You are on page 1of 7

ANALISIS KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA PADUAN RENDAH PADA

PROSES PACK CARBURIZING DENGAN MEDIA CARBURIZER SERBUK ARANG


TEMPURUNG KELAPA DAN SERBUK CANGKANG KERANG DARAH
* ** **
Herman Jayadin , Idk Ketut Okariawan , Muhamad Fajar
*
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram
**
Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram
Jln. Majapahit No. 62 Mataram Nusa Tenggara Barat Kode Pos : 83125
Telp. (0370) 636087; 636126; ext 128 Fax (0370) 636087

ABSTRACT
Carburizing process is a thermo-chemical process which is done by heating the
specimen at the austenit temperature in the chamber which containing carbon powder.
Carburizing aims to raise the level of carbon in the surface layer of steel to obtain steel with
hard surfaces. This study aimed to determine the effect of coconut shell charcoal powder
with blood clam shell powder and the duration of detention in pack carburizing process on
physical properties (struktuk micro) and mechanical (hardness) low alloy steel after being
treated.
The materials used in this study was low alloy steel which is cylindrical. The process
of making specimens was performed by cutting into sections, the cutting is done for ease in
placing the specimen in the box carburizing, then powdered coconut shell charcoal and
pollen shells blood weighted according to the desired composition by mixing powder clam
shell blood 20, 30 and 40 (% by weight). Specimens carried out heat treatment at a
temperature of 950 C with the detention time for 4, 5 and 6 hours. Then do the Vickers
hardness test and microstructure testing.
From the results of hardness testing low alloy steels after undergoing a process of
pack carburizing with media carburizer powder coconut shell charcoal and pollen shells of
blood showed that the increasing variation of the powder mixture shells blood 20%, 30% and
the duration of detention of the value of its hardness increases, but to 40% of the variation of
blood clam shell powder mixture decreased violence. In hardness testing a high of 289.48 kg
/ mm2 obtained in a mixture of I (80% + 20%) with a retention time of 6 hours long and the
lowest hardness value of 247.80 kg / mm2 obtained in a mixture of I (80% + 20% ) with long
retention time of 4 hours. By using Two Ways Analysis Of Variance for hardness testing
Vikers it can be concluded that variations in mix and long holding time has a significant
influence on the hardness value. While the interaction between variations in the mixture and
the duration of detention significant effect.

Keywords: pack carburizing, coconut shell charcoal, blood clam shells, hardness test,
microstructure.

PENDAHULUAN sifat mekanis dan sifat fisiknya, (Ilyas,


Perkembangan ilmu pengetahuan 2013).
dan teknologi saat ini sangat Produksi logam sebagian besar
mempengaruhi kehidupan manusia, yang adalah baja. Baja adalah logam yang
secara langsung merasakan dampak banyak digunakan baik dalam dunia
pengembangannya di berbagai bidang. industri-industri, kebutuhan rumah tangga
Dimana kebutuhan manusia tidak lepas (seperti parang, linggis, pisau dan lainnya)
dari unsur logam, karena hampir semua atau bidang kerja lain. Dalam bidang
alat yang digunakan manusia terbuat dari perbengkelan sebagian besar
unsur logam. Sehingga logam mempunyai peralatannya terbuat dari baja misalnya
peranan penting dalam kehidupan roda gigi, poross dan lainnya yang dalam
manusia dan menunjang teknologi di penggunaan sehari-hari juga dapat
masa sekarang. Oleh karena itu timbul mengalami penumpulan (keausan) atau
usaha manusia untuk memperbaiki sifat- kerusakan akibat bersentuhan dengan
sifat dari logam tersebut dengan merubah benda keras. Untuk mendapatkan baja

1
dengan nilai kekerasan tertentu agaklah Arcidae, Genus : Anadara, Spesies :
sulit, kalaupun ada harganya cukup Anadara granosa.
mahal. Oleh karena itu perlu adanya Komposisi kimia kerang sangat
terobosan untuk mencari alternatif lain bervariasi tergantung pada spesies, jenis
untuk mengubah nilai kekerasan baja yang kelamin, umur, dan habitat. Pada umumnya
tersedia khususnya baja paduan rendah. kerang kaya akan asam suksinat, asam
Untuk mengubah nilai kekerasan dari baja sitrat, asam glikolat yang erat kaitannya
paduan rendah diperlukan beberapa dengan cita rasa dan memberikan energi
proses pengerjaan logam salah satu sebagai kalori. Selain itu kerang juga
diantaranya melalui proses penambahan mengandung enzim tiaminase dalam
karbon dari baja tersebut atau yang sering jumlah yang besar sehingga dapat
disebut karburisasi. merusak vitamin B1 bila dikonsumsi
Karburisasi (Carburizing) adalah dalam keadaan mentah. Tiaminase dapat
proses penambahan karbon untuk diinaktifkan dengan pemanasan atau
meningkatkan kekersan permukaan pada pemasakan (OFCF, 1987). Kualitas dan
baja karbon. Sedangkan pack carburizing keamanan konsumsi dari produk-produk
adalah metode penambahan dengan perikanan merupakan hal yang sangat
medium karbon padat seperti arang batok penting dan perlu diperhatikan dalam
kelapa, arang kayu (jati, sengon, kokas, hubungannya dengan dibukanya
dan lain-lain). Untuk meningkatkan C pada perdagangan bebas, karena menyangkut
proses karburisasi dilakukan dengan kepercayaan konsumen dalam dan luar
menambahkan energizer atau bahan negeri terhadap produk yang dihasilkan
pengaktif karbon seperti barium karbonat (Murtini, 2005).
(BaCO3), natrium karbonat (NaCO3), Berdasasarkan uji laboraturium,
kalsium karbonat (CaCO3) yang berfungsi cangkang kerang darah ini mengandung
untuk mempercepat terbentuknya gas CO unsur CaCO3 data yang didapat dari hasil
yang di butuhkan untuk proses difusi pada uji adalah 7,88% SiO2, 1,25% Al2O3, 0,03%
permukaan baja paduan rendah. Fe2O3, 66,70% CaO, dan 22,28% MgO
Pengerasan permukaan logam (Rumendi. U, 2013).
dapat di lakukan dengan menambahkan
unsur-unsur tertentu ke logam dasar
tersebut seperti karbon ,nitrogen, dan
lainnya. Unsur-unsur tersebut dapat
diperoleh di sekitar kita seperti arang
tempurung kelapa, cangkag kerang darah
dan yang lainnya yang mungkin tidak Gambar 1: Cangkang kerang darah
terpakai lagi.
Tujuan dari penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN
untuk mengetahui pengaruh penambahan
Alat dan bahan
serbuk arang tempurung kelapa dengan
Adapun alat dan bahan yang
serbuk cangkang kerang darah dan lama
digunakan dalam penelitian ini adalah
waktu penahanan pada proses pack
sebagai berikut : Oven pemanas, Alat uji
carburizing terhadap sifat fisis (struktuk
kekerasan, Grinding polishing, Microscop,
mikro) dan mekanis (uji kekerasan) baja
Kotak karburisasi, Jangka sorong, Kamera,
paduan rendah setelah mengalami
Amplas, Alat-alat pendukung lainya.
perlakuan
Persiapan Benda Carburizing
kerang Darah (Anadara Granosa)
Spesimen yang dipersiapkan
Kerang darah (Anadara
sebanyak 30 buah, yang terdiri dari 3
granosa) merupakan salah satu jenis
spesimen awal tanpa karburasi, 27
kerang yang terdapat di pantai laut pada 0
spesimen dikarburisasi pada suhu 950 C
substrat lumpur berpasir dengan
selama 4, 5 dan 6 jam dengan
kedalaman 10 –30 m (Suwignyo et
penambahan serbuk cangkang Kerang
al,2005). Anadara granosa dapat hidup di
darah sebanyak 20%, 30% dan 40%
perairan dengan suhu optimum 20-30ºC
dengan media pendingin udara.
serta salinitas 26-31 ppt (Broom, 1985).
Kotak terbuat dari baja karbon
Berikut klasifikasi kerang darah menurut
rendah dengan ketebalan 2 mm dengan
Linnaeus 1978, Filum : Moluska, Kelas :
ukuran panjang 135 mm, lebar 55 mm dan
Pelecypoda, Ordo : Arcoida, Famili :

2
tinggi 40 mm, benda-benda uji tersebut dengan beban (P) sebesar 60 Kg.
dimasukkan kedalam kotak karburisasi Pengujian ini dilakukan di Laboratorium
disusun seperti gambar dibawah ini dengan Metalurgi Jurusan Teknik Mesin Fakultas
jarak tiap-tiap spesimen. Teknik Universitas Mataram. Data hasil uji
kekerasan permukaan setelah proses pack
carburizing dapat dilihat pada Tabel 1
berikut ini.
Tabel 1 : Data hasil uji kekerasan vikers
setelah proses pack carburizing

Gambar 2 : kotak karburisasi Waktu Kekerasan vikers kg/mm²


Penahan Variasi campuran serbuk arang tempurung kelapa
Persiapan Media Pack Carburizing an dengan serbuk
(Jam) Cangkang kerang darah (% Berat)
Media pack carburizing yang Campuran I Campuran II Campuran III
(80% + 20%) (70% + 30%) (60% + 40%)
digunakan dalam penelitian ini adalah 4 242,98 252,85 263,28
medium padat, dengan komposisi yang 242,98 255,37 263,28
sudah ditentukan dengan perbandingan 80 247,80 249,05 263,28
Rata- 244,59 ± 3,811 252,42 ± 263,28 ± 0
%, 70 %, 60 % arang tempurung kelapa Rata 3,680
dan 20 %, 30 %, 40 % serbuk cangkang 263,28 273,01 283,31
5 264,64 274,44 280,27
kerang darah yang ditumbuk sampai
263,28 274,88 280,27
berukuran kira-kira 1 sampai 2 mm Rata- 263,73 ± 1,367 273,98 ± 281,28 ±
kemudian melakukan proses pengayakan Rata 3,144 3,037
sampai dengan ukuran 100 mesh dan 295,76 280,27 271,68
6 286,34 274,48 264,63
ditimbang sesuai dengan komposisi diatas 286,34 271,58 268,78
dan dicampur sampai rata. Rata- 289,48 ± 6,605 275,44 ± 268,37 ±
Rata 4,580 5,107

Proses Pack Carburizing


Adapun tahapan proses pack Dari gambar 3 diketahui bahwa
carburizing adalah sebagai berikut: kekerasan permukaan baja paduan rendah
1. Spesimen yang telah dipotong yang telah di carburizing mengalami
sebanyak 30 buah dan media arang peningkatan seiring dengan meningkatnya
tempurung kelapa yang sudah variasi campuran serbuk cangkang kerang
dicampur dengan bahan energizer darah, terjadi Pada waktu penahanan 4 dan
dimasukkan ke dalam kotak 5 jam. Untuk waktu penahanan 6 jam
carburizing sampai berada di tengah- terjadi penurunan kekerasan seiring
tengah kotak kemudian ditutup lagi lalu dengan meningkatnya variasi campuran
dimasukkan ke dalam oven pemanas. cangkang kerang darah.
2. Kotak karburasi ditandai agar tidak Pada waktu penahanan 4 jam nilai
tertukar pada waktu pemanasan. kekerasan permukaan tertinggi terjadi
3. Kemudian kotak tersebut dimasukkan pada Campuran III yaitu sebesar 263,28
ke dalam Oven dan pemanasan diatur (kg/mm²) mengalami peningkatan
dengan perlakuan pemanasan pada kekerasan sebesar 33,50% dari kekerasan
0
temperatur 950 C, lama pemanasan 4, awal. Pada Campuran II nilai kekerasan
5, dan 6 jam. permukaan yaitu sebesar 252,42 (kg/mm²).
4. Setelah perlakuan tersebut di atas Sedangkan nilai kekerasan permukaan
dilakukan maka kotak dikeluarkan dari terendah terjadi pada Campuran I yaitu
dapur pemanas, kemudian kotak di sebesar 244,59 (kg/mm²).
buka dan spesimen dikeluarkan. Pada waktu penahanan 5 jam nilai
5. Spesimen dibersihkan. kekerasan permukaan tertinggi terjadi
Spesimen yang telah melalui pada Campuran III yaitu sebesar 281,28
proses pack carburizing, selanjutnya (kg/mm²) mengalami peningkatan
dilakukan pengujian. Spesimen yang akan kekerasan sebesar 42,62% dari kekerasan
di uji di bersihkan dan diberi tanda sesuai awal. Campuran II nilai kekerasan
dengan lama pemanasan dan jumlah berat permukaan yaitu sebesar 273,98 (kg/mm²).
serbuknya. Sedangkan nilai kekerasan permukaan
terendah terjadi pada Campuran I yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 263,73 (kg/mm²).
Pengujian kekerasan permukaan Pada waktu penahanan 6 jam nilai
yang dipakai adalah metode Vickers kekerasan permukaan tertinggi terjadi

3
pada Campuran I yaitu sebesar 289,48 mempunyai sifat lebih keras dibandingkan
(kg/mm²) mengalami peningkata kekerasan ferrite menempati posisi yang tidak teratur.
sebesar 46,73% dari kekerasan awal. Pada Hal ini juga menyebabkan pengukuran
Campuran II nilai kekerasan permukaan kekerasan bila mengenai kristal ferrite akan
yaitu sebesar 275,44 (kg/mm²). Sedangkan ditemukan harga yang lebih rendah
nilai kekerasan permukaan terendah terjadi Berikut adalah gambar hasil
pada Campuran III yaitu sebesar 268,37 pengujian struktur mikro pada kulit luar
(kg/mm²). material setelah mengalami proses pack
Peningkatan kekerasan permukaan pada Carburizing.
waktu penahanan 4 dan 5 jam dikarenakan Hasil pengamatan struktur mikro
lama waktu penahanan dan meningkatnya dari material yang telah mengalami proses
variasi campuran serbuk cangkang kerang pack caburizing dengan waktu penahanan
0
darah sebagai energizer sehingga karbon 4 jam pada suhu 950 C dengan variasi
lebih cepat berdifusi kedalam baja. Akan campuran serbuk arang tempurung kelapa
tetapi pada waktu penahanan 6 jam terjadi dengan serbuk cangkang kerang darah (a).
penurunan kekerasan dikarenakan semakin Campuran I (80%+20%), (b). Campuran II
lama waktu penahanan maka semakin (70%+30%) dan (c). Campuran III
banyak kesempatan karbon untuk berdifusi (60%+40%) dilihat pada Gambar 5 berikut
kedalam baja sehingga pada waktu ini
penahanan yang lama tidak membutuhkan
energizer yang banyak.

Gambar 5 Foto struktur mikro setelah


proses pack carburizing pada waktu
penahanan 4 jam dan Variasi campuran
(a). Campuran I, (b).Campuran II dan (c).
Campuran III (200X)
Dari Gambar 5 menunjukkan
bahwa struktur-struktur Pearlite jumlahnya
semakin banyak dan ukuran butirannya
mulai merata di sepanjang penetrasi
Gambar 3 : Grafik hubungan antara variasi walaupun pada sisi perlitnya masih terdapat
campuran, waktu penahanan dan banyak ferrite. Peningkatan jumlah pearlite
kekerasan permukaan yang lebih banyak dibandingkan dengan
struktur mikro raw material dapat terjadi
Hasil uji Struktur Mikro karena adanya pengaruh penambahan
Berikut adalah gambar hasil unsur karbon ke dalam material selama
pengujian struktur mikro pada Raw material proses difusi karbon dengan cara
dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini : pemanasan pada material pada temperatur
0
950 C dengan lama waktu penahanan 4
jam serta adanya penambahan serbuk
cangkang kerang darah dengan
konsentrasi 20%, 30%, 40% (%berat)
sebagai energizer yang merupakan unsur
untuk mempercepat proses difusi karbon ke
dalam baja sehingga dapat membentuk
Gambar 4. Foto struktur mikro Raw Material struktur pearlite lebih banyak. Sehingga
(200X) menjadikan spesimen ini menjadi lebih
Dari gambar 4. menunjukan bahwa keras dari sebelumnya.
lebih banyak kristal ferrite dibandingkan Hasil pengamatan struktur mikro
kristal pearlite. Kristal ferrit yang dari material yang telah mengalami proses
mempunyai sifat lunak lebih banyak pack caburizing dengan waktu penahanan
0
mendominasi struktur baja. Sementara 5 jam pada suhu 950 C dengan variasi
kristal pearlite berada diantaranya dengan campuran serbuk arang tempurung kelapa
jumlah yang lebih sedikit. Pearlite yang dengan serbuk cangkang kerang darah (a).

4
Campuran I (80%+20%), (b). Campuran II Sehingga menjadikan spesimen ini menjadi
(70%+30%) dan (c). Campuran III lebih keras dari sebelumnya. Akan tetapi
(60%+40%) dilihat pada Gambar 6 berikut pada gambar (b). Campuran II dan (c).
ini : Campuran III struktur cementite mulai
berubah menjdi struktur ferrite dikarenakan
semakin lama waktu penahanan maka
semakin banyak kesempatan karbon untuk
berdifusi kedalam baja sehingga pada
waktu penahanan yang lama tidak
membutuhkan energizer yang banyak.
Berikut adalah gambar hasil
Gambar 6 Foto struktur mikro setelah
pengujian struktur mikro untuk melihat
proses pack carburizing pada waktu
kedalaman difusi yang terjadi pada
penahanan 5 jam dan Variasi campuran
material setelah mengalami proses pack
(a). Campuran I, (b).Campuran II dan (c).
Carburizing.
Campuran III (200X)
Hasil pengamatan struktur mikro
Dari Gambar 6 menunjukkan
dari material yang telah mengalami proses
bahwa peningkatan jumah pearlite semakin
pack caburizing dengan waktu penahanan
banyak dibandingkan dengan struktur mikro 0
4 jam pada suhu 950 C dengan variasi
pada gambar 5 selain itu penetrasi dari
campuran serbuk arang tempurung kelapa
karbon juga cukup dalam dan butiran
dengan serbuk cangkang kerang darah (a).
butiran pada pearlite ukurannya lebih besar
Campuran I (80%+20%), (b). Campuran II
dibandingkan dengan konsentrasi
(70%+30%) dan (c). Campuran III
sebelumnya. Dengan ukuran butir yang
(60%+40%) dilihat pada Gambar 8 berikut
lebih besar maka kekerasan yang
ini.
dihasilkan juga akan lebih besar. Ini terjadi
karena adanya perbandingan bahan
tambahan yang berupa 80%, 70%, 60%
serbuk arang tempurung kelapa dan 20%,
30%, 40% serbuk cangkang kerang darah
sebagai energizer yang merupakan bahan
pembangkit tenaga dalam proses
karburisasi.
Hasil pengamatan struktur mikro
dari material yang telah mengalami proses Gambar 8 Foto struktur mikro untuk melihat
pack caburizing dengan waktu penahanan kedalaman difusi pada waktu penahanan 4
0
6 jam pada suhu 950 C dengan variasi jam dan Variasi campuran (a). Campuran I,
campuran serbuk arang tempurung kelapa (b).Campuran II dan (c). Campuran III (50X)
dengan serbuk cangkang kerang darah (a). Dari Gambar 8 menunjukkan
Campuran I (80%+20%), (b). Campuran II bahwa struktur-struktur pearlite jumlahnya
(70%+30%) dan (c). Campuran III semakin banyak dan ukuran butirannya
(60%+40%) dilihat pada Gambar 7 berikut mulai merata di sepanjang penetrasi
ini dengan kedalaman difusi semakin
meningkat, Pada gambar (a) kedalaman
difusi sebesar 0,5 mm, gambar (b) sebesar
0,6 mm dan gambar (c) sebesar 0,7 mm.
Peningkatan jumlah pearlite yang lebih
banyak dibandingkan dengan struktur mikro
Gambar 7 Foto struktur mikro setelah material awal dapat terjadi karena adanya
proses pack carburizing pada Waktu pengaruh penambahan unsur karbon ke
penahanan 6 jam dan Variasi campuran dalam material selama proses difusi karbon
(a). Campuran I, (b).Campuran II dan (c). dengan cara pemanasan pada material
0
Campuran III (200X) pada temperatur 950 C dengan lama waktu
penahanan 4 jam serta adanya
Dari Gambar 7 menunjukkan penambahan serbuk cangkang kerang
bahwa peningkatan jumlah paerlite paling darah dengan konsentrasi 20%, 30%, 40%
banyak berada pada gambar (a). (%berat) sebagai energizer yang
Campuran I dan mulai tumbuh struktuk merupakan unsur untuk mempercepat
baru cementite dikarenkan banyaknya proses difusi karbon ke dalam baja
karbon yang terdifusi ke dalam baja sehingga dapat membentuk struktur pearlit

5
lebih banyak. Sehingga menjadikan
spesimen ini menjadi lebih keras dari
sebelumnya.
Hasil pengamatan struktur mikro
dari material yang telah mengalami pack
caburizing dengan waktu penahanan 5 jam
0
pada suhu 950 C dengan variasi campuran
serbuk arang tempurung kelapa dengan
serbuk cangkang kerang darah (a). Gambar 10 Foto struktur mikro untuk
Campuran I (80%+20%), (b). Campuran II melihat kedalaman difusi pada Waktu
(70%+30%) dan (b). Campuran III penahanan 6 jam dan Variasi campuran
(60%+40%) dilihat pada Gambar 9 berikut (a). Campuran I, (b).Campuran II dan (c).
ini. Campuran III (50X)
Dari Gambar 10 menunjukkan bahwa
kedalaman difusi yang paling tinggi terjadi
pada gambar (a). Campuran I dengan
kedalaman difusi sebesar 0,9 mm, gambar
(b). Campuran II kedalaman difusi 0,7 mm
dan pada gambar (c). Campuran III
kedalaman difusi 0,6 mm. Ini terjadi
dikarenakan semakin lama waktu
Gambar 9 Foto struktur mikro untuk melihat penahanan pada proses pack carburizing
kedalaman difusi pada Waktu penahanan 5 jam maka semakin banyak kesempatan karbon
dan Variasi campuran (a). Campuran I, untuk masuk kedalam baja, sehingga pada
(b).Campuran II dan (c). Campuran III (50X)
waktu penahanan yang lama tidak
Dari Gambar 9 menunjukkan membutuhkan energizer yang banyak.
bahwa peningkatan jumah pearlite semakin
banyak dibandingkan dengan struktur mikro
KESIMPULAN
pada gambar 4.6, selain itu penetrasi dari
1. Dari hasil pengujian kekerasan baja
karbon juga cukup dalam dengan
paduan rendah setelah mengalami
kedalaman difusi semakin meningkat, Pada proses pack carburizing dengan media
gambar (a) kedalaman difusi sebesar 0,7 carburizer serbuk arang tempurung
mm, gambar (b) sebesar 0,8 mm dan
kelapa dengan serbuk cangkang
gambar (c) sebesar 0,85 mm dan butiran
kerang darah sebagai energizer
butiran pada perlit ukurannya lebih besar
menunjukan bahwa dengan
dibandingkan dengan konsentrasi
meningkatnya variasi campuran
sebelumnya. Dengan ukuran butir yang
serbuk cangkang kerang darah 20%,
lebih besar maka kekerasan yang
30% dan lama waktu penahanan nilai
dihasilkan juga akan lebih besar. Ini terjadi
kekerasannya semakin meningkat,
karena meningkatnya waktu penahanan
akan tetapi untuk 40% variasi
adanya perbandingan bahan tambahan
campuran serbuk cangkang kerang
yang berupa 80%, 70%, 60% serbuk arang
darah mengalami penurunan
tempurung kelapa dan 20%, 30%, 40%
kekerasan.
serbuk cangkang kerang darah sebagai
2. Pada pengujian kekerasan nilai
energizer yang merupakan bahan
tertinggi sebesar 289,48 kg/mm2
pembangkit tenaga dalam proses
didapat pada Campuran I (80% +20%)
karburisasi.
dengan lama waktu penahan 6 jam.
Hasil pengamatan struktur mikro
3. Pada pengujian kekerasan nilai
dari material yang telah mengalami pack
tererendah sebesar 247,80 kg/mm2
caburizing dengan waktu penahanan 6 jam
0 didapat pada Campuran I (80% +20%)
pada suhu 950 C dengan variasi campuran
dengan lama waktu penahan 4 jam.
serbuk arang tempurung kelapa dengan
4. Dengan menggunakan metode Two
serbuk cangkang kerang darah (a).
Ways Analisis Of Varians untuk
Campuran I (80%+20%), (b). Campuran II pengujian kekerasan Vikers maka
(70%+30%) dan (c). Campuran III
dapat disimpulkan bahwa variasi
(60%+40%) dilihat pada Gambar 4.8
campuran dan lama waktu penahanan
berikut ini.
memiliki pengaruh signifikan terhadap
nilai kekerasan. Sedangkan interaksi
antara variasi campuran dan lama

6
waktu penahanan berpengaruh Amanto, H. & Daryanto, 1999. Ilmu Bahan,
signifikan. Bumi Aksara, Jakarta Arifin, 1977.
5. Dari hasil pengamatan foto struktur Ilmu Logam, Ghalia Indonesia,
mikro pada Raw Material terdapat Jakarta.
struktur ferrite yang lebih banyak di Beumer, (1980) Ilmu Bahan Logam Jilid III,
bandingkan dengan foto struktur mikro Bharata, Jakarta.
setelah perlakuan (carburizing). Broom, M. 1985. The Biology and Culture
Sebaliknya jumlah pearlite setelah of Marine BivalvaMollusc of the
perlakuan (carburizing) menjadi lebih Genus Anadara.International Centre
banyak dibanding material sebelumnya for Living Aquatic Resources
dan di dominasi struktur cementite. Management. Manila.
Budinski, G. & Budinski., K. (1999).
UCAPAN TERIMA KASIH Engineering materials-properties and
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan selection (6th ed.). New Jersey:
berkat bantuan dan dorongan baik moril Prentice Hall International.
maupun materil dari berbagai pihak, oleh Callister, W. D., 2007, Material Science and
karena itu pada kesempatan ini penulis Enginering, An Introduction 7ed,
menyampaikan ucapan terima kasih yang Department of Metallurgical
setulus-tulusnya terutama kepada : Enginering The University of Utah,
John Willey and Sons, Inc.
1. Bapak I Dewa Ketut Okariawan, S.T., Iqbal, U., 2007, Pengaruh temperatur
MT., dan Bapak Muhammad Fajar, terhadap sifat mekanis pada proses
ST.,M.Sc.,M.Phil, selaku dosen pengarbonan padat baja karbon
pembimbing tugas akhir. rendah, Teknik Mesin, Fakultas
2. Bapak IGNK Yudhyadi. ST.,M.Sc.,dan Teknik, Universitas Tadulako, Palu.
Bapak Agus Dwi Catur, ST., MT., Jamil, I. & Abdullah. A. 2013, pengaruh
selaku dosen pembahas tugas akhir. karburisasi padat dengan katalisator
3. Bapak Yusron Saadi., S.T., M.Sc., cangkang kerang darah (CaCo2)
Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik terhadap sifat mekanik dan keasuhan
Universitas Mataram. baja st 37, Jurnal Teknik Mesin,
4. Bapak Sugiman, S.T., M.T., Ph.D., Universitas Hasanuddin, Makassar.
selaku ketua jurusan Teknik Mesin Koswara, Engkos. 1999. Pengujian Bahan
Universitas Mataram. Logam, Humaniora Utama Press, Bandung.
5. Ibu Nurchayati, S.T., M.T., selaku Murtini, J. d. 2005. Kandungan logam berat
sekertaris jurusan Teknik Mesin pada kerang darah dan kualitas
Universitas Mataram. perairan di Tanjung Pasir. Jurnal
6. Bapak Ahmad Iryanto Teknisi Penelitian Perikanan Indonesia, jawa
Laboratorium Material Teknik Mesin barat.
dan Bapak I Wayan Sudarta Teknisi Nutrijo & Soemowidago, A.L., 2012,
Laboratorium Produksi Teknik Mesin. Campuran arng tempurung kelapa
7. Kepada kedua orang tua tercinta dan bekas dan arang tempurung kelapa
kakak, Adik serta keluarga besar saya baru untuk media karburasi baja
yang telah memberikan dukungan karbon rendah, Jurnal Teknik Mesin,
hingga terselesaikannya tugas akhir Universitas Negri Yogyakarta.
ini. Robbina, M. A., 2012, Perbandingan nilai
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis kekerasan dan struktur mikro akibat
sebutkan satu persatu, yang telah variasi katalis pada proses
memberikan bimbingan kepada carburizing baja S45c. Skripsi,
penulis dalam menyelesaikan Tugas Universitas Negri Semarang.
Akhir ini. Rumendi, U. & Satyanegara, R., 2013,
Semoga Tuhan Yang Maha Esa analisis peningkatan kekerasan
memberikan imbalan yang setimpal atas proses karburisasi menggunakan
bantuan yang diberikan kepada penulis. media campuran arang kayu dengan
0%, 10%, 20%, 30% serbuk
DAFTAR PUSTAKA cangkang kerang darah pada bajaa
ASM Metals Handbook. (1990-1, 2005-2), karbon rendah, Journal Teknik
“Vol 01 : Properties and Selection Mesin, Politeknik Manufaktur Negeri
Irons, Steels, and High-Performance Bandung.
Alloys”, ASM International.

You might also like