Professional Documents
Culture Documents
Naskah Jae Bioeduin2019
Naskah Jae Bioeduin2019
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
Abstract. This research generally is aimed to recognize the students’ concept mastery on ecosystem material by using
the Problem Posing Learning (PPL) based on science fables and its influence on the students and student responses and
delays in learning were carried out using the PPL-DS model. The research method used is quasi-experimental method.
Moreover, the research design used in this current research is nonequivalent control and samples were taken by
purposive sampling technique. Test, questionnaire, and observation sheet are used as the instruments. Research data
analysis includes several tests such as normality, homogeneity, hypothesis, and N-Gain. Data were obtained from 20
questions for each pretest and posttest. The result gained from the class using the research model has moderated
criteria with an N-gain average of 0.35 while the class with non-research model has a low criterion with an N-gain
value of 0.21. The implementation of activities carried out by students and teachers is fairly good with 84.21% and
88.23% achieved. The response shown by students is also quite satisfactory with a value of 86.20% high criteria. It can
be concluded that there is a significant influence on the mastery of students' concepts in ecosystem material using the
fairytale-based problem posing learning (PPL) model
.
Key words: PPL model, Science Fable, Concept Mastery.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep yang dimiliki oleh siswa pada
materi ekosistem, dan respon siswa serta keterlaksanaan terhadap pembelajaran yang dilakukan
menggunakan model PPL-DS. Metode penelitian menggunakan metode Quasi Eksperimen. Desain
penelitian yang digunakan adalah Nonequivalen Control, dan sampel diambil dengan teknik purposive
sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes, angket kuisioner serta lembar observasi. Analisis data
penelitian meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, uji N-Gain, LO dan quesioner. Data
diperoleh dari 20 soal pilihan ganda untuk pretest dan posttest, Lembar Observasi serta angket. Hasil
penelitian pada kelas yang menggunakan model penelitian memiliki kriteria sedang dengan rata-rata N-gain
sebesar 0,35 sedangkan dengan kelas yang tidak menggunakan model penelitian memiliki kriteria rendah
dengan nilai N-gain sebesar 0,21. Keterlaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru terbilang
sangat baik dengan hasil 84,21 % dan 88,23 % yang tercapai. Respon yang ditunjukan oleh siswa juga
terbilang cukup memuaskan dengan nilai 86,20% kriteria tinggi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan pada penguasaan konsep siswa pada materi ekosistem menggunakan model
Problem Posing Learning (PPL) Berbasis Dongeng Sains.
63
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
merupakan salah satu faktor dari kegiatan hubungan dengan apa yang akan
membentuk suatu kepribadian seutuhnya dimunculkan dari aktivitas siswa di dalam
(Suprijono, 2009 : 3). kelas.
2. Pengajuan soal harus berhubungan dengan
Berdasarkan hasil observasi serta pemecahan masalah siswa dalam proses
wawancara yang telah dilakukan kepada siswa pembelajaran.
serta guru pada mata pelajaran biologi disalah 3. Pengajuan soal dapat dihasilkan
satu sekolah di kota Bandung, penguasaan berdasarkan permasalahan yang terdapat
konsep merupakan suatu permasalahan yang dalam buku, teks, dengan membentuk
sering dihadapi oleh siswa. Salah satu ulang karakteristik bahasa.
penyebab kurangnya penguasaan konsep pada
siswa yaitu konsep yang sering diberikan Penggunaan model pembelajaran problem
kepada siswa merupakan konsep yang bukan posing learning (PPL) yang dilakukan pada
berasal dari konsep (gagasan) siswa itu sendiri, penelitian ini ditambahkan unsur dongeng
melainkan konsep yang diambil dari buku sains yang menjadi rujukan dalam
serta gagasan guru sehingga pencapaian meningkatkan pemahaman suatu konsep
penguasaan konsep kurang maksimal. Hal ini materi. Penambahan unsur dongeng sains ini
menstimulasi proses pembelajaran yang harus diberikan pada saat proses pembelajaran serta
mengembangkan potensi-potensi serta berpikir dilakukan dalam bentuk tugas rumah. Selain
sendiri dalam memecahkan masalah. itu pendidikan karakter dalam pembelajaran
sains menggunakan dongeng dapat berfungsi
Menurut peneliti, penguasaan konsep yang untuk memaksimalkan pendidikan karakter di
dimaksud merupakan bagaimana siswa dalam proses pembelajaran sains, sehingga
mendapatkan suatu konsep serta dapat output yang didapatkan dari siswa tidak hanya
mengembangkanya melalui kemampuan / level pengetahuan dan keterampilan sains, akan
yang setara bagi siswa, bukan konsep yang tetapi juga karakter baik yang harapannya akan
diterima secara bulat-bulat dari buku ataupun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
penalaran dari guru saja. Indikator dari
penguasaan konsep tersebut dapat diambil dari Dongeng sains menurut Sophya (2014
indikator soal yang diberikan kepada siswa :183) merupakan suatu cara atau media
tersebut melalui uji pretest serta posttest komunikasi yang interaktif serta memiliki
karakteristik dalam membangun rangsangan
Secara teknis menurut Susilawati (2012 : dalam proses pembelajaran.
141) model Problem Posing Learning (PPL)
memiliki karakteristik yaitu membangun Dilihat dari karakteristik konsep ekosistem
struktur koginitif dengan mambuat serta yang memanfaatkan makhluk hidup serta
mengajukan soal, terfokus pada aktivitas benda yang ada di sekitar lingkungan tersebut
siswa, serta cenderung kepada pemecahan menjadi suatu kelebihan yang dapat digunakan
suatu masalah. Problem Posing Learning dalam model problem posing learning
merupakan suatu teknik pemahaman konsep berbasing dongeng sains. Oleh karena itu
dengan menggunakan soal sebagai media dongeng adalah media aktif yang berperan
utamanya. Soal tersebut di dapat dari siswa itu besar dalam menjembatani rasa keharmonisan
sendiri dan dikembangkan lagi oleh siswa antara guru dan siswa dalam proses
lainya. Adapun beberapa prinsip yang dapat pembelajaran dengan menggunakan media
diterapkan dalam proses pembelajaran sekitar lingkungan (Sophya, 2014 :183).
problem posing learning (PPL) menurut
Susilawati (2012 : 141) yaitu : Pada hakikatnya penyampaian dongeng
1. Aktivitas siswa di dalam kelas menjadi digunakan sebagai penyampai pesan ataupun
rujukan bagi pengajuan soal yang dibuat, konsep yang dapat mengembangkan
sehingga pengajuan soal memiliki kemampuan sains. Beberapa karakteristik yang
64
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
dimiliki oleh model problem posing learning METODE
dan dongeng sains merupakan karakteristik
yang dibutukan untuk meningkatkan Metode penelitian menggunakan metode
pemahaman penguasaan suatu konsep siswa Quasi Eksperimen. Desain penelitian yang
pada materi ekosistem. digunakan adalah Nonequivalen Control., dan
sampel diambil dengan teknik purposive
Beberapa uraian di atas menunjukan sampling sehingga didapat kelas yang
bahwa suatu kompetensi bukan hanya sekedar menggunakan model PPL-DS sebanyak 30
akumulasi dari sejumlah pengetahuan tetapi orang dan kelas yang tidak menggunakan
juga pengembangan sikap dan keterampilan model PPL-DS sebanya 33 orang. .Berikut ini
yang tercermin dalam perilaku kehidupan. merupakan kerangka berfikir dari penelitian
Hakikatnya pelajaran biologi sebagai salah menggunakan model problem posing learning
satu mata pelajaran yang diberikan dan wajib (PPL) berbasis dongeng sains:
dipelajari oleh setiap siswa SMA, seharusnya
mengacu pada pencapaian kompetensi.
Artinya, pelajaran biologi khususnya materi
ekosistem bukan hanya sekedar pelajaran yang
harus dihafal, tetapi bagaimana materi
pelajaran yang dihafalnya itu dapat
mengembangkan sikap dan kemampuan
tertentu (Sanjaya, 2009 : 140)
65
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
Tabel.1 indikator tiap soal. 4 Sikap siswa terhadap tugas
5 Giat Belajar
No Indikator
66
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
kriteria rendah dengan nilai N-gain sebesar Sains didapatkan nilai rata-rata pretest sebesar
0,21. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai 74,83 dan data posttest sebesar 83,5. Data
thitung = 2,31 dan ttabel = 1,52 pada taraf tersebut terlihat adanya peningkatan dari nilai
signifikan 5 %. Maka thitung > ttabel. pretest dengan rata-rata sebesar 8,67.
Peningkatan tersebut juga diperkuat dengan
Setelah nilai rata-rata N-Gain diketahui, angka hasil N-gain yaitu 0,35 dengan kategori
data posttest dianalisis menggunakan analisis sedang. Hasil tersebut sejalan dengan
statistik. Hasil analisis statistik dapat dilihat penelitian Herawati, (2010 : 71-80) yang
pada Tabel 4.6 dan tabel 4.8 berikut ini. menunjukan bahwa terdapat peningkatan
penguasaan konsep dari pretest ke posttest
Tabel .6 Analisis Kelas Ekperimen dengan menggunakan model Problem Posing
Kelas dengan Menggunakan Learning (PPL) Berbasis Dongeng Sains.
Data Model Problem Posing Learning
(PPL) Berbasis Dongeng Sains
Meskipun untuk nilai N-gain penelitian yang
Pretest Postest dilakukan jika dibandingkan dengan
Persentase 56,67 % 83,33 % penelitian Herawati, dkk (2010 : 71-80) tidak
Siswa lulus sama.
Persentase 43,33 % 16,67 %
Siswa tidak Pengingkatan penguasaan konsep siswa
lulus termasuk dalam kategori baik. Kategori
Nilai 95 100
Tertinggi
tersebut memiliki alasan dengan menggunakan
Nilai 50 60 model Problem Posing Learning (PPL)
Terendah Berbasis Dongeng Sains yaitu membuat siswa
Rata-Rata 74,83 83,5 lebih aktif dan kritis dalam memahami konsep
Gain 8,67 dengan cara bertanya dan mencari jawaban
N-Gain 0,35 sendiri mengenai materi tersebut. Selain itu
Kriteria Sedang
juga dituntut untuk dapat mengembangkan
rasa ingin tahu dan mengekspresikan
Tabel.7 Analisis Kelas kontrol
Kelas tanpa Tanpa kemampuannya dengan maksimal.
Data Menggunakan PPL-DS
Pretest Postest Menurut Djamarah (2010 : 107) setiap
Persentase 54,54 % 81,82 % proses pembelajaran selalu menghasilkan hasil
Siswa lulus belajar. Berdasarkan tingkat keberhasilan
Persentase 45,46 % 18,18 % pembelajaran maka dikategorikan ke dalam
Siswa tidak tingkatan yaitu :
lulus
Nilai 90 95
a. Istimewa / maksimal : apabila seluruh
Tertinggi bahan pelajaran yang diajarkan dapat
Nilai 45 60 dikuasai oleh siswa.
Terendah b. Baik sekali / optimal : sebagian besar
Rata-Rata 73 78,78 bahan pelajaran yang diajarkan dapat
Gain 5,78 dikuasai berkisar antar 76 % - 99 %.
N-Gain 0,21
Kriteria Rendah
c. Baik / minimal : apabila bahan
pelajaran yang diajarkan hanya berkisar
Berdasarkan Tabel 4.6 dan 4.8 bahwa antara 60 % - 75 %.
penguasaan konsep siswa pada materi d. Kurang : apabila bahan pelajaran yang
ekosistem menggunakan model Problem diajarkan kurang dari 60%.
Posing Learning (PPL) Berbasis Dongeng
67
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
Tabel .8 Peningkatan Untuk Setiap Indikator
68
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
mendorong sikap kritis dan kreatif, serta pembelajaran PPL-DS pada materi
memudahkan dalam mengingat serta ekosistem pada kelas yang menggunakan
memahami pelajaran (Suryosubroto, 2009 : model tersebut memperoleh peningkatan
12). nilai dengan rata-rata 8,67, N-gain 0,35
dengan kriteria sedang. Sedangkan untuk
Selain itu juga keistimewaan dari model kelas yang tidak menggunakan model
Problem Posing Learning diperkuat dengan pembelajaran PPL-DS memperoleh
aspek penyampaian materi secara menarik. peningkatan nilai dengan rata-rata 5,78,
Penyampaian materi secara menarik tersebut N-gain 0,21 dengan kriteri rendah.
berdasarkan aspek dongeng sains yang 3. Respon siswa dengan menggunakan
digunakan sebagai media penyampai konsep model PPL-DS sangat memuaskan sebesar
ekosistem kepada siswa sehingga siswa 86,20% dengan kriteria tinggi
menerima konsep yang diberikan dengan
maksimal. Menurut Sophya (2014 : 183)
dongeng merupakan suatu cara atau media
DAFTAR PUSTAKA
komunikasi yang interaktif serta memiliki
karakteristik dalam membangun rangsangan
dalam proses pembelajaran. Menurut Azkiya, N. Rahmatul. 2016. Pengaruh
Fauziddin dalam Azkiya (2016 : 7) Mendengarkan Dongeng Terhadap
karatketeristik dari dongeng tidak terlepas dari Kemampuan Bahasa pada Anak
tujuan penyampaian dongeng tersebut sebagai Prasekolah. Skripsi. Fakultas Psikologi
media bercerita yang menarik. Universitas Muhammadiyah Malang.
Djamarah, S.B. 2010. Strategi Belajar
Karakteristik dongeng ditambahkan Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
dengan aspek sains yang didukung oleh materi Hasibuan, E., 2016. Pengaruh Model
ekosistem itu sendiri. Sehingga pada akhirnya Pembelajaran Problem Posing Learning
penguasaan konsep siswa pada materi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Fisika
ekosistem dapat disampaikan dan Siswa Kelas VII MTs PP Raudatussalam
tersampaikan secara maksimal, efektif dan Rambah pada Konsep Besaran dan
efisien. Satuan. Eduction Journal. p. 03.
Tersedia di : http //e-journal .upp.ac.id
KESIMPULAN /index.php /fkipfisika /article/view/721
Herawati, O.D.P., Siroj, Rusdy, Basir, Djahir
Berdasarkan hasil penelitian dan H.M. 2010. “Pengaruh Pembelajaran
pembahasan mengenai penerapan model Problem Posing Terhadap Kemampuan
pembelajaran Problem Posing Learning (PPL) Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Berbasis Dongeng Sain pada materi ekosistem, Kelas XI IPA SMA Negeri 6
maka dapat diambil kesimpulan sebagai Palembang”. Jurnal Pendidikan. 71-80.
berikut : Tersedia :
1. Keterlaksanaan aktivitas guru dengan http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/
penerapan model pembelajaran PPL-DS article/view/321
pada kelas yang menggunakan model Sanjaya, W., 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
tersebut memperoleh nilai rata-rata Bandung: Kencana.
sebesar 84,21 % dengan kriteria baik. Sophya, I. V., 2014. “Membangun
Sedangkan untuk aktivitas siswa dengan Kepribadian Anak dengan Dongeng.
penerapan model pembelajaran PPL-DS Education Journal”. Volume Vol 2
memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,23 No.1, p. 183. Tersedia di :
% dengan kriteria sangat baik. https://www.google.co.id.url?sa=t&sour
2. Hasil kemampuan penguasaan konsep ce=web&rct=j&url=http;//journal.staink
siswa dengan menerapkan model
69
p-ISSN : 2338-7173
e- ISSN 2615-0417
Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi Februari , Vol. (09), No.(01)
udus.ac.id/index.php/thufula/article/dow
nload/1428
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning
: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Susilawati, W., 2012. Belajar dan
Pembelajaran Matematika. Bandung:
CV.Insan Mandiri.
70