You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/274734321

Optimasi Sediaan Transdermal Patch Natrium Diklofenak Tipe Matriks

Article · January 2011

CITATIONS READS

0 1,112

4 authors, including:

Esti Hendradi Isnaeni Yudi Haryanto


Airlangga University Airlangga University
47 PUBLICATIONS   56 CITATIONS    6 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Aditya Fridayanti
Universitas Mulawarman
20 PUBLICATIONS   6 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Effect of cross linking agent and polymer on the characteristics of ovalbumin loaded alginate microspheres View project

Development of Nano Particle View project

All content following this page was uploaded by Esti Hendradi on 23 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jumal Farmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 Januari 201 1: I 12 -119

OPTIMASI SEDIAAN TRANSDERMAL PATGH


NATRIUM DIKLOFENAK TIPE MATRIKS
Esti Hendradi, lsnaeni, Aditya Fridayanti, Efrin Pujianti
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Korespondensi: Dra. Esti Hendradi, Apt., MSi, PhD


Dept. Farmasetika, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Jl. Dharmawangsa Dalam, Surabaya, email: esti hendradi@vahoo.com

ABSTRACT
The study was designed to investigate the optimation of preparation of transdermal patch
sodium diclofenac matrix type. ln this study, matrix-type base containing diclofenac sodium
were prepared using polymeric combination of EC N-20 and PVP K-30 in different ratios (
9:1 (Formula l): 8:2 (Formula ll); 7:3 (Formula lll)) and 6:4 (Formula lV). The moisture
content was calculated as a difference between initial and final weight with respect to final
weight. The homogeneity of patch surface was determined using Scanning Electron
Microscope (SEM) Released test using dissolution tester were carried out in 500 mL of
phosphate buffer salin pH7.4 t 0.05 at temperature 37 t 0.5"C with speed of swirl 50 rpm.
The concentration of sodium diclofenac released was determined using spectrophotometric
method at )', 276 nm. Data was analyzed by statistic programmed of SPSS using one way
analysis of variance with degree of believed 95% (o = 0.05). lt is concluded that the
polymeric combination EC N-20 and PVP K-30 in composition 7:3 (Formula lll) was the best
formulation.
Keywords: optimazion, transdermal, diclofenac, EC N-20, PVP K-30

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang optimasi sediaan transdermal patch natrium diklofenak
tipe matriks. Pada penelitian ini, basis matriks mengandung natrium diklofenak dibuat
dengan kombinasi polimer etilselulose (EC) N-20 dan polivinilpirolidon (PVP) K-30 dengan
berbagai perbandingan yaitu 9:1 (Formula l); 8:2 (Formula ll); 7:3 (Formula lll)) dan 6:4
(Formula lY). Moisture content (MC) ditentukan dengan cara berat awal dikurangi berat akhir
dan dibagi dengan berat akhir. Homogenitas permukaan patch ditentukan dengan
menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Uji pelepasan natrium diklofenak
dilakukan dengan alat disolusi dan menggunakan dapar fosfat salin pH 7,4 t 0.05 sebanyak
500,0 mL, kecepatan pengadukan 50 rpm dan percobaan dilakukan pada suhu 37 t 0,5"C.
Kadar natrium diklofenak yang terlepas ditentukan dengan metoda spektrofotometer pada
panjang gelombang (f ) 276 nm. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik
menggunakan program SPSS dengan derajat kepercayaan 95% (o = 0.05). Kesimpulan
yang didapatkan adalah komposisi polimer EC N-20 dan PVP K-30 dengan perbandingan
7:3 (Formula lll) adalah formula yang terbaik.
Kata kunci: optimasi, transdermal, diklofenak, EC N-20, PVP K-30

PENDAHULUAN (NSAID) yang banyak digunakan untuk


Natrium diklofenak merupakan penyakitpenyakit kerusakan
muskuloskeletal, artritis. sakit gigi, dan
Anti lnflammatory Drug
Nonsteroidal
112
Optimasi sediaan transdermal patch natrium diklofenak tipe matriks
(Esti Hendradi, Isnaeni, Aditya Fridayanti , Efrin Pujianti)

dysmenorrheal sebagai penghilang dalam plasma selama pemakaian.


rasa sakit dan inflamasi (1). Diklofenak Patch lebih dipilih dibandingkan
merupakan obat Non Steroidal Anti pemberian secara intravena karena
lnflammatory (NSAID) dengan efek anti tidak menimbulkan rasa sakit,
inflamasi, analgesik dan antipiretik kerusakan jaringan dan menghilangkan
yang lebih baik dari NSAID lainnya. rasa takut pasien (5).
Diklofenak bekerja dengan cata Kemampuan pelepasan obat dari
menghambat enzim cyclooxygenase 2 polimer merupakan salah satu hal yang
(COX 2). Seperti kebanyakan NSAID sangat mempengaruhi keberhasilan
lainnya, diklofenak juga dikenal dapat suatu patch. Ada 2 lipe sistem
meningkatkan resiko pendarahan pada transdermal patch yaitu tipe matrik atau
gastrointestinal dan efek samping monolitik dan tipe membran atau
cardiovascular akan tetapi diklofenak reservoir (6). Pada sistem matrik,
memiliki indeks terapi yang lebih tinggi material polimer yang inert akan
dibandingkan dengan NSAID lainnya berikatan dengan obat dan
(2). Natrium diklofenak kebanyakan mengendalikan laju pelepasan dari
diberikan dengan rute pemberian obat sediaan.
secara oral, namun terdapat banyak Narium diklofenak memiliki koefisien
kerugian yang muncul diantaranya flsf partisi pada n oktanol/ larutan dapar
pass mefabolism yang cepat dan efek (log P) sebesar 1.4 dan 1,1 pada pH
samping dari obat seperti masalah 6,8 dan 7,4 (2). Karena log P yang
pada gastrointestinal dan reaksi rendah maka diperlukan teknik untuk
idiosynchratic obat (1). Setelah meningkatkan efek terapeutik dari
pemberian secara peroral diklofenak diklofenak setelah penggunaan. Teknik
akan diabsorpsi dan hanya 60% yang yang paling banyak digunakan adalah
mencapai sirkulasi sistemik dengan menggunakan enhancer yang
dikarenakan first pass metabolism (2). secara reversibel dapat menurunkan
Natrium diklofenak juga memiliki permeabilitas barier dari stratum
waktu paruh yang pendek maka korneum (3).
frekuensi pemberian obat menjadi Polimer yang digunakan sebagai
sering. Pemberian natrium diklofenak pembawa pada tipe matriks ada dua
secara transdermal diharapkan dapat jenis, yaitu polimer hidrofilik seperti
meningkatkan kepatuhan pasien hidroksi propil metil selulosa, hidroksi
dibandingkan jika pemberian secara propil selulosa dan polivinilpirolidon,
oral karena dapat meminimalkan serta polimer hidrofobik seperti etil
frekuensi pemakaian obat (3). selulosa, polietilen dan polivinil klorida.
Keuntungan sediaan patch adalah Penggunaan polimer hidrofilik seperti
menghindari terjadinya fiisf-pass polivinilpirolidon akan menyebabkan
metabolisme, tingkat puncak plasma media disolusi mudah berpenetrasi ke
obat diturunkan sehingga efek samping dalam matriks, sehingga terjadi difusi
berkurang, mengurangi terjadinya bahan obat yang cepat. Penggunaan
fluktuasi, dapat digunakan untuk obat polimer hidrofobik seperti etil selulosa
dengan waktu paruh dan rentang terapi dapat memperlambat laju pelepasan
pendek, mudah dihentikan apabila obat, semakin tinggi konsentrasi etil
terjadi keracunan, mengurangi selulosa yang digunakan, maka laju
frekuensi pemberian obat sehingga pelepasan obat makin lama. Agar
meningkatkan kepatuhan pasien (4). pelepasan lebih efektif perlu dilakukan
Dibandingkan dengan bentuk sediaan modifikasi sifat polimer dengan
peroral maka transdermal tidak hanya menggunakan campuran polimer,
meningkatkan kepatuhan pasien tetapi seperti kombinasi polivinilpirolidon dan
juga keseragaman konsentrasi obat etil selulosa. Pengaruh penambahan
I l3
--

Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 Januari 201 l: I 12 -119

polivinilpirolidon ke dalam campuran Limited), PVP K-30 (SP (Singapore)


etil selulosa menyebabkan Pte Ltd), EC N-22 (Dow Chemical
terbentuknya pori-pori, sehingga Company), PEG dan menthol diperoleh
menyebabkan laju pelepasannya dari PT Bratachem. Bahan bahan yang
konstan (7; 8). Pada penelitian ini akan digunakan mempunyai derajat
digunakan mentol sebagai enhancer. kemurnian pharmaceutical grade.
Mentol merupakan golongan terpen. Sebagai pelarut digunakan etanol 96%
Terpen adalah bahan yang disukai p.a (Merck).
sebagai enhancer untuk membantu Alat-alat yang digunakan dalam
penghantaran obat menembus penelitian ini meliputi alat uji suhu
membran kulit (9) Mentol memiliki Iebur Differential Thermal Analysis
kemampuan berinteraksi dengan lipid (DTA) FP 900 Thermal Sysfem Mettler
interseluler dan peningkatkan partisi ke Toledo FP 85, Spectrum One FTIR
dalam kulit yang lebih baik Spectromefer Perkin Elmer lnstrument,
dibandingkan dengan asamoleat, Cary 50 Conc, UV Visible
isopropil miristat dan monooleat (7). Spectrophotometer, mixer Eurostar
Dalam penelitian ini ingin diketahui ,
Power-b lka-Werke neraca analitik,
formula tebaik dari kombinasi polimer pH meter SCHOTT glas mainz tipe CG
etilselulosa (EC) N-20 dan 842, rangkaian alat untuk uji penetrasi
polivinilpirolidon (PVP) K-30 pada perkutan ERWEKA DT 700, sel difusi,
perbandingan 9:1, 8:2, 7:3 dan 6:4 vortex, mikroskop elektron Olympus
dengan kadar natrium diklofenak tipe Three Nokuler DX 41 TF dan
2mglcmz dari matrik, dengan scanning electron microscope (SEM)
penambahan mentol sebagai enhancer tipe JSM - 6360 LA.
dengan kadar 1o/o dan polietilen glikol
400 sebagai plasticizer. Cara kerja
Pembuatan Sediaan Patch Tipe matrix
METODE PENELITIAN dan Optimasi Kadar PEG 400 sebagai
plasticizer: Formula sediaan patch type
Bahan dan Alat matrik dengan beberapa komposisi
Bahan yang digunakan adalah dapat dilihat pada tabel 1.
natrium diklofenak (Aarti Drugs
Tabel 1. Formula sediaan patch natrium diklofenak tipe matriks
Konsentrasi (mg/7.065 cm2)
Bahan Fungsi
FI Fil Filt FIV
Natrium Bahan 14.13 mgl 14.13 mgl 14.13 mgl 14.13 mgl
diklofenak aktif 7.065 cm2 7.065 cm2 7.065 cm' 7.065 cm2
EC N-20 Basis 342.78 304.70 266.61 228.52
PVP K-30 Basis 38.09 76.17 114.26 152.35
PEG 4OO Plastizier 100 100 100 100
Mentol Enhancer 5 5 5 5

hingga tercampur merata. Sebelumnya


PVP K-30 dan EC N-20 masing-masing
dilarutkan dalam kloroform hingga larut.
telah dibuat larutan menthol dengan
cara ditimbang menthol sejumlah 0,500
Larutan PVP K-30 dimasukkan ke gram, dilarutkan dalam kloroform
dalam larutan EC N-20 sambil diaduk
hingga tepat 100,0 mL. Untuk masing-
u4
Optimasi sediaan transdermal patch natrium diklofenak tipe matriks
(Esti Hendradi, Isnaeni, Aditya Fridayanti , Efrin Pujianti)

masing formula, digunakan 1,0 mL digunakan sesuai dengan metode di


larutan menthol dituang ke dalam USP XXV dan British Pharmacopoeia
natrium diklofenak, diaduk samPai 2002. Alat yang digunakan adalah
terlarut. Campuran natrium diklofenak rangkaian alat uji pelepasan yaitu
dan menthol dimasukkan ke dalam bejana uji penetrasi, pengaduk tipe
campuran PVP K-30 dan EC N-20. dayung yang dilengkapi dengan sel
Pengadukan dilakukan secara hati - difusi. Sel difusi terdiri dari cover dan
hati dan merata hingga semua bahan reservoir. Alat difusi dapat dilihat pada
tercampur. Polietilen glikol 400 dan sisa gambar 1.
larutan kloroform ditambahkan sedikit
demi sedikit sambil terus dilakukan r":
pengadukan hingga homogen. Setelah l

homogen, sediaan dituang ke dalam


cetakan. Sediaan patch natrium
diklofenak dikeringkan dalam lemari
asam. i#a
tif.*r
rr*
Pemeriksaan Organoleptis Sediaan &

Patch: Pemeriksaan organoleptis


sediaan patch natrium diklofenak
dilakukan secara visual meliputi bentuk,
warna dan bau. U

Pemeriksaan kelembaban patch: Uji ini


dilakukan dengan menimbang sediaan
patch dan menyimpannya di dalam Gambar 1: Rangkaian alat uji penetrasi.
desikator yang mengandung silika aktif Keterangan gambar: A. Tabung uji
pada suhu ruangan selama 24 iam. pelepasan yang berisi larutan media, B.
Masing masing patch ditimbang hingga Paddle (pengaduk) yang diatur
menunjukkan berat yang konstan (10). kecepatannya, C. Jarak antara ujung
paddle dengan membran, D. Disk yang
Kemudian kadar kelembaban (%MC)
berisi sediaan, E. Termometer (suhu
dihitung menggunakan rumus berikut: penelitian 37t 0.50 C), F. Tabung untuk
mengambil cuplikan
%MC
beret akhir-berat awd
berat Ekhrr
x 100 -96 Sel difusi terbuat dari bahan
(1) starn/ess sfee/ berbentuk silinder pipih.
Sebagai pengaman untuk mencegah
Uji Homogenitas patch: Uji kebocoran, sel difusi dilengkapi dengan
homogenitas patch dilakukan dengan karet penyekat berbentuk ring sebagai
mengamati homogenitas pada penghubung antara tempat sediaan
permukaan sediaan patch dengan dengan penutupnya. Gambar sel difusi
menggunakan Scanning Electron dapat dilihat pada gambar 2.
Microscopy. Bejana uji diisi dengan media
pelepasan sebanyak 500 mL yang
Uji Pelepasan Natrium Diklofenak Dari terlebih dahulu dipanaskan sampai
Sediaan Patch; Uji pelepasan mencapai suhu 37t 0,5'C. Sel difusi
dilakukan dengan menggunakan media diletakkan didasar bejana dan dayung
larutan dapar fosfat salin pH pH diputar dengan kecepatan 50 rpm.
7,4t0,05 (11). Alat dan perlengkapan Pada setiap waktu tertentu diambil
percobaan uji pelepasan natrium cuplikan sebanyak 5,0 mL. Setiap kali
diklofenak dari sediaan patch yang pengambilan cuplikan, bejana disolusi
I15
I

Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 Januari 201 l: I 12 -ll9

ditambah larutan dapar fosfat salin pH Wurster lalu dikalikan dengan jumlah
7,4 + 0,05 dengan temperatur dan media (500 mL) selanjutnya dibagi luas
volume yang sama. Pengambilan permukaan membran.
sampel dilakukan selama 8 jam dengan
rentang pengambilan pada menit ke 30, Penentuan Kecepatan Pelepasan
60, 90, 120, 150, 180, 210,240,270, (tluks) Natrium Diklofenak dari Sediaan
300, 330, 360. Replikasi dilakukan 3 Patch: Berdasarkan kurva hubungan
kali dan kadar yang terbaca kemudian antara jumlah kumulatif natrium
dilakukan perhitungan koreksi disolusi diklofenak yang terlepas (pg/cm2)
menurut Wurster da; Taylor (12;13). terhadap akar waktu (menitl/2) dihitung
regresi liniernya. Berdasarkan hukum
.a
Cn : C n* - Tc' Higuchi, slope dari persamaan regresi
b /- merupakan kecepatan penetrasi (fluks)
s-1 natrium diklofenak dari basis.
Keterangan:
Cn: kadar sebenarnya setelah dikoreksi
(ppm) HASIL DAN PEMBAHASAN
C'n: kadar terbaca (hasil perhitungan
dari nilai serapan sampelyang terbaca Pemeriksaan Organoleptis
pada kadar spektrofotometer) (ppm) Hasil pemeriksaan organoleptis
Cs: kadar terbaca dari sampel sediaan patch natrium diklofenak tipe
sebelumnya matriks dapat dilihat pada tabel 2. Dan
a: volume sampel yang diambil hasil pemeriksaan organoleptis sediaan
b: volume media dapat dilihat bahwa sediaan patch
natrium diklofenak berwarna putih,
t r kaku sampai rapuh dan tidak berbau.
T
Pada sediaan patch tipe matriks
dengan kadar PVP K-30 yang semakin
tinggi sediaan patch semakin rapuh.
Kemungkinan disebabkan setelah
-.. -. * proses penguapan PVP yang semula
c_,*_-
larut dalam air setelah airnya menguap
a
-_-.-".4* maka yang ikatannya kurang kuat
^..
-*,..\ terhadap HPMC maupun EC N-20 akan
lepas sehingga terlihat rapuh.
Sedangkan pada sediaan dengan
kadar PVP K-30 yang kecil bentuk fisik
Gambar 2: Sel difusi (1 1). patch kaku.
Keterangan: A1. Bagian atas dan bawah
disk yang terbuat dari kuningan, A2. Homogenitas Sediaan Natrium
Tempat sediaan, B. Ring dari karet, C. Diklofenak Transdermal SEM
Membran
Hasil uji homogenitas sediaan patch
natrium diklofenak dapat dilihat pada
Perhitungan Pelepasan Natrium gambar 3. Pada hasil pengamatan
Diklofenak: Pelepasan natrium
dengan menggunakan SEM dengan
diklofenak ditentukan pertama-tama
bertambahnya kadar PVP K-30
dengan penghitungan jumlah kumulatif disediaan terlihat adanya pori-pori yang
natrium diklofenak yang terlepas dari semakin besar. Pada F lll nampak pori
basis persatuan luas membran setiap yang homogen dibandingkan dengan F
waktu, yaitu dihitung dari kadar yang l, F ll dan F lV. Sedangkan pada F lV
diperoleh setiap waktu (pg/mL) yang terlihat permukaan patch dengan pori
kemudian dikoreksi dengan koreksi yang besar-besar dan tidak homogen.
ll6
Optimasi sediaan transdermal patch natrium diklofenak tipe matriks
(Esti Hendradi, Isnaeni, Aditya Fridayanti , Efrin Pujianti)

Tabel 2. Hasil pemeriksaan organoleptis sediaan patch natrium diklofenak tipe


matriks berbaqai kombinasi polimer
Formula Bau
Konsistensi Warna
(EC N-20: PVP K-30
F I (9:1) Kaku Putih Tidak berbau
F ll (8:2) Kaku Putih Tidak berbau
F lll (7:3) Kaku Putih Tidak berbau
F lV (6:4) Kaku agak rapuh Putih transparan Tidak berbau

FI FI

F lll F lV (6:a)

,. 1 i .'

::l

Gambar 3. Gambar permukaan patch Natrium diklofenak tipe matriks dengan


menggunakan Scaning Elektron Mikroskop (SEM) dengan
perbesaran 500x. Patch tipe matriks dengan perbandingan polimer EC
N-20 dan PVP K-30 berturut-turut adalah: F l(9:1); F ll (8:2); F lll (7:3)
dan F lV (6:4).

Hasi! Uji Kelembaban


Hasil uji kelembabab atau moisture Tabel 3. Hasil uji moisture content (MCl
content (MCl sediaan patch natrium sediaan patch Natrium Diklofenak pada
diklofenak dapat dilihat pada tabel 3. berbagai kombinasi polimer
Pada sediaan patch dengan komposisi Formula Rerata SD
semakin banyak kadar PVP K-30 yang MC (%)
merupakan polimer hidrofil didapatkan 1,33
F I (9:1 ) 8,67
nilai MC nya semakin tinggi. Dengan uji
F ll (8:2) 12,30 3,42
stastitik didapatkan bahwa pada F ilt 14,12 0,54
sediaan patch tipe matrik dengan (7 :3)
perbandingan EC:PVP F ll, F lll dan F
lV tidak berbeda bermakna. Berarti F tv 13,30
1,65
(6:4)
ketiga formula tersebut mempuyai Data merupakan rerata dari empat kali
kadar tr/C yang sama. Tetapi bila dilihat replikasi
dari nilai SD nya terlihat F lll adalah
yang paling kecil.
l1
I

Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 Januari 201 l: I 12 -ll9

Adanya kadar air dalam patch ini pori yang relatif banyak disbanding F I

akan membantu Pada Proses dan F ll, dan MC yang tinggi.


pelepasan pada saat diaplikasikan Mekanisme pelepasan obat
dari
pada kulit. Tetapi bila kadar airnya sediaan patch adalah air yang berasal
semakin tinggi akan bisa menyebabkan (
dari reseptor in vitro) atau tubuh
ketidak stabilan sediaan Patch. (kalau sudah diaplikasikan dikulit) akan
Berdasarkan data diatas maka dapat diabsorpsi oleh sediaan patch. Dengan
disimpulkan F lll adalah yang paling adanya air ini maka bahan obat Yang
baik. terkandung didalamnya akan terlarut
dan akan berdifusi keluar sediaan
Pelepasan Natrium Diklofenak dari patch. Untuk patch yang MC nya relatif
Patch Matriks tinggi, adanya air ini akan membantu
Pelepasan natrium diklofenak dari proses pelepasan. Sehingga sediaan
Patch Matriks dengan Kombinasi patch yang mempunyai nilai MC Yang
polimer EC N-20 dan PVP K-30 dengan tinggi akan bisa melepaskan bahan
perbandingan 9:1, 8:2, 7:3 dan 6:4 aktifnya lebih besar. Tetapi bila kadar
dengan plasticizer PEG 2Oo/o dapat MC terlalu besar akan menYebabkan
dilihat pada gambar 4. Pada gambar 4 sediaan patch kurang stabil antara lain
terlihat F lll yaitu yang komposisi bisa menjadi media pertumbuhan jamur
perbandingan EC N-20 dan PVP K-30 atau pada plasticizer tertentu menjadi
7:3 adalah yang tertinggi. Hal ini kurang berfungsi dengan baik.
disebabkan pada F lll mempunyai pori-

1000
FT,
.Ix
.;:o}
800
qE
Lc) 600
E H'I 400
Exg
rl FS 200
!a:
gE 0
0 5 10 15 2A 25
-E Akar waktu itl12)
---+-9:1 -*-8:2
t''1 danjumlah kumulatif yang
Gambar 4. Kurva hubungan antara akar waktu(menit
terlepas persatuan luas (pg/cm2) pelepasan natrium diklofenak dari
basis EC N20: PVP K30 dengan berbagai perbandingan. Data
merupakan rerata dari empat kali replikasi.

Kecepatan Pelepasan (Fluks) merupakan slope dari


Persamaan
Natrium Diklofenak dari Patch regresi tersebut. Nilai fluks dari
Matriks berbagai formula dapat dilihat pada
Dari data hasil pelepasan di atas, tabel 4. Pada tabel 4 terlihat nilai rerata
dibuat persamaan regresi linier antara flux F lll adalah yang terbesar dengan
jumlah kumulatif natrium diklofenak SD yang terkecil.
yang terlepas (pg/cm2) versus akar Berdasarkan uji statistik nilai flux
waktu (menitl/2) dimulai pada saat natrium diklofenak yang terlePas
tercapai steady slafe. Nilai fluks didapatkan bahwa F I terhadaP F ll
118
Optimasi sediaan transdermal patch natrium diklofenak tipe matriks
(Esti Hendradi, Isnaeni, Aditya Fridayanti , Efrin Pujianti)

tidak berbeda bermakna. Sedangkan F 3. Kweon JH, Chi SC, Park ES.
ll terhadap F lll berbeda bermakna. F Transdermal Delivery of Diclofenac
lll dengan F lV tidak berbeda Using Microemulsions. Arch Pharm
Res 2004; 27(3): 351-356.
bermakna. Bila dilihat dari besarnya 4. Kumar R, Philip A. Modified
variasi hasil pada replikasi semua Transdermal Technologies: Breaking
sediaan maka F lll adalah yang paling the Barriers of Drug Permeation via
kecil. the Skin. Trop J Pharm Res 2007;
6(1):633-644.
Tabel 4. Harga Fluks Natrium 5. Naik A, Kalia YN, Guy RH.
Diklofenak (pg/cm2) yang Transdermal Drug Delivery:
Terlepas pada masing - Overcoming The Skin's Barrier
kombinasi limer Function. PTTS 2000; 3(9): 318-326.
Fluks /menit 6. Mehta R. 2004. Topical And
Formula Transdermal Drug Delivery: What A
Rerata SD
Pharmacist Needs To Know,
F I (9:1) 37,50 15,46 http://www.inetCE.com, diakses
F ll (8:2) 34,62 3,92 tanggal 24mei2OO9.
F lll (7:3) 43,48 2,55 7. Kandavilli S, Nair V, Panchagnula R.
F lV (6:4) 41 55 3.91 Polimer ln Transdermal Drug Delivery
Data merupakan rerata dari empat kali Systems. Pharmaceutical Technology
replikasi 2OO2:62-80.
8. Rathbone MJ, Hadgraft J, Robert MS.
Modified Release Drug Delivery
KESIMPULAN Technology. New York: Marcel
Dari hasil penelitian yang telah Dekker;2002.
dilakukan didapatkan kesimpulan 9. Barry BW, Williams AC. Penetration
Enhancers. Advanced Drug Delivery
sebagai sediaan transdermal patch Reviews 20A4; 56: 603-61 8.
tipe matriks yang optimal adalah 10. Ubaidulla U, Reddy MVS, RuckmaniK,
sediaan transdermal patch tipe matriks Ahmad FJ, Khar,R. Transdermal
dengan kombinasi polimer etil selulosa Therapeutic System of Carvedilol:
(EC) N-20 dan polivinilpirolidon (PVP) Effect of Hydrophilic and Hydrophobic
K-30 adalah F lll dengan perbandingan Matrix on ln Vitro and ln Vivo
7:3 dan PEG 400 sebesar 20% serta Characteristics. AAPS Pharma Sci
mentol 1% sebagai enhancer. Tech 2007; 8(1): E1-E8.
11. United State Pharmacopoeia XXV and
The National Formulary XlX.
DAFTAR PUSTAKA Philadelphia: The United State
Pharmacopoeia Convention I nc.
1. Liu Y, Fang L, Zheng H, Zhao, L, Ge
12. Wurster DE, Taylor PW. Dissolution
X, He Z. Development and ln Vitro
Kinetics Of Certain Crystalline Forms
Evaluation of a Topical Use Patch
Containing Diclofenac Diethanolamine
Of Prednisolone. J of Pharm. Scie
1 995; 5a(5): 1 69-1 75.
Salt Asian J of Pharm Scie 2007; 2(3):
06-1 1 3.
13. El-kamel AH, Magda SS, Viviane FN,
2.
1

Chuasuwan B, Binjesoh V, Polli JE,


Safaa SA. Bioadhesive Controlled
Zhang H, Amidon GL, Junginger HE,
Release Metronidazole Vaginal
Tablets. Acta Pharm 2002; 52: 171-
Midha KK, Shah VP, Stavchansky S,
179.
Dressman JB, Barends Dlvl. Biowaiver
lvlonographs For lmmediate Release
Solid Oral Dosage Forms: Diclofenac
Sodium And Diclofenac Potassium. J
of Pharm Scie 2009; 98( ): 1206-
1219.

119

View publication stats

You might also like