You are on page 1of 15

PO LITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

PENGARUH VARIAS I BEBAN PAD A PEMANAS INDUKS I


UNTUK MENDAPATKAN PENGHEMATAN OPTIMUM

Slamet Pambudi

Sfaf Pengajar - Progdi.Teknik Elektro, Akademi Teknologi Warga Surakarta

ABSTRACT
Induction cooker is a cooker with induction heating using magnetic
fields. When this stove has the highest efficiency compared with other stoves
that use gas, kerosene or electric heater, because the heat which is
generated almost entirely absorb by the pan.
The research has the purpose of obtaining the energy efficiency of
the metal which is used as a pan and to decide the magnetic field strength
from the use of induction cooker. One of the way to obtain energy efficiency
is the selection of metallic materials used as a pan, where the selection of
an appropriate metal material will be obtained optimum efficiency. Mean
while for the magnetic field strength that is generated by induction cooker,
in order to know the limit of safety for the health effects of magnetic fields
strength in accordance with the standards.
The test results on two metallic materials as a pan containing 1 liter
of water from metal stainless steel and zinc, at a temperature of 60C shows
that the energy efficiency of the pan stainless steel (80,3 %) was higher than
pan zinc (74,9 %). But the magnetic field strength is generated by the pan
containing 1 liter of water at a temperature of 60C, the magnetic field
strength which is generated by using the pan stainless steel (1404 mA / m =
1.76 μT) is higger than the pan ingredients zinc (861 mA / m = 1.08 μT).
The higgest magnetic field strength is produced by induction heating
cooker on the research is amounted to 1430 mA/m (1.79 μT) with a pan of
stainless steel containing 1 liter of water. This magnetic field is still safe.
According to the IRPA, INIRC and WHO standards, these restriction of
magnetic field doesn’t disturb the health is 1 mT.

Key words: induction cooker, stainless steel, zinc, energy efficiency, and
magnetic fields.

Pengaruh variasi beban… 43


PO LITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

1. PENDAHULUAN panas, berlangsung dengan efisien


1.1. Latar Belakang sehingga daya listrik yang
Dengan terjadinya krisis diperlukan kecil. Keunggulan
energi, maka berbagai upaya akan lainnya, sistem pemanas dengan
dilakukan untuk penghematan induksi tidak menggunakan api
energi. Diantaranya dengan sehingga kemungkinan terjadi
melakukan efisiensi dari suatu kecelakaan luka bakar yang rendah
sistem atau perangkat yang dan tingkat keamanan yang tinggi.
digunakan, khususny a dalam hal Selain itu, proses ini tidak
penghematan energi. memanaskan udara di sekitarnya,
Pada kompor dengan sehingga orang yang sedang berada
menggunakan sistem pemanas di dekat alat masak pemanas
dengan induksi yaitu suatu kawat dengan induksi tidak akan merasa
konduktor yang dialiri arus listrik kepanasan. M elalui pengaturan
yang akan muncul garis gaya jumlah arus listrik yang mengalir di
magnet dan jika kawat konduktor kumparan, tingkat kepanasan
tersebut dibentuk suatu kumparan, pemanas dengan induksi dapat
kemudian didekatnya diletakkan dengan mudah disesuaikan dengan
suatu materi yang dapat panas yang dibutuhkan. Tidak
menghantarkan listrik (umumnya adanya proses pembakaran
logam) maka logam tersebut akan menyebabkan tidak adanya risiko
menerima efek garis gaya magnet terjadinya kekurangan oksigen
sehingga pada logam akan mengalir dalam ruangan.
arus pusar (eddy current). Karena Dari beberapa penelitian
logam yang digunakan memiliki tentang pemanas dengan induksi,
hambatan listrik dan adanya arus disebutkan bagaimana efisiensi
yang mengalir dalam logam energi dari alat tersebut dapat lebih
tersebut maka akan menghasilkan ditingkatkan. Dalam publikasinya
joule heating sebesar P = I2 × R, (30 Januari 2009), J.S Park, S.
dimana P adalah daya, I untuk arus, Taniguchi dan Y.J. Park
dan R untuk hambatan. Daya inilah menyebutkan perbaikan efisiensi
yang keluar sebagai panas dan energi pemanas induksi dengan
proses yang berlangsung dinamai melihat pengaruh perambatan
pemanasan lewat induksi. energi panas dari sisi ukuran dan
Dengan kompor posisi suspector. Suspector yang
menggunakan sistem ini, energi diuji terbuat dari bahan stainless
yang terbuang hampir tidak ada. steel dan graphite, keduanya
Pengubahan energi listrik menjadi berbentuk tabung.

Pengaruh variasi beban… 44


PO LITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

Nabil A. Ahmed diterapkan dengan daya besar pada


(November 2008) dalam skala industri.
prosedingnya, memfokuskan Tujuan dari penelitian ini
tentang rangkaian pemanas dengan adalah untuk menguji pengaruh
induksi-nya. Dengan eksperimen perubahan beban terhadap
dan simulasi dibuat rangkaian High rangkaian kompor pemanas dengan
Frequency Soft Swtching Power induksi. Dari hasil pengujian
Conversion dengan dua sistem diharapkan dapat memberikan
yaitu, Pulse Width M odulation dan manfaat kepada pengguna kompor
Pulse Density M odulation. Dengan masak dengan induksi didalam
menggunakan rangkaian diatas, memilih bahan logam tempat
diperoleh efisiensi konversi daya memasak yang tepat, sehingga
yang sangat besar diatas 93%. dapat diperoleh penghematan
Rangkaian series resonant energi dan keamanan bagi
inverter dengan frekuensi tinggi kesehatan terhadap pengaruh
untuk aplikasi pemanas dengan medan magnet.
induksi, akan diperoleh transfer
daya yang maksimum dengan 1.2. Landasan Teori
bentuk tegangan dan arusnya 1.2.1. Dasar pemanas induksi
sinusoidal (Dr. P. K. Sadhu, dkk, Ada tiga faktor dasar dari
2004). pemanas induksi, yaitu induksi
Pada penelitian pemanas elektromagnetik, efek kulit dan
dengan induksi yang lainnya, transfer panas. Pada dasarnya cara
menyoroti pada rangkaiannya kerja dari pemanas induksi hampir
untuk meningkatkan efisiensi sama dengan transformator.
dengan menggunakan metode Pada gambar 1., merupakan
series resonant inverter dan konsep dasar yang terdiri dari
kebanyakan adalah untuk gulungan pemanas induktif dan
arus, yang menggambarkan induksi
elektromagnetik dan efek kulit.

Gambar 1. Konsep dasar P emanas induksi

Pengaruh variasi beban… 45


PO LITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

Tujuan yang paling penting linier dari suhu (kecuali ada


dari pemanas induksi adalah untuk perubahan dalam kisi-kisi logam).
memaksimalkan pembangkitan (1)
energi panas pada gulungan dimana,
sekunder, lubang kecil pada ρ0 adalah resistivitas listrik pada
gulungan pemanas induktif dibuat suhu ruang T 0
kecil dan gulungan sekunder dibuat ρ(T) adalah resistivitas listrik pada
dari bahan dengan hambatan listrik suhu T
yang kecil dengan permeabilitas α adalah koefisien suhu dari
yang tinggi. Bahan selain logam resistivitas listrik.
mengurangi efisiensi energi karena
bahan tersebut memiliki hambatan Hubungan resistivitas listrik
listrik besar dan permeabilitas yang ρ (-m) dengan resistivitas listrik
rendah. R () dapat dinyatakan sebagai
Pemanas dengan induksi berikut:
adalah kombinasi antara (2)
elektromagnetik, perpindahan di mana,
panas, dan fenomena metalurgi. l adalah panjang konduktor yang
dialiri arus.
1.2.1.2. Resistivitas dan A adalah luas penampang
Konduktivitas Listrik pada konduktor di mana arus mengalir
Material melaluinya.
Kemampuan material untuk
dengan mudah menghantarkan arus 1.2.1.3. Permeabilitas Magnetik
listrik ditentukan oleh dan Permitivitas Relatif
konduktivitas listrik (σ). Kebalikan µr merupakan permeabilitas
dari konduktivitas σ adalah magnetik relatif yang menunjukkan
resistivitas listrik (ρ). Satuan untuk kemampuan suatu bahan (misalnya,
ρ dan σ adalah  meter dan mho/m. logam) untuk melakukan fluks
Resistivitas listrik suatu magnet yang lebih baik di udara
logam tertentu bervariasi dengan atau hampa udara. Permitivitas
suhu, komposisi kimia, struktur relatif (ε) menunjukkan
mikro logam, dan ukuran butir. kemampuan bahan untuk
Untuk sebagian besar logam, ρ menghantarkan medan listrik lebih
akan naik dengan kenaikan suhu. baik di udara atau hampa udara.
Resistivitas dari logam murni dapat Sifat fisik ini adalah penting ketika
direpresentasikan sebagai fungsi merancang sistem pemanas.

Pengaruh variasi beban… 46


PO LITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

Permeabilitas magnetik yang semakin tinggi atau ketika


relatif memiliki efek pada semua jari-jari benda kerja relatif besar.
fenomena induksi dasar. Distribusi dari densitas arus
Permitivitas relatif tidak begitu sepanjang ketebalan benda kerja
banyak digunakan pada pemanasan (radius) secara kasar dapat dihitung
induksi, tapi memainkan peran dengan persamaan
utama dalam aplikasi pemanasan (4)
dielektrik. dimana,
Nilai konstan µo = 4π x 10-7 I adalah densitas arus pada
2
H/m [atau Wb / (A.m)] disebut jarak y dari permukaan (A/m ).
permeabilitas ruang bebas, dan Io adalah densitas arus pada
-12 2
konstanta εo = 8,854 x 10 F/m permukaan benda kerja (A/m ).
disebut permitivitas ruang bebas. y adalah jarak dari permukaan
Hasil permeabilitas magnet relatif menuju inti (m).
dan permeabilitas ruang bebas δ adalah kedalaman penetrasi
disebut permeabilitas µ dan sesuai (m).
dengan rasio kepadatan fluks
magnetik (B) untuk intensitas Kedalaman penetrasi dalam meter
medan magnet (H). adalah:

(5)
(3)
dimana
1.2.1.4. Efek Kulit ( Skin Effect ) ρ : resistivitas listrik dari
Efek kulit adalah sesuatu logam (.m).
hal yang penting dalam aplikasi µr : permeabilitas magnetik
listrik menggunakan tegangan relatif.
bolak-balik (ac). Karena efek ini, F : frekuensi, Hz (cycle/sec).
sekitar 86% daya akan
terkonsentrasi di lapisan 1.2.2. Teori Kompor Pemanas
permukaan konduktor. Lapisan ini Induksi.
disebut reference depth (δ).
Tingkat efek kulit tergantung pada
frekuensi dan sifat material
(resistivitas listrik ρ dan
permeabilitas magnetik relatif µr )
pada konduktor. Akan muncul efek
kulit ketika diberikan frekuensi

Pengaruh variasi beban… 47


PO LITEKNO SAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 2012

Gambar 2. Blok diagram kompor pemanas pensaklarannya. Rangkaian pada


in duksi.
konverter resonansi terdiri dari
Sumber AC disearahkan kapasitor, induktor dan resistor.
oleh rangkaian penyearah untuk Ada dua jenis rangkaian ini, yaitu:
memperoleh sumber DC, yang rangkaian resonansi seri dan
akan menjadi sumber arus DC p ada rangkaian resonansi paralel.
rangkaian inverter frekuensi tinggi.
Rangkaian inverter ini mengatur
arus ke kumparan pemanas
sehingga akan terbentuk medan
magnet. Jika suatu benda Gambar 3. Rangkaian Resonansi
konduktor diletakkan diatas medan
magnet tersebut, maka akan Ketika sumber daya dihubungkan
muncul induksi tegangan dan ke rangkaian, energi listrik masuk
terbentuk arus pusar (eddy current). pada induktor dan ditransfer ke
Disini akan dibangkitkan energi kapasitor persamaan (8).
panas pada benda konduktor Persamaan (9), merupakan
tersebut yang dipergunakan sebagai perhitungan tegangan yang masuk
tempat memasak. ke kapasitor yang akan
dikembalikan lagi ke induktor.
1.2.2.1. Konverter Resonansi Resonansi akan terjadi pada saat
Didalam sistem daya pada induktor dan kapasitor saling
kompor pemanas induksi, bertukar energi. Total energi
digunakan rangkaian konverter selama resonansi tidak berubah,
resonansi untuk membuat konversi dan memiliki nilai yang sama yaitu
energinya efisien dan sebesar puncak induktor atau
meminimalkan rugi-rugi rangkaian kapasitor.
(6)

(7)

(8)

(9)

(J) (10)

Pengaruh variasi beban… 48


Reaktansi induktif dan
reaktansi kapasitif dapat dihitung
dengan persamaan (11) dan
persamaan (12). Untuk besar
impedansi pada rangkaian
resonansi seri dapat dihitung (15)
dengan persamaan (2.19). Dan perbandingan rangkaian half-
bridge resonansi seri, dapat dilihat
(11) pada persamaan dibawah:

(12) (16)

(13) Di kurva frekuensi


diperlihatkan hubungan antara arus
Pada frekuensi resonansi, (output energi) dan frekuensi
harga reaktansi induktif pada sumber ketika tegangan sumber
persamaan (11) dan harga reaktansi rangkaian resonansi dibuat sama.
kapasitif pada persamaan (12) Arus dan output energi mencapai
memiliki harga yang sama. Yaitu nilai maksimumnya pada frekuensi
sebesar tegangan dari sumber daya resonansi. Di daerah dimana
dan arus pada rangkaian yang frekuensi pensaklaran lebih rendah
berada pada level yang sama. dari frekuensi resonansi, reaktansi
Frekuensi resonansi dapat dihitung induktif terhubung langsun g
dengan persamaan (14). Arus pada dengan frekuensi pensaklaran.
rangkaian akan mencapai puncak M enurut persamaan (12), reaktansi
ketika frekuensi sumber sama kapasitip merupakan kebalikannya.
dengan frekuensi resonansi dan
akan turun jika frekuensi sumber
lebih besar atau lebih kecil dari
frekuensi resonansinya.
Hz
Gambar 4. Kurva frekuensi.
(14)
1.2.3. Efisiensi Energi Kompor
Nilai reaktansi pada
Pemanas induksi.
rangkaian disebut impedansi
Efisiensi dari kompor
khusus, dan dapat dijelaskan
pemanas induksi ditentukan dari
dengan persamaan dibawah ini:
ratio antara energi panas y ang
dihasilkan dengan energi input (19)
listrik yang digunakan. 2. HAS IL PEN ELITIAN DAN
Untuk menghitung efisiensi energi, PEMBAHAS AN
digunakan persamaan sebagai Dengan menggunakan
berikut: persamaan (17), dapat dihitung
energi masukan kompor induksi
dengan tempat memasak bahan
(17) logam seng yang berisi 1 liter air
pada saat ΔT terukur sebesar 46,42
dimana, detik (pada tabel 2.2) adalah:
Qout : energi yang dikeluarkan
(Joule) Qin = 220,1 x 5,80 x 0,99 x
Qin : energi masukan (Joule) 46,42
mair : massa jenis air (kg) = 58666,25516 Joule =
cair : panas jenis air ( J/kg.C ) 58,67 kjoule
Δt : perubahan suhu (C)
V : tegangan masukan (Volt) Sedangkan energi keluaran
I : arus masukan (Ampere) pada kompor induksi dengan
PF : power factor tempat memasak menggunakan
ΔT : perubahan waktu (detik) bahan logam seng, data pengukuran
1 liter air (21 C) = 996,96 g  1 yang dipergunakan untuk
kg perhitungan adalah Δt (C). Pada
1 kal = 4,186 Joule percobaan penelitian, tempat
memasak dengan bahan logam
Panas jenis c dari sesuatu seng, diisi dengan 1 liter air (1 liter
zat merupakan jumlah panas yang air  1 kg). Suhu awal air (t 1)
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 sebesar 30C. Sebelum mencari
gram zat itu sebanyak 1C. Untuk energi keluarannya, terlebih dahulu
memanaskan G (gram) dari t 1 dicari kalor jenis airnya. Dengan
sampai t 2 (C), jumlah kalor yang menggunakan persamaan (18)
diperlukan adalah: dapat dicari kalor jenis air pada
suhu 40C (t 2) sebagai berikut:
Q = G.c (t2 – t1) kal
(18)
= 0,99733232 kal
Untuk air, panas jenisny a sebesar: = 4,186 x 0,99733232 Joule,
(1 kal =4,186 Joule)
= 4,174833092 Joule = 71,2 %
dengan,
mair = 1 liter  1000 gram
2.1. Data Pengukuran Kompor
Δt = t 2 – t1 = 40C - 30C = 10C
Induksi dengan Beban dari
maka dapat dihitung besarnya
Bahan Logam Seng.
energi keluarannya:
Qout = 1000 x 4,174833092 x Pengukuran parameter dengan
10 keadaan awal sebagai berikut:
= 41748,33092 Joule a) Volume air yang diberikan di
= 41,75 kJoule tempat memasak : 0,5
liter
Dari perhitungan diatas,
Jarak alat ukur medan magnet
maka efisiensi energi pada kompor
dengan tempat memasak : 40
induksi dengan beban bahan logam
cm
seng yang berisi 1 liter air dengan
Pengukuran parameter pada
Δt sebesar 10C dan ΔT sebesar
tabel mulai dilakukan pada saat
46,42 detik adalah: suhu air di tempat memasak
mencapai 30C.
Tabel 2.1. Hasil pengukuran dan perhitungan karakter kompor induksi dengan
beban dari bahan seng berisi 0,5 liter air.

Data Ukur Data Hitung


Medan Energi Energi
Δt ΔT Tegangan Arus 
Magnet Input Output
No. ( C) (detik) (Volt ac) (Ampere) PF (%)
(mA/m) (kJoule) (kJoule)
1. 10 26,56 219,8 5,84 0,99 844 33,74 20,87 61,9
2. 20 46,87 219,8 5,84 0,99 849 59,55 41,75 70,1
3. 30 67,59 219,8 5,85 0,99 855 86,04 62,64 72,8
4. 40 88,75 21 9,7 5, 85 0, 99 860 112,93 83,56 74 ,0
5. 50 109,66 219,7 5,86 0,99 863 139,77 104,5 74,8
6. 60 134,20 219,7 5,86 0,99 866 171,04 125,48 73,4
7. 65 146,48 219,5 5,86 0,99 867 186,53 136,00 72,9
8. 70 240,00 219,8 5,88 0,99 869 310,18 146,51 47,2
9. 70 300,00 219,6 5,47 0,99 832 356,76 146,51 41,1
10. 70 36 0,00 21 9,6 5, 47 0, 99 832 428,12 14 6,51 34 ,2
11. 70 600,00 219,6 5,48 0,99 833 714,82 146,51 20,5

b) Volume air yang diberikan ke Pengukuran parameter pada


tempat memasak : 1 tabel dimulai saat suhu air
liter mencapai 30C.
Jarak alat ukur medan magnet
dengan tempat memasak : 40
cm
Tabel 2.2. Hasil pengukuran dan perhitungan karakter kompor induksi dengan
beban dari bahan seng berisi 1 liter air.

Data Ukur Data Hitung


Medan Energi Energi
Δt ΔT Tegangan Arus 
No. Magnet Input Output
( C) (detik) (Volt ac) (Ampere) PF (%)
(mA/m) (kJoule) (kJoule)
1. 10 46,42 220,1 5,80 0,99 848 58,67 41,75 71,2
2. 20 89,38 219,9 5,80 0,99 857 112,86 83,51 74,0
3. 30 132,24 219,9 5,81 0,99 861 167,26 125,29 74,9
4. 40 174,59 220,3 5,81 0,99 866 221,24 167,11 75,5
5. 50 222,50 220,4 5,81 0,99 870 282,07 209,00 74,1
6. 60 269,76 220,2 5,82 0,99 874 342,25 250,97 73,3
7. 65 29 1,16 21 9,9 5,83 0,99 875 36 9,54 27 1,98 73,6
8. 70 300,00 220,6 5,43 0,99 838 355,77 293,03 82,4
9. 70 360,00 220,6 5,45 0,99 840 428,49 293,03 68,4
10. 70 420,00 220,6 5,46 0,99 842 500,82 293,03 58,5
11. 70 600,00 220,6 5,46 0,99 841 715,46 293,03 41,0

2.2. Data Pengukuran Kompor a) Volume air yang diberikan ke


induksi dengan Beban dari tempat memasak : 0,5
Bahan logam Stainless liter
steel. Jarak alat ukur medan magnet
dengan tempat memasak : 40
Pengukuran dilakukan dengan cm
keadaan awal sebagai berikut: Pengukuran parameter pada
tabel dimulai saat suhu air
mencapai 30C.
Tabel 2.3. Hasil pengukuran dan perhitungan karakter kompor induksi dengan
beban logam stainless steel berisi 0,5 liter air.

Data Ukur Data Hitung


Δt Medan Energi Energi 
ΔT Teg angan Arus
No. ( C) Magnet Input Output
(detik) (Volt ac) (Ampere) PF (%)
(mA/m) (kJoule) (kJoule)
1. 10 26,89 220,0 5,85 0,97 1393 33,57 20,87 62,2
2. 20 46,95 219,8 5,85 0,97 1402 58,56 41,75 71,3
3. 30 67,66 220,0 5,86 0,97 1407 84,61 62,64 74,0
4. 40 85,57 219,5 5,86 0,97 1410 106,77 83,56 78,3
5. 50 10 6,76 220,0 5,88 0,97 1412 133,96 10 4,5 78,0
6. 60 129,95 220,0 5,90 0,97 1418 163,06 125,48 77,0
7. 65 143,58 220,0 5,90 0,97 1420 180,78 136,00 75,2
8. 70 240,00 220,0 5,93 0,97 1427 303,71 146,51 48,2
9. 70 300,00 220,0 5,52 0,97 1371 353,40 146,51 41,5
10. 70 360,00 220,0 5,52 0,97 1371 424,06 146,51 34,5
11. 70 600,00 220,0 5,53 0,97 1371 708,06 146,51 20,7

b) Volume air yang diberikan ke Jarak alat ukur medan magnet


tempat memasak : 1 dengan tempat memasak : 40
liter cm
Pengukuran parameter pada mencapai 30C.
tabel dimulai saat suhu air
Tabel 2.4. Hasil pengukuran dan perhitungan karakter kompor induksi dengan
beban logam stainless steel berisi 1 liter air.

Data Ukur Data Hitung


Medan Energi Energi
Δt Tegangan Arus 
No. ΔT (detik) Magnet Input Output
( C) (Volt ac) (Ampere) PF (%)
(mA/m) (kJoule) (kJoule)
1. 10 44,24 220,1 5,77 0,97 1393 54,49 41,75 76,6
2. 20 85,06 220,0 5,77 0,97 1398 104,74 83,51 79,7
3. 30 126,68 219,7 5,78 0,97 1404 156,04 125,29 80,3
4. 40 171,51 219,5 5,80 0,97 1420 211,80 167,11 78,9
5. 50 214,65 219,4 5,82 0,97 1422 265,87 209,00 78,6
6. 60 261,43 219,3 5,84 0,97 1427 324,78 250,97 77,3
7. 65 287,27 21 9,2 5,85 0, 97 14 30 35 7,32 271,98 76 ,1
8. 70 300,00 220,3 5,41 0,97 1367 346,82 293,03 84,5
9. 70 360,00 220,1 5,43 0,97 1373 417,34 293,03 70,2
10. 70 420,00 219,5 5,44 0,97 1373 486,46 293,03 60,2
11. 70 600,00 218,4 5,55 0,97 1376 705,45 293,03 41,5

besar energi panas yang dihasilkan


2.4. Efisiensi Energi alat berada pada tempat memasak
Dengan sistem pemanasan sehingga efisiensi energi dari
yang digunakan pada pemanas peralatan ini cukup besar.
induksi, dapat dikatakan sebagian

Gambar 5. Grafik hubungan efisiensi dengan perubahan suhu pada kompor induksi dengan tempat
me masak dari logam seng berisi 0,5 dan 1 liter air.

Pada tabel 2.1 dan 2.2., dapat waktu seperti pada gambar 5.
digambarkan grafik hubungan Tempat memasak yang berisi 0,5
efisiensi energi dengan perubahan liter air memiliki efisiensi energi
paling besar pada suhu 80C (Δt = pada kompor induksi dengan
50C) yaitu sebesar 74,8 %. tempat memasak dari logam
Sedangkan pada tempat memasak stainless steel berisi 0,5 dan 1 liter
yang berisi 1 liter air, efisiensi air.
tertinggi pada suhu 70C (Δt =
40C) yaitu sebesar 75,5 %.

Gambar 6. Grafik hubungan efis iensi dengan perub ahan suhu

Dengan melihat tabel 2.2.


Pada gambar 6. terlihat bahwa dan 2.4., dapat dibuat grafik seperti
untuk tempat memasak dari bahan pada gambar 7. Grafik ini untuk
logam stainless steel yang berisi membandingkan efisiensi kedua
0,5 liter air, memiliki efisiensi bahan tempat memasak. Tampak
energi tertinggi pada suhu 70C (Δt bahwa efisiensi dari kompor
= 40C) yaitu sebesar 78,3 %. induksi dengan tempat memasak
Sedangkan untuk tempat memasak bahan stainless steel memiliki
yang berisi 1 liter air, memiliki efisiensi yang lebih besar
efisiensi energi yang paling tinggi dibandingkan dengan tempat
pada suhu 60C (Δt = 30C) yaitu memasak dari bahan logam seng.
sebesar 80,3 %.
Gambar 7. Grafik hubungan efisiensi dengan perubahan suhu pada kompor induksi dengan
tempat memasak dari logam seng dan stainless steel berisi 1 liter air.

3. PEN UTUP dengan bahan logam stainless


steel sebesar 78,3%. Pada
3.1. Kesimpulan keadaan ini, efisiensi energi
Berdasarkan hasil penelitian dengan bahan logam stainless
kedua bahan logam yaitu bahan steel lebih besar dibandingkan
logam seng dan bahan logam tempat memasak dari bahan
stainless steel yang menjadi beban seng (74 %).
dari kompor pemanas induksi, Sedangkan untuk pengujian
dapat disimpulkan: kedua bahan logam yang
1. Supaya dapat memaksimalkan digunakan sebagai tempat
energi panas pada kompor memasak berisi 1 liter air, pada
pemanas induksi model JF- Δt sebesar 30C efisiensi energi
2000IC, diperlukan suatu tempat kompor induksi dengan tempat
memasak dari bahan logam memasak dari bahan logam
ferromagnetic yang memiliki stainless steel sebesar 80,3 %,
resistivitas listrik yang rendah lebih besar dibandingkan
serta permeabilitas yang tinggi. efisiensi energi dengan
2. Pengujian kedua bahan logam menggunkan tempat memasak
yang digunakan untuk tempat dari bahan logam seng (74,9 %).
memasak yang berisi 0,5 liter 3. Kuat medan magnet terbesar
air, pada Δt sebesar 40C yang dihasilkan kompor induksi
efisiensi energi tempat memasak dengan tempat memasak yang
berisi 0,5 liter air, tempat 2. Perlu dilakukan lagi
memasak dengan bahan logam pengujian dengan variabel
stainless steel memiliki kuat yang lain, sehingga efisiensi
medan magnet sebesar 1427 energi dapat ditingkatkan.
mA/m atau 1,78 µT, lebih besar
dibandingkan kuat medan DAFTAR PUSTAKA
magnet dengan tempat memasak ________, 2000 ,“Induction
dari bahan logam seng (869 heating System
mA/m = 1,08 µT). Topology Review”,
Dan kuat medan magnet terbesar Fairchild
yang dihasilkan dengan tempat Semiconductor.
memasak yang berisi 1 liter air, Choi, J. Y., Yun, J. H., Woo, J. T.,
untuk tempat memasak dengan Lee, S. K., 2004,
bahan logam stainless steel “Energy Efficiency
memiliki kuat medan magnet Labeling and Standard-
sebesar 1430 mA/m (1,79 µT), Electric Heating Rice
lebih besar dibandingkan kuat Cooker”, Korea Testing
medan magnet dengan tempat Laboratory.
memasak dari bahan logam seng Hirota, I., Omori, H., Nakaoka, M .,
(875 mA/m = 1,09 µT). 1992, “Performance
4. M enurut rekomendasi dari Evaluations of Single-
IRPA/INIRC tahun 1991, untuk ended Quasi-load
batasan medan magnet supaya Resonant Inverter
tidak mengganggu kesehatan Incorporating
adalah 1 mT (dalam beberapa advanced-2nd
jam per hari) sehingga kedua Generation IGBT for
bahan logam pada penelitian Soft Switching”,
aman digunakan. Industrial Electronics,
Control,
3.2. S aran Instrumentation, and
1. Berdasarkan hasil penelitian Automation, pp. 223-
serta dari kesulitan- 228 vol.1.
kesulitan yang ditemui Holman, J.P., 1995, “Perpindahan
selama melakukan Kalor”, Penerbit
penelitian, maka disarankan Erlangga, Jakarta.
untuk mencoba dan Jean Callebaut, 2007,”Power
mengembangkan metode Quality and Utilisation
lain yang lebih baik Guide”, Leonardo
Energy, Section 7.
Koertzen, H. W., Van Wyk, J. D., Susp ector with Critical
Ferreira, J. A., “Design Thickness on Induction
of the Half-bridge heating”, IOP
Series resonant Publishing Ltd
converter for Induction Pal, N., Sadhu, P. K., Chakrabarti,
Cooking”, Power R. N., 2006, “A
Electronics Specialists Comparative Study of
Conference, pp. 729- HF M irror Inverter for
735 vol. 2. Induction Cooker
Leschynsky, V., Weinert, H., through Real-time and
Szlaferek, A., 2007, PSPICE Simulation”,
“Layered Alloys for IE (I) Journal, pp. 268-
Effective M agnetic 274 vol. 86.
Flux Concentration in Sadhu, P. K., Chakrabarti, R. N.,
Induction heating”, Nath, N. L., Batchu, N.
M aterial Science- K., Kumari, S.,
Poland, vol. 25 no. 2. Rimjhim, K., 2004,
M iyauchi, T., Kondo, S., 2009, “Analysis of Series
“Induction heating resonant Superimposed
Cooking Device”, Inverter Applied to
United States Patent Induction heating”, IE
Application (I) Journal, pp. 214-217
Publication, pp. 1-6. vol. 84.
Nabil A. Ahmed, 2008, “Three- Spoorman Paiman, 1953,
Phase High Frequency “Vademekum Tehnik”,
AC Conversion Circuit Penerbit Buku Tehnik
with Dual M ode H. Stam, Djakarta.
PWM /PDM Control Valery Rudnev, Don Loveless,
Strategy for High Raymond Cook, M icah
Power IH Black, 2003,
App lications”, “Handbook of
Proceeding of World Induction heating”,
Academy of Science, M arcel Dekker, Inc.,
Engineering and New York.
Technology, volume Zuhal, 1992, “Dasar Teknik Tenaga
35. Listrik dan Elektronika
Park, J. S., Taniguchi, S., Park, Y. Daya”, Penerbit PT.
J., 2009, “ M aximum Gramedia Pustaka
Joule Heat by Tubular Utama, Jakarta

You might also like