You are on page 1of 8

Jurnal Magister Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp. 88 - 95

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENGELOLAAN


PEMBELAJARAN DI MTs MUHAMMADIYAH BANDA ACEH
Cut Fitriani1, Murniati AR2, Nasir Usman3
2
Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh
2.3
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email: cutfitriani1977@gmail.com
Diterima : 20/08/2015 Dikirim Ke Reviewer : 18/07/2016 Dipublish : 15/05/2017

Abstract : A success of teachers should be supported with basic skills in implementing their knowledge in the
process of educative interaction as well as their willingness to devote themselves according to their ability. This
study aimed to find our the importance of teacher competence in learning management, profesional strategy of
teachers, and learning evaluation in improving the quality of education. Method of research is descriptive with
qualitative approach. The Techniques of data collection used were interview, observation, and documentation
study. The Subjects of the study were teachers, principal, vice principal, and students in Muhammadiyah Islamic
Junior High School of Banda Aceh City. The results of the study showed that: (1) the competence owned by the
teachers in planning lessons, especially in designing lesson plan, syllabus, planning learning media and
sources, and learning evaluation was in accordance with the instructions set, but there were some teachers did
not make lesson plan. (2) The professional strategy of teachers in learning implementation was master the
material, structure, concept and mindset of science that supports the subjects taught. It was done by reviewing
materials before continuing to teach and adjusting the materials with lesrning media/sources; (3) The learning
evaluation given by the teachers was in accordance with the learning goals set, which included assessment of
student's character, ability fo understanding concept, and student's skills and attitud in learning process. The
evaluation was conducted in every completed learning material.

Keywords : Competence , Professional, and Learning Management.

Abstrak : Keberhasilan guru harus didukung oleh kemampuan dasar dalam mengimplementasikan ilmunya
dalam proses interaksi edukatif serta kerelaannya untuk mengabdikan diri sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya kompetensi guru dalam pengelolaan
pembelajaran, strategi profesional guru dan evaluasi pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah para guru, Kepala Madrasah, Waka
Madrasah dan siswa di MTs Muhammadiyah Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kompetensi
yang dimiliki guru dalam merencanakan pembelajaran dalam menyusun RPP, penyusunan silabus, merencanakan
media dan sumber pembelajaran serta merencanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan petunjuk yang
ditetapkan, tetapi ada beberapa guru mengajar tidak membuat perencanaan pembelajaran; (2) strategi profesional
guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yaitu: menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diajarkan. Hal itu dilakukan dengan review materi sebelum
melanjutkan, menyesuaikan materi dengan media/ sumber belajar; dan (3) evaluasi pembelajaran yang diberikan
guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, yaitu mencakup nilai karakter siswa, penilaian
kemampuan memahami konsep, nilai keterampilan siswa dan nilai sikap dalam proses pembelajaran. Evaluasi
dilakukan setiap selesai satu materi pokok bahasan pelajaran.

Kata kunci: Kompetensi, Profesional dan Pengelolaan Pembelajaran.

PENDAHULUAN ditempuh agar terjadi pemindahan pengetahuan


Pendidikan merupakan modal bagi pada generasi berikutnya. Pendidikan
manusia dalam mempertahankan peradabannya, dilaksanakan dan melibatkan bermacam unsur
yang telah mengatur manusia mencapai suatu dari komponen masyarakat. Hal ini sesuai
kesuksesan, serta pula yang gagal dengan kutipan di bawah ini;
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari- Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 31
hari. Proses pendidikan telah terjadi dalam Ayat 3 berbunyi: pemerintah
waktu yang lama, berbagai carapun telah mengusahakan dan menyelenggarakan

-88 Volume 5, No. 2, Mei 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

satu sistem pendidikan nasional, yang berkembang jika terjadi proses internal untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan berkembang di dalam diri para guru tersebut.
serta akhlak mulia dalam rangka Proses internal dalam diri guru akan tumbuh
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang jika guru masuk dalam jangkauan informasi
diatur dengan undang-undang. dalam jumlah mencukupi dan terus menerus.
Kompetensi profesional adalah Embrio kemauan berkembang ini akan
“kemampuan penguasaan materi pelajaran menghantarkan guru untuk mencari teman
secara mendalam dan luas” (Undang - Undang seprofesinya atau kelompok seprofesinya guna
Guru dan Dosen, 2005). Untuk menerapkan sharing dan berdiskusi.
kompetensi ini ke dalam pembelajaran, ada Slamat dalam Sagala (2013)
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh mengemukakan wacana mengenai istilah
seorang guru menurut Janawi (2012), yaitu: kompetensi. Menurut beliau kompetensi
1. Memahami tujuan pelajaran; profesional diganti dengan kompetensi bidang
2. Mengenali karakteristik peserta didik studi (subject matter competency). Istilah
3. Membuat tujuan pengajaran kompetensi kepribadian diganti dengan istilah
4. Mengenali subyek dan isi setiap materi kompetensi etika profesi. Guru juga harus
5. Mengembangkan alat ukur awal diberikan kepercayaan. Di samping untuk
6. Menyaring kegiatan-kegiatan belajar melaksanakan tugasnya sebagai guru, yakni
beserta sumber-sumbernya. melakukan proses belajar mengajar yang baik.
7. Mengerahkan layanan-layanan yang Kepada mereka juga perlu diberikan dorongan
mampu mendukung (dana, alat, jadwal); dan suasana yang kondusif untuk menemukan
dan mengembangkan alat evaluasi belajar. berbagai alternatif metode dan cara
Dalam proses pembelajaran, seorang mengembangkan proses pembelajaran yang
guru perlu merancang terlebih dahulu program sesuai dengan kemampuan guru dan
pembelajarannya, artinya seorang guru sebelum perkembangan jaman.
mengajar perlu merancang pengorganisasian Berdasarkan Undang-undang Nomor 20
bahan pelajaran yang jelas, merancang Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
pengelolaan kelas, merancang strategi Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun
pembelajaran, merancang media pembelajaran 2005 tentang Guru dan Dosen dan peraturan
serta merancang evaluasi pembelajaran siswa. Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Meskipun banyak para ahli dan hasil Standar Nasional Pendidikan menyebutkan
penelitian yang menyimpulkan bahwa begitu bahwa guru adalah pendidik profesional.
pentingnya kemampuan guru atau kompetensi Seorang guru atau pendidik profesional harus
yang harus dikuasai guru dalam upaya memiliki kualifikasi akademik minimum
meningkatkan proses belajar mengajar, namun sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV),
kenyataan di lapangan masih banyak kita menguasai kompetensi (pedagogik, profesional,
jumpai guru yang kurang kompeten dalam sosial dan kepribadian), memiliki sertifikasi
melaksanakan tugasnya. pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
Konsep Kompetensi Guru tujuan pendidikan nasional.
Konsep pengembangan profesionalisme
guru melalui KKG/MGMP berorientasi pada Kompetensi Profesional Guru
proses. Artinya, penahapan proses menuju guru Kompetensi guru diartikan sebagai
profesional mendapat penekanan penuh. Guru penguasaan terhadap suatu tugas (mengajar dan
dipandang sebagai individu yang dapat mendidik), keterampilan, sikap, dan apresiasi
yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan
Volume 5, No. 2, Mei 2017 - 89
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

proses pembelajaran yang dilakukannya. dengan profesinya, 4) Profesionalitas


Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki mengacu kepada pengetahuan dan
oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas keahlian yang merka miliki, 5)
guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut Profesionalisasi menunjuk pada
akan diwujudkan dalam bentuk penguasaan kemampuan para anggota profesi dalam
ketrampilan, pengetahuan maupun sikap mencapai kriteria yang standar.
profesional dalam menjalankan tugas dan
fungsi sebagai guru. Kompetensi profesional seorang guru
Menurut Wahyudi (2012) guru adalah seperangkat kemampuan yang harus
profesional adalah guru yang mampu mengelola dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat
dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas- melaksanakan tugas mengajarnya dengan
tugasnya sehari-hari. Profesionalisme yang berhasil. Adapun kompetensi yang harus
dimaksud oleh mereka adalah satu proses yang dimiliki oleh seorang guru terdiri dari 3 (tiga),
bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari yaitu kompetensi pribadi, kompetensi sosial dan
ketidakmatangan menjadi matang. Sedangkan kompetensi professional. Keberhasilan guru
menurut Glickman dalam Bafadal yang dalam menjalankan profesinya sangat
menegaskan bahwa seseorang akan bekerja ditentukan oleh ketiganya dengn penekanan
secara profesioanl bilaman orang tersebut pada kemampuan mengajar.
memiliki kemampuan profesional bilamana
memiliki kemampuan tinggi dan motivasi kerja Kompetensi Manajemen Pembelajaran
tinggi. Manajemen berasal dari Bahasa latin,
yaitu dari asal kata monus yang berarti tangan
Indikator Kompetensi Profesional Guru dan agree (melakukan). Kata-kata itu digabung
Kompetensi pada dasarnya menunjukkan menjadi manager yang artinya menangani.
kepada kecakapan atau kemampuan untuk Managere diterjemahkan ke Bahasa Inggris to
mengerjakan suatu pekerjaan. Dan kompetensi manage (kata kerja), management (kata benda),
juga merupakan suatu sifat (karakteristik) dan manager untuk orang yang melakukan.
orang-orang (kompetensi) ialah yang memiliki Management diterjemahkan ke Bahasa
kecakapan, daya (kemampuan), otoritas Indonesia menjadi manajemen (pengelolaan).
(kewenangan), kemahiran (keterampilan), Manajemen menurut Parker yang di kutip
pengetahuan, dan untuk mengerjakan apa yang Usman (2013) adalah ”seni melaksanakan
diperlukan. pekerjaan melalui orang-orang (the art of
Dari berbagai penjelasan itu dapat di getting things done through people).” Sapre
simpulkan bahwa profesi itu pada hakikatnya dalam Usman (2013) menyatakan bahwa:
merupakan suatu pekerjaan tertentu yang manajemen adalah serangkaian kegiatan yang
menuntut persyaratan khusus seperti yang diarahkan langsung untuk penggunaan sumber
diungkap oleh Sanusi,dkk yang di kutip daya organisasi secara efektif dan efisien dalam
Mudlofir (2013) yaitu: rangka mencapai tujuan organisasi.
1) Profesi adalah suatu jabatan atau Manajemen dalam arti luas adalah
pekerjaan yang menuntut keahlian perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
(experties), 2) Profesional melakukan (P3) sumber daya organisasi untuk mencapai
pekerjaann, 3) Profesionalisme untuk tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen
meningkatkan kemampuan dalam arti sempit adalah manajemen
profesionalnya dan mengembangkan sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan
strategi dalam pekerjaan yang sesuai program madrasah, pelaksanaan program

-90 Volume 5, No. 2, Mei 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

madrasah, kepemimpinan kepala madrasah, dalam manajeman adalah ciptaan manusia,


pengawas/evaluasi, dan sistem informasi organizing selain mengatur unsur manusia,
madrasah. actuating adalah proses menggerakkan
Belajar adalah perubahan perilaku, manusia-manusia anggota organisasi,
sedangkan pembelajaran dipandang sebagai sedangkan controlling dadakan agar
proses kegiatan menggerakkan orang-orang pelaksanaan manajemen (manusia-manusia)
untuk belajar. Dalam kegiatan pembelajaran selalu dapat meningkatkan hasilnya. Widayanti
akan tercipta berbagai teknik-teknik yang dalam Rohman & Amri (2012).
bersifat kelembagaan, artinya disesuaikan Dalam Proses terlibat fungsi-fungsi
dengan lembaga pendidikan tertentu, Pidarta pokok yang ditampilkan oleh seorang
yang di kutip Rohman dan Amri (2012), seperti manajer/pimpinan, yaitu: Perencanaan
teknik menciptakan masyarakat belajar di (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
sekolah, masyarakat ilmiah di perguruan tinggi, Pemimpin (Leading), dan Pengawasan
mengadakan dan mengatur sumber belajar, (Controlling). Jadi, manajemen diartikan
dmeningkatkan partisipasi alumni dan sebagai proses merencana, mengorganisasi,
masyarakat, kerja sama dengan lembaga- memimpin dan mengendalikan upaya organisasi
lembaga yang sejenis, dan ketatausahaan yang dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi
tepat waktu dan konsisten. tercapai efektif dan efisien. (Fattah, 2013)

Proses Manajemen Pembelajaran METODE PENELITIAN


Proses pembelajaran diawali dengan Pendekatan yang dilakukan dalam
perencanaan yang bijak, serta didukung dengan penelitian ini adalah pendekatan penelitian
komunikasi yang baik, juga didukung dengan kualitatif yang bersifat deskriptif. Bogdan dan
pengembangan strategi yang mampu Biklen dalam Umar (2012) mengemukakan
membelajarkan siswa. Pengelolan pembelajaran “bahwa keberhasilan penelitian deskriptif
merupakan suatu proses penyelenggaraan sangat ditentukan oleh ketelitian, kelengkapan
interaksi peserta didik dengan pendidik dan catatan lapangan (field note) yang disusun
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. peneliti dari hasil observasi, serta wawancara
Menurut Dunkin dan Biddle yang di kutip secara mendalam.”.
Majid (2012) proses pembelajaran berada Adapun yang menjadi subjek dalam
dalam empat variable interaksi, yaitu: penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil
“1)variable pertanda (presage variables) berupa Kurikulum, Guru dan Siswa yang terdiri dari 1
pendidik; 2) variable konteks (contex variables) orang Kepala Sekolah, 1 orang Wakil
berupa peserta didik; 3) variable proses Kurikulum, 10 orang Guru dan 65 orang Siswa.
(process variables) dan 4) variable produk Sukmadinata dalam Nurasiah (2013)
(product variables) berupa perkembangan menyatakan bahwa ”untuk penelitian kualitatif,
peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jumlah dan keterwakilan berdasarkan strata
jangka panjang.” Untuk mencapai tujuan tidak menjadi masalah, karena penelitian
pembelajaran yang optimal, maka keempat kualitatif tidak menggunakan populasi dan
variable pembelajaran tersebut harus dikelola sampel, walaupun digunakan sampel, maka
dengan baik. sampelnya purposive.” Hal ini dilakukan agar
Praktik manajemen menunjukkan bahwa peneliti mendapatkan informasi yang akurat
fungsi atau kegiatan manajemen seperti serta dapat langsung dilakukan cross check
planning, organizing, actuating dan controlling terhadap pengelolaan pembelajaran.
secara langsung dan tidak langsung selalu Pengumpulan data dalam penelitian
bersangkutan dengan unsur manusia, planning kualitatif menggunakan beberapa teknik, yaitu:
Volume 5, No. 2, Mei 2017 - 91
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Ketiga metode pengumpulan data tersebut Setiap pembelajaran yang diawali dengan
diharapkan dapat saling melengkapi sehingga kegiatan perencanaan yang sistematis dan
diperoleh suatui nformasi yang diharapkan. terarah yang di kemas dalam bentuk Rencana
Teknik analisis data penelitian kualitatif Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan
yaitu selama pengumpulan data penelitian perencanaan yang baik dan sistematis guru
merekam dan membuat catatan lapangan, dapat menyiapkan dirinya dalam segala
melakukan memberchek dengan subjek perangkat pembelajaran yang telah ditentukan,
penelitian yang bersangkutan, mengadakan sehingga proses pembelajaran di sekolah
audit trail (uji kecocokan data), melakukan berjalan dengan yang diharapkan.
triagulasi untuk mendapatkan keabsahan Menurut Usman (2013) “perencanaan
data.Analisis data dilakukan secara induktif dan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan.
secara terus menerus dan berproses. Perencanan adalah pengambilan keputusan.
Sedangkan perencanaan menurut Handoko
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam Usman (2013) meliputi 1. Pemilihan atau
Kompetensi Guru Dalam Perencanaan penetapan tujuan-tujuan organisasi, 2.
Pembelajaran pada MTs Muhammadiyah Penentuan strategi, kebijakan, proyek, program,
Banda Aceh prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan”.
diuraikan sebelumnya, sebelum memulai proses Dalam pelaksanaannya Guru di MTs
pembelajaran, maka guru mempersiapkan Muhammadiyah Banda Aceh menyiapkan
perencanaan dengan menyusun rencana perencanaan pembelajaran sebelum
pembelajaran yang sesuai dengan mata melaksanakan proses pembelajaran.
pelajaran yang diasuhnya. Silabus sebagai Perencanaan pembelajaran yang disiapkan oleh
acuan dalam pengembangan Rencana guru di MTs Muhammadiyah Banda Aceh
Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat dibuat sebelum mulai tahun ajaran baru
identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, (sesudah kenaikan kelas).
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator Strategi Profesional Guru dalam
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi Mengimplementasikan Pembelajaran pada
waktu dan sumber belajar. Hal ini sesuai MTs Muhammadiyah Banda Aceh
dengan pendapat Terry yang di kutip Zulkifli Kemampuan seorang guru dalam
(2014) menyatakan: melaksanakan pembelajaran yang efektif dari
Perencanaan adalah memilih dan segi kognitif, psikomotor, dan afektif akan
menghubungkan fakta-fakta dan mampu memberikan dorongan dan semangat
membuat serta menggunakan asumsi- siswa dalam meningkatkan dan
asumsi mengenai masa yang akan datang mengembangkan potensi mereka sebagai anak
dengan jalan menggambarkan dan didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
merumuskan kegiatan-kegiatan yang proses untuk membantu peserta didik agar
diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran
diinginkan dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
. dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Proses
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pelaksanaan adalah tahap dimana dan kapan,
perencanaan merupakan suatu indikator yang bagaimana serta oleh siapa kegiatan Kelompok
sangat penting dalam pembelajaran di sekolah Bermain itu dilaksanakan, sehingga

-92 Volume 5, No. 2, Mei 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pelaksanaannya dapat diartikan sebagai proses diajarkan di dalam kelas. Guru di MTs
kegiatan terlibatnya semua sumber daya Muhammadiyah Banda Aceh hendaknya dapat
manusia, dana dan sarana sesuai dengan memilih media/ sumber untuk melaksanakan
pedoman dan petunjuk, waktu dan tempat yang pembelajaran sesuai standar isi pembelajaran
telah ditetapkan, dalam melaksanakan itu sendiri.
program.
Proses pembelajaran berlangsung dalam Evaluasi Pembelajaran yang Dilaksanakan
suasana tertentu yakni situasi belajar mengajar. Oleh Guru dalam Meningkatkan Mutu
Dalam situasi ini, terdapat faktor-faktor yang Pendidikan pada MTs Muhammadiyah
saling berhubungan yaitu: tujuan pembelajaran, Banda Aceh
siswa yang belajar, guru yang mengajar, bahan Evaluasi merupakan suatu alat tolak ukur
yang diajarkan, metode pembelajaran, alat untuk melihat kemajuan atau kendala dalam
bantu mengajar, prosedur penilaian, dan situasi pencapaian. Kendala yang dijumpai dalam
pengajaran. Dalam proses pengajaran tersebut, evaluasi biasanya sangat dipengaruhi oleh
semua faktor bergerak secara dinamis dalam kemampuan individu dalam menentukan teknik
suatu rangkaian yang terarah dalam rangka dan jenis evaluasi yang cocok untuk diterapkan.
membawa para siswa/peserta didik untuk Evaluasi merupakan suatu hal yang harus
mencapai tujuan pengajaran. dilakukan dalam setiap proses apapun, hal ini
Menurut Syafaruddin dan Nasution yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan
di kutip Agusniar (2014) menyatakan bahwa dan melakukan upaya perbaikan atau solusi
”pekerjaan mengajar di sekolah adalah terhadap kendala yang dihadapi.
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Arikunto (2012) menyatakan bahwa:
Sebagian kegiatan yang berkaitan dengan “ada pandangan lain yang disebut subjek
pembinaan potensi anak yang sedang evaluasi adalah siswa, yakni orang yang
mengalami perkembangan, maka seorang guru dievaluasi. Dalam hal ini yang dipandang sebai
harus benar-benar ahli dalam tugasnya. objek misalnya: prestasi matematika,
Pengajaran merupakan suatu pola yang kemampuan membaca, kecepatan lari, dan
didalamnya tersusun suatu prosedur yang sebagainya. Pandangan lain lagi
direncanakan dan terarah serta bertujuan. mengklarifikasikan siswa sebagai objek
Dalam melaksanakan pembelajaran guru evaluasi dan guru sebagai subjeknya.
di MTs Muhammadiyah Banda Aceh selalu Guru di MTs Muhammadiyah Banda
memulai pembelajaran dengan mereview materi Aceh dalam memberikan evaluasi setiap habis
yang telah lalu. Hal ini terungkap dari hasil pokok bahasan pembelajaran yang dibuktikan
wawancara dengan salah seorang guru yang dengan data leger penilaian guru yang
menyebutkan bahwa “mereka selalu membuka memberikan penilaian terhadap evaluasi yang
pelajaran dengan mereview materi pelajaran diberikan kepada siswa dengan rentang waktu
sebelumnya”. Di samping itu juga terungkap yang berbeda.
dalam wawancara dengan salah seorang guru Menurut Djudju yang di kutip Zulkifli
yang menyebutkan bahwa “mereka sering (2014) bahwa, “evaluasi adalah kegiatan untuk
memberikan contoh-contoh dalam kehidupan mengetes tingkat kacakapan seseorang atau
sehari-hari agar siswa lebih mudah memahami kelompok orang”. Begitu juga halnya yang
materi pelajaran”. dijumpai pada guru di MTs Muhammadiyah
Kemampuan guru yang diperlukan dalam Banda Aceh bahwa, biasanya guru memberikan
mengelola pembelajaran dengan baik, seperti: evaluasi dalam bentuk latihan dan pekerjaan
menguasai materi pelajaran, model rumah (PR) bagi siswa mereka di sekolah”.
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
Volume 5, No. 2, Mei 2017 - 93
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

DIDAKTIKA Vol. 15,1, Hal. 224


KESIMPULAN Arikunto, S. (2012), Dasar-Dasar Evaluasi
Kompetensi yang dimiliki guru dalam Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta
perencanaan pembelajaran khususnya dalam Fattah, N. (2013), Landasan Manajemen
menyusun (RPP) sudah cukup baik, mereka Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya:
menyusun RPP sesuai dengan petunjuk yang Bandung
ditetapkan. Hal itu dapat dilihat pada membuat Janawi, (2012), Kompetensi Guru: Citra Guru
perangkat pembelajaran (RPP), pengalokasian professional. Alfabeta, Bandung.
waktu, mencantumkan sumber belajar yang Majid, A. (2012), Perencanaan Pembelajaran,
akan digunakan, akan tetapi ada beberapa guru Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
pada MTs Muhammadiyah Banda Aceh tetap PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
mengajar, walau tanpa membuat perencanaan Mudlofir, A. (2013), Pendidik Profesional:
pembelajaran (RPP). Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam
Strategi profesional guru dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia.
mengimplementasikan pembelajaran ternyata PT. Rajagrafika Persada, Jakarta.
sudah baik, mereka mengikuti prosedur Nurasiah. (2013), Kompetensi Akademik Dosen
pelaksanaan yang ditetapkan dan sesuai dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Banda
kurikulum yang berlaku. Hal itu dilakukan Aceh. Tesis pada Progran Studi Magister
dengan melakukan review materi sebelum Administrasi Pendidikan Program
melanjutkan, menyesuaikan materi dengan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala:
media/ sumber belajar. tetapi masih ada juga Banda Aceh.
guru yang kurang dalam penguatan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
pengimplementasian pembelajaran dan saat Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
menutup pembelajaran guru tidak menyuruh Nasional Pendidikan.
siswa merefleksikan materi pembelajaran yang Rohman dan Amri, (2012), Manajemen
telah diajarkan, serta tidak menggunakan Pendidikan: Analisis dan Solusi Terhadap
media/ sumber belajar yang tepat. Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi
Evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan Pengajaran yang Efektif, PT. Prestasi
oleh guru dalam meningkatkan mutu Pustakaraya, Jakarta.
pendidikan juga sudah baik, dimana para guru Sagala, S. (2013), Kemampuan Profesional
melakukan evaluasi setiap habis pokok Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung:
pembahasan pembelajaran yang dibuktikan Alfabeta, cv.
dengan data leger penilaian guru yang Umar. M. (2012), Kompetensi Profesional
memberikan penilaian terhadap evaluasi yang Dosen: Upaya Pengembangan Profesional
diberikan kepada siswa dengan rentang waktu Tenaga Pengajar Fakultas Syari’ah IAIN
yang berbeda, akan tetapi ada beberapa guru Ar-Raniry Banda Aceh, (Al-Mumtaz
yang memberikan nilai tidak objektif sesuai Institute Banda Aceh).
dengan kemampuan siswa. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005, tentang
Agusniar, E. (2014), Kemampuan Profesional Undang-Undang Guru dan Dosen. Sinar
Guru Bidang Studi PAI Dalam Grafika, Jakarta.
Meningkatkan PrestasiBelajar Siswa Pada Undang – Undang Dasar Negara Republik
Sekolah Dasar Negeri 1 Simpang Peut Kec. Indonesia Tahun 1945, (2010), Sekretariat
Kuala Kab. Nagan Raya. Jurnal Ilmiah: Jenderal MPR RI

-94 Volume 5, No. 2, Mei 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Usman. H. (2013), Manajemen: Teori, Praktik,


dan Riset Pendidikan, PT. Bumi Aksara,
Jakarta
Wahyudi, I. (2012), Pengembangan
Pendidikan, Strategi Inovatif & Kreatif
Dalam Mengelola Pendidikan Secara
Konprehensif, PT. Prestasi, Jakarta
Zulkifli, (2014), Strategi Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Kompetensi
Profesional Guru pada SMA Negeri 1
Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar.
Jurnal Ilmiah: DIDAKTIKA Vol. XIV.
2, Hal. 314

Volume 5, No. 2, Mei 2017 - 95

You might also like