You are on page 1of 22

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

REFERAT

DEPRESI POSTPARTUM
PENYUSUN:
Dewi Nanseti, S.Ked J510195116
Dimas Novian Saputra, S.Ked J510195041
Diyanah Ulwan, S.Ked J510195051
Fernanda Prima Prasticha, S.Ked J510195119

PEMBIMBING:
dr. Rh Budhi Muljanto, Sp. KJ

PRODI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik FK UMS
REFERAT
Prodi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul : DEPRESI POSTPARTUM


Penyusun : Dewi Nanseti, S.Ked J510195116
Dimas Novian Saputra, S.Ked J510195041
Diyanah Ulwan, S.Ked J510195051
Fernanda Prima Prasticha, S.Ked J510195119
Pembimbing : dr. Rh Budhi Muljanto, Sp. KJ

Surakarta, 4 September 2019


Penyusun

Dewi Nanseti, S.Ked Dimas Novian Saputra, S.Ked

Diyanah Ulwan, S.Ked Fernanda Prima Prasticha, S.Ked

Menyetujui,
Pembimbing

dr. Rh Budhi Muljanto, Sp. KJ

Mengetahui
Kepala Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMS

Dr. Iin Novita N.M., M.Sc., Sp.PD

ii
DEPRESI POSTPARTUM
Dewi Nanseti, Dimas Novian Saputra,
Diyanah Ulwan, Fernanda Prima Prasticha
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSJD dr Arif Zaenudin Surakarta

ABSTRACT
Pregnancy and postpartum especially the first child makes changes to the physical,
psychological and emotional aspects. One of the psychological disorders that can be
suffered after childbirth is postpartum depression. Crockenberg and Leekers (2003) suggest
that around 10-30% of mothers after childbirth experience depression. Postpartum
depression most often occurs in the first 4 months after giving birth, but can occur at any
time in the first year. The real cause of postpartum disorders is maternal hormonal
imbalance, which is a side effect of pregnancy and childbirth. Early detection of post
partum depression can be carried out through health services for pregnant women and
immunizations. Post partum depression can be prevented by providing understanding to
the public, especially pregnant women, about risk factors for depression. Pharmacological
and non-pharmacological treatments are very necessary for women or mothers with post
partum depression.
Keywords: Pregnancy, Postpartum, Postpartum depression.

PENDAHULUAN akan berbeda ketika seorang istri


Kehamilan seorang wanita belum memiliki anak (Marmer dan
adalah penting karena hal ini Atika, 2016).
merupakan simbol terjadinya transisi Oleh karena itu, kehamilan
ke arah kedewasaan. Kelahiran bayi dan paska melahirkan terutama anak
pertama juga merupakan peristiwa pertama membuat adanya perubahan
penting bagi seorang wanita. Hal ini pada aspek fisik, psikis maupun
karena wanita dituntut menjalani emosional. Gangguan psikologis
kehidupan yang berbeda dan lebih yang bisa diderita pasca melahirkan
banyak membutuhkan tanggung salah satunya adalah depresi setelah
jawab dari sebelumnya. Tanggung melahirkan atau yang disebut depresi
jawab tersebut meliputi mengurus postpartum. Depresi postpartum yaitu
keluarga terutama mengurus anak dan depresi pasca persalinan yang
rumah tangga. Tanggung jawab ini berlangsung saat masa nifas, sehingga
sering tidak disadari. Masa setelah

1
melahirkan adalah waktu yang paling DEFINISI
rentan bagi wanita untuk Depresi postpartum
mengembangkan penyakit kejiwaan.1 merupakan istilah yang digunakan
pada pasien yang mengalami berbagai
Crockenberg dan Leekers
gangguan emosional yang timbul
(2003) mengemukakan bahwa sekitar
setelah melahirkan, khususnya pada
10-30% ibu setelah melahirkan
gangguan depresi spesifik yang
mengalami kondisi depresi hingga
terjadi pada 10%-15% wanita pada
derajat tertentu dan kondisi depresi
tahun pertama setelah melahirkan.
tersebut dapat mempengaruhi
Pasien akan mengalami gejala afektif
munculnya disfungsi interaksi antara
selama periode postpartum, 4 sampai
ibu dan bayi di kemudian hari.
6 minggu setelah melahirkan. Depresi
Depresi postpartum yang merupakan
postpartum paling sering terjadi
salah satu bentuk depresi mayor ini
dalam 4 bulan pertama setelah
dialami oleh satu di antara sepuluh
melahirkan, tetapi dapat terjadi kapan
ibu yang melahirkan bayi pertama
pun pada tahun pertama. Depresi
dan berlangsung pada tahun pertama
postpartum adalah depresi yang
setelah kelahiran bayi (adakalanya
bervariasi dari hari ke hari dengan
berlangsung segera setelah bayi
menunjukkan kelelahan, mudah
lahir). Depresi mayor pada periode
marah, gangguan nafsu makan, dan
melahirkan diperkirakan dialami oleh
kehilangan libido (kehilangan selera
8-15% dari ibu yang baru melahirkan.
untuk berhubungan intim dengan
Tujuh puluh persen diantara para ibu
suami). Tingkat keparahan depresi
yang baru melahirkan mengalami
postpartum bervariasi.
gangguan psikologis selama lebih
Keadaan ekstrem yang paling
kurang 12 bulan (National Mental
ringan yaitu saat ibu mengalami
Health Association, 2003) atau 1
“kesedihan sementara” yang
tahun dengan rentang episode antara
berlangsung sangat cepat pada masa
4 minggu hingga 6 bulan (Clark,
awal postpartum, ini disebut dengan
Tluczek, & Wenzel, 2003).
the blues atau maternity blues.
Gangguan postpartum yang paling

2
berat disebut psikosis postpartum atau mertua dan orang tua, peristiwa hidup
melankolia. Diantara 2 keadaan yang merugikan selama kehamilan
ekstrem tersebut terdapat kedaan dan kurangnya bantuan fisik
yang relatif mempunyai tingkat merupakan faktor risiko untuk
keparahan sedang yang disebut terjadinya depresi postpartum.
neurosa depresi atau depresi Chandran menyebutkan prevalensi
postpartum.2 depresi postpartum di Arab 15,8%, di
Afrika Selatan 34,7%, di Cina 11,2%,
EPIDEMIOLOGI di Jepang 17%.5 Menurut penelitian
Depresi postpartum yang dilakukan Cindy di kanada 8%
merupakan sebuah permasalahan menunjukkan gejala depresi selama
kesehatan serius di dunia. Sebuah 12 minggu dalam periode postpartum.
review yang luas pada 59 studi Menurut Gausia et al, salah satu
didapat bahwa 13% dari primipara penyebab terjadinya depresi
mengalami depresi postpartum postpartum adalah kemiskinan,
selama 12 minggu pasca melahirkan. hubungan yang tidak baik dengan ibu
Laporan yang terbaru didapatkan mertua, melahirkan bayi dengan jenis
sama tingginya pada 15% sampel kelamin perempuan, kehamilan yang
komunitas. Prevalensi keinginan tidak terencana, kerentanan terhadap
bunuh diri pada periode postpartum gejala psikiatri, bayi yang dirawat
antara 0.2%-15.4% diantara populasi dirumah sakit, suami yang tidak
berbeda.1 bekerja serta perselisihan yang serius
dengan salah satu anggota keluarga.
Menurut penelitian yang Survei diatas dilakukan dinegara
dilakukan Chandran, et al. kepada berkembang (India dan Pakistan)
359 perempuan di daerah Tamil Nadu yang masih mempunyai pengaruh
di India, didapat insiden depresi adat istiadat yang kuat.3
postpartum 11% (95% CI 7,1 - 14,9). Di Indonesia semula
Pendapatan rendah, kelahiran seorang diperkirakan bahwa angka
anak yang sangat diinginkan, kejadiannya rendah atau setidaknya
kesulitan hubungan dengan ibu lebih rendah dari negara lain atau

3
masyarakat di tempat lain. Ternyata yang merupakan efek samping dari
di Indonesia pada tahun 1998–2001, kehamilan dan persalinan. Faktor lain
seperti di DKI Jakarta, DI Yogyakarta yang dianggap sebagai penyebab
dan Surabaya ditemukan angka munculnya gejala ini adalah masa lalu
kejadiannya 11–30%. Namun saat ini, ibu tersebut, yang mungkin
angka kejadian depresi postpartum di mengalami penolakan dari orang
Indonesia belum diketahui secara tuanya atau orang tua yang
pasti mengingat belum ada lembaga overprotective, kecemasan yang
terkait yang melakukan penelitian tinggi terhadap perpisahan, dan
tersebut. Penelitian di beberapa ketidakpuasaan dalam pernikahan.
7,8,23
Rumah Sakit di Indonesia seperti di
RSUD Dr. Soetomo, Surabaya tahun
Perempuan yang memiliki
2006, menunjukkan kejadian depresi
riwayat masalah emosional rentan
postpartum sebesar 22,35%.
terhadap gejala depresi ini,
Penelitian di RSUP Haji Adam Malik,
kepribadian dan variabel sikap selama
Medan tahun 2009 bahwa dari 50 ibu
masa kehamilan seperti kecemasan,
postpartum spontan dirawat inap
kekerasan dan kontrol eksternal
sebanyak 16% mengalami depresi
berhubungan dengan munculnya
postpartum.
gejala depresi. Karakteristik wanita
yang berisiko mengalami depresi
ETIOLOGI
postpartum adalah : wanita yang
Depresi postpartum tidak
mempunyai sejarah pernah
berbeda secara mencolok dengan
mengalami depresi, wanita yang
gangguan mental atau gangguan
berasal dari keluarga yang kurang
emosional. Suasana sekitar kehamilan
harmonis, wanita yang kurang
dan kelahiran dapat dikatakan bukan
mendapatkan dukungan dari suami
penyebab tapi pencetus timbulnya
atau orang–orang terdekatnya selama
gangguan emosional. Penyebab nyata
hamil dan setelah melahirkan, wanita
terjadinya gangguan pasca
yang jarang berkonsultasi dengan
melahirkan adalah adanya
dokter selama masa kehamilannya
ketidakseimbangan hormonal ibu,

4
misalnya kurang komunikasi dan dan persalinan seringkali
informasi, wanita yang mengalami dikaitkan dengan kesiapan
komplikasi selama kehamilan.7,8,23 mental perempuan tersebut
untuk menjadi seorang ibu.
Depresi postpartum dipengaruhi oleh
 Faktor pengalaman.
7,8,25
beberapa faktor antara lain
Depresi pascasalin ini lebih
banyak ditemukan pada
1. Biologis. Faktor biologis
perempuan primipara,
dijelaskan bahwa depresi
mengingat bahwa peran
postpartum sebagai akibat
seorang ibu dan segala yang
kadar hormon seperti
berkaitan dengan bayinya
estrogen, proges teron dan
merupakan situasi yang
prolaktin yang terlalu tinggi
sama sekali baru bagi dirinya
atau terlalu rendah dalam
dan dapat menimbulkan
masa nifas atau mungkin
stres.
perubahan hormon tersebut
terlalu cepat atau terlalu  Faktor pendidikan.

lambat. Perempuan yang

2. Karakteristik ibu, yang berpendidikan tinggi

meliputi : menghadapi tekanan sosial


dan konflik peran, antara
 Faktor umur.
tuntutan sebagai perempuan
Sebagian besar masyarakat
yang memiliki dorongan
percaya bahwa saat yang
untuk bekerja atau
tepat bagi seseorang
melakukan aktivitasnya
perempuan untuk
diluar rumah, dengan peran
melahirkan pada usia antara
mereka sebagai ibu rumah
20–30 tahun, dan hal ini
tangga dan orang tua dari
mendukung masalah periode
anak–anak mereka.
yang optimal bagi perawatan
bayi oleh seorang ibu. Faktor
usia perempuan yang
bersangkutan saat kehamilan

5
 Faktor selama proses psikologi, faktor sosial dan
persalinan. karakteristik ibu.
Hal ini mencakup lamanya
persalinan, serta intervensi PATOFISIOLOGI
medis yang digunakan Depresi adalah gangguan di
selama proses persalinan. mana keadaan murung setelah 2-3
Diduga semakin besar minggu masih juga bertahan atau
trauma fisik yang bahkan memburuk. Gejala utama
ditimbulkan pada saat yaitu pada derajat ringan, sedang, dan
persalinan, maka akan berat meliputi afek depresif,
semakin besar pula trauma kehilangan minat dan kegembiraan,
psikis yang muncul dan dan berkurangnya energi yang
kemungkinan perempuan menuju meningkatnya keadaan
yang bersangkutan akan mudah lelah (rasa lelah yang nyata
menghadapi depresi sesudah kerja sedikit saja) dan
pascasalin. menurunnya aktivitas. Gejala lainnya
 Faktor dukungan sosial. adalah konsentrasi dan perhatian
Banyaknya kerabat yang berkurang, harga diri dan
membantu pada saat kepercayaan diri berkurang, gagasan
kehamilan, persalinan dan tentang rasa bersalah dan tidak
pascasalin, beban seorang berguna, pandangan masa depan yang
ibu karena kehamilannya suram dan pesimistis, gagasan atau
sedikit banyak berkurang. perbuatan membahayakan diri atau
bunuh diri, tidur terganggu dan nafsu
Berdasarkan uraian diatas makan berkurang.
dapat disimpulkan bahwa faktor
penyebab depresi postpartum adalah Untuk episode depresif dari

faktor konstitusional, faktor fisik ketiga tingkat keparahan tersebut

yang terjadi karena adanya diperlukan masa sekurang-kurangnya

ketidakseimbangan hormonal, faktor 2 minggu untuk penegakan diagnosis,


akan tetapi periode lebih pendek

6
dapat dibenarkan jika gejala luar persalinan, hormon oksitosin
biasa beratnya dan berlangsung cepat. berperan dalam pelepasan
Teori monoamin menyatakan bahwa plasenta dan mempertahankan
depresi diakibatkan oleh kontraksi, sehingga mencegah
terganggunya keseimbangan antara pendarahan. Isapan bayi dapat
neurotransmitter didalam otak. merangsang produksi ASI dan
Khususnya akibat terutama sekresi oksitosin yang dapat
kekurangan serotonin (dan atau membantu uterus kembali
noradrenalin) di saraf-saraf otak. kebentuk normal.
b. Prolaktin
Setelah melahirkan, sistem
Menurunnya kadar estrogen
endokrin kembali kepada kondisi
menimbulkan terangsangnya
seperti sebelum hamil. Hormon
kelenjar pituitari bagian
kehamilan mulai menurun segera
belakang untuk mengeluarkan
setelah plasenta keluar. Turunnya
prolaktin. Hormon ini berperan
estrogen dan progesteron
dalam pembesaran payudara
menyebabkan peningkatan prolaktin
untuk merangsang produksi
dan menstimulasi air susu. Perubahan
susu. Pada wanita yang
fisioligis yang terjadi pada wanita
menyusui bayinya, kadar
setelah melahirkan melibatkan
prolaktin tetap tinggi dan pada
perubahan yang progresif atau
permulaan ada rangsangan
pembentukan jaringan-jaringan baru.
folikel dalam ovarium yang
Selama proses kehamilan dan
ditekan. Pada wanita yang tidak
persalinan terdapat perubahan pada
menyusui tingkat sirkulasi
sistem endokrin, terutama pada
prolaktin menurun dalam 14
hormon-hormon yang berperan dalam
sampai 21 hari setelah
proses tersebut.
persalinan, sehingga

a. Oksitosin merangsang kelenjar bawah

Oksitosin disekresikan dari depan otak yang mengontrol

kelenjar otak bagian belakang. ovarium kearah permulan pola


Selama tahap kala III produksi estrogen dan

7
progesteron yang normal, lactogen (Hpl), estrogen dan
pertumbuhan folikel ovulasi dan kortiosol, serta placenta enzyme
menstruasi. insulinasi membalik efek
c. Estrogen dan progesteron diabetogenik kehamilan,
Selama hamil volume darah sehingga kadar gula darah
normal meningkat walaupun menurun secara yang bermakna
mekanismenya secara penuh pada masa puerperium. Kadar
belum dimengerti. Diperkirakan estrogen dan progesterone
bahwa tingkat estrogen yang menurun secara mencolok
tinggi memperbesar hormon setelah plasenta keluar, kadar
antidiuretik yang meningkatkan terendahnya di capai kira-kira
volume darah. Disamping itu, satu minggu pacapartum.
progesteron mempengaruhi otot Penurunan kadar ekstrogen
halus yang mengurangi berkaitan dengan pembekakan
perangsangan dan peningkatan payudara dan dieresis
pembuluh darah yang sangat ekstraseluler berlebih yang
mempengaruhi saluran kemih, terakumulasi selama masa
ginjal, usus, dinding vena, dasar hamil. Pada wanita yang tidak
panggul, perineum dan vulva, melahirkan tidak menyusui
serta vagina. kadar ekstrogen mulai
d. Hormon plasenta meningkat pada minggu ke 2
Hormon plasenta menurun setelah melahirkan dan lebih
dengan cepat setelah persalinan. tinggi dari pada wanita yang
Human chorionic gonadotropin menyusui pada postpartum hari
(HCG) menurun dengan cepat ke 17.
dan menetap sampai 10% dalam e. Hormon hipofisis dan fungsi
3 jam hingga hari ke 7 ovarium
postpartum dan sebagai omset Waktu mulainya ovulasi dan
pemenuhan mammae pada hari menstruasi pada wanita
ke 3 postpatum. Penurunan menyusui dan tidak menyusui
hormone human plecenta berbeda. Kadar proklatin serum

8
yang tinggi pada wanita setelah 24 minggu. Untuk
menyusui berperan dalam wanita laktasi 80% menstruasi
menekan ovulasi karena kadar pertama anovulasi dan untuk
hormone FSH terbukti sama wanita yang tidak laktasi 50%
pada wanita menyusui dan tidak siklus pertama anovulasi.
menyusui, di simpulkan
Adapun kelainan pada
ovarium tidak berespon
neurotransmiter pada depresi
terhadap stimulasi FSH ketika
postpartum :
kadar prolaktin meningkat.
a. Norepinephrine
Kadar prolaktin meningkat
 Memiliki konsentrasi
secara pogresif sepanjang masa
tinggi di dalam locus
hamil. Pada wanita menyusui
ceruleus serta dalam
kadar prolaktin tetap meningkat
konsentrasi sekunder
sampai minggu ke 6 setelah
dalam hippocampus,
melahirkan. Kadar prolaktin
amygdala, dan kortex
serum dipengaruhi oleh
cerebral.
kekerapan menyusui, lama
 Selain itu ditemukan juga
setiap kali menyusui dan banyak
dalam konsentrasi tinggi
makanan tambahan yang
di saraf simpatis.
diberikan. Untuk wanita yang
 Dipindahkan dari celah
menyusui dan tidak menyusui
synaptic dan kembali ke
akan mempengaruhi lamanya ia
penyimpanan melalui
mendapatkan menstruasi.
proses reuptake aktif.
Sering kali menstruasi pertama
Fungsi utama adalah
itu bersifat anovulasi yang
mengatur fungsi kesiagaan,
dikarenakan rendahnya kadar
pusat perhatian dan orientasi;
estrogen dan progesteron. Di
mengatur “fight-flight” dan
antara wanita laktasi sekitar 15
proses pembelajaran dan
% memperoleh menstruasi
memory.
selama 6 minggu dan 45%
setelah 12 minggu dan 90%

9
 Gejala Defisit: berperan dalam perilaku
o Ketumpulan aggresi atau marah dan
o Kurang energi libido.
o Depresi  Gejala Defisit:
 Gejala Berlebihan: o Irritabilitas, agresif
o Anxietas o Depresi & Ansietas
o kesiagaan berlebih o Psikosis
o Penurunan rasa awas o Migren
o Paranoia o Gangguan fungsi
seksual
b. Serotonin (5HT) o Gangguan tidur &
 Kelainan Serotonin Gangguan kognitif
(5HT) berimplikasi Gangguan makan.
terhadap beberapa jenis o Obsessive
gangguan jiwa yang compulsive disorder
mencakup ansietas, (OCD)
depresi, psikosis, migren,  Gejala Berlebihan:
gangguan fungsi seksual, o Sedasi
tidur, kognitif, dan o Penurunan sifat dan
gangguan makan fungsi aggresi
 Banyak tindakan dalam o Pada kasus yang
perawatan gangguan jiwa jarang: halusinasi.
adalah dengan jalan c. Dopamine (DA)
mempengaruhi sistem  Berlokasi di CNS dan
serotonin tersebut. diproduksi dalam
 Fungsi Utama dari substantia nigra.
Serotonin (5HT) adalah  Dopamine (DA)
dalam pengaturan tidur, dipindahkan dari celah
persepsi nyeri, mengatur synaptic oleh enzim
status mood dan MAO.
temperatur tubuh serta

10
 Fungsi utama Dopamine o Tic
(DA) adalah mengatur o Stereotypic behavior
fungsi pikiran,
Periode pasca persalinan adalah
pengambilan keputusan,
periode dimana terjadi perubahan
perilaku reward-seeking
yang cepat dari konsentrasi beberapa
 Berperan dalam
hormon. Selama 48 jam pertama
mengintegrasikan
persalinan konsentrasi estrogen,
kognisi.
progesteron dan kortisol menurun.
 Gejala Defisit
Perubahan kadar estrogen,
Ringan:
progesteron, prolaktin dan estriol
o Kurang kontrol impuls
dapat menjadi terlalu rendah atau
o Kurang spatiality
terlalu tinggi. Kadar estrogen turun
o Kurang kemampuan
secara bermakna setelah melahirkan,
berpikir abstrak.
ternyata estrogen memiliki efek
Berat:
supresi aktifitas enzim monoamine
o Parkinson’s
oksidase. Kadar estrogen turun secara
o Gangguan Endokrin
bermakna setelah melahirkan,
o Gangguan pergerakan
ternyata estrogen memiliki efek
o Substance abuse
supresi aktifitas enzim monoamine
 Gejala Berlebihan
oksidase. Yaitu suatu enzim otak
Ringan:
yang bekerja menginaktifasi baik
o Meningkatkan
noradrenalin maupun serotonin yang
kreativitas
berperan dalam suasana hati dan
o Kemampuan
kejadian depresi
generalisasi
o Peningkatan
DIAGNOSA
spatialitas.
Kriteria yang digunakan untuk
Berat:
menegakkan diagnosis berdasarkan
o Schizophrenia
pada riwayat dan gejala-gejala
o Disorganized thinking
mengikuti Diagnostic And Statistical
o Loose association

11
Manual of Mental Disorders edisi Diagnosa berdasarkan DSM V
keempat (DSM-IV). Depresi Post
Berdasarkan Diagnostic and
Partum dalam DSM-IV
Statistical Manual of Mental
diklasifikasikan dalam Gangguan
Disorders V (DSM-V). Depresi
Mood dimulai 4 minggu setelah
postpartum disesuaikan dengan
melahirkan dan gejala yang harus ada
kriteria major depressive disorder,
sepanjang hari hampir setiap hari
yaitu mengalami empat atau lebih
selama 2 minggu.
gejala berikut hampir setiap hari
Diagnosa berdasarkan PPDGJ III selama dua minggu29:
1. Insomnia atau hipersomnia
F.53 Gangguan Mental dan Perilaku
2. Agitasi atau retardasi psikomotor
yang Berhubungan dengan Masa
3. Kelelahan
Nifas YTK
4. Perubahan nafsu makan
 Klasifikasi ini hanya 5. Perasaan tidak berguna
digunakan untuk gangguan (worthlessness)
jiwa yang berhubungan 6. Perasaan bersalah
dengan masa nifas (tidak 7. Penurunan konsentrasi
lebih dari 6 minggu setelah 8. Keinginan bunuh diri
persalinan), yang tidak
Harus mengalami depresi atau
memenuhi kriteria di tempat
perubahan mood kehilangan
lain
ketertarikan atau kesenangan dari
F53.0 Gangguan Mental dan Perilaku aktivitas sehari-hari dengan onset
Ringan yang Berhubungan dengan postpartum; sampai minggu keempat
Masa Nifas YTK setelah melahirkan. Di sisi lain
kadang ibu jengkel dan sulit untuk
 Termasuk : Post Partum
mencintai bayinya yang tidak mau
Depression YTT
tidur, menangis terus-menerus serta
mengotori kain yang baru diganti. Hal
ini menimbulkan kecemasan dan
perasaan bersalah pada diri ibu walau

12
jarang ditemui ibu yang benar–benar yang lebih akut. Depresi postpartum
memusuhi bayinya. lebih persistent dan melemahkan
daripada postpartum blues.6
DIAGNOSA BANDING
Ada 3 tipe gangguan mood TERAPI
pascasalin, diantaranya adalah A. Terapi Psikofarmaka
maternity blues, postpartum Indikasi pemberian obat
depression dan postpartum pada pasien depresi post partum
psychosis.6 adalah pasien dengan depresi
berulang, ada kecenderungan
Postpartum blues atau sering
untuk berbuat mencelakai diri
disebut juga sebagai maternity blues
sendiri atau orang lain, depresi
yaitu kesedihan pasca persalinan yang
berat atau tidak murni depresi saja
bersifat sementara. Postpartum
semisal bipolar. Hal tersebut
depression yaitu depresi pasca
dikarenakan menimbang efek
persalinan yang berlangsung saat
negatif nya bila tidak diberikan
masa nifas, dimana para wanita yang
obat. Karena pasien depresi rawan
mengalami hal ini kadang tidak
untuk minum-minum alkohol atau
menyadari bahwa yang sedang
berbuat mencelakai diri dan orang
dialaminya merupakan penyakit.
lain dan membahayakan
Postpartum psychosis, dalam kondisi
kandungan dan dirinya, maka
seperti ini terjadi tekanan jiwa yang
lebih baik digunakan pengobatan
sangat berat karena bisa menetap
psikofarmaka. Apabila pasien
sampai setahun dan bisa juga selalu
hanya mengalami depresi ringan
kambuh gangguan kejiwaannya
saja maka pilihan pengobatan
setiap pasca melahirkan.6
psikofarmaka tidak menjadi

Biasanya, depresi pasca pilihan utama. Dapat digunakan

melahirkan berkembang secara diam- terapi lain seperti psikoterapi,

diam selama 3 bulan pertama pasca meminimalisasi stress, perbanyak

melahirkan, meskipun gangguan olahraga dan melakukan


tersebut mungkin memiliki onset meditasi.9

13
Obat yang umum diberikan SSRI terlebih dahulu,
digunakan antara lain golongan bila tidak membaik maka
SSRI (Selective Serotonin diberikan antidepresan golongan
Reuptake Inhibitors), SNRI, dan lain dan bila masih belum
Tricyclic Antidepressants. Obat membaik maka diberikan
anti depressant tidak dapat neuromodulasi.12
digunakan hanya 1-2 minggu,
Banyak orang tua yang
karena efeknya baru terasa setelah
takut mengenai efek samping
2 minggu. Obat yang paling baik
pemberian psikofarmaka kepada
digunakan pada depresi post
kesehatan janinnya. Beberapa
partum adalah dari golongan
resiko terhadap bayi dari ibu yang
SSRI, sebagai contoh adalah
mengkonsumsi antidepresan
sertraline. Menurut penelitian dari
selama kehamilannya yaitu PPHN
Bloch, et.al. yang melakukan
(Persistent Pulmonary
meta analisis mengenai
Hypertension of Newborn),
perbandingan terapi antidepresan
keguguran, preterm, low birth
terhadap penurunan gejala depresi
weight, asfiksia, dll.9 Beberapa
post partum, dikatakan bahwa
antidepresan yang dapat
sertraline memiliki efek terbaik
menyebabkan hal tersebut adalah
dalam menurunkan gejala depresi
paroxetin yang dalam klasifikasi
post partum.10 Pemberian
FDA masuk ke dalam kelas D.
sertraline menurut penelitian lain
Sedangkan yang aman
diberikan selama 12 minggu dan
dikonsumsi adalah sertraline,
diberikan secara bertahap, yaitu
fluoxetine, citalopram dan
minggu pertama diberikan 25 mg
amitriptilin masuk ke dalam kelas
per hari, minggu kedua-tiga
C. Menurut FDA, obat terbaik
diberikan 50 mg/hari dan sisanya
pada ibu hamil yang mengalami
diberikan 100 mg/hari.11 Pada
depresi adalah golongan SSRI dan
pasien yang sudah mengalami
yang terbaik ketika menyusui
resistensi maka pilihan terapi pun
adalah sertraline dan paroxetine.13
berbeda. Pilihan pertama tetap

14
B. Terapi Psikologis dan Terapi melahirkan. Hal ini
Psikososial dihipotesiskan dapat
Psikoterapi antara lain talking menyebabkan terjadinya depresi
therapy, terapi interpersonal dan post partum.16 Pada penelitian
kognitif/ perilaku dan terapi dari Gregoire yang memberikan
psikodinamik. Talking therapy pengobatan menggunakan
membantu pasien mengenali estrogen pada wanita yang
masalah dan menyelesaikannya mengalami depresi post partum,
melalui give and take verbal dikatakan bahwa terdapat
dengan terapis. Pada terapi perbaikan gejala yang dihitung
kognitif/perilaku, pasien belajar dari skor EPDS (Edinburgh
mengidentifikasi dan mengubah Postnatal Depression Scale).17
persepsi menyimpang tentang Tetapi terapi estrogen dalam
dirinya serta menyesuaikan jangka lama dapat menyebabkan
perilaku untuk mengatasi hiperplasia endometrial,
lingkungan sekitar dengan lebih endometrial cancer dan
baik.14 Salah satu bentuk terapi tromboembolisme.16
psikologi adalah Interpersonal
D. Terapi Lain
Therapy dan Cognitive Behavior
Salah satu terapi alternatif dari
Therapy sedangkan contoh terapi
depresi post partum adalah
psikososial adalah Psikodinamik
pemberian omega 3
Psikoterapi, Non directive
polyunsaturated fatty acid
Conseling dan Peer Support. Baik
(PUFA). Docosahexaenoic acid
terapi psikologis dan terapi
(DHA) dan Eicosapentaenoic
psikososial dapat menurunkan
Acid (EPA) adalah sumber dari
gejala dari depresi.15
terbentuknya PUFA. DHA
C. Terapi Hormonal dikonsumsi oleh ibu hamil
Terdapat penurunan drastis sebanyak 300 mg per hari.18
hormon estrogen dan progesteron Terdapat perbedaan hasil
dari tubuh ibu yang sedang penelitian dari pemberian nutrisi

15
ini. Penelitian dari Freeman, et al sebagai nilai penting untuk mencegah
mengatakan bahwa terdapat terjadinya depresi ini. Skrining awal
penurunan gejala dari skala EPDS terjadinya depresi postpartum ini
setelah pemberian omega 3 fatty dapat diketahui saat ibu membawa
acid pada pasien dengan depresi bayinya pada tempat pelayanan
post partum yang diberikan kesehatan untuk dilakukan imunisasi
selama peripartum.19 Sedangkan sehingga pencegahan terjadinya
pada penelitian keduanya depresi postpartum dan depresi secara
mengatakan bahwa tidak terdapat umum dapat dihindari.22
perbedaan yang signifikan pada
pemberian depresi post partum KESIMPULAN
selama 8 minggu ke depan.20 1. Deteksi dini depresi post partum
Terdapat juga penelitian yang dapat dilaksanakan melalui
memberikan terapi berupa pelayanan kesehatan ibu hamil dan
gabungan omega 3 fatty acid yang imunisasi.
digabung dengan terapi 2. Depresi post partum dapat dicegah
psikososial terhadap depresi post dengan memberikan pemahaman
partum, dan hasilnya signifikan.21 kepada masyarakat khususnya ibu
hamil tentang faktor resiko
terjadinya depresi.
PROGNOSIS
3. Pengobatan farmakologis dan non-
Identifikasi dan intervensi secara dini
farmakologis sangat diperlukan
prognosisnya pada wanita yang
bagi wanita atau ibu dengan
mengalami depresi postpartum adalah
depresi post partum.
baik. Beberapa kasus yang pernah
dilaporkan tertangani dengan baik
jika efek depresi post partum ini
diketahui sejak awal. Pencegahan
yang paling utama adalah informasi
tentang faktor resiko terjadinya
depresi postpartum di masyarakat

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Pradnyana, dkk. Diagnosis Dan 6. Sadock, BJ and Sadock VA.


Tata Laksana Depresi Kaplan & Sadock’s Synopsis of
Postpartum Pada Primipara. Psychiatry Behavioral Science
Bagian/SMF Psikiatri Fakultas Clinical Chemistry 10th ed.
Kedokteran Universitas Lippincott Williams & Wilkins.
Udayana/ Rumah Sakit Umum New York. 2007. p. 864 – 7
Pusat Sanglah. 2015 7. Joy, S. Postpartum Depression.
2. Anonym. Postpartum Available.
Depression. Available http://www.eMedicine.com
http://www.Wikipedia.com. accesed on Des 24th 2017.
accesed on Des 24th 2017. 8. Andri. Depresi Pasca
3. Dira, dkk. Prevalensi Dan Faktor Melahirkan. Available.
Risiko Depresi Postpartum Di http://www.kompas.com accesed
Kota Denpasar Menggunakan on Des 24th 2017.
Edinburgh Postnatal Depression 9. WEBMD, Available
Scale. Bagian/SMF Ilmu https://www.webmd.com/baby/p
Kedokteran Jiwa Fakultas regnancy-and-antidepressants#3
Kedokteran Universitas accessed on Des 21st 2017
Udayana/Rumah Sakit Umum 10. Sharp DJ, Chew-Graham C,
Pusat Sanglah, Denpasar. 2016 Tylee A, et al. A pragmatic
4. Nemeroff, CB. Understanding randomised controlled trial to
the Pathophysiology of compare antidepressants with a
Postpartum Depression: community-based psychosocial
Implications for the intervention for the treatment of
Development of Novel women with postnatal
Treatments. Elsevier. 2008 depression: the RESPOND trial.
5. Cooper PJ, Murray L. Postnatal Health Technol Assess. 2010;
Depression. BMJ. 2010. 14(43):1–153. iiiv.ix-xi
11. Bloch M, Meiboom H,
Lorberblatt M, et al. The effect of

17
sertraline add-on to brief interventions for treating
dynamic psychotherapy for the postpartum depression. Cochrane
treatment of postpartum Database of Systematic Reviews
depression: a randomized, 2007, Issue 4. Art No.:
double-blind, placebocontrolled CD006116. DOI:
study. J Clin Psychiatry. 2012; 10.1002/14651858.
73(2):235–41. [PubMed: CD006116pub2
22401479] 16. Moses-Kolko EL, Berga SL,
12. Robakis TK, Williams KE. Kalro B, Sit DK, Wisner KL.
Biologically based treatment Transdermal estradiol for
approaches to the patient with postpartum depression: a
resistant perinatal depression. promising treatment option. Clin
Arch Womens Ment Health. Obstet Gynecol.
2013; 16(5):343–51. [PubMed: 2009;52(3):516–529
23828097] 17. Gregoire AJ, Kumar R, Everitt B,
13. Connor E, Rossom RC, Henderson AF, Studd JWW.
Henninger M. Screening for Transdermal oestrogen for
Depression in Adults An treatment of severe postnatal
Updated Systematic Evidence depression. Lancet.
Review for the U.S. Preventive 1996;347:930–933
Services Task Force. Kaiseer 18. Greenberg JA, Bell SJ, Ausdal
Permante Research. 2016. WV. Omega-3 fatty acid
14. Holden JM, Sagovsky R, Cox JL. supplementation during
Counselling in a general practice pregnancy. Rev Obstet Gynecol.
setting: 2008; 1(4):162–9. [PubMed:
controlled study of health visitor 19173020]
intervention in treatment of 19. Freeman MP, Hibbeln JR,
postnatal depression. BMJ Wisner KL, Watchman M,
1989;298:223›6 Gelenberg AJ. An open trial of
15. Dennis CL, Hodnett ED. Omega-3 fatty acids for
Psychosocial and psychological

34
depression in pregnancy. Acta 24. Mulholland. C. Postnatal
Neuropsychiatr. 2006:18;21–24. depression. Available
20. Freeman MP, Hibbeln JR, http://www.netdoctor.com
Wisner KL, Brumbach BH, accesed on Sept 25th 2011.
Watchman M, Gelenberg AJ.
25. Hendrick, V.(ed). Psychiatric
Randomized dose-ranging pilot
Disorders in Pregnancy and the
trial of omega-3 fatty acids for
Postpartum Principles and
postnatal depression. Acta
treatment. Humana Press.
Psychiatr Scand. 2006:113; 31–
Totowa. New Jersey. 2006. p 41
35.
– 67
21. Freeman MP, Davis M, Sinha P,
26. Marmer, Lucky Windaningtyas
Wisner KL, Hibbeln JR,
dan Atika Dian Ariana. 2016.
Gelenberg AJ. Omega-3 fatty
Persepsi terhadap Dukungan
acids and supportive
Suami pada Primipara yang
psychotherapy for perinatal
Mengalami Depresi Pasca
depression: A randomized
Melahirkan. Jurnal Psikologi
placebo-controlled study. J of
Klinis dan Kesehatan Mental.
Affective Disorders. 2008:142–
Fakultas Psikologi Universitas
148.
Airlangga Surabaya. Vol 5 No. 1
22. Samantha MB, Allison S, The
27. Crockenberg, SC and Leerkes
Long Term Psychiatric on
EM. 2003. Parental acceptance,
Medical Prognosis of Perinatal
postpartum depression, and
Mental Illness. Best Pract Res
maternal sensitivity: mediating
Clin Obstet Gynaecol. 2014
and moderating processes. J Fam
January; 28(1): 49–60
Psychol;17(1):80-93.
23. Cockburn J. and Pawson, ME.
28. Clark R, Tluczek A and Wenzel
(eds). Psychological Challenges
A. 2003. Psychotherapy for
in Obstetrics and Gynecology
postpartum depression: a
The Clinical Management.
preliminary report. Am J
Springer-Verlag. London. 2007.
Orthopsychiatry;73(4):441-54.
p. 141 – 56

35
29. Kusumawardani F, Rodiani dan
ArifYudho Prabowo. 2018.
Hubungan Anemia Maternal
dengan Depresi Post Partum.
Majority. 7(2):267-272.

36

You might also like