Professional Documents
Culture Documents
Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
MELANI OKTAVIANITA ANGGRAENI
NIM : 14.02.09.49
Disusun oleh
Melani Oktavianita Anggraeni
Pembimbing I Pembimbing II
1
Mahasiswa Jurusan Keperawatan STIKES An Nur Purwodadi
2,3
Dosen Keperawatan STIKES An Nur Purwodadi
Email: oktaviamelani21@gmail.com
ABSTRACT
Background of the Study - Stress is a reality that does not match the expectations
/ stressful situations. Implementation of Skills Competency Test (SCT) on
vocational school students causes pressure that makes students experience
stressful incidence. Stress incidence in Purwodadi 1 Vocational High School in
2014 until 2017 causes 14 students drop out. For that, stress must be overcome.
One method to handle it, is self-management. Implementation of self-management
to overcome the incidence of stress are by improving every self-management
indicator, including learning motivation, self-monitoring, stimulus control, and
self-reward.
Purpose - The purpose of this study is to know self-management with the
incidence of stress on students in Competency Test Skills (CTS) in Purwodadi 1
Vocational High School.
Method - The research design used in this research was quantitative research,
correlation design with cross-sectional approach were supported by qualitative
research, case study design with in-depth interview approach.
Results - Based on quantitative analysis using computerized with Fisher test
obtain ρ < α (0.0001 < 0.05) so, Ha is accepted and Ho is rejected. It can be
concluded that there is a relationship between self-management and the incidence
of stress.
Conclusion - From the above research, it can be concluded that there is a
significant relationship between self-management and the incidence of stress on
students in Skill Competency Test in Purwodadi 1 Vocational High School.
Applying self-management to overcome stress is by evaluating and improving any
existing self-management indicators.
Keywords: Skills Competency Test (SCT), self-management, stressful incidence.
ABSTRAK
Latar Belakang – Stress merupakan kenyataan yang tidak sesuai dengan
harapan/situasi yang menekan. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
pada siswa SMK menimbulkan tekanan yang menyebabkan siswa mengalami
kejadian stress. Kejadian stress di SMK N 1 Purwodadi sendiri dalam kurun
waktu 2014-2017 menyebabkan angka drop out mencapai 14 orang. Sehingga
stress tersebut harus diatasi. Salah satu penanganan yang dapat digunakan adalah
dengan manajemen diri. Penerapan manajemen diri untuk mengatasi kejadian
stress adalah dengan memperbaiki setiap indikator manajemen diri meliputi
motivasi belajar, self-monitoring, stimulus control, dan self reward.
Tujuan – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen diri dengan
kejadian stress pada siswa dalam Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK N 1
Purwodadi.
Metode – Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, desain korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang didukung
dengan penelitian kualitatif, desain studi kasus dengan pendekatan wawancara
mendalam.
Hasil – Berdasarkan analisis kuantitatif menggunakan komputerisasi dengan uji
Fisher didapatkan hasil ρ < α (0.0001 < 0.05) jadi, Ha diterima dan Ho ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara manajemen diri dengan kejadian
stress.
Simpulan – Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara manajemen diri dengan kejadian stress pada siswa dalam
Uji Kompetensi Keahlian di SMK N 1 Purwodadi. Cara menerapkan manajemen
diri untuk mengatasi stress adalah dengan mengevaluasi dan memperbaiki setiap
indikator manajemen diri yang ada.
Kata Kunci : Uji Kompetensi Keahlian (UKK), manajemen diri, kejadian stress.
PENDAHULUAN
tahun 2012. Disebutkan bahwa
Stress merupakan kenyataan
sebanyak 88 siswa yang bunuh diri
yang tidak sesuai dengan
berasal dari sekolah menengah atas,
harapan/situasi yang menekan. Kasus
48 siswa dari sekolah menengah
stress di Amerika terjadi pada 3%
pertama, dan 3 dari sekolah dasar.
penduduknya, 19 juta orang
Kasus bunuh diri tersebut sekitar
mengalami depresi kronis, dan dari
40% dipicu karena masalah keluarga,
jumlah tersebut 2 juta orang
16% karena depresi, dan 11,5%
merupakan anak diatas 5 tahun.
karena tekanan ujian (Britist
Tekanan ujian juga menyebabkan
Broadcasting Corporation Indonesia,
sebanyak 139 siswa di Korea Selatan
2013).
melakukan bunuh diri sepanjang
Kasus kecemasan dan depresi Purwodadi merupakan tanda gejala
pada remaja paling tinggi, salah dari stress. Sedangkan pada
satunya terjadi pada siswa SMK. observasi lapangan yang dilakukan
Siswa SMK menghadapi banyak oleh peneliti, berdasarkan data
tuntutan akademik, salah satunya kesiswaan yang disampaikan oleh
adalah uji kompetensi keahlian. Guru BK, kasus stress di SMK N 1
Pelaksanaan uji kompetensi Purwodadi sendiri terutama pada
merupakan bagian dari standart siswa program Jurusan Akuntansi
kelulusan siswa di Sekolah menyebabkan angka Drop Out
Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai 3-5 orang/tahun. Dalam
bertujuan untuk menetapkan kurun waktu 2014-2017 sendiri
keberhasilan peserta didik dalam tercatat angka Drop Out mencapai 14
menguasai suatu unit kompetensi orang.
dengan mengacu kepada standart Melihat angka Drop Out
kompetensi nasional (Direktorat lebih dari 3 orang/tahun yang terjadi
Pembinaan Sekolah Menengah di SMK N 1 Purwodadi karena stress
Kejuruan Kemendikbud, 2014). saat akan mengikuti Uji Kompetensi
Dalam proses pembelajaran Keahlian (UKK) maka perlu
yang dilakukan di SMK N 1 dilakukan sebuah penanganan untuk
Purwodadi mendekati Uji mengurangi angka kejadian stress
Kompetensi Keahlian, siswa tersebut. Terdapat penanganan
diharuskan untuk bisa memahami alternatif sebuah konseling
pelajaran yang nantinya akan menggunakan strategi Manajemen
diujikan sehingga bisa lulus ujian. Diri dengan tujuan untuk dapat
Hal ini mengakibatkan para siswa mengurangi perilaku yang tidak
merasa tertekan, sukar tidur, gelisah, pantas dan mengganggu (perilaku
mudah lelah, dan sulit yang mengganggu, tidak siap
berkonsentrasi. Perasaan tertekan, menyelesaikan tugas sekolah dan
sukar tidur, gelisah, mudah lelah, tugas lain secara mandiri dan
dan sulit berkonsentrasi saat belajar efisien), meningkatkan sosial, dan
yang dialami oleh siswa di SMK N 1 kemampuan bahasa/komunikasi.
Strategi manajemen diri adalah berjumlah 109 orang. Sedangkan
strategi perubahan tingkah laku atau sampel dalam penelitian ini adalah
kebiasaan dengan pengaturan dan 35 siswa yang diperoleh berdasarkan
pemantauan yang dilakukan oleh populasi sasaran (Hidayat, 2017).
klien sendiri dalam bentuk latihan Sedangkan sampel dalam penelitian
pemantauan diri, pengendalian kualitatif adalah 7 informan utama
rangsangan, serta pemberian yang diambil menggunakan
penghargaan pada diri sendiri purposive sampling.
(Komalasari, 2011). Sedangkan intrumen
Berdasarkan permasalahan penelitian kualitatif pada penelitian
diatas maka peneliti mengambil tema ini adalah panduan wawancara
“Strategi Manajemen Diri dengan mendalam (point in depth interview)
Kejadian Stress pada Siswa dalam terhadap responden dan triangulasi.
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di Analisa data menggunakan analisa
SMK N 1 Purwodadi” univariate dan bivariate yang diolah
menggunakan uji komputerisasi
METODOLOGI rumus alternatif uji Fisher untuk
Jenis penelitian yang mengetahui hubungan antara
digunakan dalam penelitian ini manajemen diri dengan kejadian
adalah penelitian kuantitatif dan stress yang didukung dengan hasil
kualitatif. Penelitian kuantitatif analisa isi dan analisa SWOT
menggunakan desain penelitian terhadap hasil wawancara.
cross-sectional melalui instrumen HASIL
kuesioner manajemen diri dan A. Hasil Uji Univariate
kuesioner DASS 42. Penelitian 1. Distribusi Frekuensi Manajemen
kualitatif menggunakan desain Diri
penelitian studi kasus melalui Frekuensi Persen
(%)
wawancara mendalam terhadap Buruk 23 65,7
responden.Populasi pada penelitian Baik 12 34,3
Total 35 100
ini yaitu siswa/siswi kelas XII SMK
N 1 Purwodadi jurusan Akuntansi
Berdasarkan tabel diketahui kembali materi-materi yang pernah
malas belajar karena tekanan harus dari pihak sekolah yang membuat
(Data Penelitian, 20
diatas, tabel tersebut tidak layak di 0,0001. Karena nilai pvalue <0,05
uji chi square karena ada 1 cell jadi Ha diterima dan Ho ditolak
w 0 0,28
s
Kuadran 3 : Kuadran 2 :
Perbaiki kelemahan Modifikasi sumber daya
meminimalkan dampak dan keahlian
Berdasarkan gambar diagram Kompetensi Keahlian di SMK N 1
diketahui bahwa garis matrik berada
Purwodadi.
di kuadran 1 dimana posisi tersebut Berdasarkan hasil tersebut
perlu tindakan proaktif dimana
peneliti beranggapan bahwa
strategi yang digunakan adalah
responden yang memiliki manajemen
menggunakan seluruh kekuatan yang
dimiliki untuk merebut peluang diri baik akan lebih mampu
(Rangkuti, 2016).
mengatasi kejadian stress yang
PEMBAHASAN dialami dibandingkan dengan
1. Hubungan antara manajemen responden yang memiliki manajemen
diri dengan kejadian stress
diri buruk. Dalam menggunakan
pada siswa dalam Uji
Kompetensi Keahlian strategi manajemen diri terhadap
Berdasarkan uji Fisher yaitu
kejadian stress, maka siswa akan
didapatkan hasil bahwa responden
berusaha mengarahkan perubahan
dengan manajemen diri baik
perilakunya dengan mengubah
memiliki nilai kejadian stress 0%
aspek-aspek lingkungan atau dengan
sedangkan responden dengan nilai
mengatur konsekuensinya
manajemen diri buruk mengalami
menggunakan indikator manajemen
kejadian stress sebesar 65,7%. Nilai
diri (Nursalim, 2013).
ρ = 0.0001 jika nilai alpha (α) adalah Sejalan dengan penelitian
0.05 maka ρ < α (0.0001 < 0.05) jadi, yang dilakukan oleh Hermansyah
kejadian stress pada siswa dalam Uji manajemen diri pada mahasiswa
maka akan diikuti dengan dirinya sendiri, hal ini juga dapat
atau monitoring diri juga perlu control yang dimiliki siswa ditandai
apa yang menjadi kelebihan maupun tersebut seharusnya di ubah oleh para
untuk belajar dan untuk istirahat agar mencapai suatu target. Hal ini sesuai
Hal ini sesuai hasil penelitian Barida Ahmad Bahril Faidy (2014) tentang