You are on page 1of 7

ISSN 2407-1099

Volume 1, Nomor 1 Maret 2015

JURNAL AGRIYAN
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIDAYAN

PENERBIT
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

JURNAL AGRIYAN Vol. 1 No. 1 Hlm. 1 - 32 Baubau, Maret 2015 ISSN 2407-1099
Jurnal Agriyan 1 (1) : 28 – 32 (2015)

Pengaruh Aplikasi Tiga Jenis Pupuk Organik dan NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terong
(Solanum melongena L.)

The Effect of Three Types of Organic Fertilizer Application and NPK on Growth and Yield of Eggplant
(Solanum melongena L.)

La Ode Muhammad Jalil Silea1*, Jaharudin2


1*
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Dayanu Ikhsanuddin,
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin. No. 124 Baubau, Sulawesi Tenggara 93727, Indonesia.

2 Alumni Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Diterima Desember 2014/Disetujui Januari 2015

ABSTRACT

This study will be conducted in Cambodia Village Road Subdistrict Kokalukuna Kadolomoko Baubau City. The
study lasted for 4 months which started from February to May 2014. Study aims to determine the response of several types
of fertilizers on the growth and yield of eggplant (Solanum melongena L). Research compiled based on completely
randomized design (CRD) consisting of 5 treatments: no fertilizer (f0), cow dung (f1), chicken manure (f2), goat manure
(f3) and NPK fertilizer (f4). The treatment was repeated 3 times and gained 15 treatment units. The variables observed in
this study were plant height, leaf number, stem diameter, number of flowers, number of fruit trees and heavy-1 fresh fruit.
The results showed that several types of fertilizer Giving very significant effect on the observation variables plant height,
leaf number, stem diameter, number of flowers and fruit fresh weight and no real effect on the number of tree-1. Giving
chicken manure gave the best effect to variable plant height, leaf number, stem diameter, number of flowers, number of
fruit trees and heavy-1 fresh fruit at all ages observation.

Keywords: chicken manure, cow manure, eggplant, goat manure

ABSTRAK

Penelitian ini akan dilaksanakan di Jalan Kamboja Kelurahan Kadolomoko Kecamatan Kokalukuna Kota
Baubau. Penelitian berlangsung selama 4 bulan yakni mulai Februari - Mei 2014. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
respon dari beberapa jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terong (Solanum melongena L.).
Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan : tanpa pupuk (f0), kotoran
sapi (f1), kotoran ayam (f2), kotoran kambing (f3) dan pupuk NPK (f4). Perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan diperoleh
15 unit perlakuan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang,
jumlah bunga, jumlah buah pohon -1 dan berat segar buah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian beberapa jenis
pupuk berpengaruh sangat nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga
dan berat segar buah dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah pohon -1. Pemberian kotoran ayam memberikan
pengaruh yang terbaik terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, dan berat segar
buah pada semua umur pengamatan.

Kata kunci: kotoran sapi, kotoran kambing, kotoran ayam, terong

PENDAHULUAN Terong juga diekspor dalam bentuk awetan, terutama


jenis terong jepang.
Terong (Solanum melongena L.) merupakan Permintaan terhadap terong terus meningkat
tanaman sayur-sayuran yang termasuk famili Solanaceae. sejalan dengan pertambahan penduduk yang diikuti
Buah terong disenangi setiap orang baik sebagai lalapan dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat sayur-
segar maupun diolah menjadi berbagai jenis masakan. sayuran dalam memenuhi gizi keluarga, sehingga produksi
Menurut Sunarjono et al. (2003) bahwa setiap 100 g tanaman terong perlu terus ditingkatkan. Untuk
bahan mentah Terong mengandung 26 kalori, 1 g protein, meningkatkan produksi tanaman terong dapat dilakukan
0,2 g hidrat arang, 25 IU vitamin A, 0,04 g vitamin B dan secara ekstensifikasi dan intensifikasi, akan tetapi dalam
5 g vitamin C. Selain itu, terong juga mempunyai khasiat usaha peningkatan produktivitas dan efisiensi penggunaan
sebagai obat karena mengandung alkaloid solanin. Buah - tanah, cara intensifikasi merupakan pilihan yang tepat
untuk diterapkan. Salah satu usaha tersebut adalah dengan
*Penulis untuk korespondensi. e-mail: lmjalilsilea@yahoo.com penggunaan pupuk.

28 La Ode Muhammad Jalil Silea dan Jaharudin


Jurnal Agriyan 1 (1) : 28 – 32 (2015)

Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah kambing) dan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi
karena berisi satu atau lebih unsur untuk mengantikan tanaman terong (Solanum melongena L.)
unsur yang habis terserap oleh tanaman. Pemupukan
berarti menambah unsur hara ke dalam tanah dan BAHAN DAN METODE
tanaman. Oleh karena itu, pemupukan sangat diperlukan
untuk pertumbuhan dan produksi tanaman yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan
Selain itu, kondisi tanah di Sulawesi Tenggara tergolong Kadolomoko Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau.
tanah ultisol yang mempunyai kendala ganda yang Penelitian berlangsung selama 4 bulan yakni mulai bulan
berkenaan dengan segala sifatnya seperti fisik, kimia, Januari - Mei 2014. Bahan yang digunakan dalam
fisiko-kimia, hayati dan morfologi. Karakteristik sifat penelitian ini meliputi benih terong varietas Yumi F-1,
kimia jenis tanah ini mempunyai pH rendah, Al-tinggi, pupuk organik (kotoran sapi, kambing, ayam), NPK, air,
kelarutan unsur hara mikro tertentu pada umumnya cukup dan pestisida. Alat yang digunakan adalah polybag,
tinggi sehingga bersifat toksik bagi tanaman dan gembor, timbangan duduk, jangka sorong, kertas label,
kandungan bahan organiknya rendah (Rusman dalam isolasi, kamera dan alat tulis menulis
Miharja, 1997). Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak
Berdasarkan susunan kimiawinya pupuk Lengkap (RAL), perlakuannya adalah jenis pupuk yang
digolongkan menjadi dua yaitu pupuk anorganik dan terdiri dari lima taraf yakni :
organik. Pupuk anorganik tersusun dari satu atau gabungan f0 = Tanpa Pupuk (kontrol)
beberapa unsur kimia yang diproses pada suatu pabrik, f1 = Kotoran Sapi
sedangkan pupuk organik tersusun dari limbah pertanian, f2 = Kotoran Ayam
limbah domestic/rumah tangga, dan hasil samping f3 = Kotoran Kambing
peliharaan ternak (campuran faces, urine, dan sisa pakan). f4 = Pupuk NPK
Pupuk anorganik dan pupuk organik masing-masing Tiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan, sehingga secara
mempunyai kelebihan dan kekurangan, misalnya pupuk keseluruhan terdapat 15 unit percobaan. Penempatan
anorganik mudah terdekomposisi atau respon terhadap setiap perlakuan pada petak percobaan dilakukan secara
tanaman cepat, sedangkan pupuk organik proses acak.
dekomposisinya lebih lambat sehingga respon terhadap Penempatan unit-unit percobaan di lapangan
tanaman tidak langsung dilihat akan tetapi boleh jadi dilakukan secara acak sesuai dengan hasil pengacakan.
dilihat pada pertanaman berikutnya (residu). Disamping Rancangan analisis pada penelitian ini menggunakan
itu penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus analisis of varians (ANOVA). Jika hasil analisis
tanpa diimbangi dengan penggunaan pupuk organik akan menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan
mengakibatkan kerusakan pada sifat fisik tanah yang dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf
selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan kepercayaan 95%.
produksi tanaman (Lingga dan Marsono, 2003). Salah satu Variabel pengamatan pada penelitian ini adalah
cara untuk menjaga keseimbangan sifat fisik dan kimiawi sebagai berikut :
tanah serta mencegah kerusakan lahan adalah dengan 1. Tinggi tanaman (cm), pengukuran tinggi tanaman
penggunaan pupuk organik misalnya pupuk kandang. dimulai dari pangkal batang sampai ujung daun
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari tertinggi. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
kotoran ternak, baik berupa kotoran padat (fases) yang berumur 1- 8 minggu setelah tanam.
bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine). 2. Jumlah daun (helai), penghitungan jumlah daun
Penambahan bahan organik ke dalam tanah merupakan dilakukan pada daun yang telah membuka sempurna.
alternatif lain yang lebih memungkinkan baik dari segi Perhitungan jumlah daun dilakukan pada saat tanaman
teknis, ekonomis, sosial dan juga lebih menguntungkan berumur 1-8 minggu setelah tanam
bagi lingkungan. Salah satu bahan organik yang dapat 3. Diamater batang (mm), pengukuran dilakukan dengan
ditambahkan ke dalam tanah untuk memperbaiki tingkat mengukur diameter batang bagian tengah
kesuburan tanah, diantaranya adalah kotoran sapi. Akan menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan
tetapi penggunaan kotoran sapi secara langsung pada pada saat tanaman berumur 1-8 minggu setelah tanam.
tanaman selalu tidak menguntungkan karena adanya 4. Jumlah bunga per pohon, perhitungan dilakukan pada
kandungan senyawa-senyawa yang bersifat toksik yang saat tanaman memasuki fase generatif (muncul bunga).
masih mengandung gas metana CH4 dan mematikan bagi 5. Berat segar buah (g buah-1), penimbangan dilakukan
tanaman serta kadar hara yang rendah (Sutanto, 2002). pada saat panen dengan menimbang semua buah terong
Untuk itu, kotoran ternak sebelum digunakan diperlukan sesuai dengan perlakuan.
perlakuan lain berupa penjemuran sehingga tidak Media tanam yang digunakan pada penelitian ini
mengandung gas yang dapat merusak tanaman. meliputi; tanah, pupuk kandang kotoran sapi, pupuk
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu kandang kotoran ayam, sekam dan abu, dengan
dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian tiga jenis perbandingan masing-masing 2:1. Semua bahan untuk
pupuk organik dan NPK terhadap pertumbuhan dan media tanam tersebut dicampur sampai homogen dan
produksi tanaman terong (Solanum melongena L. ). dimasukan ke dalam polybag yang berukuran 40 x 50cm.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dari Benih terong yang digunakan dalam penelitian ini
beberapa jenis pupuk organik (kotoran sapi, ayam, adalah terong varietas Yumi F1. Untuk mendapatkan

Pengaruh Pemberian Tiga Jenis......... 29


Jurnal Agriyan 1 (1) : 28 – 32 (2015)

benih yang bermutu maka dilakukan pemilihan benih dibandingkan dari perlakuan lain yang diujikan. Sejalan
dengan perendaman selama 24 jam. Benih yang dengan pendapat Widowati et al., (2004) mengemukakan
mengapung dibuang dan benih yang tenggelam diambil bahwa pupuk kandang ayam secara umum mempunyai
dan siap disemai. Persemaian dilakukan dalam wadah kelebihan dalam kecepatan penyerapan hara, komposisi
persemaian. Wadah pesemaian diisi dengan tanah dan hara seperti N, P, K dan Ca dibandingkan pupuk kandang
pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Setelah itu sapi dan kambing.
benih terong disemai dan selama persemaian dilakukan
pemeliharaan. Bibit dipindahkan ke polybag setelah Tabel 1. Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk
berumur 3 minggu atau telah memiliki 3-4 daun. Satu terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan
lubang tanam diisi dengan satu bibit. Pemindahan bibit ke diameter batang pada umur 8 minggu setelah
polybag yang dicobakan dilakukan pada sore hari. tanam
Penyiraman dilakukan dengan mengunakan Tinggi Jumlah Diameter
gembor. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi Perlakuan Tanaman daun Batang
dan sore hari jika tidak turun hujan Selanjutnya jika (cm) (mm)
ditemukan gulma langsung dilakukan penyiangan dengan
f0 = Tanpa pupuk 43.99d 12.00c 5.92c
cara dicabut dengan menggunakan tangan.. Penyulaman
adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau tanaman f1 = Kotoran 56.10b 14.00bc 8.14bc
tidak normal pertumbuhannya. Penyulaman sebaiknya f2 = Kotoran Ayam 74.30a 29.00a 12.35a
dilakukan pada saat tanaman berumur kurang dari 10 hari
f3 = Kotoran Kambing 56.10b 16.00b 9.30b
setelah pindah tanam dan dilakukan pada pagi atau sore
hari. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila f4 = Pupuk NPK 52.80bc 15.00b 8.43bc
terdapat tanda adanya serangan hama dan penyakit dengan Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada
menyesuaikan dengan intensitas serangan hama dan kolom yang sama tidak berbeda nyata pada
penyakit tanaman. Tanaman terong dapat dipanen setelah uji BNJ α 5%.
berumur 75-90 hari setelah tanam dengan tanda-tanda
apabila kulit buah sudah tampak mengkilap maka sudah Jumlah Daun (helai)
dapat dipanen dengan cara memotong tangkai buah
dengan menggunakan pisau. Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah
daun paling banyak terdapat pada perlakuan kotoran ayam
HASIL DAN PEMBAHASAN (f2) dan berpengaruh sangat nyata dengan semua
perlakuan, sedangkan rata-rata jumlah daun paling sedikit
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat pada perlakuan tanpa pupuk (f0) dan berpengaruh
pemberian beberapa jenis pupuk berpengaruh sangat nyata tidak nyata dengan perlakuan kotoran sapi (f1) tetapi
terhadap tinggi tanaman pada umur 8 minggu setelah berpengaruh nyata dengan perlakuan f2, f3, dan f4.
tanam. Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk terhadap Berdasarkan hasil pengamatan tehadap jumlah
tinggi tanaman pada umur 8 minggu setelah tanam daun pada semua umur pengamatan bahwa pemberian
disajikan pada tabel 1. Tabel 3 menunjukkan bahwa rata- kotoran ayam adalah perlakuan yang terbaik diantara
rata tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan perlakuan yang diujikan dan dapat menambah jumlah daun
kotoran ayam (f2) dan berpengaruh sangat nyata dengan tanaman terong. Semakin banyak daun yang dihasilkan
semua perlakuan, sedangkan rata-rata tinggi tanaman tanaman maka semakin meningkat hasil yang diperoleh.
terendah terdapat pada perlakuan tanpa pupuk (f0) dan Hal tersebutdiduga disebabkan pada daun terdapat banyak
berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan kotoran sapi klorofil dan merupakan tempat berlangsungnya proses
(f1) tetapi berpengaruh nyata dengan perlakuan f2, f3, dan fotosintesis. Hasil dari proses fotosintesis berupa fotosintat
f4. akan ditranslokasi ke seluruh bagian tanaman, sehingga
Hasil analisis pada semua umur pengamatan hasil yang diperoleh juga meningkat. Disamping itu pula
menunjukkan bahwa pemberian kotoran ayam bahwa kotoran ayam mengandung unsur hara makro
memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap paling tinggi dibanding dengan semua perlakuan yang
pertambahan tinggi tanaman. Hal ini disebabkan karena diujikan dan sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan
kotoran ayam adalah salah satu pupuk organik yang tanaman. Unsur hara makro antara lain N, P, dan K.
kandungan unsur haranya tinggi dibandingkan dengan Sejalan dengan pendapat Lingga dan Marsono (2003)
kotoran sapi dan kambing. Pemberian kotoran ayam dapat bahwa kotoran ayam mengandung unsur hara nitrogen
menambah hara, memperbaiki sifat sifik, kimia dan padat sebesar 1%, fosfor sebesar 0.8% dan kalium sebesar
biologi tanah. 0.40%, kotoran kambing mengandung unsur hara N,P dan
K berturut-turut sebesar 0.6, 0.30 dan 0.17% sedangkan
Kualitas kotoran ternak sangat berpengaruh terhadap kotoran sapi mengandung unsur hara nitrogen sebesar
respon tanaman khususnya tinggi tanaman. disamping itu 0.4%, fosfor sebesar 0.20% dan kalium sebesar 0.10%.
pula pemberian kotoran ayam sangat efektif untuk
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman. Hal ini Diameter Batang (mm)
disebabkan oleh kandungan senyawa N, P, dan K yang
sangat tinggi pada kotoran ayam dan jumlah bobot hara Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata diameter
yang terdapat pada kotoran ayam lebih tinggi batang paling besar terdapat pada perlakuan kotoran ayam

30 La Ode Muhammad Jalil Silea dan Jaharudin


Jurnal Agriyan 1 (1) : 28 – 32 (2015)

(f2) yakni sebesar 12.35mm dan berpengaruh sangat nyata memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim
dengan semua perlakuan, sedangkan rata-rata diameter pertama. Hal ini terjadi karena kotoran ayam relatif lebih
batang paling kecil terdapat pada perlakuan tanpa pupuk cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang
(f0) yakni sebesar 5.92 mm dan berpengaruh tidak nyata cukup pula dibandingkan dengan jumlah unit yang sama
dengan perlakuan kotoran sapi (f1) dan pupuk NPK (f4) dengan kotoran hewan yang lainnya.
tetapi berpengaruh nyata dengan perlakuan f2 dan f3.
Berdasarkan hasil analisis ragam terhadap Berat Segar Buah (g buah-1)
diameter batang menunjukkan bahwa perlakuan kotoran
ayam merupakan jenis pupuk yang efektif dalam Tabel menunjukkan bahwa berat segar buah
merangsang perakaran yang sehat. Kotoran ayam juga tertinggi terdapat pada perlakuan kotoran ayam sebesar
memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan 250 g dan berpengaruh nyata dengan semua perlakuan
kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan sedangkan berat segar buah paling rendah terdapat pada
kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air perlakuan tanpa pupuk (kontrol) sebesar 83.33 g dan
tanah. Hal ini didukung oleh Djafaruddin, 1970 dalam berpengaruh nyata dengan perlakuan f2 dan f3 tetapi
Wulandari, 2011 bahwa pengunaan kotoran ayam berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan f4, dan f1. Hal
berfungsi untuk memperbaiki struktur fisik dan biologi ini menjadi penyebab antara lain apabila dibandingkan
tanah, menaikan daya serap tanah terhadap air. Pemberian dengan berbagai pupuk kandang yang diujikan maka,
pupuk kandang berpengaruh dalam meningkatkan Al-dd kotoran ayam mempunyai nilai hara yang tertinggi karena
dan menurunkan pH, hal ini disebabkan karena bahan bagian cair tercampur dengan bagian padat. Hal ini
organik dari pupuk kandang dapat menetralisir sumber didukung oleh Hardjowigeno, (2003) bahwa pupuk
kemasaman tanah. Pupuk kandang juga akan kandang ayam mengandung N tiga kali Iebih banyak dari
menyumbangkan sejumlah hara kedalam tanah yang dapat pupuk kandang lainnya.
berfungsi guna menunjang pertumbuhan dan Disamping itu pula, kotoran ayam juga memiliki
perkembangannya, seperti N, P, K. sumber kalium terbesar dibandingkan dengan pupuk
kandang yang lain yaitu sebesar 1,50 %. Selain itu, dalam
Jumlah Bunga (bunga pohon-1) pupuk kandang kotoran ayam juga mengandung unsur
mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe),
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah bunga molybdenum (Mo). Pupuk kandang kotoran ayam lebih
terbanyak terdapat pada perlakuan kotoran ayam sebanyak cepat matangnya dari pada pupuk kandang jenis lainnya.
3 bunga pohon-1 dan berpengaruh nyata dengan perlakuan Kelembapan yang rendah memperkecil mineralisasinya
f0 tetapi berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan f3, f4, dan mempersempit depresi nitrat dalam tanah sehingga
dan f1 sedangkan jumlah bunga paling sedikit terdapat ketersediaan unsur hara yang di dapat dalam kotoran ayam
pada perlakuan tanpa pupuk (kontrol) sebanyak 1 bunga lebih cepat diserap dari pada pupuk kandang lainnya.
pohon-1 dan berpengaruh nyata dengan perlakuan f2 tetapi Pupuk kandang kotoran ayam juga dikategorikan
berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan f3, f4, dan f1. berkualitas tinggi dan lebih cepat tersedia dibandingkan
dengan pupuk kandang yang lain serta merupakan pupuk
Tabel 2. Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk kandang terkaya, mengandung bahan organik, nitrogen,
terhadap jumlah bunga dan bobot segar buah, fospor, kalium tersedia lebih besar.
Jumlah Bobot Segar Pupuk kandang ayam juga mampu menyediakan
Perlakuan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion
Bunga Buah
yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan
f0 = Tanpa pupuk 1.00b 83.33c anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik.
f1 = Kotoran 2.00ab 106.67bc Selain itu, pupuk kandang ayam bisa memperbaiki struktur
f2 = Kotoran Ayam 3.00a 250.00a tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal.
Penggunaan pupuk kotoran ternak merupakan suatu siklus
f3 = Kotoran Kambing 2.00ab 150.00b unsur hara yang sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan
f4 = Pupuk NPK 2.00ab 126.67bc penggunaan sumber daya alam yang terbarukan, selain itu
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada penggunaan pupuk kandang ayam dapat mengurangi unsur
kolom yang sama tidak berbeda nyata pada hara yang bersifat racun bagi tanaman.
uji BNJ α 5%.
KESIMPULAN
Hal tersebut disebabkan karena kotoran ayam
merupakan pupuk organik yang cepat terdekomposisi Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka
sehingga biasanya direkomendasikan untuk tanaman yang dapat disimpulkan bahwa pemberian beberapa jenis pupuk
berumur pendek termasuk tanaman terong. Kecepatan organik (kotoran sapi, ayam, kambing) dan NPK
dekomposisi unsure hara mempengaruhi penyerapan unsur berpengaruh sangat nyata pada variabel pengamatan tinggi
hara oleh tanaman. semakin cepat tanaman terdekomposisi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga dan
maka semakin cepat tersedia atau terserap oleh tanaman berat segar buah dan berpengaruh tidak nyata terhadap
untuk pertumbuhan tanaman. jumlah buah pohon-1. Pemberian kotoran ayam
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartatik, memberikan pengaruh yang terbaik terhadap variabel
(2004) bahwa aplikasi pupuk kotoran ayam selalu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah

Pengaruh Pemberian Tiga Jenis......... 31


Jurnal Agriyan 1 (1) : 28 – 32 (2015)

bunga, dan berat segar buah pada semua umur Lingga, P. dan Marsono, 2003. Petunjuk Penggunaan
pengamatan. Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA Miharja, I., 1997. Uji Efektifitas Pemberian Kapur dan
Pupuk Kandang dalam memperbaiki sifat Kimia
Adi, S dan Srimuryanti, 1996. Budidaya Terong lokal dan dan Produksi Tanaman Kedele pada Tanah
Terong Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta. Podsolik Merah Kuning. Skripsi Fakultas
Pertanian Unhalu. Kendari.
Agustinie dan C. Ginting, 1998. Tehnik Budidaya
Tanaman Holtikultura yang dapat Dikembangkan di Rinsema, W.J. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan.
Sulawesi Tenggara. Majalah Ilmiah Warta-Wiptek Bharata Aksara. Jakarta.
Unhalu. Kendari.
Risman, 2008. Pertanian Ramah Lingkungan. Citra
Ashari, S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya (Edisi unggul Laksana. Jakarta.
Revisi). UI Press. Jakarta.
Sarief, E. S., 1986. Kesuburan dan Teknologi Tanah
Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Pertanian. Penerbit Pustaka Buana. Bandung.
Terjemahan Soegiman. Bharata Karya. Jakarta.
Sunaryono, 2003. Kunci Bercocok Tanam Sayur-Sayuran
Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Sayuran di
Penting di Indonesia. Cetakan ke-6. Sinar Baru
Indonesia Tahun 1997- 2013. Diakses pada
Anglesindo. Bandung.
tanggal 05 April 2014 pada
http://www.bps.go.id.
Sutanto. R., 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius.
Yogyakarta.
Danarti dan Najiyati, 1992. Palawija Budidaya dan
Analisis Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Pratis
bidang Pertanian ( Edisi revisi). Kanisius .
Eriyandi, B., 1998. Cara dan Upaya Budidaya Terong.
Yogyakarta.
Wahana Iptek. Bandung.
Sunarjono, H. A., A. Soetasad dan S. Muryanti. 2003.
Foth, HD. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada Budidaya Terong Lokal dan Terong Jepang.
Universty Press. Yogyakarta.
Penebar Swadaya, Jakarta. 96 hlm.

Gardner, F.P. R.P. Pearce and R.L. Michell. 1991.


Sutedjo, MM. 1999. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka
Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan H. Cipta. Jakarta.
Susilo. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Tanijogonegoro, 2013. Manfaat Terong Bagi Kesehatan.
Ginting, S. 2007. Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering www.tanijogonegoro.com/2013/09/manfaat-
dalam Menunjang Ketahanan Pangan Nasional. terong-bagi-kesehatan.html
Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional,
Universitas Haluoleo 2 April 2007. Kendari. Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and J.D. Beaton, 1985. Soil
Fertility and Fertilizers. Fourth Ed. Macmillan
Hardjowigeno. S., 2003. Ilmu Tanah. Media Tama Sarana Publ. Co., New York. 754pp.
Perkasa. Jakarta.
Widowati. L. R., Sri Widati, U. Jaenudin, W. Hartatik.
Hartatik. 2004. Pupuk Kandang. Balittanah Deptan. Di 2004. Pengaruh kompos pupuk organik yang
akses pada tanggal 03 Maret 2014 pada Dipekaya dengan Bahan Mineral dan Pupuk
http://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumenta Hayati terhadap Sifat-sifat Tanah, Serapan Hara
si/buku/pupuk/pupuk4.pdf dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek
Penelitian Program Pengembangan Agribisnis.
Indradewa, D., D. Kastono dan Y. Soraya. 2005. Balai Penelitian Tanah.
Kemungkinan Peningkatan Hasil Jagung
dengan Pemendekan Batang. Jornal Ilmu Wulandari, V. 2011. Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis
Pertanian Vol 12 No. 2, 2005: 117-124. Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Rosella ( Hibiscus
Jumin, H.B., 2010. Dasar-Dasar Agronomi (Edisi Revisi). Sabdariffa L) di Tanah Ultisol. Skripsi Fakultas
Raja Grafindo Persada. Jakarta. Pertanian Universitas Andalas. Padang.

32 La Ode Muhammad Jalil Silea dan Jaharudin


Vol. 1 No 1. Maret 2015 ISSN 2407-1099

DAFTAR ISI

Halaman

1 Aplikasi Bioaktivator dan Pencacahan dalam Pengomposan Kulit Biji Mete 1


Nur Sakinah

2 Respon Pertumbuhan Transplant Timun (Cucumis sativus L.) pada Berbagai 12


Konsentrasi Pupuk dan Frekuensi Pemupukan
Sri Yuniati

3 Pengaruh Media Tanam dan Dosis Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan 17
dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill)
Badaria, Bahterawati

4 Efek Pupuk Majemuk NPK terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat 24


(Lycopersicum esculentum Miil.
Musrif, Alimasi

5 Pengaruh Aplikasi Tiga Jenis Pupuk Organik dan NPK terhadap Pertumbuhan 28
dan Produksi Tanaman Terong (Solanum Melongena L.)
La Ode Muhammad Jalil Silea dan Jaharudin

Alamat Redaksi

Program Studi Agroteknologi,


Fakultas Pertanian,
Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin No. 124
Baubau Sulawesi Tenggara 93727
Telp/fax : (0402) 21 327
E-mail : jurnal.agroteknologi@yahoo.co.id

You might also like