You are on page 1of 6

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN


PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA
RSU PANCARAN KASIH GMIM
MANADO

Tungkagi Caroline Easter


Mona Wowor
Linnie Pondaag

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : carolinetungkagi@gmail.com

Abstract : Nursing service and the satisfaction of the patients are the two things that closely
related and can’t be separated from each other because the method that being delivered by
the nurses would directly impact the patients. The General Hospital Center (RSU) Pancaran
Kasih GMIM Manado is a hospital that also giving a service for some people that has the
BPJS Card, so that the evaluation about the nursing service and the satisfaction of the
inpatients are need to be done. Purpose of the Research To find the correlation between the
nursing service and the satisfaction of the BPJS inpatients in Hana room at The General
Hospital Center (RSU) Pancaran Kasih GMIM Manado. Research Method that has been
used in this research is descriptive analytic, the research design is by using cross sectional
study. This research has been made in the Hana inpatients room on December 2016 at the
The General Hospital Center (RSU) Pancaran Kasih GMIM Manado with the 84 number of
sample Sampling Technique is by using simple random sampling method Research
instrument, is by using Questionnaire. Data analysis is by using Chi-square statistic test with
the level of significance (α) = 0,05 with the outcome Chi-square Count 47,296 with P-value
0,000. Conclusion there is a correlation between the nursing service and the satisfaction
of the BPJS inpatients in Hana room at The General Hospital Center (RSU) Pancaran Kasih
GMIM Manado.

Keyword: Nursing Service, Patients Satisfaction

Abstrak : Pelayanan keperawatan sangat berhubungan erat dengan kepuasan pasien karena
dari cara perawat memberikan pelayanan keperawatan akan berdampak langsung terhadap
pasien. RSU Pancaran Kasih GMIM Manado adalah rumah sakit yang melayani pasien BPJS,
sehingga perlu dilakuakn evaluasi terhadap pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien
BPJS rawat inap. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan pelayanan keperawatan dengan
kepuasan pasien BPJS rawat inap di ruangan Hana RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.
Metode Penelitian yang digunaka pada penelitian ini yang bersifat deskriptif analitik dengan
desain penelitian cross sectional study. Penelitian ini telah dilakukan di ruang rawat inap
Hana pada bulan Desember 2016 di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado, dengan jumlah
sampel 84. Teknik Pengambilan Sampel yaitu dilakukan menggunakan metode simple
random sampling. Instrument Penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05 yang
menunjukkan hasil Chi-Square Hitung 47,296 dengan P-value 0,000. Kesimpulan Ada
hubungan pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat inap di ruangan Hana
RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

Kata Kunci : Pelayanan keperawatan, Kepuasan pasien


e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENDAHULUAN kadang perawat terlihat tidak siap dalam


Tingginya tuntutan masyarakat akan memberikan pelayanan. Tujuan pelayanan
pelayanan keperawatan serta munculnya keperawatan dapat dicapai dengan
persiangan pada banyak sektor, menuntut mendidik perawat agar mempunyai sikap
perawat harus mampu bersaing dengan professional dan bertanggung jawab dalam
memberikan jasa layanan yang berkualitas pekerjaan, meningkatkan hubungan
khususnya pelayanan keperawatan yang dengan pasien atau keluarga,
dilakukan di ruangan rawat inap. meningkatkan komunikasi antara petugas
Pelayanan keperawatan merupakan hal kesehatan, meningkatkan pelaksanaan
utama yang harus diperhatikan, dijaga dan pelayanan dan meningkatkan kualitas serta
ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan produktifitas kerja untuk mempertahankan
standar pelayanan keperawatan yang kenyamanan pasien (Kuntoro, 2010).
berlaku, sehingga masyarakat selaku Di Indonesia, pada tanggal 1 Januari
konsumen dapat merasakan pelayanan 2014 telah didirikan suatu Badan
keperawatan yang memuaskan (Asmuji, Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
2011). Kesehatan dengan tujuan berupa
Namun pada prakteknya masih perlindungan kesehatan agar peserta
ditemukan pelayanan yang tidak sesuai memperoleh manfaat pemeliharaan
dengan standar pelayanan rumah sakit kesehatan dan perlindungan dalam
maupun standar keperawatan, hal tersebut memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
dapat dilihat dari kasus yang melibatkan Manfaat dari BPJS Kesehatan mencakup
tenaga keperawatan seperti kurangnya pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
kepuasan pasien terhadap pelayanan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan
keperawatan karena dianggap pelayanan bahan medis habis pakai sesuai dengan
keperawatan yang diberikan tidak sesuai kebutuhan medis. Badan penyelenggara
dalam menangani pasien. Masyarakat jaminan sosial sendiri telah mengatur
ingin dilayani dengan ramah, sopan, semua fasilitas yang diperlukan untuk
terampil, tepat waktu, dan jujur dalam pasien rawat inap, begitu juga dengan
pemberian informasi. Perawat harus pembayaran jasa perawat yang bertugas
memelihara mutu pelayanan keperawatan untuk menjalankan pelayanan dirumah
yang tinggi dengan cara professional sakit. BPJS membayar jasa kepada
dalam menerapkan pengetahuan serta perawat yang menangani pasien BPJS
keterampilan keperawatan sesuai dengan sesuai dengan indikasi dan jumlah pasien
kebutuhan pasien (Siswati, 2015). BPJS yang dirawat (Peraturan BPJS
Kepuasan pasien merupakan hal Kesehatan Indonesia, 2014).
utama yang harus diperhatikan dalam Organisasi Kesehatan Dunia (World
melaksanakan pelayanan sering terjadi Health Organization), mendorong seluruh
ketidak puasan pasien karena kurangnya negara untuk mengembangkan jaminan
perhatian dari rumah sakit atau tenaga kesehatan kepada seluruh penduduknya
keperawatan terhadap pasien rawat inap (Universal Health Coverage). Dengan
yang menggunakan jasa BPJS. Hal ini jaminan kesehatan masyarakat tidak perlu
dapat dilihat dari sikap perawat dalam khawatir dengan jumlah biaya yang harus
memberikan pelayanan kepada pasien dibayar selama menerima pelayanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan dari kesehatan dan semua penduduk di negara
pasien tersebut. Pasien merasa kurang puas yang mengembangkan jaminan kesehatan
dengan pelayanan keperawatan karena ini termasuk peserta jaminan kesehatan
pelayanan yang diberikan tidak tepat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
waktu dan tidak sesuai dengan yang telah yang optimal (WHO, 2015).
dijadwalkan, perawat kurang Pelayanan keperawatan sangat
memperhatikan keluhan pasien, dan berhubungan erat dengan kepuasan pasien
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

karena dari cara perawat memberikan Survei awal lewat wawancara kepada
pelayanan keperawatan akan memberikan pasien yang menerima pelayanan rawat
dampak langsung terhadap pasien. inap didapatkan 7 dari 10 pasien
Pelayanan yang diberikan harus mampu mengatakan kurang puas dengan
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan pelayanan keperawatan di ruangan Hana
sesuai dengan harapan pasien, jika RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.
pelayanan yang diberikan tepat dan sesuai Hasil wawancara dengan perawat dirumah
harapan maka pasien akan merasa puas, sakit Pancaran Kasih GMIM Manado
karna melalui kepuasan pasien terhadap mengatakan belum pernah dilakukan atau
pelayanan keperawatan dapat belum ada format penilaian tentang
meningkatkan rasa percaya pasien kepuasan pasien khususnya pasien yang
terhadap profesi perawat. Saat ini banyak menerima pelayanan rawat inap.
masyarakat yang menggunakan jasa BPJS Disamping itu belum pernah dilakukan
membutuhkan pelayanan rawat inap di penelitian tentang kepuasan pasien BPJS
rumah sakit sehingga permintaan rawat inap di ruangan Hana Rumah Sakit
pelayanan keperawatan dengan rawat inap Pancaran Kasih GMIM Manado.
cukup besar yang membuat pelayanan Berdasarkan uraian tersebut di atas
keperawatan untuk pasien BPJS rawat inap maka penulis merasa tertarik untuk
juga ikut meningkat. Mutu pelayanan meneliti tentang Hubungan pelayanan
keperawatan sangat penting dalam keperawatan dengan kepuasan pasien
pemberian pelayanan kepada pasien, BPJS rawat inap di ruangan Hana RSU
petugas kesehatan harus memberikan Pancaran Kasih GMIM Manado.
pelayanan yang maksimal dan
meningkatkan mutu pelayanan kepada METODE PENELITIAN
semua pasien serta ikut memperhatikan Penelitian ini adalah penelitian yang
tingkat kepuasan pasien. Keberhasilan bersifat deskriptif analitik dengan desain
dalam pelayanan keperawatan sangat penelitian cross sectional study. Penelitian
ditentukan oleh kinerja para perawat. Oleh ini telah dilakukan di ruang rawat inap
karena itu, evaluasi terhadap kinerja Hana RSU Pancaran Kasih GMIM
perawat perlu dan harus selalu Manado pada bulan Desember 2016
dilaksanakan (Kuntoro, 2010). dengan populasi berjumlah 105 pasien.
Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Teknik pengambilan sampel dilakukan
GMIM Manado adalah salah satu rumah secara probability sampling, menggunakan
sakit swasta di Kota Manado yang metode simple random sampling dengan
merupakan rumah sakit tipe C, salah satu jumlah sampel yaitu 84 orang sesuai
fasilitas pelayanan di Rumah Sakit Umum dengan kriteria inklusi yaitu klien berusia
Pancaran Kasih GMIM Manado adalah 17 tahun keatas, klien yang bersedia
Instalasi Rawat Inap. Dari hasil survei data menjadi responden, dan klien yang dirawat
awal didapatkan jumlah pasien BPJS rawat inap selama lebih dari 3 hari. Kriteria
inap RSU Pancaran Kasih GMIM Manado ekskulsi yaitu klien yang tidak bisa
selama 3 bulan terakhir dari bulan Juni membaca dan klien dengan kondisi tidak
sampai Agustus 2016 tercatat sebanyak sadar.
14.725 pasien, data ini sudah termasuk Alat yang digunakan sebagai
jumlah kunjungan pasien BPJS rawat inap pengumpulan data pada penelitian ini
di ruangan Hana selama 3 bulan terakhir adalah kuisioner dan responden diminta
berjumlah 315 pasien. Ruangan Hana memberikan tanda checklist (√) pada
adalah salah satu ruangan yang melayani jawaban yang dipilih. Kuesioner yang
pasien BPJS rawaat inap, Diperkirakan digunakan yaitu kuesioner pelayanan
setiap kunjungan perbulan diruangan Hana keperawatan dan kepuasan pasien yang
sebanyak 105 pasien. pernah digunakan oleh Nofiati Wulandari
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

(2015). Pengolahan data dilakukan dalam Berdasarkan data pada tabel 1


beberapa tahap yaitu editing, coding, entry menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
data, dan tabulating. Analisa data yang pasien BPJS rawat inap di ruangan Hana
dilakukan meliputi analisa univariat RSU Pancaran Kasih GMIM Manado
menghasilkan distribusi frekuensi terbanyak yakni SMA yang berjumlah 39
berdasarkan presentase dari tiap-tiap responden dengan presentase 46,4%
karakterisitik variabel, mean, median, dan sedangkan tingkat pendidikan paling
modus dan analisa bivariat digunakan sedikit yakni tidak bersekolah berjumlah 3
untuk mengetahui hubungan antara dua orang dengan presentase 3,6%. Tingkat
variabel dengan menggunakan uji chi- pendidikan yang tinggi cenderung
square (X2) dengan tingkat kemaknaan 95 mempumyai kesadaran yang besar akan
% (∝ = 0.05). status kesehatan serta paham akan
konsekuensi untuk menggunakan
HASIL dan PEMBAHASAN pelayanan kesehatan (Trisnantoro, 2006).
Tabel 1. Distribusi responden Penelitian ini sejalan dengan penelitian
berdasarkan umur, jenis kelamin, yang dilakukan Wahyuni (2013)
pendidikan dan pekerjaan pasien BPJS Masyarakat yang berpendidikan tinggi
rawat inap di ruangan Hana RSU memiliki pengetahuan yang lebih tinggi
Pancaran Kasih GMIM Manado. pula, sehingga akan menuntut layanan
keperawatan yang lebih baik.
Umur n % Berdasarkan data pada tabel
18-25 tahun 18 21,4 menunjukkan bahwa tingkat pekerjaan
25-65 tahun 51 60,7 pasien BPJS rawat inap di ruangan Hana
> 65 tahun 15 17,9 RSU Pancaran Kasih GMIM Manado
Pendidikan n % terbanyak yakiitu IRT berjumlah 52
SD 24 28,6 responden dengan presentase 61.9%
SMP 14 16,7 sedangkan pekerjaan terendah yaitu
SMA 39 46,4 wiraswasta berjumlah 20 responden
Perguruan Tinggi 4 4,8 dengan presentase 23.8%. Penelitian ini
Lainnya/Tidak Sekolah 3 3,6 sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wahyuni (2013) bahwa responden
Pekerjaan n %
yang memiliki pendapatatan yang rendah
IRT 52 61,9
cenderung memilih melakukan perawatan
Wiraswasta 20 23,8
dirumah dari pada ke rumah sakit untuk
Petani 1 1,2
mendapatkan perawatan. Mereka akan
Sumber : Data Primer, 2016
datang ke rumah sakit jika sudah terjadi
Berdasarkan data pada tabel 1 masalah kesehatan yang serius.
menunjukkan bahwa kelompok terbanyak
Tabel 2. Distribusi Responden
yakni rentang umur dari 25-65 tahun yang
Berdasarkan Pelayanan Keperawatan
berjumlah 51 responden dengan presentase
Pasien BPJS Rawat Inap di Ruangan
60,7% sedangkan kelompok umur pasien
Hana RSU Pancaran Kasih GMIM
paling sedikit adalah rentang umur lebih
Manado.
dari 65 tahun yang berjumlah 15
responden dengan presentase 17,9 %. Hal
tersebut sejalan dengan teori dari Hasibuan Pelayanan Keperawatan n %
(2012) salah satu faktor yang Baik 62 73.8
mempengaruhi kepuasan adalah usia, Kurang Baik 22 26.2
karena dengan tingkat usia yang berbeda Total 84 100.0
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda Sumber : Data Primer, 2016
pula.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Berdasarkan data pada tabel dan harapan. Respon tersebut merupakan


menunjukkan bahwa Pelayanan penilaian seseorang terhadap pelayanan
Keperawatan Pasien BPJS Rawat Inap di pemenuhan kebutuhan dan harapan, baik
Ruangan Hana RSU Pancaran Kasih pemenuhan yang kurang ataupun
GMIM Manado yang baik berjumlah 62 pemenuhuan yang melebihi kebutuhan dan
responden dengan presentase 73.8% harapan.
sedangkan yang kurang baik berjumlah 22
responden dengan presentase 26.2%. Tabel 4. Hubungan Pelayanan
Penelitian ini sejalan dengan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien
penelitian yang dilakukan Wahyuni (2013) BPJS Rawat Inap di Ruangan Hana
bahwa layanan keperawatan dapat diamati RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.
dari prakik keperawatan yang dilakukan Kepuasan Sig. 2
oleh perawat saat melakukan tindakan
Chi-
Pelayanan Pasien tailed
Total square
keperawatan pada pasien. Tindakan
Keperawatan Kurang (p-
Puas Hitung
Puas value)
perawat hendaknya dilakukan sesuai Baik 59 3 62 47296 0,000
harapan pasien untuk mencapai tingkat Kurang Baik
Total
4
63
18
21
22
84
kepuasan dan memenuhi harapan pasien. Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel


Tabel 3. Distribusi Responden diatas menunjukkan hubungan pelayanan
Berdasarkan Kepuasan Pasien BPJS keperawatan dengan kepuasan pasien BPJS
Rawat Inap di Ruangan Hana RSU rawat inap di ruangan Hana RSU Pancaran
Pancaran Kasih GMIM Manado. Kasih GMIM Manado menggunakan uji
statistik Chi-Square/Continuity Correction
Kepuasan n % dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05 yang
menunjukkan hasil Chi-Square Hitung 47,296
Puas 63 75.0 dengan Sig. 2-tailed atau P-value 0,000. Nilai
Kurang Puas 21 25.0 Chi-Square dan nilai p-value digunakan untuk
Total 84 100.0 menentukan apakah hipotesis diterima atau
Sumber : Data Primer, 2016 ditolak. Apabila nilai Chi-Square < Chi-
Square tabel dan p-value > α maka Ho
Berdasarkan data pada tabel diterima tetapi jika nilai Chi-Square > Chi-
menunjukkan bahwa Kepuasan Pasien Square tabel dan p-value < α maka Ho ditolak.
BPJS Rawat Inap di Ruangan Hana RSU Dengan nilai Chi-Square 47,296 > Chi-Square
Pancaran Kasih GMIM Manado yang puas tabel 3,841 (derajat kebebasan = 1) dan p-
berjumlah 63 responden dengan presentase value = 0,000 < α = 0,05 maka Ho ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
75.0% sedangkan yang kurang puas
yang signifikan pelayanan keperawatan
berjumlah 21 responden dengan presentase dengan kepuasan pasien BPJS rawat inap di
25.0%. ruangan Hana RSU Pancaran Kasih GMIM
Pasien akan merasa puas apa bila Manado.
kinerja layanan yang diperolehnya sama Hal ini sejalan dengan penelitian yang
atau melebihi harapanya, kepuasan pasien dilakukan oleh Ayuningtias (2014) bahwa
adalah suatu perasaan yang timbul sebagai walaupun telah menerima pelayanan dengan
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang baik tapi responden bisa merasa kurang puas
diperolehnya setelah pasien karena fasilitas yang ada tidak sesuai dengan
membandingkan dengan apa yang harapannya, situasi lingkungan juga dapat
diharapkannya (Pohan, 2007). mempengaruhi kepuasan contohnya tidak
diperlakukannya aturan jam besuk di ruangan
Penelitian ini sejalan dengan
rawat inap dapat membuat responden merasa
penelitian yang dilakukan Wahyuni (2013) terganggu karena pengunjung bebas untuk
bahwa kepuasan merupakan respon datang kapanpun dan menganggu jam istirahat
seseorang terhadap dipenuhinya kebutuhan atau privasi responden.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Kepuasan adalah perasaan senang atau Kuntoro. (2010). Buku Ajar Manajemen
kecewa seseorang yang muncul setelah Keperawatan. Nuha Medika.
membandingkan antara presepsi atau Yogyakarta.
kesanya terhadap kinerja atau hasil suatu
produk dan harapan-harapannya. Hasibuan. (2012). Manajemen Sumber
(Nursalam, 2003). Daya Manusia. PT Bumi Aksara.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Jakarta.
yang dilakukan oleh Wahyuni (2013)
mendefinisikan kepuasan merupakan respon Nursalam. (2003). Manajemen
seseorang terhadap dipenuhinya kebutuhan Keperawatan Aplikasi dan Praktik
dan harapan. Respon tersebut merupakan Keperawatan Profesional. Edisi 2.
penilaian seseorang terhadap pelayanan
Salemba Medika. Jakarta.
pemenuhan kebutuhan dan harapan, baik
pemenuhan yang kurang ataupun pemenuhuan Siswati Sri. (2015). Etika dan hukum
yang melebihi kebutuhan dan harapan. kesehatan dalam prespektif undang-
Menurut Wulandari (2015) Pasien undang kesehatan. Raja Grafindo.
baru akan merasa puas apabila kinerja layanan Jakarta.
kesehatan yang diperolehnya sama atau
melebihi harapannya dan sebaliknya Peraturan BPJS Kesehatan Indonesia
ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien (2014), Perlindungan Kesehatan.
akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan (online).(http://www.depkes.go.id/reso
yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan urces/download/jkn/buku-pegangan-
yang diharapannya. Berdasarkan apa yang sosialisasi-jkn.pdf), diakses tanggal 29
disebutkan diatas pengertian kepuasan pasien
September 2016.
dapat dijabarkan sebagai berikut. Kepuasan
pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien
yang timbul sebagai akibat dari knerja layanan Pohan. (2007). Jaminan Mutu Layanan
kesehatan yang diperolehnya setelah pasien Kesehatan. EGC. Jakarta
membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya. Trisnantoro. (2006). Manajemen Rumah
Sakit. Gajah Mada. Yogyakarta.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan Wahyuni Dian. 2013. Hubungan Layanan
terhadap 84 responden dapat disimpulkan Keperawatan dengan Tingkat
bahwa pelayanan keperawatan kepada pasien Kepuasan Pasien Rawat Inap di
BPJS rawat ianp di ruangan Hana sebagian
Puskesmas Sumbersari Kabupaten
besar dengan kategori baik, kepuasan pasien
BPJS rawat ianp di ruangan Hana sebagian Jember.
besar dengan kategori baik dan ada hubungan
pelayanan keperawatan dengan kepuasan WHO. (2015). Universal Health Coverage.
pasien BPJS rawat inap di ruangan Hana RSU (http://www.who.int/mediacentre/facts
Pancaran Kasih GMIM Manado. heets/fs395/en/). Diakses tanggal 29
September 2016.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. (2013). Manajemen Keperawatan Wulandari Nofiati. (2015). Hubungan
Konsep dan Aplikasi. Arruz Madia. Layanan Keperawatan dengan
Yogyakarta. Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap
Ayuningtias Riski. (2014). Tingkat Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kepuasan Pasien Pada Pelayanan (RSUD) Ungaran Kabupaten
Keperawatan di Rumah Sakit Lawang. Semarang.

You might also like