You are on page 1of 10

GAMBARAN MEKANISME KOPING WANITA DALAM MENGHADAPI

PERUBAHAN FISIK AKIBAT MENOPAUSE

Mona Tsuraya1, Reni Zulfitri2, Arneliwati3


Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: Monatsuraya@gmail.com

Abstract
Menopause is one of the reproductive cycles that will be run by every woman. The existence of these physical changes
causes some problems in woman so it needed the adaptive coping mechanism in dealing with it. This study aims to
determine the description of woman coping mechanisms to confront the physical changes due to menopause in the work
area of Payung Sekaki Pekanbaru Health Center. Design research used is descriptive design research. The sample are
92 respondents taken based on the inclusion criteria using purposive sampling technique. Measuring devices used are
the questionare of respondent characteristic and questionare of coping mechanism that valid and reliable. The analysis
used the univariate analysis to know the distribution of respondent characteristic and the coping mechanism used. The
results of study showed the most respondents ages are 50-55 years old, 42 people (45.7%), 30 people had first
menstruation at the age of 14 years (32.6%), 13 people had the last menstrual period at the age of 48 years (14,1%),
the majority married respondents were 84 people (91.3%), 28 people had 3 children (30.4%), 53 were high school
graduates (57.6%), 49 were housewives (53.3%) and the most family income is 1-2 million amounted to 37 people
(40.2%). For 92 respondents there were 59 respondents using an adaptive coping mechanism (64,1%), while 33
respondents using maladaptive coping mechanism (35,9%). Suggested to premenopause woman to find the information
about menopause that they can use adaptive coping mechanism.

Keywords: Coping mechanism, menopause, physical changes

PENDAHULUAN perempuan menopause. Pada tahun 2016 di


Menua atau menjadi tua adalah suatu Indonesia mencapai 14 juta perempuan
proses yang merupakan bagian dari kehidupan menopause atau 7,4 % dari total populasi yang
seseorang dan sudah terjadi sejak konsepsi ada. Berdasarkan data yang didapatkan dari
dalam kandungan yang berlangsung terus Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2016,
sepanjang kehidupan. Risiko dari terdapat bahwa jumlah wanita berusia >45
perkembangan manusia sehingga menjadi tua, tahun yang dibina oleh seluruh posbindu di
salah satunya adalah terjadinya menopause Kota Pekanbaru yaitu berjumlah 28.881 orang.
pada wanita (Suparni & Astutik, 2016). Berbagai dampak yang dialami oleh
Menopause merupakan suatu proses wanita yang telah mengalami menopause
dalam siklus reproduksi alamiah yang dialami antara lain merasakan pergeseran serta
oleh setiap wanita. Menopause adalah masa perubahan-perubahan fisik dan psikologis.
peralihan yang terjadi pada wanita dari masa Perubahan fisik yang dapat timbul pada
produktif menuju masa non produktif yang menopause antara lain semburan rasa panas
disebabkan oleh berkurangnya hormon (hot flushes) dan keringat pada malam hari,
esterogen dan progesteron (Suparni & Astutik, kelelahan, insomnia, kekeringan kulit dan
2016). Seorang perempuan dikatakan sudah rambut, sakit dan nyeri pada persendian, sakit
memasuki masa menopause apabila ia tidak kepala, palpitasi (denyut jantung cepat dan
mengalami periode menstruasi selama 12 tidak teratur), berat badan bertambah, bentuk
bulan tanpa disertai penyebab biologis atau tubuh yang berubah, yang sebelumnya di
fisiologis yang disengaja (Kumalaningsih, anggap bagus dan kemudian mereka
2008). beranggapan bahwa tubuh mereka tidak bagus
Data dari World Health Organization lagi (Proverawati, 2010). Menurut hasil
(WHO) tahun 2014 yang menyatakan pada penelitian yang dilakukan oleh Hekhmawati
tahun 2030 jumlah perempuan di seluruh dunia (2016) menunjukkan bahwa perubahan fisik
yang memasuki masa menopause diperkirakan yang sering terjadi pada wanita menopause
mencapai 1,2 miliar orang. Di Indonesia, pada yaitu hot flush (81,3%), insomnia (65,3%),
tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta vagina menjadi kering (58,7%),

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 164


dan nyeri sendi (57,3%). dalam menyelesaikan masalah, mengatasi
Perubahan fisik yang dialami pada perubahan yang terjadi, dan situasi yang
wanita menopause tersebut dapat mengancam, baik secara kognitif maupun
mempengaruhi kondisi psikologis. Perubahan perilaku (Nasir & Muhith, 2011).
psikologis tersebut muncul karena perubahan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
fisik serta hormonal yang berakibat pada Kumalasari (2014) yang menunjukkan bahwa
peningkatan sensitivitas pada wanita sebagian besar ibu premenopause mempunyai
(Kumalasari & Andhyantoro, 2012). Penelitian sikap negatif dalam menghadapi perubahan
yang dilakukan oleh Sugiyanto (2014) fisiologis pada masa menopause yaitu 41
didapatkan hasil bahwa perubahan fisik pada orang (56,2%). Sedangkan hasil penelitian lain
wanita menopause dapat berpengaruh terhadap yang dilakukan oleh Rasyid, Yusuf, dan
kondisi psikologi seperti mudah tersinggung, Djunaid (2014) menunjukkan adanya sikap
kecemasan, stres, daya ingat menurun dan kurang baik dalam menghadapi menopause
depresi. Perubahan pada masa menopause sebanyak 24 orang (40,7%) dan sikap baik
seringkali menimbulkan rasa ketidaknyamanan menghadapi menopause sebanyak 35 orang
ataupun kekhawatiran. Hal ini juga didukung (59,3%).
oleh penelitian yang dilakukan Lusiana (2014) Penelitian lain yang dilakukan oleh
yang menyimpulkan bahwa ada hubungan Yazdkhasti, Simbar, dan Abdi (2015) dengan
antara perubahan fisik dengan kecemasan judul “Empowerment and Coping Strategies in
wanita dalam menghadapi menopause. Wanita Menopause Women: A Review” didapatkan
yang semula aktif dalam berbagai kegiatan di bahwa kebanyakan wanita menopause fokus
masyarakat dapat menjadi terganggu kepada intervensi edukasi, aktifitas fisik, dan
kegiatannya dikarenakan berbagai keluhan diet yang sehat. Edukasi kesehatan adalah
yang ditimbulkan oleh perubahan fisik masa salah satu alteratif agar wanita dapat
menopause (Suparni & Astutik, 2016). meningkatkan sikap dan koping yang baik
Beberapa akibat dari terjadinya dalam menghadapi menopause. Sedangkan
perubahan fisik tersebut yaitu timbulnya penelitian lainnya yang dilakukan oleh
perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan Ozpinar dan Cevik (2016) dengan judul
semacamnya, yang nanti memicu berbagai “Women’s Menopause-Related Complaints
kekhawatiran lainnya. Perasaan inilah yang and Coping Strategies” menunjukkan bahwa
dirasakan oleh sebagian besar wanita tingginya pengetahuan wanita tentang
menopause sehingga perubahan-perubahan menopause dapat mengurangi tingkat
yang terjadi pada masa menopause kecemasan serta akan dapat menggunakan
menyebabkan beberapa wanita menopause alternatif koping yang baik.
yang mengalami harga diri rendah yang Kunci keberhasilan seseorang dalam
mengakibatkan penurunan kepercayaan diri menjalani hidup adalah ketika seseorang
saat menopause (Smart, 2010). Penelitian yang mampu mempertahankan kondisi fisik, mental,
dilakukan oleh Candra dan Trisnadewi (2014) dan intelektual dalam suatu kondisi yang
menunjukkan bahwa wanita menopause paling optimal melalui pengendalian diri, serta selalu
banyak memiliki kepercayaan diri rendah yang menggunakan mekanisme koping yang positif
disebabkan oleh berbagai perubahan, baik fisik dalam menyelesaikan masalah yang terjadi
maupun psikis. Wanita yang mengalami (Nasir & Muhith, 2011). Menurut penelitian
menopause menganggap menjadi salah satu yang dilakukan oleh Potdar dan Shinde (2014)
tanda bahwa tubuhnya tidak semenarik dulu. dengan judul “Psychological Problems and
Masalah psikologis yang dihadapi Coping Strategies Adopted By Post
seseorang yang mengalami perubahan fisik Menopausal Women” dapat disimpulkan
akibat menopause memerlukan suatu koping bahwa wanita menopause yang mempunyai
yang dapat membuat seseorang bertahan dan koping strategi yang bagus memiliki masalah
beradaptasi dalam menghadapinya. psikologis yang ringan.
Mekanisme tersebut adalah cara seseorang Studi pendahuluan dilakukan oleh
dalam mengatasi suatu stres. Mekanisme peneliti di wilayah kerja Puskesmas Payung
koping adalah cara yang digunakan individu Sekaki Kota Pekanbaru, pemilihan tempat

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 165


penelitian di wilayah kerja Puskesmas Payung HASIL PENELITIAN
Sekaki ini karena berdasarkan data dari Dinas A. Analisis Univariat
Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2016 jumlah 1. Karakteristik Responden
wanita berusia >45 tahun (umur rata-rata mulai Tabel 1
terjadinya menopause di Indonesia) yang Distribusi Karakteristik Responden (n =92)
terbanyak adalah di Puskesmas Payung Sekaki Karakteristik Jumlah (n) Persentase
yaitu sebanyak 16.115 orang. Responden (%)
Usia (tahun)
Hasil dari studi pendahuluan yang
45-50 tahun 36 39,1
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16-17 51-55 tahun 42 45,7
Januari 2018 di sekitar wilayah kerja 56-60 tahun 14 15,2
Puskesmas Payung Sekaki didapatkan data
hasil wawancara yang dilakukan pada 10 Usia Haid Pertama
(tahun)
wanita yang mengalami perubahan fisik akibat 12 tahun 5 5,4
menopause. Data yang didapatkan 6 dari 10 13 tahun 26 28,3
wanita menyatakan bahwa ia tidak siap dengan 14 tahun 30 32,6
datangnya menopause, sering merasakan 15 tahun 24 26,1
16 tahun 7 7,6
perubahan pada tubuh seperti panas dimalam
Usia Haid Terakhir
hari, sulit untuk tidur, mudah marah, sering (tahun)
merasa sedih karena masalah-masalah kecil, 43 tahun 1 1,1
merasa bahwa ia tidak sebugar dan secantik 44 tahun 5 5,4
dulu lagi sehingga merasa malu pada keluarga 45 tahun 6 6,5
maupun bertemu dengan orang lain. 46 tahun 7 7,6
47 tahun 9 9,8
Sedangkan 4 dari 10 wanita menyatakan 48 tahun 13 14,1
bahwa ia menerima dengan baik datangnya 49 tahun 8 8,7
menopause dan menyatakan bahwa sudah 50 tahun 9 9,8
waktunya untuk datang menopause, ia 51 tahun 10 10,9
menyatakan bahwa sering meminta pendapat 52 tahun 7 7,6
53 tahun 6 6,5
kepada keluarga maupun saudara jika ada 54 tahun 4 4,3
masalah yang dialami, serta melakukan hal-hal 55 tahun 7 7,6
positif seperti olahraga ringan dan makan Status Perkawinan
makanan yang lebih sehat. Kawin 84 91,3
Penelitian yang dilakukan peneliti Tidak Kawin / 8 8,7
Bercerai
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Jumlah Anak
gambaran mekanisme koping wanita dalam 0 1 1,1
menghadapi perubahan fisik akibat 1 5 5,4
menopause. Hasil penelitian ini diharapkan 2 23 25,0
dapat memberikan informasi dalam 3 28 30,4
4 24 26,1
pengembangan ilmu pengetahuan tentang 5 8 8,7
mekanisme koping yang adaptif untuk wanita 6 3 3,3
menopause. Pendidikan
Terakhir
METODE PENELITIAN SD 8 8,7
Desain dalam penelitian ini SMP 25 27,2
menggunakan desain deskriptif. Responden SMA 53 57,6
PT 6 6,5
pada penelitian adalah wanita menopause usia
Pekerjaan
45-58 tahun yang mengalami perubahan fisik IRT 49 53,3
akibat menopause yang diambil menggunakan PNS 8 8,7
teknik purposive sampling. Swasta 30 32,6
Alat pengumpul data pada penelitian Buruh 5 5,4
ini adalah kuesioner karakteristik ressponden Pendapatan
Keluarga
serta mekanisme koping wanita menopause. 1-2 jt 37 40,2
Analisa data dalam penelitian yaitu 2-3 jt 35 38,0
menggunakan analisa univariat. >3 jt 20 21,7

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 166


Tabel 1 menunjukkan bahwa usia berlangsung sekitar 3-4 tahun.
responden yang paling banyak sedang Menopause mulai pada umur yang
mengalami masa menopause berada dalam berbeda pada orang-orang yang berbeda.
yaitu berada dalam kelompok usia antara 51- Ini disebabkan tubuh sudah kehabisan
55 tahun berjumlah 42 orang (45,7%), usia sel telur dan penurunan hormon
haid pertama yang terbanyak yaitu pada usia esterogen. Proses semakin berkurangnya
14 tahun berjumlah sebanyak 30 orang produksi esterogen berangsung dalam
responden (32,6%), usia haid terakhir jangka waktu yang cukup lama (Suparni
responden yang terbanyak yaitu pada usia 48 & Astutik, 2016).
tahun berjumlah 13 orang (14,1%), status Perubahan fisik dan psikis muncul
perkawinan responden mayoritas adalah karena perubahan hormonal yang
berstatus kawin dengan jumlah 84 orang berakibat pada peningkatan sensitivitas
responden (91,3%), jumlah anak responden sehingga wanita menopause mudah
terbanyak adalah dengan 3 anak berjumlah 28 tersinggung, mudah berubah suasana
orang (30,4%), pendidikan terakhir responden hati, mudah marah, kurang percaya diri,
mayoritas adalah pada tingkat SMA(Sekolah serta menurunnya daya ingat. Hal ini
Menengah Atas) berjumlah 53 orang bergantung pada pandangan masing-
responden (57,6%), pekerjaan responden lebih masing wanita terhadap menopause,
dari setengah adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) semakin bertambah usia maka semakin
berjumlah 49 orang (53,3%), dan pendapatan dewasa pemikiran seseorang serta
keluarga terbanyak adalah 1-2 juta dengan semakin siap dalam menghadapi
jumlah 37 orang (40,2%). perubahan menopause (Kumalasari &
Andhyantoro, 2012).
2. Gambaran Mekanisme Koping yang Hal ini didukung oleh penelitian
Digunakan yang dilakukan oleh Maita, Nurlisis dan
Tabel 2 Pitriani (2013) tentang karakteristik
Gambaran Mekanisme Koping Wanita wanita dengan keluhan masa menopause
terdahap Perubahan Fisik Meneopause yang menyatakan bahwa terdapat
(n = 92) hubungan antara usia menopause dengan
Mekanisme Koping Jumlah (n) Persentase (%) keluhan masa menopause. Jika seorang
Adaptif 59 64,1
wanita tidak siap dalam menghadapi
Maladaptif 33 35,9
perubahan yang dialami pada masa
menopause maka hal tersebut juga akan
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
mempengaruhi sikap serta mekanisme
bahwa mayoritas responden menggunakan
koping dalam menghadapi masa
mekanisme koping bersifat adaptif yaitu
menopause.
sebanyak 59 orang (64,1%).
2. Usia haid pertama
PEMBAHASAN Pada penelitian ini didapatkan
A. Karakteristik Responden bahwa usia haid pertama responden
1. Usia terbanyak yaitu pada umur 14 tahun
Berdasarkan penelitian yang sebanyak 30 orang (32,6%). Hal ini
dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil sejalan dengan penelitian Ratna,
bahwa kebanyakan responden yang telah Tendean, dan Suparman (2013) tentang
mengalami menopause yaitu pada hubungan menarche terhadap menopause
rentang umur 51-55 tahun sebanyak 42 yang menyimpulkan bahwa rata-rata usia
orang (45,7%). Hal ini menunjukkan menarche responden adalah 13,8 atau 14
bahwa kebanyakan responden telah tahun.
memasuki masa menopause pada usia Secara normal usia menarche
yang normal bagi wanita untuk terjadi pada usia 11-16 tahun. sebelum
mengalami menopause. teradinya menarche, pada usia 8-9 tahun
Menopause umumnya terjadi pada terdapat esterogen rendah serta
usia antara 45 hingga 58 tahun dan pengeluaran FSH minimal. Esterogen

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 167


rendah berfungsi untuk tumbuh kembang memiliki kebiasaan merokok menopause
alat seks sekunder dan mempersiapkan dapat terjadi lebih cepat bahkan hingga
uterus lebih matang untuk menerima 1-2 tahun (Abernethy, 2010).
rangsangan. Pada usia 10-11 tahun Status gizi juga dapat
terjadi perdarahan lucut (bercak darah) mempengaruhi usia haid terakhir
endometrium, tanpa disertai ovulasi seorang wanita. Hal ini didukung oleh
untuk lebih mematangkan uterus dengan penelitian yang dilakukan oleh
endometrium dan alat seks sekunder Kalengkongan, Malalew dan Mandang
(Pudiastuti, 2012). (2015) tentang analisis usia menarche
Penelitian yang dilakukan oleh dan status gizi terhadap usia ibu yang
Putra, Pradnyani, Pragmaningtyas, mengalami menopause yang
Kusumadewi, dan Wirdarini (2016) menyatakan bahwa adanya hubungan
menyatakan bahwa terdapat beberapa antara status gizi dengan usia wanita
faktor-faktor yang mempengaruhi usia menopause, dimana semakin baik status
menarche seseorang yaitu berupa status gizi seorang wanita, maka semakin
gizi, obesitas serta berat badan lahir. lambat seseorang memasuki masa
Usia Menarche pada setiap wanita menopause.
berbeda-beda bergantung pada berbagai 4. Status perkawinan
faktor yang meliputi kesehatan wanita Berdasarkan hasil penelitian yang
itu sendiri, nutrisi, serta asupan gisi yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa
baik. Asupan gizi yang baik dapat status perkawinan responden mayoritas
mempercepat proses kesiapan tubuh adalah kawin yaitu sebanyak 84 orang
untuk mulai mengalami menstruasi (91,3%). Adanya pasangan hidup sangat
(Pudiastuti, 2012). penting dan bermanfaat bagi responden,
Usia haid pertama atau menarche karena dapat dijadikan sebagai support
dapat mempengaruhi umur seseorang system bagi satu sama lain saat
saat memasuki masa menopause. Pada menghadapi berbagai masalah
penelitian Ratna, Tendean, dan khususnya dalam menghadapi masa
Suparman (2013) didapatkan hasil menopause.
bahwa adanya pengaruh usia menarche Penelitian yang dilakukan oleh
terhadap menopause sebesar 12,8% dan Silalahi (2016) tentang hubungan antara
sisanya 87,2% dipengaruhi oleh faktor- dukungan sosial suami dengan tingkat
faktor yang lain. Makin dini menarche kecemasan wanita menopause
terjadi, makin lambat menopause timbul. didapatkan hasil bahwa adanya
Sebaliknya, makin lambat menarche hubungan antara dukungan sosial yang
terjadi makin cepat menopause (Suparmi diberikan oleh suami terhadap tingkat
dan Astutik, 2016). kecemasan wanita menopause, 56
3. Usia haid terakhir responden menerima dukungan sosial
Hasil penelitian yang telah kategori cukup dari suami (67,5%) dan
dilakukan peneliti didapatkan bahwa memiliki kecemasan dalam kategori
usia haid terakhir responden terbanyak ringan (78,3%). Hal ini membuktikan
yaitu pada umur 48 tahun sebanyak 13 bahwa adanya pasangan serta keluarga
orang (14,1%). Usia haid terakhir dapat dijadikan support system dalam
seorang juga berbeda-beda setiap menghadapi menghadapi masalah
individu, namun di Indonesia rata-rata sehingga kecemasan yang dialami
usia wanita haid terakhir antara 45 wanita menopause berkurang serta dapat
sampai 58 tahun. Usia haid terakhir menggunakan mekanisme koping yang
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor adaptif dalam menghadapi menopause.
seperti ras, penggunaan kontrasepsi, 5. Jumlah anak
jumlah kehamilan, sosial ekonomi, dan Hasil penelitian yang dilakukan
kebiasaan merokok (Kumalasari & oleh peneliti didapatkan bahwa jumlah
Andhyantoro, 2012). Pada wanita yang anak responden terbanyak yaitu 3 anak

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 168


sebanyak (30,4%). Jumlah anak dan fisik akibat menopause.
berapa kali seorang wanita melahirkan Tingkat pengetahuan juga dapat
juga dapat mempengaruhi cepat atau mempengaruhi kecemasan wanita
lambatnya seseorang memasuki masa menopause. Hal ini didukung oleh
menopause. Menurut Manuaba (2009) penelitian yang dilakukan oleh Lusiana
hal ini dikarenakan kehamilan dan (2014) didapatkan sebanyak 59 orang
persalinan akan memperlambat sistem (56,7%) wanita yang memiliki
kerja organ reproduksi wanita serta juga pengetahuan kurang tentang menghadapi
dapat memperlambat penuaan tubuh. menopause, dan sebanyak 39 orang
Beberapa penelitian menemukan bahwa (37,5%) mengalami kecemasan dalam
makin sering seorang wanita melahirkan menghadapi menopause. Sedangkan dari
maka semakin tua atau lama mereka 45 orang (43,4%) wanita lainnya yang
memasuki masa menopause (Kumalasari memiliki pengetahuan baik diperoleh
dan Adhyantoro, 2012). sebanyak 17 orang (16,3%) mengalami
Penelitian lain yang dilakukan oleh kecemasan dalam menghadapi
Syalfina (2017) menyatakan bahwa menopause. Dari penelitiannya
adanya pengaruh jumlah anak terhadap diketahui juga bahwa terdapat
kualitas hidup wanita menopause. Anak hubungan antara pengetahuan dengan
adalah salah satu bagian dari lingkungan kecemasan wanita
sosial yang bisa memberi dukungan menopause.
positif sehingga wanita menopause dapat 7. Pekerjaan
berpartisipasi aktif dalam upaya Berdasarkan hasil penelitian yang
meningkatkan kesehatannya. Jika dilakukan peneliti didapatkan bahwa
seseorang tidak memiliki anak maka mayoritas responden merupakan Ibu
mereka akan mudah mengalami Rumah Tangga (IRT) sebanyak 49 orang
kesepian, isolasi sosial, dan bahkan (53,3%). Hal ini sejalan dengan
konflik yang dapat meningkatkan penelitian yang dilakukan Ratna,
kematian, kesakitan dan depresi juga Tendean, dan Suparman (2013) yang
kualitas hidup menopause (Suparni dan menyatakan bahwa mayoritas responden
Astutik, 2016). Maka dapat disimpulkan wanita menopause merupakan Ibu
bahwa bahwa anak dapat dijadikan Rumah Tangga (IRT) sebanyak 47 orang
sebagai support system dalam keluarga, (70,1%).
semakin banyak anak maka semakin Pekerjaan wanita menopause juga
banyak support system yang didapatkan. dapat dikaitkan dengan kualitas hidup
6. Pendidikan terakhir wanita menopause itu sendiri. Dalam
Hasil penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Syalfina
oleh peneliti didapatkan bahwa (2017) didapatkan hasil bahwa wanita
pendidikan terakhir responden mayoritas menopause yang tidak bekerja sebagian
adalah tamat SMA sebanyak 53 orang besar memiliki kualitas hidup
(57,6%). Pendidikan dan pengetahuan menopause dalam kategori kurang baik
yang baik dapat mempengaruhi dan wanita menopause yang bekerja
seseorang dalam menggunakan sebagian besar memiliki kualitas hidup
mekanisme koping yang baik. Semakin menopause dalam kategori baik.
baik atau semakin tinggi tingkat Pekerjaan juga dapat
pendidikan seseorang maka semakin mempengaruhi tingkat kepercayaan diri
bagus pengetahuannya. Jenjang SMA wanita menopause. Hal ini dibuktikan
dapat digolongkan kepada tingkat dalam penelitian yang dilakukan oleh
pendidikan menengah keatas, sehingga Chandra dan Trisnadewi (2014) tentang
banyak dari responden memiliki kepercayaan diri wanita menopause yang
pengetahuan yang baik dalam menunjukkan bahwa responden yang
menggunakan mekanisme koping yang memiliki kepercayaan diri sedang dan
baik dalam menghadapi perubahan rendah sebagian besar tidak bekerja.

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 169


Bekerja dapat mengembangkan responden memiliki mekanisme koping
kreatifitas dan kemandirian serta rasa yang adaptif dalam menghadapi perubahan
percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan fisik akibat menopause yaitu sebanyak 59
bahwa rasa percaya diri dapat muncul orang (64,1%). Hal ini sejalan dengan
dengan melakukan pekerjaan, selain penelitian yang dilakukan oleh Potdar dan
materi yang diperoleh. Kepuasan dan Shinde (2014) yang menyatakan bahwa
rasa bangga di dapat karena mampu sebagian besar responden wanita
mengembangkan kemampuan diri. menopause sering menggunakan strategi
8. Pendapatan Keluarga koping yang baik dalam menghadapi
Berdasarkan hasil penelitian yang masalah dalam menghadapi menopause
dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil sebanyak 78%.
bahwa pendapatan keluarga responden Penelitian yang dilakukan oleh
terbanyak adalah 1-2 juta sebanyak 37 peneliti kebanyakan responden
orang (40,2%). Pendapatan 1-2 juta menggunakan koping yang baik. Koping
digolongkan kedalam pendapatan yang tersebut dapat dipengaruhi oleh sumber
rendah karena tidak mencukupi standar koping itu sendiri. Sumber koping
upah minimum Provinsi Riau pada tahun merupakan sumber yang dapat membantu
2018 yaitu berjumlah Rp 2,464 juta individu mengurangi atau mengatasi
(Tribun Pekanbaru, 2017). Keadaan masalah yang dapat menimbulkan stres
sosial ekonomi mempengaruhi faktor (Riyadi & Purwanto, 2013). Sumber koping
fisik, kesehatan dan pendidikan. Apabila tersebut dapat berupa keadaan ekonomi
faktor-faktor tersebut cukup baik, akan keluarga, dukungan keluarga atau sosial,
mengurangi beban fisiologis, psikologis kemampuan menyelesaikan masalah dan
kesehatan akan faktor klimakterium keyakinan agama atau budaya. Sumber
sebagai faktor fisiologis (Suparni dan koping juga meliputi aset ekonomi,
Astutik, 2016). kemampuan dan keterampilan, teknik
Penelitian yang dilakukan oleh pertahanan, dukungan sosial,
Chandra dan Trisnadewi (2014) tentang serta motivasi (Yusuf, Fitryanisari, &
kecemasan wanita kepercayaan diri Nihayati, 2015).
wanita menopause didapatkan hasil Penelitian yang dilakukan peneliti,
bahwa mayoritas responden tidak sumber koping responden terbanyak yaitu
memiliki penghasilan yaitu sebanyak 18 berasal dari dukungan keluarga karena
orang (75%) dan mayoritas responden kebanyakan responden berstatus kawin
memiliki kepercayaan diri yang rendah (91,3%) dan kebanyakan responden
sebanyak 24 orang (48%). Pendapatan memiliki anak dengan jumlah terbanyak
dengan finansial yang memadai dari memiliki 3 anak (30,4%), sehingga
seseorang dapat meningkatkan responden memiliki support system yang
kesejahteraan aspek psikologis, baik dalam menghadapi masalah.
meningkatkan semangat, dan Pendidikan terakhir responden yang
memotivasi diri untuk selalu bersikap mayoritas adalah tamat SMA (57,6%) juga
dan berperilaku sehat. Kemampuan dapat dijadikan sebagai sumber koping
finansial akan menyebabkan seseorang yang baik karena responden memiliki dasar
mudah untuk mencari informasi tentang pengetahuan yang baik serta lebih mudah
kesehatan terutama tentang menopause, mencari informasi terkait menopause.
sehingga akan memperkecil Penelitian lain yang dilakukan oleh
kemungkinan sesorang dalam Rasyid, Yusuf, dan Djunaid (2014) tentang
menggunakan mekanisme koping yang hubungan pengetahuan dan sikap ibu
maladaptif. dengan kecemasan menghadapi menopause
juga menyatakan bahwa adanya sikap baik
B. Gambaran Mekanisme Koping dalam menghadapi menopause sebanyak 35
Hasil penelitian yang dilakukan oleh orang (59,3%).
peneliti didapatkan bahwa mayoritas Berbeda dengan penelitian yang

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 170


dilakukan oleh Kumalasari (2014) yang berstatus dengan kawin (91,3%), jumlah anak
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu responden terbanyak adalah dengan jumlah 3
menopause mempunyai sikap negatif dalam anak (30,4%), pendidikan terakhir responden
menghadapi perubahan fisiologis pada lebih dari setengah adalah SMA (Sekolah
masa menopause di Desa Gayaman Menengah Atas) (57,6%), pekerjaan responden
Kecamatan Mojoanyar Kabupaten lebih dari setengah adalah IRT (Ibu Rumah
Mojokerto sebanyak 41 orang (56,2%). Tangga) (53,3%), dan pendapatan keluarga
Sikap negatif wanita dalam menghadapi terbanyak adalah 1-2 juta (40,2%).
menopause dapat terjadi karena setiap Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian
wanita memiliki cara yang berbeda-beda didapatkan bahwa mekanisme koping yang
dalam menghadapi masalah. Hal ini juga digunakan responden lebih dari setengah
dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu menggunakan mekanisme koping yang bersifat
seperti kurangnya pengetahuan tentang adaptif (64,1%).
menopause.
Berdasarkan penelitian Rasyid, SARAN
Yusuf, dan Djunaid (2014) terdapat 1. Bagi perkembangan ilmu keperawatan
hubungan antara pengetahuan wanita Hasil penelitian dapat digunakan
dengan kecemasan dalam menghadapi sebagai ide dan juga masukan bagi
menopause, yang tentunya juga akan pengembangan ilmu keperawatan tentang
mempengaruhi sikap serta koping yang mekanisme koping pada wanita
digunakan oleh wanita. Kurangnya menopause.
pengetahuan tentang perubahan fisiologis 2. Bagi petugas kesehatan
dan psikologis yang terjadi pada wanita Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjelang masa menopause dapat dijadikan sebagai acuan bagi petugas
memunculkan sikap-sikap yang kesehatan untuk memberi pendidikan
menimbulkan ketidaknyamanan pada kesehatan tentang mekanisme koping
wanita tersebut dalam melalui masa yang adaptif bagi wanita menopause.
menopause. Maka sangat perlu wanita yang 3. Bagi responden
mengalami premenopause mencari Responden diharapkan dapat
informasi yang objektif mengenai segala menggunakan mekanisme koping yang
sesuatu yang menyangkut menopause, adaptif dalam menghadapi perubahan fisik
gunanya untuk memperoleh pengetahuan akibat menopause.
(Rasyid, Yusuf, & Djunaid,2014). 4. Bagi peneliti berikutnya
Dapat disimpulkan bahwa dalam Penelitian ini diharapkan dapat
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dijadikan referensi bagi peneliti lain yang
mayoritas wanita menopause menggunakan berminat untuk melakukan penelitian
makanisme koping yang adaptif. Hal ini lebih lanjut.
didukung oleh beberapa sumber koping
yang baik seperti pendidikan terakhir UCAPAN TERIMAKASIH
responden yang digolongkan menengah Terimakasih yang tak terhingga atas bantuan
keatas, mayoritas berstatus kawin sehingga dan bimbingan dari berbagai pihak dalam
kebanyakan responden mendapatkan penyelesaian laporan penelitian ini
dukungan sosial dari keluarga. 1
Mona Tsuraya: Mahasiswa Fakultas
SIMPULAN Keperawatan Universitas Riau, Indonesia.
Hasil analisa univariat didapatkan 2
Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom: Dosen
bahwa usia responden paling banyak yang Bidang Keilmuan Keperawatan Komunitas
sedang mengalami masa menopause berada Fakultas Keperawatan Universitas Riau,
dalam kelompok usia 50-55 tahun (45,7%), Indonesia.
usia haid pertama yang terbanyak yaitu usia 14 3
Ns. Arneliwati, M.Kep: Dosen Bidang
tahun (32,6%), usia haid terakhir yang Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas
terbanyak yaitu pada usia 48 tahun (14,1%), Keperawatan Universitas Riau, Indonesia.
status perkawinan responden mayoritas adalah
JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 171
DAFTAR PUSTAKA masa menopause di Desa Gayaman
Abernethy, K. (2010). Buku ajar kesehatan Kecamatan Mojoanyar Kabupaten
reproduksi wanita. (Edisi 2). Jakarta: Mojokerto. Diperoleh tanggal 3 Januari
EGC. 2018 dari
Candra, I. W., & Trisnadewi, N. K. A. (Juli, http://repository.poltekkesmajapahit.ac.
2014). Kepercayaan diri wanita id/index
menopause. Jurnal Politeknik Kumalasari, I., & Andhyatoro, I. (2012).
Kesehatan Denpasar. (Vol. 8, No. 1). Kesehatan reproduksi untuk
Diperoleh tanggal 7 januari 2018 dari mahasiswa kebidanan dan
http://www.poltekkes- keperawatan. Jakarta: Salemba
denpasar.ac.id/jurnal_category/jurnal- Medika.
gema-keperawatan/. Kusumawati, F., & Hartono, Y. (2010). Buku
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2016). ajar keperawatan jiwa. Jakarta:
Rekapan laporan kegiatan lansia di Salemba Medika.
posbindu dari Kabupaten/Kota Lusiana, N. (2014). Faktor-faktor yang
Pekanbaru tahun 2016. Pekanbaru: berhubungan dengan kecemasan wanita
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. dalam menghadapi menopause di
Handayani, L. L. (2015). Hubungan Puskesmas Melur Pekanbaru tahun
perubahan fisik dengan kecemasan 2014. Jurnal Kesehatan Komunitas.
pada wanita menopause di Dusun (Vol. 2, no. 5). Diperoleh tanggal 10
Gatak Bokoharjo Prambanan Sleman Januari 2018 dari
Yogyakarta. Diperoleh 27 Juni 2018 https://www.researchgate.net/publicatio
dari n/318193046_Faktor-
https://digilib.unisayogya.ac.id/view/cr faktor_yang_berhubungan_dengan_Ke
eators/Handayani%3D3ALianita_Laks cemasan_Wanita_dalam_Menghadapi_
mi%. Menopause_di_Puskesmas_Melur_Pek
Hekhmawati, S. (2016). Gambaran perubahan anbaru_Tahun_201
fisik dan psikologis pada wanita Maita, L., Nurlisis, & Pitriani, R. (2013).
menopause di Posyandu Desa Pabelan. Karakteristik wanita dengan keluhan
Diperoleh tanggal 15 Januari 2018 dari masa menopause di wilayah kerja
http://eprints.ums.ac.id/46220/24/NAS Puskesmas Rejosari. Jurnal Kesehatan
KAH%2520PUBLIKASI.pdf&sa=. Komunitas. (Vol. 2, No. 3). Diperoleh
Kalengkongan, D. M., Makalew, L., & tanggal 7 Juli 2018 dari
Mandang, J. (2015). Analisis usia https://jurnal.htp.ac.id/index.php/kesko
menarche dan status gizi terhadap usia m/article/download/59/47
ibu menopause. Jurnal Ilmiah Bidan. ( Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar
Vol. 3, No. 2). Diperoleh tanggal 5 Juli keperawatan jiwa: Pengantar dan
2018 dari teori. Jakarta: Salemba Medika.
https://media.neliti.com/media/publicat Opnizar, S., & Cevik, K. (2016). Women’s
ions/91825-ID-analisis-usia-menarche- menopause-related complaints and
dan-status-gizi-t.pdf&sa=U&ved=. coping strategies: manisa sample.
kecemasan dalam menghadapi International Journal of Nursing. (Vol.
menopause. Jurnal Kebidanan dan 3, no. 2). Diperoleh tanggal 31 Januari
Keperawatan. (Vol. 10, no. 2). 2018 dari
Diperoleh tanggal 27 Desember 2017 https://www.researchgate.net/profile/Ki
dari van_Cevik/publication/317150373
http://digilib.unisayogya.ac.id/2333/. Potdar, N., & Shinde, M. ( Februari, 2014).
Kumalaningsih, S. (2008). Sehat dan bahagia Psychological problems and coping
menjelang dan saat menopause. strategies adopted by post menopausal
Surabaya: Tiara Aksa. women. International Journal of
Kumalasari, F. (Juni, 2014). Sikap wanita Sciene and Research. (Vol.3, no.2).
menopause tentang perubahan pada Diperoleh tanggal 30 Desember 2017

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 172


dari Silalahi, U. A. (2016). Hubungan antara
https://www.researchgate.net/profile/M dukungan sosial suami dengan tingkat
ahadeo_Shinde4/publication/26578481. kecemasan wanita menopause di Kota
Proverawati, A. (2010). Menopause dan Tasikmalaya. Midwife Journal. (Vol. 2
sindrome premenopause. Yogyakarta: No. 1). Diperoleh tanggal 7 Juli 2018
Nuha Medika. dari
Pudiastuti, R. D. (2012). 3 fase penting pada https://media.neliti.com/media/publicat
wanita. Jakarta: Elex Media ions/234058
Komputindo. Smart., A. (2010). Bahagia di usia menopause.
Putra I. G. N. E., Pradnyani, P. E., Yogyakarta: A Plus Books.
Pragmaningtyas M. S., Kusumadewi, Sugiyanto. (Juni, 2014). Perubahan fisik
N. M. C., & Widarini, N. P. (2016). wanita hubungannya dengan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Suparni, I. E., & Astutik, R. Y. (2016).
umur menarche (menstruasi pertama) Menopause masalah dan
pada siswi sekolah dasar di Kota penanganannya. Yogyakarta:
Denpasar. BMIKMI. (Vol. 4, No. 1). Deepublish.
Diperoleh tanggal 6 Juli 2018 dari Syalfina, A. D. (2017). Body mass index dan
https://www.researchgate.net/profile/I_ lama menopause berpengaruh terhadap
Gusti_Ngurah_Edi_Putra/publication/ kualitas hidup menopause. Jurnal
Rasyid, E. P., Yusuf, Z. K. & Djunaid, R. Hospital Majapahit. (Vol. 9, No. 1).
(2014). Hubungan pengetahuan dan Diperoleh tanggal 5 Juli 2018 dari
sikap ibu dengan kecemasan https://ejurnalp2m.poltekkesmajapahit.
menghadapi menopause di Kelurahan ac.id/index.php/HM/article/view
Tanggikiki Kecamatan Sipatana Kota Tribun Pekanbaru. (2017). Upah minimum
Gorontalo tahun 2014. Diperoleh provinsi riau 2018 ditetapkan Rp 2,464
tanggal 2 Januari 2018 dari juta. Diperoleh tanggal 29 Juni 2018
https://docslide.org/the-philosophy-of- dari
money.html?utm_source= f. http://pekanbaru.tribunnews.com/2017/
Ratna, A., Tendean, H. M. M., & Suparman, 10/31/upah-minimum-provinsi-riau-
E. (2013). Hubungan usia menarche 2018-ditetapkan-rp2464-juta.
terhadap usia menopause pada wanita WHO. (2014). World health statistics 2014.
menopause di Kecamatan Lalabata Diperoleh tanggal 3 Januari 2018 dari
Kabupaten Soppeng tahun 2013. Jurnal http://www.who.int/gho/publications/w
Kedokteran Komunitas dan Tropik orld_health_statistics/2014/en/.
Universitas Sam Ratulangi. Diperoleh Yazdkhasti, M., Simbar, M., & Abdi, F.
29 Juni 2018 dari https:// (Maret, 2015). Empowerment and
ejournal.unsrat.ac.id/index,.php/eclinic/ coping strategies in menopause
article/viewFile/3670/3196 women: a review. Iranian Red
Riyadi, S., & Purwanto, T. (2013). Asuhan Crescent Medical Journal. (DOI:
keperawatan jiwa. Yogyakarta: Graha 10.5812/ircmj.18944). Diperoleh
Ilmu. tanggal 10 Februari 2018 dari
Rosyada, M. A., Pradigdo, S. F., & Aruben, R. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
(2016). Faktor-faktor yang cles/PMC4441783/.
berhubungan dengan usia menopause. Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. (Vol. 4 (2015). Buku ajar keperawatan
No. 1). Diperoleh tanggal 29 Juni dari kesehatan jiwa. Jakarta: Salemba
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ Medika.
jkm/article/view/11805

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 173

You might also like