Professional Documents
Culture Documents
Abstract : A success of teachers should be supported with basic skills in implementing their knowledge in the
process of educative interaction as well as their willingness to devote themselves according to their ability. This
study aimed to find our the importance of teacher competence in learning management, profesional strategy of
teachers, and learning evaluation in improving the quality of education. Method of research is descriptive with
qualitative approach. The Techniques of data collection used were interview, observation, and documentation
study. The Subjects of the study were teachers, principal, vice principal, and students in Muhammadiyah Islamic
Junior High School of Banda Aceh City. The results of the study showed that: (1) the competence owned by the
teachers in planning lessons, especially in designing lesson plan, syllabus, planning learning media and
sources, and learning evaluation was in accordance with the instructions set, but there were some teachers did
not make lesson plan. (2) The professional strategy of teachers in learning implementation was master the
material, structure, concept and mindset of science that supports the subjects taught. It was done by reviewing
materials before continuing to teach and adjusting the materials with lesrning media/sources; (3) The learning
evaluation given by the teachers was in accordance with the learning goals set, which included assessment of
student's character, ability fo understanding concept, and student's skills and attitud in learning process. The
evaluation was conducted in every completed learning material.
Abstrak : Keberhasilan guru harus didukung oleh kemampuan dasar dalam mengimplementasikan ilmunya
dalam proses interaksi edukatif serta kerelaannya untuk mengabdikan diri sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya kompetensi guru dalam pengelolaan
pembelajaran, strategi profesional guru dan evaluasi pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah para guru, Kepala Madrasah, Waka
Madrasah dan siswa di MTs Muhammadiyah Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kompetensi
yang dimiliki guru dalam merencanakan pembelajaran dalam menyusun RPP, penyusunan silabus, merencanakan
media dan sumber pembelajaran serta merencanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan petunjuk yang
ditetapkan, tetapi ada beberapa guru mengajar tidak membuat perencanaan pembelajaran; (2) strategi profesional
guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yaitu: menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diajarkan. Hal itu dilakukan dengan review materi sebelum
melanjutkan, menyesuaikan materi dengan media/ sumber belajar; dan (3) evaluasi pembelajaran yang diberikan
guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, yaitu mencakup nilai karakter siswa, penilaian
kemampuan memahami konsep, nilai keterampilan siswa dan nilai sikap dalam proses pembelajaran. Evaluasi
dilakukan setiap selesai satu materi pokok bahasan pelajaran.
satu sistem pendidikan nasional, yang berkembang jika terjadi proses internal untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan berkembang di dalam diri para guru tersebut.
serta akhlak mulia dalam rangka Proses internal dalam diri guru akan tumbuh
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang jika guru masuk dalam jangkauan informasi
diatur dengan undang-undang. dalam jumlah mencukupi dan terus menerus.
Kompetensi profesional adalah Embrio kemauan berkembang ini akan
“kemampuan penguasaan materi pelajaran menghantarkan guru untuk mencari teman
secara mendalam dan luas” (Undang - Undang seprofesinya atau kelompok seprofesinya guna
Guru dan Dosen, 2005). Untuk menerapkan sharing dan berdiskusi.
kompetensi ini ke dalam pembelajaran, ada Slamat dalam Sagala (2013)
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh mengemukakan wacana mengenai istilah
seorang guru menurut Janawi (2012), yaitu: kompetensi. Menurut beliau kompetensi
1. Memahami tujuan pelajaran; profesional diganti dengan kompetensi bidang
2. Mengenali karakteristik peserta didik studi (subject matter competency). Istilah
3. Membuat tujuan pengajaran kompetensi kepribadian diganti dengan istilah
4. Mengenali subyek dan isi setiap materi kompetensi etika profesi. Guru juga harus
5. Mengembangkan alat ukur awal diberikan kepercayaan. Di samping untuk
6. Menyaring kegiatan-kegiatan belajar melaksanakan tugasnya sebagai guru, yakni
beserta sumber-sumbernya. melakukan proses belajar mengajar yang baik.
7. Mengerahkan layanan-layanan yang Kepada mereka juga perlu diberikan dorongan
mampu mendukung (dana, alat, jadwal); dan suasana yang kondusif untuk menemukan
dan mengembangkan alat evaluasi belajar. berbagai alternatif metode dan cara
Dalam proses pembelajaran, seorang mengembangkan proses pembelajaran yang
guru perlu merancang terlebih dahulu program sesuai dengan kemampuan guru dan
pembelajarannya, artinya seorang guru sebelum perkembangan jaman.
mengajar perlu merancang pengorganisasian Berdasarkan Undang-undang Nomor 20
bahan pelajaran yang jelas, merancang Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
pengelolaan kelas, merancang strategi Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun
pembelajaran, merancang media pembelajaran 2005 tentang Guru dan Dosen dan peraturan
serta merancang evaluasi pembelajaran siswa. Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Meskipun banyak para ahli dan hasil Standar Nasional Pendidikan menyebutkan
penelitian yang menyimpulkan bahwa begitu bahwa guru adalah pendidik profesional.
pentingnya kemampuan guru atau kompetensi Seorang guru atau pendidik profesional harus
yang harus dikuasai guru dalam upaya memiliki kualifikasi akademik minimum
meningkatkan proses belajar mengajar, namun sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV),
kenyataan di lapangan masih banyak kita menguasai kompetensi (pedagogik, profesional,
jumpai guru yang kurang kompeten dalam sosial dan kepribadian), memiliki sertifikasi
melaksanakan tugasnya. pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
Konsep Kompetensi Guru tujuan pendidikan nasional.
Konsep pengembangan profesionalisme
guru melalui KKG/MGMP berorientasi pada Kompetensi Profesional Guru
proses. Artinya, penahapan proses menuju guru Kompetensi guru diartikan sebagai
profesional mendapat penekanan penuh. Guru penguasaan terhadap suatu tugas (mengajar dan
dipandang sebagai individu yang dapat mendidik), keterampilan, sikap, dan apresiasi
yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan
Volume 5, No. 2, Mei 2017 - 89
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Ketiga metode pengumpulan data tersebut Setiap pembelajaran yang diawali dengan
diharapkan dapat saling melengkapi sehingga kegiatan perencanaan yang sistematis dan
diperoleh suatui nformasi yang diharapkan. terarah yang di kemas dalam bentuk Rencana
Teknik analisis data penelitian kualitatif Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan
yaitu selama pengumpulan data penelitian perencanaan yang baik dan sistematis guru
merekam dan membuat catatan lapangan, dapat menyiapkan dirinya dalam segala
melakukan memberchek dengan subjek perangkat pembelajaran yang telah ditentukan,
penelitian yang bersangkutan, mengadakan sehingga proses pembelajaran di sekolah
audit trail (uji kecocokan data), melakukan berjalan dengan yang diharapkan.
triagulasi untuk mendapatkan keabsahan Menurut Usman (2013) “perencanaan
data.Analisis data dilakukan secara induktif dan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan.
secara terus menerus dan berproses. Perencanan adalah pengambilan keputusan.
Sedangkan perencanaan menurut Handoko
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam Usman (2013) meliputi 1. Pemilihan atau
Kompetensi Guru Dalam Perencanaan penetapan tujuan-tujuan organisasi, 2.
Pembelajaran pada MTs Muhammadiyah Penentuan strategi, kebijakan, proyek, program,
Banda Aceh prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan”.
diuraikan sebelumnya, sebelum memulai proses Dalam pelaksanaannya Guru di MTs
pembelajaran, maka guru mempersiapkan Muhammadiyah Banda Aceh menyiapkan
perencanaan dengan menyusun rencana perencanaan pembelajaran sebelum
pembelajaran yang sesuai dengan mata melaksanakan proses pembelajaran.
pelajaran yang diasuhnya. Silabus sebagai Perencanaan pembelajaran yang disiapkan oleh
acuan dalam pengembangan Rencana guru di MTs Muhammadiyah Banda Aceh
Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat dibuat sebelum mulai tahun ajaran baru
identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, (sesudah kenaikan kelas).
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator Strategi Profesional Guru dalam
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi Mengimplementasikan Pembelajaran pada
waktu dan sumber belajar. Hal ini sesuai MTs Muhammadiyah Banda Aceh
dengan pendapat Terry yang di kutip Zulkifli Kemampuan seorang guru dalam
(2014) menyatakan: melaksanakan pembelajaran yang efektif dari
Perencanaan adalah memilih dan segi kognitif, psikomotor, dan afektif akan
menghubungkan fakta-fakta dan mampu memberikan dorongan dan semangat
membuat serta menggunakan asumsi- siswa dalam meningkatkan dan
asumsi mengenai masa yang akan datang mengembangkan potensi mereka sebagai anak
dengan jalan menggambarkan dan didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
merumuskan kegiatan-kegiatan yang proses untuk membantu peserta didik agar
diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran
diinginkan dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
. dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Proses
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pelaksanaan adalah tahap dimana dan kapan,
perencanaan merupakan suatu indikator yang bagaimana serta oleh siapa kegiatan Kelompok
sangat penting dalam pembelajaran di sekolah Bermain itu dilaksanakan, sehingga
pelaksanaannya dapat diartikan sebagai proses diajarkan di dalam kelas. Guru di MTs
kegiatan terlibatnya semua sumber daya Muhammadiyah Banda Aceh hendaknya dapat
manusia, dana dan sarana sesuai dengan memilih media/ sumber untuk melaksanakan
pedoman dan petunjuk, waktu dan tempat yang pembelajaran sesuai standar isi pembelajaran
telah ditetapkan, dalam melaksanakan itu sendiri.
program.
Proses pembelajaran berlangsung dalam Evaluasi Pembelajaran yang Dilaksanakan
suasana tertentu yakni situasi belajar mengajar. Oleh Guru dalam Meningkatkan Mutu
Dalam situasi ini, terdapat faktor-faktor yang Pendidikan pada MTs Muhammadiyah
saling berhubungan yaitu: tujuan pembelajaran, Banda Aceh
siswa yang belajar, guru yang mengajar, bahan Evaluasi merupakan suatu alat tolak ukur
yang diajarkan, metode pembelajaran, alat untuk melihat kemajuan atau kendala dalam
bantu mengajar, prosedur penilaian, dan situasi pencapaian. Kendala yang dijumpai dalam
pengajaran. Dalam proses pengajaran tersebut, evaluasi biasanya sangat dipengaruhi oleh
semua faktor bergerak secara dinamis dalam kemampuan individu dalam menentukan teknik
suatu rangkaian yang terarah dalam rangka dan jenis evaluasi yang cocok untuk diterapkan.
membawa para siswa/peserta didik untuk Evaluasi merupakan suatu hal yang harus
mencapai tujuan pengajaran. dilakukan dalam setiap proses apapun, hal ini
Menurut Syafaruddin dan Nasution yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan
di kutip Agusniar (2014) menyatakan bahwa dan melakukan upaya perbaikan atau solusi
”pekerjaan mengajar di sekolah adalah terhadap kendala yang dihadapi.
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Arikunto (2012) menyatakan bahwa:
Sebagian kegiatan yang berkaitan dengan “ada pandangan lain yang disebut subjek
pembinaan potensi anak yang sedang evaluasi adalah siswa, yakni orang yang
mengalami perkembangan, maka seorang guru dievaluasi. Dalam hal ini yang dipandang sebai
harus benar-benar ahli dalam tugasnya. objek misalnya: prestasi matematika,
Pengajaran merupakan suatu pola yang kemampuan membaca, kecepatan lari, dan
didalamnya tersusun suatu prosedur yang sebagainya. Pandangan lain lagi
direncanakan dan terarah serta bertujuan. mengklarifikasikan siswa sebagai objek
Dalam melaksanakan pembelajaran guru evaluasi dan guru sebagai subjeknya.
di MTs Muhammadiyah Banda Aceh selalu Guru di MTs Muhammadiyah Banda
memulai pembelajaran dengan mereview materi Aceh dalam memberikan evaluasi setiap habis
yang telah lalu. Hal ini terungkap dari hasil pokok bahasan pembelajaran yang dibuktikan
wawancara dengan salah seorang guru yang dengan data leger penilaian guru yang
menyebutkan bahwa “mereka selalu membuka memberikan penilaian terhadap evaluasi yang
pelajaran dengan mereview materi pelajaran diberikan kepada siswa dengan rentang waktu
sebelumnya”. Di samping itu juga terungkap yang berbeda.
dalam wawancara dengan salah seorang guru Menurut Djudju yang di kutip Zulkifli
yang menyebutkan bahwa “mereka sering (2014) bahwa, “evaluasi adalah kegiatan untuk
memberikan contoh-contoh dalam kehidupan mengetes tingkat kacakapan seseorang atau
sehari-hari agar siswa lebih mudah memahami kelompok orang”. Begitu juga halnya yang
materi pelajaran”. dijumpai pada guru di MTs Muhammadiyah
Kemampuan guru yang diperlukan dalam Banda Aceh bahwa, biasanya guru memberikan
mengelola pembelajaran dengan baik, seperti: evaluasi dalam bentuk latihan dan pekerjaan
menguasai materi pelajaran, model rumah (PR) bagi siswa mereka di sekolah”.
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
Volume 5, No. 2, Mei 2017 - 93
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala