You are on page 1of 16

STRATEGI MANAJEMEN DIRI DENGAN KEJADIAN STRESS PADA

SISWA DALAM UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)


DI SMK N 1 PURWODADI

STIKES AN NUR PURWODADI

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:
MELANI OKTAVIANITA ANGGRAENI
NIM : 14.02.09.49

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES AN NUR PURWODADI
2018
NASKAH PUBLIKASI

STRATEGI MANAJEMEN DIRI DENGAN KEJADIAN STRESS PADA


SISWA DALAM UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
DI SMK N 1 PURWODADI

Disusun oleh
Melani Oktavianita Anggraeni

Telah disetujui pada Juli 2018 oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Sutiyono, S.Kep., M.Kes Kiki Natassia, S.SiT.,M.Kes


NIDN: 0619048502 NIDN: 0611068802
STRATEGI MANAJEMEN DIRI DENGAN KEJADIAN STRESS PADA
SISWA DALAM UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
DI SMK N 1 PURWODADI

Melani Oktavianita A1, Sutiyono2, Kiki Natassia3

1
Mahasiswa Jurusan Keperawatan STIKES An Nur Purwodadi
2,3
Dosen Keperawatan STIKES An Nur Purwodadi
Email: oktaviamelani21@gmail.com

ABSTRACT

Background of the Study - Stress is a reality that does not match the expectations
/ stressful situations. Implementation of Skills Competency Test (SCT) on
vocational school students causes pressure that makes students experience
stressful incidence. Stress incidence in Purwodadi 1 Vocational High School in
2014 until 2017 causes 14 students drop out. For that, stress must be overcome.
One method to handle it, is self-management. Implementation of self-management
to overcome the incidence of stress are by improving every self-management
indicator, including learning motivation, self-monitoring, stimulus control, and
self-reward.
Purpose - The purpose of this study is to know self-management with the
incidence of stress on students in Competency Test Skills (CTS) in Purwodadi 1
Vocational High School.
Method - The research design used in this research was quantitative research,
correlation design with cross-sectional approach were supported by qualitative
research, case study design with in-depth interview approach.
Results - Based on quantitative analysis using computerized with Fisher test
obtain ρ < α (0.0001 < 0.05) so, Ha is accepted and Ho is rejected. It can be
concluded that there is a relationship between self-management and the incidence
of stress.
Conclusion - From the above research, it can be concluded that there is a
significant relationship between self-management and the incidence of stress on
students in Skill Competency Test in Purwodadi 1 Vocational High School.
Applying self-management to overcome stress is by evaluating and improving any
existing self-management indicators.
Keywords: Skills Competency Test (SCT), self-management, stressful incidence.
ABSTRAK
Latar Belakang – Stress merupakan kenyataan yang tidak sesuai dengan
harapan/situasi yang menekan. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
pada siswa SMK menimbulkan tekanan yang menyebabkan siswa mengalami
kejadian stress. Kejadian stress di SMK N 1 Purwodadi sendiri dalam kurun
waktu 2014-2017 menyebabkan angka drop out mencapai 14 orang. Sehingga
stress tersebut harus diatasi. Salah satu penanganan yang dapat digunakan adalah
dengan manajemen diri. Penerapan manajemen diri untuk mengatasi kejadian
stress adalah dengan memperbaiki setiap indikator manajemen diri meliputi
motivasi belajar, self-monitoring, stimulus control, dan self reward.
Tujuan – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen diri dengan
kejadian stress pada siswa dalam Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK N 1
Purwodadi.
Metode – Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, desain korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang didukung
dengan penelitian kualitatif, desain studi kasus dengan pendekatan wawancara
mendalam.
Hasil – Berdasarkan analisis kuantitatif menggunakan komputerisasi dengan uji
Fisher didapatkan hasil ρ < α (0.0001 < 0.05) jadi, Ha diterima dan Ho ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara manajemen diri dengan kejadian
stress.
Simpulan – Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara manajemen diri dengan kejadian stress pada siswa dalam
Uji Kompetensi Keahlian di SMK N 1 Purwodadi. Cara menerapkan manajemen
diri untuk mengatasi stress adalah dengan mengevaluasi dan memperbaiki setiap
indikator manajemen diri yang ada.
Kata Kunci : Uji Kompetensi Keahlian (UKK), manajemen diri, kejadian stress.

PENDAHULUAN
tahun 2012. Disebutkan bahwa
Stress merupakan kenyataan
sebanyak 88 siswa yang bunuh diri
yang tidak sesuai dengan
berasal dari sekolah menengah atas,
harapan/situasi yang menekan. Kasus
48 siswa dari sekolah menengah
stress di Amerika terjadi pada 3%
pertama, dan 3 dari sekolah dasar.
penduduknya, 19 juta orang
Kasus bunuh diri tersebut sekitar
mengalami depresi kronis, dan dari
40% dipicu karena masalah keluarga,
jumlah tersebut 2 juta orang
16% karena depresi, dan 11,5%
merupakan anak diatas 5 tahun.
karena tekanan ujian (Britist
Tekanan ujian juga menyebabkan
Broadcasting Corporation Indonesia,
sebanyak 139 siswa di Korea Selatan
2013).
melakukan bunuh diri sepanjang
Kasus kecemasan dan depresi Purwodadi merupakan tanda gejala
pada remaja paling tinggi, salah dari stress. Sedangkan pada
satunya terjadi pada siswa SMK. observasi lapangan yang dilakukan
Siswa SMK menghadapi banyak oleh peneliti, berdasarkan data
tuntutan akademik, salah satunya kesiswaan yang disampaikan oleh
adalah uji kompetensi keahlian. Guru BK, kasus stress di SMK N 1
Pelaksanaan uji kompetensi Purwodadi sendiri terutama pada
merupakan bagian dari standart siswa program Jurusan Akuntansi
kelulusan siswa di Sekolah menyebabkan angka Drop Out
Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai 3-5 orang/tahun. Dalam
bertujuan untuk menetapkan kurun waktu 2014-2017 sendiri
keberhasilan peserta didik dalam tercatat angka Drop Out mencapai 14
menguasai suatu unit kompetensi orang.
dengan mengacu kepada standart Melihat angka Drop Out
kompetensi nasional (Direktorat lebih dari 3 orang/tahun yang terjadi
Pembinaan Sekolah Menengah di SMK N 1 Purwodadi karena stress
Kejuruan Kemendikbud, 2014). saat akan mengikuti Uji Kompetensi
Dalam proses pembelajaran Keahlian (UKK) maka perlu
yang dilakukan di SMK N 1 dilakukan sebuah penanganan untuk
Purwodadi mendekati Uji mengurangi angka kejadian stress
Kompetensi Keahlian, siswa tersebut. Terdapat penanganan
diharuskan untuk bisa memahami alternatif sebuah konseling
pelajaran yang nantinya akan menggunakan strategi Manajemen
diujikan sehingga bisa lulus ujian. Diri dengan tujuan untuk dapat
Hal ini mengakibatkan para siswa mengurangi perilaku yang tidak
merasa tertekan, sukar tidur, gelisah, pantas dan mengganggu (perilaku
mudah lelah, dan sulit yang mengganggu, tidak siap
berkonsentrasi. Perasaan tertekan, menyelesaikan tugas sekolah dan
sukar tidur, gelisah, mudah lelah, tugas lain secara mandiri dan
dan sulit berkonsentrasi saat belajar efisien), meningkatkan sosial, dan
yang dialami oleh siswa di SMK N 1 kemampuan bahasa/komunikasi.
Strategi manajemen diri adalah berjumlah 109 orang. Sedangkan
strategi perubahan tingkah laku atau sampel dalam penelitian ini adalah
kebiasaan dengan pengaturan dan 35 siswa yang diperoleh berdasarkan
pemantauan yang dilakukan oleh populasi sasaran (Hidayat, 2017).
klien sendiri dalam bentuk latihan Sedangkan sampel dalam penelitian
pemantauan diri, pengendalian kualitatif adalah 7 informan utama
rangsangan, serta pemberian yang diambil menggunakan
penghargaan pada diri sendiri purposive sampling.
(Komalasari, 2011). Sedangkan intrumen
Berdasarkan permasalahan penelitian kualitatif pada penelitian
diatas maka peneliti mengambil tema ini adalah panduan wawancara
“Strategi Manajemen Diri dengan mendalam (point in depth interview)
Kejadian Stress pada Siswa dalam terhadap responden dan triangulasi.
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di Analisa data menggunakan analisa
SMK N 1 Purwodadi” univariate dan bivariate yang diolah
menggunakan uji komputerisasi
METODOLOGI rumus alternatif uji Fisher untuk
Jenis penelitian yang mengetahui hubungan antara
digunakan dalam penelitian ini manajemen diri dengan kejadian
adalah penelitian kuantitatif dan stress yang didukung dengan hasil
kualitatif. Penelitian kuantitatif analisa isi dan analisa SWOT
menggunakan desain penelitian terhadap hasil wawancara.
cross-sectional melalui instrumen HASIL
kuesioner manajemen diri dan A. Hasil Uji Univariate
kuesioner DASS 42. Penelitian 1. Distribusi Frekuensi Manajemen
kualitatif menggunakan desain Diri
penelitian studi kasus melalui Frekuensi Persen
(%)
wawancara mendalam terhadap Buruk 23 65,7
responden.Populasi pada penelitian Baik 12 34,3
Total 35 100
ini yaitu siswa/siswi kelas XII SMK
N 1 Purwodadi jurusan Akuntansi
Berdasarkan tabel diketahui kembali materi-materi yang pernah

bahwa responden dengan manajemen di ajarkan sebelumnya.

diri buruk berjumlah 23 responden


2. Distribusi Frekuensi Stress
(65,7%). Sedangkan responden
Frekuensi Persen (%)
dengan manajemen diri baik Stress 23 65,7
Normal 12 34,3
berjumlah 12 responden (34,3%). Total 35 100
(Data Penelitian, 2018)
Penyebab buruknya manajemen diri Berdasarkan tabel tersebut

pada responden salah satunya adalah diketahui bahwa responden yang

buruknya indikator self-monitoring mengalami kejadian stress berjumlah

& stimulus control yang dimiliki 23 responden (65,7%). Hal ini di

responden dalam menghadapi Uji dukung dengan hasil analisa kualitatif

Kompetensi Keahlian. Hal ini di dimana sebagian besar responden

dukung dari hasil analisa kualitatif mengalami kejadian stress ketika

dimana terdapat responden yang masuk kelas 12. stress tersebut

merasa tidak cocok berada di jurusan disebabkan karena perasaan tertekan,

Akuntansi dan responden menjadi di tambah dengan penajaman materi

malas belajar karena tekanan harus dari pihak sekolah yang membuat

lulus UKK. Sebagian besar jadwal semakin padat, serta tuntutan

responden belum membuat harus lulus dan bersertifikat

perencanaan belajar karena belum Kompeten dalam Uji Kompetensi

mendapatkan kisi-kisi UKK, Keahlian.

responden hanya mencoba membuka


B. Hasil Uji Bivariate
Hasil Uji Chi-Square
Kejadian stress Nilai p
Normal Stress
Manajemen diri Baik 12 0 0,0001
(34,3 %) (0%)
Buruk 0 23
(0%) (65,7%)
Total 12 23
(34,3%) (65,7%)
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
4.11.
b. Computed only for a 2x2 table
(Data Penelitian, 2018)

(Data Penelitian, 20

Berdasarkan hasil uji chi-square diri dengan kejadian stress sebesar

diatas, tabel tersebut tidak layak di 0,0001. Karena nilai pvalue <0,05

uji chi square karena ada 1 cell jadi Ha diterima dan Ho ditolak

yang nilai expected kurang dari yang menunjukkan ada hubungan

lima yaitu memiliki nilai 4,11. antara manajemen diri dengan

Maka digunakan Uji Fisher dan kejadian stress.


C. Hasil Analisa SWOT
diperoleh hasil bahwa responden Analisa SWOT yang

dengan manajemen diri baik dilakukan adalah menentukan

memiliki nilai kejadian stress 0% faktor internal, yaitu indikator

sedangkan responden dengan kekuatan dan indikator

manajemen diri buruk mengalami kelemahan. Selanjutnya

kejadian stress sebesar 65,7%. menentukan faktor eksternal, yaitu

Nilai pvalue untuk manajemen


indikator peluang dan indikator koordinat matriks SWOT.

ancaman. Titik koordinat matriks


Setelah faktor internal dan
SWOT adalah koordinat (x;y)
eksternal tersusun, selanjutnya
dengan nilai x merupakan total
adalah memasukkannya kedalam
dari kekuatan dan kelemahan,
matrik faktor strategi internal
sedangkan nilai y merupakan total
(IFAS), dan faktor strategi
dari peluang dan ancaman.
eksternal (EFAS) untuk dilakukan
Berikut koordinat (x;y) :
pembobotan tiap indikator X = total nilai kekuatan + total

tersebut. nilai kelemahan = 1,48 + (-1,20)=


Setelah matrik SWOT selesai
0,28
disusun, langkah selanjutnya Y = total nilai peluang + total nilai

adalah mengolahnya ke dalam ancaman = 1,54 + (-1,21) = 0,33.


Jadi titik koordinat (x;y) = (0,28 ;
diagram analisa SWOT untuk
0,33). Titik koordinat tersebut
menyimpulkan dan menyusun
kemudian dimasukkan ke dalam
hasilnya. Langkah awal untuk
diagram matriks SWOT untuk
membuat diagram analisa adalah
pengambilan kesimpulan.
dengan menentukan titik

Kuadran 4 : 0,3 Kuadran 1 :


cari solusi, kelola risiko 3 Perlu tindakan
dan kelemahan proaktif

w 0 0,28
s
Kuadran 3 : Kuadran 2 :
Perbaiki kelemahan Modifikasi sumber daya
meminimalkan dampak dan keahlian
Berdasarkan gambar diagram Kompetensi Keahlian di SMK N 1
diketahui bahwa garis matrik berada
Purwodadi.
di kuadran 1 dimana posisi tersebut Berdasarkan hasil tersebut
perlu tindakan proaktif dimana
peneliti beranggapan bahwa
strategi yang digunakan adalah
responden yang memiliki manajemen
menggunakan seluruh kekuatan yang
dimiliki untuk merebut peluang diri baik akan lebih mampu
(Rangkuti, 2016).
mengatasi kejadian stress yang
PEMBAHASAN dialami dibandingkan dengan
1. Hubungan antara manajemen responden yang memiliki manajemen
diri dengan kejadian stress
diri buruk. Dalam menggunakan
pada siswa dalam Uji
Kompetensi Keahlian strategi manajemen diri terhadap
Berdasarkan uji Fisher yaitu
kejadian stress, maka siswa akan
didapatkan hasil bahwa responden
berusaha mengarahkan perubahan
dengan manajemen diri baik
perilakunya dengan mengubah
memiliki nilai kejadian stress 0%
aspek-aspek lingkungan atau dengan
sedangkan responden dengan nilai
mengatur konsekuensinya
manajemen diri buruk mengalami
menggunakan indikator manajemen
kejadian stress sebesar 65,7%. Nilai
diri (Nursalim, 2013).
ρ = 0.0001 jika nilai alpha (α) adalah Sejalan dengan penelitian

0.05 maka ρ < α (0.0001 < 0.05) jadi, yang dilakukan oleh Hermansyah

Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat Amir (2016) terhadap 104

disimpulkan bahwa ada hubungan mahasiswa yang membuktikan

antara manajemen diri dengan bahwa semakin baik dan tinggi

kejadian stress pada siswa dalam Uji manajemen diri pada mahasiswa
maka akan diikuti dengan dirinya sendiri, hal ini juga dapat

peningkatan motivasi berprestasi menjadi kebiasaan yang dapat

mahasiswa. Meningkatnya motivasi menjadi kebiasaan yang

berprestasi akan memicu menimbulkan disposisi yang baik

peningkatan motivasi belajar pada dalam diri seseorang (Lestari, 2014).


Setelah indikator self-
siswa sehingga siswa mampu
monitoring, indikator dalam
mengontrol perasaan dan emosinya
manajemen diri yang perlu
untuk mengurangi stress yang
diperhatikan berikutnya adalah
dialami.
Selain itu self-monitoring stimulus control. Buruknya stimulus

atau monitoring diri juga perlu control yang dimiliki siswa ditandai

dilakukan agar siswa mengetahui dengan belum adanya perencanaan

sejauh mana persiapan dalam belajar menjelang Uji Kompetensi

menghadapi Uji Kompetensi Keahlian. Alasan mengapa

Keahlian. Tujuan dari self- perencanaan belum di buat adalah

monitoring yaitu untuk mengetahui belum mendapat kisi-kisi. Pandangan

apa yang menjadi kelebihan maupun tersebut seharusnya di ubah oleh para

kekurangan dalam mempersiapkan siswa. Stimulus control atau

Uji Kompetensi Keahlian. Dalam penguasaan terhadap rangsangan

mempersiapkan Uji Kompetensi yang perlu diterapkan untuk

Keahlian, memonitor apa yang telah menambah jumlah perilaku

dikerjakan penting untuk dilakukan, menjelang Uji Kompetensi Keahlian

selain sebagai proses kepercayaan seperti menghilangkan asumsi bahwa

diri seorang individu terhadap belajar harus menunggu kisi-kisi


terlebih dahulu untuk menyingkat kerasnya dalam belajar untuk Uji

waktu belajar, membuat target Kompetensi Keahlian harus dihargai.

belajar tentang materi-materi yang Contoh reward konkret yaitu seperti

belum bisa dikuasai, menyesuaikan pujian yang mendidik, pemberian

kondisi lingkungan belajar yang hadiah yang sesuai keinginan,

menunjang kenyamanan pada saat mendoakan, pemberian ucapan

belajar, menyeimbangkan waktu selamat karena telah berhasil

untuk belajar dan untuk istirahat agar mencapai suatu target. Hal ini sesuai

pikiran tidak merasa sangat tertekan. penelitian yang dilakukan oleh

Hal ini sesuai hasil penelitian Barida Ahmad Bahril Faidy (2014) tentang

(2017) yang menyatakan bahwa hubungan pemberian reward dan

kendali stimulus control menekan punishment dengan motivasi belajar

pada penataan kembali atau yang menyatakan bahwa reward dan

memodifikasi lingkungan sebagai punishment adalah salah satu alat

isyarat khusus atau penyebab atas pendidikan untuk memotivasi siswa

respon tertentu, dalam hal ini dalam memperbaiki atau

kejadian stress. mempertinggi prestasi yang dicapai.


Indikator dalam manajemen
Reward yang diberikan mampu
diri berikutnya adalah self-reward.
memberikan pandangan positif pada
Keinginan siswa untuk mendapatkan
siswa sehingga siswa merasa
reward setelah Uji Kompetensi
usahanya dalam menghadapi Uji
Keahlian selesai diharapkan bisa
Kompetensi Keahlian tidak sia-sia.
dipenuhi. Hal ini disebabkan karena
Pandangan posititf tersebut akan
siswa merasa usaha dan kerja
menimbulkan perasaan senang dan didapatkan dari perhitungan

meminimalkan stress yang terjadi koordinat matrik SWOT yaitu titik

(Rochman, 2010). koordinat x= 0,28 dan titik koordinat


Dari data diatas dapat
y= 0,33 atau (x;y) = (0,28 ; 0,33).
disimpulkan bahwa ada hubungan
Titik tersebut apabila dimasukkan ke
antara manajemen diri dengan
dalam diagram matrik SWOT
kejadian stress pada siswa dalam Uji
mengarah ke kuadran 1 dimana
Kompetensi Keahlian (UKK) di
posisi tersebut memerlukan tindakan
SMK N 1 Purwodadi. Penerapan
proaktif sehingga strategi yang
strategi manajemen diri dengan
digunakan adalah menggunakan
kejadian stress pada siswa dalam Uji
seluruh kekuatan yang dimiliki untuk
Kompetensi Keahlian (UKK) di
merebut peluang yang ada. Strategi
SMK N 1 Purwodadi adalah dengan
yang dapat disusun adalah sebagai
cara memeperbaiki setiap indikator
berikut :
manajemen diri yang dimiliki oleh a. Terus meningkatkan ilmu

siswa. pengetahuan di bidang Akuntansi


2. Analisa SWOT
Setelah faktor internal dan dengan melanjutkan ke jenjang

eksternal tersusun, selanjutnya yang lebih tinggi.


b. Memanfaatkan sertifikat yang
adalah memasukkannya ke dalam
dimiliki untuk bekerja di bidang
matrik faktor strategi internal (IFAS)
akuntansi dengan bantuan dan
dan faktor strategi eksternal (EFAS)
arahan dari pihak BKK yang ada
untuk dilakukan pembobotan tiap
di SMK.
indikator dan dilakukan penyilangan c. Fasilitas belajar mengajar yang

hasil matrik SWOT. Pembobotan cukup lengkap mampu


mendukung tercapainya tujuan waktu mulai dikerjakan dan

pembelajaran staff guru. kapan selesai dikerjakan secara


d. Terbentuknya pengorganisasian
detail dan jelas.
guru akan membantu siswa KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
belajar lebih maksimal.
e. Peraturan tentang penggunaan pembahasan penelitian strategi

sistem akuntan di semua lembaga manajemen diri dengan kejadian

memberikan lowongan kerja bagi stress pada siswa dalam Uji

siswa yang memiliki sertifikat Kompetensi Keahlian (UKK) di

kompeten di bidang akuntansi. SMK N 1 Purwodadi dalam skripsi


f. Perluasan sektor perbankan di
ini, maka dapat diambil kesimpulan
Indonesia akan menciptakan
sebagai berikut :
banyak lowongan kerja. 1. Setelah dilakukan uji hipotesis
g. Memanfaatkan Bursa Kerja
untuk mengetahui apakah ada
Khusus yang ada di SMK untuk
hubungan antara manajemen diri
mempermudah menjalin
dengan kejadian stress di SMK N
sosialisasi dengan relasi yang
1 Purwodadi. Dari hasil uji
lebih luas.
h. Memiliki komitmen dengan Fisher didapatkan hasil ρ=

kemampuan terbaik yang 0.0001 jika nilai alpha (α) adalah

dimiliki. 0.05 maka ρ < α (0.0001 < 0.05),


Agar strategi tersebut dapat
jadi Ha diterima dan Ho ditolak.
diimplementasikan, perlu disusun
Dapat disimpulkan bahwa ada
perincian strategi dengan
hubungan antara manajemen diri
membuat program dan jadwal
dengan kejadian stress pada
yang mencantumkan kapan
siswa dalam Uji Kompetensi
Keahlian (UKK) di SMK N 1 seluruh kekuatan yang dimiliki

Purwodadi. untuk merebut peluang yang ada.


2. Manajemen diri siswa dalam
DAFTAR PUSTAKA
mengikuti Uji Kompetensi

Keahlian (UKK) di SMK N 1 Barida, Muya & Hardi Prasetiawan.


(2017). Perspektif Teknik Self
Purwodadi buruk 65,7% Management untuk
Peningkatan Kecerdasan
didukung dengan penelitian Moral Remaja.
Seminar.uad.ac.id/index.php/
kualitatif sebagian besar siswa snbkuad/article/view/87/90.
Diakses pada 4 Juni 2018.
tidak mengetahui tentang BBC Indonesia. (2013). Tekanan Ujian
Sebabkan Siswa Bunuh Diri
manajemen diri ketika stress. di Korea Selatan.
www.bbc.com/indonesia/maj
Kejadian stress yang terjadi pada alah/2013/08/130820-
pendidikan-
siswa 65,7% didukung dengan korea.20.agustus.2013.
Diakses pada 14 Desember
penelitian kualitatif sebagian 2017

besar siswa mengalami kejadian Direktorat Pembinaan SMK. (2014).


https//psmk.kemendikbud.go.
stress setelah masuk kelas 12 id/. Diakses pada 7 Oktober
2017.
yang disebabkan karena perasaan Faidy, Ahmad Bahril & I Made Arsana.
(2014). Hubungan
tertekan menghadapi Uji Pemberian Reward dan
Punishment dengan Motivasi
Kompetensi Keahlian. Belajar Pendidikan
3. Hasil analisa SWOT didapatkan Kewarganegaraan Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1
hasil matrik terletak pada Ambunten Kabupaten
Sumenep.
kuadran 1 dimana posisi tersebut Jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/
index.php/jurnal-pendidikan-
memerlukan tindakan proaktif kewarganegaraan/article/view
/7842/3750. Diakses pada 5
sehingga strategi yang digunakan Juni 2018.
adalah dengan menggunakan Hidayat, A.Aziz Alimul. (2017).
Metodologi Penelitian
Keperawatan dan Kesehatan.
Jakarta:Salemba Medika.
Kementrian Kesehatan RI (2014). Pusat
Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI.
http://www.depkes.go.id/dow
nload.php?
file=download/pusdatin/infod
atin/. Diakses pada 5 Oktober
2017.
Komalasari, Gantina, Wahyuni dan
Karsih. (2011). Teori dan
Teknik Konseling. Jakarta:
PT. Indeks.
Lestari, Puji (2014). Self Monitoring.
Ejournal.unkhair.ac.id/index.
php/deltapi/article/viev/125/8
9. Diakses pada 5 Juni 2018.
Nursalim, Mochamad. (2013). Strategi
dan Intervensi Konseling.
Jakarta: Akademia Permata.
Rangkuti, Freddy. (2016). Personal
SWOT Analysis Peluang di
Balik Setiap Kesulitan.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan
Mental. Yogyakarta: Fajar
Media Press.

You might also like