakar yang menggunakan inferensi
Kurang tahunya masyarakat terhadap metode Certainty Factor. Sistem pakar ini akan
penyakit yang dideritanya dan juga mahalnya dibuat berbasis web, karena agar semua
pemerikasaan gigi di dokter gigi menyebabkan masyarakat dapat mengakses aplikasi ini dengan
masyarakat tidak datang ke rumah sakit gigi. mudah. Hal ini didukung dengan masyarakat
Tetapi masyarakat datang apabila sudah yang mempunyai handphone yang dapat
mengalami permasalahan serius dengan giginya. mengakses web browser dengan adanya koneksi
Berdasarkan permasalahan yang ada internet. Aplikasi ini dapat menjadi alat bantu atas
dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 1


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

penyakit yang dideritanya sehingga masyarakat telah diperiksa oleh Tania Saskianti, drg.,
sadar pentingnya pemeriksaan gigi di dokter gigi. Sp.KGA., Ph.D.
1. Tabel Penyakit
METODE Tabel penyakit ini adalah tabel yang
Dalam metodelogi penelitian berisi penyakit dari bidang konservasi gigi. Setiap
pengembangan sistem ini akan dibutuhkan penyakit mempunyai penjelasan yang berbeda-
beberapa tahap yaitu : beda. Penjelasan tersebut didapatkan dari buku,
1. analisis permasalahan makalah yang kemudian di periksa kembali oleh
2. analisis kebutuhan sistem Tania Saskianti, drg., Sp.KGA., Ph.D. tabel
penyakit inilah yang nantinya akan digunakan
Analisis Permasalahan sebagai hasil diagnosis dari anamnesa yang
Dalam tahap analisis permasalahan dilakukan oleh pengguna sistem pakar
peneliti melakukan analisis permasalahan yang identifikasi penyakit gigi ini.
terjadi pada saat ini. Permasalahan yang ada saat
ini adalah kebanyakan orang menganggap gejala Tabel 1. Penyakit
yang tampak pada penyakit gigi dianggap biasa. Ini Nama Pengertian
Hal ini menyebabkan penyakit gigi tersebut sial Penyakit
adalah tampak biasa, padahal penyakit yang A Fraktur suatu kondisi gigi geligi yang
diderita itu berakibat fatal bagi seseorang yang gigi memperlihatkan adanya
menderita. Penderita cenderung memberikan keretakan gigi atau gigi yang
suatu kesalahan dalam penafsiran terhadap pecah.
penyakit gigi yang dialami sehingga sebagian B Karies Mumpuni & Erlita (2013 : 9)
besar seseorang mengabaikan penyakit gigi gigi (gigi Karies gigi adalah istilah
tersebut. Sering dijumpai kondisi penderita berluban untuk penyakit infeksi.
sampai sudah parah sehingga aktifitas dari g) Namun karena umumnya
penderita tersebut terganggu. orang datang dengan keadaan
Kurangnya pengetahuan penderita tentang gigi yang berlubang sebagai
penyakit gigi sehingga mereka meremehkan sakit tanda karies, dokter gigi
gigi yang dialami ini merupakan penyebab yang mengistilahkannya dengan
menjadikan penderita tidak mau pergi ke dokter gigi yang berkaries (karies
gigi sehingga penderita bukan mendapatkan gigi)
solusi tetapi akan mendapat masalah yang lebih C Hipoplas enamel hipoplasia adalah
parah lagi. ia gangguan enamel lebih luas
Enamel sehingga
Analisis Kebutuhan Sistem dalam garis yang mengelilingi
Dalam tahap analisis kebutuhan sistem, mahkota gigi terluka,
peneliti membutuhkan data-data yang mampu D Abses suatu kondisi yang dapat
mendukung dalam pembuatan sistem pakar Periapika ditemukan pada gigi dimana
identifikasi penyakit gigi ini. Data tersebut l terjadinya pembentukan pus
diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan setempat di ujung akar gigi
pengumpulan data sekunder dan pengumpulan dan jaringan tulang di
data primer sekitarnya.
Pengumpulan data sekunder meliputi E Diskolori Pratiwi (2009 : 11) Perubahan
pencarian data dengan cara membaca dan sasi warna intrinsik adalah
mempelajari buku-buku, makalah-makalah, Intrinsik pewarnaan gigi oleh noda
artikel-artikel dan bahan-bahan dari internet yang yang terdapat di dalam email
sesuai dengan topik yang sedang dibahas ini. dan dentin selama
Hasil data yang diperoleh dari buku ini tidak odontogenesis atau setelah
langsung dibuat untuk mendukung pembuatan erupsi gigi.
sistem pakar identifikasi penyakit gigi, namun F Gangren keadaan gigi dimana jarigan
data ini di periksa lagi oleh Tania Saskianti, drg., pulpa pulpa sudah mati
Sp.KGA., Ph.D. sebagaisistem pertahanan
berikut ini merupakan data penyakit gigi, pulpa sudah tidak dapat
data gejala pada penyakit gigi, pertanyaan yang menahan rangsangan sehingga

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 2


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

jumlah sel pulpa yang rusak Gigi berubah warna menjadi keabu-
14
menjadi semakin banyak dan abuan
menempati sebagian besar Dingin, manis, atau masam biasanya
15
ruang pulpa. menyebabkan rasa sakit.
G Pulpitis Fedorowicz, dkk (2009 : 2)
Irreversi didefinisikan sebagai proses 3. Tabel pertanyaan
bel inflamasi dimana pulpa gigi
(saraf) telah rusak diperbaiki Tabel pertanyaan ini dibuat berdasarkan
dan akhirnya akan mati dari gejala-gejala yang ada. Pertanyaan ini
H Nekrosis matinya pulpa. digunakan untuk mencari fakta gejala yang
pulpa diderita oleh pengguna sistem pakar identifikasi
I Pulpitis Suatu inflamasi pulpa penyakit gigi dengan cara pengguna menjawab
hiperplas produktif yang disebabkan semua pertanyaan yang ada dalam sistem pakar
tik kronis oleh suatu pembukaan karies identifikasi penyakit gigi ini. data pertanyaan
luas yang kadang-kadang dapat dilihat pada tabel 3.
tertutup oleh epithelium dan
disebabkan karena iritasi Tabel 3. Pertanyaan
tingkat rendah No Pertanyaan
yang berlangsung lama. 1 Apakah terdapat retak pada gigi anda ?
J Pulpitis suatu kondisi yang terjadi 2 Apakah gigi anda ada yang pecah?
Reversib pada gigi dimana adanya Apakah terdapat lubang pada
3
el peradangan ringan pada pulpa permukaan gigi anda?
gigi. Apakah gigi anda ngilu bila terkena
4
makanan dan minuman ?
5 Apakah merasa mulut anda bau ?
2. Tabel gejala pada penyakit gigi
6 Apakah merasa tubuh anda demam ?
Tabel gejala ini adalah tabel yang berisi Apakah anda merasakan sakit di area
7
gejala-gejala dari penyakit pada bidang gigi yang bermasalah?
konservasi gigi. Gejala ini didapatkan dari buku, Apakah kelenjar getah bening anda
8
makalah sesuai dengan penyakit yang ada. dari membengkak?
beberapa penyakit tersebut mempunyai kesamaan Apakah gigi anda berwarna kecoklatan /
9
dalam gejalanya, yang nantinya gejala dari setiap kehitaman ?
penyakit akan diberi nilai yang berbeda sesuai Apakah merasa kesakitan saat gigi anda
dengan keyakinan dari pakarnya. Data gejala dari 10 digunakan untuk mengunyah makanan
penyakit dalam bidang konservasi gigi dapat ?
dilihat pada tabel 2. 11 Apakah permukaan gigi anda kasar ?
Apakah di daerah rahang anda terjadi
Tabel 2. Gejala 12 pembengkakan hingga menonjol ke
No Gejala pipi/bibir ?
1 Terdapat retak pada gigi Pernahkah gigi yang bersangkutan
13
2 Adanya gigi yang pecah terasa nyeri secara tiba-tiba ?
3 Terdapat lubang pada permukaan gigi Apakah gigi anda berubah warna
14
ngilu bila terkena makanan dan menjadi keabu-abuan ?
4
minuman. Apakah mengalami rasa sakit ketika gigi
5 Bau mulut 15 anda terkena dingin, manis, atau masam
6 Demam ?
7 Rasa sakit pada gigi
8 Kelenjar getah bening bengkak Pengumpulan data primer ialah pencarian
9 Gigi berwarna cokelat / kehitaman dengan wawancara langsung kepada seorang ahli
10 Rasa sakit saat mengunyah atau pakar yang meliputi pencarian data nilai cf
11 Gigi dengan permukaan yang kasar gejala, nilai evidence dan faktor pengendalian.
12 Daerah rahang terjadi pembengkakan
13 Nyeri spontan Tabel 4 Nilai Evidence

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 3


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

Tabel Nilai evidence merupakan tabel Gigi dengan 0.7


nilai tingkat keyakinan dari seorang pengguna permukaan yang
sistem pakar identifikasi penyakit gigi ini yang kasar
dipilih sesuai dengan gejala yang dirasakannya. Terdapat lubang 1
Nilai evidence ini nantinya akan digunakan untuk pada permukaan
perhitungan keyakinan gejala pakar dan user. gigi
untuk detail nilai evidence dapat dilihat pada tabel Demam 0.4
4. Abses Kelenjar getah 0.5
4 Periapika bening bengkak
Tabel 4. Nilai Evidence l Rasa sakit saat 0.8
Certain Term Bobot (user) mengunyah
Daerah rahang 0.2
Tidak - 0.4
terjadi
Mungkin 0.6 pembengkakan
yakin 0.9 Diskolori Gigi berubah warna 0.9
5 sasi menjadi keabu-
Intrinsik abuan
Tabel 5 Nilai CF Gejala
Terdapat lubang 1
Nilai CF gejala ini adalah pemberian pada permukaan
nilai gejala dari setiap penyakit yang ada. Gangren gigi
6
Pemberian nilai gejala ini dilakukan oleh pakar Pulpa Bau mulut 0.8
gigi sesuai dengan keyakinan pakar tersebut Gigi berwarna 0.9
terhadap gejala pada penyakit tertentu. Untuk cokelat / kehitaman
detail nilai CF gejala dapat dilihat pada tabel 5. Pulpitis Rasa sakit pada gigi 0.8
7 Irreversi 1
Nyeri spontan
Tabel 5. Nilai CF Gejala bel
CF Bau mulut 0.4
No Penyakit Gejala Nekrosis Gigi berubah warna 0.9
Pakar 8
Terdapat retak pada 1 Pulpa menjadi abu-abu
gigi kehitam hitaman
Adanya gigi yang 0.8 Pulpitis Terdapat lubang 1
Fraktur pecah Hiperpla pada permukaan
1 9
Gigi Dingin, manis, atau 0.7 stik gigi
masam biasanya Kronis Bau mulut 0.8
menyebabkan rasa Terdapat lubang 1
sakit. pada permukaan
Terdapat lubang 1 gigi
pada permukaan ngilu bila terkena 0.9
gigi Pulpitis makanan dan
ngilu bila terkena 0.8 10 Reversib minuman.
Karies makanan dan el Bau mulut 0.8
Gigi minuman. Dingin, manis, atau 0.8
2 (gigi Gigi dengan 1 masam biasanya
berluban permukaan yang menyebabkan rasa
g) kasar sakit.
Dingin, manis, atau 0.7
masam biasanya Perancangan Sistem
menyebabkan rasa
sakit. 1. Diagram Alir untuk gejala
Hipoplas Gigi berwarna 1
3 ia cokelat / frosty
Enamel white

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 4


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

Start
2. Diagram alir untuk penyakit

Start

Gejala = String
Foto = image
Pertanyaan = String
Keterangan = String Penyakit = String
Faktor pendorong = String
Faktor Pengendalian = String

Tidak
gejala, foto,
pertanyaan,keterangan Tidak
Penyakit,
Faktor pendorong,
Faktor Pengendalian,

Gejala = not null AND


Foto = ‘ ‘ AND
Pertanyaan = not null AND
Keterangan = not null Penyakit = not null AND
Faktor pendorong = not null AND
Faktor pengendalian = not null AND

Ya
gejala, foto,
Gejala
pertanyaan,keterangan
Penyakit, Faktor
Pendorong, faktor Penyakit
penegendalian

Gejala baru
telah
disimpan
Penyakit baru
telah disimpan

End

End
Gambar 1 Diagram alir untuk gejala

Proses input gejala penyakit gigi ini Gambar 2 Diagram alir untuk penyakit
dimulai dengan dokter / pakar yang telah login
dalam sistem pakar ini. selanjutnya pakar tersebut Proses input penyakit dalam sistem
menginputkan sebuah gejala baru, input foto dari identifikasi penyakit gigi ini dimulai dengan
gejala, input pertanyaan dari gejala, dan input dokter / pakar yang telah login. selanjutnya pakar
keterangan jawaban dari pertanyaan. Data yang tersebut menginputkan sebuah nama penyakit
telah diinputkan akan di cek terlebih dahulu oleh baru, faktor pendorong, dan faktor pengendalian.
sistem, ketika ada yang belum terisi maka sistem Data yang telah diinputkan akan di cek terlebih
akan menginformasikan bahwa data belum terisi dahulu oleh sistem, ketika ada yang belum terisi
secara lengkap namun ketika hanya data foto maka sistem akan menginformasikan bahwa data
yang belum terisi maka sistem akan menyimpan belum terisi secara lengkap.
data tersebut kedalam database.

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 5


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

3. Diagram alir aturan CF 4. Diagram alir perhitungan CF gejala


Start
Start

G = Gejala
E = Evidence
ACF = Aturan CF
P = Penyakit
Penyakit = String CF 2
Gejala = String X=0
nilai CF = Integer

For W = 0 To W = CP

penyakit,
gejala,
nilai CF CG = Count(Gejala)
CE = Count(Evidence)
Tidak NE = Nilai Evidence[W] CP = Count(Penyakit)
NACF = Nilai aturan CF[W] CACF = Count(Aturan CF)
CF[X] = NE[W] * NACF[W]
X=X+1
Penyakit penyakit,
gejala,
nilai CF Tidak X > CG

Ya
Gejala
1

Penyakit = not null dan


Gejala = not null dan
Nilai CF = not null dan Gambar 4 Diagram alir perhitungan CF gejala

Dalam diagram alir aturan CF ini


Ya menjelaskan pemberian nilai dari suatu gejala
pada penyakit gigi. Proses aturan CF penyakit
penyakit,
gejala, Aturan CF gigi ini dimulai dengan dokter / pakar yang telah
nilai CF
login dalam sistem pakar ini. selanjutnya pakar
tersebut memilih sebuah penyakit yang
didapatkan dari penyakit yang telah ada di tabel
Aturan CF baru
penyakit, setelah itu pakar juga memilih gejala
telah tersimpan dari tabel gejala, dan memberikan nilai terhadap
gejala yang telah dipilih. Setelah semua selesai
dipilih dan diberikan sebuah nilai, maka pakar
End dapat menyimpan data tersebut. Apabila
penyakit, gejala dan nilai dalam aturan CF belum
Gambar 3 Diagram alir aturan CF terisi secara lengkap maka sistem tidak akan
menyimpan data kedalam database.
Dalam diagram alir aturan CF ini
menjelaskan pemberian nilai dari suatu gejala
pada penyakit gigi. Proses aturan CF penyakit
gigi ini dimulai dengan dokter / pakar yang telah
login dalam sistem pakar ini. selanjutnya pakar
tersebut memilih sebuah penyakit yang
didapatkan dari penyakit yang telah ada di tabel
penyakit, setelah itu pakar juga memilih gejala
dari tabel gejala, dan memberikan nilai terhadap
gejala yang telah dipilih. Setelah semua selesai
dipilih dan diberikan sebuah nilai, maka pakar
dapat menyimpan data tersebut. Apabila
penyakit, gejala dan nilai dalam aturan CF belum
terisi secara lengkap maka sistem tidak akan
menyimpan data kedalam database.

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 6


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

5. Diagram alir untuk kombinasi gejala Untuk memberi penilaian hasil diagnosis
sistem maka dokter perlu mencoba memberi
1 masukan (jawaban) terhadap pertanyaan
(anamnesa) yang ada dalam sistem pakar
Y=0 identifikasi penyakit gigi ini. Didalam menguji
CF [X] = CF [Y]
CF [Y] = CF [Y+1] coba pada penyakit fraktur gigi, dokter / pakar
telah memilih “Yakin” pada pertanyaan “Apakah
terdapat retak pada gigi anda ?”, “mungkin” pada
For Z = 1 To Z = CG

pertanyaan “Apakah gigi anda ada yang pecah ?”,


CF[Y] = GK[Z]
“Yakin” pada pertanyaan “Apakah mengalami
rasa sakit ketika gigi anda terkena dingin, manis,
Tidak
CF[X] > 0
&& atau masam ?” dan memilih jawaban “Tidak”
CF[Y] > 0
pada pertanyaan selain yang disebutkan diatas.
CF[X] < 0
&&
CF[Y] < 0
Ya
GK[Z] =
CF[X] + CF[Y] (1-CF[X])
Untuk lebih detailnya, dapat dilihat pada tabel 6
Tidak
Ya
GK[Z] = Tabel 6 masukan untuk penyakit fraktur gigi
GK[Z] = {CF[X] + CF[Y]} /
CF[X] + CF[Y] (1-CF[X]) (1-min{|CF[X]|,| CF[Y]|}
Tid Mun Ya
No Pertanyaan
ak gkin kin
Z=Z+1
1 Apakah
terdapat retak
W=W+1

pada gigi anda
2
Tampilkan tingkat
keyakinan semua
?
penyakit
2 Apakah gigi
anda ada yang √
End
pecah ?
Gambar 5 Diagram alir untuk kombinasi gejala 3 Apakah
terdapat
Diagram alir gambar 5 ini ialah sebuah lubang pada √
proses untuk mengkombinasikan semua gejala permukaan
yang telah dihitung dengan nilai evidence seperti gigi anda?
proses pada gambar 4 pertama yang akan 4 Apakah gigi
dikombinasikan ialah gejala pertama (CF[X]) anda ngilu bila
dengan gejala kedua (CF[Y]) yang mana dari terkena √
kedua gejala tersebut di cek terlebih dahulu, makanan dan
apakah gejala pertama dan kedua lebih besar dari minuman ?
nol? Apabila “ya” maka akan dihitung dan 5 Apakah
melanjutkan mengkombinasi gejala yang ketiga, merasa mulut √
apabila “tidak” maka akan dilanjutkan dengan anda bau ?
pengecekan yang kedua yang mana apabila “Ya” 6 Apakah
/ ”Tidak” akan di hitung dengan rumus masing- merasa tubuh √
masing. Kemudian akan dilanjutkan dengan anda demam ?
mengkombinasikan hasil dan gejala yang ketiga. 7 Apakah anda
Apabila semua gejala telah dikombinasikan pada merasakan
penyakit A maka akan ganti dengan penyakit sakit di area √
kedua (penyakit B) dan akan melakukan proses gigi yang
yang sama seperti penyakit pertama(penyakit A). bermasalah?
8 Apakah
Tingkat Akurasi Sistem Pakar kelenjar getah

Tingkat akurasi sistem pakar ini adalah bening anda
penilaian hasil diagnosis sistem yang berdas arkan membengkak?
masukan dari dokter gigi dan dibandingkan 9 Apakah gigi
anda berwarna
dengan hasil diagnosis oleh pakar gigi. √
kecoklatan /
kehitaman ?

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 7


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

10 Apakah gigi dan hasil diagnosis oleh dokter gigi sebanyak


merasa 30 Kasus
kesakitan saat
gigi anda Tabel 7 Tingkat Akurasi Sistem Pakar

digunakan Diagnosis
untuk Kas Pakar Diagnosis
mengunyah Hasil
us Penyakit Sistem
makanan ? Gigi
11 Apakah
Fraktur gigi
permukaan 1 Fraktur gigi Tepat
√ (99.36%)
gigi anda
Karies gigi
kasar ?
Karies gigi (99.73%)
12 Apakah di
2 (gigi Pulpitis Tepat
daerah rahang
berlubang) Reversibel
anda terjadi
pembengkaka √ (87.71%)
n hingga Hipoplasia
Hipoplasia
menonjol ke 3 Enamel Tepat
Enamel
pipi/bibir ? (96.59%)
13 Pernahkah Abses
Abses
gigi yang 4 Periapikal Tepat
Periapikal
bersangkutan (98.73%)
√ Diskolorisa
terasa nyeri
secara tiba- si Intrinsik
tiba ? Diskolorisa (89.28%)
5 Tepat
14 Apakah gigi si Intrinsik Nekrosis
anda berubah Pulpa
√ (86.73%)
warna menjadi
keabu-abuan? Gangren
15 Apakah pulpa
mengalami (99.21%)
Gangren
rasa sakit 6 Pulpitis Tepat
pulpa
ketika gigi √ hiperplastik
anda terkena kronis
dingin, manis, (89.52%)
atau masam ? Pulpitis
Pulpitis
7 Irreversibel Tepat
Setelah semua pertanyaan dalam sistem Irreversibel
(98.35%)
telah terjawab dengan benar oleh dokter maka Nekrosis
akan muncul diagnosis penyakit gigi sementara pulpa
dengan penyakit fraktur gigi yang mempunyai Nekrosis (92.85%)
persentase paling besar yaitu 98.82 %. Sistem 8 Tepat
pulpa Diskolorisa
juga akan memunculkan diagnosis banding yaitu si Intrinsik
pulpitis reversibel dengan nilai persentase (87.58%)
keyakinan 75% dan karies gigi dengan nilai Pulpitis
persentase 51.23%. ketika diagnosis sistem pada Pulpitis
hiperplastik
diagnosis penyakit dan diagnosis banding 9 hiperplastik Tepat
kronis
menampilkan penyakit atau tidak menampilkan kronis
(93.42%)
penyakit apapun, itu berarti nilai dari penyakit Pulpitis
pada diagnosis penyakit dan diagnosis banding itu Pulpitis
10 Reversibel Tepat
dibawah rata-rata (dibawah 80 %). Reversibel
(99.57%)
Pada tabel 7 berikut ini merupakan tabel
Tidak ada Tidak ada
yang berisi hasil perbandingan diagnosis yang
11 jawaban jawaban Tepat
dihasilkan oleh sistem atas jawaban dari dokter
yang dipilih yang dipilih

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 8


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

Diagnosis dengan persentase tertinggi pada diagnosis sistem


Kas Pakar Diagnosis yang berdasarkan masukan dari dokter gigi sesuai
Hasil
us Penyakit Sistem dengan hasil diagnosis oleh dokter gigi / pakar.
Gigi kedua, memberikan hasil tidak terdeteksi apabila
Tidak nilai tingkat keyakinan minimum pada penyakit
12 Karies gigi - dibawah 80%. 10 dari 30 percobaan menunjukkan
terdeteksi
Karies gigi hasil tidak terdeteksi, hal ini karena pertanyaan
13 Karies gigi Tepat dijawab secara acak. Ketiga, memberikan hasil
(80.66%)
Pulpitis tidak tepat apabila diagnosis sistem yang
Pulpitis berdasarkan masukan dari dokter gigi tidak sesuai
14 Reversibel Tepat
Reversibel dengan hasil diagnosis oleh dokter gigi / pakar.
(92.9%)
Gangren
Gangren HASIL DESAIN DAN IMPLEMENTASI
15 Pulpa Tepat
Pulpa Halaman diagnosis ini adalah halaman
(83.76%)
Pulpitits yang digunakan untuk memberi pertanyaan
Pulpitits kepada pasien atau pakar. Halaman diagnosis
16 Irreversibel Tepat
Irreversibel dapat dilihat pada gambar 6
(83.38%)
Tidak
17 Fraktur gigi -
terdeteksi
Pulpitits Tidak
18 -
Irreversibel terdeteksi
Pulpitis
Pulpitis
19 Reversibel Tepat
Reversibel
(81.86%)
Gangren Tidak
20 -
Pulpa terdeteksi
Abses Gambar 6 Halaman Diagnosis
Abses
21 Periapikal Tepat
Periapikal Setelah pertanyaan sudah terisi semua
(88.16%)
maka sistem akan memproses dan menampilkan
Abses Tidak
22 - hasil diagnosa sementara beserta dengan faktor
Periapikal terdeteksi
pendorong dan faktor pengendalian seperti pada
Abses Tidak
23 - gambar 7
Periapikal terdeteksi
Abses Tidak
24 -
Periapikal terdeteksi
Pulpitits Tidak
25 -
Irreversibel terdeteksi
Pulpitits
Pulpitits
26 Irreversibel Tepat
Irreversibel
(81.68%)
Tidak
27 Karies gigi - Gambar 7 Diagnosis Penyakit gigi
terdeteksi
Pulpitis
Pulpitis KESIMPULAN
28 Reversibel Tepat
Reversibel Berdasarkan hasil implementasi dan evaluasi
(84.35%)
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
Pulpitits sebagai berikut :
Pulpitits
29 Irreversibel Tepat
Irreversibel 1. Sistem pakar yang menggunakan metode
(92.14%) certainty factor yang dibangun, dapat
Tidak mendiagnosis penyakit gigi berdasarkan
30 Fraktur gigi -
terdeteksi pertanyaan-pertanyaan kepada pasien
(anamnesa), serta dapat memberikan cara
ini mempunyai beberapa macam hasil. pengendalian dan juga faktor penanganannya.
Pertama, memberikan hasil tepat apabila penyakit

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 9


JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN 2338-137X

2. Sistem pakar identifikasi penyakit gigi ini


hanya dapat memberikan diagnosis penyakit
gigi sementara terhadap pasien.
3. Sistem pakar identifikasi penyakit gigi ini
mempunyai beberapa macam hasil. Pertama,
memberikan hasil tepat apabila diagnosis
pakar sesuai dengan diagnosis sistem. Kedua,
hasil tidak terdeteksi ketika tingkat keyakinan
minimum dibawah 80%. Ketiga, hasil tidak
tepat apabila diagnosis pakar tidak sesuai
dengan diagnosis sistem.

SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kedepannya sistem pakar ini dapat
dikembangkan berbasis android, sehingga
masyarakat tidak perlu untuk mengakses
internet terlebih dahulu.

2. Agar sistem pakar ini dapat lebih membantu


masyarakat, maka dapat ditambahkan fitur
multimedia (video atau animasi). Sehingga
masyarakat lebih memahami dalam
mendeskripsikan gejala.

RUJUKAN
Mumpuni, Yekti., & Erlita Pratiwi. (2013). 45
masalah & solusi penyakit gigi & mulut,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pratiwi, Septiva Asih. 2009. “Pengaruh
Pemberian Jus Buah Tomat
(Lycopersicon Esculentum Mill.)
Terhadap Perubahan Warna Gigi Pada
Proses Pemutihan Gigi Secara In Vitro”
11: 1-24
Z, Fedorowicz., JV, Keenan., Ag, Farman., T,
Newton. 2009. “Antibiotic use for
irreversible pulpitis (Review)” 2: 1-20

JSIKA Vol. 4, No. 2, September 2015, ISSN 2338-137X Page 10

You might also like